Professional Documents
Culture Documents
Penyimpanan Database.................................................................................... 1
2.
2.
BAB 4
Seismik Inversi
ii
BAB I
Penyimpanan Database dan Import Data
1.
Penyimpanan Database
Database Well
Open Geoview pada software Hampson-Russel (HRS), kemudian pilih New
lalu OK.
NB : Apabila pada kolom Show the Well Explorer after loading the
database diberi tanda ( ) maka akan muncul Well Explorer secara
otomatis setelah selesai membuat folder penyimpanan database.
Database Seismik
contoh,
membuat
folder
pada
E:/LATIHAN/PROJECT
2.
Import Data
Data Logs
-Data Log (RHOB, NPHI, GR, P-Wave, dll)
Kemudian pilih Import Data Logs, Check Shot, Tops, Deviated
Geometry from File..... untuk memasukkan data log (RHOB, NPHI,
GR, P-Wave, dll), check shot, top (marker), dan data deviasi sumur.
Pada kolom Destination Well Name dapat diganti sesuai dengan sumur
yang akan ditampilkan, misalnya Well 1. Kemudian pilih Next>. Pada
window Well Data Settings digunakan untuk memasukkan informasi
data koordinat sumur, KB Elevation, dan Surface Elevation dengan
satuan unit yang sesuai berdasarkan data sumur yang digunakan.
Informasi data tersebut dapat dilihat pada View File Contents. Apabila
informasi koordinat sumur berupa latitude dan longitude perlu
dikonversi terlebih dahulu menjadi UTM. Kemudian pilih Next>.
2
1
Lalu akan muncul Message di bawah ini apabila proses Import Log
sukses.
Kemudian pada Well Explorer akan muncul sumur Well 1 yang sudah
diinput.
- Data Marker
Untuk memasukkan data marker, pilih Tops pada Table View dan
akan muncul seperti di bawah ini. Masukkan nama marker dan nilai MD
(Measured Depth) pada kolom Top Name dan Start Measured Depth,
untuk kolom End Measured Depth dapat dicopy dari nilai Start
Measureed Depth dengan menggunakan Copy start to end (1).
Perhatikan kolom Measured From (2), disesuaikan dengan informasi
data log yang digunakan, misalnya Kelly Bushing, lalu klik Update (3)
(NB : Nilai Start MD dan End MD sama).
Import data marker ini juga bisa dilakukan seperti langkah import data
log, hanya saja berbeda untuk Log File Format yaitu General ASCII
(4) dan Type of Data pilih Tops (5).
10
pencarian. Setelah file data ditemukan, pilih Add dan sesuaikan format
file input yang diatur pada Log File Format (kiri bawah) yaitu General
ASCII dan Type of Data yaitu Logs , lalu Next >.
11
Kemudian file check shot disesuaikan dengan well yang diinput dengan
mengatur di kolom Destination Well Name pada window Destination
Well Settings, lalu klik Next>.
Pada Well Data Settings disesuaikan dengan data input sumur yang
diinput pada tahap sebelumnya, kemudian klik Next>.
Pada window Log File Details, kolom Log Type (1) dan Amp. Units (2)
disesuaikan dengan data yang diinput serta kolom Import Log (3) diberi
tanda () untuk menginput data check shot, misalnya pada kolom Log
12
Type pilih Check Shot dan Amp. Units pilih ms (Two Way Time).
Pada Checkshot depths are measured from dan Checkshot depth
value are (4) disesuaikan dengan file yang diinput (Lihat pada View File
Contents), lalu klik OK.
Data check shot telah terinput sesuai dengan sumur yang disertakan.
Untuk mengecek, klik tanda panah pada sumur.
13
- Data Seismik
Pada window GEOVIEW, klik STRATA lalu pilih Open Existing
Project OK (karena sudah membuat database seismik sebelumnya).
Kemudian pilih Seismik.prj pada directory, misalnya
E:\LATIHAN\PROJECT 2015\Seismik\ OK.
