You are on page 1of 6
4, Harga Pokok Setelah membahas tentang aktiva maupun pasiva yang dimiliki oleh perusahaan, maka para pengusaha diharapkan dapat menetapkan harga pokok produksi dari produk yang dihasilkan. Hal ini sebagai dasar untuk menetapkan harga jual suatu produk. Harga pokok adalah jumiah biaya yeng seharusnya dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu barang dan ditambah biaya lainnya samapai barang tersebut sampai kepasar. Tujuan perusahaan menetapan harga pokok adalah sebagai berikut: * Menetapkan harga pokok standar, agar tidak terjaci pemborosan, yang menyebabkan perusahaan tidak melakukan azas efisiensi dalam melakukan produksi Dengan demikian harga pokok produ perusahaan lebih tingal dibandingkan dengan perusahaan lain, sehingga daya saingnya lebih rendah 4 Sebagai dasar penetapan harga jual produk ¢ Sebagai petunjuk, apakah mesin dan peralatan yang dimiliki untuk peroduksi perlu dilakukan pengentian atau ditambah. Dengan adanya penyusunana harga pokok tersebut dapat diketahui apakah diperlukan pengantian atau tidak. Elemen-elemen harga pokok Meskipun masing-masing produk mempunyai elemen harga poko yang beriainan, akan tetapi secara umum harga pokek terdiri dari 3 elemen yaitu: (a) harga bahan baku dan bahian pembantu; (b) harga tenaga kerja; (c) Biaya umum dan biaya penjualan. a. Harga bahan baku dan bahan pembantu Bahan baku adalah bahan dasar yang digunakan untuk menghasilkan suatu barang sedangkan bahan pembatu adalah barang-barang yang digunakan untuk membantu proses produksi suatu barang. Bahan pembatu dapat berupa minyak pelumas untuk mesin, minyak solar untuk membangkitkan energi listrik dan sebagainya. Harga bahan baku dan bahan pembantu yaitu jumlah seluruh bahan baku ce- bahan pembantu yang digunakan untuk menghasilkan barang jadi suatu barang Guna mengetahui herga bahan baku dan bahan pembantu setiap unit bavang yang diproduksi adalah dengan cara membagi dengan jumiah unit yang dihasilkan dari Jumleh bahan baku dan bahan pembatu yang digunakan. Sebagai contoh, untuk memproduksi 1 unit barang diperiukan bahan baku # Sebanyek 3 unit dengan harga @ Rp.00,- ; bahan baku 8 sebanyak 2 unt & Rp.300,- dan bahan C sebanyak I unit dengan harga @ Rp.250,-, maka untuk menghasilkan | unit barang harga bahan baku yang diperukan adalah sebagai berikut: * Bahan baku A sebasar 3 unit @ Rp.500,- = Rp. 1.500,- ¢ Bahan baku B sebesar 2 unit @ Rp.40 P. 800,- * Bahan baku C sebesar 4 unit @ Rp.200,-=Rp. 200,- * Harga bahan baku untuk lunit barang = Rp.2.500,- b. Harga tenaga kerja Harga tenaga kerja adalah besarnya biaya tenaga kerja yang secara langsung membantu proses produksi barang/jasa. Harga tenaga kerja dapat ditentukan Gengan satu unit barang yang dihasilkan. Sebagai contoh, untuk menyelesaikan Satu unit barang dipertukan wakiu 10 jam, dimana harga perjamnya Rp.200,-, maka narga tenaga kerja yang dibayar untuk menghasikan 1 unit barang sebesar Rp.2.000,-. Apabila barang yang dihasilkan sebesar 1.000 unit, harga tenaga kerja yang dibayar sebesar Rp,2.000.000,- ©. Biaya umum dan biaya penjualan * Biaya umum adalah semua pengeluaran yang dibayar oleh perusahaan tanpa melihet proses produksi. Biaya umum ini dapat terdiri dari biaya langsung, yaitu yang mendukung proses produksi yaitu terdiri dari: penyusutan mesin dan peralatan, sewa