You are on page 1of 22

MIKROBIOLOGI

Disusun Oleh:

EMY RAHMA DWI UTAMI


B1
NIM: 13515109

MIKROBIOLOGI

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang berukuran


sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan dengan bantuan
mikroskop. Mikrobiologi berasal dari bahasa yunani yaitu mikros : kecil ; bios : hidup ;
logos : ilmu.
Mikrobiologi adalah suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
mikroorganisme dan interaksi mereka dengan organisme lain dan lingkungannya.
(Singleton.2006).
Mikrobiologi adalah salah satu cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroba
yang memerlukan ilmu pendukung sepserti kimia fisika dan biokimia mikrobiologi dapat
dibedakan menjadi beberapa sub disiplin berdasarkan beberapa macam seperti :
1. Apaiantar taksonomi
Virologi: ilmu yang mempelajari tentang struktur susunan dan

klasifikasi virus
Bacteriology : ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan dan

klasifikasi makhluk hidup termasuk bakteri\


Mikologi : ilmu yang mempelajari tentang struktur dan klasifikasi

makhluk hidup termasuk jamur


Fikology / algoligi : ilmu yang mempelajri tentang stuktur susunan

dan klasifikasi makhluk yang termasuk ganggang atau algae


Protozoologi : ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan dan

klasifikasi makhluk hidup termasuk protozoa


2. Orientasi habitat
Mikrobiologi air : ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dan

peranan mikroba dalam air


Mikrobiologi tanah : ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dan

peranan mikroba dalam tanah


Mikrobiologi laut : ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dan
peranan mikroba yang hidup dalam habitat air laut

3. Orientasi problem
Eksologi : ilmu yang mempelajari tentang timbal balim antara
mikroba dan lingkungan hidupnya

Mikrobiologi patogenik : ilmu yang mempelajari tentang mikroba

yang dapat menimbulkan penyakit


Mikrobiologi pertanian : ilmu yang mempelajari tentang mikroba
mikroba yang berperan dalam penelitian tentang penyakit hewan dan

tanaman
Mikrobiologi industri : ilmu yang mempelajari tentang mikroba

mikroba yang berperan dalam bidang industri


Mikrobiologi geologi : ilmu yang mempelajari tentang struktur sifat
dan peranan mikroba dalam bidan geologi

Sejarah tentang mikroba dimulai dengan ditemukannya mikroskop oleh


Leeuwenhoek (1633-1723). Mikroskop temuan tersebut masih sangat sederhana,
dilengkapi satu lensa dengan jarak fokus yang sangat pendek, tetapi dapat menghasilkan
bayangan jelas yang perbesarannya antara 50-300 kali. (Skou, dan Sogaard Jensen. 2007).
Mikroba ialah jasad renik yang mempunyai kemampuan sangat baik untuk bertahan
hidup. Jasad tersebut dapat hidup hampir di semua tempat di permukaan bumi. Mikroba
mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sangat dingin hingga lingkungan yang
relative panas, dari ligkungan yang asam hingga basa. Berdasarkan peranannya, mikroba
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu mikroba menguntungkan dan mikroba merugikan
(Afriyanto 2005).

Pertumbuhan Mikroba
Pertumbuhan merupakan penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad.
Pada jasad bersel tunggal (uniseluler), pembelahan atau perbanyakan sel merupakan
pertambahan jumlah individu, ini artinya pembelahan sel pada bakteri akan menghasilkan
pertambahan jumlah sel bakteri itu sendiri . Sedangkan pada jasad bersel banyak
(multiseluler), pembelahan sel tidak menghasilkan pertambahan jumlah individunya, tetapi
hanya merupakan pembentukan jaringan atau bertambah besar jasadnya. Dalam membahas
pertumbuhan mikrobia harus dibedakan antara pertumbuhan masing-masing individu sel
dan pertumbuhan kelompok sel (pertumbuhan populasi).
Pertumbuhan juga merupakan meningkatnya jumlah sel atau massa sel (berat kering sel).
Pada pertumbuhan bakteri, memperbanyak diri dengan pembelahan biner, yaitu dari satu
sel membelah menjadi 2 sel baru. Pertumbuhan ini diukur dari bertambahnya jumlah sel.
3

Waktu yang diperlukan untuk membelah diri dari satu sel menjadi dua sel sempurna
disebut WAKTU GENERASI.
Doubling Time atau Waktu penggandaan merupakan Waktu yang diperlukan oleh
sejumlah sel atau massa sel menjadi dua kali jumlah/massa sel semula, tidak sama antara
berbagai mikrobia dari beberapa menit, sampai beberapa hari tergantung kecepatan
pertumbuhannya (jumlah atau massa sel per unit waktu).
B. Penghitungan waktu generasi
Dari hasil pembelahan sel secara biner:
1 sel menjadi 2 sel
2 sel menjadi 4 sel 21 menjadi 22 atau 2 x 2
4 sel menjadi 8 sel 22 menjadi 23 atau 2 x 2 x 2
Dari hal tersebut dapat dirumuskan menjadi:
N = N0 2n
N: jumlah sel akhir, N0: jumlah sel awal, n: jumlah generasi .
Waktu Generasi = t/n
t: waktu pertumbuhan eksponensial
n: jumlah generasi
Dalam bentuk logaritma, rumus N = N0 2n menjadi:
log N = log N0 + n log 2
log N log N0 = n log 2
log N log N0 log N log N0
N = log 2 0,301
C. Pengukuran Pertumbuhan
Alat untuk menghitung Mikroba
alat Petroff-Hausser Bacteria Counter (PHBC) untuk menghitung bakteri
alat Haemocytometer untuk menghitung khamir, spora, atau sel-sel yang ukurannya
relatif lebih besar dari bakteri

