You are on page 1of 4

1.

Divergen
Divergen adalah pergerakan lempeng tektonik yang saling menjauh satu sama lainnya (break
apart) atau terpecah. Ketika lempeng tektonik terpecah, lapisan lithosfer menipis dan akan
terbelah membentuk batas divergen. Bila pergerakan ini terjadi pada lempeng samudra, akan
menyebabkan pemekaran lempeng samudra yang menghasilkan palung laut. Namun bila
pergerakan terjadi pada permukaan lempeng benua, maka akan menghasilkan lembah retakan
akibat kedua lempeng saling berjauhan. Kedua bentuk pergerakan tersebut pada akhirnya
akan membuahkan benua dan samudra yang baru.

Gambar 4:
Divergen yang terjadi di permukaan bumi, awal terbentuknya pulau atau benua baru

Divergen yang terjadi di bawah permukaan laut, awal terbentuknya lautan atau samudra
baru

bila lempeng-lempeng bergerak saling menjauh, sehingga membentuk celah, mengakibatkan


material lelehan dari astenosfer terinjeksi naik ke atas, mendingin, lalu membentuk lantai
samudra baru yang berupa pematang tengah samudra, seperti yang terjadi di Samudra
Atlantik. Kecepatan lempeng yang saling menjauh ini bergerak antara 2-10 cm per tahun.

Divergen yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya gerakan saling
menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone berupa jalur tempat
berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Divergen (zone sebar pisah). Fenomena
yang terjadi, sebagai berikut:
1) Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
2) Pembentukan tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang tempat
perenggangan lempeng-lempeng tersebut.
3) Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal (lava
bantal) dan hamparan leleran lava encer, dan
4) Aktivitas gempa.
Contoh:
Di Lautan Atlantik, tanggul dasar samudera memanjang dari dekat Kutub Utara sampai
mendekati Kutub Selatan. Celah ini menjadikan benua Amerika bergerak saling menjauh
dengan benua Eropa dan Afrika.

Kondisi bumi akibat pergerakan Divergen


Pergerakan Divergen terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling
memberai (break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan
terbelah, membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan
pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini
menyebabkan terbentuknya lembah retakan () akibat adanya celah antara kedua lempeng
yang saling menjauh tersebut.
Gerakan divergen pada lempeng samudera akan menghasilkan Mid Oceanic Ridge.
Mid oceanic ridge (MOR) atau dalam bahasa Indonesia artinya punggung tengah samudera.
MOR adalah rantai gugusan gunungapi di bawah laut dimana kerak bumi baru terbentuk dari
leleran magma dan aktivitas gunung berapi. MOR juga berasosiasi dengan daerah divergensi
lempeng tektonik yang membentuk celah di dasar laut (rift). Kebalikan dari MOR adalah
zona subduksi lempeng Subduction Zone. Akibat dari pergerakan divergen, MOR terdapat
kekosongan pada batas dua lempeng samudera yang terpisah terisi oleh lava/magma yang
menghasilkan sebuah kerak baru.

Gambar 1. Mid Oceanic Ridge

Ketika lempeng tektonik terpecah, lapisan lithosfer menipis dan akan terbelah
membentuk batas divergen. Bila pergerakan ini terjadi pada lempeng samudra, akan
menyebabkan pemekaran lempeng samudra yang menghasilkan palung laut. Namun bila
pergerakan terjadi pada permukaan lempeng benua, maka akan menghasilkan lembah retakan
akibat kedua lempeng saling berjauhan. Kedua bentuk pergerakan tersebut pada akhirnya
akan membuahkan benua dan samudra yang baru.
Batas divergen terjadi ketika lempeng-lempeng bergerak saling menjauh (proses
saling menjauhnya dasar samudera). Magma mengalir keluar dari astenosfer dan terbentuklah
lapisan batuan (litosfer) baru. Pada kasus ini, tekanan yang berasal dari dalam bumi sangat
besar sedangkan kerak bumi sangat tipis sehingga menyebabkan terjadinya batas divergen.
Daerah yang banyak memiliki batas divergen adalah Afrika bagian timur dan Laut Merah.
Dampak dari adanya batas divergen pada lempeng samudra menyebabkan pemekaran
dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan
terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang
saling menjauh tersebut. Serta bentuk pergerakan tersebut pada akhirnya akan membuahkan
benua dan samudra yang baru. Pengaruh batas divergen, batas antara lempeng yang saling
menjauh satu dan yang lainnya yang yaitu adalah menyebabkan sebaran salinitas di
samurdera berbeda-beda. Fenomena yang terjadi, sebagai berikut:
a Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
b Pembentukan tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang tempat
perenggangan lempeng-lempeng tersebut.
c Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal (lava
bantal) dan hamparan leleran lava encer, dan
d Aktivitas gempa.
Contoh dari adnya batas divergen antara lain, Di sisi timur Samudra Pasifik ada batas
divergen dengan Lempeng Penjelajah, Juan de Fuca dan Gorda yang berturut-turut
membentuk Punggung Penjelajah, Juan de Fuca dan Gorda. Kemudian ada batas peralihan
dengan Lempeng Amerika Utara sepanjang Patahan San Andreas dan batas dengan Lempeng
Cocos. Ke selatan di bagian timur ada batas divergen dengan Lempeng Nazca yang
membentuk Tanjakan Pasifik Timur. Di bagian selatan ada batas divergen dengan Lempeng
Antarktika yang membentuk Punggung Pasifik-Antarktika. Contoh dari adanya gerakan
saling menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone berupa jalur
tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Divergen (zone sebar pisah).Di
Lautan Atlantik, tanggul dasar samudera memanjang dari dekat Kutub Utara sampai
mendekati Kutub Selatan. Celah ini menjadikan benua Amerika bergerak saling menjauh
dengan benua Eropa dan Afrika. Sedangkan untuk Indonesia sendiri, secara umum, dasar
samudera pada bagian luar dari pantai terluar di Indonesia merupakan daerah convergen
dimana merupakan tempat tumbukan antara dua lempeng (atau lebih untuk daerah Indonesia
Timur), disebut juga subduction zone. Dan di sepanjang jalur subduction zone tersebut itulah
jalur gempa terjadi (Kecuali untuk gempa-gempa di darat).
Sedangkan Rift Valey hampir sama dengan MOR tetapi terjadi di lempeng benua.

Gambar 2. Rift Valey

You might also like