You are on page 1of 2

Teori Hukum Secara Umum

Teori Hukum Secara Umum


Dalam dunia ilmu, teori menempati kedudukan yang penting. Teori memberikan sarana
kepada kita untuk bisa merangkum serta memahami masalah yang kita bicarakan secara lebih
baik. Teori memberikan penjelasan dengan cara mengorganisasikan dan mensistematisasikan
masalah yang dibicarakan.1[1]
Hukum yang berlaku di suatu masyarakat termasuk Indonesia dipengaruhi oleh Teori
Hukum (Rechtstheorie atau yurisprudence) yang tahun 1970 an teori hukum bangkit kembali. 2[2]
Definisi teori hukum, menurut hemat saya belum ada satu definisi yang baku. Banyak pendapat
dari para ahli mengemukakan definisi teori hukum dari sudut pandang masing-masing, antara
lain sebagai berikut :
1. Friedman mengemukakan bahwa, teori hukum adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari esensi
hukum yang berkaitan antara filsafat hukum di satu sisi dan teori politik di sisi lain. disiplin teori
hukum tidak mendapatkan tempat sebagai ilmu yang mandiri, maka disiplin teori hukum harus
mendapatkan tempat di dalam disiplin ilmu hukum secara mandiri3[3]
2. Bruggink berpendapat bahwa, Teori hukum adalah seluruh pernyataan yang saling berkaitan
berkenan dengan sistem konseptual aturan-aturan hukum dan putusan-putusan hukum, dan
sistem tersebut untuk sebagian yang penting dipositifkan.4[4]
3. B.Arief Sidharta menyebutkankan bahwa, teori hukum secara umum dapat diartikan sebagai ilmu
atau disiplin hukum yang dalam perspektif interdisipliner dan eksternal secara kritis
menganalisis berbagai aspek gejala hukum, baik tersendiri maupun dalam kaitan keseluruhan,
baik dalam konsepsi teoritisnya mau pun dalam pengejawantahan praktisnya, dengan tujuan
untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dan memberikan penjelasan sejernih mungkin
tentang bahan hukum yang tersaji dan kegiatan yuridis dalam kenyataan masyarakat. Obyek
telaahnya adalah gejala umum dalam tatanan hukum positif yang meliputi analisis bahan hukum,
metode dalam hukum dan kritik ideologikal terhadap hukum.5[5]
4. Teori hukum tradisional mengajarkan, hukum merupakan seperangkat aturan dan prinsip-prinsip
yang memungkinkan masyarakat mempertahankan ketertiban dan kebebasannya. Para penganut
teori hukum tradisional berkeyakinan bahwa hukum haruslah netral dan dapat diterapkan kepada
siapa saja secara adil, tanpa memandang kekayaan, ras, gender atau harta. Meskipun mereka
1[1]SatjiptoRaharjo,IlmuHukum,Alumni,Bandung,2000,hlm.253.
2
3
4
5

tidak satu pendapat mengenai apakah dasar yang terbaik bagi prinsip-prinsip hukum, yakni
apakah dasarnya adalah wahyu Tuhan, etika sekuler, pengalaman masyarakat, atau kehendak
mayoritas. Akan tetapi, umumnya mereka setuju terhadap kemungkinan terpisahnya antara
hukum dan politik, hukum tersebut menurut mereka akan diterapkan oleh pengadilan secara
adil.6[6]
Ada 2 (dua) fungsi teori hukum, yaitu fungsi secara teori dan praktis. Manfaat secara
teoritis adalah sebagai alat dalam menganalisis dan mengkaji penelitian-penelitian hukum yang
akan dikembangkan oleh para ahli hukum, baik itu yang dilakukan dalam penelitian disertasi,
penelitian hibah bersaing, penelitian hibah kompetensi, daan lainnya. Sedangkan, manfaat secara
praktis adalah sebagai alat atau instrumen dalam mengkaji dan menganalisis fenomena-fenomena
yang timbul dan berkembang dalam masyarakat, bangsa, dan negara.7[7]
Semoga bermanfaat bagi pencari referensi tentang teori hukum secara umum.
Jasa Skripsi Hukum.
[2] B.AriefSidharta, DisiplinHukum,hubunganantarailmuhukum,teorihukumdanfilsafat hukum
(KumpulanmakalahUniv.KatolikParahyangan,hlm.8,2005).
[3]W.Friedman,TeoridanFilsafatHukum.SusunanI.TelaahKritisAtasTeoriHukum,PTRajaGrafindo
Persada,Jakarta,1990,hlm.1.
[4](HROtjeSalman,TeoriHukum,Alumni,Bandung,2002,hlm.60.
[5]B.AriefSidharta,RefleksiTentangStrukturIlmuHukum,MandarMaju,Bandung,2000,hlm.122.
[6] Munir Fuady, Aliran Hukum Kritis (Paradigma Ketidakberdayaan Hukum), Citra Aditya Bakti,
Bandung,2003,hlm.1.

6
7[7]Salim,HS.,PerkembanganTeoridalamIlmuHukum,RajaGrafindoPersada,Jakarta,2010,hlm.18.

You might also like