You are on page 1of 4

BAB IV

HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian diperoleh sampel sebanyak 160 ibu yang didapatkan
dari data register perinatologi RSUD M Yunus Bengkulu dan bagian rekam medis
RSUD M Yunus Bengkulu. Sampel pada penelitian ini terdiri dari dua kelompok,
yaitu ibu hamil yang melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai
kelompok kasus dan ibu hamil yang tidak melahirkan bayi berat lahir rendah
sebagai kelompok kontrol.
4.1 Analisis Univariat
Distribusi frekuensi BBLR di RSUD M Yunus Bengkulu tahun 2013 dan
distribusi frekuensi angka persalinan berdasarkan paritas ibu bersalin dapat dilihat
pada Tabel 4.1 dan 4.2 .
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD M
Yunus Bengkulu Tahun 2013
Bulan
Kejadian Bayi Berat Lahir Persentase (%)
Rendah (BBLR)
Januari
44
8,43
Februari
32
6,13
Maret
50
9,58
April
48
9,19
Mei
62
11,87
Juni
55
10,54
Juli
39
7,47
Agustus
54
10,34
September
40
7,66
Oktober
34
6,51
November
31
5,93
Desember
33
6,32
Total
522
100,00

32

33

Berdasarkan data distribusi kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di


RSUD M Yunus Bengkulu Tahun 2013, angka kejadian bayi berat lahir rendah
terbesar pada bulan Mei, yaitu sebanyak 62 kasus (11,87%), sedangkan angka
kejadian bayi berat lahir rendah terkecil pada bulan November, yaitu sebanyak 31
kasus (5,93%).
Paritas ibu dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni paritas tinggi yaitu
paritas >3 dan paritas Rendah yaitu paritas 3. Distribusi angka persalinan
berdasarkan paritas ibu bersalin di RSUD M Yunus Bengkulu tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Distribusi angka persalinan berdasarkan paritas ibu bersalin di RSUD
M Yunus Bengkulu tahun 2013
Paritas
Jumlah ibu
Persentase (%)
bersalin
Tinggi (>3)
36
22,5
Rendah (3)
124
77,5
Total
160
100,00
Berdasarkan distribusi paritas ibu bersalin yang menjadi subjek
penelitian sebanyak 160 subjek, didapatkan bahwa paritas tinggi yaitu >3
sebanyak 36 orang (22,5%), dan paritas rendah yaitu paritas 3 sebanyak 124
orang (77,5%).
4.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan paritas ibu dengan
kejadian bayi berat lahir rendah dengan uji statistik ChiSquare dan Odss Ratio
(OR) untuk memperkirakan risiko variabel yang diteliti. Adapun hasil analisis
dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan 4.4 :

34

Tabel 4.3 Distribusi angka kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
berdasarkan Paritas ibu bersalin di RSUD M Yunus Bengkulu tahun
2013

Paritas

Kelompok kasus (ibu


melahirkan BBLR)

Kelompok kontrol (ibu


melahirkan BBLN)

Jumlah

Persentase
(%)

Jumlah

Persentase
(%)

Tinggi (>3)

25

31,25

11

13,75

Rendah (3)

55

68,75

69

86,25

Total

80

100,00

80

100,00

Dari tabel 4.3 terlihat bahwa dari 80 orang ibu hamil pada kelompok kasus
yang melahirkan bayi berat lahir rendah terdapat 25 orang ibu (31,25%) yang
memiliki paritas tinggi dan 55 orang ibu (68,75%) yang memiliki paritas rendah,
sedangkan dari 80 orang ibu hamil pada kelompok kontrol yang melahirkan bayi
berat lahir normal terdapat 11 orang ibu (13,75%) yang memiliki paritas tinggi
dan 69 orang ibu (86,25%) yang memiliki paritas rendah.
Tabel 4.4 Analisis ChiSquare dan Odss Ratio (OR) paritas dengan kejadian Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD M Yunus Bengkulu tahun 2013
BBLR
Paritas ibu
OR
P
Ya
Tidak
Total
Tinggi
25
11
36
Rendah
55
69
124
2,85
0,008
Jumlah
80
80
160
Keterangan:
OR = Odds Ratio
P = Pearson Correlation Chi-Square test
Untuk menghitung hubungan paritas dengan kejadian bayi berat lahir rendah
layak menggunakan uji chi square (x2) karena didapatkan tidak ada nilai expected

35

yang kurang dari 5. Pada Tabel 4.4 Hasil uji statistik dengan Pearson Correlation
Chi-Square test diperoleh nilai p = 0,008 (p < 0,05) maka secara statistik dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima artinya terdapat hubungan antara
paritas ibu bersalin dengan kejadian bayi berat lahir rendah
Dari hasil penghitungan estimasi resiko pada Tabel 4.4 diperoleh nilai
Odds Ratio (OR) = 2,85, hal ini berarti bahwa kejadian BBLR pada ibu yang
memiliki paritas tinggi adalah sebesar 2,85 kali lipat jika dibandingkan ibu
memiliki paritas rendah. Ini berarti bahwa paritas tinggi pada ibu merupakan salah
satu faktor risiko terjadinya BBLR.

You might also like