You are on page 1of 12
PENGANTAR ILMU PERIKANAN & KELAUTAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN (MsDP) ETT Nama : Puteri Purwasih Anggi Delima NIM : 26010213120020 Program Studi : Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Imu Kelautan Universitas Diponegoro 2013 Manajemen Sumberdaya Perikanan ‘A. Manajemen Sumberdaya Perikanan Manajemen sumberdaya perikanan merupakan perencanaan, pelaksanaan, monitoring & evaluasi pengelolaan sumberdaya perikanan, Sumberdaya perikanan terdiri atas © Sumberdaya Ikan : sumberdaya hayati yang ada di perairan baik perairan air tawar, payau atau air laut. 4 Sumberdaya Habitat: habitavtempat budidaya tertentu (manggrove, sungai, gunung). Habitat ikan : di dasar air, permukaan air, diantara/ditengah. & Sumberdaya Manusia ; berperan sebagai pelaku perikanan yang akan mengolah sumberdaya ikan dan sumberdaya habitat & Sumberdaya Teknologi ( konvesional/sederhana, martia, tinggi ) + Manajemen sumberdaya perikanan terdiri atas © Manajemen Sumberdaya Ikan * Manejemen Sumberdaya Habitat © Manajemen Sumberdaya Manusia ‘+ Manajemen Sumberdaya Teknologi “© Manajemen Sumberdaya Ikan bertujuan : 1. Meningkatkan sumberdaya masyarakat 2. Menjaga kelestarian fungsi ekosistem. Y Manajemen sumberdaya berbasis komunitas unggulan lokal —> pengelolaan sumberdaya yang di dasarkan daya lenting yang spesifik di lokasi tersebut. Y Manajemen sumberdaya perikanan berbasis pemerintah > mengedepankan peraturan — peraturan atau regulasi yang dikeluarkan pemerintah Y Manajemen sumberdaya perikanan berbasis masyarakat —> pengelolaan sumberdaya perikanan yang bertumpu pada aspirasi / keinginan masyarakat Y Manajemen sumberdaya perikanan berbasis ekosistem —> pengelolaan sumberdaya perikanan yang berlandaskan pada potensi dan kerawanan ekosistem dengan memperhatikan daya dukung, daya tampung, daya lenting dan daya asimilatif * Daya dukung : kemampuan habitaV/lingkungan untuk mendukung kehidupan Sumberdaya Ikan serta aktivitas manusia yang ada didalamnya + v v Daya tampung : kemampuan lingkungan/habitat untuk menampung kehidupan Sumberdaya Ikan serta kegiatan manusia untuk memanfaatkan Sumberdaya Ikan Daya lenting : kemampuan Sumberdaya Ikan untuk kembali ketataran semula apabila sumberdaya ikan tersebut mengalami tekanan dari eksploitasi dan pencemaran berkaitan dengan sifat dan perilaku. Kemampuan sumberdaya ikan ada dua: 1. Sumberdaya mudah pulih (renewable) mudah diperbaharui Kemampuan rebom sumberdaya ikan termaksud makhluk hidup Jain yang menyangkut reborn. Reborn adalah kemampuan untuk pulih kembali jika dipangkas. 2. Sumberdaya sulit pulih (un-renewable) sulit diperbaharui © Daya asimilatif : kemampuan habitat untuk menetralisir limbah sampai tingkat yang tidak membahayakan kehidupan dengan demikian, manajemen sumberdaya perikanan harus memperhatikan daya dukung,daya tampung,daya lenting, dan daya asimilatif tersebut. Empat target yang harus muncul sebagai manifestasi untuk pengelolaan sumberdaya perikanan : 1. Clean management (production) : proses dalam pengelolaan atau produksi harus bersih, 2. Zerowaste : bebas dari pencemaran limbah 3. Product safety : keamanan produksi hasil pengelolaan 4, Produk harus adaptif : dapat diadaptasi oleh sosial ekonomi masyarakat termaksud aturan yang di perlukan. Sumberdaya Ikan Berdasarkan Ruang Hidup ‘+ Pelagis : sumberdaya ikan yang hidup di lapisan atas perairan. Contoh : ikan tuna © Demersial : sumberdaya ikan yang hidup di lapisan bawah perairan. Contoh : udang, cucut, ikan hiu. Berdasarkan pergerakan * Migratory : suka bergerak berpindah