You are on page 1of 6

Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016

BAB V
PEMBAHASAN
A. Perhitungan secara Teori
1. Perhitungan teori saklar invert
Posisi awal untuk percobaan ini, saklar dalam posisi ON dengan tegangan
input (Vin) = 0. Untuk meng-OFFkan saklar, tegangan pada basis-emmitor (VBE)
harus mencapai 0,7 V. maka tegangan input yang diperlukan dapat diketahui
menggunakan rumus () sehingga diperoleh hasil perhitungan seperti di bawah.
Diketahui nilai = 396 dan VCC = 9 V
Menghitung arus pada collector

IC

V CC
RC

9
1

= 9 mA
Menghitung arus pada Basis

IB

IC

9
396

= 0,02 mA

TANSISTOR SEBAGAI SAKLAR

Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016

Menghitung nilai tegangan input (Vin)


-Vin + IB.RB + VBE

=0

- 0,7 V + 0,02 x 1 + VBE

=0

- 0,68 = - VBE
VBE

= 0,68

Melalui perhitungan di atas, kita juga dapat menghitung tegangan collectoremmitor (VCE) menggunakan rumus () sehingga diperoleh hasil perhitungan
seperti di bawah
VCE

= VCC IC.RC
=99x1
=0

Nilai VCE sama dengan nilai VF atau tegangan pada LED. Maka nilai VF = 0
Table 5.1
Vin(V)
0
0,7 > 0

Lamp
u

VF(V) IF(mA) IC(mA) IB(mA) VCE(V)

VBE(V)

RC()

ON
OFF

0
0

0,68
0,68

1000
1000

4,5
0

9
9

0,02
0,02

0
0

2. Perhitunngan teori saklar non invert


Posisi awal untuk percobaan ini, saklar dalam posisi OFF dengan tegangan
input (Vin) = 0. Untuk meng-ONkan saklar, tegangan pada basis-emmitor (V BE)
harus mencapai 0,7 V. Adapun untuk perhitungan pada saklar non

TANSISTOR SEBAGAI SAKLAR

Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016

inverting

caranya

sama

dengan

perhitungan

pada

saklar

inverting. Adapun hasil peritungannya dapat dilihat pada tabel 5.2

Table 5.2

Vin(V)
0
0,7 > 0

Lamp
u

VF(V) IF(mA) IC(mA) IB(mA) VCE(V)

VBE(V)

RC()

OFF
ON

0
0

0,68
0,68

1000
1000

0
4,5

9
9

0,02
0,02

0
0

B. Perbandingan Teori dan Praktek


1. Persentase Kesalahan
Untuk formula persentase kesalahan menggunakan rumus ( ) sehingga
mendapatkan hasil seperti di bawah
Error (%)

PerhitunganPengukuran
100%
Perhitungan

Error (%)

0,680,66
100%
0,68

Error (%)

= 0,03 %

Untuk persentase error pada percobaan yang lain menggunakan rumus dan cara
yang sama seperti di atas. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 5.3 dan
tabel 5.4.

TANSISTOR SEBAGAI SAKLAR

Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016


2. Tabel Perbandingan
a. Percobaan Saklar Inverting
3.
Table 5.3 perbandingan teori dan praktek percobaan saklar inverting
6.
4.
Vin(V
)

5.
L
ampu 15. 16.
T M

VF(V)
17.
E
(%
)

7.
18.
T

IF(mA)
19.
M

8.

IC(mA)

20.
21. 22.
E
T M
(%)

23.
24.
E
T
(%)

9.

IB

(mA)
26.
25.
E
M (%
)

37.
39.40.
41. 43. 44. 45.
O 36.
38.
42.
46. 47.
2,3
6,25,8
6,2 0,3 0,0
0
0
9
0
1
8
8
7
5
2
55.
58.
64. 65. 66. 67.
56.
O 57.
59.
60.61.
63.
68.
>
0,8
62.
7,5 0,1 0,0 0,0
FF
0
0
0 0
9
0
2
0
8
3
2
2
76.
b. Percobaan Saklar Non-Inverting
77.
Table 5.4 perbandingan teori dan praktek percobaan saklar non-inverting

34.
0

35.
N

80.

81.

IF(mA)

82.

IC(mA
)

83.

IB(mA)

VCE(V
)
29.
E
(%
)

27. 28.
T M
49.
48.
2,3
0
7
70.
69.
0,8
0
4

84.

50.
0
71.
0

VCE(V

11.
30.
T
51.
0,6
8
72.
0,6
8

85.

VBE(V)

12.
RC()

31.
M

32.
E
(%)

52.
0

53.
1

54.
1000

73.
0,6
6

74.
1,4
7

75.
1000

VBE(V)

33.

86.
RC()

)
100.
103.
94.
97.
106.
92. 93.
95. 96.
98. 99.
E 101.102. E 104. 105.
E
E
E
107.
T
M
T M
T
M (% T M (%
T
M
(%)
(%)
(%)
)
)
111.
119.
123.
125.
109. O 110.
112.
114.
116.117. 118.
120. 121. 122.
124.
126. 127. 128.
0,4
113.
115.
0,0
7,7
0,6
FF
0
0
0
9
0
1
0
1
0
0
0
1
1000
1
0
2
2
8

78.
79.
L
Vin(V) ampu 89. 90.
T M
108.
0

VF(V)

10.

TANSISTOR SEBAGAI SAKLAR

91.
E
(%
)

Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016


129.
130.
>
N

132.
O 131.
133.
1,9
0
0
3

134.
135.
1,6
5

150.
151.

TANSISTOR SEBAGAI SAKLAR

136. 138. 139. 140. 141.


146. 147. 148.
137.
142. 143.144. 145.
149.
1,8 35, 0,0 0,0
0,6 0,6 1,4
9
-7,5 0
0
0
1000
4
5
2
4
8
1
7

Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016


C. Analisa Hasil Praktikum
1 Saklar Inverting
D.
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa pada saat saklar
dalam posisi ON dengan tegangan input (Vin) = 0. Untuk meng-OFF saklar,
tegangan pada basis-emmitor (VBE) harus mencapai 0,7 V. Hal ini
menandakan bahwa apabila saklar inverting on maka arus
mengalir

pada

beban

sehingga

menyebabkan

lampu

menyala. Sedangkan apabila saklar inverting off maka tidak


ada arus yang mengalir ke beban sehingga menyebabkan
lampu padam. Adanya perbedaan hasil pada tabel 5.3 disebabkan oleh
beberapa faktor presisi dari alat ukur maupun dari komponen itu sendiri. Jadi
saklar inverting dapat bekerja pada tegangan masukan

minimum.
E.
Saklar non inverting
F.
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa pada saat saklar
dalam posisi OFF dengan tegangan input (Vin) = 0. Untuk meng-ONkan
saklar, tegangan pada basis-emmitor (VBE) harus mencapai 0,7 V. Berbeda
dengan saklar non inverting, jika saklar non inverting bekerja
maka lampu juga ikut menyala karena saklar dihubung seri
terhadap beban sehingga arus mengalir ke beban. Begitupun
jika saklar non inverting dalam keadaan off maka lampu juga
padam karena tidak ada arus yang mengalir ke beban. Jadi
saklar inverting dapat bekerja pada tegangan masukan
maksimum.
G.
H.

TANSISTOR SEBAGAI SAKLAR

You might also like