You are on page 1of 10

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIS

VISI DAN MISI BISNIS

KELOMPOK 2

BAYU ADHIATMA
1213210057
RIDHO PRASETYA
1213210244
GEDY PRATAMA
1213210121
DIMAS PERMANA C.
1213210087
FERY AZHAR A.
1213210114

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2016

1. VISI DAN MISI BISNIS


Dalam upaya memahami visi dan misi, sebaiknya difokuskan pada saat pertama
kali bisnis tersebut dirintis. Awal mula sebuah bisnis baru merupakan tidak lebih dari
sekedar sekumpulan gagasan. Memulai bisnis baru harus didasarkan pada keyakinan
bahwa organisasi baru tersebut dapat menawarkan suatu produk atau jasa tertentu kepada
konsumen tertentu dan pada faktor-faktor tertentu. Ketika serangkaian keyakinan
mengenai suatu bisnis pada saat kelahirannya tersebut diwujudkan dalam bentuk tulisan,
dokumen yang dihasilkan mencerminkan gagasan dasar yang sama yang melandasi
pernyataan visi dan misi. Namun, seiring berkembangnya bisnis, pemilik atau manajer
bisa jadi merasa perlu untuk merevisi serangkaian keyakinan awal tersebut, tetapi yang
menjadi gagasan awal biasanya tetap tercermin dalam pernyataan visi dan misi hasil
revisi.
Pernyataan visi dan misi sering kali dapat dijumpai dibagian depan laporan dan
sering pula dipampangkan disemua profil (bagian pendahuluan) perusahaan serta
dibagikan bersama informasi tentang perusahaan. Sangat penting bagi para manajer dan
eksekutif di organisasi mana pun untuk sepaham mengenai visi dasar yang ingin diraih
oleh perusahaan dalam jangka panjang. Pernyataan visi harus menjawab pertanyaan
dasar, Ingin menjadi seperti apakah kita?. Banyak organisasi mempunyai pernyataan
visi maupun misi, namun pernyataan visi harus dibuat lebih dulu. Pernyataan visi
haruslah singkatdiharapkan satu kalimat, dan sebanyak mungkin manajer diminta
masukannya dalam proses pengembangannya.
Dewasa ini, pemikiran tentang pernyataan misi terutama didasarkan pada
pedoman yang dibuat pada pertengahan tahun 1970-an oleh Peter Drucker (Bapak
Manajemen Modern), Drucker dipandang sebagai pemikir manajemen paling terkemuka
di masa kita. Pernyataan misi (mission statement) adalah sebuah deklarasi tentang alasan
keberadaan suatu organisasi. Pernyataan misi menjawab pertanyaan paling penting,
Apakah bisnis kita?. Pernyataan misi yang jelas sangat penting untuk menetapkan
tujuan dan merumuskan strategi. Pernyataan misi membedakan satu organisasi dari
organisasi-organisasi lain yang serupa. Misi bisnis merupakan titik awal untuk

perencanaan tugas-tugas manajerial dan, diatas semuanya, untuk perancangan struktur


manajerial.
1.1

Visi Versus Misi


Mungkin, ada yang berpendapat bahwa keuntungandan bukan misi atau visilah,

yang merupakan pendorong utama perusahaan. Akan tetapi, keuntungan saja tidak cukup
untuk memotivasi orang, tetapi sangat dibutuhkan juga visi untuk secara efektif
memotivasi pekerja. Ketika karyawan dan manajer bersama-sama membentuk atau
menyusun pernyataan visi dan misi untuk suatu perusahaan, dokumen yang dihasilkan
bisa mencerminkan visi personal yang diamini secara penuh oleh manajer dan karyawan
terkait masa depan mereka sendiri. Visi yang sama menciptakan kebersamaan dalam
kepentingan yang dapat mengangkat para pekerja untuk keluar dari kemonotonan kerja
sehari-hari serta menuntun mereka ke dunia baru yang ditandai oleh peluang dan
tantangan.
1.2

