Professional Documents
Culture Documents
BAB I.
PENDAHULUAN
BAB II.
A.
B.
C.
B.
C.
D.
E.
F.
Elevasi (altitude)
BAB IV.
A.
B.
C.
D.
E.
BAB V.
f . stope Suvey
B.
Tunel Survey
C.
Inckined Opening
BAB IV.
COMPASS SURVEY
A.
Deklinasi
B.
C.
D.
BAB I
PENDAHULUAN
ukur
tambang
daerah
ini
kerja
dimaksudkan
tambang
untuk
dengan
mengetahui
batas
daerah
arah
penggalian
lebih
lanjut,
untuk
menghitung
peralatan
ukur
tambang
ini
pada
umumnya
tersebut
tidak
dapat
digunakan
untuk
pengukuran
dalam
(light)
pada
Underground
Traversing
sangat
ukur
tanah,
jadi
pengulangan
pembacaan
perlu
atau
ruang
ukur
tanah,
pengukuran
sehingga
tak
lebih
sebebas
sulit
seperti
dalam
pada
pemasangan
rod
pada
underground
traversing
boleh
Ukur
perhitungannya.
Tambang,
cara-cara
pengukuran
maupun
BAB II
PENGETAHUAN DASAR UKUR TAMBANG
Sebelum
pengukuran
membicarakan
di
dalam
lebih
tambang
lanjut
dan
tentang
cara-cara
cara-cara
perhitungannya,
Ialah
suatu
sudut
yang
diukur
ke
kiri
atau
Bearing A C = N
Bearing A D = N
Bearing A E = N
atau
sebaliknya
kiri,
dari
demikian
Kutub
pula
Selatan
ke
Untuk
mempermudah
perhitung,
maka
umumnya
titik
Utara
Bearing
dari
(berhubungan
suatu
satu
Azimuth 0 1 =
Azimuth 0 2 =
Azimuth 0 3 =
Azimuth 0 4 =
rintisan
dengan
yang
(traverse)
lainnya).
adalah
Untuk
berurutan
menghitung
bearing suatu urutan dari titik, ada dua cara sederhana yang
perlu diingat yaitu :
a).
b).
y
Dicari :
B (x1,y1)
y1
,maka di
BA
HD
A (x,y)
Tg
y2
( X 1 X 2)
(Y 1 Y 2)
Tg BA =
x1
= x + x
= (x1 x)
= HD sin
x1
= x + HD sin
y1
= y + y
= y1
= HD cos
Disini
perlu
diperhatikan
tanda
pada
masing-masing
kwadran.
- IV +
- III -
+I+
Tanda untuk
x dan y ialah :
Kwadran
Kwadran
II
Kwadran
III
Kwadran
IV
+ II -
IS
Sudut Lurus
(derajat)
Jarak
Horizontal
(meter)
Bearing
(derajat)
FS
20
S 300 E
280
25
50
20
70
15
10
10
00
30
11
10
11
180
25
12
FS
Gambar :
Cara Perhitungan :
Karena diketahui Bearing 6-7
150
10
8
9
11
Azimuth 7 8
= N 1500 E
280 0
430 0
180 0
=
250 0
Azimuth 8 9
50 0
+
300 0
180 0
120 0
Azimuth 9 10
70 0
+
190 0
180 0
10 0
00
+
10 0
Azimuth 10 11
360 0
+
370 0
180 0
=
190 0
Azimuth 10 11
180 0
+
370 0
14400
hasil
yang
diperoleh
setelah
dikurangi
1800,
hasil
harganya
yang
lebih
diperoleh
besar
dari
setelah
3600,
maka
dikurangi
untuk
1800,
mendapat
BAB III
UNDERGROUNG TRAVERSING
traversing
selain
(ruang)
pengukuran
dan
mengenai
penggunaan
penerangan,
plumbob
seperti
daerah
yang
pemasangan
Theodolite
(transite),
di
mana
pada
maka
plum
bob
tersebut
dipindahkan
dulu
ke
bawah
juga
instrument
yang
harus
dilindungi
dari
kereta
dorong,pada
bijih
yang
sifatnya
magnetik
Karena
pengaruh-pengaruh
tersebut
diatas
maka
sangat
dipehatikan
dipasangi
induk
pada
instrument
(country
daerah
tersebut,
rock)
yang
sekitar
karena
tidak
kuat
patok
batuan
dapat
yang
dalam
akan
batuan
mengakibatkan
diperhatikan
bebatuan
Pengukur
untuk
lepas,
(transimen)
tidak
daerah
umumnya
memasang
penirisan
kurang
instrument
maupun
pada
memperhatikan
pada
pitth.
