You are on page 1of 223
BUKU AJAR KALKULUS I Robertus Heri, S.Si, M.Si PROYEK SP4 TAHUN 2005 JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2005 KATA PENGANTAR Terima kasih kepada Tuhan atas penyertaanNya selama penyusunan sampai selesainya buku ajar ini, Pembuatan buku ajar Kalkulus I merupakan salah satu kegiatan Hibah Pengajaran tahun kedua yang didanai oleh proyek SP4, Kegiatan yang lain adalah ‘magang perkuliahan dan kuliah wawasan, yang juga telah usai dilaksanakan, Buku ajar ini dilengkapi dengan soal-soal yang berorientasi pada real problem solving yang merupakan tema kegiatan SP4, Kiranya buku ajar ini semakin melengkapi referensi Kalkulus | yang sudah ada, dan akan menjadi buku pegangan utama dalam pelaksanaan kuliah Kalkulus 1 Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada ! 5 Ibu Dra. Dwi Ispriyanti, M.Si, Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNDIP, Ibu Dra. Sunarsih, M.Si, Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA UNDIP yang juga Ketua Program SP4, Bapak Dr. Supama, M.Si, dosen Kalkulus | Jurusan Matematika FMIPA UGM sebagai pembimbing dalam magang pembuatan buku Ibu Drs. Sintarsih dan Ibu Dr. Widowati, M. jurusan Matematika FMIPA UNDIP, Rekan-rekan dosen Jurusan Matematika FMIPA UNDIP, ajar Kalkulus 1, i, tim pengajar Kalkulus 1 yang telah memberikan kesempatan dan dukungan semangat kepada penulis untuk menambah pengetahwan dan wawasan dengan mengikuti program Hibah Pengajaran ini Keitik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan buku ajar ini, Semarang, Desember 2005 Penulis. DAFTAR ISL Kata Pengantar Daftar Isi Kontrak Perkutiahan Garis-garis Besar Program Pengajaran i. Himpunan 1.1, Relasi Antar Himpunan 1.2, Operasi Antar Himpunan 2. Sistem Bilangan Real 2.1. Sistem Bilangan Real a. Aksioma Lapangan Komponen Bilangan Real ©. Aksioma Urutan d. Aksioma Kelengkapan ©. Interval f Bentuk Aljabar 2.2, Pertidaksamaan 2.3. Nilai Mutlak 2.4. Petidaksamaan Dalam Nitai Mutlak 3. Sistem Koordinat dan Fungsi 3.1. Sistem Koordinat Kartesius 3.2. Sistem Koordinat Kutub a. Hubungan Antara Koordinat Kattesius dan Koordinat Kutu b. Menggambar Grafik dalam Koordlinat Kutub 3.3, Pungsi a, Penyajian Suatu Fungsi b. Jenis Fungsi dan Grafiknya c. Operasi pada Fungsi 10 16 16 "7 18 20 21 21 22 23 24 iii 4d. Komposisi Fungsi e. Transformasi Fungsi Fungsi Invers 4, Limit dan Kekontinuan Fungsi 4.1. Konsep Limit Fungsi a. Pendekatan Limit Secara Numerik b. Pendekatan Limit Secara Grafik . Sifat-sifat Limit Fungsi 4. Limit Fungsi e. Limit Fungsi Trigonometri f. Limit Tak Hingga 4.2. Kekontinuan Fungsi a. Kekontinuan Fungsi di Satu Titik b. Kekontinuan Fungsi di Suatu Interval 4. Turunan 9.1. Masalah-masalah yang Ditafsirkan Sebagai Turunan 5.2. Definisi Turunan 5.3, Sifat-sifat Turunan 5A, Tafsiran Geometris dari Turunan 3.5, Turunan Kiri dan Turunan Kanan 5.6. Diferensial 5.7, Aturan Rantai 5.8. Turunan Pungsi-fungsi 6. Penerapan Turunan 6.1. Titik Ekstrim Fungsi 6.2. Titik Belok Fungsi 6.3. Penggambaran Grafik Fungsi 64, Gerak Rektilinear 6.5, Masalah Laju yang Berkaitan 6.6. Bentuk Tak Tentu dan Aturan L’ Hospital 6.7. Terapan Masalah Ekstrim 63 65 66 68 70 16 8 82 87 93 94 97 99) 100 tol lo 106 ipa 131 135 140 142 las 147 6.8. Penerapan di Bidang Ekonomi 7. Integral Tak Tentu dan Teknik Pengintegralan 7.1, Integral Tak Tentu 7.2. Teknik Pengintegralan a, b. ©. 4 e. f Integral Parsial Integral Fungsi Trigonometri Integral Substit i Trigonometri Integral Fungsi Rasional Substitusi yang Merasionalkan Strategi Pengintegralan 8. Integral tentu dan Penerapannya 8.1, Integral Tentu 8.2, Penerapan Integral Tentu aes Menentukan Luas Daerah, Menentukan Volume Daerah Menentukan Panjang Busur Suatu Kurva Menentukan, Luas Permukaan Benda Putar Daftar Pustaka Satuan Acara Pengajaran 150 160 163 163 164 167 169 175 176 179 186 186 188 192 195 200 201 KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah Kalkulus | Kode Mata Kuliah :MAT 103 Pengajar Dr. Widowati, M,Si Robertus Heri, M.Si Semester 1/2005-2006 Hari Pertemuan/Jam : Selasa, 07.30-09.10 Jum’at, 07,30-09.10 Tempat Pertemuan Ruang Kuliah E 101 & B103 1. Manfaat Mata Kuliah Matematika sebagai ilmu dasar digunakan sebagai alat untuk pemecahan dan penyelesaian masalah kehidupan sehari-hari termasulk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika mempunyai banyak keunggulan: bahasa dan atucannya terdefinisi dengan baik, penalarannya jelas dan sistematik, dan strukturnya sanget kuat, Dengen matematika suatu masalah nyata dapat dibuat dalam suatu model yang struktumya jelas dan tepat Kalkulus merupakan suatu mata kuliah dasar yang sangat perlu dikuasai dengan bail oleh setiap mahasiswa sains dan teknik, sehingga mahasiswa mempunyai pola pikir ilmiah yang kritis, logis dan sistematik, mampu merancang model matematika sederhana, serta terampil dalam teknis matematika yang baku dengan didukung oleh konsep, penalaran, rumus dan metode yang benar. 2. Deskripsi Perkuliahan Mata kulaih ini merupakan prasyarat untuk matakuliah Kalkulus 1! dan kalkulus peubah banyak yang membahas sistem bilangan real, himpunan, fungsi, limit fungsi dan Kekontinuan, turunan dan penerapannya, integral, teknik pengintegralan, dan penerapan integral, ‘Mata kuliah ini berusaha sejauh mungkin memberikan ¢: lasar teori maupun yang sangat diperlukan oleh mata kuliah lain, yang berupa definisi, teorema dan disertai contoh soal dan penyelesaian serta dilengkapi dengan latihan soal dengan tingkat kesulitan yang bertingkat. 