You are on page 1of 7

Pelajaran Dari Doa Nabi Musa Alaihissalam

POSTED ON NOVEMBER 29, 2013 BY ADMIN

Khutbah Pertama:

.







































.

.
.


Kaum muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah.
Khatib mewasiatkan kepada diri khatib pribadi dan kepada jamaah sekalian
agar senantiasa bertakwa kepada Allah. Abdullah bin Maud radhiallahu
anhu mengatakan, takwa adalah







Allah itu diibadahi dan tidak dimaksiati, diingat dan tidak dilupakan,
bersyukur kepada-Nya bukan malah kufur atas nikmat-Nya.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Taala yang telah memberikan karunia
yang begitu banyak kepada kita, dan sebesar-besar karunia yang Allah
berikan kepada kita adalah kenikmatan Islam dan iman.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita, kekasih
kita, dan penyejuk hati kita, Muhammad bin Abdullah shallallahu alaihi wa
alihi wa shahbihi. Beliaulah yang menjadi perantara dari Allah agar kita bisa

beribadah kepada Allah, agar kita bisa memasuki surga dan terjauh dari
neraka dengan mengikuti ajarannya dan menjauhi apa yang beliau larang.
Kaum muslimin, jamaah Jumat yang dirahmati Allah.
Diantara nabi yang namanya sering disebut dalam Alquran adalah Nabi
Musa alaihis sahalatu was salam. Beliau nabi yang perjalanan sejarahnya
paling sering dikisahkan dalam Alquran setelah nabi kita
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Sebagian ulama menghitung, nama
beliau disebutkan sebanyak 136 kali dalam Alquran. Nabi terbaik di kalangan
bani Israil, termasuk ulul azmi, dan bergelar kalimullah (orang yang diajak
bicara langsung oleh Allah). (Fabi Hudahum, Dr. Utsman al-Khamis, hlm.
326).
Beliau adalah Musa bin Imran, dan masih keturunan Nabi Yakub alaihis
sahalatu was salam. Allah tegaskan dalam Alquran bahwa beliau termasuk
orang yang sangat banyak mendapatkan ujian kehidupan,


Dan Kami telah memberikan cobaan kepadammu dengan berbagai macam
cobaan. (QS. Taha: 40).
Dan inilah yang menjadi rahasia mengapa sejarah beliau paling sering
disebutkan dalam Alquran, agar kita bisa mengambil pelajaran dari
perjuangan beliau dan usaha beliau dalam mendakwahkan kebenaran
kepada seluruh umatnya. Dr. Utsman al-Khamis mengatakan,




Nama beliau disebut berulang-ulang dalam kitab Allah (Alquran) yang
menunjukkan bahwa Allah menginginkan agar kita selalu merenungkan
keadaan beliau, kesulitan yang beliau jumpai, rasa capek beliau, setiap
gangguan dan ujian yang beliau hadapi. (Fabi Hudahum, Dr. Utsman alKhamis, hlm. 327).
Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah

Pada kesempatan kali ini, kita tidak akan membahas seluruh perjalanan
hidup Nabi Musa alaihissalam, kisah dan hikmah dari perjalanan hidup
beliau tidak akan cukup kita bahas pada kesempatan yang singkat ini.
Pembahasan kita pada khubah yang singkat ini hanya sebatas tentang suatu
doa, yang pernah diucapkan oleh Nabi Musa, sebuah doa yang mulia hingga
Allah abadikan doa beliau di dalam Alquran. Dalam Alquran, Allah
menyebutkan beberapa doa yang dipanjatkan Musa. Doa-doa itu beliau
panjatkan dalam setiap kesempatan yang berbeda. Namun ada satu doa
yang sangat menakjubkan, doa yang mengobati sekian banyak kegelisahan
yang dialami oleh Musa,









Ya Tuhanku Sesungguhnya aku sangat membutuhkan setiap kebaikan yang
Engkau turunkan kepadaku. (QS. Al-Qashas: 24).
Anda bisa perhatikan surat al-Qashas, Allah menceritakan Musa dari ayat 3
hingga ayat 43. Doa ini diucapkan Musa ketika beliau berada di kondisi serba
susah. Diliputi rasa cemas dan ketakutan. Bagi orang awam, keadaan itu
mungkin sudah dianggap puncak ujian, seolah tidak ada lagi harapan untuk
hidup.
1. Firaun menjajah habis bani Israil
2. Membantai setiap bayi lelaki, dan membiarkan hidup bayi perempuan
3. Firaun membuat lemah setiap sendi kehidupan bani Israil, seolah tidak ada
harapan untuk bisa bangkit memperjuangkan kemerdekaannya.
4. Allah perintahkan ibunya Musa untuk melabuhkan anaknya ke sungai.
5. Musa diasuh oleh keluarga Firaun. Musa kecil tumbuh di tengah-tengah
calon musuhnya.
6. Setelah besar, Musa melarikan diri dari kerajaan Firaun. Musa membunuh
pengikut Firaun ketika berusaha membantu lelaki bani Israil yang rebutan air
dengan korban.