hal
ini,
sehingga
titik-titik
yang
tidak
dapat
berhubungan
penomoran
akan
memusingkan
juga,
bila
ada
diberi
nama
berdasarkan
urutan
level
ke
bawah,
Contoh :
Patok pertama dalam cross cut 9 diawali oleh XC 9 1. atau
jika cross cut diarahkan kedua
cross
cut
yang
mempunyai
drift
ke
Timur
dalam
koordinat
dinyatakan dengan N - E XE 4 2.
Patok-patok
survei
dan
stope
dinyatakan
utama
biasanya
berhubungan
untuk
tujuan
dari
level
700
ft.
ada
tinggi
tertentu
dimulai
intermediate
700 ft. jika drift ini dibentuk sebagai drift nomor 4 akan
diberi nomor lokasi intermediate 4 700. dan patok pertama
dalam drift ini adalah nomor 4 700 feet 1.
instrument
pada
bawah
tanah
lain
dengan
penempatan
instrument
pada
undergraound
maupun
bagi
plumb
bob,yaitu
cukup
tinggi
pada
waktu
akan
timbul
pertanyaan
seberapa
teliti
titik
pada
jarak
pengamatan
(dari
HI
SET ON ZERO
PEMASANGAN INSTRUMENT
BS
dan
FS)
dan
Sebagai
contoh
dengan
jarak
pengamatan
sejauh
100
ft,
dibuat
untuk
menentukan
HI
dan
kadang-kadang
juga
jarak D.
agar
maksud
titik
bila
patok
ada
diletakkan
getaran
secara
titik
permanent
tersebut
tidak
beberapa
ditempatkan
pada
tambang
stull,
patok
caps
atau
tersebut
kadang-kadang
bentuk-bentuk
timbers
lokasi
dari
patok
yang
tepat
betul
harus
4
FS
jika
sampai
kemenit.
Bila
instrument
dipasang
untuk
acceleration
dan
kompensasi
kesalahan
kesalahan
indeks,
pengaturan
demikian
juga
alat
untuk
misalnya
jangan
sekali-kali
menarik
pita
pada
nol
dan
mengambil
BS
dengan
jarak
gerak
perlahan-lahan.
5. Lepaskan penggerak atas dan bidik FS.
6. Baca dan catat HA, lepaskan penggerak bagian bawah dan
putar di lingkaran vertical ke depan operator dan baca
VA.
7. Arahkan teleskop ke BS dengan menggerkkan penggerak ke
bagian bawah.
8. Lepaskan penggerak bagian atas dan bidik FS.
9. Baca HA dan VA, pada sudut datar pembacaan VA untuk kedua
kalinya tidak perlu. Jika HA dibuat double,
ulangi proses setelah posisi 0 dan tempatkan
teleskop
semua
pengukuran
regular
lengkap,
pembantu
3. unting-unting
4. plumb bob
5. magnifying glass (loupe)
6. buku catatan data
7. pencil
8. perlengkapan-perlengkapan
lain
seperti
lampu
dan
lain-
lain.
E. PENGAMBILAN TITIK DETAIL
Yang dimaksud dengan detail ialah pengukuran titik yang
dilakukan pada perubahan arah.
Ada dua cara pembuatan detail, yaitu :
1. Metode Angle Right
Gambar 3 dan 4 menunjukkan metode sudut (angle)
ANGEL RIGHT
IN CENTER OF DRIFT
3
5
7
8
TOPAD DISTANCE
F3
Pada
gambar
diatas
setelah
menempatkan
FS,
operator
mulai
pada
saluran
patok
dan
memegang
battery,
pada
tengah
drift
(pada
titik-titik
tertentu).
drift
yang
lain
seperti
pada
gambar
4,
yang
Gambar 4
Detail pada intersection dari drift
2. Metode Offset
Gambar 5 menmunjukkan metode offset ini. Sedikit sekali
yang menggunakan metode ini, bila kekurangan pekerja akan
lebih menyulitkan metode ini paling baik dengan 3 orang.