3. Tujuan Instruksional 3d 32 Umum Setelah_menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester 1), mahasiswa mempunyai pemahaman konseptual yang benar tentang topik-topik utama dalam Kalkulus (limit, kekontinuan, diferensial, integral) beserta teorema dan sifat-sifat serata teknik-teknik penting didalamnya Khusus Pada akhir perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu: |. Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 1), mahasiswa akan dapat menjelaskan defini himpunan dan operasi-operasi antar himpunan 2. Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 4), mahasiswa akan dapat menjelaskan sistem bilangan real dan aksioma-aksioma di dalamnya, serta menyelesaikan soal-soal pertidaksamaan biase maupun pertidaksamaan dalam harga mutlak Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 7) mahasiswa akan dapat menjelaskan perbedaan sistem koordinat kartesius dan koordinat kuttub, serta menjelaskan definisi fungsi dan mengetahui jenis-jenis fungsi 4, Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 10), mahasiswa akan dapat menjelaskan konsep yang tepat tentang limit dan kekontinuan suatu fungsi, serta hubungan limit dan kekontinuan, 5. Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhie pertemuan ke 14), mahasiswa akan dapat menjelaskan pengertian turunan sebagai suatu limit fungsi, hubungan turunan dan kekontinuan, aturan rantai, turunan fungsi aljabar,turunan fimgsi invers, turunan fungsi trigonometri, turunan fungsi eksponensial, turunan fungsi Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 17), mahasiswa akan ikelometr., turunan fungsi hiperbolik dapat menjelaskan penggunanaan turunan untuk menentukan nila maksimum/minimum, Kecekungan fungsi, teorema Rolle, penggambaran fungsi, bentuk tak tentu limit fungsi, masaleh laju yang berkaitan, dan masalah ekstrem Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 21), mahasiswa akan dapat memahami pengertian integral tak tentu sebagai suatu anti turunan, menyelesaikan soal integral fungsi aljabar, fungsi trigonometri, fungsi eksponensial, fungsi logaritma dengan teknik integral parsial, integral sunstitusi trigonometti, integral fungsi rasional, serta menguasai startegi pengintegralan, Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 25), mahasiswa akan dapat menjelaskan pengertian i ‘egral tentu, dan hubungannya dengan integral tak tentu dengan teorema dasar kalulus, serta menyelesailan soal-soal integral fentu. Selain itu, juga mampu menggunakan integral tak tentu. untuk menghitung luas daerah, menghitung volume benda putar, menghitung panjang busur suatu kurva, menghitung luas permukaan benda putar 4, Strategi Perkuliahan Metode perkuliahan dilakukan dengan ceramah, diskusi dan latihan soal. Lama perkuliahan 2x100 menit, masing-masing dialokasikan 50 menit untuk membahas teori pokok bahasan, 20 menit berikutnya dikusi, dan 30 menit sisanya untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengerjakan latihan soal. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan sebanyak 33 mahasiswa. 5. Referensi Edwin J Purcell, Dale Varberg, Calculus With Analitic Geometry, Prentice-Hall. Ine, New York, 1987 Frank Ayres, Calculus, Mac. Graw Hills, 1964 3. Louis Leithold, Calculus With Analytic Geometri, Harper and Row Publisher, New York 4. K.A, Stroud, Engeenering Mathematics, MacMillan Press Ltd, 1987, 5. James Stewart, Calculus, Fourth Edition, Brooks/Cole Publishing Company, 1999 6. Tugas ‘Tugas diberikan kepada mahasiswa setelah selesai membahas setiap poko bahasan, Tugas merupakan salah satu komponen penilaian. 7. Kriteria Peni Kriteria penilaian yg digunakan adalah : I.Nilai A; 91-100 2.Nilai AB; 81-90 3. Nilai B 71-80 4. Nilai BC 61-70 5.Nilai C 51-60 6.Nilai CD: 41-50 7.Nilai D 31-40 8. Nilai 1530 Dalam menentukan nilai akhir akan menggunakan pembobotan sebagai berikut 1. Tugas/Kuis 220% 2, Evaluasi tengah semester: 40% 3. Evaluasi akhir semester: 40% Bila setelah diakumulasi, total ketiga komponen penilaian tersebut masih kurang, nilai keaktifan ketika mahasiswa maju menyelesaikan soal yang diberikan, dapat ditambahkan, sehingga peluang seorang mahasiswa mendapat nilai kurang dapat diminimalistr 8, Jadwal perkuliahan MINGGU MATERI PERKULIAHAN [__PENGAMPU I Pendahuluan, Latar~Belakang, — Ruang | Dr. Widowati, M Lingkup, Kompetensi Kalkulus | Robertus Heri, M.Si IT | Definisi Himpunan, Relasi dan Operasi Antar | Dr. Widowati, M.Si Himpunan Robertus Heri, M.Si UL-IV | Aksioma Lapangan, Komponen Bilangan | Dr. Widowati, M.Si Real, Aksioma Urutan, Aksioma Kelengka- pan, Bentuk Umum Pertidaksamaan, Harga Mutlak, Pertidaksamaan dalam Harga Mutlak Robertus Heri, M.Si V-VI Sistem Koordinat Kartesius, Sistem Koordinat Kutub, Definisi Fungsi, Jenis-jenis Fungsi, Operasi Fungsi, Fungsi [nvers, Dr. Widowati, M.Si Robertus Heri, M.Si VIF-VIII Konsep Limit Fungsi, Definisi Limit Fungsi, Limit’ Fungsi_ Trigonometri, Limit. Tak Hingga, Kekontinuan Fungsi Dr. Widowati, MSi Robertus Heri, M.Si IX UNIAN TENGAH SEMESTER Panitia Ujian, 1X Kuliah Wawasan Dr. Suryasa ‘Trihandaru, M.Se EXT Masalah-masalah fang Berkaltan dengan Turunan, Definisi “Turunan, — Sifat-sifat Turunan, Tefsiran Geometris dati Turunan, Diferensial, Diferensiabel, Aturan Rantai, Turunan Fungsi aljabar, fungsi transenden, fungsi trigonometr, fungsi invers. Dr. Widowati, M.Si Robertus Heri, M.Si XU-XUT Nilai Max/Min, — Fungsi —Naik/Turun, Kecekungan Fungsi, Penggambaran Grafik Fungsi, Gerak Rektilinear, Masalah Laju yang Berkaitan, Bentuk Tak tentu dan Aturan L’Hospital, Penerapan Masalah Ekstrim, Penerapan di Bidang Ekonomi Dr. Widowati, M.Si Robertus Heri, M. XIV-XV Integral Tak tentu, Rumus Integral Tak Tentu, Teknik Pengintegralan Dr. Widowati, M.Si Robertus Heri, M.Si XVI Integral Tentu, Teorema Dasar Kalisulus, Penerapan Integral Tentu. Dr. Widowati, M.Si Robertus Heri, M.Si XVII UITAN AKHIR SEMESTER Panitia Ujian. 