You are on page 1of 9

KARAKTERISTIK ALIRAN TIDAK SERAGAM DENGAN SEDIMEN SUSPENSI

PADA SALURAN TERBUKA


THE CHARACTERISTIC OF NON-UNIFORM FLOW WITH SUSPENDED SEDIMENT
IN OPEN CHANNEL
Bambang Agus Kironoto 1) , Lutjito 2), Dwi Handaya Nugraha 3)
Staf pengajar Jurusan Teknik Sipil dan Pascasarjana, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika 2 Yogyakarta; email : kironoto12117@yahoo.co.id
2)
Alumni Program S2 Teknik Sipil UGM; sekarang staf pengajar di Fakultas Teknik, UNY, Yogyakara
3)
Alumni Program S2 Teknik Sipil; sekarang bekerja sebagai Konsultan Teknik
1)

ABSTRACT
The suspended sediment phenomenon has a close relationship with the water system in a river. The complexity of
suspended sediment phenomenon, as well as the turbulence and non-uniformity of flow will cause differences
characteristics from the uniform flow condition. The characteristics of suspended sediment of non-uniform open channel
flow were studied using experimental method, by taking a direct measurement in the sediment-recirculating flume at the
Hydrology and Hydraulic Laboratory of PS-IT UGM. The optical silt measuring instruments of Foslim-probe type was
used for measuring the concentration distribution of the suspended sediment. While to measure the velocity distribution,
electromagnetic flow meter probe set of VM-201H type combined with the vector calculation equipment of DV-101 type
were used. Fifty series of measurements, which comprise of eighteen series of uniform flows, eighteen series of nonuniform decelerated flows, and fourteen series of non-uniform accelerated flows were obtained in this study. The result of
this study shows that the integration constant value of the logarithmic-law, stated as Br, tends to be smaller than the Brvalue of clear water. The Br-value tend to increase with the increasing of pressure gradient value of non-uniform flow,
n. The Coles wake parameter, , shows a similar trend with the Br-value, in which, the -value tend to increase with
the increasing of n-value. The equation of Rouse, as well as, the equation of Tanaka and Sugimoto for uniform flow can
predict the sediment concentration distributions of non uniform flow data satisfactory.
Keywords : accelerated and decelerated non-uniform flows, velocity and suspended sediment distributions.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Transpor sedimen suspensi dapat terjadi pada
berbagai macam aliran, baik pada aliran saluran
terbuka maupun pada aliran saluran tertutup, dan
fenomenanya sangat kompleks. Transpor sedimen
suspensi pada sungai, dapat terjadi pada aliran
seragam maupun aliran tidak seragam. Aliran tdak
seragam sendiri dapat berupa aliran tidak seragam
yang dipercepat dan aliran tidak seragam yang
diperlambat. Aliran di hulu bangunan terjunan, atau
aliran di hulu bangunan bendung atau bangunan
bendungan adalah merupakan contoh-contoh aliran
tidak seragam yang dipercepat dan diperlambat.
Karakteristik aliran seragam dan tidak seragam
diketahui relatif berbeda. Untuk aliran air jenih,
Cardoso dkk (1989), Kironoto (1993), dan Kironoto
dan Graf (1995) telah melakukan penelitian cukup
mendalam tentang karakteristik aliran tidak seragam
pada saluran terbuka, dan diketahui bahwa
disamping adanya beberapa persamaan antara aliran
seragam dengan aliran tidak seragam, ada beberapa
perbedaan yang cukup signifikan. Disamping itu juga

154

disampaikan bahwa persamaan distribusi kecepatan


logaritmik dan Coles masih dapat digunakan pada
aliran tidak seragam.
Coleman (1981; 1986), melaporkan bahwa
adanya sedimen suspensi diketahui mempengaruhi
bentuk distribusi kecepatan, meskipun masih
mengikuti bentuk distribusi kecepatan logaritmik.
Parameter Coles, , yang menggambarkan
penyimpangan data terhadap persamaan distribusi
kecepatan logaritmik diketahui dipengaruhi oleh
adanya sedimen suspensi.
Sampai saat ini, karakteristik aliran tidak
seragam dengan sedimen suspensi masih belum
banyak diketahui, dan oleh karenanya akan dikaji
dalam tulisan ini. Sehubungan dengan itu, penelitian
ini dimaksudkan untuk mengkaji seberapa jauh
sedimen suspensi mempengaruhi karakteristik aliran
tidak seragam.
Landasan Teori
Mengingat dasar teori untuk aliran tidak
seragam dengan sedimen suspensi masih belum
banyak dikemukakan di literatur, maka sebagai
landasan teori tentang aliran tidak seragam

Karakteristik Aliran Tidak Seragam dengan (B.A. Kironoto, Lutjito dan Dwi H.N.)

didasarkan pada teori aliran air jernih, sedangkan


aliran bersedimen suspensi didasarkan pada teori
aliran seragam sedimen suspensi.
1. Aliran air jernih
Aliran seragam (uniform flow)
Pada saluran terbuka, distribusi kecepatan pada
aliran sering dibedakan pada daerah inner region dan
daerah outer region. Daerah inner region adalah
daerah dekat dinding dasar dimana distribusi
kecepatan logaritmik masih berlaku, sedangkan
daerah outer region, adalah daerah yang jauh dari
dasar dimana profil kecepatan menyimpang secara
jelas dan sistematik dari hukum distribusi kecepatan
logaritmik.
Distribusi kecepatan di daerah inner region,
yang dibatasi oleh y/ < 0.2 dapat dirumuskan
dengan persamaan (Kironoto, 1993):
u 1 y
ln
u* k s