7. Musa menjadi ketakutan di kota Mesir, karena telah membunuh pengikut
Firaun. Bahkan datang seorang informan, bahwa para pemimpin pasukan
Firaun telah bersepakat untuk membunuh Musa.
8. Musa keluar mesir dengan penuh ketakutan, beliau berjalan ke arah
Madyan.
9. Di tengah perjalanan beliau menjumpai dua wanita yang mengantri untuk
mengambil air untuk ternaknya, namun mereka tidak mampu melakukannya.
Kemudian dibantu Musa.
Di saat itulah, Musa merasa sangat membutuhkan pertolongan dan bantuan.
Tapi tiada lagi tempat mengadu, tidak ada keluarga, tidak ada pekerjaan,
tidak mungkin kembali ke Mesir dalam waktu dekat. Di saat itulah, Musa
merasa sangat butuh pertolongan Tuhannya. Di bawah teduh pepohonan,
beliau berdoa,














Musa memberi minum ternak itu untuk menolong kedua wanita itu,
kemudian dia duduk di tempat yang teduh lalu berdoa: Ya Tuhanku
Sesungguhnya aku sangat membutuhkan setiap kebaikan yang Engkau
turunkan kepadaku . (QS. Al-Qashas: 24).
Gayung pun bersambut, seusai doa Allah hilangkan keresahan Musa, setahap
demi setahap. Datanglah salah satu diantara wanita yang ditolong Musa,
menawarkan kepada Musa agar mampir ke rumahnya. Menemui ayah sang
gadis.
1. Allah berikan jaminan keamanan kepada Musa, dengan Allah kumpulkan
beliau bersama orang soleh (ayah si gadis).
2. Si ayah menikahkan Musa dengan salah satu putrinya.
3. Musa mendapatkan pekerjaan dan tempat tinggal yang aman di kota
Madyan.
4. Musa mendapatkan tongkat yang akan menjadi mukjizatnya.

5. Musa diajak oleh Allah untuk menuju lembah penuh berkah, lembah Tuwa.
6. Di lembah ini, Allah berbicara langsung dengan Musa menjadikannya
sebagai Nabi.
7. Musa mendapatkan banyak Mukjizat untuk melawan Firaun.
8. Allah mengangkat saudara Musa, Harun, sebagai Nabi, yang akan
membantu Musa dalam berdakwah.
9. Allah memenangkan Musa dan Firaun ditenggelamkan di laut merah.


.























Khutbah Kedua:






.






Kaumu muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Anda bisa perhatikan, kemenangan dan keberhasilan bertubi-tubi Allah
berikan kepada Musa. Yang semua itu dimulai setelah beliau berdoa dengan
penuh rasa harap, merasa fakir di hadapan Allah, memohon agar Allah
menurunkan banyak kebaikan untuknya.
Seperti itulah diantara adab dalam berdoa. Berdoa dan memohon kepada
Allah, di saat Anda merasa sangat membutuhkan pertolongan Allah,
menjadikan doa mustajab. Karena Anda merasa sangat dekat dengan Allah.
Sehingga doa yang dilantunkan menjadi sangat berkualitas.
Berbeda dengan doa yang sifatnya rutinitas. Membaca teks Arab, namun
tidak diiringi kehadiran hati. Hanya sebatas di lisan, tanpa ada perasaan

butuh kepada Allah. Kondisi ini menjadikan doa kita tidak mustajab.
Sebagaimana yang dinyatakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,





















Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan akan dikabulkan.
Ketahulilah bahwa Allah tidak akan memperkenankan doa dari seorang
hamba yang hatinya lalai. (HR. Turmudzi 3479, Hakim dalam al-Mustadrak
1817 dan dihasankan oleh al-Albani).
Mudah-mudahan kisah yang singkat ini bisa kita ambil hikmahnya, kita
mencontoh kesabaran Nabi Musa alaihissalam dalam menghadapi cobaan,
meneladani sikap beliau yang tidak berputus asa kepada rahmat dan kasih
sayang Allah Taala, dan mencontoh doa beliau baik lafadz doanya ataupun
keadaan hati beliau ketika memanjatkan doa. Karena Allah Subhanahu wa
Taala berfirman,




















Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan
apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang
menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping
Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). (QS.
An-Naml: 62)
Allah Subhanahu wa Taala juga berfirman,





Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,





sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.









.





.
















.

.











.

You might also like