Komuntkast Singkat Jurnal.Teknol. dan Industri Pangan, Vol. XVI, No.1_Th. 2005,
KOMPONEN ASAM ORGANIK TEMPOYAK
(Organic acids component of Tempoyak)
Neti Yuliani
Sat Pengar pada Jurusan Teknoiogt Has Pertanian, Fakutas Pertanian,
Universitas Lampung
Ciera 9 September 2004 /Diseyjui 11 Apri 2005
ABSTRACT
This study wes mainly conducted fo aentty the component of ganic acids of empoyak. Acidity ard pH changes during fermentation
process of fomentodtempoyak were aso evaluated. The resus revealed tha there were sgnifcant changes in gH renging ram 7 to and
‘oti (6 mgig- 38 maf) atrbuled fo genic ais present in empoyak These organic acids were mafic act (145.9 mg), foowed by lacie
‘20d (34,4 mgin}, and small amour of acetic acid (14 2g).
Key words: empoyak; organic acs pH and acy
PENDAHULUAN
Duran (Durio zibethinus Mur.) termasuk buah
bergie dengan kandungan poten, karbohicrat dan vitamin
yang tinggi Doging buah durian borsi soktar 33%
Karbotidral (bess berat sega), yang sektar seperiganya
merupakan pati, 44,50 persen total padatanterlarut, dan
2 704,79 persen gula pereduksi (Brow, 1997). Duian
juga mengandung hemisellosa, pektin dan gum (Stanton,
1966), sera gd sektar 3-5%, yang jumlalnya bervarias
tergartung pada don dan sfatalami femak fu send
(Grown, 1997). Polen durian diaporkan betisar 22.5%,
yang merupakan sumber semua asam amino pening
Gibandingkan persk, jeruk, mangga, compadak atau
pepaya (Brow, 1997). Sein iy, durian segor juga
mengandung vitamin C dan viamin B seperti thiamin,
riacin dan ripofavin (Stanton, 1968). Kadar air duian
segar dileporkan sekiar 60-70%, sedangkan pH berkisar
67-70 (Faradissa, 1996, Yuizna, 2004). Dari seg aroma,
eft 2melhybutanoate merupakan unsur utama aroma
tua duian sodangkan campuran belerang diaporkan
bertanggung jawab terhadap aroma seperti bawang (Bali
et a, 1972; Moser etal, 1960; dan Weenen et al, 1995).
Pengukuran temnadap COs dan produisi etlen
selama pematangan menunjukkan bush duran termasuk
buah Kimakterk (Tongdee et al, 1989; Bile dan Young,
4961), Selama pemaiangan juga terjadi penurunan berat
tuah, pelunakan jaringan, penurunan kandungan pa
bersamaan dengan peningkatan total sod, total gula dan
beta-carotene (Ketsa dan Pangkool, 1995). Karena
tergolong buah Klimabterik, durian umumnya mempunyai
‘unur singan yang rea! pendek modah membusuk akdat
90
perubahen kimia, aktifias enzim dan mikroba,
Penyimpanan daging buah durian pada subu Kamar hanya
bertahan 2-4 havi Jenie, 1978 dan Faradssa, 1996)
Setelah 4 hari, terjadi perubahan kueltas buah durian
‘seperti perurunan pH yang semua 7,0 menjadi 55; berair
‘dan lurak, ponurunan vitamin C serta peningkatan jumiah
mikroba (Faradissa, 1996).