Br

(1)

dimana u adalah kecepatan rata-rata titik pada jarak y


dari titik referensi; u*, kecepatan geser; , konstanta
universal Von-Karman ( = 0.4); Br, konstanta
integrasi dari persamaan distribusi kecepatan
logaritmik, dan ks adalah kekasaran dasar equivalen
dari Nikuradse.
Nezu dan Rodi (1986) menunjukkan bahwa
hukum wake (persamaan Coles) dapat digunakan
untuk memprediksi distribusi kecepatan di daerah
outer region. Persamaan Coles dapat dirumuskan
sebagai berikut:
U u
1 y 2
y
ln
cos 2
u*

2

(2)

dengan U adalah kecepatan uniform, yang pada


aliran saluran terbuka diambil sebagai kecepatan titik
maksimum, Uc, adalah jarak dari titik referensi
sampai pada titik dimana u = Uc, adalah parameter
wake dari Coles yang memasukkan deviasi data
terhadap distribusi kecepatan logaritmik.
Aliran tidak seragam (non-uniform flow)
Kironoto dan Graf (1995) menunjukkan bahwa
teori aliran seragam masih dapat digunakan untuk
aliran tidak seragam. Aliran tidak seragam dapat
dinyatakan dengan parameter gradien tekanan, yang
didefinisikan sebagai berikut :
D p* D
D
n
S 0

0 x 0
x

(3)

dengan n adalah parameter gradien tekanan; p*/x


= gradien tekanan, D, kedalaman aliran; So,

kemiringan dasar; tegangan geser dasar, dan


berat jenis zat cair.
2. Aliran dengan Sedimen Suspensi (dan
Seragam)
Persamaan Rouse (1937, dalam Yang, 1996)
yang dikembangkan untuk aliran seragam,
didasarkan pada distribusi kecepatan logaritmik dan
asumsi bahwa koefisien difusi sedimen mempunyai
nilai yang sama dengan koefisien transfer
momentum, dan dapat dituliskan sebagai berikut:
z

C D y a dengan

C a y D a

ws
u*

(4)

dimana C adalah konsentrasi sedimen suspensi pada


suatu titik berjarak y dari titik referensi; Ca,
konsentrasi referensi yang berjarak a dari titik
referensi; D, kedalaman aliran, dan z adalah
parameter Rouse.
Tanaka dan Sugimoto (1958, dalam Garde dan
Raju, 1977) mengusulkan suatu persamaan sejenis
untuk distribusi sedimen suspensi, yang dapat
diekspresikan sebagai berikut :
ws

C D D y D D a u*

Ca D D y D D a

(5)

dengan C adalah konsentrasi sedimen suspensi pada


suatu titik berjarak y dari titik referensi; Ca,
konsentrasi referensi yang berjarak a dari titik
referensi; D, kedalaman aliran; ws, kecepatan endap
partikel suspensi; u*, kecepatan gesek, dan
konstanta Von-Karman.
3. Kecepatan Endap Partikel Sedimen Suspensi
Kecepatan endap sedimen suspensi dapat
dihitung dengan persamaan (Yang, 1996) :
ws

1 s d s2
g
18

(4)

dimana ds = diameter partikel suspensi representatif


(cm) ; ws = kecepatan endap partikel sedimen
suspensi (cm/dt), s dan = berat jenis sedimen dan
air (kg/m3).

METODE PENELITIAN
Untuk mengetahui distribusi konsentrasi
sedimen suspensi dan distribusi kecepatan aliran
pada saluran, dalam penelitian ini dilakukan
pengukuran langsung di laboratorium. Pengukuran
variabel lainnya seperti kekasaran dasar (ks),
dilakukan dengan memperhatikan material dasar

dinamika TEKNIK SIPIL, Volume 7, Nomor 2, Juli 2007 : 154 162

155

yang digunakan, sebagai mana yang dikemukakan


dalam konsep kekasaran permukaan equivalent sand
roughness dari Nikuradse, yang menghubungkan
nilai ks dengan ukuran partikel. Untuk material dasar
digunakan pasir sungai Progo dengan d50 = 0.060
cm. Secara garis besar lokasi pengukuran dan skema
pemasangan alat pengukuran seperti pada Gambar 1.
Pengukuran dilakukan langsung pada Sediment
Recirculating Flume. Pengukuran dilakukan pada
posisi tertentu, pada lokasi as dari flume (center line),
dengan harapan data pengukuran sesedikit mungkin
.

