You are on page 1of 56
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM. NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015, dan untuk menyempurnakan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; b. bahwa untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor Mengingat 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang; bahwa berdasarkan hasil konsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan Pemerintah dalam forum Rapat Dengar Pendapat; bahwa _berdasarkan —_pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5898); Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa_ kali Menetapkan diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010; 4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat/ Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008; 5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 567); MEMUTUSKAN: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 567), diubah sebagai berikut: Ketentuan angka 3, angka 19, angka 20, angka 22 dan angka 23 Pasal 1 diubah, Pasal 1 angka 21 dan angka 27 dihapus, dan Pasal 1 ditambahkan 1 (satu) angka, yakni angka 30 schingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut: Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, selanjutnya disebut Pemilihan, adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi dan kabupaten/kota untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota secara langsung dan demokratis. 2. Pemilihan Umum atau Pemilihan Terakhir, selanjutnya disebut Pemilu atau Pemilihan Terakhir, adalah Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau Pemilu Presiden dan Wakil Presiden atau Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang diselenggarakan paling akhir. 3. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, selanjutnya disingkat KPU RI, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang _bersifat nasional, tetap, dan mandiri sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara _pemilihan umum dan diberikan tugas dan wewenang dalam penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan. 4. Komisi Pemilihan Umum __Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh, selanjutnya disebut KPU Provinsi/KIP Aceh, adalah_—lembaga penyelenggara pemilihan umum__ sebagaimana dimaksud dalam undang-undang _penyelenggara pemilihan umum yang diberikan _tugas menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan. Komisi Pemilihan Umum/Komisi _ Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut KPU/KIP Kabupaten/Kota, adalah _—_lembaga penyelenggara pemilihan umum_ sebagaimana dimaksud dalam undang-undang _penyelenggara pemilihan umum yang diberikan _tugas menyelenggarakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang- undang Pemilihan, Panitia Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disingkat PPK, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilihan di tingkat kecamatan atau nama lain. Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat PPS, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk —_—menyelenggarakan Pemilihan di tingkat desa/kelurahan atau sebutan lain. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat KPPS, adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk menyelenggarakan pemungutan suara di tempat pemungutan suara. Badan Pengawas Pemilihan Umum, selanjutnya disebut Bawaslu, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bertugas _mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas dan wewenang dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilihan 10. 11. 12. ik), 14, 15. berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang- undang Pemilihan Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, selanjutnya disebut Bawaslu Provinsi, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bertugas mengawasi penyelenggaraan _pemilihan umum di wilayah provinsi sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai penyclenggara pemilihan umum yang diberikan tugas dan wewenang dalam _ pengawasan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas Kabupaten/Kota, adalah panitia yang dibentuk oleh Bawaslu Provinsi yang bertugas_~— mengawasi _penyelenggaraan Pemilihan di wilayah kabupaten/kota. Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disebut Panwas Kecamatan, adalah panitia yang dibentuk oleh Panwas Kabupaten/Kota yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di wilayah kecamatan atau nama lain. Pengawas Pemilihan Lapangan, _selanjutnya disingkat PPL, adalah petugas yang dibentuk oleh Panwas Kecamatan yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di desa/kelurahan atau sebutan lain. Petugas Pemutakhiran Data Pemilih, selanjutnya disingkat PPDP, adalah petugas Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) atau nama lainnya yang membantu PPS dalam pemutakhiran data Pemilih. Pasangan Calon adalah Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota yang telah memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai peserta Pemilihan. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23, 24, Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat TPS, adalah tempat dilaksanakannya pemungutan suara. Pemilih adalah penduduk yang berusia paling rendah 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah kawin yang terdaftar dalam Pemilihan. Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan, selanjutnya disingkat DP4, adalah data yang disediakan oleh Pemerintah berisikan data penduduk yang memenuhi persyaratan sebagai Pemilih pada saat Pemilihan diselenggarakan Daftar Pemilih Sementara, selanjutnya disingkat DPS, adalah daftar Pemilih hasil pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap pemilihan umum atau pemilihan terakhir dengan mempertimbangkan DP4. Daftar Pemilih Tetap, selanjutnya disingkat DPT, adalah DPS yang telah diperbaiki oleh PPS dan ditetapkan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota. Dihapus. Daftar Pemilih Tambahan, selanjutnya disingkat DPTb, adalah daftar Pemilih yang tidak terdaftar sebagai Pemilih dalam DPT, namun memenuhi syarat dilayani penggunaan hak pilihnya pada hari dan tanggal pemungutan suara. Daftar Pemilih Pindahan, selanjutnya disingkat DPPh, adalah daftar yang berisi Pemilih yang telah terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya di TPS lain. Pemutakhiran Data Pemilih adalah kegiatan untuk memperbaharui data Pemilih berdasarkan Daftar Pemilih Tetap dari Pemilu atau Pemilihan Terakhir dan mempertimbangkan DP4 dengan cara melakukan verifikasi faktual data Pemilih dan selanjutnya digunakan sebagai bahan penyusunan DPS yang dilaksanakan oleh_~— KPU/KIP Kabupaten /Kota dengan dibantu oleh PPK dan PPS. 25. 26. 27. 28. 29. 30. Sistem Informasi Data Pemilih adalah seperangkat sistem dan teknologi informasi untuk mendukung kerja penyelenggara Pemilu atau Pemilihan dalam menyusun, mengkoordinasi, mengumumkan dan memelihara data Pemilih. Pencocokan dan Penelitian, selanjutnya disebut Coklit, adalah kegiatan yang dilakukan oleh PPDP dalam pemutakhiran data Pemilih dengan cara mendatangi Pemilih secara langsung. Dihapus. Tim Kampanye adalah tim yang dibentuk oleh Pasangan Calon bersama-sama dengan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan Pasangan Calon atau oleh Pasangan Calon Perseorangan yang didaftarkan ke KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota. Hari adalah hari kalender. Surat Keterangan adalah surat yang diterbitkan oleh dinas yang —smenyelenggarakan —_urusan kependudukan dan catatan sipil setempat yang menerangkan bahwa Pemilih telah berdomisili di wilayah administratif yang sedang menyelenggarakan Pemilihan. Ketentuan ayat (2) Pasal 4 diubah, sehingga Pasal 4 berbunyi sebagai berikut: q) (2) Pasal 4 Untuk dapat menggunakan hak memilih dalam Pemilihan, Warga Negara Indonesia harus terdaftar sebagai Pemilih kecuali yang ditentukan lain dalam undang-undang. Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi syarat: a. genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih pada hari pemungutan suara atau sudah/pernah kawin; b. tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya; (3) (4) c. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; d. berdomisili di daerah Pemilihan yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk Elektronik; e. dalam hal Pemilih belum mempunyai Kartu Tanda Penduduk Elektronik sebagaimana dimaksud dalam huruf d, dapat menggunakan Surat Keterangan yang diterbitkan dinas yang menyelenggarakan urusan kependudukan dan catatan sipil setempat; dan f, tidak sedang menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia, atau Kepolisian Negara Republik Indonesia. Penduduk yang sedang terganggu jiwa/ingatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, sehingga tidak memenuhi syarat sebagai Pemilih, harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Warga Negara Indonesia yang telah terdaftar dalam daftar Pemilih, ternyata tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Warga Negara Indonesia dimaksud tidak dapat menggunakan hak memilihnya. Ketentuan ayat (2) Pasal 5 diubah, sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai berikut: () (2) (3) Pasal 5 Seorang Pemilih hanya didaftar 1 (satu) kali dalam daftar Pemilih di PPS pada setiap desa/kelurahan atau sebutan lain. Jika Pemilih terdaftar di lebih dari 1 (satu) tempat tinggal, Pemilih tersebut harus memilih salah satu tempat tinggalnya yang dicantumkan dalam daftar Pemilih berdasarkan Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau Surat Keterangan. Pemilih yang telah terdaftar sebagai Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan tanda bukti terdaftar dan pada tempat tinggal Pemilih tersebut ditempeli stiker Coklit. -10- Ketentuan ayat (1) dan ayat (3) Pasal 7 diubah, sehingga Pasal 7 berbunyi sebagai berikut: Pasal 7 (1) Setelah menerima DP4 dari Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), KPU melakukan analisis DP4. (2) KPU melakukan sinkronisasi data Pemilih pada Pemilu atau Pemilihan Terakhir dengan DP4 hasil analisis sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) KPU menyampaikan hasil analisis DP4 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan hasil sinkronisasi DP4 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagai pertimbangan dalam ~—_—smelakukan pemutakhiran. Ketentuan ayat (1) dan ayat (3) Pasal 9 diubah, sehingga Pasal 9 berbunyi sebagai berikut: Pasal 9 (1) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun data Pemilih berdasarkan daftar Pemilih Pemilu atau Pemilihan Terakhir dengan = mempertimbangkan _DP4, menggunakan formulir Model A-KWK _ setelah menerima hasil sinkronisasi dari KPU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dan ayat (3). (2) Penyusunan data Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan membagi Pemilih untuk tiap TPS paling banyak 800 (delapan ratus) orang, dengan memerhatikan: tidak menggabungkan desa/kelurahan atau sebutan lain; b. memudahkan Pemilih; hal-hal berkenaan dengan aspek geografis; d. jarak dan waktu tempuh menuju TPS dengan memerhatikan tenggang waktu pemungutan suara. -1l- (3) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan data Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada: a. PPDP melalui PPK dan PPS dalam bentuk hardcopy; b. PPK dan PPS dalam bentuk softcopy. Ketentuan ayat (5) Pasal 10 diubah, di antara ayat (6) dan ayat (7) disisipkan 2 (dua) ayat, yakni ayat (6a) dan ayat (6b), sehingga Pasal 10 berbunyi sebagai berikut: Pasal 10 (1) KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam melakukan Pemutakhiran Data Pemilih dibantu oleh PPDP. (2) PPDP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berasal dari pengurus Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW) atau sebutan lain, yang diusulkan oleh PPS yang bersangkutan. (3) PPDP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota. (4) PPDP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berjumlah: a. 1 (satu) orang untuk setiap TPS dengan jumlah Pemilih sampai dengan 400 (empat ratus) orang; dan b. paling banyak 2 (dua) orang untuk setiap TPS dengan jumlah Pemilih lebih dari 400 (empat ratus) orang. (5) PPDP melakukan Coklit dengan cara mendatangi Pemilih secara langsung dan dapat menindaklanjuti usulan Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW) atau sebutan lain. (6) Kegiatan Coklit sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan untuk memperbaiki data Pemilih, dengan cara: (6a) -12- mencatat Pemilih yang telah memenuhi syarat, tetapi_belum terdaftar dalam data Pemilih menggunakan formulir Model A.A-KWK; memperbaiki data Pemilih apabila terdapat kesalahan; mencoret Pemilih yang telah meninggal; mencoret Pemilih yang telah pindah domisili ke daerah lain; mencoret Pemilih yang telah berubah status dari status sipil menjadi status anggota Tentara Nasional Indonesia atau Kepolisian Negara Republik Indonesia; mencoret Pemilih yang belum genap berumur 17 (tujuh belas) tahun dan belum kawin/menikah pada hari pemungutan suara; mencoret data Pemilih yang telah dipastikan tidak ada keberadaannya; mencoret Pemilih yang terganggu jiwa/ingatannya berdasarkan surat keterangan dokter; mencoret Pemilih yang sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan _ pengadilan berkekuatan hukum tetap; mencatat keterangan Pemilih berkebutuhan khusus pada kolom jenis disabilitas; dan mencoret Pemilih, yang berdasarkan identitas kependudukan bukan merupakan penduduk pada daerah ~—-yang_~—smenyelenggarakan Pemilihan. Dalam hal Pemilih yang tercantum dalam Daftar Pemilih pada formulir Model A.KWK: a. belum mempunyai Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau Surat Keterangan; atau tidak dapat ditemui secara langsung oleh PPDP untuk dilakukan Coklit terhadap Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau Surat Keterangan; Ise Pemilih atau keluarganya dapat menunjukkan Kartu Keluarga kepada PPDP sebagai dasar Coklit. (6b) PPDP mencatat Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (6a) pada formulir Model A.KWK, dengan memberikan keterangan: a. tidak mempunyai Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau Surat Keterangan; atau b. belum dapat dipastikan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau Surat Keterangan karena Pemilih tidak dapat ditemui oleh PPDP. (7) PPDP memberikan tanda bukti terdaftar kepada Pemilih dengan menggunakan formulir Model AA.1- KWK dan menempelkan stiker Coklit dengan menggunakan formulir Model AA.2-KWK pada rumah Pemilih. (8) PPDP mencatat dan merekapitulasi hasil kegiatan Coklit sebagaimana dimaksud pada ayat (6). (9) PPDP menyampaikan