14
Lalu pada File Selection Page, memilih file seismik (.sgy*) pada
directory,
misalnya
E:\Latihan
Inversi\1.Data\Data
Latihan
Inversi\Data Seismik\ (1). Setelah itu klik Add >> (2), kemudian klik
Next >> (3).
15
Pada window Geometry Type Page, pilih 3D atau 2D Line. Hal ini
menyesuaikan dengan jenis data seismik yang diinput, misalnya 3D.
Kemudian klik Next >>.
Pada window General Parameter Page for Singel File, atur parameter
data seimik sesuai dengan informasi data yang digunakan (dapat dilihat
pada Header Dump*).
1
2
3
4
5
*
6
16
2
3
1
4
17
18
Well 1
19
BAB 2
Analisis Zona Target dan Crossplot
1.
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
indikasi
potensi
zona
prospek,dalam kasus ini reservoar yang diperlihatkan dari data log. Secara
umum data log yang digunakan untuk analisis zona target yaitu log GammaRay, NPHI, RHOB, dan P-Wave. Adapun langkah-langkah untuk
menampilkan log yang digunakan untuk analisis zona target yaitu :
20
2.
Analisis Crossplot
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas zona target, yang
berhubungan dengan justifikasi proses inversi. Sensitivitas zona target untuk
memisahkan antara sand reservoar dengan clay atau shale rock, tergantung
dengan lithologi target. Adapun langkah-langkah untuk melakukan crossplot
yaitu :
21
Selanjutnya pada Well Log Crossplot Menu, pilih (Add >>) jenis
log misalnya log AI (P-Impedance), density, dan gamma-ray.
Kemudian pilih processing domain type sesuai dengan informasi
data yang diinput, misalnya Vertical Depth Domain, lalu klik Next
>>.
22
23
24
Shale
Sand
69
25
26
BAB 3
Ekstraksi Wavelet dan Well Seismic Tie
1.
Ekstraksi Wavelet
Proses ini bertujuan untuk membuat seismogram sintetik (data seismik
tiruan) berdasarkan karakteristik dari data seismik yaitu dengan parameter
frekuensi, fasa, dan amplitudo seismik. Ada tiga cara untuk membuat
wavelet yaitu dengan statistikal, ricker, dan bandpass. Masing-masing cara
memiliki perbedaan pada parameter wavelet yang digunakan sehingga
hasilnya pun juga berbeda, tergantung dengan karakter data seismik yang
digunakan. Sebagai contoh, berikut langkah untuk membuat wavelet
menggunakan statistikal yaitu :
Menentukan frekuensi dominan pada data seismik dengan cara
analisis spektrum amplitudo. Adapun langkah-langkahnya yaitu
pada tampilan seismik, pilih menu bar Process Utility
Amplitude Spectrum. Selanjutnya mengatur parameter seismik
pada menu spektrum amplitudo berdasarkan time dan offset,
misalnya time dan offset, yang dibatasi Inline maupun Xline
menggunakan default, lalu klik Next >> dan OK. Berikut tampilan
spektrum amplitudo seismik dengan frekuensi sebesar 28 Hz.
27
28
28
29
2.
Dari window eLog, pilih sub menu Check Shot, hal ini bertujuan
untuk mengaktifkan data check shot terhadap data log P-wave
sehingga log P-wave akan terintegrasi dengan data check shot.
30
posisi
sumur
yang
lain,
sehingga
tidak
menutup
31
32
BAB 4
Seismik Inversi
33
34
Pilih Use Well Logs from Database, lalu klik Next >>.
35
36
b) Analisis Pra-Inversi
37
38
39
40
41
Berikut hasil dari analisis pra-inversi dengan nilai korelasi 0.7 dan
error 0.8.
42
Format output dari inversi berupa IBM, lalu klik Next >> dan OK.
43
Berikut hasil inversi model based dengan range nilai AI (PImpedance) pada zona target 5600-5900 (m/s)*(gr/cc).
44
45
46