Proses Mengembangkan Pernyataan Visi dan Misi


Sebagaimana diindikasi dalam model manajemen strategis, pernyataan visi dan

misi yang jelas dibutuhkan sebelum strategi-strategi alternative dapat dirumuskan dan
diterapkan. Merupakan hal penting untuk melibatkan sebanyak mungkin manajer dalam
proses pengembangan dua pernyataan ini, sebab melalui partisipasilah orang menjadi
komit terhadap suatu organisasi. Cara untuk mengembangkan pernyataan visi dan misi
adalah dengan pertama-tama memilih beberapa artikel mengenai pernyataan ini dan
meminta semua manajer untuk membacanya sebagai informasi latar. Kemudian, mintalah
para manajer tersebut untuk membuat sendiri pernyataan visi dan misi bagi organisasi.
Lalu, dewan manajer puncak menyatukan semua pernyataan-pernyataan tersebut kedalam
sebuah dokumen dan kembali membagikannya kepada semua manajer untuk kemudian di
teliti kembali. Dokumen tersebut akan direvisi apabila ada perubahan, penambahan atau
penghapusan. Begitu semua manajer telah mendukung dokumen final, organisasi dapat
dengan mudah

memperoleh dukungan manajer untuk aktivitas perumusan, penerapan,

dan pengevaluasian strategi.

2. NILAI PENTING (MANFAAT) PERNYATAAN VISI DAN MISI


Nilai penting (manfaat) pernyataan visi dan misi bagi manajemen strategis yang
efektif telah banyak didokumentasikan dalam literature, walaupun hasil riset beragam.
Rarick dan Vitton menemukan bahwa perusahaan dengan pernyataan visi formal
memiliki pengembalian atas ekuitas pemegang saham dua kali lebih besar dibandingkan
perusahaan-perusahaan tanpa pernyataan misi. Namun beberapa kajian lain mendapati
bahwa memiliki pernyataan misi tidak secara langsung berkontribusi secara positif
terhadap kinerja financial. Sejauh mana manajer dan karyawan terlibat didalam
pengembangan pernyataan visi dan misi dapat membuat perbedaan dalam keberhasilan
bisnis.
2.1

Sebuah Resolusi untuk Pandangan yang Beragam


Mengembangkan misi bisnis senantiasa merupakan pilihan diantara berbagai

alternatif, yang masing-masing disandarkan pada asumsi yang berbeda menyangkut


realitas bisnis dan lingkungannyayang selalu menjadi keputusan berisiko tinggi.
Perubahan dalam misi selalu mendorong perubahan dalam tujuan, strategi, organisasi,
dan perilaku. Mengembangkan suatu bisnis adalah satu langkah besar menuju keefektifan
manajemen.
Ketidaksepahaman antarpenyusun strategi dalam suatu organisasi mengenai
pernyataan visi dan misi dapat menimbulkan persoalan jika tidak dipecahkan. Tak jarang
para penyususn strategi mengembangkan pernyataan visi dan misi hanya ketika
organisasi dirundung masalah. Mengembangkan dan mengomunikasikan misi yang jelas
selama masa-masa sulit bisa memberikan hasil yang spektakuler dan mungkin bahkan
dapat membalik tren yang menurun. Namun demikian, menunggu sampai suatu
organisasi berada dalam masalah untuk mengembangkan suatu pernyataan visi dan misi
adalah perjudian yang mencirikan manajemen yang tidak bertanggung jawab.
Dalam organisasi-organisasi multidimensional, para penyususn strategi harus
memastikan bahwa berbagai unit divisional menjalankan tugas manajemen strategis,
termasuk pengembangan pernyataan visi dan misi. Tiap-tiap divisi harus melibatkan para

