You are on page 1of 15

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA E-LEARNING BERBASIS WEB DALAM

PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI MIPA SMA


NEGERI 1 BANTAENG
THE EFFECTIVENESS OF USING WEB BASED E-LEARNING MEDIA IN
PLAYWRITING LEARNING OF CLASS XI MIPA STUDENTS AS
SMA NEGERI 1 IN BANTAENG
Wahid Hidayat, Ramly, Sulastriningsih Djumingin (Universitas Negeri Makassar, Program
Pascasarjana, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Kampus UNM Gunung Sari,
Jl. Bonto Langkasa, Makassar-90222) 085256951111
e-mail : wahidhidayat@yahoo.com
Abstract
The research aimed (1) to study the difference of playwriting ability of class XI MIPA
students at SMA Negeri 1 in Bantaeng, between the use of web based e-learning media with
conventional learning (2) to describe the effectiveness of using of web based e-learning media in
playwriting learning of class XI MIPA students at SMA Negeri 1 in Bantaeng. The research was
part of quasi experimental method which was the development of true experimental method.
Experimental research was a research which was conducted by giving particular treatment to
ward the subject of the research by using pretest-posttest control group design. The experiment
group was given treatment by using web based e-learning media and the control group was given
conventional learning.
The population of thr research was class XI MIPA with 163 students. The samples were
taken by using cluster sampling technique and obtained class XI MIPA 3 with 32 students as the
experiment class, while class XI MIPA 1 with 32 students was the control class.
The instruments of the research were test and observation. Data collecting techmique
employed written test, namely playwriting test. The data was analyzed by using t-test. The result
of the research revealed that (1) there was significant difference of playwriting ability between
the students of class XI MIPA at SMA Negeri 1 in Bantaeng who were taught by using web based
e-learning media learning (conventional).

The result of inferential statistic analysis showed that tcount = 3.353 while ttable = 2.042.
this showed that tcount ttable, so zero hypothesis (Ho) was rejected and alternative hypothesis
(H1) was accepted (2) the use of web based e-learning media was effective in playwriting
learning, proven by the playwriting completeness of the students in experiment class which
reached 100% while the playwriting completeness percentage in control class only reached 75%
Kata Kunci : effectiveness of web based e-learning media, playwriting.
PENDAHULUAN
Latar belakang
Fenomena globalisasi yang ditandai perkembangan arus informasi dan teknologi
berlangsung sangat pesat dan tiada batas. Tingkat persaingan di antara individu maupun negara
sangat tinggi. Kondisi inilah, menuntut adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)
yang seimbang. Peningkatan kualitas tersebut salah satunya dapat ditingkatkan melalui
pendidikan. Pendidikan tidak lepas dari proses belajar dan pembelajaran. Pembelajaran
merupakan proses pencerdasan, pendewasaan, kemandirian manusia yang dilakukan oleh
perorangan, kelompok, dan lembaga.
Pergeseran paradigma dalam pranata pendidikan yang semula terpusat menjadi
desentralistis membawa konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan, khususnya di tingkat
sekolah. Kebijakan tersebut dapat dimaknai sebagai pemberian otonomi yang seluas-luasnya
kepada sekolah dalam mengelola sekolah, termasuk di dalamnya berinovasi dalam
pengembangan kurikulum dan model-model pembelajaran.
Kebijakan penerapan Kurikulum 2013 dan pemberian otonomi pendidikan juga
diharapkan melahirkan organisasi sekolah yang sehat serta terciptanya daya saing sekolah.
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan pembelajaran berbasis teknologi
informasi yang sangat pesat, hendaknya sekolah menyikapinya dengan saksama agar yang dicitacitakan dalam perubahan paradigma pendidikan segera terwujud.
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu
konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi.
Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-learning membawa pengaruh terjadinya proses
transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) maupun
sistemnya. Saat ini konsep

e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti

dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan (sekolah, training dan

universitas) maupun industri, misalnya di Universitas Negeri Makassar, pemanfaatan e-learning


