You are on page 1of 2

Poisson Ratio

Poisson Ratio adalah perbandingan dari perubahan arah transversal dengan perubahan arah
aksial tersebut. Setiap batang yang ditarik (atau ditekan) selain mengalami perpanjangan
(atau pemendekan), juga mengalami penyusutan (atau perluasan) pada permukaan
penampangnya. Keduanya dapat disebut sebagai regangan. Oleh karenanya, dibuatlah
kesepakatan bahwa:
a. Regangan yang arahnya segaris/transversal dengan arah gerak gaya disebut regangan
Longitudinal. Dengan rumus :

b. Regangan yang arahnya tegak lurus/axial terhadap arah gerak gaya disebut regangan
Lateral. Dengan rumus :

Besarnya nilai perbandingan antara regangan lateral ( 1) terhadap regangan longitudinal


(1 ) pada suatu bahan/ material adalah tetap (konstan). Nilai perbandingan inilah yang
disebut dengan Rasio Poisson dan dilambangkan dengan (nu). Dapat disimpulkan poisson
ratio dari material tersebut dengan rumus.

Nilai rasio poisson untuk beton berkisar antara 0,15 - 0,25. Apabila regangan di suatu bahan
menjadi besar, rasio poissonnya berubah (Gere, Timoshenko, 1997). Poisson Ratio dapat
menggambarkan karakter dan sifat masing-masing material. Mayoritas material memiliki
rentang poisson ratio antara -1.0 sampai dengan 0.5, namun ada beberapa pengecualian.

Contoh :

Material yang stabil, isotropis, dan elasitis bisa memiliki poisson ratio yang berkisar

antara 0.0 sampai 0.5.


Karet memiliki poisson ratio mendekati 0.5.
Polimer busa memiliki poisson ratio negatif,
ketebalannya justru akan bertambah.

jika material tersebut ditarik,

You might also like