Professional Documents
Culture Documents
dangan fenomena individual yang diselidiki. Dengan kata lain, generalisasi merupakan
hubungan antara dua atau lebih konsep, nisalnya hubungan antara konsep uang,
kebutuhan, dan keinginan . Generalisasi menunjukkan hubungan sebab akibat antara
konsep satu dengan konsep yang lain.
Dalam ilmu sosial terdapat sejumlah ketrampilan yang dapat diklasifikasikan menjadi
ketrampilan berfikir, ketrampilan teknis dan ketrampilan sosial. Sejumlah ketrampilan
berfikir yang penting dalam ilmu sosial diantaranya adalah menarik kesimpulan, membuat
generalisasi, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Ketrampilan teknis yang berhubungan dengan generalisasi, dapat diwujudkan melalui
penggunaan berbagai media dan alat Bantu dalam mencari dan menyajikan informasi.
Ketrampilan sosial bekaitan dengan kemampuan untuk melakukan hubungan antar
manusia, misalnya berinteraksi dan berkomunikasi baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam lingkup tertentu.
Aspek afektif dikembangkan melalui pembentukan sikap dan nilai tersebut perlu
dibiasakan.
Jenis jenis generalisasi adalah :
Generalisasi sempurna, yakni generalisasi yang menempatkan seluruh
fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki
Generalisasi tidak sempurna. Generalisasi berdasarkan sebagian fenimena
yang dilakukan untuk mendapatkan simpulan yang berlaku bagi fenomena
sejenis yang belum diselidiki.
D. Keterkaitan Fakta, konsep dan Generalisasi IPS
Setelah kita mengetahui pengertian fakta, konsep, dan generalisasi di atas, maka kita bisa
mengetahui bahwa fakta, konsep, dan generalisasi itu saling berhubungan dan tidak bisa
dipisahkan.
Fakta fakta sosial yang terjadi dalam kehidupan kita, dihubungkan oleh konsep IPS
melalui suatu ide, sedangkan konsep konsep IPS dihubungkan oleh generalisasi melalui
sebuah penalaran.
2. PENGARUH KEBUDAYAAN LUAR TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA
A. MASUKNYA KEBUDAYAAN HIDU BUDHA
Budaya berasal dari kata Sansekerta yaitu buddhayah atau buddhi yang berarti
akal. Kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal. Dan
melalui akalnya manusia memiliki hasil karya yang senantiasa berkembang
mengikuti perkembangan kehidupan manusia itu sendiri.
Kebudayaan India tidak terlepas dari pengaruh agama Hindu-Budha yang
berkembang di lembah sungai Indus, India. Sekitar 2000 tahun SM mulai
berkembang agama Hindu dan beberapa waktu kemudian di India pula lahir
budaya dan agama Budha.
Dalam kebudayaan Hindu terjadi perpaduan antara budaya Arya (kepercayaan
untuk memuja banyak Dewa (Polytheisme) ), budaya Dravida (memuja roh nenek
moyang), dan budaya Munda ag (kasta-kasta). Dalam Agama Hindu ada lima
keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha yang juga ikut
mempengaruhi budaya yang ada di India. Pancasradha merupakan keyakinan dasar
umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni:
1.
Widhi Tattwa - percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
2.
Atma Tattwa - percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
3.
Karmaphala Tattwa - percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam
setiap perbuatan
4.
Punarbhava Tattwa - percaya dengan adanya proses kelahiran kembali
(reinkarnasi)
5.
Moksa Tattwa - percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan
akhir manusia
Sedangkan agama Budha lahir sebagai reaksi terhadap dominasi golongan
Brahmana dalam ritual keagamaan. Sejarah agama Buddha juga ditandai dengan
perkembangan banyak aliran dan mazhab, serta perpecahan-perpecahan. Yang
utama di antaranya adalah aliran tradisi Theravada , Mahayana, dan Vajrayana
(Bajrayana).
Dengan pengaruh dari agama Hindu-Budha tersebut kebudayaan masyarakat India
terus mengalami perkembangan dan kemajuan seiring dengan perubahan zaman
dan kebutuhan, terutama dalam bidang kesenian yang melahirkan kuil-kuil megah
dan kitab-kitab yang memiliki nilai sastra tinggi seperti Mahabharata dan
Ramayana. Dari India inilah kemudian kebudayaan Hindu-Budha menyebar ke
berbagai tempat, salah satunya Indonesia.
Masuknya kebudayaan India (Hindu-Budha) ke Indonesia.
Letak wilayah Indonesia yang strategis dan merupakan daerah penghasil rempahrempah membuat indonesia sering di kunjungi oleh bangsa-bangsa lain untuk
melakukan perdagangan, salah satunya India. Bangsa India yang tadinya ke
Indonesia hanya bermaksud untuk berdagang ternyata membawa misi untuk
menyebarkan agama.
Sambil menunggu angin musim yang baik, para pedagang India tersebut
melakukan interaksi dengan penduduk setempat, selain menjalin hubungan dagang,
para pedagang India membawa ajaran agama beserta kebudayaannya sehingga
semakin lama ajaran dan kebudayaan mereka berpengaruh terhadap penduduk
setempat. Sejak itulah sedikit demi sedikit pengaruh luar mulai masuk ke wilayah
Indonesia dan terus berkembang sampai sekarang ini.
Masuknya Kebudayaan Hindu ke Indonesia
Proses masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu di Indonesia disebut
penghinduan atau Hinduisasi. Berikut merupakan teori-terori masuknya
kebudayaan Hindu ke Indonesia :
1.
Teori Brahmana
Teori ini mengatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh
para kaum brahmana. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa di
Nusantara untuk mengajarkan agama kepada raja dan memimpin upacara-upacara
keagamaan.
Tokoh yang mengemukakan pendapat tersebut adalah J.C. Van Leur. Ia
perpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia di bawa oleh kaum
brahmana, karena hanya kaum brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti
isi kitab suci Weda. Pendapatnya ini juga berdasarkan pada pengamatannya
suci, sastra, dan budaya tulis. Mereka kemudian memperdalam agama dan
kebudayaan Hindu di India. Sekembalinya ke Indonesia mereka mengembangkan
agama dan kebudayaan tersebut. Hal ini bisa diliat dari peninggalan dan budaya
yang memiliki corak keindonesiaan.
Masuknya Kebudayaan Budha ke Indonesia
Informasi paling tua tentang keberadaan Buddhisme di Indonesia yang pada waktu
itu belum begitu meluas juga didapat dari pengelana China bernama Fa Hsien (+/337 422 M), yang sekembalinya dari Ceylon (Sri Lanka) ke China pada tahun
414 Masehi terpaksa mendarat di negeri yang bernama Ye-Po-Ti karena kapalnya
rusak. Sekarang tidak terlalu jelas apakah Ye-Po-Ti itu Jawa atau Sumatera. Ia
menemukan banyak orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih
animisme. Namun demikian, sepertinya kondisi mulai berubah sesudah abad
kelima kerena penyebaran agama Budha yang dilakukan Fa Hsien.
Berkembangnya Kebudayaan Hindu
Perkembangan kebudayaan Hindu di Indonesia dimulai sejak ratusan tahun lalu.
Perkembangan kebudayaan Hindu di Indonesia dimulai dengan lahirnya kerajaankerajaan Hindu. dimulai dari Kerajaan Kutai pada abad ke-4. Kemudian Kerajaan
Tarumanagara (358669), Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-11), Sailendra (abad ke8 sampai ke-9) Kerajaan Medang (7521045), Kerajaan Sunda (9321579),
Kerajaan Kediri (10451221), Kerajaan Dharmasraya (abad ke-12 sampai ke-14),
Kerajaan Singhasari (12221292), Kerajaan Majapahit (12931500), hingga
Kerajaan Malayapura (abad ke-14 sampai ke-15).