Gambar 5
Detail metode offset
Keadaan pada gambar 4 lebih baik untuk menggunakan metode
angle. Pada gambar 5 rencana pada peta panjang garis BS FS
dengan tanda jarak. Offsetnya berada pada sudut-sudut kanan
garis.
F. ELEVASI (ALTITUDE)
Ada tiga cara untuk menentukan evaluasi atau ketinggian
suatu titik pada Tambang Bawah Tanah, yaitu :
1. dengan menggunakan instrument dan pita ukur
2. dengan menggunakan level watau waterpass
3. dengan mengukur kedalaman suatu shart dengan pita
ukur atau spesial case.
Instrumen dan Pita Ukur
Metode ini paling sering digunakan. Denmgan pengukuran
biasa
HI,
BS
dan
sudut-sudut
vertikal
cocok
untuk
mengontrolan
bawah
tanah
dan
dapat
menarik
jarak
tanpa
Gambar 6
Diagram metode instrumen dan pita ukur
Semua patok yang instrumentnya terletak dibawah titik, HI
dikurangi karena alatnya lebih rendah dari pada patok.
Untuk
digunakan
menutup
untuk
titik
itu
bagian
tambahkan
muka,
HI.
biasanya
Bila
HS
tanggul
diaggap
nol
hampir
semua
patok
underground
dapat
dituliskan
SHAFT PLUMBING
Dalam penambangan dibawah tanah (deep mining). Pekerjaan
penggalian
dilakukan
memindahkan
suatu
adalah
merupakan
(engineer).
melalui
azimut
tugas
Teknik
melalui
yang
atau
sebuah
sebuah
penting
cara
shaft.
bagi
pengukuran
Untuk
bukaan
(opening)
seorang
akan
itu
pengukur
disesuaikan
dari
atau
shaft
koordinat
plumbing
agar
adalah
untuk
menggunakan
opening
yang
digambarkan
opening,
sedangkan
bedanya
hanya
karena
adanya
beda
yang
diperlukan
untuk
sharf
plumbing
diantaranya adalah :
1. Reels (glondong/gulungan)
Glondongan
atau
gulngan
ini
sangat
penting
untuk
ini
posisi
digunakan
setelah
untuk
pusat
dari
menjepit
ayunan
kawat
dalam
ditentukan.
suatu
Beberapa
lainnya
pada
station
permulaan
atau
kedua-duanya
kawat
memastikan
guna
apakah
menentukan
kawat
arah
tersebut
terlebih
dahulu
tergantung
pada
yang
mengandung
magnetik
maupun
oleh
aliran
dan
berat
dari
bobs
yang
dibutuhkan
tergantung
nomor
12
1
2
dengan
diameter
0,03
Inchi,
kawat
ini
diletakkan
agar
pada
memungkinkan
harus
kawat
kira-kira
pengukur
menggerakkan
yang
melihat
lebih
level
kedua
dekat.
dengan
kawat
Mereka
yang
satu
menit.
Dan
biasanya
mempunyai
sekrup
Gambar 8
A. Screw Shifter
kedua
cara
(coplaining
dan
triangulation)
menyatakan
bahwa
coplaining
dapat
diterapkan
pada
Perbedaan
atara
coplaining
dan
triangulation
kurang
transit
100%
ketepatan,jarak
pengecualian
menit.Kesalahantidakboleh
:10000
plumb
yaitu
dikembangkan dalam
=0,01%.
bobs
dalam
200
kondisi
Agar
-300
yang
melebihi
supayamendapat
feet
(dibawah
mengijinkan
dapat
beberapa feet).
