Professional Documents
Culture Documents
Analisis Koordinasi Over Current Relay Dan Recloser Di Sistem Proteksi Feeder PDF
Analisis Koordinasi Over Current Relay Dan Recloser Di Sistem Proteksi Feeder PDF
1
Januari - Juni 2009
ANALISIS KOORDINASI OVER CURRENT RELAY DAN RECLOSER DI SISTEM PROTEKSI FEEDER
GARDU INDUK SEMEN NUSANTARA (SNT 2) CILACAP
HALAMA
Dwi Puji Hariyanto, Tiyono, Sutarno
ABSTRACT
The main aim of protection system is used to protect safety of human cause by electrics current and
to protect equipment from the fault. The fault can cause over current which has big value and endangerous
the equipment. Besides the fault can also cause supply of energy to consumer is disturbed. The fault can be
permanently or temporary. Coordination of protection system between OCR and recloser is needed to
anticipate the fault.
To create good coordination in protection system, the threshold setting is the main key. In
determining OCR and Recloser setting, there are many effect that need attention for example the use of curve
characteristic, current setting (In) and time setting (Tms)
Based on reaserch data and calculation, the biggest of 3 phase short circuit over curent in feeder
SNT 2 is 12 kA in the near of substation. While the smallest of 3 phase short circuit over curent in feeder
SNT 2 is 1,9 kA in the tail of network. The smallest of 3 phase short circuit over curent can be detected by
recloser 2.The three relays, OCR, Recloser 1 and Recloser 2 have each different graph of characteristic that is
not proportioned. Its shows that the setting of three relays is correct because there isnt any relay that
precede the other relays.
Key word : Protection system, OCR, Recloser, Coordination, Fault, Feeder SNT 2.
yang diakibatkan oleh
pohon
lebih
kecil
I. PENDAHULUAN
pohon.
Gangguan
hubung
singkat
bisa
disalurkan
mengatasi
transmisi
melalui
transmisi.
kemudian
Dari
tersebut
dibutuhkan
sistem
sistem
energi
diminimalisir.
stabil
dan
oleh
hal
diteruskan
saluran
kontinuitas
menjadi
keselamatan
Selain
manusia,
pertimbangan
faktor
faktor
ekonomi
juga
tersebut
dikarenakan
distribusi
berhubungan
pihak
yang
berwenang
untuk
antar
komponen
penunjang
Nusantara
mempunyai
salah
pinggiran
Cilacap.
feeder
yang
proteksi.
sistem
Karakteristik
daerah
Nusantara
agar
tercipta
keandalan
sistem
Nusantara
termasuk
Peralatan
tegangan
adalah
sebagai
masukan
dalam
proses
penyetingan OCR.
ilmu
di
jenis
tinggi
dalam.
pasang
yang
Sedangkan
luar.
digunakan
berdasarkan
berada
GI
pengetahuan
adalah
sebagai
proteksi.
penelitian
yang
digunakan
memperoleh
data
langsung
dari
lapangan.
2. Metode
Semen Holcim.
2.1.1. Komponen Utama dalam Gardu Induk
dokumentasi,
memperoleh
data
digunakan
besarnya
arus
untuk
Semen Nusantara
beban
Nusantara meliputi :
1.
Transformator utama
Transformator utama berfungsi menaikkan
atau
2.
menurunkan
tegangan.
Di
gardu
dari
pada OCR.
gangguan
tegangan
lebih
akibat
tentang
Gardu
Induk
Semen
Nusantara
kecil.
3.
daya
memutuskan
1.
GI Lomanis
2.
GI Semen Nusantara
listrik
sesuai
/
ratingnya.
Ketika
menghubungkan
daya
Pemisah,
berfungsi
untuk
dari
mengisolasi
3.
GI Majenang
peralatan
yang
bertegangan.
Pada
4.
GI Wadas Lintang
umumnya
pemisah
tidak
dapat
5.
GI Kebumen
memutuskan
arus,
6.
GI Gombong.
meskipun
ia
dapat
gardu
atau
induk
yang
menyuplai
wilayah
kota
penutupannya
dilakukan
setelah
5.
1.
proteksi.
6.
7.