Sejarah panjang tersebut tentu saja memberikan pengaruh yang besar bagi
perkembangan agama Hindu di Indonesia. Hingga saat ini, Bali merupakan pusat
masyarakat beragama Hindu yang sangat terkenal hingga ke mancanegara.
Keunikan budaya yang sangat erat dengan nuansa Hindu ini tetap lestari hingga
saat ini dan menjadi salah satu aset parwisata andalan Indonesia.
Selain itu, berdirinya kerajaan-kerajaan tersebut juga telah meninggalkan jejak
sejarah yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Bahkan, beberapa di antaranya
menjadi wisata sejarah yang sangat menarik untuk disaksikan. Candi-candi yang
ada di Indonesia merupakan bentuk warisan sejarah Hindu yang merupakan bukti
berdirinya kejayaan Hindu di Indonesia.
Memang, sejarah panjang perkembangan agama Hindu di Indonesia tidak bisa
dilepaskan dari sejarah, budaya, dan pariwisata Indonesia. Bahkan, budaya
Jawapun memiliki kaitan erat dengan sejarah kerajaan Hindu yang pernah berjaya.
Beberapa nama-nama raja dan kerajaan, seperti Airlangga, Udayana, dan
Brawijaya menjadi nama universitas terkemuka di Indonesia.
Perkembangan Kebudayaan Budha
Proses berkembangnya agama Budha juga dimulai dengan lahirnya
kerajaan-kerajaan yang bercorak Budha. Salah satu kerajaan Budha terbesar di
Indonesia adalah kerajaan Sriwijaya yang merupakan masa keemasan agama
Budha. Bahkan Sriwijaya menjadi salah satu pusat pengembangan agama Buddha
di Asia Tenggara. Hal ini terlihat pada catatan seorang sarjana dari China bernama
I-Tsing yang melakukan perjalanan ke India dan Nusantara serta mencatat
tahun saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun
saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M.
f.
Teknologi
Salah satu wujud akulturasi dari teknologi terlihat dalam seni bangunan
Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India
tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang
ada di India, karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi
pembuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra
yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan
pembuatan arca dan bangunan. Contoh candi Borobudur salah satu dari 7 keajaiban
dunia dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Mataram. Itu membuktikan
masyarakat telah memiliki pengetahuan dan teknologi yang tinggi.
g.
Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra, seni
bangunan dan seni pertunjukan.
1.
Seni rupa
Unsur seni rupa India telah masuk ke Indonesia dibuktikan dengan ditemukannya
relief-relief cerita sang Budha pada candi Borobudur, cerita Ramayana pada candi
Prambanan. Dan sekarang relief-relief tersebut dijadikan hiasan pada bangunan,
seperti yang terdapat pada pustaka wilayah yang terdapat di provinsi Riau.
2.
Seni sastra
Bahasa sanskerta yang berasal dari India tersebut membawa pengaruh besar
terhadap perkembangan sastra di Indonesia, seperti prasasti yang ditulis dengan
huruf pallawa dan sanskerta. Tidak hanya itu kitab-kitab yang dibuat pada zaman
tersebut juga memiliki nilai sastra yang tinggi.
3.
Seni bangunan
Yang menjadi bukti berkembanngnya budaya India di Indonesia adalah bangunan
candi. Dasar bangunan candi merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia
pada zaman megalitikum yang berupa punden berundak-undak kemudian
mendapat pengaruh dari kebudayaan India sehingga menjadi wujud sebuah candi.
4.
Seni Pertunjukkan
Wayang Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia
dan pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat Jawa.
Wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan
lakon cerita dari kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari budaya
India.
B. ALASAN KEBUDAYAAN HINDU BUDHA MUDAH DITERIMA
Karena kepercayaan awal Bangsa Indonesia adalah animisme dan dinamisme.
Sedangkan ajaran Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia tidak jauh
berbeda dengan kepercayaan yang telah ada di masyarakat pada saat itu.
Agama buddha masuk lebih dulu dibandingkan hindu, sekitar abad 2M.
kenapa mudah diterima?
Dalam agama Buddha tidak dikenal adanya sistem kasta sebab sistem ini
dipandang akan membedakan masyarakat atas harkat dan martabatnya. Sehingga
dalam Buddha laki-laki atau pun perempuan, miskin atau pun kaya sama saja
semuanya punya hak yang sama dalam kehidupan ini.
Agama hindu masuk sekitar abad 4M.dan mendapat sambutan lebih besar daripada
agama buddha
alasan = Karena secara garis besar dalam agama hindu memiliki unsur budaya
yang sama dengan budaya indonesia. contoh candi di india itu sepeti pundek
berundak di indonesia, yang fungsiya sama untuk pemujaan
C. PENGARUH POSITIF DAN NEGATIF KEBUDAYAAN HINDU BUDHA
3. PENGEMBANGAN PENGETAHUAN, NILAI, DAN KETERAMPILAN DALAM IPS
A. PENGEMBANGAN PENGETAHUAN
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial . Memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata
pelajaran IPS, anak diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta amai.
Mata pelajaran IPS bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan sbb:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,rasa ingin
tahu,inkuiri, memecahkan
masalah, dan keteramplan dalam kehidupan sosial
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
d. Memiliki kemampuan berkomonikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang
mejemuk, ditingkat lokal,nasional, dan global
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sbb:
a. Manusia, tempat, dan lingkungan
b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
c. Sistem sosial dan budaya
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
B. PENGEMBANGAN NILAI/SIKAP
kelangsungan
hidup
sistem
sosial
budaya
masyarakat
yang
bersangkutan.
b. Nilai sebagai suatu bentuk keyakinan, memiliki komponen kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
c. Nilai dengan dua kategori, yaitu nilai instrumental dan nilai terminal. Nilai
instrumental adalah nilai yang menyangkut gaya perilaku yang dipandang sebagai
nilai yang sesuai atau berharga. Sedangkan nilai terminal adalah nilai yang the
end state di mana nilai- nilai instrumental menjadi bermakna.
d. Nilai-nilai yang disusun atau diorganisasaikan ke dalam suatu sistem nilai
yang menjadi keyakinan mengenai pola-pola hidup manusia yang terus
berkembang sesuai dengan perkembangan budayanya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Koentjaraningrat mengemukakan pengertian
sistem nilai budaya yaitu suatu sistem nilai- budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi
yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga masyarakat, mengenai
hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Oleh karena itu
sistem nilai-budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia.
Sistem-sistem tata kelakuan manusia lain yang tingkatnya lebih konkrit, seperti
aturan-aturan khusus, hukum dan norma-norma, semuanya juga berpedoman
kepada sistem nilaibudaya tersebut.
Dengan demikian kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa nilai secara
umum merupakan ukuran tentang baik-buruk, tentang tata-laku yang telah
mendalam dalam kehidupan masyarakat. Nilai merupakan pencerminan budaya
suatu kelompok masyarakat. Nilai apabila ditinjau sebagai sistem nilai, merupakan
pedoman kehidupan bermasyarakat yang lebih tinggi tingkatnya dari pada norma
sosial, karena norma sosial itu juga bersumber dan berpedoman kepada sistem
nilai. Sistem nilai tidak hanya mempengaruhi tingkah laku dan tindakan seseorang,
melainkan lebih jauh dari itu yaitu menjadi dasar untuk mencapai tujuan hidupnya.
Sistem nilai yang menjadi landasan dan pedoman hidup bangsa Indonesia yang
paling utama adalah Pancasila. Bagi dunia pendidikan, Pancasila menjadi dasar
pendidikan nasional. Dengan demikian nila-nilai yang terkandung pada sila-sila
Pancasila harus ditanamkan dalam pengajaran IPS.
