You are on page 1of 5
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR: SK.393/MENHUT-II/2008 TENTANG PENCADANGAN AREAL UNTUK PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN RAKYAT SELUAS + 3.160 (TIGA RIBU SERATUS ENAM PULUH) HEKTAR DI KABUPATEN BANJAR, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DEPARTEMEN KEHUTANAN 10 NOPEMBER 2008 at MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : SK.393/Menhut-11/2008 TENTANG PENCADANGAN AREAL UNTUK PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN RAKYAT SELUAS + 3.160 (TIGA RIBU SERATUS ENAM PULUH) HEKTAR. DI KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Menimbang MENTERI KEHUTANAN, bahwa _berdasarkan surat Bupati__Banjar___ Nomor 522.4/000178/RHL/Dishut/2008 tanggal 28 Pebruari 2008 perihal Usulan Pencadangan Lokasi Hutan Tanaman Rakyat di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan seluas + 3.160 (tiga ribu seratus enam puluh) hektar sebagai usulan kepada Menteri Kehutanan untuk dicadangkan sebagai_lokasi pembangunan Hutan Tanaman Rakyat; bahwa berdasarkan telaahan Badan Planologi _Kehutanan sesuai surat Nomor S.622/VII-PW/2008 tanggal 20 Oktober 2008 areal tersebut huruf a menjadi seluas + 3.160 (tiga ribu seratus enam puluh) hektar seluruhnya merupakan Hutan Produksi (HP); bahwa berdasarkan Pasal 25 A Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.23/Menhut-II/2007 jo Nomor P.5/Menhut-II/2008 tentang Tata Cara Permohonan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Rakyat dalam Hutan ‘Tanaman, Menteri Kehutanan menetapkan Keputusan tentang Pencadangan Areal Hutan Tanaman Rakyat; bahwa sehubungan dengan hal tersebut, dipandang perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Pencadangan Areal untuk Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat seluas + 3.160 (tiga ribu seratus enam puluh) hektar di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan; Mengingat Mengingat 10. 11. 12. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2002 tentang Dana Reboisasi, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2007; Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 Perlindungan Hutan; Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008; Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 31/P Tahun 2007; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008; Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008; Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 427/Kpts-II/2003 tentang Kriteria, Indikator dan Petunjuk Teknis Penilaian Sistem Silvikultur Tebang Habis dengan Permudaan Buatan (THPB) pada Hutan Tanaman; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/Menhut-II/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Nomor P.15/Menhut-11/2008; 13.Peraturan ... -3- 13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.23/Menhut-II/2007 Jo. Nomor P.5/Menhut-II/2008 tentang Tata Cara Permohonan Tzin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Rakyat dalam Hutan Tanaman; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERTAMA. : Mencadangkan Kawasan Hutan Produksi (HP) seluas + 3.160 (tiga ribu seratus enam puluh) hektar yang terletak di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan untuk areal pembangunan Hutan Tanaman Rakyat. KEDUA : Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud amar PERTAMA adalah sebagaimana tergambar pada peta lampiran Keputusan ini. KETIGA : Areal pencadangan sebagaimana dimaksud pada amar PERTAMA merupakan areal Hutan Produksi yang dapat dimohon untuk Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Rakyat dalam Hutan Tanaman (IUPHHK-HTR). KEEMPAT : Pencadangan lokasi HTR ini bersifat arahan, sehingga untuk mendapatkan data yang akurat, faktual, dan untuk menghindari konflik diperlukan adanya orientasi lapangan sebagai dasar pemberian IUPHHK-HTR. KELIMA 2 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di: Jakarta Pada tanggal__: 10 Nopember 2008 Salinan sebuai dengan aslinya MENTERI KEHUTANAN giro Hukum dan Organisasi, TD H. M.S. KABAN Salinan Keputusan ini n_ kepada Yth 1, Menteri Dalam Negeri; Menteri Pertanian; Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral; Menteri Negara Lingkungan Hidup; Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; Kepala Badan Pertanahan Nasional; Gubernur Kalimantan Selatan; Pejabat Eselon I lingkup Departemen Kehutanan; PNA RWN 9. Bupatl... 10. 11 12. 1B. M4. Bupati Banjar; Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional III; Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan; Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Banjar; Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XI Banjarmasin; Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah V Banjarbaru,

You might also like