Cara Menghitung Jumlah Sel Hidup


a. Metode Plate Count atau Colony Count
Metode taburan permukaan (spread plate method)
Metode taburan (pour plate method)
b. Filter Membran dan Most Probable Number
4

Menggunakan medium cair


Sampel mikrobia dibuat seri pengenceran
Pengukuran Turbiditas
a. Photometer (penerusan cahaya) : semakin pekat atau semakin banyak populasi mikrobia
maka cahaya yang diteruskan semakin sedikit
b. Spektrofotometer (optical density/OD) : terlebih dahulu dibuat kurva standar
berdasarkan pengukuran jumlah sel baik secara total maupun yang hidup saja atau
berdasarkan berat kering sel.
D. Pertumbuhan Populasi Mikroba
Bakteri apabila dalam medium baru yang kondusif maka akan tumbuh memperbanyak
diri. Jika jumlah bakteri dihitung dan dibuat grafik hubungan antara jumlah bakteri dengan
waktu akan diperoleh: Kurva Pertumbuhan. Untuk mengetahui pertumbuhan mikrobia
dilakukan dengan cara membiakan mikrobia, dua sistem pembiakan mikrobia, yaitu:
a. Biakan Sistem Tertutup (Batch Culture)
Pengamatan jumlah sel dalam waktu yang cukup lama akan memberikan gambaran
berdasarkan Kurva Pertumbuhan, terdapat beberapa fase-fase pertumbuhan yaitu :
1. Fase Permulaan : Bakteri baru menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru,
sehingga sel belum membelah diri
2. Fase Pertumbuhan yang dipercepat : Sel mikrobia mulai membelah diri, tetapi
waktu generasinya masih panjang
3. Fase Pertumbuhan logaritma (eksponensial) : Kecepatan sel membelah diri paling
cepat dengan waktu generasi pendek dan konstan, metabolisme sel paling aktif, sintesis
bahan sel sangat cepat dengan jumlah konstan sampai nutrien habis, terjadinya
penimbunan hasil metabolisme menyebabkan mulai terhambatnya pertumbuhan
4. Fase Pertumbuhan yang mulai dihambat : Kecepatan pembelahan sel berkurang dan
jumlah sel yang mati mulai bertambah
5. Fase Stasioner maksimum : Jumlah sel yang mati semakin meningkat sampai terjadi
jumlah sel hidup = jumlah sel mati, sehingga jumlah sel hidup konstan, seolah-olah
pertumbuhan nol
6. Fase Kematian dipercepat : kecepatan kematian sel terus meningkat sedang
kecepatan pembelahan sel nol

7. Fase Kematian logaritma : kecepatan kematian sel maksimal, sehingga jumlah sel
hidup menurun dengan cepat seperti deret ukur. Penurunan jumlah sel hidup tidak
mencapai nol, sel mikrobia akan tetap bertahan sangat lama dalam medium

Penyakit yang dapat diakibatkan oleh infeksi bakteri:


1.

TUBERKULOSIS PARU (TBC)


Tuberkulosi Paru atau TBC adalah penyakit yang di sebabkan bakteri

Mycobacterium tuberculosi dan Mycrobacterium bovis. Bakteri tersebut mempunyai


ukuran 0,5-4 Mikron x 0,3-0,6, micron dengan bentuk tipis, lurus atau agak bengkok,
bergranular atau tidak mempunyai selabung, tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang
terdiri dari lipoid. Penyakit ini di tularkan melaului udara (droplet nuclei) saat seorang
pasien TBC batuk dan percikan ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh
orang lain saat bernafas.
2.

DIFTERIA
Difteria adalah penyakit yang jarang terjadi, biasayanya menyerang remaja dan orang

dewasa. Penyebab dari penyakit ini adalah bakteri Corynebacterium diphtheria. Penyakit
ini mempunyai dua bentuk yaitu yang pertama Tipe Respirasi yg disebabkan oleh strain
bakteri yang memproduksi toksin(toksigenetik) yang biasanya mengakibatkan gejala berat
sampai meninggal, sedangkan bentuk yang kedua yaitu Tipe Kutan yang disebabkan oleh
strain toksigenetik maupun non-toksigenetik umumnya gelalanya ringan dengan
peradangan yang tidak khas. Penularan penyakit ini terjadi melalui droplet saat penderita
(karier) batuk,bersin, dan berbicara. Akan tetapi, debu atau muntahan si penderita juga bias
menjadi media penularan.
3.

PETRUSIS
Petrusis adalah penyakit infeksi saluran napas akut yang terutama menyerang anak-

anak. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis (Haemophilus pertusis).
Bordetella pertusis termasuk kelompok kokobasilus Gram-negatif, tidak bergerak dan tidak
berspora. Bakteri ini memerlukan media untuk tumbuh seperti media darah-gliserinkentang (Bordet-Gengou) yang di tambah penisilin untuk menghambat pertumbuhan
organism lainnya. Bakteri ini berukuran panjang 0,5-1m dan diameternya 0,2-0,3m.
Penularan penyakit ini melalui droplet dan sebagian besar bayi tertular oleh saudaranya
dan kadang-kadang oleh orangtuanya.
6

4.

TETANUS NEONATORUM
Tetanus adalah penyakit kekakuan otot (spasme) yg disebabkan oleh eksotoksin

(tetanospasmin) dari organism penyebab penyakit tetanus dan bukan oleh organismenya
sendiri. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Clostridium tatani yang merupakan bakteri
Gram-positif berbentuk batang dengan spora pada sisi ujungnya sehingga mirip dengan
pemukul genderang. Bakteri tetanus bersifat obligat anaerob yaitu berbentuk vegetative
pada lingkungan tanpa oksigen dan rentan terhadap panas serta disinfektan. Penularannya
itu dengan cara Tetanus masuk kedalam tubuh manusia biasanya melalui luka yg dalam
dengan suasana anaerob (tanpa oksigen) sebagai akibat dari kecelakaan, luka tusuk, luka
oprasi, karies gigi, pemotong tali pusat, dll.
5.