9 Sianuy aU Bsa SAT TOT 1sSung wped iseiodg “sg nyeroSuou uep |sBury isluyap uRysefatueu + Bu2s “qminyyeuplooy up srisouL € UIpIOOY waS!S Uvepaqiad —ueyseafuaLt quou 001) z ssfung | redep ueyw omsisoyou (cay uenutoniod wenuionod ey € L_| wep eupiooy wars | syye eped) ye € sen eBeH Limpep UeEUIESIEpRIDG ~ | aioanyy ese “9 -uecuresypneg Brey wo wna mua “¢ weewesyepin uedeysuajoy ewoisyy -p nies “eXuu] ’ wep yeas reysejfuous Gwuou 991 xz) } poor ueSuaqeg z redep unye oy uenuanod onward we ¢ we8uedy 1 aupye_vped) aw yong |Z “ wetindua aenuw Werado wound -jsviedo wep weunduiy isiuyap ueysejafuow (auaw 9 stnut rserad uy z sedsp unye easiseyeur enuroiad wound 1 uwanduyyy | ype mpd) ut yey 1 s E : a r exeisng sue | mean sseunsg oscyea ored ans ueseyeg ovo snsnyyy euoisyn.suy on. ‘eduuueyep 1p vpn Bua 3 (dda) ‘Sueur seyequuou iad sey1s-10y15 uep BUIos09) twepep eurein >dor-ytdon Suewuor seuag Sue pemdosut SHS F/ £01 LYN ¥ snore WN TVNOISNAWLSNI NVM AVHONIS ISarIASaa S)S/IGOX YOWON HVIINY VW INGNe NVAVEVONTd WVeOOUd UVSA SLIVO-SLAVD Baa SRTSAS 7 TERS TSMOUSR ASUS Te Iruowsey isSung pesBonu) “9 jeysied eBaiar soja uesuep euanIE8o) wnyowouoda, IsBuny eysuouodsyo isSuny ai 6 ‘Suny mqefjeisfunyjerdowur—jeos + UueesojeAuout “upunim nue mens reseqas € miuay ye yeBou uamseSuad jureyewau | upperfouGuog yuyoy | wedep ueye emsiseyeus “(Iz oy, uentiouiod [se “L{ wep musy yer easaruy | supe eped) ur yen} nnoySuou yoiaiag |p THOU a ip uedesauag “6 mss qPIESEYY wodeIoUDy -§ 4504.7 rimusg “2 “usjmioq Suek ese “9 rien yer ymu9g “Suny Merequuessuod 3895 “5 OY vuisioa — Gury uwBun}o004 1s8ung ye uBIeqUIERSUEg “yp ‘wowiuneunuIsyeu ree ueyMUDUOLE vsding uesunyoooy, -e 2ymun ueunim ueeueuNBuod ueysejafvaw watt 001) unm WEN ISSUE -Z vedep ueye evsiseypur %(Z] 9% wenuuouod (st trenuioisod sey ¢ SDR TEEN “1 oun wedesoueg | wpe eped) jus genimy nmySuow yeas | 9 # L 9 omoqsodiy s ssBuny weurum CurowiOpYs w8uy eu, ueumany jouodsyo |sSunj ueunum “unewoUds Hep simowos weuige, -p ssSuny veumint‘Sioqu ysSuny weumamseqofe teumso eSBs“ ‘s8uny uouruny ‘ewer uEMme “uenuIOY> weunimy istuyag °< uep uum. ny surg UN me cweuniny vegas un tuoduod - uBysepofua Guna 991 x») weSuop woyeyog Su0Ak lep ueye easisoyou “(p] 2x) uendoued Ist uenwoved yey p | _yojeseuryereseyy ueseiatuag °| ueurany. | ape eped) wut yerny nnoyuou_yejog | ~ we LIL UWE] “p suas sung myens 104 Qquow 991 € un Sueyuoy redor BueX dasuor, uoyseja x2) uenueniod 's3un awry |sluyoq -Z sung | redep uaye ensiseyous *( (shu) ey ze sun mar] dastioy) “1 | _uenunuoyayy usp mw | ate r 6661 ‘Auedwor Su L861 ‘PYT S804 t SHOK MON Soustan MOY PUR Lode HL Hoag ‘UoIpa yuimoy ‘SMyno{eD “LEMDIS sou “¢ HANSEN “SoneUIOYIEWY FuLoUD9Suq ‘pnong “¥" “b NowOaH anAjeUY UAL SMNDIED ‘PIOUNT] SNOT“ IH ABI IHW ‘STyNO|ED ‘say yuRLy -Z noqeD Buoquer 912, L861 HOA Man ‘OU) WeH-aDHUIAd ‘AnaWORD ap seang epuag 2uinjo, Serr] uRYMUsiapy ymuiA rues pesBoruy ueeUnBuag 9 ansng ‘send epuoq uwerjnuutad sony 3u yy mtu ‘eamy nyens insnq Suefued Su weuunsauag °s srend_epur a4 sen ¥ ueyeunf@uow nde, nua) exBonU UERUNRIg “yp iuot jwiBoM yeos-feos qei9eq eras “sninjey esp wutoso91 —_uesu9p sen] ueymuauayy mun mus) yer [eau uLEIOP eXuueBungAY hus esau veeUnBuay -¢ ep ‘mua jerowuy weed ueysejafuaut (uuaw got xz) snjnypey| awseq] ewiav0a, °Z ekuuedeiouag | yedep ueye easiseyeu (sz 94 uenuloued [stu uenwaniod 123 uD (esBenay “1 wep muy. restau) | aye eped) wu ny _nmysuaw poms |g uueeBauisued ues ]eU0|SeI9 Boyes yesenSuowr vyss ‘[ouoiser sGuny TUJUAN INSTRUKSIONAL Umum Setelah_menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester 1), mahasiswa mempunyai pemahaman konseptual yang benar tentang topik-topik utama dalam Kalkulus (limit, kekontinuan, diferensial, integral) beserta teorema dan sifat-sifat serata teknik-teknik penting didalamnya Khusus Pada akhir perkuiliahan ini (pada akhir pertemuan ke 1), mahasiswa akan dapat menjelaskan definisi himpunan dan operasi-operasi antar himpunan 1. HIMPUNAN Sebelum memulai pembahasan bilangan real, akan dibahas terlebih dahulu pengertian himpunan. Himpunan adalah kumpulan obyek yang memenuhi sifat-sifat tertentu, Obyek dari himpunan § disebut elemen atau anggota dari $ dan dilambengkan dengan e. Himpunan yang tidak mempunyai elemen disebut himpunan kosong atou mull set, disimbolkan dengan @. Jika a adalah elemen dari himpunan S, ditulis a € $ dan dibaca “a elemen S” atau “adi dalam $”, Sedangkan untuk menyatakan bahwa a bukan elemen $ ditulis a ¢ S dan dibaca “a bukan elemen S” atau “a bukan di dalam $”. Suatu himpunan dapat disajikan dalam cua cara yang berbeds, Sebagai contoh, misalnya himpunan A mempunyai elemen 0,1,2,3,4,5. Penyajian pertama untuk A adalah 0,1,2,3,4,5} dan dibaca “ Penyajian yang lain adalah A={x/x adalah bilangan bulat non negatif yang kurang dari 6} adalah himpunan yang memuat elemen 0,1,2,3,4,5”. dan dibaca “A adalah himpunan semua x dimana x adalah bilangan