rekapitulasi hasil Coklit sebagaimana dimaksud pada ayat (8) kepada PPS. (10) PPS melaksanakan bimbingan teknis Pemutakhiran Data Pemilih kepada PPDP. (11) PPS berkoordinasi dengan petugas _registrasi kependudukan desa/kelurahan atau sebutan lain sebelum dan setelah PPDP melakukan Coklit sebagaimana dimaksud pada ayat (5). Ketentuan Pasal 11 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 11 (1) Setelah menerima hasil Coklit dari PPDP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (9), PPS menyusun daftar Pemilih hasil pemutakhiran berdasarkan hasil Coklit oleh PPDP. (2) PPS dalam menyusun daftar Pemilih hasil pemutakhiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibantu oleh PPDP dengan membuat softcopy (3) (4) (5) (6) (7) (8) eile terhadap Pemilih yang tidak memenuhi syarat, Pemilih baru, perbaikan data Pemilih, dan Pemilih yang belum mempunyai Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau Surat Keterangan berbasis TPS, dengan menggunakan formulir Model A.B-KWK. PPS menyusun daftar Pemilih yang tidak mempunyai atau belum dapat dipastikan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau Surat Keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (6b), dengan menggunakan formulir Model A.C-KWK PPS melakukan rekapitulasi daftar Pemilih hasil pemutakhiran setelah menyusun daftar Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan menggunakan Model Al.1-KWK. PPS melakukan rekapitulasi daftar Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dengan menggunakan formulir Model A.C1-KWK. PPS menyampaikan daftar Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) kepada PPK, PPL dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam bentuk softcopy dan hardcopy PPS menyampaikan daftar Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kepada PPK dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam bentuk softcopy dan hardcopy. Dalam hal PPS melakukan penyusunan daftar Pemilin hasil pemutakhiran secara__ manual, penyampaian daftar Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan dalam bentuk hardcopy. Ketentuan ayat (1) dan ayat (10) Pasal 12 diubah, di antara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (1a), dan Pasal 12 ayat (7) dan ayat (8) dihapus, sehingga Pasal 12 berbunyi sebagai berikut: Q) Pasal 12 PPK melakukan rekapitulasi daftar Pemilih hasil pemutakhiran di wilayah kerjanya setelah menerima (1a) (2) (3) (4) (5) (6) 7 (8) (9) (10) -15- daftar Pemilih hasil pemutakhiran dari PPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) dan ayat (4). PPK menyusun rekapitulasi_ daftar — Pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4) dengan menggunakan formulir Model A.C2-KWK. Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam rapat pleno terbuka dan dituangkan ke dalam berita acara yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota PPK. Rapat pleno terbuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihadiri oleh PPS, Panwas Kecamatan, dan Tim Kampanye Pasangan Calon. Dalam rapat pleno terbuka sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Panwas Kecamatan atau Tim Kampanye Pasangan Calon dapat memberikan masukan apabila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi. Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus disertai dengan data autentik dan bukti tertulis berupa nama Pemilih, tanggal lahir Pemilih, dan lokasi TPS. PPK wajib menindaklanjuti masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), apabila data yang ditunjukkan terbukti benar. Dihapus. Dihapus. PPK menyusun rekapitulasi hasil Pemutakhiran Daftar Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ke dalam formulir Model A1.2-KWK. Salinan formulir Model A1.2-KWK sebagaimana dimaksud pada ayat (9) dan salinan formulir Model AC.2-KWK sebagaimana dimaksud pada ayat (1a) disampaikan kepada: a. _KPU/KIP Kabupaten/Kota; b. KPU Provinsi/KIP Aceh melalui KPU/KIP Kabupaten/Kota; -16- c. Panwas Kecamatan; dan d. _setiap Tim Kampanye Pasangan Calon. Ketentuan ayat (1), ayat (6), dan ayat (7) Pasal 13 diubah, di antara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (1a) dan di antara ayat (7) dan ayat (8) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (7a), sehingga Pasal 13 berbunyi sebagai berikut: Pasal 13 (1) Setelah menerima rekapitulasi daftar Pemilih dari PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (10) huruf a, KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi daftar Pemilih hasil pemutakhiran dan menetapkan DPS. (1a) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun rekapitulasi daftar Pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1a) dengan menggunakan formulir Model A.C3-KWK. (2) Rekapitulasi dan penetapan DPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam rapat pleno terbuka dan dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota. (3) Rapat