bukan hanya digunakan untuk media informasi administratif saja, melainkan telah dimanfaatkan
pada ranah pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran.
Banyak hasil penelitian yang telah memperlihatkan keunggulan dari media yang telah
mampu membantu guru dalam menyampaikan pesan pengajaran, serta lebih cepat dan lebih
mudah dipahami oleh siswa. Media memiliki kekuatan positif dan sinergis yang mampu
mengubah sikap dan tingkah laku peserta didik ke arah yang kreatif dan dinamis, serta memiliki
posisi sentral yang mempertemukan antara pengajar dengan peserta didik.
Hal serupa diungkap oleh Rahmasari (2013: 16), bahwa penggunaan media pembelajaran
sangat penting dalam terjadinya aktivitas pendidikan jarak jauh. Peran media pembelajaran sama
pentingnya bagi pengajar dan peserta ajar. Dengan media pembelajaran, pengajar dapat
memberikan materi yang akan diajarkan, dan peserta ajar dapat mengetahui bahan pelajaran yang
akan dipelajarinya. Selain itu, media pembelajaran menjadi suatu penghubung antara pengajar
dan peserta ajar. Pengajar dan peserta ajar memiliki satu bahan acuan yang sama, sehingga
proses belajar mengajar jarak jauh dapat dilakukan dengan baik.
Pada aspek yang lain, seluruh pengajaran dituntut untuk terintegrasi dengan media
pengajaran berbasis teknologi. Terkhusus pada pengajaran sastra yang memiliki tujuan untuk
mengarahkan siswa pada kemampuan mengapresiasi puisi, prosa, fiksi dan drama. Apresiasi yang
dimaksud adalah kegiatan mengapresiasi karya sastra dengan sungguh-sungguh, sehingga
tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap
karya sastra.
Pembelajaran drama seharusnya diajarkan dengan model pembelajaran yang dapat
membantu siswa memahami drama dan mampu menulis naskah drama sehingga dapat
mempermudah siswa dalam mempelajari serta mengapresiasi drama. Model pembelajaran yang
berpusat pada siswa, diharapkan dapat membuat siswa memahami drama dan mampu menulis
naskah drama.
Salah satu penyebab kurangnya perhatian pembelajaran apresiasi drama di sekolah adalah
kurang tersedianya sumber dan bahan pembelajaran yang sesuai serta tidak berorientasi pada
pembelajaran berbasis TIK. Guru hanya menghadirkan media yang sangat monoton tanpa
melakukan proses reformasi. Media monoton yang dimaksud misalnya, sesekali guru hanya
berkutat pada media papan tulis atau penggunaan power point. Berbagai macam media

pembelajaran seperti LKS, buku teks, dan modul telah umum dipergunakan. Sementara di era
teknologi sedang berkembang media audio visual seperti video pembelajaran, makromedia,
hingga yang memanfaatkan jaringan internet yaitu e-learning.
Peneliti berasumsi bahwa pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi akan
memberikan nilai positif baik bagi peserta didik maupun guru. Dengan adanya media
pembelajaran e-learning, diharapkan menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih kondusif,
menantang, dan meningkatkan minat peserta didik, yang pada gilirannya diharapkan mampu
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dikarenakan e-learning menuntut siswa untuk
bisa berinteraksi dengan internet, seperti mengakses informasi yang luas, memunculkan keaktifan
siswa yang disebabkan tantangan, serta ketersediaan materi untuk pembelajaran.
Dari fenomena di atas peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian untuk
mengungkap bagaimana efektivitas media pembelajaran e-learning berbasis web terhadap
prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi
menulis naskah drama di sekolah, mengingat minat peserta didik pada perkembangan teknologi
cukup meningkat. Hal ini penting untuk dikaji karena seorang guru harus mampu membentuk
pribadi peserta didik yang berkualitas meskipun berada di tengah-tengah teknologi yang serba
modern.
Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI MIPA SMA
Negeri 1 Bantaeng antara yang