Beberapa cata diskukan orang untuk
mengawetkan dan mengembangkan produk olzhan buah
durian, diantaranya tempoyak (iwandi dan Che Men,
1996; Morton, 1987; Gandar, 2000). Tempoyak umumnya
mempunyai ‘aroma duran fermentasi yang Kas,
berkonsstensi semi padat dan berwama puth sampai
kekuningan yang secara luas dikonsumsi di Malaysia dan
Indonesia, sebagai bumby masaken (Battsock dan Al,
1998; iwandi dan Che-Man, 1996), Morton (1987)
rmenyebutkan tempoyak dikonsumsi sebagai_makenan
tambatian Khusus oi Palembang, Indonesia. Tempoyak
juga citemokan di daerah Lampung dan Jambi,
Untuk memproduksi tampoyak, daging buah
durian ciolah dengan cara fermentasi dengan penambahan
garam dalam wadah terutup. Fermentasi pade umumaya
Bekisar yh har, dan daging durian berubah dai massa
yang padat ke semisold diserta dengan suatu aroma
asam yang kuat (Baticock dan Ai, 1998; Yulana, 2004)
Garam sebagai suet agen pengawet akan mencegah
petumbuhan jasad ron lan totapt mendkung ferment
bakleri asam lakal. Garam menarik air dan bahan gi dar
jaringan bahan yang dfermentesi, Kemudian bahar gi in
menjadi substrat untuk pertumbuinan baktei asom lakta
Baker ini merupakan kelompok bakteri Gram posi, idak
berspora, microaerophie, cocci atau balang, atalaseKomunikast Singkat
regal, memertukan substrat Karbohidrat sebagai sumber
‘eneigi dan menghasikan asam laktat sebagai hasilakhir
ama fermentasi seta gas Karbon cloksida dan asam
rganik anya (Sharpe, 1979; Dizon, 2002: Battock dan
AS, 1996). Keberadaan asam organik ini menyebabken
proxi fermertasi berasa asam
Sejauh in, informesi tentang perubehan
keasamaan (pH) yang tradi setama fermentasi tempoyak
teiah banyak dlaporkan. Merican (1977) melaporkan kadar
keasaman tempoyak yang dioroduksi di Malaysia sekitar
43.6% (sebagai asam aseal) dengan pH ekhir 38 sampai
46, Sedangkan Haim (1985) dan Nurany (1991)
melaporkan pH tempoyak hasil peneitannya berturturut
berkisar 413 dan 4,00 dengan kadar keasaman sekitar
2.56% dan 2.55% (sebagai asam lakta) pada temooyak
yang berasal dari Indonesia, Kadar Keasaman tempoyak
yang tinggi disebabkan oleh akttas bakeri asam iatat
atau bakteri asam asetat(Stenkraus etal, 1989). Namun
‘emikian, identfikasi asam organik yang menyebsbkan
perubahan kessamaan tesebut belum pemah dlagorkan
era peneli, Peneltian ii bertyuan unluk mengidentkasi
_asam organi tempoyak yang dipoduks setelah fermentasi
selama 8 hari. Sebagei dala penduiung juga diakukan
pengukuran pH dan keasamaannya total acidity),
METODOLOGI
Bahan dan alat
Bahan utama peneltian ini adalah daging bua
durian yang diporoleh dari pasar lokal. Bahn kimia ter
dri NaCl, NaQH, phenolphthalein, HSOs, asam mala,
‘sem suksinat, asam asetal, asam laktal, dan asam sirat
serta air bebas ion, Alat- ala trdri dari Smedzu LC10AS,
HPLC, pH meter, dan ala alat glas dan plastic
Pembuatan tempoyak
Pembuaian tempoyek diakukan dengan cara
‘mencampurkan daging buah durian yang telah dpisahkan
dari bjinya dengan garam dapur (NaCl) sebanyak 3% (0/0)
secara merata dalam wadah plastiktertutup. Campuran ii
kkemudian cifermentasi pada sunu ruang selama 8 har
Pengukuran pH dan total keasaman
Perubahan pH diukur dengan menggunakan
sebuah pH meter, sedangkan total easaman ditentukan
‘dangan melode AOAC (2000). Lima belas gram sampel
‘Sencerkan dengan ai suing untuk mendapatkan 150 ml
suspensi, Sampel kemudian distrer setama 20 menit dan
dsaring dengan kertas. Whatman no 42. Supematan
emudian diransfer ke alat gos lain yang bersin. Dua
plu lime mi ekstrak kemuckan litrasi dengan NaOH
Jurnal.Teknol. dan Industri
3
1an, Vol. XVI, No.1_Th. 2005,
ON standar_menggunakan indikalor phenoiphialen.