HILIR FLUME

terpengaruh oleh dinding samping flume. Variabel


utama aliran yang diukur dalam penelitian ini adalah
distribusi konsentrasi sedimen suspensi dan distibusi
kecepatan aliran (rata-rata titik). Peralatan yang
digunakan untuk mengukur konsentrasi sedimen
suspensi adalah pengukur optik tipe Foslim-probe.
Pengukuran distribusi kecepatan titik (rata-rata) arah
vertikal pada aliran air dilakukan dengan
menggunakan Electromagnetic flowmeter probe set
type VM-201H kemudian dihubungkan ke Vectorcalculate
equipment
type
DV-101

TAMPANG PENGUKURAN
C
B
A

HULU FLUME

Tail Gate
material
dasar pasir

pasirpasir

10 cm

Penyangga
300 cm

550 cm

Seperangkat
Komputer

Vector Calculator &


Main Unit

Foslim Signal
Processor

Gambar 1. Skema lokasi tampang pengukuran dan instalasi pemasangan


perangkat komputer serta alat ukur

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Deskripsi Perolehan Data
Jumlah running data yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah sejumlah 50 running data, yang
terdiri dari 18 running untuk aliran seragam, 18
running untuk aliran diperlambat, dan 14 running
untuk aliran dipercepat. Pengukuran aliran seragam
dilakukan sebagai dasar untuk mempelajari aliran
tidak seragam. Pengkodean running didasarkan pada
perbedaan parameter yang digunakan. Untuk jenis
aliran seragam (Uniform flow) diberi kode awal
huruf U, sedangkan untuk aliran tidak seragam
diperlambat (Decelerating flow) diberi kode huruf D.
Untuk jenis aliran tidak seragam dipercepat
(Accelerating flow) diberi kode huruf awal A. Kode
huruf berikutnya adalah huruf P, untuk

156

menggambarkan jenis material dasar yang


digunakan, yaitu pasir dari sungai Progo. Khusus
untuk aliran tidak seragam, pengukuran dilakukan
pada tiga lokasi yang berbeda, yang berjarak 550 cm,
700 cm dan 850 cm dari flume entrance, dan masingmasing diberi kode huruf A, B dan C. Kode huruf
terakhir, digunakan untuk menggambarkan urutan
running. Sebagai contoh, kode running APA1
menggambarkan aliran dipercepat dengan dasar pasir
Progo, pengukuran dilakukan pada posisi titik A dan
nomor urutan running 1.
Parameter utama aliran dan beberapa
parameter hitungan, seperti Br, ,n, dll, diberikan
pada Tabel 1, 2, dan 3, yang berturut-turut untuk
aliran seragam, aliran diperlambat, dan aliran
dipercepat.

Karakteristik Aliran Tidak Seragam dengan (B.A. Kironoto, Lutjito dan Dwi H.N.)

Tabel 1. Variabel pengukuran dan hitungan aliran seragam dengan sedimen suspensi
Run

UP1
UP2
UP3
UP4
UP5
UP6
UP7
UP8
UP9
UP10
UP11
UP12
UP13
UP14
UP15
UP16
UP17
UP18

So

b/D

(cm)

(-)

(cm)

(cm)

(-)

700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700

0.0003
0.0005
0.0008
0.0003
0.0005
0.0008
0.0003
0.0005
0.0008
0.0008
0.0008
0.0008
0.0008
0.0008
0.0012
0.0012
0.0012
0.0012

9.9
9.9
9.8
9.9
10.2
9.9
9.9
9.9
10
16.5
16.2
10
14.7
16.4
12.4
12.1
12.2
11.3

9.9
9.9
9.8
9.9
10.2
9.9
9.9
9.9
9.0
15.0
16.2
10.0
14.7
13.0
12.4
12.1
12.2
11.3

6.06
6.06
6.06
6.06
5.88
6.06
6.06
6.06
6.00
3.64
3.70
6.00
4.08
3.66
4.84
4.96
4.92
5.31

28
29
28
28
28
29
29
30
30
29
29
30
28
29
28
28
28
28

Uc

(cm/s) (cm/s)
24.19
23.34
22.94
25.48
23.97
24.65
28.73
26.74
28.34
27.09
33.81
34.07
24.56
18.76
31.29
30.63
36.15
30.63

31.60
29.64
29.40
32.11
30.50
32.00
37.04
36.96
36.03
34.69
45.54
45.47
32.99
22.38
36.06
39.93
42.64
40.12

u*

Re 105

Fr

Br

(cm/s)

(cm /s)

(-)

(-)

(-)

gr/lt

(-)

(-)

1.87
1.56
1.44
1.53
1.38
1.33
1.65
1.67
1.60
1.50
1.90
2.13
1.46
1.12
1.74
1.73
2.01
1.87

0.0084
0.0082
0.0084
0.0084
0.0084
0.0082
0.0082
0.0081
0.0081
0.0082
0.0082
0.0081
0.0084
0.0082
0.0084
0.0084
0.0084
0.0084

0.29
0.28
0.27
0.30
0.29
0.30
0.35
0.33
0.35
0.54
0.67
0.42
0.43
0.37
0.46
0.44
0.53
0.41

0.25
0.24
0.23
0.26
0.24
0.25
0.29
0.27
0.29
0.21
0.27
0.34
0.21
0.15
0.28
0.28
0.33
0.29

4.60
6.46
7.36
8.21
8.75
9.88
8.77
7.75
10.09
8.72
8.33
7.90
7.39
7.87
10.28
8.47
9.60
7.20

4.89
4.80
5.33
4.23
4.91
4.63
4.07
4.17
4.33
5.84
5.04
4.60
4.22
5.79
4.45
5.09
5.33
4.56

-0.13
-0.04
0.08
0.00
0.10
0.39
0.21
0.07
0.08
0.10
0.36
0.16
0.31
-0.40
-0.39
0.39
-0.33
0.36