menggunakan media e-learning berbasis web dengan

pembelajaran konvensional
2. Apakah penggunaan media e-learning berbasis web efektif dalam pembelajaran menulis
naskah drama siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Bantaeng?
Tujuan Penelitian
1. Mengkaji perbedaan kemapuan menulis naskah drama siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1
Bantaeng, antara yang menggunakan media e-learning berbasis web dengan pembelajaran
konvensional
2. Mendeskripsikan

efektivitas

penggunaan

media

e-learning

berbasis

web

pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Bantaeng.
Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis

dalam

Memberikan sumbangsih pada ilmu pengetahuan tentang pengembangan e-learning


berbasis web sebagai media pembelajaran yang tepat, efektif, inovatif dan dapat digunakan
dalam pembelajaran menulis naskah drama, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2 Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran secara individual, interaktif, dan
kreatif dengan sumber belajar yang luas (open source).
2) Guru dapat bertindak sebagai fasilitator dalam pengembangan potensi, gaya belajar,
serta memfasilitasi kebutuhan belajar siswa yang beragam.
3) Guru termotivasi untuk mengembangkan pembelajaran e-learning.
b. Bagi Siswa
1) Siswa dapat melakukan pembelajaran menulis naskah drama dimana pun dan kapan
pun jika e-learning dimanfaatkan secara optimal.
2) Siswa dapat belajar menurut kemampuan dan minatnya.
3) Siswa memiliki sumber belajar yang luas.
c. Bagi Sekolah
1) Tersedianya sumber belajar alternatif yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran secara interaktif.
2) Mendukung pengembangan teknologi di lingkungan sekolah.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan hasil belajar siswa, yakni
menitikberatkan pada efektivitas penggunaan e-learning dalam proses pembelajaran menulis
naskah drama. Dilihat dari tujuannya, penelitian ini termasuk bagian dari metode penelitian quasi
experimental atau eksperimen semu yang merupakan pengembangan dari metode true
experimental. Penelitian eksperimental yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan
perlakuan (treatment) tertentu terhadap subjek penelitian dengan menggunakan desain
eksperimen Pretestt-Posttest Control Group Design. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan
dengan menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis web dan pada kelompok kontrol
diberikan perlakuan pembelajarn konvensional.

Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunkan dalam penelitian ini adalah instrument tes dan nontes
(pedoman observasi). Instrument tes untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Observasi
digunakan untuk mengamati proses pembelajaran. Instrumen berupa tes untuk kelompok
eksperimen dapat diakses dan langsung diisi oleh peserta didik melalui website.
Berikut perincian Instrumen penelitian, yaitu:
a. Instrumen yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran berupa observasi untuk

mengetahui minat peserta didik dalam menulis naskah drama dengan menggunakan media elearning berbasis web dan pembelajaran konvensional, yaitu berupa rancangan
pembelajaran;
b. Instrumen yang berkaitan pembelajaran menulis naskah drama, yaitu tugas menulis naskah
drama berupa pedoman penilaian menulis naskah drama. Pedoman tersebut digunakan pada
tes awal dan tes akhir baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol;
Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan skor responden dari
masing-masing kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mengungkapkan keadaan atau karakteristik
sampel kemampuan menulis naskah drama.
Analisis deskriptif yang dimaksudkan untuk menggambarkan karakteristik hasil belajar
siswa yang meliputi: nilai tertinggi, nilai rata-rata, standar deviasi, dan tabel distribusi frekuensi.
Kriteria tersebut digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar siswa.
2. Analisis Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2015:
207-208). Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
dan uji homogenitas. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi terbaru
20.0.