dengan
dibawah,sebaiknya
harus
mempunyai
jarak
yang
dalam
peratusan
feet
akan
menyebabkan
terlalu
-1
0,02/400
bila
1:10000
harus
17
approx.hanya
ditetapkan
20
atau
bisa
diperkenankan
dihitung.Ini
menyatakan
Membuat
satu
menggerakkan
silang
bidang
atau
(coplaining)adalah
memindahkan
transit
dengan
sehingga
benang
unting-unting
yang
dipasang
pada
transit
atau
kali
sudut
busur
antara
dua
unting-unting
Teropong
unting,
garis
dibalikkandan
usahakan
vertikal
arahkan
dengan
teropong
kembali
menggeser
(benang
kedua
teropong
silang
untingsehingga
vertikal)
BS
8
9
IS
9
10
Sudu
t
Luru
s
230
1300
10
1500
1800
2150
Latitude
HD
Beari
ng
190,
N 500 W
N 800 W
7,0
N 800 W
4,0
N 80
0
0
N
+
S
-
Depertur
e
B
W
+
-
N
6000
17,2 5996,9
N 65
33,8
80,0
72,5 6030,7
7
Perhitungan Bearing :
360
260 = S 800 W
50
W 310
180
440
130
+
440
180
-= S 800 W
260
3992,
77
3910,
3,0
8,5
180
215
-= S 800 W
250
475
FS
E
4000
10
koordinat
C - D
310
25
180
440
180
-= N 650 W
295
705
+
1015
720
= N 650 W Terbukti
295
100 Catatan :
Log 17,5
= 1,243038
9,993651
1,236389
= 3,04
= 17,23
= 33,81
= 9,625948
Log 80,0
= 1,903090
9,957276
1,860366
= 72,51
Catatan :
0,482708; 1,236389; 1,529038 dan 1,860366 masing-masing
didapat dari log (3,04; 17,23; 33,81 dan 72,51)
disebut
weisbach
method
dengan
persyaratan
yang dibuat harus antara secon dan lebih kecil dari 10. Bil
sudutnya
menjadi
sangat
besar
atau
biasanya
600
maksimum
besar
akan
diselidiki,
penggantungan
dan
penetapan
berikut
menunjukkan
dicurahkan
kondisi
terhadap
jarak
yang
BC
dijumpai,
yang
hanya
satuan
perseratusan.
feet,
dengan
maksud
lebih
teliti
dari
Metode Triangulasi
Sebetulnya kesalahan beberapa per ratusan dalam
pengukuran hanya menyebabkan perbedaan beberapa secon pada
hasilnya ini akan betul bila sudut Weisbach kecil dan BC =
AB nilainya. Sebagai contoh AB dianggap S 3,214 ft, BC = 5,
122 ft, AC = 0,332 ft dan pengukuran sudut = 00 15 10.
Carilah sudut x pada A.
X =
Plat disetel pada 0,85 (Back Sight) pada kawat yang benar
dan
putar
sudut
kecil
ke
kanan,
dengan
menit.
yang
lebih
besar
ke
kanan
sejumlah
putaran
yang
pertama.
Jumlah dari sudut-sudut yang harus = 3600 10 (jika
digunakan 6 x repetisi) jika tidak, dan kawat cukup stabil
maka pengukuran harus diulang.
Pada pengecekan dalam batas yang diperkenankan kedua
sudut di atur dengan membagi perbedaan sama, dengan demikian
jumlah akan menjadi 3600.
Contoh :
Data yang diketahui dari hasil pengukuran adalah sebagai
berikut :
Bearing AB = S 450 26 20 W
Panjang AB = 4,235 feet
Panjang BC = 5,043 feet
Panjang AC = 9,280 feet
Sudut BCA
= W = 00 12 40
Sudut ACD
= 1980 10 00
triangel ABC
Untuk
dan
sudut
dapat
kedua-duanya
di
penting
sini.
Cara
bagaimana
Shaft Plumbing dengan
Triagulasi
selama
tidak
dipergunakan
untuk
sudut-sudut
yang kecil.
Perbedaanya secara langsung anatara satu sama lain tanpa
memperhatikan fungsi khusus (dalam contoh ini bukan sinus
memberikan
hasil
yang
cukup
teliti)
pengukuran
tersebut
760
x 5,043 = 904,7
4,235
X = 00 15 05
Analog untuk y : W : AB = y : AC
760 : 4,235 = y : 9,280 -- y =
760
x 9,280 = 1664,8
4,235
y = 00 27 45
Dilakukan pengujian :
X + W = y
00 15 05 + 00 12 40 = 00 27 45
Ternyata
hasilnya
sama,
jika
ada
perbedaan
maka
00 27 55 - 00 27 45 = 10
Koreksinya = 10 : 2 = 55 sehingga :
00 15 15 + (1800 - 00, 27 45) + 00 12 40 = 1800 00
10
Koreksi ini digunakan untuk mengurangi x dan menambah y.