DEMAM TIFOID
Demam Tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang di sebabkan oleh

bakteri Salmonella typhi. Salmonella adalah bakteri Gram-negatif, tidak berkapsul,


mempunyai flagella dan tidak membentuk spora, Penularan Penyakit adalah melalui air
dan makanan. Bakteri salmonella dapat bertahan lama dalam makanan. Penggunaan air
minum secara masal yang tercemar bakteri sering menyebabkan terjadinya KLB. Vektor
berupa serasngga juga berperan dalam penularan penyakit.
6.

KUSTA
Penyakit Kusta adalah salah satu penyakit menular yang masih merupakan masalah

yang sangat kompleks. Masalahnya yang ada bukan dari segi medisnya tetapi juga masalah
ekonomi, social, budaya, serta keamanan dan ketahanan nasional. Penyakit kusta bila tidak
di tangani dengan cermat dapat menyebabkan cacat. Penyebab penyakit kusta adalah
bakteri Mycobacterium leprae yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-8 mikron,
lebar 0,2-0,5 mikron, biasanya berkelompok dan ada yang tersebar satu-satu, hidup dalam
sel, fan bersifat tahan asam (BTA). Bakteri kusta banyak terdapat pada kulit tangan, daun
telinga dan mukosa hidung.
7.

PES
Pes memiliki nama lain plague, sampar, La peste dan penyakit ini sudah tertulis di

kitab injil. Penyebab penyakit pes adalah bakteri Yersinia pestis (Pasteurella pestis).
Yersinia pestis adalah basil Gram-negatif, tidak bergerak, dan tidak membentuk spora.
Hewan reservoirnya adalah rodensia(hewan pengaret), antara lain tikus, kelinci, sedangkan
7

vector penular penyakitnya adalah pinjal(kutu), dll. Penularan penyakit ini di tularkan
melalui cara ini, tikus liar menggit manusia, penularan dari manusia kemanusia liannya
terjadi melalui droplet dari pes paru.
8.

ANTRAKS
Antraks disebut juga malignant pustule, malignant edema, Charbon, Regpicker

disease, atau Woolsorter disease. Penyakit antraks adalah penyakit ysng disebabkan oleh
Bacillus anthracis pada bintang ternak dan bibatang buas yang bias di tularkan kemanusia.
Bacillus anthracis adalah bakteri Gram-positif, tidak bias bergerak, berkapsul dan mampu
membentuk spora. Pembentukan spora terjadi pada keadaan aerob dan sedikit kalsium,
yaitu di alam terbuka seperti di tanah atau udara luar. Bakteri ini mempunyai ukuran 1-2
m X 5-10 m, berbentuk batang, ujung batang berbatas tegas, tersusun berderet-deret
yang membentuk formasi seperti ruas bambu. Penularan antraks pada manusia biasanya
melalui cara, kontak langsung dengan kulit manusia yang lesi,dll.
9.

LEPTOSPIROSIS
Leptospirosis adalah infeksi akut yang di sebabkan oleh bakteri leptospira. Penyakit

ini di sebut juga Weil disease, Canicola fever, Hemorrhagic jaundice, Mud fever, atau
Swineherd disease. Genus Lestospira yang termasuk dalam ordo Spirochaete dari family
Trepanometaceae adalah bakteri yang berbentuk seperti benang dengan panjang 6-12 m.
spesies Leptospira interrogans adalah spesies yang dapat menginfeksi manusia dan hewan.
Infeksi pada manusia dapat terjadi melalui kontak dengan air, tanah, dan lumpur yang
tercemar bakteri, kontak dengan organ, darah,dan urine hewan terinfeksi, dll.

Penyakit yang dapat diakibatkan oleh infeksi virus:


1. HIV-AIDS
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus) dan juga dinamakan lymphadenopathy associated virus(LAV). AIDS dikenal
sebagai berbagai gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh.
Atau dengan kata lain, apabila seseorang terjangkit virus HIV, maka orang tersebut tidak
memiliki sistem kekebalan tubuh, sehingga jika si penderita terkena flu atau penyakit lain
maka akan sulit sekali untuk sembuh. AIDS adalah penyakit yang mematikan dan belum
ada obat atau vaksinnya. AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Gejala dari penderita AIDS
adalah; demam, berkeringat di malam hari, mengalami pembengkakan kelenjar, lemah,
8