HASIL PENELITIAN
1.Analisis Deskriptif
Hasil belajar keterampilan menulis naskah drama pada siswa yang berada pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan nilai yang beragam. Pada kelas kontrol nilai
minimum yang dicapai siswa adalah 34,30 pada pretest dan 57,16 pada posttest. Untuk nilai
maksimum terdapat perbedaan nilai, yakni nilai 80 pada pretest dan 85,70 pada posttest. Pada
kelas eksperimen, nilai minimun yang dicapai siswa yakni 37,10 pada pretest dan nilai 71,4 pada
posttest. Untuk nilai maksimum yakni nilai 80 pada pretest dan 94,30 pada posttest. Untuk nilai
rata-rata (mean), kelas kontrol mencapai 62,13 pada pretest dan 73,93 pada posttest, sedangkan
untuk kelas eksperimen yakni 62,84 pada pretest dan 83,23 pada posttest.
Nilai yang diperoleh siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen selanjutnya
dideskripsikan untuk mengetahui frekuensi dan kategori nilai siswa. Adapun rekapitulasi analisis
frekuensi dan kategori nilai siswa dalam menulis naskah drama sebagai berikut.
Berdasarkan hasil rekapitulasi data, diketahui bahwa untuk nilai pretest pada kelas kontrol
diperoleh bahwa siswa berada pada kategori tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Terdapat
dua naskah drama yang berada pada kategori tinggi, sembilan naskah drama berada pada kategori
sedang, tiga naskah drama berada pada kategori rendah, dan dua naskah drama berada pada
kategori sangat rendah. Untuk nilai posttest pada kelas kontrol diperoleh bahwa dua naskah
drama sudah berada pada kategori sangat tinggi, empat naskah drama berada pada kategori tinggi,
delapan naskah drama berada pada kategori sedang, dan dua naskah drama masih berada pada
kategori rendah. Berdasarkan hasil pengategorian nilai siswa pada pretest dan posttest kelas
kontrol dapat disimpulkan bahwa kecenderungan hasil menulis naskah drama siswa berada pada
kategori sedang.
Hasil rekapitulasi data nilai siswa pada kelas eksperimen diperoleh bahwa untuk nilai
pretest, siswa berada pada kategori tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. tidak terdapat
siswa yang berada pada kategori sangat tinggi, hanya satu naskah drama yang berada pada
kategori tinggi. Untuk nilai posttest, terdapat lima naskah drama yang berada pada kategori
sangat tinggi, sembilan naskah drama yang berada pada kategori tinggi, dan dua naskah drama
yang masih berada pada kategori sedang. Berdasarkan hasil pengategorian nilai siswa pada
pretest dan posttest kelas eksperimen dapat disimpulkan bahwa kecenderungan nilai siswa berada
pada kategori tinggi.

Dari hasil rekapitulasi data kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat disimpulkan bahwa
nilai siswa kelas eksperimen berada pada kategori tinggi, sedangkan nilai siswa kelas kontrol
berada pada kategori sedang. Dari hasil pengategorian nilai siswa tersebut, terlihat bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan hasil menulis naskah drama siswa. Nilai naskah drama untuk
kedua kelas tersebut baik pretest maupun posttest mengalami perbedaan.
Rekapitulasi nilai pretest pada tujuh aspek yang menjadi penilaian untuk kelas kontrol dan
kelas eksperimen menunjukkan nilai rata-rata kelas kontrol 21,77 dan kelas eksperimen 22,00.
Dengan nilai perbedaan 1,70. Aspek yang paling menonjol pada aspek menulis naskah drama
kelas kontrol adalah kesesuaian tema dengan mean 3,44, demikian juga kelas eksperimen dengan
nilai rata-rata 3,63. Terdapat dua aspek menunjukkan angka yang sama yaitu kemampuan siswa
memunculkan alur cerita dengan mean 3,38 dan kemampuan siswa menghadirkan latar atau
setting dengan mean 3,13. Angka yang paling rendah untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen
adalah penulisan teks samping.
Rekapitulasi nilai posttest pada tujuh aspek yang menjadi penilaian untuk kelas kontrol
dan kelas eksperimen menunjukkan nilai rata-rata kelas kontrol 25,50 dan kelas eksperimen
29,13. Dengan nilai perbedaan 3,81.
1. Analisis Statistik Inferensial
a. Uji Normalitas
1) Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Nilai kelas eksperimen memiliki nilai p-value= 0,600 pada uji normalitas One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Jika p-value lebih besar dari = 0,05, maka H1 diterima sehingga data
tersebut berasl dari populasi yang berdistribui normal.
2) Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Nilai kelas kontrol memiliki nilai p-value= 0,532 pada uji normalitas One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Jika p-value lebih besar dari = 0,05, maka H1 diterima sehingga data
tersebut berasal dari populasi yang berdistribui normal.
Kesimpulan dari hasil uji normalitas tersebut adalah nilai pretest dan posttest baik kelas
kontrol maupun kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Prasyarat kedua yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji analisis data lebih lanjut
yakni kehomogenan variansi data. Syarat kehomogenan variansi adalah jika P value > = 0,05,
maka data tersebut dinyatakan homogen. Uji homogenitas variansi populasi data hasil belajar