X = 00 15 15 - 00 00 05 = 00 15 10
y = 00 27 45 + 00 00 05 = 00 27 50
dilakukan pengujian : 1800 = x + (1800 y) + W
00 15 10 + 1800 - 00 27 50 + 00 12 40 = 1800 00
00
Cara lain adalah dengan menggunakan hukum sinus :
Sin W : AB = sin x : BC
Sin x =
X = 00 15 05
sin y =
X = 00 27 45
Cara pengujiannya sama dengan cara pertama :
Bearing CD
Bearing AB = S 450 25 20 W
Azimuth
180
225 26 20
Sudut ABC
179 32 15
404 58 35
Azimuth BC =
180
224 58 35
Sudut W
= 8 12 40
Sudut ACD
Y
Sudut ABC
198 10 00
423 21 15
= 1800 00 00
=
180 0 00 '00"
179 0 32 '15"
= 423 21 15
Azimuth BC =
180
243 21 15
= S 630 21 15 W
Bearing ACD
Bearing BA = N 450 25 20 E = Azimuth BA
=
359 44 55
405 11 15
Azimuth AC =
180
225 11 15
Sudut BAC
Sudut X
= 3600 00 00
Sudut BAC
Y
Sudut ABC
0 0 15 '05"
359 0 44 '55"
= 1800 00 00
198 010 '00"
=
423 0 21'15"
Azimuth CD =
180
243 21 15
= S 630 21 15 W
2) Two Shaft Method
Cara menggantungkan kabel pada setiap shaft dari dua
shaft atau raise dan terus menyusuri antara dua shaft atau
cara pengukuran :
pengukuran dengan dua shaft memberikan hasil yang lebih
teliti darainpada cara satu shaft. Biasanya pada satu level
mempunyai
dua
opening
yang
vertikal,
maka
pengukurannya
digantungkan
uting-unting
dengan
cara
polygon
diikat
dengan
base
station
cara
pengukuran
pengukuran,
kompas)
kemudian
besarnya
diasumsikan
bearing
a.
(dilakukan
pengukuran
Koordinat
untuk
bawah
tanah,
diambil
dari
dari
jarak
permukaan,
perbedaan
harus
bearing
harus
ditambahkan
dikoreksi,
atau
besarnya
dikurangkan
pada
Sudut
Lurus
. . .
. . .
150o00 45,00
N 830 w
178o30 90,00
N840 30 w
144o30 60,00
S 600 w
.. X
188o00 62,50
S 680 w
35 15
HD
Bearing
. . .
100,00 N 530 w
latitude
N
S
Departure
E
W
. . .
coordinates
FS
N
E
9101,00 10.926,00 4
60,18
79,86
9161,18 10.846,16 x
8,63
44,66
9166,66 10.801,48 6
89,59
9175,29 10.711,89 7
30,00
51,96
9145,29 10.659,93 y
23,41
57,95
9137,77 10.788,19 a
58,10
39,93
9079,67 10.748,26 b
(assumed)
x
146 30 70,50
o
S 340 30 w
0
261 45 42,00
N 63
45 w
18,58
37,67
9079,67 10.710,69 c
191o00 39,50
N 520 45 w
23,91
31,44
9122,16 10.679,15 d
197o15 33,70
N 350 30 w
27,43
19,57
9149,59 10.659,58 y
xs
186,89 5850 07 20 w
ys
xu
106,92 5860 26 40 w
yu
xc
5660 40 40 w
yc
Catatan :
Xs;ys : equals the surface end of the wires
Xo;yu : equals the underground end of the wires
Xc;yc : equals corrected bearing of xa
U/ N & E = +
S & W = +
Koreksi :
Pengukuran permukaan : jarak XY dan bearing XY
N (sumbu Y)
E (sumbu X)
Titik X = 9161,18
Titik Y = 9145,29
Y (latitude) = 15,89
186,21
titik X = 10.846,14
titik Y = 10.659,93
X
(departure)
=
titik X = 10.846,14
titik Y = 10.659,58 X
(departure)
=
= (N 8500720+34103320) 1800
= 2460 40 40
Bearing Xa = S 660 40 40 w
Koreksi untuk Xa = 680 660 40 40 10 19 20
Jadi
semua
dikoreksi
titik
dengan
pada
pengukuran
sudut
sebesar
bawahtanah
19
20
harus
untuk
setiap bearing.