pleno terbuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihadiri oleh PPK, Panwas Kabupaten/Kota, dan Tim Kampanye Pasangan Calon. (4) Dalam rapat pleno sebagaimana dimaksud pada ayat (3), PPK, Panwas Kabupaten/Kota, atau Tim Kampanye Pasangan Calon dapat memberikan masukan apabila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi. (5) Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus disertai dengan data autentik dan bukti tertulis berupa nama Pemilih, tanggal lahir, Pemilih, dan lokasi TPS Se (6) KPU/KIP Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), apabila data yang ditunjukkan terbukti benar, (7) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun rekapitulasi DPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ke dalam formulir Model A1.3-KWK. (7a) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan salinan formulir Model A1.3-KWK sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dan formulir Model A.C3-KWK sebagaimana dimaksud pada ayat (1a) kepada: a. KPU Provinsi/KIP Aceh; b. PU melalui KPU Provinsi/KIP Aceh; c. Panwas Kabupaten/Kota; d. _ setiap Tim Kampanye Pasangan Calon; dan e. dinas yang —menyelenggarakan —_urusan kependudukan dan catatan sipil setempat. (8) KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam menetapkan DPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan formulir Model Al-KWK. (9) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan salinan DPS sebagaimana dimaksud pada ayat (8) kepada PPS melalui PPK dalam jumlah 3 (tiga) rangkap, untuk digunakan sebagai: a. pengumuman di kantor desa/kelurahan atau sebutan lain; b. pengumuman di sekretariat/balai Rukun ‘Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) atau tempat strategis lainnya; dan c. _arsip PPS. (10) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan salinan DPS sebagaimana dimaksud pada ayat (9), dalam bentuk softeopy dengan format portable document format (pdf) yang tidak dapat diubah kepada Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat kecamatan, Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat kabupaten/kota, Panwas Kecamatan dan Panwas Kabupaten/Kota. -18- (11) Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan rekapitulasi DPS setelah menerima DPS _— dari._—« KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (7a) huruf a menggunakan formulir Model A1.4- KWK. 10. Di antara Pasal 13 dan Pasal 14 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 13A, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 13A (1) Berdasarkan — penyusunan —daftar_—Pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) dan rekapitulasi daftar Per dalam Pasal 13 ayat (1a), KPU/KIP Kabupaten/Kota ilih sebagaimana dimaksud melakukan koordinasi_ dengan dinas yang menyelenggarakan urusan kependudukan dan catatan sipil setempat. (2) Dalam hal dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) member keterangan penduduk —_yang bersangkutan berdomisili di wilayah administrasi yang sedang menyelenggarakan Pemilihan, Pemilih dinyatakan memenuhi syarat sebagai Pemilih. _ (3) Dalam hal dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberi —keterangan penduduk ~—_yang bersangkutan tidak berdomisili di wilayah administrasi yang sedang —_ menyelenggarakan Pemilihan, Pemilih dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai Pemilih. (4) Dalam hal sampai dengan masa perbaikan DPS berakhir, dinas scbagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak memberikan —keterangan, — KPU/KIP Kabupaten/Kota menemui kepala dinas dimaksud untuk mengkonfirmasi kembali tidak diterbitkannya Surat Keterangan dan menyusun berita acara yang ditandatangani bersama dengan kepala_ dinas dimaksud. Th -19- (5) Berdasarkan berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (4), KPU/KIP Kabupaten/Kota mencoret Pemilih dari daftar Pemilih. Ketentuan ayat (3) dan ayat (4) Pasal 15 diubah, di antara ayat (3) dan ayat (4) Pasal 15 disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (3a), dan Pasal 15 ditambah 2 (dua) ayat, yakni ayat (5) dan ayat (6), sehingga Pasal 15 berbunyi sebagai berikut: Pasal 15. (1) Pemilih atau anggota keluarga atau pihak yang berkepentingan dapat mengajukan usul perbaikan mengenai penulisan nama dan/atau _ identitas lainnya yang tercantum dalam DPS kepada PPS. (2) Selain usul perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemilih atau anggota keluarga atau pihak yang berkepentingan dapat memberikan usulan perbaikan berkaitan dengan informasi_ tentang Pemilih kepada PPS, yang meliputi a. Pemilih telah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2); b. Pemilih sudah/pernah kawin di bawah umur 17 (tujuh belas) tahun; c. Pemilih sudah pensiun dari Tentara Nasional Indonesia atau Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau Pemilih yang berubah status menjadi Tentara Nasional Indonesia atau Kepolisian Negara Republik Indonesia; d. Pemilih sudah meninggal dunia; e. Pemilih tidak berdomisili di desa/kelurahan atau sebutan lain tersebut; f. Pemilih terdaftar lebih dari 1 (satu) kali; dan/atau g. Pemilih terdafiar tetapi sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai Pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2). 