berat badan yang terus mengalami penurunan. AIDS dapat ditularkan melalui hubungan
seksual, air mani, cairan vagina, ASI, transfusi darah, lapisan kulit dalam (membran
mukosa), jarum suntik. Kemungkinan kesempatan hidup penderita AIDS adalah 0% alias
tidak mungkin.
2. POLIO
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh genus enterovirus,terdapat 3 tipe yaitu tipe
1, 2, dan 3. Ketiga tipe virus tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan. Tipe 1 adalah tipe
yang paling mudah didisolisasi,di ikuti tipe 3, sedangkan tipe 2 paling jarang di isolisasi.
Tpe yang paling sering menyebabkan wadah adalah tipe 1, sedangkan tipe kasus yang
dihubungkan dengan vaksin di sebabkan oleh tipe 2 dan tipe 3. Polio menyebabkan
kelumpuhan bagian tubuh, terutama pada kaki. Virus ini masuk melalui mulut kemudian
menginfeksi saluran usus, masuk melalui aliran darah dan menyerang saraf pusat hingga
menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan jam. Balita berusia 3 hingga 5 tahun
rawan terserang polia, karena sistem imunitas balita belum sekuat orang dewasa. Polio
menular melalui kontak antar manusia, feces yang terkontaminasi virus.
3. HEPATITIS
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, non A dan non
B.Pada Hepatitis B virus ini mempunyai lapisan luar (selaput) yang berfungsi sebagai
antigen HBsAg. Virus ini mempunyai bagian inti dengan partikel inti HBcAg dan HBeAg.
Hepatitis dikenal dengan penyakit kuning atau liver karena virus ini menyerang hati.
Penyebab penyakit hepatitis adalah terinfeksi virus, adanya gangguan metabolisme tubuh,
mengkonsumsi alkohol, autoimun, komplikasi karena penyakit lain, terlalu banyak dan
sering mengkonsumsi obat-obatan dll.
4. VARISELA(CACAR AIR)
Varisella adalah infeksi virus akut yang di tandai dengan adanya vesikel pada kulit
yang sangat menular. Penyakit ini di sebut dengan chicken pox, cacar air, atau varisela
zoster.varisela disebabkan oleh Herpesvirus varicellae atau human(alpha) herpes virus-3
(HHV3), Varicella-zoster-virus (VZV) merupakan anggota dari kelompok virus herpes.
Cacar hanya mengidap manusia sekali selama hidup. Disarankan untuk menjaga kekebalan
tubuh untuk menghindari virus ini. Gejalanya adalah; demam, pilek, lemah, letih, lesu dan
kemudian muncul ruam kemerahan di tubuh berisi cairan. Cacar air ini akan sembuh
9

dengan sendirinya, jangan berusaha untuk memecah cacar air tersebut, karena akan
meninggalkan bekas luka. Penderita hendaknya dikarantina agar tidak menulari orang lain,
dan usahakan tetap mandi agar terhindar kuman dan bakteri yang berkembang biak pada
kulit.
5. FLU BURUNG
Avian influenza atau flu burung atau sampar unggas adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus Al dari Famili Orthomyxoviridae. ditularkan oleh unggas dan menyerang
manusia. Negara di Asia dikonfirmasi paling mudah terinfeksi virus H5N1. Virus H5N1
merupakan virus yang ganas dan mematikan, delapan dari sepuluh penderita flu burung
tidak dapat diselamatkan. Pemerintah menetapkan aksi tanggap darurat terhadap virus
H5N1 untuk mencegah terjangkitnya virus ini. Gejala flu burung adalah; demam tinggi,
keluhan pernafasan dan bisa pula sakit perut. Penderita flu burung biasanya telah
melakukan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi virus H5N1.
6. SARS
SARS(Severe acute respiratory syndrome) atau sindrom pernafasan akut berat adalah
penyakit sindrom saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh virus, yaitu virus
SARS(Severe acute respiratory syndrome). Penyakit ini pertama kali muncul di provinsi
Guangdong, Tiongkok dan kemudian merebak menjadi sebuah wabah ke beberapa negara
melalui bandara dimana terdapat banyak orang dari berbagai negara. SARS dapat dikenali
dengan beberapa gejala seperti; demam tinggi di atas 38 derajat celcius, batuk, radang
tenggorokan, gejala gastrointestinal, badan terasa pegal atau myalgia dan gejala yang
lainnya. SARS dapat diobati dan dapat disembuhkan
7. RABIES
Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang termasuk famili Rhabdovirus. Bentuk
virus menyerupai peluru, berukuran 180 nm dengan diameter 75nm dan pada
permukaannya terlihat berbentuk-bentuk paku-paku dengan panjang 9nm. Virus tersusun
dari protein, lemak, RNA, dan karbohidrat. Rabies adalah penyakit yang menyerang
susunan saraf pusat yang ditularkan melalui gigitan hewan yang sudah terkena rabies,
antara lain: anjing, kucing, dan kera. Virus kemudian menyerang sistem saraf yang
menyebabkan penderita mengalami gangguan saraf. Vaksin rabies ditemukan oleh Louis.
8. DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok Arbovirus B, yaitu
arthropod-borne virus atau virus yang di sebarkan okeh arthropoda. Virus ini termasuk
10

genus Flavivirus dari famili Flaviviridae. Vector utama penyakit DBD adalah nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albopictuns. Factor yang mempengaruhi penyebaran kasus DBD
adalah pertumbuhan penduduk, urbanisasi yang tidak terkontrol dan transportasi.
9. CHIKUNGUNYA
Chikungunya adalah penyakit mirip dengan dengue yang di sebabkan oleh virus
chikungunya dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes africanus. Virus
chikungunya adalah virus yang termasuk dalam dalam genus virus alfa dari famili
Togaviridae. Virus ini terbentuk sferis dengan ukuran diameter sekitar 42nm. Virus ini
bersama dengan virus Onyong-nyong dari genus virus alfa dan virus penyebab penyakit
Demam Nil Barat dari genus flavi menyebabkan gejala mirip dengue.penularannya berada
di endemic daerah yang banyak di temukan kasus DBD.
10. CAMPAK
Campak adalah suatu penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh virus.
Campak disebut juga rubeola, morbilli, atau measles. Penyakit ini di tandai dengan gejala
awal demam, batuk, pilek, dan konjungtivitas yang kemudian diikuti dengan bercak
kemerahan pada kulit. Penyakit ini desebabkan oleh virus campak, dari famili
Paramyxovirus genus Morbillivirus. Virus ini adalah virus RNA yang dikenal dengan
hanya memiliki 1 antigen. Campak ditularkan melalui droplet di udara oleh penderita sejak
1 hari sebelum timbul gejala gejala klinis sampai 4 hari setelah munculnya ruam.
Sejauh ini kita selalu beranggapan kalau bakteri itu merupakan penyebab penyakit
yang sangat berbahaya. Bakteri yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata telanjang ini
dapat dengan mudah menghampiri dan kita tanpa disadari. Disamping dapat menyebabkan
penyakit, bakteri juga dapat kita manfaatkan untuk kehidupan kita. Berikut adalah
beberapa manfaat Bakteri versi Bermanfaat.
1.