keterampilan menulis naskah dramauntuk populasi penelitian ini menggunakan Test Homogenety
Of Variances.
Adapun hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.19. Uji Homogenitas Variansi Data Nilai Pretest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Test of Homogeneity of Variances
Pretest
Levene Statistic df1
df2
Sig.
,579

30

,453

Dari analisis data menggunakan aplikasi SPSS dengan perhitungan homogenitas variansi
populasi, diperoleh nilai p-value = 0,453. Ketentuan yang harus dipenuhi sebagai syarat agar data
berasal dari populasi yang sama (homogen) yakni signifikansi atau p-value > , = 0,05. Oleh
karena nilai p-value > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variansi populasi berasal dari
populasi yang sama (homogen).
Tabel 4.20. Uji Homogenitas Variansi Data Nilai Posttest Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
Test of Homogeneity of Variances
Posttest
Levene
df1
df2
Sig.
Statistic
1,911
1
30
,177
Dari analisis data menggunakan aplikasi SPSS dengan perhitungan homogenitas variansi
populasi, diperoleh nilai p-value = 0,177. Ketentuan yang harus dipenuhi sebagai syarat agar data
berasal dari populasi yang sama (homogen) yakni signifikansi atau p-value > , = 0,05. Oleh
karena nilai p-value > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variansi populasi berasal dari
populasi yang sama (homogen).
c. Hasil Analisis Statistik Inferensial Perbedaan Keefektifan Media Pembelajaran Elearning berbasis Web dan Pembelajaran Konvensional

Hasil analisis statitistik inferensial untuk kemampuan menulis naskah drama pada nilai
pretest menunjukkan bahwa thitung=0.165 sedangkan ttabel=2.042. Hal ini menunjukkan bahwa thitung
ttabel, sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (H1) ditolak. Berdasarkan hasil
analisis uji hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
antara kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa dalam menulis naskah drama siswa kelas XI
MIPA SMA Negeri 1 Bantaeng. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan siswa yang berada pada
kategori sedang. Banyaknya siswa yang mampu menulis naskah pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol hanya 31% yang dinyatakan tuntas berdasarkan KKM. Hal ini membuktikan bahwa
kemampuan awal yang dimiliki antara kelas kontrol dengan kelas ekperimen berada pada taraf
yang sama. Berbeda pada analisis uji-t independen untuk nilai posttest dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Hasil analisis statitistik inferensial menunjukkan bahwa thitung=3.353 sedangkan
ttabel=2.042. Hal ini menunjukkan bahwa thitung ttabel, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan
hipotesis alternatif (H1) diterima. Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis tersebut, dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan keefektifan penggunaan e-learning berbasis web pada
pembelajaran menulis naskah drama dengan pembelajaran konvensional siswa kelas XI MIPA
SMA Negeri 1 Bantaeng. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang mampu menulis
naskah drama dengan menggunakan media e-learning berbasis web, yakni sebanyak 100%,
sedangkan siswa yang mampu menulis naskah drama dengan menggunakan metode konvensional
sebesar 75%.
3. Efektivitas Belajar Siswa
Berdasarkan data hasil observasi maka dapat simpulkan bahwa media e-learning berbasis
web sangat efektif diterapkan dalam pembelajan menulis naskah drama, sesuai yang
dikemukakan oleh Wotruba dan Wright (tanpa tahun) dalam Miarso (2004), bahwa indikator
yang dapat digunakan untuk menentukan efektivitas dalam proses pembelajaran adalah 1)
pengorganisasian materi yang baik, 2) komunikasi yang efektif, 3) penguasaan dan antusiasme
terhadap materi pelajaran, 4) sikap positif terhadap siswa, 5) pemberian nilai yang adil, 6)
keluwesan dalam pendekatan pembelajaran, dan 7) hasil belajar siswa yang baik. sejalan dengan
yang dikemukakan