manajer dan karyawannya dalam mengembangkan pernyataan visi dan misi yang sejalan
serta mendukung misi perusahaan.
Suatu organisasi yang tidak mampu mengembangkan pernyataan visi sekaligus
pernyataan misi yang komprehensif dan inspiratif membuang peluang untuk tampil
baik di hadapan pemilik modal atau pemegang saham yang ada maupun yang akan ada.
Pernyataan visi dan misi merupakan kendaraan yang efektif untuk berkomunikasi dengan
pemegang saham internal maupun eksternal. Manfaat terbesar dari dua pernyataan ini
sebagai alat manajemen strategis yang berasal dari spesifikasi terhadap tujuan akhir
perusahaan adalah bahwa visi dan misi tersebut memproyeksikan kesadaran akan nilai
dan niat yang dapat diidentifikasikan dan diasimilasi oleh orang luar (outsiders)
perusahaan

serta

menegaskan

komitmen

perusahaan

pada

tindakan

yang

bertanggungjawab, yang sejalan dengan kebutuhannya untuk mempertahankan dan


melindungi tuntutan penting orang dalam (insiders) akan kelangsungan hidup,
pertumbuhan, dan profitabilitas perusahaan yang berkelanjutan.

3. KARAKTERISTIK PERNYATAAN MISI


3.1

Deklarasi Sikap
Pernyataan misi lebih dari sekedar pernyataan detail-detail spesifik; pernyataan

misi merupakan deklarasi sikap dan pandangan. Pernyataan misi biasanya luas
cakupannya karena setidaknya mencakup dua alasan. Pertama, pernyataan misi yang baik
memungkinkan penciptaan dan pertimbangan beragam tujuan dan strategi alternatif tanpa
kemudian menghambat kreativitas manajemen. Kedua, suatu pernyataan misi perlu luas
agar dapat secara efektif merekonsiliasi perbedaan di kalangan, dan menarik bagi, para
pemangku kepentingan (stakeholders), yaitu individu-individu dan kelompok-kelompok
individu yang memiliki kepentingan atau tuntutan khusus pada perusahaan. Para
pemangku kepentingan di sini mencakup karyawan, manajer, pemegang saham, dewan
direksi, konsumen/pelanggan, pemasok, distributor, kreditor, pemerintah, (daerah, pusat,
maupun asing), serikat buruh, pesaing, kelompok pemerhati lingkungan, dan masyarakat
umum.

Pernyataan misi yang baik menunjukkan adanya perhatian relatif bahwa suatu
organisasi akan mengerahkan usahanya untuk memenuhi tuntutan berbagai pemangku
kepentingan yang ada. Keseimbangan yang sempurna antara kekhususan (spesifisitas)
dan keumuman (generalitas) sulit untuk dicapai, namun patut untuk diperjuangkan.
Pernyataan misi juga mencerminkan penilaian mengenai arah dan strategi pertumbuhan
masa depan yang didasarkan pada analisis eksternal dan internal yang berpikiran ke
depan. Pernyataan misi harus dinamis dalam orientasi, memungkinkan penilaian
mengenai arah pertumbuhan yang paling menjanjikan dan yang kurang menjanjikan.
3.2

Orientasi Konsumen
Sebuah pernyataan misi yang baik mendeskripsikan maksud, konsumen, produk

atau jasa, pasar, filosofi dan teknologi dasar suatu organisasi. Menurut Vern McGinnis,
pernyataan misi seharusnya (1) mendefinisikan apakah suatu organisasi itu dan apa yang
dicita-citanya, (2) cukup spesifik sehingga tidak memasukkan bisnis tertentu sekaligus
cukup luas sehingga memungkinkan pertumbuhan yang kreatif, (3) membedakan suatu
organisasi dengan organisasi yang lain, (4) berfungsi sebagai kerangka kerja untuk
mengevaluasi baik aktivitas masa kini maupun prospektif, dan (5) diungkapkan secara
cukup jelas agar dipahami secara luas di seluruh lapisan organisasi.
Pernyataan misi yang baik mencerminkan antisipasi akan konsumen serta
mengidentifikasi manfaat produk suatu perusahaan bagi para konsumennya. Alih-alih
mengembangkan sebuah produk dan kemudian berusaha mencari pasar, filosofi yang
berhasil dalam organisasi adalah mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan kemudian
menyediakan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Contohnya,
pernyataan misi perusahaan AT&T berfokus pada komunikasi dengan alih-alih telepon,
dan sebagainya.
Berikut adalah pernyataan manfaat yang relevan dalam mengembangkan
pernyataan misi, antara lain:

Jangan menawarkan barang kepada saya.