Bakteri Bermanfaat untuk menjaga keseimbangan lingkungan disekitar kita,


misalnya bakteri pengurai. Bakteri jenis ini dapat di manfaatkan untuk menguraikan
tumbuhan atau hewan yang telah mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri
pengurai juga menguraikan protein, Karbohidrat dan senyawa organik lainnya
menjadi Carbondioksida, gas amoniak dan senyawa lainnya yang bersifat sederhana
sehingga bakteri ini dapat membersihkan lingkungan dari sampah. Bayangkan kalau

11

tidak ada bakteri yang dapat menguraikan sampah, tentunya akan timbul berbagai
masalah dalam lingkungan kita.
2.

Bakteri Bermanfaat untuk Setiap bagian tubuh kita memiliki populasi bakteri yang
unik, sebagian lebih beragam dari yang lainnya sebagai berikut:

Lidah
Di lidah kita terdapat 7.947 spesies bakteri. Pemain utamanya bernama
Streptococcus salivarius. Bakteri ini bermanfaat membantu mencegah pelapukan
gigi, penyakit gusi, dan infeksi tenggorokan. Oleh karena itu, sebaiknya jangan
terlalu berlebihan menggunakan obat kumur, cukup seminggu 2-3 kali.

Lipat siku
Tak kurang dari 2.012 spesies terdapat di bagian organ yang satu ini. Adalah
Corynebacterium simulans pemain utamanya. Umumnya bermanfaat. Spesies ini
punya sifat antimikroba yang menghambat atau membunuh patogen yang lebih
berbahaya.

Mulut vagina.
Di organ vital perempuan ini terdapat 2.062 spesies. Bakteri Lactobacillus
acidophilus menjadi pemain utamanya. Bakteri ini menghasilkan asam laktat, yang
menjaga pH rendah dan menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya.

Tenggorokan
Tenggorokan mempunyai 4.154 spesies. Pemain utamanya adalah bakteri Neisseria
lactamica. Bayi memiliki lebih banyak mikroba ini dibandingkan orang dewasa,
mungkin karena dapat membantu membangun kekebalan terhadap meningitis.

Belakang telinga
Terdapat 2.359 spesies di area ini. Bakteri Propionibacterium acnes menjadi
pemain utamanya. Meskipun menimbulkan jerawat , bakteri ini juga menghambat
pertumbuhan jamur dan ragi pada kulit.

Lubang hidung

12

Lubang hidung menyimpan 2.264 spesies dengan pemain utamanya yaitu bakteri
Staphylococcus epidermidis. Spesies ini menjaga kesetimbangan berbagai koloni
lubang hidung dan memberangus galur stafilokokus yang berbahaya.
3. Bakteri jenis Escherichia coli berperan untuk pembusukan makanan, Rhizobium
Leguminosarum berfungsi mengikat nitrogen, Lactobacillus Bulgaricus bermanfaat
untuk pembuatan Yogurt, Acetobacter Xilinum bermanfaat untuk pembuatan nata
de coco, Lactobacillus Casei bermanfaat untuk pembuatan keju, Methanobecterium
bermanfaat pembuatan Biogas dan Streptomyces Griceus bermanfaat untuk
pembuatan antibiotik Streptomisin.
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil
(Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk
melangsungkan

aktivitas

kehidupan

antara

lain

dapat

dapat

mengalami

pertumbuhan,menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.


Mikroorganisme

memiliki

fleksibilitas

metabolisme

yang

tinggi

karena

mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga
apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat
yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk
menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak
diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang
diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan
tersebut sudah ada.
Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tembat yang besar, mudah
ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat (Darkuni,
2001). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan
dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.Sekilas, makna
praktis dari mikroorganisme disadari tertutama karena kerugian yang ditimbulkannya pada
manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Misalnya dalam bidang mikrobiologi kedokteran
dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme yang pathogen yang menyebabkan
penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang khas. Walaupun di bidang lain
mikroorganisme tampil merugikan, tetapi perannya yang menguntungkan jauh lebih
menonjol. Menurut Schlegel ( 1994) beberapa bukti mengenai peranan mikrobiologi dapat
dikemukakan sebagai berikut:
13

Proses klasik menggunakan mikroorganisme


Di Jepang dan Indonesia sudah sejak zaman dahulu kacang kedelai diolah dengan

menggunakan bantuan fungi, ragi, dan bakteri asam laktat. Bahkan sudah sejak zaman
perang dunia pertama fermentasi terarah dengan ragi digunakan untuk membuat gliserin.
Asam laktat dan asam sitrat dalam jumlah besar yang diperlukan oleh industri makanan,
masing-masing dibuat dengan pertolongan bakteri asam laktat dan cendawan Aspergillus
niger.

Produk Antibiotika
Penemuan antibiotik telah menghantarkan pada terapi obat dan industri obat ke era

baru. Karena adanya penemuan penisilin dan produk-produk lain sekresi fungi,
aktinomiset, dan bakteri lain, maka kini telah tersedia obat-obat yang manjur untuk
memerangi penyakit infeksi bakteri.