tempat. Contoh : cakalang, ikan bandeng ‘© Sedentary : menetap. Contoh : ikan-ikan di terumbu karang, lobster Berdasarkan nilai ekonomis Konsumsi : didasarkan pada nilai giziukuran besar dan bobotnya. Contohnya ikan tuna sirip © Omamental : tidak didasarkan pada nilai gizi/ukuran besar dan hebatnya, (api didasarkan dari kekhasan ikan dari bentuknya.. contohnya : ikan nila > Berdasarkan nilai ekologis = « Endemik : sumberdaya ikan yang menetap dan hanya ada di tempat itu, sebenamya terbatas. Biasanya sumberdaya ikanini mudah terancam, punah, dilindungi UUD. ‘+ Nirendemik : sumberdaya ikan yang ada dimanapun, menyebar secara luas * Sumberdaya Habitat + tempat/lokasi dimana sumberdaya ikan itu hidup, tumbub, berkembang biak, termasuk kegiatan mencarai makan. > Habitat vital perikanan * Spawning Ground : lokasi tertentu dimana sumberdaya ikan memijah (melepaskan dan menetaskan telur) Contoh : mangrove, terumbu karang, padang lamun, salt-marshes, sand-dune © Nursery Ground : tempat-tempat tertentu yang berperan sebagai tempat asuhan anak-anak ikan. Contoh : mangrove, terumbu karang, padang lamun, estuaria © Feeding Ground : tempat atau daerah tertentu yang berperan sebagai pemangsaan / mencari makan © Migration Line : alur migrasi/alur waya ikan + Psammophy tophili : tambakan/Kissing Guramy (Helostoma temminckii) > Habitat pesisir dan laut : * Pemintakan : zonasi a. Upper Supralitural —> daerah tertinggi yang mungkin dilakukan sebagai tempat perikanan, contohnya di darat seperti danau, waduk, telaga, Contoh-contoh tersebut disebut budidaya di daerah air tawar yang pH nya rendah. 'b. Supralitoral + masih dipengaruhi air laut pasang surut purnama (sungai, rawa, laguna) c. Litoral + daerah pasang surut zona enteratiotson/entertedal 4. Sublitoral + laut dangkal e. Offshore — laut dalam Pemintakatan Lingkungan Pesisir atau Bahari B. Pemintakatan Lingkungan Pesisir atau Bahari > Mintakat berdasarkan ruang habitat: © Mintakat Pelagik ‘Merupakan lingkungan atau habitat pada kolom air di atas. Contoh: ikan tuna © Mintakat Benthik Merupakan lingkungan didasar perairan atau bawah Contoh: Lobster, Udang, Kerang > Karakteristik Mintakat Pelagik yaitu: Kaya cahaya matahari (P>R) pada zona fotik * Penghasil Oksigen utama (Surplus DO) fotosintesis dan difusi udara ‘© Sumberdaya alam dominan tipe peligial (organisme pelagis) + Pola hidup sumberdaya biota pelagis: * Peruaya (migratory atau occasionally visitoris) —> Ikan — ikan penjelajah Contoh : tuna sirip biru perenang cepat,hidupnya mengelompok, penggunaan alat tangkap haraus hati-hati = Pergerakan kawin atau memijah berpola katadromus dan anadromus ( A Fluivial, A Lagustrine) 1. Katadromus Tkan mulai kecil sampai dewasa hidup dipinggir pada saat kawin ditengah laut 2. Anadromus Karena pasang purnama cenderung melawan arus. Ikan mulai kecil sampai besar dilaut pada saat kawin di hulu sungai Contoh : Ikan salmon Y Diadromus —> Ikan hidup ditengah laut bisa di padang lamun dan terumbu karang. Y Phagodromus — Ikan yang senang melakukan pergerakan menentang arus untuk meneari makan. Y Phytodromus — Ikan yang senang melakukan pergerakan menentang arus untuk meneari makan didaerah yang ada planktonnya. = Larvanya kebanyakan fotoaxis (+) > Karakteristik Mintakat Benthik yaitu ‘* Relatif miskin cahaya & oksigen (pprodusen * Sumberdaya hayati didominasi tipe sedentary & demersal + Psammophill : ikan yang memijah di dasar perairan berpasir. Contoh : ikan kakap mata kucing = Lithophill : Contoh Lobster ( Panulirus hirtus } + Psammolithophill : Contoh Kakap Batu ( Lates ealelifer ) + Psammo-Phytophill : Contoh Ikan Tambakan/Kissing Gauramy = Psammorheophill Pemintakatan Vertikal Pemintakan Vertikal terdiri atas © Supralitoral > Habitat vital & sumberdaya dominan: sand-dune, estuaria, rawa, danau, laguna, mata air, hutan rawa basah, dll « Litoral ++ Merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan daratan. Zona intertidal: pasang surut habitat vital & sumberdaya "Mangrove Di daerah estuari dan pesisir terdapat ekosistem mangrove, biasa juga disebut hutan bakau, hutan payau, atau hutan mangrove, sebuah ekosistem yang terus — menerus mengalami tekanan pembangunan. Hutan mangrove adalah tipe hutan yang Khas terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. + Estuaria Estuari adalah perairan yang semi terutup yang berhubungan bebas dengan laut sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar. Estuari adalah bentuk teluk di pantai yang sebagian tertutup di mana air tawar dan air laut bertemu dan bercampur. Meskipun demikian, proses pencampuran ini adalah suatu proses yang kompleks. = Rawa payau, "= Sandune = Mudflat Sublitoral > Habitat vital & sumberdaya alam dominan: + Terumbu karang (coral reefs) : merupakan kelompok organisme yang hidup di dasar perairan laut dangkal, terutama di daerah tropis. Meskipun karang hampir ditemukan hampir di seluruh dunia, baik di perairan utub maupun perairan ugahari, tetapi hanya di daerah tropik terumbu karang dapat berkembang * Padang lamun (seagrass beds) : salah satu ekosistem yang terletak didaerah pesisir. Lamun (seagrass ) tumbuh di perairan dangkal yang agak berpasir. Siring juga dijumpai di terumbu karang. Lamun adalah tumbuhan berbiji tunggal (monokotil ) dari kelas angiospermaea. Tumbuhan ini telah menyesuaikan diri hidup terbenam di dalam laut, Lamun terdiri atas rizhome, daun dan akar. + Rumput laut (seaweeds) Batial — Merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m. Abysal + Merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500- 10.000 m). Hadal —+ Merupakan bagian laut terdalam (dasar). Neritik —> Merupakan daerah yang masih bisa ditembus sinar_matahari, bagian dasar dalamnya + 300 m > Karakteristik mintakat Neritik = Bagian zona pelagik yang berada di continental shelf = Kaya cahaya (cufotik): fotosintesis>khemosintesis = Sistem produksi > reduksi (p>): surplus 02 = Didominasi sumberdaya produsen primer (fitoplankton, _makrofit, seagrass, seaweeds) = Sebagian masih dipengaruhi proses-proses di darat & dasar_perairan (pencemaran, sedimentasi, penyuburan, —_pasut,_percampuran, arus-longshore current & —longshore transport, _croos-shore current/transport, Konveksi thermohaline) + Terdapat sumberdaya : habitat vital pelagial ‘© Oseanik — wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya tidak dapat ditembus cahaya Matahari sampai ke dasar, sehingga bagian dasarnya paling gelap. Akibatnya bagian air dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air dibawahnya, karena ada perbedaan suhu. Berada di luar Continental Shelf Konservasi Habitat Vital C. Konservasi Habitat Vital Konservasi habitat vital adalah bagian dari pengelolaan Sumber Daya Perikanan melalui perlindungan habitat serta makhluk yang ada didalamnya.Vital dapat diartikan sebagai tempat-tempat tertentu yang berperan penting dalam daur hidup biota + Tujuan konservasi habitat vital: 1. Melindungi spawning dan nursery ground,yaitu melindungi_ tempat-tempat kawin,pemijahan,dan telur, serta membesarkan anak-anak ikan hingga dewasa. 