Jangan menawarkan pakaian kepada saya. Tawarkan kepada saya
penampilan yang menarik.

Jangan menawarkan sepatu kepada saya. Tawarkan kepada saya

kenyamanan bagi kaki saya dan rasa enak ketika berjalan.


Jangan menawarkan rumah kepada saya. Tawarkan kepada saya
keamanan,

kenyamanan,

serta

tempat

tinggal

yang

bersih

dan

menyenangkan.
Jangan menawarkan buku kepada saya. Tawarkan kepada saya kesenangan

dan manfaat pengetahuan.


Jangan menawarkan kaset kepada saya. Tawarkan kepada saya waktu

luang dan suara merdu musik.


Jangan menawarkan alat kepada saya. Tawarkan kepada saya manfaat dan
kesenangan yang muncul dari aktivitas membuat barang-barang yang

bagus.
Jangan menawarkan furniture kepada saya. Tawarkan kepada saya

kenyamanan dan kedamaian dari tempat yang cozy.


Jangan menawarkan barang kepada saya. Tawarkan kepada saya gagasan,

emosi, atsmosfer, perasaan, dan manfaat.


Tolong, jangan menawarkan barang kepada saya.

Satu alasan terpenting untuk mengembangkan pernyataan misi bisnis adalah


untuk menarik konsumen yang memberi makna pada suatu organisasi. Konsumen
merupakan unsur terpenting yang menjadi penentu dari bisnis yang dijalankankarena
apa yang menurut bisnis perlu untuk diproduksi bukanlah hal yang terpenting, tidak bagi
masa depan bisnis tersebut ataupun keberhasilannya. Karena, konsumen adalah fondasi
sebuah bisnis dan juga yang mempertahankan eksistensinya.
3.3

Deklarasi Kebijakan Sosial


Istilah kebijakan sosial (social policy) merangkum filosofi dan pemikiran

manajerial di level tertinggi dari suatu organisasi. Oleh karenanya, kebijakan sosial
mempengaruhi pengembangan pernyataan misi bisnis. Masalah tanggung jawab sosial
muncul ketika suatu perusahaan menetapkan misi bisnisnya. Dampak masyarakat atas
bisnis dan sebaliknya terus menguat dari tahun ke tahun. Kebijakan sosial secara
langsung memengaruhi konsumen perusahaan, produk dan jasa, pasarnya, teknologinya,
profitabilitasnya, konsep dirinya, dan citra publiknya. Kebijakan sosial korporat
seharusnya dibuat dan diartikulasikan selama perumusan strategi, ditetapkan dan

dijalankan selama penerapan strategi, dan ditegaskan atau diubah selama pengevaluasian
strategi. Pandangan akan tanggung jawab sosial yang muncul membuat masalah-masalah
sosial penting dan perlu mendapat perhatian secara langsung maupun tidak langsung
dalam penentuan strategi.