Sikap merupakan suatu konsep psikologi yang kompleks, sampai sekarang
belum ada satu definisi yang diterima bersama oleh semua pakar psikologi. Satu
hal yang dapat diterima bersama bahwa sikap berakar dalam perasaan. Namun
demikian, walaupun sikap berakar dalam perasaan, perasaan bukanlah satu-satunya
komponen dari sikap. Dalam perkembangan yang terakhir, sebagian besar pakar
sependapat bahwa sikap terdiri dari tiga komponen, yaitu kompnen afektif,
komponen kognitif, dan komponen konatif. Komponen afektif, adalah perasaan
yang dimiliki oleh seseorang terhadap sesuatu obyek. Komponen kognitif, adalah
kepercayaan atau keyakinan yang menjadi pegangan seseorang. Sedangkan
komponen konatif, adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan
cara-cara tertentu terhadap sesuatu obyek.
Sikap adalah sebagai keadaan yang ada pada diri manusia yang menggerakkan
untuk bertindak, sikap menyertai manusia dengan perasaan-perasaan tertentu dalam
menanggapi obyek dan semua itu terbentuk atas pengalaman (Bimo Walgito.
1983:52-55). Sedangkan menurut Siti Partini Suardiman, sikap merupakan
kesiapan merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi
secara konsisten (Siti Partini Suardiman. 1894:76).
Selanjutnya Koencaraningrat menjelaskan bahwa suatu sikap adalah suatu
disposisi atau keadaan mental di dalam jiwa dan diri seorang individu untuk
bereaksi terhadap lingkungannya (baik lingkungan manusia atau lingkungan
masyarakatnya, baik lingkungan alamiah maupun lingkungan fisiknya).
Walaupun berada di dalam diri individu, sikap biasanya juga dipengaruhi oleh
nilai budaya dan sering pula bersumber pada sistem nilai budaya. Dari pengertianpengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap atau sikap mental adanya pada
diri seseorang, jadi bukan ada pada alam pikiran orang sebagai anggota
masyarakat. Sikap mental merupakan reaksi emosional seseorang terhadap
berbagai
kasus
kehidupan
memang
sukar
dibedakan
antara
pembentukan sikap dan perubahan sikap. Sejalan dengan pendapat Freedman et. al.
(1970), bahwa senantiasa sikap menjadi sasaran perubahan, walaupun suatu sikap
sudah bertahan untuk jangka waktu yang lama. Oleh karena menurut Freedman,
para pakar psikologi lebih banyak memberikan perhatian pada pembahasan
perubahan sikap dari pada pembentukan sikap. Ada tiga model belajar dalam
rangka pembentukan sikap. Tiga model tersebut adalah:
a.
Menerima Penguatan
Dalam proses pendidikan, guru atau orang tua memberikan hadiah berupa
pujian kepada anak yang berbuat sesuai dengan nilai-nilai ideal tertentu. Dari
waktu ke waktu respon yang diberi hadiah tersebut akan bertambah kuat. Dengan
demikian sikap anak akan terbentuk, mereka akan menerima nilai yang menjadi
pegangan guru atau orang tuanya.
c.
Informasi tentang berbagai hal dapat diperoleh melalui lisan ataupun tulisan.
Informasi tentang sesuatu obyek yang diperoleh seseorang akan mempengaruhi
pembentukan sikapnya terhadap obyek yang bersangkutan, misalnya informasi
tentang penyakit flu burung. Informasi ini telah membentuk sikap tertentu di
kalangan warga masyarakat terhadap penyakit flu burung, pembawa virusnya, dan
orang yang terkena penyakit tersebut.
Selain model mengenai suatu sikap, terdapat pula teori mengenai perubahan
sikap. Berikut penjelasan mengenai teori perubahan sikap :
a.
penerima
situasi
b. Teori Fungsional
Teori fungsional mengasumsikan bahwa manusia mempertahankan sikap yang
sesuai dengan kebutuhan dirinya sendiri. Perubahan sikap terjadi dalam rangka
mendukung suatu maksud atau tujuan yang ingin dicapainya. Berdasarkan teori ini,
sikap merupakan alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, untuk merubah sikap
seseorang, terlebih dahulu harus dipelajari dan diketahui kebutuhan khusus atau
tujuan khusus yang ingin dicapai.
Menurut teori ini, perubahan sikap merupakan suatu penafsiran kembali atau
pendefisian kembali terhadap suatu obyek. Sikap adalah sebagai suatu daerah
posisi dalam suatu skala, yang mencakup ruang gerak penerimaan (latitude of
acceptance), ruang gerak tidak pasti (latitude of noncommitment), dan ruang gerak
penolakan (latitude of rejection).
2.2 Hubungan Antara Sikap, Nilai, dan Perilaku
Hubungan antara sikap dengan nilai, sebagian pakar psikologi berpendapat
bahwa nilai lebih bersifat global daripada sikap. Pendapat lain mengatakan nilai
merupakan sasaran yang lebih abstrak, yang ingin dicapai oleh seseorang. Nilai
mendasari pandangan hidup seseorang. Oleh karena itu nilai tidak mempunyai
obyek yang spesifik, seperti dalam sikap. Namun sangat penting peranannya dalam
pembentukan sikap.
Sejalan dengan pendapat-pendapat tersebut, nilai sebagai sasaran yang ingin
dicapai, atau sebagai hal yang mendasari pandangan hidup seseorang, maka nilai
menjadi kriteria atau ukuran yang bersifat abstrak dalam membuat pertimbangan
atau keputusan. Dalam kaitannya dengan peranan itu, nilai menjadi kepercayaan
normatif tentang apa yang disukai dan apa yang tidak disukai.
Penanaman sikap atau sikap mental yang baik melalui pengajaran IPS, tidak
dapat dilepaskan dari mengajarkan nilai dan sistem nilai yang berlaku di
masyarakat. Dengan kata lain, strategi pengajaran nilai dan sistem nilai pada IPS
bertujuan untuk membina dan mengembangkan sikap mental yang baik. Materi dan
pokok bahasan pada pengajaran IPS dengan menggunakan berbagai metode (multi
metode), digunakan untuk membina penghayatan, kesadaran, dan pemilikan nilainilai yang baik pada diri siswa. Dengan terbinanya nilai-nilai secara baik dan
terarah pada mereka, sikap mentalnya juga akan menjadi positif terhadap
rangsangan dari lingkungannya, sehingga tingkah laku dan tindakannya tidak
menyimpang dari nilai-nilai yang luhur. Dengan demikian tingkah laku dan
tindakannya tadi selalu akan dilandasi oleh tanggung jawab terhadap dirinya
sendiri dan terhadap lingkungannya.
Penanaman nilai dan sikap pada pengajaran IPS hendaknya dipersiapkan dan
dirancang berkesinambungan dengan penekanan pada setiap tingkat yang berbeda.
Semakin
tinggi
jenjangnya
semakin
besar
unsur
pemahaman
dan
Penghargaan bahwa pribadi manusia itu bernilai, tidak boleh direndahkan atau
disingkirkan tetapi harus dikembangkan. Setiap manusia , siapapun orangnya
adalah bernilai, inilah yang menjadi hak asasi manusia, dan sikap ini harus
dipunyai. Oleh karena itu tindakan meremehkan, menghina, merendahkan, apalagi
mengganggu kebahagiaan orang lain dianggap tidak baik. Dalam wujud tindakan,
misalnya siswa saling menghargai temannya, tidak menjelekkan temannya dan
sebagainya.
2. Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia,
sopan, dan tepat janji
Sikap ini jelas membantu orang dalam berhubungan dengan orang lain dan
hidup bersama orang lain.
3. Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup
bersama orang lain yang berbeda
Sikap ini jelas sangat membantu kita menjadi manusia, karena memanusiakan
manusia lain. Bagi negara Indonesia yang sedang mencari bentuk demokrasi, sikap
ini sangat jelas diperlukan. Apalagi sikap rela hidup bersama, meskipun lain
gagasan, lain idiologi perlu ditekankan. Kita rela hidup besama dalam pebedaan
karena perbedaan adalah keadaan asasi kita
4.
Alam diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia agar dapat hidup bahagia.
Berkenaan dengan hal tersebut penggunaan alam hanya untuk dirinya sendiri tidak
dibenarkan. Termasuk juga pengrusakan alam yang hanya dapat memberikan
kehidupan kepada segelintir orang juga tidak benar. Keserakahan dalam
penggunaan alam adalah kesalahan.