bulat non negatif yang kurang dari 6”. Sekarang pethatikan himpunan C=(2,3} dan D={2,3,5) dimana setiap elemen C juga di dalam D. Ketika elemen-elemen himpunan C juga merupakan elemen himpunan D, dikatakan bahwa C himpunan bagian (subset) D dan dinotasikan dengan C ¢ D. Himpunan dari semua himpunan bagian dari suatu himpunan disebut himpunan kuasa. Himpunan kuasa dati D adalah (@, (2},(3},(5),(2,3}, (2,54,13,5},{2,3,5} }. Pechatikan bahwa himpunan kosong (@) merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan, 11 Relasi Antar Himpunan Relasi yang mungkin terjadi antara dua himpunan adalah: + Berpotongan Dua himpunan A dan B dikatakan berpotongan bila antara himpunan A dan B terdapat elemen yang sama, Saling Lepas Himpunan A dan B dikataken saling lepas jika antara himpunan A dan B tidak terdapat elemen yang sama Sama Dua punan A dan B dikatakan sama bila elemen himpunan A sama dengan elemen himpunan B Ekivalen Dua himpunan A dan B dikatakan ekivalen bila himpunan A dan B mempunyai elemen yang sama banyak, tapi elemen-elemen itu tidak sama 1.2 Operasi Antar Himpunan Irisan dari Dua Himpunan (Intersection) Irisan (interseetion) dati A dan B, dan dinotasikan dengan AUB adalah himpunan yang anggotanya elemen-elemen himpunan A dan B Penyajian dalam notasi matematik adalah sebagai berikut xe AUB exeAdan xeB Gabungan Dua Hi punan (Union) Gabungan (Union) himpunan A dan B, dinotasikan dengan ANB adalah himpunan yang anggotanya elemen anggota A atau B Penyajian dalam notasi matematik adalah sebagai berikut xeANBoxeAatau xeB Selisih Dua Himpunan Selisih dua himpunan A dan B dinotasikan dengan A-B adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota himpunan A tapi bukan merupakan anggota himpunan B Penyajian dalam notasi matematika adalah sebagai berikut xeA-BeoxeAdanx ¢B Komplemen Komplemen dari himpunan A didefinisikan sebagai himpunan sefain himpunan A tapi masih datam semesta pembicaraan. Komplemen A ditulis A®, Penyajian dalam notasi matematika adalah sebagai berikut A‘S{xlxeA, xeS} Soal-soal latihan 1. Jika D = {04,7} kita katakan 7 D dan {7}c D, tetapi bukanlah 7¢ D Tentukan mana yang benar diantara pernyataan berikut: a4eDcg¢eD f£ 06D bh 4ef4} b4cDdgcD g0cD ides 2, Misalkan himpunan semesta S ={x |x bilangan ganjil positif} tentukan AS bila a A={l) a Ag bo A= (13,5,7) a A=S 3. Misalkan A = {1,2,3}, B= (2,4,6}, C= {34,5} tentukanlah: aAUBbAUC «CUD dAUBUC eA ABUC LAAQBBAAC hCND iLAUBAC jAQBUC 4, Diketahui $ = {0,1,2,5,...,8,9}, A= (0,1,2,4,8}, B= (0,3,5,7} tentukanlab: a. (S-A)n(S-B) b. (S~A)UG-B) © Au(S-A) d. AA(S-A) 5. Tentukanlah syarat agar operasi antar himpunan A dan B ini dipenuhi a, AMB=6 b. ANB=U ce. AUBSU 4. AUB=6 e ANB=A f£AUBSA g ANg=6 h, AnU=A i, AUUSU j. AUU=A k AUg=U L Ave=e dimana U himpunan semesta. 6. Buktikanlah a. (AMB)AB = b. [ec venaf =PAQe & (AMB)U(ANBS) =A 7. Dalam swatu survey pemakaian sabun cuci pada 1,000 rumah tangga diperoleh data sebagai berikut : 550 rumah tangga memakai sabun detergen A 480 rumah tangga memakai sabun cuei cap B 600 rumah tangga memakai sabun detergen C 250 rumah tangga memakai sabun detergen A dan sabun cuci cap B 380 rumah tangga memakai sabun detergen C dan sabun detergen A 110 rumah tangga memakai sabun detergen C dan sabun cuci cap B Berapa rumah yang memakai ketiga macam sabun tersebut (A,B,C) 8. Dalam pertemuan 60 orang mahasiswa suatu universitas disediakan minuman merk A dan B, setelah diadakan pencatatan ternyeta 30 orang minum A, 25 orang minum B 15 orang minum A dan B Buatlah diagram Venn dan hitunglah: a. Berapa orang yang tidak minum apa-apa b. Berapa orang yang minum A saja ©. Berapa orang yang minum B saja 9. Dari hasil wawancara di suatu daerah duiperoleh data mengenai prosentase pembaca majalah X,Y,Z sebagai berikut: 50% membaca majalah X 50% membaca majalah Y 70% membaca majalah Z 40% membaca majalah X dan Z 30% membaca majalah Y dan Z 20% membaca majalah X dan Y 10% membaca majalah ketiga-tiganya Pertanyaan: a, Berapa persen yang membaca tepat dua majalah b. Berapa persen yang tidak membaca salah satupun dari ketiga majalah tersebut, TUJUAN INSTRUKSIONAL Umum Setelah_menyelesaikan mata Kuliah ini (pada akhir semester 1), mahasiswa ‘mempunyai pemahaman konseptual yang benar tentang topik-topik tama dalam Kalkulus (limit, kekontinuan, diferensial, integral) beserta teorema dan sifat-sifat serata teknik-teknik penting didalamnya Khusus Seielah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 4), mahasiswa akan dapat menjelaskan sistem bilangan real dan aksioma-aksioma di dalamnya, serta menyelesaikan soal-soal pertidaksamaan biasa maupun pertidaksamaan dalam harga mutlak. 2. SISTEM BILANGAN REAL 2.1 Sistem Bilangan Real Sistem bilangan real R adalah himpunan bilengan real yong disertai dengen operasi penjumlahan dan perkalian, sehingga memenuhi aksioma tertentu. Terdapat tiga aksioma dalam sistem bilangan real, yaitu: a. Aksioma Lapangan b. Aksioma Urutan, ¢. Aksioma Kelengkapan, a. Aksioma Lapangan Operasi penjumlahan dan perkalian yang berlaku pada R memenuhi aksioma *Jika a, b © R, maka atb ¢ R dan ab 6 R (Tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian). tJika abe R, maka atb=b+a dan al a (Komutatif terhadap penjumlahan dan perkalian) *Jika a, b, ¢ & R maka (@tb)+c=a+(btc) dan (abje=a(be) (asosiatif terhadap penjumlahan dan perkalian) * Terdapat 0 dan | yang merupakan ¢ R, schingga atO=a dan a.1=a untuk setiap a ¢ R + Jika a ¢ R terdapat -a ¢ R sehingga av(-a) =0 (Terdapat unsur invers terhadap penjumlahan) *Jika a ¢ R dan a0, terdapat ae R sehingga a a"=1 (Terdapat unsur invers techadap perkalian) * Jika a,b,c e R, maka a(b+e) =ab+ac (Distributif) Teorema 2.1 + Jika a=b maka ato=b+e dan ab=ac * Jika ab=ac, a#0 maka b=e + a(b-c)=ab-ac *-(-a)=a dan untuk a0, (a'y") ,a(-b)=a(b)=-ab, (-2)(-b)=ab. *Jika ab=0 maka a=0 atau b=0 . Komponen Bilangan Real Berikut ini disajikan himpunan-himpunan penting dari bilangan +Himpunan bilangan asli: {1,2,3,...