4. KOMPONEN-KOMPONEN PERNYATAAN MISI


Pernyataan misi dapat dan memang beragam dalam hal panjang kalimat,
kandungan, format, dan kekhususannya. Sebagian besar praktisi dan akademisi
manajemen strategis merasa bahwa suatu pernyataan misi yang efektif menampilkan
sembilan karakteristik atau komponen. Oleh karena pernyataan misi merupakan bagian
yang paling kasat mata dan umum dari proses manajemen strategis, maka pernyataan
misi seharusnya memasukkan semua komponen penting di bawah ini:
1. Konsumen (customer) Siapakah konsumen perusahaan?
2. Produk atau jasa (product and service) apakah produk atau jasa utama
perusahaan?
3. Pasar (market) Secara geografis, di manakah perusahaan bersaing?
4. Teknologi (technology) Apakah perusahaan canggih secara teknologi ?
5. Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas (concern
for survival, growth, and profitability) Apakah perusahaan komitmen
terhadap pertumbuhan dan kondisi keuangan yang sehat?
6. Filosofi (philosophy) Apakah keyakinan, nilai, aspirasi, dan prioritas etis
dasar perusahaan?
7. Konsep diri (self-concept) Apakah kompetensi khusus atau keunggulan
kompetitif uatama perusahaan?
8. Fokus pada citra publik (concern for public image) Apakah perusahaan
responsif terhadap masalah-masalah sosial, konunitas, dan lingkungan
hidup ?
9. Fokus pada karyawan (concern for employees) Apakah karyawan
dipandang sebagai aset perusahaan yang berharga?
Memang, kesembilan komponen penting tersebut diatas adalah yang harus
dimasukkan dalam pernyataan misi.

Namun, selain sembilan poin tersebut diatas

terdapat pula beberapa karakteristik yang harus diperhatikan dalam pernyataan misi,
antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Luas dalam cakupan


Panjang kalimatnya tidak lebih dari 250 kata
Menginspirasi
Mengidentifikas kegunaan produk perusahaan
Menunjukkan bahwa perusahaan bertanggung jawab secara sosial
Menunjukkan bahwa perusahaan bertanggung jawab secara lingukangan
Memasukkan sembilan komponen: produk atau jasa, pasar, teknologi,
fokus pada kelangsungan hidup/pertumbuhan/profibilitas, filosofi, konsep

diri, fokus pada citra publik, fokus pada karyawan


h. Tak lekang oleh waktu

5. MENULIS DAN MENGEVALUASI PERNYATAAN MISI


Mungkin, cara terbaik guna mengembangkan keterampilan untuk menulis dan
mengevaluasi pernyataan misi adalah dengan mempelajari misi perusahaan yang
sesungguhnya. Tidak ada satupun pernyataan misi yang paling baik untuk suatu
organisasi, sehingga penilaian yang baik dibutuhkan dalam mengevaluasi pernyataan
misi. Sadari bahwa beberapa individu akan lebih ketat dalam mengevaluasi pernyataan
misi. Untuk itu, pernyataan misi haruslah informatif, menginspirasi, tak lekang oleh
waktu dan bisa memotivasi para pemangku kepentingan untuk beraksi. Evaluasi
pernyataan misi dalam kaitan dengan dicakupnya kesembilan komponen tersebut barulah
merupakan awal dari proses untuk mengevaluasi keefektifan pernyataan secara
menyeluruh.
KESIMPULAN

Setiap organisasi pastinya memiliki maksud dan tujuan yang unik akan
keberadaannya. Keunikan tersebutlah yang harus tercermin dalam pernyataan visi dan
misikarena hakikat visi dan misi bisnis dapat merepresentasikan baik keunggulan
maupun kelemahan kompetitif suatu perusahaan. Setelah mengetahui apa itu visi dan
misi, kita dapat memastikan bahwa tanpa memiliki dan memahami visi dan misi maka

apa yang menjadi tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan itu menjadi sesuatu yang
sulit untuk direalisasikan. Apalagi, pernyataan visi dan misi yang dirancang dengan baik
sangat penting untuk merumuskan, menerapkan, dan mengevaluasi strategi. strategi.
Diharapkan kita semua dapat mengartikan seberapa perlu dan pentingnya
menetapkan visi dan misi. Tanpa adanya visi dan misi kita tidak dapat fokus, tidak punya
arah untuk tujuan, sehingga sulit untuk mencapai cita-cita hidup atau usaha. Karena,
pernyataan visi dan misi merupakan alat yang sangat penting di tangan para penyusun
Maka salah satu syarat untuk memulai usaha diperlukan kesiapan pondasi usaha yang
mantap dengan membuat pernyataan dalam bentuk visi dan misi yang kuat.

DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis. Buku 1, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

You might also like