CARA GYRO THEODOLITE
Alat
gyro
theodolite
pertama
kali
dikembangkan
tersebut
adalah
alat
yang
terbaru
untuk
ialah
Spindle
gyroscope
yang
menghubungi
dipasang
gyroscope
dalam
pada
as
gyro
menjadi
menentukan
arah
alat
utara
yang
mempunyai
selatan.
Untuk
ciri
untuk
mengurangi
material.
searah),
arus
Gyro
digerakkan
bolak
balik
oleh
baterai
atau
motor
compressor.
Alat tersebut sebelum dipakai perlu dikal;ibrasi
lebih
dulu
pada
azimut
yang
diketahui.
Untuk
dibawah
tanah,
cukup
dengan
titik
yang
untuk
menentukan
titik-titik
baru.
Berat
dari
BAB IV
PROBLEM ARAH DAN JARAK DALAM UKUR TAMBANG
Dua persolalan yang penting dalam Ukur Tambang ialah
: mulai dari arah pengeboran dan penemuan jarak tertentu
sehingga
pekerjaan
penambangan
dapat
terlaksana
dengan
jarak
Persoalan
lubang
horizontal
ini
akan
dan
tersebut
kita
hareus
temui
vertikal.
dalam
Pemecahan
digali
(dibuat).
bidang
soal
(daerah)
ini
dapat
kalau
keterangan
kasar
persoalan
ini
dapat
suatu
peta
tersebut1
600
hasinya
akan
kasar
sekali.
Apabila didapat titik yang bertempat disegi panjang
tersebut,
jarak
utara
selatan
diantaranya
diperoleh
jarak maka
berikut
menunjukkan
problem
yang
sering
patok
dalam
survey
konsesi,
setiap
set
dari
koordinat di ikat ketitik X perbedaan antara koordinatkoordinat Utara pada titik K dan M adalah latitude
(Y). perbedaan antara koordinat Timur membentuk garis
departure (X).
Jarak titik 2 ke M adalah :
HD =
( Y) 2 ( X) 2
Contoh :
Gambar
adalah
2458,57
diatas
N
1000
menunjukkan
dan
setelah
koordinat
pengamatan
koodinat
M
Utara
adalah
rintisan
seterusnya.
Berapakah HD K M dan bearing K M ?
titik
406,72,
1,2,3
dan
departure
2458,57
1.000,00
1.658,57 feet
Jarak K M =
(593,282 ) (1.458,572 )
= 1574,61 feet
Bearing K M = arc. Tan. =
Titik
adalah
sebelah
1.458 ,57
= 680 08 E
593 ,26
timur
dari
titik
digunakan
perlu
diuji
untuk
pengangkutan
patok-patok
427
atau
dan
420
tamming,
dengan
Grade =
5. hitung
jarak
sebenarnya
----
slope
distance/true distance
6. perlu diingat kembali :
azimut awal + sudut lurus
1800 = azimuth
akhir
contoh :
gambar
berukut
menunjukkan
dua
buah
drift
yang
departure
10.670,00
2.240,00 feet
HD =
8.430,00
12 ,00
x 100 % = 0,48 %
249 ,1
Bila
pengukuran
rintisan
dilakukan
undergraund
dari
kurang
sampai
tepat.
Maka
(triagulasi).
bearing
dari
dan
koordinat,
pengukuran
kemudian
undergraund.
kawat
Elevasi
two
dikerjakan.
Satelah
runna
kosong
itu
cukup,
mulai
termasuk
penggunaan
koordinat
dan
ini
sering
terjadi.
Raise
digunakan
untuk
koordinat
triagle)
telah
didapat.
Adanya
perbedaan
pada
dengan
elevasi
sudut
akan
vertikal.
rumus-rumus
menimbulkan
Jarak
yang
trigonometri
garis
benar
atau
singgung
diperoleh
dengan
rumus
HD 2 VD 2
Contoh :
Lihat
gambar
berikut.