-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1

Distribusi Kecepatan
Pada Gambar 2 diperlihatkan contoh tipikal
distribusi kecepatan pada aliran dengan sedimen
suspensi, untuk aliran seragam, aliran dipercepat, dan
aliran diperlambat. Trend distribusi kecepatan untuk
ketiga jenis aliran relatif sama untuk data di daerah
inner region, namun untuk data di daerah outer
region, terdapat perbedaan bentuk yang cukup
signifikan. Di daerah outer region, bentuk distribusi
kecepatan untuk aliran dipercepat relatif lebih
seragam dibandingkan dengan distribusi kecepatan
untuk aliran seragam maupun untuk aliran
diperlambat. Dibandingkan dengan data pada aliran
seragam, di daerah outer region, bentuk distribusi
kecepatan pada aliran diperlambat relatif lebih
membuka, dan sebaliknya, relatif lebih menutup pada
aliran dipercepat.
Gambar 2. Perbandingan distribusi kecepatan pada
aliran dengan sedimen suspensi, untuk
aliran seragam, dipercepat, dan aliran
diperlambat

dinamika TEKNIK SIPIL, Volume 7, Nomor 2, Juli 2007 : 154 162

157

Tabel 2. Variabel pengukuran dan hitungan aliran diperlambat dengan sedimen suspensi
Run
DPA1
DPB1
DPC1
DPA2
DPB2
DPC2
DPA3
DPB3
DPC3
DPA4
DPB4
DPC4
DPA5
DPB5
DPC5
DPA6
DPB6
DPC6
DPA7
DPB7
DPC7
DPA8
DPB8
DPC8
DPA9
DPB9
DPC9
DPA10
DPB10
DPC10
DPA11
DPB11
DPC11
DPA12
DPB12
DPC12
DPA13
DPB13
DPC13
DPA14
DPB14
DPC14
DPA15
DPB15
DPC15
DPA16
DPB16
DPC16
DPA17
DPB17
DPC17
DPA18
DPB18
DPC18

158

So

b/D

(cm)

(-)

(cm)

(cm)

(-)

550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850

0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.0063
0.0063
0.0063
0.0063
0.0063
0.0063
0.0063
0.0063
0.0063
0.0063
0.0063
0.0063

13.8
15.7
17.6
15.9
17.8
19.8
15.8
17.8
19.8
16.0
18.0
20.0
16.1
18.0
19.8
16.6
18.5
20.5
15.8
17.7
19.7
17.7
19.2
20.8
16.4
17.9
19.4
10.3
11.9
13.5
11.4
12.6
14.5
12.5
14.1
15.7
16.9
18.4
20.0
16.0
17.5
19.1
12.8
13.7
14.7
11.9
12.9
13.8
12.9
13.9
14.9
15.6
16.7
17.7

11.5
15.6
15.5
13.5
14.5
19.8
15.8
14.5
16.5
13.5
15.5
16.5
11.5
14.5
14.5
16.7
15.5
16.5
13.5
14.5
16.5
15.5
15.5
14.5
12.5
12.5
15.5
8.5
9.5
10.5
11.4
12.9
14
8.5
10.5
13.5
14.5
15.5
16.5
12.5
13.5
14.5
12.7
13.7
11.5
7.5
11.5
10.5
9.5
11.5
11.5
12.5
12.5
13.5

4.3
3.85
3.43
3.8
3.37
3.04
3.8
3.37
3.03
3.75
3.3
3
3.7
3.3
3
3.59
3.26
2.9
3.8
3.39
3.06
3.37
3.16
2.87
3.66
3.35
3.09
5.7
5
4.44
5.24
4.65
4.29
4.8
4.2
3.8
3.55
3.26
3
3.75
3.4
3.16
4.72
4.39
4.1
5
4.7
4.4
4.65
4.3
4.03
3.85
3.6
3.4

29
29
29
29
29
29
29
29
29
30
30
30
29
29
29
29
29
29
30
30
30
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
30
30
30
29
29
29
29
29
29
29
29
29
30
30
30

Uc

(cm/s) (cm/s)
22.469
19.845
18.037
19.024
17.626
16.112
21.979
20.567
18.963
25.646
22.199
20.843
18.806
17.427
15.566
20.217
18.698
17.087
17.761
16.525
15.107
25.863
24.351
22.782
17.727
16.431
15.144
22.731
21.574
19.171
28.65
23.934
22.261
23.986
21.03
18.72
20.687
19.333
17.526
18.446
17.417
15.575
27.268
25.05
22.954
25.05
23.499
21.128
24.289
23.215
21.138
21.365
20.339
19.322

29.921
26.703
23.724
24.369
22.682
22.275
28.562
25.958
24.228
31.293
28.966
26.701
24.046
22.462
20.215
25.773
24.382
22.297
22.834
21.483
20.007
29.923
28.246
26.948
21.202
19.988
18.83
29.298
27.181
25.09
33.436
30.554
29.247
29.478
26.689
24.334
24.641
23.672
22.013
22.313
20.105
19.047
32.544
30.425
28.738
29.671
28.497
27.267
28.251
27.799
26.839
25.142
24.011
23.208

gr/lt

(-)

(-)