Proses menggunakan mikroba


Fermentasi klasik telah diganti dengan cara baru untuk produksi dan konversi

menggunakan mikroba. Senyawa karotenoid dan steroid diperoleh dari fungi. Sejak
ditemukan bahwa Corynebacterium glutamicum memproduksi glutamat dengan rendemen
tinggi dari gula dan garam amonium, maka telah diisolasi berbagai mutan dan
dikembangkan proses baru yang memungkinkan pembuatan banyak jenis asam amino,
nukleotida, dan senyawabiokimia lain dalam jumlah besar. Mikroorganisme juga
diikutsertakan oleh para ahli kimia pada katalisis sebagian proses dalam rangkaian sintesis
yang panjang; biokonversi oleh mikroba lebih spesifik dengan rendemen lebih tinggi,
mengungguli koversi secara kimia; amilase untuk hidrolisis pati, proteinase pada
pengolahan kulit, pektinase untuk penjernihan sari buah dan enzim-enzim lain yang
digunakan di industri diperoleh dari biakan mikroorganisme.

Posisi monopoli dari mikroorganisme


Beberapa bahan dasar yang terutama tersedia dalam jumlah besar, seperti minyak

bumi, gas bumi, dan selulosa hanya dapat diolah oleh mikroorganisme dan dapat
mengubahnya kembali menjadi bahan sel (biomassa) atau produk antara yang disekresi
oleh sel.

Teknik genetika modern


Kejelasan mengenai mekanisme pemindahan gen pada bakteri dan peran dari

unsur-unsur ekstrakromosom, telah membuka kemungkinan untuk memindahkan DNA


asing ke dalam bakteri. Manipulasi genetik memungkinkan untuk memasukkan sepotong
14

kecil pembawa informasi genetik dari manusia ke dalam bakteri sehingga terjadi sintesis
senyawa protein yang bersangkutan. Kegiatan ini sering dilakukan dalam hal pembuatan
hormon, antigen, dan antibodi. Berdasarkan penjelasan di atas, mikroorganisme memiliki
peranan yang cukup besar dalam kehidupan, baik peranan yang merugikan maupun yang
menguntungkan.
.

Peranan yang Menguntungkan


Banyak yang menduga bahwa mikroorganisme membawa dampak yang merugikan
bagi kehidupan hewan, tumbuhan, dan manusia, misalnya pada bidang mikrobiologi
kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme yang pathogen yang
menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang khas. Meskipun demikian,
masih banyak manfaat yang dapat diambil dari mikroorganisme-mikroorganisme tersebut.
Penggunaan mikroorganisme dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, saperti
bidang pertanian, kesehatan, dan lingkungan. Beberapa manfaat yang dapat diambil antara
lain sebagai berikut:
A.

Bidang pertanian
Dalam bidang pertanian, mikroorganisme dapat digunakan untuk peningkatan
kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien, dan peternakan hewan. Nitrogen bebas
merupakan komponen terbesar udara. Unsur ini hanya dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan
dalam bentuk nitrat dan pengambilan khususnya melalui akar. Pembentukan nitrat dari
nitrogen ini dapat terjadi karena adanya mikroorganisme. Penyusunan nitrat dilakukan
secara bertahap oleh beberapa genus bakteri secara sinergetik.
Dalam Dwidjoseputro (2005) dijelaskan bahwa ada beberapa genera bakteri yang
hidup dalam tanah (misalnya Azetobacter, Clostridium, dan Rhodospirillum) mampu untuk
mengikat molekul-molekul nitrogen guna dijadikan senyawa-senyawa pembentuk tubuh
mereka, misalnya protein. Jika sel-sel itu mati, maka timbullah zat-zat hasil urai seperti
CO2 dan NH3 (gas amoniak). Sebagian dari amoniak terlepas ke udara dan sebagian lain
dapat dipergunakan oleh beberapa genus bakteri (misalnya Nitrosomonas dan
Nitrosococcus) untuk membentuk nitrit. Nitrit dapat dipergunakan oleh genus bakteri yang
lain untuk memperoleh energi daripadanya. Oksidasi amoniak menjadi nitrit dan oksidasi
nitrit menjadi nitrat berlangsung di dalam lingkungan yang aerob. Peristiwa seluruhnya
disebut nitrifikasi. Pengoksidasian nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh Nitrobacter.
Proses nitrifikasi ini dapat ditulis sebagai berikut:
2NH3 + 3O2 Nitrosomonas, Nitrosococcus 2HNO2 + 2H2O + energi
15

2HNO2 + O2 Nitrobacter 2HNO3 + energi


Selain itu, mikroorganisme ini juga dapat digunakan sebagai agen pembusuk alami,
yang akan mendekomposisi sampah-sampah organik menjadi materi inorganik sehingga
dapat mengurangi kuantitas sampah, menyuburkan tanah dan dapat menjadi sumber nutrisi
bagi tumbuhan (Anonim a, 2006). Seorang peneliti dari Amerika Serikat yaitu Waksman
telah menemukan mikroorganisme tanah yang menghasilkan streptomisin, yaitu bakteri
Streptomyces (Dwidjoseputro, 2005).
Peran lain mikroba dalam bidang pertanian antara lain dalam teknologi kompos
bioaktif dan dalam hal penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi tanaman(biofertilizer).
Kompos bioaktif adalah kompos yang diproduksi dengan bantuan mikroba lignoslulotik
unggul yang tetap bertahan di dalam kompos dan berperan sebagai agensia hayati
pengendali penyakit tanaman. Teknologi kompos bioaktif ini menggunakan mikroba
biodekomposer yang mampu mempercepat proses pengomposan dari beberapa bulan
menjadi beberapa minggu saja. Mikroba akan tetap hidup dan aktif di dalam kompos, dan
ketika kompos tersebut diberikan ke tanah, mikkroba akan berperan untuk mengendalikan
organisme.
Dalam hal penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi tanaman(biofertilizer),
aktivitas mikroba diperlukan untuk menjaga ketersediaan tiga unsur hara yang penting bagi
tanaman antara lain, Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalim (K). Kurang lebih 74% kandungan
udara adalah N. Namun, N udara tersebut harus ditambat oleh mikroba dan diubah
bentuknya terlebih dahulu agar bisa langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Mikroba
penambat N ada yang hidup bebas dan ada pula yang bersimbiosis. Mikroba penambat N
simbiotik antara lain : Rhizobium sp yang hidup di dalam bintil akar tanaman kacangkacangan ( leguminose ). Mikroba penambat N non-simbiotik misalnya: Azospirillum sp
dan Azotobacter sp. Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk tanaman
leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N non-simbiotik dapat digunakan untuk
semua jenis tanaman.
Mikroba tanah lain yang berperan dalam penyediaan unsur hara adalah mkroba
pelarut unsur fosfat (P) dan kalium (K). Kandungan P yang cukup tinggi (jenuh) pada
tanah pertanian kita, sedikit sekali yang dapat digunakan oleh tanaman karena terikat pada
mineral liat tanah. Di sinilah peran mikroba pelarut P yang melepaskan ikatan P dari
mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak sekali mikroba yang mampu
melarutkan P, antara lain: Aspergillus sp, Penicillium sp, Pseudomonas sp dan Bacillus

