Professional Documents
Culture Documents
Makalah Bahasa Jawa
Makalah Bahasa Jawa
JAWA
Siraman & Malem
Midodareni
Kelompok 4:
-Muhammad Rizqi Akbar
-Riyandi Bagus K
-Mochammmad Sultan GP
-Sudibiyamto Mukti H
BAB I: SIRAMAN
A. Latar Belakang
Siraman adalah upacara adat ritual warisan nenek
moyang kita yang mengandung banyak falsafah di
dalamnya. Dalam tiap langkah pada prosesi siraman
dimaknakan agar para calon pengantin membersihkan
diri dan hati sehingga semakin mantap untuk
melangsung pernikahan esok harinya. Pada upacara
yang lebih bersifat intern ini seluruh keluarga besar
berkumpul, berbagi suka, memberikan doa restu dan
dukungan moral pada sang calon pengantin untuk
memasuki fase baru dalam kehidupannya.
B.
Waktu Peringatan
saudara dan tamu yang wanita saja. Para Gadis dan Ibuibu.Kedua orangtua mendatangi calon pengantin wanita
di dalam kamar, menanyakan kemantapan hatinya untuk
berumah tangga. Maka calon pengantin wanita akan
menyatakan ikhlas menyerahkan sepenuhnya kepada
orangtua.
-Pembacaan dan Penyerahan Catur Wedha
Pembacaan catur wedha adalah pembacaan empat
wejangan untuk mengarungi rumah tangga yang di
bacakan oleh ayah dan ibu mempelai wanita kepada
calon mempelai pria.
-Wilujengan Majemukan
Setelah acara Pembacaan Catur Wedha selesai maka
kemudian acara midodareni pun ditutup dengan acara
Wilujengan Majemukan yaitu acara bertemunya kedua
orang tua calon pengantin yang bermakna kerelaan
keduanya untuk saling berbesanan. Dan barulah
kemudian menjelang kepulangan calon mempelai pria
beserta keluarganya sang ibu dari calon mempelai
wanita ini menyerahkan angsul-angsul atau oleh-oleh
berupa makanan untuk dibawa pulang kepada keluarga
calon mempelai pria. Dan untuk mempelai prianya
sendiri orang tua ini memberikan :
- Kancing gelung
Kancing Gelung adalah sebutan untuk seperangkat
pakaian yang harus dikenakan pada upacara panggih
nanti
-Sebuah pusaka berbentuk dhuwung atau keris
Pusaka ini sendiri diserahkan kepada calon mempelai
pria agar kelak ketika mereka telah resmi menjadi suami
istri mampu untuk melindungi keluarga dan rumah
tangganya.
F. Manfaat/ Fungsi
Siraman mengandung arti rnemandikan calon pengantin
yang disertai dengan niat membersihkan diri agar
menjadi bersih dan murni/suci lahir batin.
B. Waktu Peringatan
Pelaksanaan malam Midodarine biasanya dilakukan
malam hari setelah sebelumnya kedua mempelai
melakukan
upacara tantingan dan siraman,
yakni
upacara pemantapan dan pembersihan diri bagi kedua
mempelai
dalam
menghadapi hari
sakral,
hari
pernikahan.
-Wilujengan Majemukan
Setelah acara Pembacaan Catur Wedha selesai maka
kemudian acara midodareni pun ditutup dengan acara
Wilujengan Majemukan yaitu acara bertemunya kedua
orang tua calon pengantin yang bermakna kerelaan
keduanya untuk saling berbesanan. Dan barulah
kemudian menjelang kepulangan calon mempelai pria
beserta keluarganya sang ibu dari calon mempelai
wanita ini menyerahkan angsul-angsul atau oleh-oleh
berupa makanan untuk dibawa pulang kepada keluarga
calon mempelai pria. Dan untuk mempelai prianya
sendiri orang tua ini memberikan :
Kancing gelung
Kancing Gelung adalah sebutan untuk seperangkat
pakaian yang harus dikenakan pada upacara panggih
nanti
Sebuah pusaka berbentuk dhuwung atau keris
Pusaka ini sendiri diserahkan kepada calon mempelai
pria agar kelak ketika mereka telah resmi menjadi suami
istri mampu untuk melindungi keluarga dan rumah
tangganya.
F. Manfaat/ Fungsi
untuk menunjukkan jika calon pengantin dalam
keadaan sehat dan mantap untuk menikahi esok hari.
IV.KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa upacara midodareni sebagai salah
satu praktek sinkretisme karena dalam
B.
Midodareni
V.PENUTUP
Demikian pembahasan makalah yang kami
susun, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca dan pemakalah sendiri. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kami
harapkan dalam pembuatan makalah yang
lebih baik selanjutnya.