6.
cermat,
mandiri,
percaya
diri,
semuanya
lebih
menunjang
Sikap mental dan tingkah laku tersebut di atas harus selalu dikembangkan.
Dalam pengembangannya harus dijiwai oleh nilai-nilai yang luhur dan latihan
mengungkapkan sikap mental secara baik, terarah dan terpuji. Kesadaran dan
penghayatan siswa terhadap nilai yang menjadi landasan dan falsafah hidup bangsa
Indonesia harus ditanamkan secara berkesinambungan, sehingga sikap mental
siswa menjadi benar-benar memancarkan kebenaran, keluhuran, dan tanggung
jawab. Penanaman nilai dan sikap ini harus sudah dimulai sejak kecil (TK, SD),
dan berkelanjutan pada jenjang berikut/diatasnya.
Pada jenjang SD, siswa harus diperkenalkan pada proses pengembangan
pemahaman alasan-alasan akan nilai-nilai yang diperkenalkan. Pada siswa kelas
rendah, unsur-unsur permainan dan penanaman nilai tidak boleh dilupakan. Sebab
pada tahap ini, siswa harus dikondisikan merasa senang dalam hidup bersama,
bersosialisai, dan mulai mengenal ilmu pengetahuan. Kegiatan yang dapat
diperkenalkan antara lain: mengunjungi musium, kebun binatang, tempat-tempat
bersejarah, dan mengenal lingkungan alam. Ilmu pengetahuan haruslah dicintai
bukan ditakuti dan menjadi ancaman bagi siswa.
Nilai-nilai yang ditanamkan kepada siswa harus semakin diperdalam dengan
cara memperkenalkan mengapa nilai-nilai itu ditanamkan. Tahap demi tahap mulai
dikembangkan unsur pemahaman kepada diri siswa, nilai-nilai kejujuran, keadilan,
kepahlawanan harus sudah mulai diperkenalkan dan harus mendapat tekanan serta
perhatian. Ceritera dan dongeng dapat menjadi sarana yang baik untuk pengenalan
dan penanaman nilai-nilai tersebut.
Pada kelas tinggi, harus ditambah porsi pemahamannya, kegiatan-kegiatannya
harus dipilih yang dapat membangun sikap tanggung jawab, keteraturan,
kebersamaan dalam kelompok yang saling membantu. Pemberian tugas baik yang
bersifat individu maupun kelompok, diskusi, dan tanya jawab merupakan metode
yang cocok untuk menanamkan nilai dan sikap dalam pengajaran IPS.
Penanamam nilai dan sikap kepada siswa itu penting, ungkapan ini senada
dengan tujuan pengajaran IPS yang selain mengembangkan pengetahuan juga
mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai dan sikap kepada siswa.
Leonard
Kenworthy
Mamun.1978/1979:107).
dalam
(Kosasih
mengemukakan
Djahiri
rumus
dan
sebagai
Fatimah
berikut:
Hal ini menggambarkan bahwa sikap lahir secara bersamaan dan satu sama
lain tidak dapat dipisah-pisahkan. Bila keempat aspek tersebut mampu kita ajarkan
atau kita bina kepada siswa maka sikap seseorang akan terlatih dan terbina pula.
Namun harus kita sadari bahwa tidak selamanya kita dapat mengajarkan keempat
aspek itu dalam pengajaran suatu konsep.
Hal itu dapat diatasi dengan menggunakan teknik dan langkah tertentu, nilainilai sopan santun, baik dan buruk, adil dan tidak adil dan sebagainya dapat
ditanamkan kepada siswa dengan cara menimbulkan kesadaran siswa sendiri dan
melalui cara-cara kritis rasional dalam proses belajar mengajar dan ditanamkan
secara bertahap.
Penanaman nilai melalui drilling atau hafalan semata tidaklah tepat, sebab
siswa menerima suatu nilai hanya sebagai pengetahuan yang disimpannya dalam
benaknya atau berusaha kearah merubah sikap dengan secara terpaksa, semu atau
pura-pura tanpa keyakinan. Pengajaran nilai dan sikap hendaknya benar-benar
mampu menyentuh kesadaran nilai siswa itu sendiri dan tertanam melalui logika
pembenaran yang dapat diterima siswa itu, sehingga nilai-nilai tersebut menjadi
milik dan keyakinan yang tidak mudah berubah.
Pengajaran IPS yang pada hakekatnya adalah pengajaran yang mensosialkan
diri dan pribadi siswa. Dengan demikian siswa dengan segala kepribadiannya atau
sikapnya hendaknya mampu meresapi (menghayati), mengadaptasi (menerima) dan
mempraktekkan
nilai-nilai
umum
yang
berlaku
di
masyarakat.
Setiap
1.
2.
3.
1.
2.
3.
siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti
model/maket.
Bahan ajar audio, yaitu bahan ajar yang penggunaanya menggunakan indra
pendengaran, yaitu ditangkap dalam bentuk suara. Contohnya seperti kaset, radio, piringan
hitam, dan compact disk audio
Bahan ajar audio visual, yaitu bahan ajar yang dapat ditangkap dengan indra
pendengaran dan indra penglihatan. Contohnya seperti video compact disk, film.
Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer
Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan
ajar berbasis web (web based learning materials).
A. LANGKAH PENYUSUNAN BAHAN AJAR
B. PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHAN AJAR
7. ANALISIS KONSEP RUANG, WAKTU DAN PERUBAHAN DALAM KONTEKS
MASYARAKAT INDONESIA & DINAMIKA KEHIDUPAN GLOBAL
KONSEP WAKTU
Waktu (dimensi temporal) memiliki dua makna, yaitu makna denotati dan
konotatif. Makna waktu secara denotatif merupakan satu-kesatuan, Yaitu detik, menit,
jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, dan seterusnya.
Pada umumnya, berikut konsep waktu dalam memelajari sejarah.
a. Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati.Tetapi,
masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, berhenti.
b. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Apa yang terjadi di masa
lampau
dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak di masa sekarang, dan untuk
mencapai
kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
c. Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini menjadi
acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
KONSEP RUANG
Ruang (dimensi Spasial), merupakan tampat terjadinya berbagai peristiwa alam
maupun peristiwa sosial dan peristiwa sajarah dalam proses perjalanan waktu. Konsep
ruang juga dapat diartikan, sebagai konsep yang paling melekat dengan waktu.
Berikut secara umum penjabaran konsep ruang dalam memelajari sejarah.
a. Ruang merupakan tampat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa dalam perjalan
waktu.
b. Penelaahan sautu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan
dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
c. Jika waktu menitikberatkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep
ruang menitikberatkan pada aspek tempat, di mana peristiwa itu terjadi.
KONSEP PERUBAHAN
Perubahan merupakan gejala yang umum terjadi pada masyarakat manusia. Dapat
dikatakan bahwa tidak ada satu masyarakat pun di dunia ini yang benar-benar statis.
Semua masyarakat cepat atau lambat pasti mengalami perubahan. Demikian halnya
dengan perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa
dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar
manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Menurut Hirscham, kebosanan
manusia sebenarnya merupakan penyebab dari terjadinya perubahan.
Dalam konteks kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dikenal dua macam perubahan
yaitu perubahan sosial (social change) dan perubahan kebudayaan (cultural change).
Membicarakan perubahan sosial tidak dapat dipisahkan dari pembicaraan perubahan
budaya. Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan dapat dipisahkan untuk keperluan
teori, tetapi dalam kehidupan nyata atau dalam kehidupan sehari-hari sangat sukar untuk
dibedakan dengan tegas antara perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan.
Kebudayaan dihasilkan oleh masyarakat dan tidak ada masyarakat yang tanpa kebudayaan.
Dengan kata lain budaya ada karena ada masyarakat dan masyarakat tidak mungkin tanpa
budaya.
