Professional Documents
Culture Documents
Transmisi memberikan nilai besar radiasi yang dapat diteruskan oleh suatu
lapisan
permukaan.
Kemampuan penyerapan
(Absorbsivitas) dari
suatu
permukaan merupakan hal yang penting dalam pemanfaatan radiasi seperti pada
pemamfaatan radiasi surya. Sebagian besar cahaya menembus bahan tembus
cahaya, bagian flux cahaya yang dapat menembus ditentukan oleh faktor
transmisi.
Absorbsivitas memberikan nilai besarnya radiasi yang dapat diserap.
Misalnya pada bagian absorber pada sebuah pengumpul radiasi surya. Ketiga
proses tersebut diatas yaitu, absorbsi, refleksi, dan transmisi adalah hal yang
penting dalam proses pemanfaatan radiasi surya karena ini menyangkut efektifitas
pemanfaatan pada sebuah pengumpul radiasi surya. Bagian yang diserap ini
menimbulkan panas dari permukaan tersebut. (Parulian Sitorus, 2010)
2.2.4 PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI
Pada pelaksanaan pemanfaatan energi matahari, dapat dibedakan tiga cara.
Pertama adalah prinsip pemanasan langsung. Dalam hal ini sinar-sinar matahari
memanasi langsung benda yang akan dipanaskan, atau memanasi secara langsung
medium misalnya untuk menjemur pakaian, dan mengeringkan ikan bagi para
nelayan. Kedua pemanfaatan sinar matahari untuk memanasi suatu medium
dengan menggunakan kolektor surya. Dan cara ketiga adalah sinar atau energi
matahari dikonversi menjadi energi listrik menggunakan solar cell.
10
tegangan listrik. Jika kedua sisnya dihubungkan dengan beban berupa lampu
menyebabkan lampu akan menyala. Suatu kristal silikon tunggal
photovoltaic dengan luas permukaan 100 cm2 akan menghasilkan sekitar
1,5 W dengan tegangan sekitar 0,5 V tegangan searah (0,5 V-DC) dan arus
sekitar 2 A di bawah cahaya matahari dengan panas penuh (intensitas sekitar
1000W/m2). Perhatikan gambar berikut. (Parulian Sitorus, 2010)
kerja
sel
surya
silikon
adalah
berdasarkan
konsep
dibanding atom sekitar. Pada sisi lain semikonduktor tipe-p didapat dengan
doping oleh golongan III sehingga elektron valensinya defisit satu dibanding
atom sekitar. Ketika dua tipe material tersebut mengalami kontak
maka
kelebihan elektron dari tipe-n berdifusi pada tipe-p. Sehingga area doping-n
akan bermuatan positif sedangkan area doping-p akan bermuatan negatif.
Medan elektrik yang terjadi antara keduanya mendorong elektron kembali
ke daerah-n dan hole ke
junction. Dengan menambahkan kontak logam pada area p dan n maka telah
terbentuk diode (penyearah).
12
Ketika sel dalam kondisi short circuit, arus maksimum atau arus
short circuit (Isc) dihasilkan, sedangkan pada kondisi open circuit
tidak ada arus yang dapat mengalir sehingga tergangannya
maksimum, disebut tegangan open circuit (Voc). Titik pada kurva I-V
yang menghasilkan arus dan tegangan maksimum disebut titik daya
maksimum (MPP). (ta_ptk_0808225_chapter2.pdf, 25 Juni 2012)
b) Konversi Energi Photovoltaic
Energi radiasi dapat diubah menjadi arus listrik searah dengan
menggunakan lapisan-lapisan tipis dari silikon (Si) murni atau bahkan
semikonduktor lainnya. Pada saat ini silikon merupakan bahan
terbanyak dipakai. Silikon merupakan pula suatu unsur yang banyak
terdapat dialam. Untuk keperluan pemakaian sebagai semikonduktor,
silikon harus dimurnikan hingga suatu tingkat pemurnian yang tinggi
sekali. Bentuk kristalisasi demikian akan terjadi bilamana silikon cair
menjadi padat, hal mana disebabkan karena tiap atom silikon
mempunyai elektron valensi. Dengan demikian terjadi suatu bentuk
kristal dimana setiap atom silikon mempunyai jumlah 4 tetangga
terdekat. Tiap dua atom silikon yang bertetangga saling memiliki
13
14
listrik dapat terjadi bila sebuah lubang yang terjadi karena pelepasan
elektron, diisi oleh elektron lain dari tetangganya, dan seterusnya.
positif.
sebuah
15
melindungi baterai.