4.6
2.85
2.64
2.51
1.89
1.3
2.94
1.93
1.43
3.41
5.2
4.2
2.68
2.83
1.2
3.23
2.71
2.26
2.16
1.99
1.76
4.15
3.62
3.78
1.71
1.08
1.08
0.82
1.16
1.16
1.16
1.26
1.22
2.32
2.48
2.73
5.32
5.14
5.05
7.75
7.33
7.1
6.39
6.36
5.11
4.25
4.02
4.47
5.72
4.66
4.09
9.45
7.71
7.43

0.624
0.274
0.655
0.036
0.526
0.562
0.347
0.258
0.421
-0.058
0.084
0.25
0.035
0.26
0.14
0.21
0.268
0.486
0.032
0.206
0.78
-0.295
-0.411
0.18
-0.218
-0.08
0.04
0.136
0.2
0.03
0.13
0.098
-0.044
0.306
0.211
0.364
0.122
0.184
0.298
0.05
-0.146
-0.094
-0.28
-0.014
0.068
0.08
-0.104
0.225
-0.132
-0.06
0.384
-0.107
-0.17
0

2.995
2.298
5.011
4.818
12.144
11.972
6.008
8.611
12.899
3.696
5.055
12.621
0.63
1.261
0.783
5.241
6.111
12.179
3.421
5.487
11.692
1.914
1.596
3.592
0.268
0.23
0.241
2.115
3.13
3.484
3.343
0.674
2.282
4.969
6.798
8.863
5.175
4.591
7.333
8.254
8.986
7.799
0.68
0.347
0.688
1.047
0.902
0.429
3.4
4.078
4.358
6.198
6.688
9.627

u*

Re 105

Fr

Br

(cm/s)

(cm /s)

(-)

(-)

(-)

1.14
1.32
0.92
1.40
0.93
0.99
1.24
1.11
0.95
1.79
1.64
1.10
1.46
1.20
1.04
1.30
1.18
0.94
1.29
1.08
0.86
1.35
1.37
1.07
1.10
1.10
1.02
1.54
1.33
1.39
1.42
1.79
1.88
1.30
1.18
1.09
1.05
1.03
0.90
0.97
0.86
1.02
1.54
1.35
1.54
1.33
1.41
1.52
1.23
1.17
1.17
1.10
1.16
0.99

0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00805
0.00805
0.00805
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00805
0.00805
0.00805
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00805
0.00805
0.00805
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00822
0.00805
0.00805
0.00805

0.38
0.38
0.39
0.37
0.38
0.39
0.42
0.45
0.46
0.51
0.50
0.52
0.37
0.38
0.38
0.41
0.42
0.43
0.35
0.36
0.37
0.56
0.57
0.58
0.35
0.36
0.36
0.29
0.31
0.31
0.40
0.37
0.39
0.36
0.36
0.36
0.43
0.43
0.43
0.37
0.38
0.37
0.42
0.42
0.41
0.36
0.37
0.35
0.38
0.39
0.38
0.41
0.42
0.42

0.193
0.16
0.137
0.153
0.133
0.116
0.176
0.156
0.136
0.205
0.167
0.149
0.15
0.131
0.112
0.158
0.139
0.12
0.143
0.125
0.109
0.196
0.177
0.16
0.14
0.124
0.11
0.226
0.2
0.167
0.272
0.215
0.187
0.217
0.179
0.151
0.161
0.144
0.125
0.147
0.133
0.114
0.243
0.216
0.191
0.232
0.209
0.182
0.216
0.199
0.175
0.173
0.159
0.147

6.1
5.34
9.09
3.64
8.22
5.34
7.34
8.47
9.44
4.01
3.54
8.45
3.07
5.72
3.85
5.12
5.61
7.48
4.02
5.19
5.87
9.71
8.37
10.96
6.81
5.13
4.5
5.73
6.7
4.38
9.95
3.79
2.43
8.68
8.17
7
8.92
8.8
8.83
9.15
10.17
6.05
9.15
9.15
5.18
9.81
7.33
4.19
11.26
11.04
8.83
9.76
8.27
9.83

Karakteristik Aliran Tidak Seragam dengan (B.A. Kironoto, Lutjito dan Dwi H.N.)

Tabel 3. Variabel pengukuran dan hitungan aliran dipercepat dengan sedimen suspensi
Run
APA1
APB1
APC1
APA2
APB2
APC2
APA3
APB3
APC3
APA4
APB4
APC4
APA5
APB5
APC5
APA6
APB6
APC6
APA7
APB7
APC7
APA8
APB8
APC8
APA9
APB9
APC9
APA10
APB10
APC10
APA11
APB11
APC11
APA12
APB12
APC12
APA13
APB13
APC13
APA14
APB14
APC14

So

b/D

(cm)

(-)

(cm)

(cm)

(-)

550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850
550
700
850

-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.0005
-0.001
-0.001
-0.001
-0.001
-0.001
-0.001
-0.001
-0.001
-0.001
-0.002
-0.002
-0.002
-0.002
-0.002
-0.002
-0.002
-0.002
-0.002
-0.002
-0.002
-0.002
-0.002
-0.002
-0.002

9.3
9.0
8.8
9.4
9.0
8.8
9.7
9.6
9.5
10.0
9.8
9.6
10.8
10.6
10.4
12.5
12.2
11.9
10.0
9.5
9.0
11.8
11.6
11.5
13.5
13.0
12.5
9.8
8.9
9.0
9.4
8.4
7.4
10.1
9.7
9.4
10.2
9.4
8.8
10.6
9.8
9.4