} digunaken untuk menghitung banyaknya .2.3,..0} *Himpunan bilangan prima: {2,3,5,7,...} yaitu himpunan bilangan yang hanya obyek suatu himpunan, Dinotasikan dengan N mempunyai dua faktor, yaitu [ dan dirinya sendivi *Himpunan bitangan komposit: (4,6,8,9,...} yaitu himpunan bilangan asli yang ‘mempunyai lebih dari dua faktor. impunan bilangan cacah: {0,1,2,3,...} yaitu himpunan bilangan asli beserta angka nol. + Himpunan bilangan bulat: Z= 1,0,1,2,...}+ Himpunan bilangan cacah disebut juga dengan himpunan bilangan bulat non negatif. impunan bilangan genap: {... 0,2,4,...} yaitu himpunan bilangan bulat kelipatan dua + Himpunan bilangan ganjil: {...,-3,-1,1,3,...} yaitu himpunan bilangan bulat bukan kelipatan dua, * Himpunan bilangan rasional: ={x/x=—, a dan b adalah bilangan bulat dengan b b#0} Jika a habis dibagi b maka disebut bilangan bulat dan bila a tidak habis dibagi b disebut bilangan pecahan, Bilangan rasional selalu mempunyai bentuk desimal_ yang berulang (repeating) atau bentuk desimal yang berakhir (lerminating). + Himpunan bilangan irasional, yaitu himpunan bilangen yang anggotanya bukan bilangan rasional, bukan hasil bagi antara bilangan bulat dan bilangan asl. * ¥2_ yang merupakan panjang sisi miring dari segitiga siku-siku dengan sisi siku- sikunya masing-masing 1, dan x yang merupakan perbandingan dati keliling Jingkaran dan panjang diameternya adalah contoh bilangan irasional *Himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional bergabung ‘membentuk himpunan bilangan real R. Himpunan bilangan real dan komponen-komponennya dapat juge disajikan dengan diagram berikut Keterangan R: bilangan asli Q bilangan rasional Z; bilangan bulat N: bilangan asli © Aksioma Urutan Berdasarkan aksioma ini bilangan real dapat diurutkan dari kecil ke besar. Aksioma ini juga merupakan dasar untuk menyelesaikan suatu pertidaksamaan, Pada R terdapat himpunan bagian yang disebut bilangan positif, yang memenuhi aksioma: ¢ Jika a € R, maka a=0, atau a positif atau a positif + Jumlah dan hasil kali dua bilangan positif adalah bilangan positif. Definisi 2.1 Ikan a dan b bilangan real * Bilangan a dikatakan lebih besar dari b ditulis ab * Bilangan a dikatakan lebih kecil dari b ditulis acb + axb jika ach atau a=b, dan ab jiak a>b atau + Pemyataan yang dihubungkan dengan >,<,2,<, disebut pertidaksamaan. * Bilangan real a dikatakan negatif jika ~a positif, Teorema 2.2 Misalkan a,b,c dan d bilangan real, maka: a aateate0=> a0 ac> be Oact a Selain bilangan nol, positif dan negatif terdapat juga bentuk aker, yaitu bilangen yang berbentuk 4/* , n=1,2,3,... yang hasilnya bukan bilangan rasional Bilangan berbentuk akar didefinisikan sebagai berikut Definisi 2.2 * Akar kuadrat dari bilangan positif a (va ) didefinisikan sebagai bilangan positif x yang memenuhi + Ya dengan n genap positif didefinisikan sebagai bilangan positif x yang memenuhi x"=a * Akar kubik dari bilangan positif a (fa) didefinisikan sebagai bilangan real x yang memenuhi x°=a + ¥a dengan n ganjil positif didefinisikan sebagai bilangan real x yang memenuhi x"=a Contoh + V9 bukan merupakan bentuk akar karena hasil V9 adalah bilangan rasional dan menurut definisi J9=3 + Sesuai definisi 9/=125 = -S, karena -5 adalah bilangan real yang memenuhi (5125 d. Aksioma Kelengkapan Aksioma ini menyatakan bahwa, setiap himpunan bagian tak kosong R yang terbatas di atas sclalu mempunyai batas atas terkecil , dan setiap himpunan bagian tak kosong R yang terbatas di bawah selalu mempunyai batas atas terbesar. Defin + Himpunan tidak kosong Sc, diketakan terbatas di atas, bila terdapat bilangan real b sehingga x (ble {xe /acxsb} Eee (aby xe (xb) <— +. [a,b)= {xe /asx2 maka x?>4 ¢, Jika x*<4maka x<2 f, Jika x*>4maka x>2 g. Jika -2, ¢, atau >). Solusi dati suatu pertidaksamaan adalah suatu interval dalam x. Langkah penyelesaian suatu pertidaksamaan.. 1. Ubah bentuk pertidaksamaan semula menjadi at <0 x 2. Uraikan P(x) dan Q(x) menjadi faktor-faktor linearnya 3. Tentukan tanda pertidaksamaan pada garis bilangan 4. Tentukan solusinya dalam bentuk interval Contoh ‘Tentukan solusi pertidaksamean berikcut: a, 2sx7x<6 6. c. 2.3 Nilai Mutlak x, x20 Nilai mutlak x, ditulis x, x<0 | didefinisikan dengan |x| { Interpretasi yang lain terhadap |x| adalah o |x|=maksimum{-x,x} vat jarak antara titik x dan 0 jarak antara titik x dan ¢ Sift Nilai Mutlak Untuk setigp bilangan real x berlaku i, x[s0c>x=0 ii, |xl20 Jika a>0, maka a f[sa@-asxsac 25,2 b. |xlzacox2aatuxs-acx? 2a iv. Ketaksamaan segitiga a. [xt yf sia] +[y] b. [x-yls[x]+[yf 4. Je|-hyl]s}x-y| vy. Untuk setiap bilangan real x dan y berlaku a. ixyl= IX y| bl Contoh Selesaiakan setiap soal berikut Menurut definisi tuliskan bentuk berikut tanpa notasi harge mutlak a. Bx +2} b. Yx}+x-1] ce. [x —i]+x] 2, Vx? 4x44 =2-x 2.4 Pertidaksamaan Dalam Nilai Mutlak Penyelesaian pertidaksamaan dalam harga mutlak adalah dengan menggunakan definisi harga mutlak, mengubah pertidaksamaan, sedemikian sehingga notasi harga ‘mutlak tidak ada lagi dalam pertidaksamaan tersebut, Misalkan untuk menentukan solusi dari [3x —2|>1, | $2 dapat digunakan sifat hharga mutiak iii (a) atau iti (b). 