Perbedaan pengertian antara perubahan sosial dan perubahan budaya terletak pada
pengertian masyarakat dan budaya yang diberikan, tetapi pada umumnya perubahan
budaya menekankan pada sistem nilai, sedangkan perubahan sosial pada sistem
pelembagaan yang mengatur tingkah laku anggota masyarakat
8. SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM
MASYARAKAT INDONESIA DAN DINAMIKA KEHIDUPAN GLOBAL
A.
Pengertian Manusia dan Lingkungan
1.
Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan,
mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam
sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki
perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada
di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa
otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu
menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis,
manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang
merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun
berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan
lingkungan dan tempat tinggalnya.
2.
Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya,
dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan
yang lebih kompleks.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam
maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lain
dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di
sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta
karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada
di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun lingkungan abiotik
berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati
yang ada disekitar. Lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai
lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
B.
1.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya
dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (habitat) dan logos (ilmu). Ekologi
berarti ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst
Haeckel (18341914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau
sistem dengan lingkungannya.
Kita mengenal beberapa definisi untuk ekologi, misalnya:
a)
Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik manusia
dengan lingkungannya.
b)
Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan
kepadatan makhluk hidup.
c)
Bertolak dari definisi ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya maka ekologi dapat juga diartikan sebagai imu yang
membahas hubungan manusia dan lingkungannya dipandang dari kepentingan dan
kebutuhan manusia terhadap lingkungan itu sendiri. Ekologi merupakan cabang ilmu
yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi
mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari
bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan
hubungan antara makhluk hidup dengan benda tidak hidup di tempat hidup atau
lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan
zoologi dan botani yang menggambarkan bahwa ekologi mencoba memperkirakan dan
menggambarkan sebagian besar rantai makanan manusia.
Para ahli ekologi mempelajari perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang
satu kepada makhluk hidup yang lain dalam lingkungannya serta faktor-faktor yang
menyebabkannya. Serta perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam
faktor-faktor yang menyebabkannya. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi
antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kini para ekolog(orang yang mempelajari ekologi) berfokus kepada ekowilayah bumi dan
riset perubahan iklim.
Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan
banyak metode untuk mempelajari suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi
lingkungan kita, sedangkan ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi
tubuh dan pikiran kita.
2.
Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya
maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup
manusia tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih
sedikit dan primitif. Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik
secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan
keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat
mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan
penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan
pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan
ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat
negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun
tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan
lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
1.
Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin
berkurang (depletion);
2.
3.
Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan
yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4.
Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga
menimbulkan longsor;
5.
Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang
menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas
lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan
terhadap manusia itu sendiri;
Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA
yang tidak dapat diperbaharui;
Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora
serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang
terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga
kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah
derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan
keanekaan jenis makhluk hidup.
D.
Sumber Alam
Sumber alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) atau disebut pula sumbersumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua makhluk
hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-tumbuhan.
Sumber alam yang tidak diperbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula sebagai
golongan sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah tanah, air,
bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Sumber alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah, misalkan tumbuhan
dapat berkembang biak dengan biji atau spora, dan hewan-hewan menghasilkan
keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam tersebut
dikatakan sebagai sumber daya alam yang masih dapat diperbaharui. Lain halnya dengan
sumber daya alam abiotik yang tidak dapat memperbaharui dirinya. Bila sumber minyak,
batu bara atau bahan-bahan lainnya telah habis digunakan manusia, maka habislah bahanbahan tambang tersebut. Sumber alam biotik dapat terus digunakan atau dimanfaatkan
oleh manusia, bila manusia menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan berarti
memperhatikan siklus hidup sumber alam tersebut
9. KEDUDUKAN INDIVIDU WARGA NEGARA DAN WARGA MASYARAKAT
DALAM KONTEKS STRUKTUR PRANATA, DAN PROSES SOSIAL BUDAYA
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya dan Penyebabnya
Perubahan sosial budaya dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk berikut ini.
1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan lambat disebut juga evolusi. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha
masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi
baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi
adalah perubahan pada struktur masyarakat. Suatu masyarakat pada masa tertentu
bentuknya sangat sederhana, namun karena masyarakat mengalami perkembangan, maka
bentuk yang sederhana tersebut akan berubah menjadi kompleks. Perubahan cepat disebut
juga dengan revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau
lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan
revolusi diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat, keteganganketegangan tersebut sulit dihindari bahkan semakin berkembang dan tidak dapat
dikendalikan. Terjadinya proses revolusi memerlukan persyaratan tertentu. Berikut ini
beberapa persyaratan yang mendukung terciptanya revolusi.
a. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
b. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat
tersebut.
c. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi.
d. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat.
e. Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa tidak
puas masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan program dan
arah gerakan revolusi.
Contoh perubahan secara revolusi adalah gerakan Revolusi Islam Iran pada tahun 19781979 yang berhasil menjatuhkan pemerintahan Syah Mohammad Reza Pahlevi yang
otoriter dan mengubah sistem pemerintahan monarki menjadi sistem Republik Islam
dengan Ayatullah Khomeini sebagai pemimpinnya.
2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/7d/Perubahan_Ssial_2.jpg
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak
membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh
perubahan kecil adalah perubahan mode rambut atau perubahan mode pakaian.
Sebaliknya, perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur
sosial yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh
perubahan besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola
kehidupan masyarakat.
3. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan dan Perubahan yang Tidak
Dikehendaki atau Tidak Direncanakan
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/a/a1/Perubahan_Ssial_3.jpg
Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang telah
diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan
perubahan di masyarakat. Pihak-pihak tersebut dinamakan agent of change, yaitu
seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk
memimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk
mengubah suatu sistem sosial. Contoh perubahan yang dikehendaki adalah pelaksanaan
pembangunan atau perubahan tatanan pemerintahan, misalnya perubahan tata
pemerintahan Orde Baru menjadi tata pemerintahan Orde Reformasi. Perubahan yang
tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi di luar
jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial
yang tidak diharapkan.
Contoh perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah munculnya
berbagai peristiwa kerusuhan menjelang masa peralihan tatanan Orde Lama ke Orde Baru
dan peralihan tatanan Orde Baru ke Orde Reformasi.
4. Sebab-Sebab Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab
yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
a . Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab Intern)
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab
intern)
1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan
yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan
dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya
perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu
menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator
proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan
perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
b . Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern)
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/1/10/Perubahan_Ssial_4.jpg
Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang
berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar
masyarakat.
1) Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu
daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut
mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan
keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat
memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.
2) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat menyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan
ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang
berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima
tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling
menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang
lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun
unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan
baru tersebut.
10. FENOMENA INTERAKSI PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN,
TEKNOLOGI, DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT SERTA SALING
KETERGANTUNGAN GLOBAL
Globalisasi dan Dampaknya di Bidang Ekonomi,Sosial-Budaya, dan Politik
Ditulis pada 20 Oktober 2014 oleh suciseptia
Manusia telah berinteraksi dalam kisaran jarak jauh selama ribuan tahun. Sebagai
contohnya adalah Jalur Sutra darat yang menghubungkan Asia, Afrika, dan Eropa dan
menyebabkan banyak perubahan pada peradaban bangsa-bangsa di Dunia Lama.
Pemikiran, agama, bahasa, kesenian, dan aspek budaya lainnya menyebar dan bercampur
ketika negara-negara bertukar barang dan ide.
Perpindahan manusia, barang, dan ide secara global meluas pada abad-abad selanjutnya.
Pada abad ke-15 dan 16, bangsa Eropa membuat rintisan terpenting dalam penjelajahan
samudra, salah satunya adalah pelayaran transatlantik ke Dunia Baru yang disebut
Amerika. Pada awal abad ke-19, perkembangan bentuk transportasi baru (seperti kapal uap
dan rel kereta) dan telekomunikasi yang menyusutkan ruang dan waktu memungkinan
terjadinya interaksi global dengan sangat cepat. Pada abad ke-20, kendaraan darat,
angkutan intermodal, dan maskapai penerbanganmembuat transportasi semakin cepat.