7.0
9.0
8.8
9.4
9.0
8.8
9.7
9.6
9.5
10.0
9.8
9.6
10.8
9.0
10.4
12.5
12.2
11.9
10.0
9.5
7.0
10.0
11.6
11.5
11.0
10.0
10.0
9.8
8.9
9.0
9.4
8.4
7.4
9.0
9.7
9.4
10.2
9.4
8.8
10.6
9.0
9.0

6.45
6.68
6.85
6.38
6.67
6.82
6.19
6.25
6.32
6.00
6.12
6.25
5.56
5.66
5.77
4.80
4.92
5.04
6.00
6.32
6.67
5.08
5.17
5.22
4.44
4.62
4.80
6.12
6.74
6.67
6.38
7.14
8.11
5.94
6.19
6.38
5.88
6.38
6.82
5.66
6.12
6.38

30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30

Uc

(cm/s) (cm/s)
31.70
30.92
31.26
32.98
33.45
34.71
29.21
29.94
30.50
33.17
34.39
34.16
34.01
34.36
34.48
32.27
32.93
33.23
29.88
30.85
30.80
33.39
32.06
33.11
30.95
30.92
31.55
38.82
39.51
38.54
30.15
31.99
32.98
39.15
39.06
40.32
34.69
35.55
35.37
33.03
35.77
38.02

40.00
41.01
42.92
42.22
42.40
42.94
36.81
36.77
43.00
43.29
44.82
44.30
43.26
42.60
43.56
39.87
42.96
42.48
34.97
36.01
36.32
39.96
40.41
41.83
36.95
37.07
39.06
46.89
47.83
47.36
36.18
36.85
40.71
45.55
47.71
49.97
44.51
44.32
44.71
38.76
44.58
46.54

gr/lt

(-)

(-)

2.59
2.89
2.71
3.32
2.88
3.43
2.41
1.99
2.15
2.41
2.37
2.44
2.11
2.08
2.39
1.89
1.99
1.59
2.47
2.52
2.41
2.55
2.38
2.23
2.47
2.29
2.50
3.02
3.19
3.05
3.41
2.82
2.78
4.25
4.40
4.51
2.90
1.53
1.30
1.94
2.47
2.49

0.07
0.18
0.32
-0.06
-0.16
0.04
-0.12
-0.35
-0.14
-0.07
-0.16
-0.12
-0.14
-0.19
-0.36
-0.19
0.05
-0.10
-0.32
-0.22
-0.19
-0.23
-0.10
-0.17
-0.19
-0.18
-0.05
-0.03
-0.24
-0.09
-0.06
-0.30
0.03
-0.42
0.00
-0.30
-0.07
-0.06
-0.07
-0.29
-0.13
-0.16

-5.70
-5.71
-4.64
-3.24
-3.00
-2.34
-2.68
-2.11
-1.89
-1.47
-1.17
-1.13
-1.64
-1.47
-1.16
-4.63
-4.28
-3.60
-5.65
-6.96
-5.24
-0.75
-0.68
-0.46
-9.02
-7.23
-6.97
-6.43
-3.69
-4.41
-13.12
-8.32
-8.33
-0.44
-0.47
-0.32
-3.77
-4.23
-3.65
-3.97
-2.97
-2.33

u*

Re 105

Fr

Br

(cm/s)

(cm /s)

(-)

(-)

(-)

1.91
1.79
1.89
2.04
2.08
2.34
1.74
1.94
2.04
2.38
2.64
2.64
2.31
2.43
2.70
1.99
2.05
2.21
2.01
1.77
1.98
2.25
2.07
2.28
1.91
2.08
2.07
2.35
2.68
2.29
1.81
2.15
2.02
2.85
2.68
3.20
2.63
2.39
2.49
2.22
2.66
2.76

0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805
0.00805

1.46
1.38
1.36
1.54
1.50
1.52
1.41
1.43
1.44
1.65
1.67
1.63
1.82
1.81
1.78
2.00
2.00
1.96
1.48
1.46
1.38
1.96
1.85
1.89
2.08
2.00
1.96
1.89
1.75
1.72
1.41
1.34
1.21
1.96
1.88
1.88
1.76
1.66
1.55
1.74
1.74
1.78

0.33
0.33
0.34
0.34
0.36
0.37
0.30
0.31
0.32
0.34
0.35
0.35
0.33
0.34
0.34
0.29
0.30
0.31
0.30
0.32
0.33
0.31
0.30
0.31
0.27
0.27
0.29
0.40
0.42
0.41
0.31
0.35
0.39
0.39
0.40
0.42
0.35
0.37
0.38
0.32
0.37
0.40

7.71
9.09
8.44
8.37
7.91
6.71
9.03
7.99
7.25
5.85
5.09
5.10
6.42
6.01
5.03
8.11
7.19
6.53
6.17
8.80
6.98
6.12
6.86
6.10
7.24
5.92
6.33
7.38
5.95
6.60
7.58
6.29
7.46
5.23
5.09
4.15
4.43
6.09
5.64
6.43
4.89
5.05

x jarak titik pengukuran dari flume entrance; So kemiringan dasar saluran; D kedalaman aliran; jarak dari
titik referensi sampai pada titik dimana u = Uc; b/D aspect ratio; b lebar flume (60 cm); t suhu air ; U kecepatan
rata-rata vertikal profil aliran ; Uc kecepatan maksimum distribusi kecepatan ; u* kecepatan gesek ; - viskositas
kinematik; Re = 4UD/- angka Reynolds; Fr = U/(gD) angka Froude; Br konstanta integrasi dari log-low; C konsentrasi sedimen suspensi rata-rata pengukuran; parameter Coles; n parameter gradien tekanan.