Jumiah keasaman tertirasi dhitung sebagai asam matat
pergram sampel sebagai berkut
NINGOH x NaOH x 0087 x 1000
berat sampel 9}
Tota koasaman =
1
‘Asam malat din sebagai basis pernitungan karena asarn
ini merupakan asam dominan tempoyak pada peneltian ii
(berdasarhanpengujanmenggurieken HPLC). Dalam
analsis kimia pangan, asam tetas! dinyatekan sebagai
‘sam dominan yang terkandung pada sampel (Nelsen,
1984).
Identifkasi asam-asam organik
Identfkas! sam organtk tompoyak dlakukan
‘dengan HPLC yang mengacu pada melode Kim dan Sohn
(2001), Sebanyak 20. mkroiter sampel lempoyek yang
felah dias) terebin dahulu dengan 0.45um iter
membran dan Seppack C-18 catridge diinjeksikan ke HPLC
dengan kondisi sebagai berikut: Scimadzu LC10AS HPLC,
‘kolom Polysphere OA HY dengan ukuran 6 mm x 300 mim;
fase_mobil menggunakan 0,01 N H:SOs, laju_ alr
O.8milmenit. Puncek area dari masingmasing asam
‘organi flung dengan sistem data stasian integrator
HPLC. Organi stendar yang digunakan adalah asam
tlt, asam suksinat, asam asotat, asam lahat dan asam
sia. Pamithan jenis asam-asam organk ini mengocu
pada produk fermentasi Kimchi, karena merupakan
fermeniasi sens (fermentasi boktri asam lkiat) dengan
substal yang juga mengandung suphur.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Asam organik tedentfkasi dari. tempoyak
yang berumur 8 hati dapat diihat pada Table 1. Hast
penelian menunjukkan bahwa hanya asam malat yong
‘merupaken produk primer, sedangkan yang lainnya asam
laktat dan asam asetat’ merupakan produ sekunder
fermentsi, Hai ini nampaknya mendukung pustaka yong
pemah diaporkan sebelumnya tentang keasemean
tempoyak, Mercan (1977) menyatakan _Keasaman
tempoyak sebagai asam aselat,sementara Halim (1985)
‘dan Nurany (1991) mengasumsikan keasamaan tempoyak
sebagai asam lattat. Akan tetapi tidak satupun pene
terdahuly menghitung keasamaan lempoyak sebagai asam
mala. Hal ini menark, mengingat penellterdahulu tidak
me'ekukan analisis terhadap jenis asam organk terbesar
yang terdepat pada tempoyak sementara perhitungan
acididly (Keasoaman) harusiah meruuk ke jenis asam
‘organi terbesar dalam suatu produk (Nielsen, 1994).Komuntkasi Singkat Jurnal.Teknol. dan Industri Pangan, Vol. XVI, No.1_Th. 2005
‘Asam organik teridentkasi dari tempoyak
yeng berumur 8 hari dapat dihat pada Table 1. Hasil
peneliian menunjukkan bahwa hanya asam malat yang
marupakan prod primer, sedangkan yang linaya asam
laktat dan asam asetat! merupakan produk_ sekunder
fermenias. Hasl ini nampaknya mendukung pustaka yang
perma dlaporkan sebelumnya lenteng Keasamaan
tempoyak. Merican (1977) menyatakan keasaman
tempoyak sebagai asem aselat, sementara Haim (1985)
ddan Nurainy (1981) mengasumsikan keasamaan lempoyak
sebagei asam leklat Akan tetapi tidak setupun penelll
terdafuly menghitung keasamaan tempoyek sebagai asam
mala. Hal ini menank, mengingat peneiftiterdehuls tidak
melakuken analsis terhedap jenis asam organik terbeser
yang terdapat pada tempoyak sementara perhitungan
‘acidity (Keasaaman) harusleh menyjuk ke jenis asam
‘rganikterbesar dalam sualu produk (Nielsen, 1994),