Hitung
bearing
216,
Penyelesaian :
Perbedaan latitude
HD A 216 =
145,22 2 154,29 2
= 211,88 feet
Bearing = tan-1 =
145 ,22
154 ,29
= 430 16
109 ,48
206 ,88
= 270 53
522 ,6
= -250 53
1077 ,2
1016 ,6
= N 700 41 E
356 ,3
sebagai
berikut
dengan
platfom
digunakan
arah,
dapat
untuk
dengan
Setelah
maka
lokasinya
couple
menghubungkan
kemiringan
menggunakan
dikedua
sisi
rods.
Untuk
pada
papan
di
inklinasi
tingkat
atau
patok
elevasi.
Papan
tingkat
dibuat
dari
BAB V
STOPE SURVEY DAN TUNNEL SURVEY
A. STOPE SURVEY
Pengukuran pada stope diperlukan untuk :
1. Memperoleh suatu garis batas yang benar dari daerah
kerja.
2. Menghitung berat, Tonnage atau Volume.
Penting untuk mengetahui dimana akan dibuat raise dan
drift di suatu titik (tempat) tertentu, kecuali itu stope
harus diketahui sampai dimana batasnya perlu digali.
Pembuatan ventilasi untuk bekerja juga penting, jika
diketahui dimana lubang ventilasi yang akan menghubungkan
daerah tersebut.
Stope survey untuk menghitung berat atau volume,
digunakan dalam banyak hal tetapi merupakan perhitungan
yang kasar. Lebih teliti lagi untuk mengukur suatu berat
atau volume dari ore yang telah digali dengan menghitung
berapa banyak shift (machine shift) dan berapa banyak
powder yang digunakan.
Perlu
diingat
ditambahkan
bahwa
beberapa
dengan
banyak
ore
stope
yang
survey
telah
harus
diangkut.
perhitungan
berat
percubit
feet
perlu
dengan
penimbangan
beberapa
kali
sehingga
perhitungannya
dengan
square
set,
semua
mining
bentuk,
tidak
ini
tergantung
pada
ukuran,
daerah
tersebut
ke
dalam
daerah
yang
planimeter.
Suatu
square
set
dibuat
pada
siku
tersebut
memberikan
ini
ditempatkan
dihitung,
luas
dan
seluruhnya
pada
grib.
bagian
yang
bila
Semua
persegi
dikombinasikan
diketahui
luas
daerah
persegi
itu
maka
luas
dari
seluruh
seksi
itu
dapat
dihitung.
Menimbang bagian : dengan cara ini bagian ditambang,
pada timbangan analitis dengan pembacaan 0,001 gram, dan
kertas yang kwalitasnya betul-betul baik. Bahan kertas
sebaiknya uniform. Satuan unit
oleh
seorang
sarjana
tambang
untuk
mencapai
hanya
tetapi
di
koordinat
harus
bawah
juga
tanah
ke
tersebut
dilakukan
elevasi
dipindahkan
melalui
yang
melalui
raise
lebih
dan
tinggi.
Maksudnya posisi (keadaan) yang relatif dari ore macammacam level dapat diketahu dengan cepat. Makin jauh dari
itik
permukaan
makin
besar
ketelitian
yhang
harus
# Tunnel
# Inclined opening
# Critical opening : - one shaft
- Two shaft
TUNNNEL SURVEY
Untuk
membahas
lanjut
pada
cara
bab
ini
perlu
dibicarakan
tersendiri.Kalau
tunnel
lebih
terlalu
diperlukan
pembacaan
sudut
dua
kali.Koreksi
dan
dilakukan
temperatur.Cara
dengan
bebrapa
pengukuran
cara.Satu
tidak
menit
dapat
instrument
bila
suatu
dengan
telescope
inclined
yang
melebihi
tetap
sukar
500
instrument,
digunakan.Sudut
cara
optik
tertentu
yang
dapat
digunakan
Biasanya
instrument
ini
kurang
Pemilihan
berdasarkan
alasan
mana
yang
(keadaan
batuan).Biasanya
kalau
instrument
itu
bukan
kalau
pekerjaan
pekerjaan
untuk
sehari-hari,
memindahkan
maka
side
BAB VI
COMPASS SURVEY
Umumnya
pada
sering
sekali
tambang.Kompass
digunakan
untuk
Bruntondigambarkan
pengukuran
dalam
gambar
berikut :
Brunton Compass
DEKLINASI
Sebelum
deklinasi
mulai
tepat
suatu
pada
survey,
kompas
cocokkan
Brunton.Bila
atau
stel
deklinasinya
dekat arah
deklinasinya
Barat,
dari
putar
berlawanan
arah
Magnetik bearing
Deklinasi Timur
Deklinasi Barat
Timur-laut
Deklinasi tambah
Deklinasi kurang
Tenggara
Deklinasi kurang
Deklinasi tambah
Barat-Laut
Deklinasi kurang
Deklinasi tambah
Barat Daya
Deklinasi tambah
Deklinasi kurang
dari
pengambilan
catatan
dalam
survey
adalah
yang
tidak
memperhatikan
hal
itu,
terhadap
dipengaruhi
oleh
berkekuatan
cukup,
ada
sistem
tidaknya
yang
pencatatannya
tarikan
mengganggu
dapat
magnetis
pembacaan
yang
magnetis
yang benar.