Penemuan telekomunikasi elektronik, seperti telepon genggam dan Internet, membuat
miliaran orang bisa saling terhubung dengan berbagai cara pada tahun 2010. Abad ini
merupakan juga merupakan millennium III perhitungan masehi. Perubahan abad dan
perubahan millennium ini diramalkan akan membawa perubahan terhadap struktur
ekonomi, struktur kekuasaan, dan struktur kebudayaan dunia.
Fenomena paling menonjol yang terjadi pada kurun waktu ini adalah terjadinya proses
globalisasi. Proses perubahan inilah yang disebut Alvin Toffler sebagai gelombang ketiga,
setelah berlangsung gelombang pertama(agrikultur) dan gelombang kedua (industry).
Perubahan yang demikian menyebabkan terjadinya pula pergeseran kekuasaan dari pusat
kekuasaan yan bersumber pada tanah, kemudian kepada capital/modal, selanjutnya dalam
gelombang ketiga kepada penguasaan terhadap terhadap informasi (ilmu pengetahuan dan
teknologi).
Tentu kalian sudah sering kali mendengar kata ini, bahkan sangat familiar dengan istilah
ini. Dalam pengertiannya, Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan
dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di
seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin
sempit.Dengan kata lain, Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu,
antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi
satu sama lain yang melintasi batas negara.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan
internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau
batas-batas negara. Menurut pendapat Krisna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme
Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005).
Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa,
yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat
dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua
bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
keamanan dan lain-lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung
utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga
segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh
dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Saat kita telah memasuki era globalisasi, yang dimana waktu, ruang, dan jarak bukan lagi
menjadi pembatas. Globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya suatu
bangsa. Yang mau tidak mau, suka tidak suka telah datang dan menggeser nilai-nilai yang
telah ada. Nilai-nilai tersebut, ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif.
Semua ini merupakan ancaman, tantangan, dan sekaligus peluang bagi bangsa untuk
berkreasi dan berinovasi di segala aspek kehidupan.
Di era globalisasi pergaulan antarbangsa semakin kental. Batas antarnegara hampir tidak
ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang.di dalam pergaulan yang semakn
kental itu akan terjadi proses akulturasi, proses meniru, dan saling mempengaruhi antar
budaya masing-masing. Adapun yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut
adalah proses lunturnya nilai budaya suatu bangsa itu sendiri. Arus informasi yang smakin
pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif akan makin
besar. Apabila tidak dibendung akan berakibat lebih serius ketika pada puncaknya
masyarakat tidak lagi bangga akan bangsa dan negaranya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi,
budaya dan lain-lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
A.GLOBALISASI DI BIDANG EKONOMI
Bidang ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan,di mana
Negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi
dengan tanpa rintangan batas teritorial Negara. Wujud nyata globalisasi bidang ekonomi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,antara lain terjadi dalam aspek-aspek berikut :
-Aspek produksi, yaitu suatu perusahaan dapat berproduksi di berbagai Negara, dengan
sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah
buruh yang rendah,tarif bea masuk yang murah,infrastruktur yang memadai ataupun
karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam ini menjadi lokasi manufaktur
global.
-Aspek pembiayaan, yaitu suatu perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh
pinjaman atau melakukan investasi di semua Negara & dunia.
-Aspek tenaga kerja, yaitu suatu perusahaan global mampu memanfaatkan tenaga kerja
dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga
kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh yang di peroleh dari
Negara berkembang. Dengan globalisasi , human movement akan semakin mudah.
-Aspek jaringan informasi, yaitu masyarakat suatu Negara dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari Negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara
lain melalui televise, radio, media cetak dan lain-lain. Jaringan komunikasi yang semakin
maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai dunia.
Aspek perdagangan, terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta
penghapusan berbagai hambatan non-tarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan
persaingan menjadi semakin ketat, bahkan transaksi menjadi semakin cepat karena less
papers document dalam perdagangan, menggunakan jaringan teknologi telekomunikasi
yang semakin canggih.
Dampak Globalisasi di Bidang Ekonomi
Dampak globalisasi mengarah pada meningkatnya ketergantungan ekonomi antar Negara
melalui peningkatan volume dan keragaman transaksi antar Negara (cross-border capital
flows),pergerakan tenaga kerja (human movement), dan penyebaran teknologi informasi
yang cepat sehingga secara sederhana dapat dikemukakan bahwa globalisasi secara
hamper pasti telah merupakan salah satu kekuatan yang memberikan pengaruh terhadap
masyarakat, kehidupan manusia, lingkungan kerja, & kegiatan bisnis.
Kekuatan ekonomi global menyebabkan bisnis korporasi, termasuk BUMN perlu
melakukan tinjauan ulang terhadap struktur dan strategi usaha serta melandaskan strategi
mengetahui bahwa budaya mereka sedang kita pelajari sedangkan kita sendiri buta tentang
budaya negeri sendiri? Tidak sadarkah kita kalau kita sedang dijajah oleh bangsa lain saat
kita mempelajari budaya mereka dan mulai meninggalkan budaya kita sendiri?
Kebudayaan bukan hanya mengenai suatu tarian ataupun alat musik yang kuno dan antik
serta situs sejarahnya. Kebudayaan bisa juga mengenai bahasa dari negara itu sendiri,
perilaku dari bangsanya, dan segala sesuatunya yang bisa mengidentifikasi tentang negara
tersebut.
Bicara mengenai bahasanya, kebanyakan masyarakat Indonesia tidak bisa menggunakan
Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bukannya memperbaiki cara mereka berbahasa
Indonesia yang baik dan benar, mereka malah asyik sibuk kursus kesana kemari untuk
mempelajari bahasa asing. Tidak bisa disangkal, sebagai makhluk sosial manusia harus
mempelajari bahasa dan budaya asing agar bisa berkomunikasi dan beradaptasi dengan
masyarakat dari negara lain.
Perilaku. Perilaku masyarakat Indonesia saat ini bisa dibilang sudah banyak dipengaruhi
oleh budaya-budaya asing. Individualisme sudah hampir merata dalam pribadi masyarakat
Indonesia. Sekarang ini, gotong royong yang merupakan asli dari budaya negara kita
sudah mulai jarang dilakukan, terutama di kota-kota besar. Ketika ada orang lain yang
jatuh dari motor misalnya. Mereka yang melihat kejadian tersebut hanya menonton saja.
Jangankan bergerak mendekat, bergemingpun tidak.
Jika kita pergi ke kota-kota besar, seperti Jakarta, Bali, dan sebagainya, kita akan lebih
sering melihat perempuan-perempuan dengan celana pendek dan rok mininya daripada
celana atau rok panjang yang menutup kaki jenjang mereka. Padahal perilaku tersebut
tidak sesuai dengan kebudayaan asli negeri kita.
Ketika kita sibuk dengan budaya dan pernak-pernik negara lain, ada sebuah negara yang
mengakui salah satu kebudayaan milik kita sebagai kebudayaan negara mereka, kita
barulah sadar bahwa kita juga mempunyai kebudayaan yang ternyata disukai oleh bangsa
asing sampai-sampai diperebutkan oleh mereka, yang diam-diam juga mempelajari budaya
negeri kita.
Sebagai manusia yang mempunyai rasa ingin tahu dan penasaran yang tinggi, memang
sudah sewajarnya bila kita ingin tahu dan ingin mempelajari tentang budaya negara asing.
Namun, jangan sampai karena keingintahuan kita, kita malah dijajah oleh bangsa lain
tanpa kita sadari. Tidak ada salahnya bila kita mulai mempelajari kebudayaan dengan
mempelajari kebudayaan kita terlebih dahulu. Dan ambillah nilai-nilai positif dari
kebudayaan-kebudayaan asing yang kita pelajari yang sesuai dengan jati diri kita sebagai
bangsa Indonesia.