Table 1 Asam organ yang trons! pada lempoyak™
‘ASAM ORGANI oriah (gi
‘Asan sia o
‘Asam mall ce}
‘Asan suksinal ba
‘Asam kit aI
‘Asam aselat v42
Danan separ mSnpUnya Bear 6.770, avesnya lak Taakan
pergen ar eget
ik itor
Variasi reaksi metabolt dapat teadi pada
fermentasi leh baker asam lata. Asam organktrbesar
yang berhasil didenasi pada tempoyek adalah asern
malt (1459 mgimi)dikut oleh asam lakat (24,4 magn)
dian sedikt asam_aselat (14,2 mgli). Komposisi i
berbeda dengan asam organik yang diaporkan beberapa
fermeniasi seers. Pada fermentasi salad Kentang yang
menagunakan 3 strain Laciobacilus yang berbeda, asam
genic terbeser yang diproduksi adalah asam Taka
kemmudian asa aselat (Roumbouts dan Now, 1995)
Tetepi tidak aia penjoiasan apakah sam mala dak
lovaluasi ataukan produk tersebut tisk mengandung
sam fersebut, Evaluesi asam orgaikterhadap ferment
imehi menunjukken asam aktat merupakan produ tama
pada akhirfemenlasi, Asam orgaik lain seperti asam
sirat dan asam suksinat tidak ditemukan pada tempoyak
has penelian in Sebaiknya, asam asam organi in
dan NADH —tenpa
memproduksiprtvat. Berbeda halnya dengan malolaktal,
enim pada Lectabacilus plantarum mendekarboksiasi
oksaloasotat, satu dari intermediate metabolsme sia
rmenjaci pyruvate pada ju yang sama dengan
dekarboksilasi malet menjadi leat. Produk akhir dai
bakleriasam laat yang mempunyai metabolme asam
sitat adalah COz, asetoin, 2,3 butanediol dan sedikit
alasetl (Specknan dan Colins, 1968). Dengan demikian
ferdapat dua tipe utr bakteri asam falta, pertama
adalah Keiompok yang dominan yaltu yang tidak dapat
rmemanfzatkan esam sir (ct) dan kedua ultur yang
memanfzatkan sirat (cit) dalam metaboksmenya untuk
‘memproduksidiaseli (Cogan, 195) Perbedaan antara cit
dan ct pada genus Laciococei misalya, adalah adanya
plasmid yang bersandi untuk anspor asam sta. Diantara
starlet bakteri asam laktal, metabotsme svat hanye
dliakukan oleh cit Laclococo! dan Leuconostoc spp
(Cogan, 1995). Kemampuan untuk mentrarspor strat
lersebut dsandikan oleh plasmidplasmid (Lin, et
1994). Ramos ef al, (1994) melakukan stud dengan NMR,
yang menunjukken bahwa produk utama baked asam
Faktat yang memetabolsine asam strat adaiah asom laktat
pada strain L. faci, ttapi asetoin juga ciproduks jka
strain tersebut-mempunyai enzim alpha-asctossetat
dekarboksiase. Mengacu pada hasil peneltian di ala,Komunikasi Singkat Jurnal.Teknol. dan Industri Pangan, Vol. XVI, No.1_Th. 2005
‘emungkinan besar bektert yang berperan dalam tempoyak
adalah bakterikelompok malolaktal yang memetaboksme
sam mat: menjadi asam laktat. Hat ini cidukung oleh
kenyataan tidak dilemukannya asam siat pada produk
Diasumsikan puia bahwa mast banyek malt yang tidak
terkarbokslast menjadl laa, setingga kandungan asam
malt terdenifkasi sebagai asam organik dominan pada
fermentast ini. Alasan ini akan menjad elas jk diakukan
stud tentang pathway metaboksme bekleri asam laa
Kemungkinan ain yang dapat cibuat asumsi adalah
Danyaknya asam laktal yang telah lerkonversi menjadi
tmetaboli ainaye, diantaranya asam asatat serta metabolt