Konstanta integrasi log-law, Br


Dengan berdasarkan persamaan distribusi
kecepatan logaritmik (Persamaan 1) dan data
pengukuran distribusi kecepatan di daerah inner
region, dapat diperoleh nilai konstanta integrasi, Br
(dan kecepatan gesek, u*). Metode ini sering dikenal
sebagai metode Clauser. Dengan demikian, selain
dapat diperoleh nilai kecepatan gesek, u*, metode

Clauser juga dapat memberikan nilai konstanta


integrasi numerik dari persamaan distribusi
kecepatan, Br.
Dengan menggunakan metoda Clauser
diperoleh nilai konstanta integrasi, Br (dan kecepatan
gesek, u*), sebagaimana diberikan pada Tabel 1, 2
dan 3 di depan, yang berturut-turut untuk aliran
seragam, aliran dipercepat dan aliran diperlambat.
Pada Gambar 3 diplotkan data nilai Br terhadap nilai
gradien tekanan, n, dimana terlihat bahwa

dinamika TEKNIK SIPIL, Volume 7, Nomor 2, Juli 2007 : 154 162

159

n. Dibandingkan dengan aliran air jernih dimana


nilai Br = 8.5 10 %, untuk aliran dengan sedimen
suspensi, nilai Br relatif lebih kecil, seperti
diperilihatkan pada Gambar 3 di bawah.

penyebaran data nilai Br cukup signifikan, yang


disebabkan oleh lebih sulitnya melakukan
pengukuran kecepatan pada aliran tidak seragam.
Dari plot data Br pada gambar, tampak ada sedikit
trend bahwa nilai Br meningkat dengan peningkatan

12

Br

10
8
6
4
2

0
-1 5

-1 0

-5

10

Al i r a n Di p er cep a t (Sed Su sp en si )

Al i r a n Ser a ga m (Sed . Su sp en si )

Al i r a n Di p er l a m b a t (Sed . Su sp en si )

Tr en d Da t a

15

Gambar 3. Plot konstanta integrasi, Br, dengan parameter gradien tekanan n.

Parameter Coles,

Nilai parameter , yang menggambarkan


penyimpangan data pengukuran dengan persamaan
distribusi kecepatan logaritmik, digambarkan sebagai
fungsi parameter gradien tekanan, = f(n),
sebagaimana dilakukan oleh Kironoto dan Graf
(1995) untuk aliran air jernih. Pada Gambar 4
ditunjukkan plot data nilai dengan parameter
gradien tekanan, n. Plot data juga dibandingkan
dengan data = f(n) untuk aliran air jernih
(Kironoto dan Graf, 1995)

Untuk daerah outer region, data pengukuran


distribusi kecepatan mengikuti persamaan Coles
(Persamaan 2), dengan Uc diambil sebagai kecepatan
titik maksimum, yang diperoleh dari data distribusi
kecepatan, dan adalah jarak antara titik referensi
sampai dengan titik dimana u = Uc; adalah
parameter wake dari Coles yang memasukkan deviasi
data pengukuran pada y/ = 1 terhadap distribusi
kecepatan logaritmik, yang nilainya sama dengan
2.

1.5
1
0.5
0
-15

-10

-5

- 0.5

10

15

-1
A l i r a n D i p e r c e p a t ( Se d i m e n Su s p e n s i )
A l i r a n D i p e r l a m b a t ( Se d i m e n Su s p e n s i )
A l i r a n A i r Je r n i h ( Ki r o n o t o d a n G r a f , 1 9 9 5 )

A l i r a n Se r a ga m ( Se d i m e n Su s p e n s i )
R e g r e s i ( A l i ra n Se d i m e n Su s p e n s i )

Gambar 4. Hubungan parameter Coles, , dengan parameter gradien tekanan n.

160

Karakteristik Aliran Tidak Seragam dengan (B.A. Kironoto, Lutjito dan Dwi H.N.)

Meskipun mempunyai bentuk fungsi yang


berbeda antara aliran air jernih dengan aliran sedimn
suspensi, namun trend data untuk = f(n) relatif
sama, yaitu cenderung membesar dengan
peningkatan parameter gradien tekanan n. Pada
aliran dipercepat dengan sedimen suspensi, ,
mempunyai trend nilai yang lebih kecil dibandingkan
pada aliran air jernih, dan sebaliknya untuk aliran
diperlambat.

Distribusi Konsentrasi Sedimen Suspensi


Pada Gambar 5, ditunjukkan distribusi
konsentrasi sedimen suspensi untuk data aliran
seragam, aliran dipercepat dan aliran diperlambat.
Data dinyatakan dalam bentuk C/Ca, dimana Ca
adalah nilai konsentrasi sedimen suspensi referensi.
Tampak bahwa trend kurve untuk ke tiga tipe aliran
relatif sama, dimana ke arah muka air, nilai
konsentrasi sedimen suspensi semakin mengecil.