Pengisi
baterai
atau
charge
Mengatur arus
untuk pengisian ke
baterai,
menghindari
bahasa-bahasa itu mempunyai satu arti yang dituju, yaitu acumulate atau
accumuleren.
Ini
semua
berarti
menimbun,
mengumpulkan
atau
akumulator
dan
disimpan
didalamnya.
Sedangkan
saat
19
menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi
diperlukan pengisian air aki. Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis
jenis aki hybrid maupun aki kalsium.
e) Aki Tertutup (Accumulator Sealed)
Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh
jaring berisi bahan elektrolit berbentuk gel. Dikemas dalam wadah
tertutup rapat. Aki jenis ini kerap dijuluki sebagai aki kering. Sifat
elektrolitnya memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik.
Karena sel terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan
penyimpanan listrik yang jauh lebih baik seperti pada aki jenis
kalsium pada umumnya. Pasalnya aki ini memiliki self-discharge
yang sangat kecil sehingga aki sealed ini masih mampu melakukan
start saat didiamkan dalam waktu cukup lama.
Kemasannya yang tertutup rapat membuat aki jenis ini bebas
ditempatkan dengan berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun
karena wadahnya tertutup rapat pula aki seperti ini tidak tahan pada
temperature tinggi sehingga dibutuhkan penyekat panas tambahan jika
ia diletakkan di ruang mesin.
Tetapi pada umumnya aki bisa dipilah hanya menjadi tiga jenis.
Pertama, aki konvensional atau dikenal dengan istilah aki basah yang
memerlukan penambahan air atau elektrolit yang relatif lebih sering. Kedua
aki hybrid yang tergolong low maintenance. Jenis aki ini perawatannya
dianggap lebih mudah karena penambahan air aki cukup antara tiga hingga
beberapa bulan sekali. Dan ketiga, aki jenis MF atau maintenance free yang
tidak perlu penambahan air aki sama sekali.
Perbedaan utama dari teknologi ketiga jenis aki tersebut terletak pada
intensitas penguapan cairan di dalam aki. Sementara besar-kecilnya
penguapan, sangat ditentukan kandungan bahan kimia. Singkatnya,
persentase kandungan antara timbal (Pb) dan kalsium (Ca), inilah yang
21
akibat
pelepasan ion
positif
timah,
muatan negatif
cepat
sehingga
mengakibatkan
kondisi
baru
pada
22
23
arus timah bervalensi nol yang dibentuk pada elektroda negatif dari
dua valensi positif atom timah, memecah molekul timah sulfat
(PbSO4). Pada waktu bersamaan muatan negatif ion sulfat (SO)
dilepas dari elektroda negatif ke dalam elektrolit.
Pada elektroda positif timah bivalensi diubah ke dalam bentuk
tetravalensi timah positif melalui pemindahan elektron. Tetravalensi
positif dikombinasikan dengan oksigen yang dilepas dari air (H2O) ke
bentuk timah peroxida (PbSO4). Pada waktu yang sama ion-ion
dilepas selama proses oksidasi, SO memasuki elektrolit dan elektrode
negatif, sebagai hasil proses pengisian. Untuk itu ion + H2O dan SO
dalam elektrolit ditambah, asam sulfat baru terbentuk dan berat jenis
elektrolit meningkat. Sesudah timah sulfat pada elektoda positif
diubah ke timah peroxida dan timah sulfat pada elektroda negatif
diubah ke logam timah maka proses pengisian telah lengkap. Sel
timah penyimpan arus dapat diputuskan sekarang dari sumber.
Sebagai hasil proses pengisian arus, energi listrik terbentuk ke dalam
sel telah diubah menjadi energi kimia dan disimpan.
3. Proses pengaliran arus pada beban
Apabila dua terminal sel timah penyimpan dihubungkan satu
sama lain melalui sebuah beban listrik (misalkan lampu), elektron
mengalir dari elektroda negatif melalui beban kemudian ke elektroda
positif karena perbedaan potensial antar terminal. Sebagai akibat
influk elektron-elektron, tetravalensi timah positif dalam elektroda
positif
diubah
ke
bivalen
timah
positif
dan
ikatan
yang
panas. Oleh karena itu dari sisi harga maka true sine wave inverter adalah
yang paling mahal diantara yang lainnya karena dialah yang paling
mendekati bentuk gelombang asli dari jaringan listrik PLN. Sedangkan pada
square
wave
inverter
beban-beban
listrik
yang
menggunakan
inverter
yang
tertera
maka
efisiensinya
semakin
besar.
26