24 Jika diketahui soal 2}x|+|x~I]<2 (pertidaksamaan yang memuat lebih dari satu harga ‘mutlak), maka solusinya dapat dicari dengan menggunakan definisi harga mutlak, dan menerapkannya pada garis bilangan. Contoh Tentukan solusi dari pertidaksamaan berikut 1. xfx]s|x-2] 25 TUJUAN INSTRUKSIONAL Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester 1), mahasiswa mempunyai pemahaman konseptual yang benar tentang topik-topik utama dalam Kalkulus (limit, kekontinuan, diferensial, integral) beserta teorema dan sifat-sifat serata teknik-teknik penting didalamnya Khusus Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 7) mahasiswa akan dapat ‘menjelaskan perbedaan sistem koordinat kartesius dan koordinat kutub, serta menjelaskan definisi fungsi dan mengetahui jenis-jenis fungsi 26 3. SISTEM KOORDINAT DAN FUNG! 3.1 Sistem Koordinat Kartesius Sembarang titik pada bidang diukur terhadap dua garis lurus yang saling tegak lurus yang keduanya beririsan di satu titik 0 (Gambar 3.1). Kedua gatis lurus ini disebut sumbur Koordinat. Garis mendatar disebut sumbu horisontal (sumbw x) dan setiap titik yang ada padanya dinotasikan dengan x, dimana semakin ke kanan semakin bertambah besar. Garis tegak disebut sumbu yertikel (sumbu y) dan setiap titik yang ada padanya dinotasikan dengan , dimena semakin ke alas semakin besar. Titik dimana x dan y keduanya 0 disebut titk asal dan dinotasikan dengan O. Jika P adalah sembarang titik pada bidang, maka melalui titik P dapat dibuat garis yang tegal lurus dengan sumbu Koordinat, Misalkan garis memotong sumbu x di titik a, dan memotong sumbu y di titik b, maka a disebut koordinat x dan y disebut koordinat y Pasangan (a,b) disebut pasangan Koordinat, Koordinat x di setiap titik pada sumbu y selalu 0, demikian juga koordinat y di setiap titik pada sumbu x selalu 0. Koordinat titik asal adalah (0,0). 6 Titik asal membagi sumbu x menjadi sumbu y positif : ; sumbu x positif di sist kanan dan sumbu x Meee kuadran 1 negatif di sisi kiri, Titik tersebut juga tite sat PP membagi sumbu y menjadi sumbu y positif sumba x ie 2 ———+ di sebelah atas dan sumbu y negatif di ft sebelah bawah, Sumbu koordinat membagi bidang menjadi empat bagian yang disebut teuadran IL 4 kuadranlV kuadran yang arahnya berlawanan dengan ee arah jarum jam. a. Jarak antara dua titik pada bidang Misalkan diketahui P(x1,y1) dan Q(x2,y2), maka jarak anata P dan Q adalah d= [PQ)= yox2 -x 7 Contoh Jarak antara A(2,4) dan B(-1,6), maka AB) = ¥/(-1-2)? +(6-4)? = 944 = 13 b. Garis Lurus Bentule umum persamaan garis lurus ax + by +¢=0, dengan a dan b tidak semuanya nol. Dari bentuk umum ini + bila garis sejajar sumbu y, persamaannya x=a + bila garis sejajar sumbu x, persamaannya y=b + bila garis tidak sejajar salah satu sumbu, persamaannya y=mxte. + bila garis melalui (0,0), persamaannya ax+by=0 + bila garis melalui (x,,y,) dan bergradien m, persamaannya y-yi=m(x-x;) yoy x= x Yory Xa) + bila garis melalui (x,y) dan (x, 2), persamaannya Misalken terdapat dua garis k: ax+by+e=0 dan gatis I: px--ay-+r=0, maka 4 Kedan | sejajar (Ki), jika =" © can berimpit (k=), jika 2 =2 = Par P ce r # dan { berpotongan, jika dan berpotongan tegal lurus, ka © pq Pp Persamaan umum garis {urus adalah axtby* atau td, dengen_m = e : - Besaran m disebut gradien garis yang menyatakan tangen sudut antara garis dengan sumbu x positf. c. Jarak titik ke garis. Jarak dari ttik A(%o,yo) ke garis dengan persamaan k: ex+by+e=0, adalah d. Grafik Grafik dari sebuah persamaan atau pertidaksamaan yang memuat peubah x dan y adalah himpunan semua titik P(x,y) yang koordinatnya memenuhi persamaan atau pertidaksama- 28 an itu, Gambar 3.2a merupakan grafik kelili fngkaran, dimana setiap titiknya memenuhi persamaan lingkaran x+y"=1, sedangkan gambar 3.2b menyatakan grafik luas lingkaran, dimana setiap titiknya memenuhi persamaan x? +y"<1 Gambar 2a ——Gambar 2b atihan |. Tentukan persamaan garis yang gradiennya -1/3 dan melalui titik potong gavis y=x dan garis y=6-2x. 2. Tentukan persamaan garis yang membuat sudut °/ dengan sumbu x positif dan berjarak 2 satuan dari titik (0,0) Bila diketahui titik A(I,2), BG,-4), C(-2,0), tentuken a. persamaan garis g melalui A dan sejajar BC b. persamaan garis melalui titik tengah AB dan tegak lurus g c. jarak dari A ke garis BC 4. luas segitiga ABC 4, Gambarkan grafik a y-IlSxSy+l &. y=[I-bf ‘ qd 29 3.2 Sistem Koordinat Kutub Dalam mendefinisikan koordinat pola, pertama ditetapkan terlebih dulu titik asal © yang disebut pole, dan sinar awal dari O. PC8) pa Gambar 3 Setiap ttik P dalam koordinat polar ditulis, P(8). dimana r menyatakan jarak berarah dari O ke P, dan 8 menyatakan sudut berarah dari sinar awal ke sinar OP, yang, arah positifnya, berlawanan arah dengan arah jarum jam Seperti halnya pada trigonometri, sudut yang menyatakan posisi suatu titik tidaklah tunggal, Perhatikan contoh berikut P,P -110/6) Gambar 4 Misalkan titik P yang berjarak 2 satuan dari O dengan posisi sinar @=1/6 dan ditulis P(2, n/6), dapat juga ditulis P(2,-11n/6). Posisi sinar 1/6 dan -1 'x/6 sama saja, bedanya kalau -1 17/6 diukur dari @=0 dengan arah seatah jarum jam, jadi bertanda negatif. (Gambar 3.4) Meskipun r menyatakan suatu jarak, namun jarak tersebut adalah jarak yang berarah, sehingga r bisa saja negatif, bila arah sinamya berlawanan (berbeda 180°), denga arah mula-mula, PQ, 7x16)=1 Gambar 5 Pethatikan Gambar 3.5. Misalkan kita akan menggambar titik P dengan koordinat (2,716), maka itu dapat juga digambar dengan cara sbb: karena 1/6 berbeda radian dengan 7/6, maka jarak berarahnya berubah menjadi -2. Jaci titik P dapat juga digambar dengan dengan koordinat (-2,716). 