16

megatherium. Mikroba yang berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga


berkemampuan tinggi dalam melarutkan K.
Mikroba sebagai agen biokontrol. Mikroba yang dapat mengendalikan hama
tanaman antara lain: Bacillus thurigiensis (BT), Bauveria bassiana , Paecilomyces
fumosoroseus, dan Metharizium anisopliae . Mikroba ini mampu menyerang dan
membunuh berbagai serangga hama. Mikroba yang dapat mengendalikan penyakit
tanaman misalnya: Trichoderma sp yang mampu mengendalikan penyakit tanaman yang
disebabkan oleh Gonoderma sp, JAP (jamur akar putih), dan Phytoptora sp. Beberapa
biokontrol yang tersedia di pasaran antara lain: Greemi-G, Bio-Meteor, NirAma, Marfu-P
dan Hamago.
B.

Bidang makanan dan industri


Beberapa bahan makanan yang sampai saat ini dibuat dengan menggunakan

mikroorganisme sebagai bahan utama prosesnya, misalnya pembuatan bir dan minuman
anggur dengan menggunakan ragi, pembuatan roti dan produk air susu dengan bantuana
bakteri asam laktat, dan pembuatan cuka dengan bantuan bakteri cuka.
Pengolahan kacang kedelai di beberapa negara banyak yang menggunakan bantuan
fungi, ragi, dan bakteri bakteri asam laktat. Bahkan asam laktat dan asam sitrat yang dalam
jumlah besar diperlukan oleh industri bahan makanan masing-masing dibuat dengan
bantuan asam laktat dan Aspergillus niger (Darkuni, 2001). Beberqapa kelompok
mikroorganisme dapat digunakan sebagai indikator kualitas makanan. Mikroorganisme ini
merupakan kelompok bakteri yang keberadaannya di makanan di atas batasan jumlah
tertentu, yang dapat menjadi indikator suatu kondisi yang terekspos yang dapat
mengintroduksi organisme hazardous (berbahaya) dan menyebabkan proliferasi spesies
patogen ataupun toksigen. Misalnya E. coli tipe I, coliform dan fekal streptococci
digunakan sebagai indikator penanganan pangan secara tidak higinis, termasuk keberadaan
patogen tertentu. Mikroorganisme indikator ini sering digunakan sebagai indaktor kualitas
mikrobiologi pada pangan dan air.
Tidak semua mikroba yang ada dapat digunakan dalam industri. Menurut Kusnadi,
dkk (2003) mikroorganisme industri merupakan organisme yang dipilih secara hati-hati
sehingga dapat membuat satu atau banyak produk khusus. Bahkan jika mikroorganisme
industri merupakan salah satu yang sudah diisolasi dengan teknik tradisional,
mikroorganisme tersebut menjadi organisme yang sangat termodifikasi sebelum memasuki
industri berskala besar. Sebagian besar mikroorganisme industri merupakan spesialis
metabolik yang secara spesifik mampu menghasilkan metabolit tertentu dalam jumlah yang
17

sangat besar pula. Untuk mencapai spesialisasi metabolik tinggi tersebut, strain industri
diubah secara genetika melalui mutasi dan rekombinasi.
Berbagai proses industri digunakan untuk menghasilkan produk mikrobiologi dan
dipisahkan menjadi beberapa kategori berdasarkan kecenderungan penggunaan produk
akhir sebagai berikut:
1. Produksi bahan kimia farmasi
Produk yang paling terkenal adalah antibiotika, obat-obatan steroid, insulin, dan interferon
yang dihasilkan melalui bakteri hasil rekayasa genetika.
2. Produksi bahan kimia bernilai komersial
Produk yang termasuk dalam kelompok ini adalah pelarut dan enzim serta berbagai
senyawa yang digunakan untuk bahan pemula (starting) untuk industri sintesis senyawa
lain.
3. Produksi makanan tambahan
Produksi massa ragi, bakteri dan alga dari media murah mengandung garam nitrogen
anorganik , cepat saji, dan menyediakan sumber protein dan senyawa lain yang sering
digunakan sebagai makanan tambahan untuk manusia dan hewan.
4. Produksi minuman alkohol
Pembuatan beer dan wine dan poduksi minuman alkohol lain yang merupakan proses
bioteknologi berskala besar paling tua.
5. Produksi vaksin
Sel mikroorganisme maupun bagiannya atau produknya dihasilkan dalam jumlah besar dan
digunakan untuk produksi vaksin.
6. Produksi mikroorganisme untuk digunakan sebagai insektisida (biosida)
Pengendalian hama tanaman dengan menggunakan mikroorganisme yang berperan sebagai
insektisida. Khususnya untuk spesies tertentu, misalnya Bacillus (B. Larvae, B. Popilliae,
dan B. Thurungiensis). Spesies tersebut menghasilkan protein kristalin yang mematikan
larva lepidoptera (ngengat, kupu-kupu, kutu loncat), misalnya ulat kubis, ngengat gipsy,
dan sarang ulat.
7. Penggunaanya dalam industri perminyakan dan pertambangan
Sejumlah prosedur mikrobiologi digunakan untuk meningkatkan perolehan kembali logam
dari bijih berkadar rendah dan untuk perbaikan perolehan minyak dari sumur-sumur bor.
C.