lain yang tidak ferdetoksi paca penelian ini Penelan
‘Oude-Ellernk et al, (2001) menunjukkan bahia baker
asam laklat seperti Laclobaclus buchneri dapat
rmengkonversi asam laklat menjadi asam aselat, 1,2
propanediol dan sedikit ethanol, karenanya’ cia
‘mengusuken tambahan pathway bary bagi bakleri sam
(aktattersebut
Metabolt yang dihasikan, oleh bakteri asam
loktat dengan demikian sein dpengaruhi oleh kondisi
fermentasi joga sangat dpengarchi oleh strain bakter
‘sam laktal yang berperan selama fermentasi beriangsung
Rogam bakled asam laktat yang dlaporkan beberapa
Perel yang terdapat pada tempoyak adalah . plantarum,
brews, L. mal, L fermentum (Leisner et al, 2001; isa
2000; dan Ohhira, 1999). Wrawati (2002) berhesit
rmengisoiasi plantarum, L. casei, dan L. corynebecterimm
dari lempoyak Indonesia, Leisner eta, (2002) melaporkan
jenis baru baker asam taklat Lactobacils, L dans sp,
yang disolasi dar tempoyak Malaysia, Baker asam laktat
lainaya yang berhasl disolasi dan tempoyak adalah
‘Leuconostoc mesenteroides. dan Enterococcus faecium
(Leisner et al, 200%; dan Ohi, 1999), Peciocaccus
aciiact dan Weissela mesenteroides (Yuiana el al,
2004). Dengan demikian, terdapat ragam bakteiasam
laktt di tommpoyak yang memungkinkan Komponen asam
organ yang dnasikan borvarias’ pul.
Slain it, jlurproduks asam loka oh dua
kolompok baker asam laktat berbeda satu sama lain.
Homotermenter seperti Lacovocei, —Lactobaciti
themophiic dan Streptococcus themophits
menghasikan sebegian besar asam loktt, moll jalur
ghcoytc (GP). Tetap, bake tersebut juga
memfementasi penlosa menjadi asem asetat_dalam
jumioh esl Scbolinya —heterolementer _sepet
Leucondstoc, golongan li Laciobaci, Oenococci dan
Weissella menghasikan asam lktat dan sejumlah asam
seta yang cukup besa, ethanol, mannitol dan gas karbon
diksida, mallu jalur 6
phosphogluoontefphosphoketolase (PKP) (Cogan, 1995;
Baticock dan AB, 1998). Kondisi normal yang ciperukan
untuk jar ini adalah gula berebin dan oksigen yang
tebalas Slain tu terdapatperbeian yang besar danlara
bakior’asam lakat dalam kemampuan memfermentasi
ula pentosa,riboss dan xyosa sepet yang dunjukkan
‘lh Lactovacilus spp (Batt, 1993)
Keberadaan asam ergaik yang ciprodutsi olch
bakteriasam laktatselama fermeniasi member konibusi
pata aroma dan keasaman termpoyak. Perubahan pH dan
‘reasamaan pada tempoyak tampak pada gambar 1
lama fermentasi (hari)
[Bei Bcasaran ne maa a
Gamba 1. Petubanan pH dan Keasaman slama ferment
93Secara_umum, perudshan keasaman tered
pada hari ke 4 fermentasiyatu pada saat meningkatnya
{otal asam dari 6 mg/g ke 38 mglg bersamaen dengan
perurunan pH. Pada aval fermentasi pH terukur 69-7,0
Kemucian menurun menjai 40-42. Perubahan nyata dar
keasaman termpayak tersebut dsebabkan olen aderya
asam organi yang diproduksi olen baktrt sam laklt
terutama asam mala, aktat dan setat sebagcimna has
‘analisa gi ales. Perubahan pH den keasaman tersebut
lak banyak berbeda seperti yang diaporkan oleh
boberapa ponelii sebelumnya yang berkisar 3.8 sampsi
dongan 4.6 (berican,1977; Halim, 1985; Nurainy, 1994;
ddan Rahmawaly, 2000). Narun domikian, pH air yang