12, - 20 - (3) Usulan perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disampaikan kepada PPS dengan menunjukkan dan menyerahkan salinan (fotocopy) Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau Surat Keterangan dari Pemilih yang __informasinya diusulkan untuk diperbaiki, serta mengisi formulir Model A1.A-KWK. (3a) PPS melakukan verifikasi terhadap usulan perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) kepada Pemilih yang informasinya diusulkan untuk diperbaiki. (4) Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3a) usulan perbaikan dapat diterima, PPS mengisi formulir tanggapan dan masukan masyarakat terhadap DPS menggunakan Model A2-KWK serta memberikan tanda bukti telah diterima usulan perbaikan identitas dan/atau telah terdaftar sebagai Pemilih. (5) PPS melakukan rekapitulasi DPS hasil perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) menggunakan formulir Model A3.1-KWK. (6) PPS menyampaikan DPS hasil _perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan rekapitulasi DPS hasil perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) kepada PPK. Ketentuan ayat (1) dan ayat (7) Pasal 16 diubah, sehingga Pasal 16 berbunyi sebagai berikut: Pasal 16 (1) PPK melakukan rekapitulasi hasil perbaikan DPS setelah menerima hasil perbaikan DPS dari PPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (6) menggunakan formulir Model A3.2-KWK. (2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam rapat pleno terbuka dan dituangkan ke dalam berita acara__ yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota PPK. 13. (3) (4) (5) (6) (7) -21- Rapat pleno terbuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihadiri oleh PPS, Panwas Kecamatan, dan Tim Kampanye Pasangan Calon. Dalam rapat pleno terbuka sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Panwas Kecamatan atau Tim Kampanye Pasangan Calon dapat memberikan masukan apabila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi. Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus disertai dengan data autentik dan bukti tertulis berupa nama Pemilih, tanggal lahir Pemilih, dan lokasi TPS. PPK wajib menindaklanjuti masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), apabila data yang ditunjukkan terbukti benar. PPK menyampaikan salinan rekapitulasi DPS Hasil Perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada: a. _KPU/KIP Kabupaten/Kota; KPU Provinsi/KIP Aceh melalui KPU/KIP Kabupaten/Kota; c. Panwas Kecamatan; dan setiap Tim Kampanye Pasangan Calon. Ketentuan ayat (1), ayat (7), dan ayat (8) Pasal 17 diubah, sehingga Pasal 17 berbunyi sebagai berikut: Q) (2) Pasal 17 Setelah menerima hasil perbaikan DPS dari PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (7) huruf a, KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi hasil perbaikan DPS dan menetapkan per. Rekapitulasi dan penetapan DPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam rapat pleno terbuka dan dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota. -22- (3) Rapat pleno terbuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihadiri oleh PPK, Panwas Kabupaten/Kota, dan Tim Kampanye Pasangan Calon. (4) Dalam rapat pleno sebagaimana dimaksud pada ayat (2), PPK, Panwas Kabupaten/Kota, atau Tim Kampanye Pasangan Calon dapat memberikan masukan apabila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi. (5) Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus disertai dengan data autentik dan bukti tertulis berupa nama Pemilih, tanggal lahir Pemilih, dan lokasi TPS. (6) KPU/KIP Kabupaten/Kota wajib menindaklajuti masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), apabila data yang ditunjukkan terbukti benar. (7) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun rekapitulasi DPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ke dalam formulir Model A3.3-KWK. (8) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan salinan rekapitulasi DPT sebagaimana dimaksud pada ayat (7) kepada: a. KPU Provinsi/KIP Aceh; b. KPU melalui KPU Provinsi/KIP Aceh; c. Panwas Kabupaten/Kota; setiap Tim Kampanye Pasangan Calon; dan e. perangkat daerah yang menangani urusan kependudukan dan catatan sipil setempat. (9) KPU/KIP Kabupaten/Kota menetapkan DPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan menggunakan formulir Model A3-KWK. (10) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan salinan penetapan DPT sebagaimana dimaksud pada ayat (9) kepada PPS melalui PPK dalam jumlah 3 (tiga) rangkap untuk digunakan sebagai: a. pengumuman di kantor desa/kelurahan atau sebutan lain; 14, 15. 