Gambar 27 a menunjukkan sistem yang sangat berguna dan
dapat dengan mudah dimengerti bila tidak ada tarikan.Bila
kompas dipakai
REMARK (keterangan).
banyak
atau
rel
terdapat
kereta,
timbunan
pipa-pipa
untuk
peralatan
bor
tidak
dll,
27
b,
mungkin
diperlukan.Format
memberi
ruang
untuk
diperhatikan
waktu
membalikkan
kuadrat
bagi
bearing.
atau
tetapi
membalikkan
pertolongan
pencatatan
waktu
waktu
demikian
mencatat
tidak
data,
dinasehatkan
untuk digunakan.
Catatan bahwa juga berpengaruh dari luar dicamtumkan pada
station 35. dari 34 ke 35 bearingnya adalah 340 38 SW dan
BS dari 35 ke 34 adalah N 420 30 E beda 80 bila tidak ada
tarikan BS akan dibaca N 340 30 E.
Sepanjang
dengan
beruntun
lebih
menguntungkan
jika
cara
yang
lain.
Bila
dilakukan
survey
datanya
derajat
pembacaan
ataupun
kompas,
skala
kesalahan
kesalahan-kesalahan
jarum,
kesalahan
dalam
kwadran,
bertentangan
dengan
perut,
instrument
disangga
jarum
deklinasi).
(disebelah
Cermin
kanan
cadangan
sekrup
terbuka
pengatur
masing-masing
atau
engsel
samapai
sinar
arah
depan
(FS)
dan
harus
diperhatikan
untuk
menempatkan
tidaklah
sesukar
seperti
kedengarannya,
mengukur
sudut
vertical,
kompas
dimiringkan
ke
pandangan
depan,
diluruskan,
dan
titik
nivo
pandangan
tabung
dan
garis
diimbangkan,
cermin
baru
sudut
verticalnya di baca.
Prosedur lain yang bisa dipakai yaitu menempatkan kompas
pada batuan yang miring dan membaca sudutnya. Rata-rata
dari sejumlah pembacaan memberikan kira-kira sama oleh
kedua cara itu. Untuk menghitung strike (arah lapisan)
dipegang seperti yang telah diuraikan untuk traversing.
Dalam
pelaksanaan
survey
yang
mempunyai
pengaruh
magnetis engineer harus tetap menjaga terhadap pengaruhpengaruh tersebut jarum kompas dapat disimpangkan dari
deviasi normal (pandangan normal) dengan daerah bagian
magnetis
di
seberang
pyrotite,
dan
pandangan
sebagainya
bebrapa
(magnetis,
mineral
cormite,
tidak
hanya
pengaruh-pengaruh
demikian
telah
diketahui
memperoleh
jarum
ke
survy
patok
dengan
depan
kompas
dan
yang
belakang
betul,
harus
diambil.
Kalau
bergerak
atau
sedikit
perubahan
dalam
boleh
terlalu
percaya
terhadap
ketelitian
obyek-obyek
lain,
dan
memberikan
rata-rata
yang
jarak
kasar
ratusan
feet
adalah
frekuensi
yang