Gambar 5. Contoh tipikal distribusi konsentrasi sedimen suspensi aliran seragam,


aliran dipercepat dan aliran diperlambat
Pada Gambar 6 diperlihatkan perbandingan
antara data pengukuran distribusi konsentrasi
sedimen suspensi dengan persamaan distribusi
konsentrasi sedimen suspensi yang ada di literatur,
yaitu Persamaan Rouse dan Persamaan TanakaSugimoto; kedua persamaan tersebut dikembangkan

untuk aliran seragam. Tampak pada gambar, bahwa


meskipun aliran mengalami percepatan dan
perlambatan, namun ternyata kedua persamaan
tersebut masih dapat memprediksi data pengukuran
distribusi konsentrasi sedimen suspensi relatif cukup
baik.

Gambar 6. Distribusi konsentrasi sedimen suspensi hasil pengukuran dibandingkan


dengan persamaan Rouse dan persamaan Tanaka-Sugimoto, untuk aliran
seragam, aliran diperlambat dan aliran dipercepat.

dinamika TEKNIK SIPIL, Volume 7, Nomor 2, Juli 2007 : 154 162

161

KESIMPULAN
Dari hasil analisis terhadap data pengukuran
yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.
1. Trend bentuk distribusi kecepatan untuk aliran
dengan sedimen suspensi, baik untuk jenis aliran
seragam, aliran diperlambat, maupun aliran
dipercepat, relatif sama untuk data di daerah
inner region. Sedangkan di daerah outer region,
bentuk distribusi kecepatan untuk aliran
dipercepat relatif lebih menutup dibandingkan
dengan distribusi kecepatan untuk aliran seragam
maupun untuk aliran diperlambat (relatif lebih
membuka).
2. Dari hasil perhitungan nilai konstanta integrasi
logaritmik, Br, tampak bahwa nilai Br
mempunyai trend sedikit meningkat dengan
peningkatan n. Dibandingkan dengan air jernih,
nilai Br untuk aliran dengan sedimen suspensi
relatif lebih kecil.
3. Dibandingkan dengan aliran air jernih, trend data
untuk = f(n) relatif sama, yaitu cenderung
membesar dengan peningkatan parameter
gradien tekanan n. Namun, pada aliran
dipercepat dengan sedimen suspensi, nilai
mempunyai trend yang lebih kecil dibandingkan
pada aliran air jernih, dan sebaliknya untuk
aliran diperlambat.
4. Persamaan Rouse dan persamaan TanakaSugimoto masih dapat memprediksi data
pengukuran distribusi konsentrasi sedimen
suspensi relatif cukup baik, baik untuk aliran
seragam, aliran diperlambat maupun untuk aliran
dipercepat.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ir.
Utomo Suryo Atmodjo, MT. dan Ir. Zainuddin
Muchtar, MT. atas bantuannya dalam proses
pelaksanaan pengukuran di laboratorium, dan Dr.
Ir. Bambang Yulistiyanto atas diskusi dan

162

masukannya sehingga penelitian ini dapat berjalan


dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Cardoso, A. H., Graf, W. H. and Gust, G., 1991,
Steady Gradually Accelerating Flow in A
Smooth Open Channel., J. Hydr. Res., 29(4),
525543.
Coleman, N. L., 1981, Velocity Profiles With
Suspended Sediment., J. Hydr. Res., 19(3),
211229.
Coleman, N. L., 1986, Effects of Suspended on the
Open-Channel Velocity Distribution, J. Water
Resources Res., Vol. 22, No. 10.
Dwi Handaya Nugroho, 2002, Sedimen Suspensi
pada Aliran Dipercepat Tanpa Angkutan
Sedimen Dasar, Tesis S-2 Teknik Sipil, UGM,
Yogyakarta.
Garde, R. J., and Ranga Raju, K. G., 1977,
Mechanics of Sediment Transportation and
Alluvial Streams Problems, Wiley Eastern
Limited, New Delhi.
Kironoto, B. A., 1993, Turbulence Characteristics of
Uniform and Non-Uniform, Rough OpenChannel Flow, These No 1094, EPFL,
Lausanne.
Kironoto, B. A., and Graf, W. H., 1995, Turbulence
Characteristics in Rough Non-Uniform OpenChannel Flow, Proc. Instn Civ. Engrs Wat.,
Marit. & Energy, 112, dec., 336-348.
Lutjito, 2002, Sedimen Suspensi Pada Kondisi Aliran
Diperlambat Dalam Saluran Terbuka, Tesis S-2
Teknik Sipil, UGM, Yogyakarta
Nezu, I. and Rodi, W. (1986). Open channel Flow
Measurements with A Laser Doppler
Anemometer., J. Hydr. Engrg., ASCE, 112(5),
335355.
Van Rijn, L. C., 1984, Sediment Transport, Part II:
Suspended Load Transport, Journal of
Hydraulics Engineering, Vol. 110, No. 11,
ASCE.
Yang, C T, 1996, Sediment Transport Theory and
Practice, The McGraw-Hill Companies, Inc.,
New York.

Karakteristik Aliran Tidak Seragam dengan (B.A. Kironoto, Lutjito dan Dwi H.N.)

You might also like