Transformator
tegangan,
berfungsi
2.
pentanahan
singkat
dan
arus
langsung,
artinya
kawat
hambatan.
pensaklaran
Bus
bar,berfungsi
sebagai
penghubung
lainnya
untuk
menerima
dan
induk
Semen
Nusantara
Cilacap.
masih banyak
beban
di
jaringan
setelah
adanya
gangguan.
Beban lebih dapat mengakibatkan panas
yang
berlebihan,
mempercepat
panas
proses
tersebut
penuaan
dapat
atau
memperpendek umur.
2.3.1.2. Gangguan tegangan lebih
Gambar 1. Diagram feeder gardu induk Semen
Nusantara
1.
2.
1.
Surja petir
2.
Surja hubung
1.
Untuk
Gangguan
pada
AVR
atau
automatic
1.
lebih
Mengurangi
a.
(over
speed)
besarnya
arus
gangguan,
dengan cara:
yang
akibat
karena manuver.
2.
memperkecil
Menghindari
konsentrasi
pembangkitan
pada
(mengurangi
short
circuit level)
Menggunakan reactor
2.
3.
Gangguan
hubung
singkat
mengakibatkan
rele proteksi
lama
atau
tidaknya
4.
gangguan,
Gangguan permanen
2.
Gangguan temporer
atau
luas/lamanya
pemadaman
kerusakan
Menghindaari
akibat
mengurangi
atau
pelepasan
bagian
2.3.2. Usaha
untuk
mengatasi
gangguan
mungkin.
2.
Mengurangi akibatnya
b.
tidak
dapat
dicegah
c.
2.
4.
tegangan
desain
setidak-tidaknya
spesifikasi
dan
petunjuk
dari
menengah
(JTM)
ada
atau
titik
pabrik.
saat
terjadi
gangguan
ataupun
SUTET
pemeliharaan
jaringan
tersedia
(saluran
udara
ekstra
tinggi)
yang rendah.
5.
gangguan
instability
(lepas
sinkron)
6.
7.
8.
Menghilangkan
penyebab
gangguan/
proteksi
akibat
adalah
gangguan
bagian
sistem
cara
untuk
dengan
yang
cara
terganggu
Mendeteksi gangguan
2.
4.
(Instantenous)
2.
Time Delay
Setelan waktu ini dibagi dua, yakni:
a.
mengisolir,
memadamkan
memulihkan
kembali
sistem
dan
setelah
elektronik
maupun
magnetik
yang
(Definite)
b.
2.
merupakan
sebuah
rele
Instantenous (t=0)
(invers)
karakteristik waktunya dibedakan dalam
empat kelompok:
1.
0,14
t = 0, 02
tms
I
1
2.
2.
delay)
bersifat
Extremely invers
Kombinasi
terjadi
80
t= 2
tms
I 1
3.
yang
13,5
t=
tms
I 1
4.
gangguan
3.
Bila
120
(gabungan
instantenous
t=
tms
I 1
Setelan di PMT
Is=(1-1.2) X arus beban
Tms=(0,3-0,4) detik untuk gangguan di
dekat bus
2.
Setelan di R1
Is=(1-1.2) X arus beban di recloser 1
Tms=(0,25)
detik
untuk
gangguan
di
dekat recloser 1
2.4.3. Recloser
3.
Recloser
merupakan
salah
satu
alat
Setelan di R2
Is=(1-1.2) X arus beban di recloser 2
gangguan permanen.
1.
Gangguan 3 fasa.
arus
Reaksi
I 3 fasa =
yang
dilakukan
recloser
terhadap
Jika
2.
gangguan
yang
terjadi
bersifat
gangguannya
dihitung
dengan
E fasa
Z
aliran
yaitu ;
daya
beberapa
saat
kemudian
I2FASA =
EAB
Z1+ Z2
atau,
I2FASA =
3 * EA
Z1+ Z2
1890
0,385
2100
0,338
13
2520
0,27
14
2940
0,225
15
3360
0,193
16
3780
0,169
17
10
4200
0,15
dimana,
18
11
4200
0,000
19
12
4200
0,000
20
13
4200
0,000
21
14
4200
0,000
22
15
4200
0,000
EA
Z1 + Z 2 + Z 0
I fasa = I1 + I 2 + I 0
maka
3E A
Z1 + Z 2 DAN
+ Z 0PEMBAHASAN
III. HASIL PENELITIAN
I fasa =
Data
dari
tabel
diatas
terlihat
bahwa
Setelan OCR
untuk melakukan setelan OCR diperlukan data
antar lain:
ratio CT = 400/1, Is=1,05 X In CT = 1.05
X 400 = 420 A
2.