Sinambela (2006:78), bahwa pembelajaran dikatakan efektif apabila

mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan pembelajaran maupun prestasi siswa
yang maksimal. Beberapa indikator keefektifan pembelajaran; 1) ketercapaian ketuntasan belajar,

2) ketercapaian keefektifan aktivitas siswa (yaitu pencapaian waktu ideal yang digunakan siswa
untuk melakukan setiap kegiatan yang termuat dalam rencana pembelajaran, 3) ketercapaian
efektivitas kemampuan guru mengelola pembelajaran, dan respon siswa terhadap pembelajaran
yang positif.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
1. Perbedaan Kemampuan Siswa Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Menulis
Naskah Drama Kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Bantaeng.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial menggunakan Uji Independent sample t test
menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan antara keefektifan penggunaan media
pembelajaran e-learning berbasis web dan pembelajaran konvensional dalam menulis naskah
drama siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Bantaeng. Hal ini dibuktikan oleh hasil analisis uji t
yang menunjukkan bahwa thitung=3.353, sedangkan ttabel=2.042, atau 3.353>2.042. Hal ini
menunjukkan bahwa thitung ttabel, sehingga secara signifikan hipotesis nol (H 0) ditolak dan
hipotesis alternatif (H1) diterima.
Secara praktis media pembelajaran e-learning berbasis web dan media pembelajaran
konvensional memiliki perbedaan yang sangat jauh. Diketahui skor rata-rata pretest kelas kontrol
sebesar 62,13 dan skor rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 73,93. Artinya, skor kelompok
kontrol mengalami peningkatan sebesar 11,8. Pada kelompok eksperimen diketahui skor rata-rata
pretest sebesar 62,84 dan skor rata-rata posttest sebesar 82,23. Artinya, skor kelompok
eksperimen mengalami peningkatan sebesar 20,39.Adapun peningkatan tersebut dapat diamati
dari beberapa aspek. Berikut dijelaskan perbedaan peningkatan kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.
Dari segi penyajian cerita, tulisan siswa mulai memiliki peningkatan. Siswa sudah mampu
menciptakan naskah drama sesuai dengan unsur-unsur yang ada dalam naskah drama. Siswa
mampu menciptakan alur secara runtut dari pengenalan tokoh atau eksposisi, komplikasi, klimaks
sampai ke penyelesaian konflik atau kongklusi. Latar dalam naskah drama yang diciptakan juga
sudah dapat dikembangkan melalui dialog-dialog tokoh, serta mampu memberikan gambaran
latar secara fisikal maupun psikologis.
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas eksperimen, terlihat bahwa hasil belajar
menulis naskah drama siswa telah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan, yakni

semua siswa telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan untuk
pelajaran bahasa Indonesia.
2. Keefektifan Penggunaan Media E-learning Berbasis Web dalam Pembelajaran Menulis
Naskah Drama Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Bantaeng.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif

data pretest dan posttest tentang kemampuan

menulis naskah drama siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Bantaeng menunjukkan bahwa
penggunaan media e-learning berbasis web