16. 7a 18. 19, 20. 21. 22. -23- b. pengumuman di sekretariat/balai Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) atau tempat strategis lainnya; dan c. _arsip PPS (11) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan_ salinan DPT sebagaimana dimaksud pada ayat (9), dalam bentuk softcopy dengan format portable document format (pdf) yang tidak dapat diubah kepada Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat kecamatan, Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat kabupaten/kota, Panwas Kecamatan dan Panwas Kabupaten/Kota. Pasal 20 dihapus. Pasal 21 dihapus. Pasal 22 dihapus. Pasal 23 dihapus. Pasal 24 dihapus. Pasal 25 dihapus. Pasal 26 dihapus. BAB IV diubah, schingga berbunyi sebagai berikut: BAB IV DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN DAN DAFTAR PEMILIH PINDAHAN, Bagian Kesatu BAB IV diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Bagian Kesatu Daftar Pemilih Tambahan 23. 24. - 24 - Ketentuan Pasal 27 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 27 Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT tetapi memenuhi syarat sebagai Pemilih, menggunakan hak pilihnya pada hari pemungutan suara dengan dimasukkan dalam DPTb di TPS yang sesuai dengan alamat Pemilih yang bersangkutan menggunakan formulir Model A.Tb-KWK. Ketentuan ayat (1) dan ayat (2) Pasal 28 diubah, sehingga Pasal 28 berbunyi sebagai berikut: Pasal 28 (1) Salinan DPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dapat dilengkapi dengan DPPh. (2) DPPh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas data Pemilih yang telah terdaftar dalam DPT di suatu TPS, yang karena keadaan tertentu tidak dapat menggunakan haknya untuk memilih di TPS tempat yang bersangkutan terdaftar_ dan memberikan suara di TPS lain di provinsi dan/atau kabupaten/kota yang sedang menyelenggarakan Pemilihan dalam satu wilayah. (3) Keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a, menjalankan tugas di tempat lain pada hari Pemungutan Suara; b. menjalani rawat inap di rumah sakit atau puskesmas dan keluarga yang mendampingi; c. menjadi tahanan di rumah tahanan atau lembaga permasyarakatan; d. tugas belajar; . pindah domisili; dan f, _ tertimpa bencana alam. (4) DPPh sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun menggunakan formulir Model A.4-KWK paling lambat 3 (tiga) hari sebelum hari pemungutan suara, 26. -25- 29, meneliti kebenaran identitas yang bersangkutan pada DPT. (2) Dalam hal Pemilih telah terdaftar dalam DPT, PPS atau KPU/KIP Kabupaten/Kota mencatat pindah memilih pada kolom keterangan DPT dan menerbitkan surat Keterangan Pindah Memilih menggunakan formulir Model A.S-KWK, dengan ketentuan: a. lembar kesatu untuk Pemilih_—_-yang bersangkutan; dan b. lembar kedua sebagai arsip PPS atau KPU/KIP Kabupaten/Kota. (3) Pemilih menyampaikan formulir Model A.5-KWK kepada PPS tempat tujuan memilih paling lambat 3 (tiga) hari sebelum hari pemungutan suara. Ketentuan Pasal 31 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 31 (1) KPU — Provinsi/KIP Aceh = dan_—KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam menyusun data Pemilih, DPS dan DPT menggunakan Sistem Informasi Data Pemilih. (2) Sistem Informasi Data Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk mendukung kerja penyelenggara Pemilihan dalam menyusun, — mengkoordinasi, mengumumkan, memelihara data Pemilih dan untuk melayani Pemilih melakukan pemeriksaan data Pemilih. (3) Setelah —_ pemungutan suara, KPU/KIP Kabupaten/Kota memasukkan data DPTb pada Sistem Informasi Data Pemilih guna memudahkan Pemutakhiran Daftar Pemilih untuk Pemilihan atau Pemilu berikutnya. 27. 28. Bach Pemutakhiran Daftar Pemilih untuk Pemilihan atau Pemilu berikutnya. Ketentuan ayat (2) Pasal 37 diubah, dan Pasal 37 ditambahkan 2 (dua) ayat, yakni ayat (3) dan ayat (4), sehingga Pasal 37 berbunyi sebagai berikut: Pasal 37 (1) Pemutakhiran Data Pemilih di Rumah Tahanan, Lembaga Pemasyarakatan, dan Rumah Sakit dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota bersama PPK dan PPS setempat, dan berkoordinasi dengan petugas Rumah Tahanan, Lembaga Pemasyarakatan, dan Rumah Sakit tersebut. (2) Pemutakhiran Data Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan Pemilih menunjukkan Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau Surat Keterangan untuk membuktikan bahwa Pemilih yang bersangkutan adalah penduduk pada daerah Pemilihan. (3) Dalam hal Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum mempunyai Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau Surat Keterangan, Pemilih dapat menunjukkan Kartu Keluarga sebagai dasar Coklit. (4) KPU/KIP Kabupaten/Kota bersama PPK dan PPS setempat mencatat Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dengan memberikan keterangan tidak mempunyai Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau Surat Keterangan. Ketentuan ayat (1) Pasal 38 diubah, sehingga Pasal 38 berbunyi sebagai berikut: Pasal 38 (1) Apabila sebelum penetapan DPT terjadi bencana atau konflik pada seluruh atau sebagian daerah Pemilihan yang mengakibatkan penduduk setempat harus pindah domisili, pemutakhiran data Pemilih dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota bersama 29. 