Kondisi masyarakat indonesia pada era globalisasi
Menurut saya masyarakat Indonesia saat ini sangat buruk pada masa sekarang terutama di
Era globalisasi kini telah merambah masuk di semua sektor kehiupan bangsa indonesia,
yang pada akhirnya akan berdampak terhadap budaya berfikir masyarakat indonesia. Saat
ini pola berfikir masyarakat indonesia yang cenderung (tidak seluruhnya) tlah banyak
mengarah pada budaya-budaya barat yang notabane cenderung mencontoh pada perilaku
yang negatif. Budaya tersebut tercermin dengan menjadikan budaya barat sebagai sebuah
patron dari kemajuan peradaban berfikir manusia. Banyak saat ini generani muda yang
meniru pola kehidupan barat, dengan berbagai gaya dan perilakunya yang negatif dalam
kehiodupan sehari, atau saat ini dikenal dengan sebutan anak gaul dimanakan
idedalisme kita saat globalisasi merambah masuk dalam sistem kehidupan kita, apakah ini
bentuik dari memudarnya pola berfikir generasi muda sebagai penerus bangsa.
Era globalisasi memang tidak bisa di justification selalu membawa dampak yang negatif
bagi kita, namun dalam hal ini menurut saya eksistensi dari globalisasi tersebut lebih
dominan kearah negatif, banayk contoh kasus yang dapat kita temukan, yaitu : maraknya
seks bebas dilalangan remaja , yang saat ini dianggap bukan hal yang tabu lagi,
perkembangan poirnografi yang dengan kemajuan teknologi yang canggih banyak
dikonsumsi oleh anak dibawah umur dengan bebas dan mudah, tingkat peggunaan obatobat terlarang yang sanagt memperhatikan. Kita sebagai negara dunia ketiga dijadika
objek pasar dari penjualan obet terlarang internasional.
Oleh karena itulah kitaa perlu membangun kemvbali pondasi pla berfikir kitya, sebagai
pengemban tugas berat penerus cita-cita bangsa yang beradab sesuai dengan perilaku kita
sebagai orang timur. Langkah awal yang harus dilakukan menurut saya adalah coba kita
gali terlebih dahulu npotensi-potensi yang terdapat pada banga kita, masih banyak potensi
yang belum kita gali, yang sebenarnya hal tersebut sanagt berpengaruh bagi kita untuk
tetap menjaga dan melestarikan eksistensi kultur sosial budaya bangsa indonesia, jangan
jadikan budaya barat(dalam hal ini masuk melalui era globalisasi) sebagai patron pola
berfikir, karena dari pola berfikir inilah nantinya perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari
secara akan tidak akan terpengaruh dengan pola kehidupan buddaya barat yang bebas.
Tunjukkaan bahwa kita sebagi bangsa yang besarf dengan keaneka ragaman kultur sosial
budaya mampu bersaing dengan mereka, dengan menerapkan pola fikir kritis.
Era globalisasi kini telah merambah masuk di semua sektor kehiupan bangsa indonesia,
yang pada akhirnya akan berdampak terhadap budaya berfikir masyarakat indonesia. Saat
ini pola berfikir masyarakat indonesia yang cenderung (tidak seluruhnya) tlah banyak
mengarah pada budaya-budaya barat yang notabane cenderung mencontoh pada perilaku
yang negatif. Budaya tersebut tercermin dengan menjadikan budaya barat sebagai sebuah
patron dari kemajuan peradaban berfikir manusia. Banyak saat ini generani muda yang
meniru pola kehidupan barat, dengan berbagai gaya dan perilakunya yang negatif dalam
kehiodupan sehari, atau saat ini dikenal dengan sebutan anak gaul dimanakan
idedalisme kita saat globalisasi merambah masuk dalam sistem kehidupan kita, apakah ini
bentuik dari memudarnya pola berfikir generasi muda sebagai penerus bangsa.
Era globalisasi memang tidak bisa di justification selalu membawa dampak yang negatif
bagi kita, namun dalam hal ini menurut saya eksistensi dari globalisasi tersebut lebih
dominan kearah negatif, banayk contoh kasus yang dapat kita temukan, yaitu : maraknya
seks bebas dilalangan remaja , yang saat ini dianggap bukan hal yang tabu lagi,
perkembangan poirnografi yang dengan kemajuan teknologi yang canggih banyak
dikonsumsi oleh anak dibawah umur dengan bebas dan mudah, tingkat peggunaan obatobat terlarang yang sanagt memperhatikan. Kita sebagai negara dunia ketiga dijadika
objek pasar dari penjualan obet terlarang internasional.
Oleh karena itulah kitaa perlu membangun kemvbali pondasi pla berfikir kitya, sebagai
pengemban tugas berat penerus cita-cita bangsa yang beradab sesuai dengan perilaku kita
sebagai orang timur. Langkah awal yang harus dilakukan menurut saya adalah coba kita
gali terlebih dahulu npotensi-potensi yang terdapat pada banga kita, masih banyak potensi
yang belum kita gali, yang sebenarnya hal tersebut sanagt berpengaruh bagi kita untuk
tetap menjaga dan melestarikan eksistensi kultur sosial budaya bangsa indonesia, jangan
jadikan budaya barat(dalam hal ini masuk melalui era globalisasi) sebagai patron pola
berfikir, karena dari pola berfikir inilah nantinya perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari
secara akan tidak akan terpengaruh dengan pola kehidupan buddaya barat yang bebas.
Tunjukkaan bahwa kita sebagi bangsa yang besarf dengan keanekaragaman kultur sosial
budaya mampu bersaing dengan mereka, dengan menerapkan pola fikir kritis.
C. GLOBALISASI DI BIDANG POLITIK
Pengertian Globalisasi Politik
Pembicaraan mengenai globalisasi adalah pembicaraan mengenai topik yang amat luas
yang meliputi aspek mendasar kehidupan manusia dari budaya, politik, ekonomi dan
sosial. Konsep globalisasi adalah suatu obyek yang nyata untuk ideologi karena seperti
modernisasi yang muncul sebagai pembenaran dari penyebaran kebudayaan barat dan
kapitalis. Ide-ide globalisasi akhirnya mengerucut kepada konsep pembangunan.
Dengan bahasa lain dikatakan bahwa globalisasi adalah konsekuensi dari ekspansi
penyebaran kebudayaan eropa yang dipaksakan kepada dunia ketiga.
Kedaulatan negara merupakan ide dari proses transformasi bentuk negara di dunia. Ide ini
dimulai dari tingkatan non politik, hubungan antar masyarakat sampai kebutuhan untuk
mengeksiskan sumberdaya di sebuah negara dan kemungkinan pergantian konsep
pemerintahan. Peningkatan hubungan ekonomi dan kebudayaan antar negara mengurangi
kekuasaan dan keaktifan pemerintah pada tingkat negara-bangsa dan pemerintahan.
Sehingga pemerintah tidak dapat lagi menghegemoni pemikiran dan bentuk-bentuk
perekonomian pada wilayahnya. Akhirnya instrumen-instrumen yang telah dibangun
pemerintah menjadi tidak efektif.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus
dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu..
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan
berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya
memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan
sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer
sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi
begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Konsep akan globalisasi
menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan
peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan
pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam
konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan
refleksif dengan lebih baik secara budaya.
Globalisasi adalah suatu kata yang mungkin paling banyak dibicarakan orang dalam waktu
lima tahun terakhir ini dengan pemaknaan yang beragam. Namun, apa yang dipahami
sebagai istilah globalisasi akhirnya membawa kesadaran bagi semua lapisan masyarakat
yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan begitu saja. Dunia dipandang sebagai satu
kesatuan dimana semua manusia di muka bumi ini terhubung satu sama lain.
Globalisasi berpengaruh terhadap dunia politik. Kenapa?