terhadap kemampuan menulis naskah drama

mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes pada kelas eksperimen dengan
menerapkan media pembelajaran e-learning berbasis web lebih tinggi dari pada hasil tes pada
kelas kontrol yang hanya menerapkan pembelajaran konvensional. Dalam hal ini, persentase
ketuntasan menulis naskah drama siswa pada kelas eksperimen mencapai 100%, sedangkan
persentase ketuntasan menulis naskah drama siswa pada kelas kontrol hanya mencapai 75%.
Karakteristik khas yang membedakan dengan strategi pembelajaran yang lain adalah
strategi ini menerapkan metode pembelajaran yang mampu memotivasi siswa, pembelajra elearning lebih meningkatkan interaksi pembelajran tanpa mengenal batas ruang dan waktu.
Sesuai yang dikemukakan Bates dan Wulf (dalam Munir, 2008: 205) terkait kelebihan dari
pembelajaran e-learning berbasis web, antara lain:1) Meningkatkan interaksi pembelajaran. 2)
Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja. 3) Memiliki jangkauan yang
lebih luas. 4) Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran.
Efektivitas pembelajaran e-learning berbasis web dapat dibuktikan melalui hasil
pengamatan pada proses pembelajaran berdasarkan data hasil pengamatan berupa; 1) antusias, 2)
perhatian, 3) keseriusan, 4) keaktifan, 5) respon, 6) komentar, dan 7) kerja sama. Menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan efektivitas siswa dalam proses pembelajaran antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol. Efektivitas pembelajaran dengan menggunakan media e-learning berbasis
website menunjukkan mean 91% berbeda dengan pembelajaran konvensional metode ceramah
hanya berada pada mean 75,2%.
Keefektifan media pembelajaran e-learning berbasis web berdasarkan pengamatan pada
pelakasanaan pembelajaran adalah; 1) efektif dari segi efisiensi penggunaan kertas,
meminimalkan pengeluaran finansial untuk menghasilkan sebuah karya, 2) menciptakan rasa
ingin tahu dan stimulus untuk menemukan hal baru dalam pembelajaran, 3) meningkatkan rasa
percaya diri, jujur serta bertanggungjawab terhadap karya yang dihasilkan.

KESIMPULAN
1. terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis naskah drama siswa yang
menggunakan media e-learning berbasis web dengan pembelajaran konvensional. Perbedaan
tersebut tampak dari hasil uji t (hipotesis) menggunakan uji inferensial jenis uji-t inferensial
independent samples dan diperoleh

nilai

thitung=3.353 sedangkan ttabel=2.042.