30 Dapat pula, koordinat polar disajikan dalam bentuk r=a saja atau 6=6p saja, . Persamaan "=a menyatakan menyatakan suatu lingkaran dengan jari-jari [al Sedangkan 0=8) menyatakan suatu garis melalui O yang berarah Gy dengan panjang dari ~2 sampai dengan «0, Contoh |. Jelaskan apa artinya pernyataan ini dan gambarkan grafiknya a.ret dan r=1 b, O=n/6, 0=72/6, 0=-Sn/6 2. Gambarkan grafiknya ketidaksamaan berikut a.1Sts2 dan O<0I 1 Tanda dari [Tanda dar’ | Tanda dat | Kesimmputan x3. xl (e3)(x-l), cea 7 + Bena “exe! = = = ‘salah 231 + + a Bena Jadi D=QUxS-3 AXE], xe } atau DeCo,3}n[1.@) Untuk xs-3 maupun x21, nial (x)20. Jadi Rr=[0,c0) b, Menurut definisi fingsi rasional, fungsi penyebut tidak boleh nol, sehingga Vn? =9 20. x? -9 #0 (x-3K+3) 40x #3danx #3 Selain itu, bilangan dalam akar kuadeat harus posit, sehingga 3,3}=(-20,-3)(3,00). Karena untuk setiap x dalam Ds, nilai fx) selalu ada, maka R= dipenuhi oleh {x/x<-3 atau x>3} Jadi Dy= Soal 1. Manakah dari keempat grafik berikut yang merupakan fungsi? b. y y 5 = Sy 39 ay 2. Tentukan domain dan range dari fungsi-fungsi berikut a. e h(t) =|2t+3] i hM=yarn™ i. f g@y=Van2? U ee & g2)= va- ho g@= Jenis Fungsi dan Grafiknya Fungsi Aljabar Fungsi aljabar adalah fungsi yeng diperoleh dari sejumlah bethingga operasi aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalisn, pembagian, pemengkatan, dan penarikan akar) tethadap fungsi y=k, k=konstan dan fungsi y=x. x Fungsi f(x) = » (xX) =Vx +2, h(x) =2x? -3x-+1 adalah beberapa contoh fungsi aljabar. Fungsi-fungsi yang termasuk fungsi aljabar adalah: a, Fungsi Polinomial Fungsi f disebut fungsi polinomial derajat n, jika berbentuk F(x) = a,x" 2a, uxP a,x Hay 40 dengan n adalah bilangan bulat tak negatif, ap, a),..., a,¢ dan aye0 Contoh Fungsi finear berbentuk A(x)Faxtb, grafiknya berupa garis lurus. Memotong sumbu x di sat titik -b/a,0), memotong sumbu y di ttik (0b). Mempunyai kemiringan sebesar a Fungsi kuadrat berbentuk flx)=ax"+bxto dengan graftk berupa parabola, memotong smu x di dua ik + Jka @>0, parabola menghadap ke tas, mmempunyai ttt balk minimum. Jika <0, parabola menghadap ke bawah, mempunyai tik bali maksiowum ~ D=b'-4ee disebut diskriminan Jika D>, parabola memotong sumbu x di 3 : dua ttk yang berbeda Jike D<0, parabola tidak memotong sumbu x Jika D=0, parabola memotong sumbu x di salu tit ~ Koordinatttk bali maxima (-b/2a, D-4a) Gambar 18 Fungsi kubik berbentuk f(x)=ax"+bx"tox-, Gambar 186 b. Fungsi Pangkat Fungsi pangkat berbentuk f(x)=; *, dengan a konstanta i. Bila a=n, n bilangan asli Bentuk grafik {()=x", bergantung pada n, apakah genap atau ganjil. Untuk n genap, grafik f(x)=x" serupa dengan grafik f{x)=x*, Untuk n ganjil, grafike (x)=x" lebih mendatar serupa dengan grafik {(x)=x°. Semakin besar n, bentuk grafil mendekati sumbu x, dan semakin curam bile [x21 41 fe Foot Gambar 19 28 T ii, Bila a=I/n, n bilangan asli Fungsi f(x)=x'", n bilangan asli adalah fungsi akar. Analog dengan {(x)=x", n bilangan asli, fungsi f(x)=x!" "untuk n genap grafiknya serupa dengan f(x) =Y%x dengan domain (0,90) dan range juga (0,0). Untuk n ganjil grafiknya serupa dengan f(x) = Vx dengan domain (-co,«0) dan range juga (--9,00) (ingat bahwa setiap bilangan real mempunyai akar kubik) iii. Bila « Grafik f()=1/x berbentuk hiperbola dengan sumbu x dan y sebagai asimtot -40| — Gambar 19¢ c. Fungsi Rasional POX) Fngs essional berbentuk (3) = 9 «dengan P dan Q keduanyapotinom * Domain fungsi rasional adalah xe yang memenuhi Q(x) Contoh + Domain fungsi f(x) xn adalah xe yang memenuhi penyebut g(x)=x?-4#0, Sehingga domainnya adalah De -(-2,2), dan ‘geris merupakan asimtot tegak 2 dan x=2 Gambar 20 2, Pungsi Transenden Yaitu fungsi yang bukan fungsi aljabar Contoh fungsi transenden: f(x) =cosx, h(x) =e* tanx, g(x) =2* Fungsi transenden meliputi: a. Fungsi Trigonometri Untuk sudut lancip c., enam fungsi trigonometri berikut didefinisikan sebagai hasil bagi panjang sisi dari segitiga siku-siku, sebagai berikut, Posy) Gambar 2la o Gamber 216 nggi tinggi sisi mirin sin a, = nes _ ano. = Mee “same sisi miring alas alas i miring alas toe ase esc = SSNS cota = sisi miring, tingai tinggi Definisi ini tidak berlaku untuk sudut tumpul dan negatif, sehingga untuk sudut umum o: dalam posisi baku, dimisalkan P(x,y) adalah sembarang titik pada sisi akhir dari o: dan r adalah jarak [OP]. 3-2-1 12 3 ~é6Ca Gambar 22a f(x)=sin x Gambar 22b x}=cos x Gambar 22¢ f(x}=tan x Gaunbar 224 Mx}=ese x Gambar 226 fx)=sec x Gambar 22f fx)=c0t x Identitas trigonometri 2 sin(x +y) =sin xcos y +sin ycosx sin(x —y) = sin xeos y ~sin y cos x cos(x +y) = cos xcosy—sinxsin y sin(x + y)=sin x cosy +sin ycosx sin? a+ cos? = 2 I+tan2 a= sec? I+c0t? a = esc? @ tan x +tany tan(x +y) pee te Hg ~ tan xtan y ©0520 = cos? a.