Karena globalisasi akan mempengaruhi dasar-dasar pertimbangan dan pengambilan
akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa
nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para
pengambil kebijakan publik di negara sedang berkembang mengambil jalan pembangunan
untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Meningkatnya Hubungan Diplomatik Antar
Negara, lembaga negara tingkatannya menjadi sederajat, kerjasama antar negara jadi lebih
cepat dan mudah, meningkatnya ketahanan politik, transparansi, akuntabilitas dan
professional dalam penyelenggaraan Negara semakin dapat sorotan publik, semakin
banyaknya lahir partai politik, LSM sebagai sponsor atau penyaluran aspirasi rakyat.
Dampak Negatif Globalisasi Dalam Bidang Politik
Setelah adanya globalisasi pemerintahan setiap Negara di dunia yang berdaulat dalam
mengatur dirinya sendiri semakin berkurang. Hal ini, dikarenakan adanya aturan-aturan
baru yang telah disepakati bersama dengan lembaga-lembaga global misalnya PBB dan
WTO. Campur tangan masyarakat internasional dan masuknya nilai-nilai budaya yang
baru dari dunia luar memberi perubahan bidang politik dalam suatu Negara. Semakin
meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani
minoritas Timbulnya fanatisme rasial, etnis dan agama dalam forum dan organisasi.
Dengan masuknya nilai-nilai politik barat baik secara langsung atau tidak langsung
memberikan inspirasi timbulnya unjuk rasa, demonstrasi yang semakin berani dan
terkadang mengabaikan kepentingan umum. Ini memungkinkan dapat berkembangnya
paham liberalisme, terjadinya perubahan sistem ketatanegaraan, adanya Konspirasi
internasional, artinya pertentangan kekuasaan dan percaturan politik internasional selalu
mengarah kepada persekongkolan.
Di era globalisasi ini, Indonesia setelah merebaknya nilai-nilai politik barat masuk secara
langsung atau tidak langsung membuat lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan
semangat kekeluargaan, musyawarah mufakat, dan gotong royong. Globalisasi mampu
meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan
kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila
ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan
hilang.
11. PEKA, TANGGAP DAN ADAPTIP TETAPI KRITIS TERHADAP LINGKUNGAN
SEKITAR GUNA MEMELIHARA KEHIDUPAN YANG HARMONIS
12. DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT
Salah satu contoh kemajuan IPTEK adalah Internet dapat digunakan kapan saja dan
dimana saja, walaupun belum tersedia di daerah-daerah pedalaman, namun sudah bisa
diakses dengan mudah di kota-kota besar.
Dengan kemajuan IPTEK, internet menjadi hal yang sangan dibutuhkan di zaman
sekarang ini untuk mendapatkan informasi, mengerjakan pekerjaan, pendidikan, dan
dalam kehidupan sosial.
Selain E-mail, media jejaring sosial yang tersedia dengan menggunakan internet sudah
sangat banyak. Contohnya seperti : Facebook, Twitter, Blackberry Messenger, dan lainlain.
Dampak Positif :
Penurunan sensitifitas, yang dimaksud disini adalah menurunnya tingkat simpati dan
empati seseorang terhadap dunia nyata. Dengan jejaring sosial, seseorang cenderung
melupakan dunia nyata dan tenggelam didalam dunia maya. Merenggangkan dan
mengabaikan sesuatu yang terjadi disekitarnya dan lebih memilih untuk
memperhatikan sesuatu yang terjadi didunia maya.
Anak menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman
bahasapun mnejadi terganggu jika anak terlalu sering berkomunikasi di dunia maya.
Situs jejaring sosial dapat membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri.
Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan disekitar mereka, karena kebanyakan
menghabiskan waktu untuk internet. Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang
berempati di dunia nyata.
Dengan berkembangnya industri dan kegiatan ekonomi, maka memungkinkan orang hidup
dalam lapangan pekerjaan tersebut. hal tersebut dapat dilihat dari angka-angka yang
menunjukkan bahwa pekerjaan di pabrik atau perusahaan terus meningkat, sedangkan
bekerja di sektor pertanian makin menurun.
Nilai sosial juga berubah. Pada masa lalu orang merasa bahwa menjadi pegawai negeri
dinilai lebih tinggi status sosialnya dibandingkan dengan para pedagang atau pengusaha.
sekarang menjadi pengusaha atau karyawan pabrik dianggap sebagai tenaga profesional
yang mempunyai nilai status yang tinggi.
Makin berkembangnya teknologi menyebabkan industri yang memproduksi barang secara
massal juga makin meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan
yang negatif, seperti peniruan atau pemalsuan merek dagang dan sebagainya. Kian
majunya masyarakat yang dibarengi dengan peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan
manusia sering kehilangan nilai etisnya, dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan
melanggar hukum.
Teknologi memang diciptakan untuk memudahkan manusia dalam menyelesaikan
pekerjaannya, akan tetapi akan sangat tidak bijak jika dalam pengembangan dan
penerapan teknologi tersebut pada akhirnya mengikis nilai nilai kita sebagai Manusia.
Semua dikembalikan pada diri kita masing masing.
Contoh dampak kemajuan IPTEK bagi kehidupan Budaya :
Budaya dapat berwujud tiga hal, yaitu ide atau gagasan, tingkah laku atau tindakan, dan
benda atau barang yang dihasilkan oleh manusia. Jadi budaya mempunyai pengertian yang
luas.
Seperti telah diuraikan di atas teknologi dan industri mempunyai dampak positif dan
negatif. Karena itu hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi keniskinan,
keterbelakangan, dan menjamin kemajuan bagi bangsa manusia. Manusia juga perlu sadar
bahwa orang menciptakan sesuatu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk
kesejahteraan umat.
Cara Berkomunikasi
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi merubah cara kita dalam
berkomunikasi. Dulu komunikasi dilakukan dengan surat-menyurat, tetapi saat ini
dilakuan dengan sms atau e-mail. Dulu juga ada yang namanya telegram dan telegraf, akan
tetapi saat ini perannya digantikan dengan telepon, handphone, dan jejaring sosial. Ini
membuktikan bahwa perkembangan teknologi dapat menyebabkan perubahan budaya
dimasyarakat.
Gaya Hidup
Salah satu perubahan budaya yang terjadi didalam masyarakat Indonesia adalah gaya
hidup a.k.a lifestyle. Beberapa contoh seperti handphone dan kendaraan bermotor sudah
merupakan salah satu kebutuhan setiap orang dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Dengan gaya hidup
Masyarakat Semakin Kritis
Perkembangan informasi dan komunikasi membuat akses terhadap informasi semakin
mudah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari berbagai media komunikasi, seperti koran,
televisi, internet, dll. Hal tersebut membuat masyarakat kita semakin cerdas dan kritis,
contohnya adalah masyarakat selalu mengomentari kebijakan-kebijakan yang dilakukan
pemerintah untuk negeri ini, terlebih jika kebijakan tersebut tidak populis dimata rakyat.
Hilangnya Permainan Tradisional
Saat ini, kita akan sulit untuk menemukan permainan tradisional seperti gasing atau
congklak. Kalaupun ada, pasti dimainkannya didaerah-daerah terpencil seperti pedesaan.
Padahal permainan itu sangat populer pada masanya, dan merupakan permainan asli
Indonesia. Sekarang perannya sudah diganti dengan permainan modern seperti Playstation,
Xbox, Wii, dan lain-lain. Nampaknya permainan modern jauh lebih menarik ketimbang
permainan tradisional.
Pudarnya Minat Kepada Alat-alat Musik Tradisional
Minat masyarakat terhadap alat-alat musik tradisional seperti angklung, gamelan dan
lainnya semakin berkurang. kalaupun ada itu hanya sebagian kecil masyarakat yang peduli
dan tergerak hatinya untuk melestarikan alat-alat musik tradisional. Sekarang banyak
masyarakat yang cenderung menyukai alat-alat. musik modern seperti gitar, piano, drum
dan lainnya. Jika hal ini tidak segera diantisipasi, bukan tidak mungkin alat-alat musik
tradisional kita akan hilang.