Bidang kesehatan

18

Salah satu manfaat mikroorganisme dalam bidang kesehatan adalah dalam


menghasilkan antibiotika. Bahan antibiotik dibuat dengan bantuan fungi, aktinomiset, dan
bakteri lain. Antibiotik ini merupakan obat yang paling manjur untuk memerangi infeksi
oleh bakteri. Beberapa mikroba menghasilkan metabolit sekunder, yang sangat bermanfaat
sebagai obat untuk mengendalikan berbagai penyakit infeksi. Sejak dulu dikenal jamur
Penicillium yang pertama kali ditemukan oleh Alexander fleming (1928), dapat
menghasilkan antibiotika penisilin. Sekarang banyak diproduksi berbagai antibiotik dari
berbagai jenis mikroba yang sangat berperan penting dalam mengobati berbagai penyakit.
Selain untuk antibiotik, dalam bidang kesehatan mikrorganisme juga dapat digunakan
sebagai agen pembusuk di dalam saluran pencernaan alami, yang turut membantu
mencerna makanan di dalam saluran pencernaan.
D.

Bidang lingkungan dan energi


Mikroorganisme ini banyak dimanfaatkan untuk bahan bakar hayati (metanol dan

etanol), bioremediasi, dan pertambangan. Selain itu, mikroorganisme yang ada di


lingkungan berperan dalam perputaran/siklus materi dan energi terutama dalam siklus
biogeokimia dan berperan sebagai pengurai (dekomposer). Mikroorganisme tanah
berfungsi merubah senyawa kimia di dalam tanah, terutama pengubahan senyawa organik
yang mengandung karbon, nitrogen, sulfu, dan fosfor menjadi senyawa anorganik dan bisa
menjadi nutrien bagi tumbuhan.
E.

Bidang bioteknologi
Kemajuan bioteknologi, tak terlepas dari peran mikroba.Karena materi genetika

mikroba sederhana, sehingga mudah dimanipulasi untuk disisipkan ke gen yang lain.
Disamping itu karena materi genetik mikroba dapat berperan sebagai vektor (plasmid)
yang dapat memindahkan suatu gen dari kromosom oganisme ke gen organisme lainnya
(Anonim b, 2007). Misalnya terapi gen pada penderita gangguan liver. Terapi ini dapat
dilakukan secara ex-vivo maupun in-vivo.
Antimikroba
Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang memiliki aktivitas yang berupa tumbuh
dan berkembang. Kadang kala pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme ini
terganggu. Hal ini dapat dipengaruhi baik dari mikroba itu sendiri ataupun dari luar. Salah
satu pengaruh yang paling berkompoten adalah antimikroba (Gobel, 2008). Anti mikroba
adalah senyawa yang dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme hidup. Senyawa
yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri disebut bakteriostatik dan yang dapat
membunuh bakteri disebut bakterisida. Atau dengan kata lain disebut juga antiboitika yaitu
19

bahan-bahan yang bersumber hayati yang pada kadar rendah sudah menghambat
pertumbuhan mikroorganisme hidup (Gobel, 2008).
1. Klasifikasi Antimikroba
Secara historiis klasifikasi yang paling umum didasarkan sebagai berikut :
Brdasarkan struktur kimia, Aksi utamanya, Spektrum aktifitasnya, tempat kerjanya,
dan mekanisme kerja.
1. Berdasarkan struktur kimia
1. Antibiotik beta laktam
2. Turunan amfenikol
3. Aminoglikosida
4. Turunan tetrasiklin
5. Antibiotik marolida
6. Antibiotik polipeptida
7. Linkosamida
8. Antibiotik polien
9. Turunan ansamisin
10. Turunan antrasiklin
2. Berdasarkan aksi utamanya
1. Bakteriostatik

: menghambat pertumbuhan mikroba

2. Bakteriosida

: membunuh/memusnahkan mikroba

3. Berdasarkan spektrum aktivitasnya

20

1. Spektrum luas , yaitu antibiotik yang efektif baik terhadap gram


positif maupun gram negatif.
2. Spektrum sedang, yaitu antibiotik yang efektif setengah terhadap
gram positif dan gram negatif.
3. Spektrum sempit, yaitu antibiotik yang efektif terhadap gram positif
atau gram negatif. Meliputi :

Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap gram positif.

Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap gram negatif.

Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap mikrobakteria.

Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap jamur (antijamur).

Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap neoplasma


(antikanker).

1. Berdasarkan tempat kerjanya


1. Dinding sel, menghambat biosintesis peptidoglikon
2. Membran sel, fungsi dan integritas dinding sel
3. Asam nukleat, menghambat biosintesis DNA, mRNA.
4. Ribosom, menghambat biosintesis protein.
2. Berdasarkan mekanisme kerjanya
1. Menghambat dinding sel
2. Menghambat membran sel
3. Menghambat sintesis protein
4. Menghambat asam folat
21

5. Menghambat asam nukleat


Bahan alam yang dapat diigunakan sebagau antimikroba:

Daftar Pustaka

Dwijoseputro. 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djembatan


Pelczar M.J. dan Chan. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 1. Jakarta : UI Press.

22

You might also like