2, Menjauhkan fishing ground dari habitat vital, yaitu tempat-tempat penangkapan ikan dengan harapan agar tidak terjadi tumpang tindih antara spawning,nursery ground dan fishing ground, 3. Merevitalisasi habitat yang telah rusak,baik rusak karena faktor alam(gunung meletus,tsunami dsb), serta dikarenakan akibat ulah manusia (pengeboman) ‘Merevitalisasi berarti pengelolaan lewat konservasi agar habitat pulih seperti semula. 4, Meningkatkan produktivitas perairan yangtidak subur atau produktivitasnya rendah 5, Meningkatkan daya dukung dan produktivitas perairan (penyediaan stok ikan dan non ikan), 6. Membatasi eksploitasi induk (matang telur) dan ikan yang fekunditasnya rendah Fekunditas berarti banyaknya telur yang dikandung induk betina. 7. Menata zonasi perikanan (tata ruang pantai). Penataan ruang untuk keperluan perikanan dan kelautan bertujuan agar kegiatan berlangsung sinergis,harmonis dan saling mendukung dalam satu kesatuan pemekatan, hal ini disebut sebagai kompabilitas zonasi perikanan, + Output yang diharapkan 1. Terwujudnya zona lindung (coastal fisheris sanctuary) yang terpisah dari zona pemanfaatan. 2. Terbentuknya konservaat atau konservasi habitat vital 3. Terwujudnya dukungan stakeholder. “Hal ini akan berdampak: 1, Induk telur dan anak-anak ikan terlindungi. 2. Perodiuktifitas sumber daya meningkat. 3. Relung (niche) dan stok ikan terjaga kelestariannya, Relung merupakan peran biota daripada lingkungan hidupnya Konsep Fisheris Refugia D. Konsep Fisheris Refugia Pesisir litoral dan sublitoral merupakan habitat vital ( mangrove, terumbu karang, padang lamun,sand-dune, rawa pantai ) bagi daur awal kehidupan biota (spawning ground stok ikan/udang dewasa dan nursery ground bagi anak ikan/udang ) sehingga perlu dilindungi dari agitasi (cemaran,eksploitasi yang merusak) Habitat vital adalah tempat yang berperan penting dalam menjaga kelangsungan daur hidup biota akuatik: + Pemijahan + Pengasuhan * Pembesaran © Alurruaya + Model Eksploitasi Sumber Daya Tkan Berdasar Fisheris Refugia + Pengaturan alat tangkap, jenis, jumlah, ukuran mata jaring. * Pengaturan kualitas biotis biota yang boleh ditangkap berupa jenis,ukuran,TKG (Tingkat Kematangan Gonat) dan ferunditas. * Kontrol dan batasi lokasi dan musim penangkapan. Kendalikan jumlah dan jenis biota yang diambil (F), termasuk sampling dengan dalih penelitian R+G+IF+N+E Hal ini dikenal dengan under exploitation/under fishing dan disebut preservasionis. R+G41 P+N+E, Hal ini dikenal dengan konservasionist dan merupakan pemanfaatan optimal dan lestari. Keterangan: F = Mortalitas penangkapan(pengurangan stok ikan karena ditangkap) N = Natural mortalitas(mortalitas alami) R = Rekruitmen(penambahan stok ikan) G=Growth Imigrasi E= Zmigrasi (keluarnya sekelompok ikan ketempat main) Penagkapan Ikan E, Penagkapan Ikan Pengkapan ikan harus didasari oleh beberapa langkah-langkah sebagai berikut 1, Pengaturan alat tangkap. 2. Jumlah armada tangkap dan alat harus diatur. 3. Ukuran mata jaring diatur (tidak terlalu kecil) 4 Pengaturan kualitas biotik ikan Genis harus jelas, bukan ikan yang dilindungi) Ukuran ikan yang boleh ditangkap (dari ukuran minimal hingg ukuran maksimal) 6. Kontrol dan batas lokasi dan musim penangkapan 7, Kendalikan jumlah dan jenis biota yang diambil terrmasuk sampling dengan dalih penelitian (ingat- etika sampling berwawasan lingkungan) Kawasan perlindungan laut Kawasan perlindungan laut adalah revitalisasi habitat vital dan daerah penangkapan. Dapat dilkukan melalui penataan zonasi rekayasa lingkungan atau manipulasi habitat. DAFTAR PUSTAKA K. Kordi, M. Ghufran H., 2008. Budidaya Perairan. PT Citra Aditya Bakti, Bandung

You might also like