- sin? a tan x - tany Feta tan(x —y) = exo any i¥tanxtany cet sin 2a =2sinacosa b. Fungsi Eksponensial Fungsi eksponensial mempunyai bentuk umum f(x) adalah konstanta positif, Contoh » dengan bilangan dasar a 4 Grafik fumgsi eksponensial tidak pernah memotong sumbu x (sumbu x sebagai asimtot datar), dan memotong sumbu y di titik (0,1). Semakin besar bilangan dasamya, grafiknya semakin mendekati sumbu y. Gambar 3.22 e adalah bilangan alam, nilainya =2,71828 ¢. Pungsi Logaritma Jika a>0 dan a#1, maka fungsi eksponensial f(x)=a* merupakan fungsi satu satu. Fungsi inversnya disebut fungsi logaritma dengan bilangan pokok (dasar) a dan ditulis dengan f(x)=log.x. (Mengenai fungsi invers akan dibahas kemudian) Jadi log, x= y 9 a =x fx)rlogex Perhatikan grafik Fungsi logaritma berikut ini, Fungsi (x)= log, x, selalu memotong sumbu x di titik (1,0) dan mempunyai Aox)log, fe, asimtot tegak sumbu y. Semakin besar H)Flogiox bilangn pokoknya, grafik fungsinya Gambar 3.23, semakin mendekati sumbu x 3. Fungsi hiperbolik Kombinasi tertentu dati fungsi eksponensial e* dan e® sering muncul dalam matematika maupun terapannya sehingga perlu diberi nama khusus. Dalam banyak hhal fungsi tersebut mirip dengan fungsi trigonometri dan mempunyai hubungan dengan hiperbola, seperti halnya fungsi trigonometri dengan lingkaran. Sehingga fungsi ini disebut fungsi hiperbolik Jika t bilangan real, maka titik P(cos t, sin t)terletak pada lingakaran satuan sebab cos"t+sin’t=1. Di sini t menyatakan ukuran radian dari sudut AOB. Analog dengan itu, bila t bilangan real sembarang, maka titik P(cosh t, sinh 1) terletak pada bagian kanan dari hiperbola x-y*=1 sebab cosh*t-sinh*t=1. Dalam hal init tidak menyatakan ukuran sudut, melainkan Iuas dua kali daerah sektor hiperbolik yang 45 halnya dalam kasus trigonometri, t menyatakan dua kali luas sektor diarsir, sepe lingkaran yang diarsir. Definisi fungsi hiperbolik sech x= coshx, coshx _ eX +e coth x = = sinh x }—y=sinb x Gambar 23a Gambar 23b Gambar 23¢ Identitas fungsi_hiperbolik mempunyai_kesamaan dengan identitas _fungsi trigonometti, yaitu inh x cosh y+sinh y cosh x sinh (-x)=-sinh x sinh(xtyy cosh (-x)=cosh x eosh(x++y)=cosh x cosh y+sinh y cosh x sinh 2x cosh 2x=cosh? x + sin sinh x cosh x Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil x) untuk setiap x dalam daerah asal, dan Fungsi fdikatakan fungsi genap jika f-x fungsi fdikatakan fungsi ganjil ja f{-x)=-f(x) untuk setiap x dalam daerah esal. Grafik fungsi genap simetris terhadap sumbu y, dan grafik fungsi ganjil simetris, teshadap titik asal (0,0). Contoh Tentukan apakah 46 a. fixextx b. flx)=ls} ©. f(a)=xteos x merupakan fungsi genap atau fungsi ganjil Penyelesaian = Hx) +(x) © f(x) =-x3 =x a. F(X) =XF +x Fx f(-x)=-(x3 +x) Cx) =-f(x) Menurut definisi x)=x"4x fangsiganjil, dan teclibat dari grafik fungsinya yang simetris terhadap 0.0) Gambar 3.24a b.Menurut definisi nilai muta: Ix]=x,x>0 syn) Box,x<0 Sehingga : f(x) =x @ Fx) = = Fx) =| Ix} =F() = 7 3 Menurat definist f(x)=)x| fungsi genap, dan terlihat dari grafil fungsinya yang simetrs terhacap sb y ©. (8) = x 008K © f(-x) =x +003(-x) 9 f(x) =-x +cosx 9 FCx) #100) # F(x) Menurut definisi fix}=xtcosx bukan fungsi genap maupun fungsi ganjil, dan terlihat dari grafik fungsinya lidak simetristethadap tik (0,0) maupun sb y Gambar 3.246 Ax}exrcos x . Fungsi Eksplisit dan Fungsi Implisit Fungsi Eksplisit y terhadap x adalah fungsi dengan aturan y=f(x) yang memasangkan setiap unsur di daerah asalnya dengan tepat satu unsur di daerah nilainya Contoh: y=\(a-x?) 47 Jika F(%,y}=0 adalah fungsi dengan peubah x dan y, maka pada aturan F(x,y)=0, tetkandung pengertian y sebagai fungsi dari x, tetapi tidak dapat secara eksplisit dinyatakan y sebagai fungsi dari x atau x sebagai fungsi dari y. Fungsi yang demikian dinamakan fungsi implisit. Contoh Pada fungs! x°+3xy3-2y°.- kita tidak dapat menyatakan y eksplisit terhadap x 6. Fungi Parameter Dari persamaan lingkaran x , kita hanya dapat mengetahui bahwa lingkaran tersebut berpusat di (0,0) dan berjari-jari c. Tetapi kita tidak tahu bagaimana arah yang dijalani lengkungannya sehingga dapat membentuik lingkaran, dimana titik awal dan titik akhir pergerakan lengkungannya, Jika P(x,y) adalah sembarang titik pada lingkaran dengan jari-jari e, dan @ adalah sudut antara garis OP dan sumbu x positif, maka x =ccos@ g?2S0S2m merupakan fungsi parameter dengan parameter O yang y=esin| ‘memuat informasi mengenai arah pergerakan titik (¢.0) yang bergerak berputar satu kali dan kembali ke titik (¢,0) 7. Fungsi yang Terdefinisi Sepotong-sepotong (Piecewise Function) Yaitu fungsi yang domainnya dibagi dalam beberapa interval, dan untuk tiap interval definisi fimgsinya berbeda, Contoh F(x) I-x?,x<1 4x+3,x>1 Gambar 3.25 8. Fungsi Periodik 48 Fungsi f dikatakan periodik dengan periode p, jika terdapat p20, sedemikian sehingga foctp)=flx) untuk setiap x dalam dacrah asal f. Contoh a. Fungsi f(x}=sin x, adalah fungsi periodik dengan periode 2x, karena A(x 2n}sin(x+2n)=sinx. cos2 + sin 2n.cosx = sin x 2 b. Karena sin? 4c082x, cos? x + Yecos2x dan periode dari cos 2x adalah x, maka periode dari sin’x dan cos*x juga x sin x, xe [-37,371] b. f(x) sin? x, xef-3n,3z1] Gambar 3.262 Gambar 3.246 ‘Tampak bahwa bukit dan lembah gralik f(x)=sin x dan f{x)=sin?x, berulang setiap 2m 9, Fungsi Bilangan Bulat Terbesar Jika x adalah bilangan real, maka terdapat tak hingga banyaknya bilangan bulat yang, lebih kecil atau sama dengan x. Di antara semua bilangan bulat tersebut, tentunya ada yang terbesar. Fungsi bilangan bulat terbesar dinotasikan dengan [x] atau [x J, dan nensx2 1 xs-l i f)=43K4+2 0 x

You might also like