Professional Documents
Culture Documents
Name
Jihan Elena
Class
9B
No. absent
19
1. Judul
2. Tujuan
Panci Kukus
- Singkong
Kompor
- Ragi Tape
- Ayakan Tepung
- Daun pisang
- Nampan
- Plastik es
- Sendok
4. Cara Kerja
1.
2.
3.
4.
5. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga
singkong matang, kira kira ketika daging singkong sudah bisa ditusuk
dengan garpu.
6. Setelah matang, angkat singkong yang telah masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan
7. Tunggu sampai sudah benar benar dingin
8. Setelah singkong benar benar dingin, masukkan singkong ke dalam nampan lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
9. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian dimasukkan kedalam plastik es. Singkong ini harus benar benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
10. Setelah singkong dimasukkan ke dalam plastik es, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
5. Hasil pengamatan
Dibuat tanggal
:
:
23 Februari 2012
Selesai
Tekstur
Warna
Bau
Rasa
27 Februari 2012
Lembek, lembut
:
Putih
:
Menyengat
:
Manis
6. Pembahasan
Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragiSaccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses
pemecahan enzim tersebut
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakatIndonesiaProses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan
oleh jamur Saccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubahkarbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida
.SelainSaccharomyces cerivisiae,dalam proses pembuatan tape ini terlibat pulam mikrorganismelainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis
fibuligera.
Keduamikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana(glukosa)
Menurut Gandjar, (2003) Proses pembuatan Tapesetelah melakukan penelitian selama tiga hari, tentang pemanfaatan bioteknologikhususnya yaitu pembuatan
tapei mengunakan ragi.
1 Penyiapan
Bahan Baku Seleksi singkong yang kualitasnya bagus, untuk singkong umur optimumny aadalah 10 bulan jika lebih dari 1 2 bulan akan banyak seratnya.
Singkong yang digunakanuntuk pembuatan tape harus singkong yang baru dipanen karena singkong yang telahdisimpan memberikan kualitas yang tidak
diharapkan 2 Pemasakan dan PendinginanPemasakan menentukan tekstur dan penampakan produk olahan tape yang akan dihasilkan
Pengukusan singkong hingga matang akan menghasilkan tekstur tapai yanglebih lembut dibandingkan dengan pengukusan singkong yang setengah matang
akanmenghasilkan tekstur tapei yang lebih keras
Pendinginan berfungsi untuk mengontrol kondisi prosesPemasakan yang kurangakan merusak kehidupan organisme dari inokulum yang diberikan
Sementara, pendinginan yang terlalu lama akan menyebabkan kontaminasiPengukusan singkongdilakukan dalam waktu 05 jam untuk melunakkan singkong dan agar
enzim mikrobadapat bekerja dengan baik 3 PeragianProses peragian bergantung dengan cara pencampuran singkong dengan ragi.
Apabila pencampuran tidak baik akan menyebabkan fermentasi kurang sempurna dan menimbulkan kerusakan. Ragi yang ditambahkan biasanya kurang dari
1% atau10 gram perkilogram singkong yang digunakan. 4 Fermentasi dan PenyimpananFermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30C dan membutuhkan waktu
45 jam.
Fermentasi dilakukan di dalam keranjang yang dialasi daun pisang yang bersih,dikerudungi dan ditutupi dengan daun rapat-rapat. Fermentasi yang tertutup
akanmencegah tejadinya kontaminasi. Suhu berpengaruh kepada kecepatan fermentasi, meskipun suhu yang lebihrendah dari 25C akan menghasilkan produk dengan
kadar alcohol yang tinggi padafermentasi 1 44 jam.
Tapai dapat bertahan 2 3 hari bila di fermentasi pada suhu kamar . Apabila fermentasi dalam suhu kamar melebihi hasil yang didapatkan akan rusak .
Biladikemas dengan cangkir plastic dan disimpan dalam lemari es akan bertahan selama 2 bulan akan tetapi teksturnya akan rusak yaitu menjadi keras
Nama nama mikroorganisme yang terlibat dalam proses pembutan tape singkong adalah
Chlamydomucor oryzae, Rhizopus oryzae, Mucor sp.,Candida sp.,Saccharomyces cerevicae, Saccharomyces verdomanii,endomycopsis fibulegera
fermentasi tidak spontan adalah fermentasi yang terjadi dalam bahan pangan yang dalam pembuatannya ditambahkan mikrorganisme dalam bentuk starter atau
ragi, dimana mikroorganisme tersebut akan tumbuh dan berkembang biak secara aktif merubah bahan yang difermentasi menjadi produk yang diinginkan
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) Alkohol (etanol) +K arbon dioksida +Energi (ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat,tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari
tahap awalrespirasi aerobik pada sebagian besar organism. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan. Tahap akhir dari fermentasi adalah
konversi piruvat ke produk fermentasi akhir . Tahap ini tidak menghasilkan energi tetapi sangat penting bagi sel anaerobik karena tahapini meregenerasi. nicotinamide
adenine dinucleotide (NAD+), yang diperlukan untuk glikolisis.Ia diperlukan untuk fungsi sel normal karena glikolisis merupakan satu-satunyasumber ATP dalam
kondisi anaerobik .
7. Kesimpulan
1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas.
2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan
menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.
3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih
sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.
4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu
proses pemecahan enzim tersebut.