4,5
12
I 0 = I1 = I 2 =
1.
11
grafik
hubungan
antara
besar
arus
3.
Tms = 0,1
4.
13 , 5
xTms
Ihs
Is
10.00
waktu (detik)
t =
1.00
OCR
OCR
No.
Ihs
Ihs
0.10
Waktu tunda
( x Is)
(A)
(t)
1,1
462
13,5
1,2
504
6,75
1,3
546
4,5
1,4
588
3,375
1,5
630
2,7
840
1,35
2,5
1050
0,9
1.
1260
0,675
2.
3,5
1470
0,540
1680
0,45
3.
Tms = 0,1
10
0.01
100
1000
10000
arus (A)
4.
Kurva Recloser 1
100.00
10.00
Ihs
Waktu tunda
( x Is)
(A)
(t)
1,1
385
13,5
1,2
420
6,75
1,3
455
4,5
1,4
490
3,375
1,5
525
2,7
700
1,35
2,5
875
0,9
1050
0,675
waktu (detik)
1.00
No.
recloser 1
0.10
0.01
0.00
100
3,5
1225
0,54
10
1400
0,45
11
4,5
1575
0,385
12
1750
0,338
13
2100
0,27
14
2450
0,225
15
2800
0,193
16
3150
0,169
17
10
3500
0,150
18
11
3500
0,000
19
12
3500
0,000
20
13
3500
0,000
21
14
3500
0,000
22
15
3500
0,000
1000
10000
arus (A)
2.
3.
Tms = 0,05
4.
Ihs
Ihs
Waktu tunda
(x Is)
(A)
(t)
1,1
330
6,75
1,2
360
3,375
1,3
390
2,25
1,4
420
1,6875
1,5
450
1,35
600
0,675
2,5
750
0,45
900
0,338
3,5
1050
0,27
detik.
dan
10
1200
0,225
11
4,5
1350
0,193
recloser
Setelah
akan
waktu
trip
tunda
atau
terlampaui
jaringan.
12
1500
0,169
memutus
13
1800
0,135
14
2100
0,113
15
2400
0,096
16
2400
0,084
17
10
2400
0,000
18
11
2400
0,000
19
12
2400
0,000
20
13
2400
0,000
21
14
2400
0,000
22
15
2400
0,000
10.00
Recloser
hanya
mempunyai
satu
1.00
waktu (detik)
OCR
Recloser 1
Recloser 2
0.10
trip
tanpa
waktu
tunda.
Grafik
0.01
1000
arus (A)
10000
kurva recloser 2
100.00
10.00
waktu (detik)
Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan
1.00
1.
0.10
Besarnya
arus
hubung
singkat
sumber.
Semakin
jauh
letak
0.01
ditimbulkan.
Gangguan
hubung
10000
arus (Amper)
nilai
karakteristik
Setelan
tiap
disesuaikan
arus
setelan,
kurva
yang
peralatan
dengan
Tms
dan
digunakan.
tidak
letak
sama,
peralatan
tersebut di jaringan.
4.
10
2.
Pemangkasan
rutin
terhadap
pohon-
frekuensi
gangguan
yang
DAFTAR PUSTAKA
ABB. 2007. ANSI / IEC three-phase recloser OVR
http://www.abb.com
Download
16th
November 2007
Arismunandar, A dan Kuwahara, S. 1972. Teknik
Tenaga Listrik, jilid III gardu induk.
Jakarta: PT. Pradnya Paramita
Biografi
Dwi Puji Hariyanto,mahasiswa Teknik Elektro
UNNES
Tiyono,dosen Teknik Elektro UGM
Sutarno,dosen Teknik Elektro UNNES