mesin, listrik untuk pabrik, biaya tidak langsung terdiri dari: gaji pimpinan dan gaji tenaga administrasi, upah pemabantu umum dan Satpam, asuransi, pajak dan bunga, peralatan kantor, biaya telpon. ¢ Biaya penjualan merupakan semua pengeluaran yang berkaitan dengan penjualan garang/jasa yang dihasilkan perusahaan. Biaya penjualan terdiri dari: gaji karyawan bagian penjualan, komisi-komisi untuk agen, biaya promosi, biaya telpon, teleks, peralatan kantor penjualan. Perhitungan harga pokok. Misalkan dalam 1 bulan perusahaan menghasilkan barang sejumlah 10.000 unit, biaya umum yang dikeluarkan sebesar Rp.8.000.000,-, biaya penjualan yang dikeluarkan sebesar Rp. 7.000.000,-, maka harga pokok produksi dan harga penjualan adalah sebagai berikut Biaya bahan baku selama 1 bulan = 10.000 X Rp.2.500,- = Rp.25.000.000,- Biaya tenaga kerja = 10.000 X Rp.2.000,- = Rp.20.000.000,- Harga pokok produksi = Rp.45.000.000,- Biaya umum = Rp. 8.000.000,- Biaya Penjualan Rp. 7.000.000,- Harga pokok penjualan = Rp.60.000.000,- Harga pokok produksi/unit = Rp.45.000.000,-: 10.000 =Rp —4.500,- Harga pokok penjuaian junit =Rp.60.000.000,-: 10.000 =Rp. —_6.000,- Setelah diketahui harga pokok penjualan tersebut maka perusahaan dapat menentukan besarnya harga jual yang layak den berseing 5. Analisis Titik Impas (Break Even Point) Untuk mengetahui kondisi dimana perusahaan tidak mengalami kerugian tetapi juga tidak untung : «Analisis ini sangat pada saat perusahaan membuka usaha baru atau menawarkan produk baru, perencanaan penjualan dengan target laba tertentu Untuk melakukan analisis ini diperlukan pemahaman tentang konsep biaya tetap dan biaya variabel. Menentukan besarnya titik pulang pokok (BEP) + Secara Matematik : (1) BEP = BiayaTetap “” HargaJual/ unit ~ Biayavariabel/ unit (DalamUnit) (2) pep = —_Biavatetap . BiayaVariabel jo—20 Zee PenjualanBersih (DalamRupiah) Sedangkan untuk menemukan berapa tingkat penjualan harus dicapai olen Perusahaan untuk memperoleh keuntungan tertentu, dapat digunakan rumus berikut ini. Biaya Tetap + Laba Penjualan (BEP+Laba)- Baya Variabel Penjualan bersih * Secara Grafis Di sini BEP atau titik pulang pokok ditentukan oleh persilangan antara garis Pernghasilan total (Total Revenue = TR) dengan garis biaya total (Total Cost = TC) BlayaPenghasiian Contoh Perhitungen TR Te vc Penjualan (unit) Perusahaan “XYZ” pada tahun 1998 mempunyai data sebagai berikut : Penjualan 10.000 unit Biaya Tetap (FC) Biaya Variabel (VC) BEP dalam unit maupun rupiah BEP dalam rupiah FC BEP = ve 1 s 45,000.000 45,000.00 BEP 5.000.000 @Rp. 6.500,- = Rp. 65.000.000,- Rp. 15.000.000,- Rp. 45.000.000,- Fon eee) Rp.60.000.000,- (-) Keuntungan= Rp. 5.000.000,- wa ay 0000 7 Harga jual per-unit = Rp.65.000.000,- : 10.000 unit = Rp.6. 500,- Biaya variabel per-unit = Rp.45.000.000,- : 40.000 unit = Rp.4.500,- 6.500 - 4.500 = 7.500 unit Jadi BEP dicapai pada saat volume mencapai 7.500 unit atau menghasilken penghasilan penjualan sebesar Rp. 48.750.000,- Hal ini berarti jika perusahaan hanya mempu merjual produk sebesar Rp. 48.750.000,- atau 7.500 unit, maka perusahaan tidek akan memperoleh keuntungan. Pembuktian : Perjualan @ Rp. 7.500,- = Rp. 48.750.000,- Biaya Tetap = Rp. 15.000.000,- Biaya Variabel 7.500 X Rp.4.500,-= Rp. 33.750.000,- (+) Rp. 48.750.000,- Laba = Rp. °

You might also like