Hal ini

menunjukkan bahwa thitung ttabel, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif
(H1) diterima.
2. media e-learning berbasis web lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis naskah
drama siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Bantaeng. Hal ini dibuktikan dengan capaian
ketuntasan belajar siswa. Pada kelas eksperimen kemampuan menulis naskah drama
dikategorikan tinggi dan telah mencapai ketuntatasan belajar. Hal ini dinyatakan karena nilai
yang diperoleh siswa mencapai kriteria yang ditetapkan, yakni lima naskah drama (31,25%)
yang memperoleh klasifikasi sangat tinggi. Siswa yang berada pada kategori tinggi dicapai
sembilan naskah drama (56,25%), dan siswa yang berada pada kategori sedang dicapai dua
naskah drama (12,5%). Secara keseluruhan siswa memperoleh nilai di atas 70, dan
dinyatakan tuntas 100%.
SARAN
1. Guru diharapkan dapat menggunakan media e-learning berbasis web dalam pembelajaran
menulis naskah drama. Hal ini juga diharapkan dapat menjadi stimulus bagi guru untuk terus
berinovasi dan meningkatkan kreativitas dalam proses pembelajaran.
2. Pemanfaatan media e-learning berbasis web perlu ditingkatkan.
3. Bagi siswa, penggunaan media e-learning berbasis web dalam pembelajaran menulis naskah
drama diharapkan mampu membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Tuhan pemilik segalagalanya, Tuhan yang senantiasa mencurahkan rahmat dan rahim serta petunjuk kepada hambaNya, sehingga perjuangan yang penuh dengan suka dan duka selama menempuh gelar magister
(S2) dapat teratasi dengan kebahagiaan yang ditandai terwujudnya tulisan ini.
Pernyataan terima kasih penulis tujukan kepada Dr. Ramly, M.Hum., selaku dosen
pembimbing I, dan Dr. Hj. Sulastriningsih Djumingin, M.Hum., selaku dosen pembimbing II,
Prof. Dr. H. Achmad Tolla, M.Pd., selaku dosen penguji I, dan Dr. Salam, M.Pd. selaku dosen
penguji II. Beliau dengan penuh kearifan dan kebijaksanaan menerima segala kekurangan penulis
serta tidak bosan-bosannya dan tidak mengenal lelah membimbing dan mengarahkan secara
intensif, baik yang bersifat akademik maupun mental.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dosen Program Pascasarjana Prodi Bahasa
Indonesia UNM, terutama kepada dosen yang telah berjasa memberikan ilmu dan mendidik
penulis selama mengikuti pendidikan di UNM. Ucapan terima kasih penulis tujukan pula
kepada Prof, Dr. Jasruddin, M.Si., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri
Makassar; dan Prof. Dr. H. Achmad Tolla, M.Pd., selaku ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia, serta para staf PPs UNM yang senantiasa melayani, membantu, dan menyediakan
segenap fasilitas pendidikan yang dibutuhkan selama penulis mengikuti pendidikan.
Akhirnya, penulis tidak lupa menyampaikan permohonan maaf dan ucapan terima kasih
kepada ayahanda H. Arifin Nur, S.Pd.I., dan ibunda Hj. Nurhayati Caya, yang senantiasa
mencurahkan kasih sayang, perhatian, dukungan, motivasi, dan yang tidak kalah pentingnya
adalah doa tulus untuk keberhasilan penulis. Dengan semangat dan penuh rasa percaya diri,
penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada program pascasarjana di Pascasarjana Universitas
Negeri Makassar. Kepada Istriku tercinta Nurhidayah, S.Pd., dan anak-anakku tersayang,
Najdatul Awwaliyah, Najib Ar Rizq, dan Najwa Az Zahirah, yang selalu memanjatkan doa dan
senantiasa ikut serta memberikan bakti dan memberikan semangat dalam rangka penyelesaian
studi. Terucapkan pula terima kasihku kepada mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Depdiknas. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia; Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Dewojati, Cahyaningrum. 2010. Drama: Sejarah, Teori, dan Penerapannya. Yogyakarta:


Javakarsa Media.
Djumingin, Sulastriningsih, dkk. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Makassar: Badan Penerbit UNM.
Dunne, Richard. 1996. Pembelajaran Efektif (Terjemahan). Jakarta: Grasindo.
Endraswara, Suwardi. 2014. Metode Pembelajaran Drama. Yogyakarta. CAPS (Center Of
Academic Publishing Service)
Hastomo, Aldila Siddiq. 2013. Efektivitas Media Pembelajaran E-Learning Terhadap Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Skripsi. Tidak
diterbitkan. Yogyakarta: UIN SK
Miarso, Yusufhadi . 2004.Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Prenada Media.
Poerwodarminto W.J.S. 1990. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra (Pegangan guru Pengajar Sastra). Yogyakarta:
Kanisius.
Rahmasari, Gartika dan Rita Rismiati. 2013. E-Learning Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung:
Yrama Widya.
Sinambela, N.J.M.P. 2006. Keefektifan Model Pembelajaran BerdasarkanMasalah (ProblemBased Instruction) Dalam Pembelajaran Matematika untuk Pokok Bahasan Sistem Linear
dan Kuadrat di Kelas X SMA Negeri 2 Rantau Selatan Sumatera Utara. Tesis. Tidak
diterbitkan. Surabaya : Program PascaSarjana Universitas Negeri Surabaya.
Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2001. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru
Algesindo.
Sugiyono. 2015.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suyanto.
2009.
Mengenal
E-Learning,
(Online)
(http://portalpendidikan.blogspot-.com/2009/04/mengenal-e-learning.html, Diunduh 3 Desember 2015.
Waluyo, Herman J. 2002. Drama, Teori, dan Pengajarannya. Yogyakarta: Prasetya Widya
Pratama.
Warsono & Hariyanto. 2014. Pembelajaran Aktif. PT Remaja Rosda Karya: Bandung.

You might also like