30. 31. -27- PPK dan PPS dengan memerhatikan tempat tinggal sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau Surat Keterangan. (2) Apabila setelah penetapan DPT terjadi bencana atau konflik pada seluruh atau sebagian daerah Pemilihan yang mengakibatkan penduduk setempat harus pindah domisili ke tempat pengungsian, KPU/KIP Kabupaten/Kota melayani hak _pilih penduduk tersebut sesuai dengan lokasi tempat pengungsian Ketentuan Pasal 39 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 39 Rekapitulasi DPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 digunakan sebagai bahan penyusunan kebutuhan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan, serta proses pendistribusiannya. Ketentuan ayat (1) Pasal 40 diubah, sehingga Pasal 40 berbunyi sebagai berikut: Pasal 40 (1) Mengubah sebagian dan jenis formulir untuk keperluan pemutakhiran data dan daftar Pemilih, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan it (2) Pengadaan formulir Pemutakhiran Data Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota. Ketentuan Pasal 41 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 41 Ketentuan mengenai tata cara pemutakhiran data dan daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil “oo Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, ditetapkan dengan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota dengan berpedoman pada Peraturan KPU ini dan Peraturan KPU yang mengatur tentang tahapan, program dan jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. 32. Di antara BAB VIII dan BAB IX disisipkan 1 (satu) bab, yakni BAB VIIA, sehingga berbunyi sebagai berikut: BAB VIIIA KETENTUAN PERALIHAN 33. Di antara Pasal 41 dan Pasal 42 disisipkan 2 (dua) pasal, yakni Pasal 41A dan Pasal 41B, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 41A (1) Dalam hal Pemilih belum mempunyai Kartu Tanda Penduduk Elektronik, Pemilih dapat memilih dengan menggunakan Surat Keterangan paling lambat bulan Desember 2018. (2) Terhitung sejak bulan Januari 2019, syarat terdaftar sebagai Pemilih hanya menggunakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Pasal 41B Pemutakhiran data dan daftar Pemilih yang telah dilaksanakan sebelum Peraturan KPU ini diundangkan, dinyatakan sah dan tetap berlaku Pasal II Peraturan KPU ini berlaku pada tanggal diundangkan. 208) Agar setiap orang = mengetahuinya, _ memerintahkan pengundangan Peraturan KPU ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 September 2016 KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, JURI ARDIANTORO Diundangkan di Jakarta pada tanggal DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR LAMPIRAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR —-TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DANWAKIL BUPATI DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA JENIS FORMULIR DALAM PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DANWAKIL BUPATI DAN/ATAUWALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA, NO] KODE NAMA MODEL A : 1. J A-KWK Daftar Pemilih 2. | AA-KWK Daftar Pemilih Baru 3. |AAL-KWK | Tanda Bukti Pendaftaran Pemilih 4. |AA2-KWK | Stiker Tanda Bukti Pencocokan dan Penelitian 5. |AB-KWK Daftar Perubahan Pemilih Hasil Pemutakhiran 6. | A.C-KWK Daftar Pemilih Potensial Non KTP-elektronik 7, |AC.L-KWK | Rekapitulasi Daftar Pemilih Potensial Non KTP-clektronik Desa/Kelurahan 3 lacaKwk ae Daftar Pemilih Potensial Non KTP-clektronik al enoee SS Potensial Non KTP-elektronik aaa a Daftar Per “otensial Non KTP-elektronik 11. |A1-KWK Daftar Pemilih Sementara 12. | A.1.1-KWK Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Desa/Kelurahan 13. [A.1.2-KWK _| Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Kecamatan 14. | A.1.3-KWK Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Kabupaten/Kota 15.[A.1.4-KWK | Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Provinsi 16.|A.1.A-KWK | Formulir Tanggapan dan Masukan Masyarakat terhadap DPS 17. | A2-KWK Daftar Perubahan Pemilih Hasil Perbaikan 18. | A.3-KWK Daftar Pemilin Tetap NO KODE NAMA MODEL A’ 19. |A.3.1-KWK _| Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Desa/Kelurahan 20. | A.3.2-KWK Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Kecamatan 21. | A.3.3-KWK _| Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Kabupaten /Kota 22. | A.3.4-KWK | Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Provinsi 23, | A4-KWK Daftar Pemilih Pindahan 24, | A.S-KWK Surat Pemberitahuan (Daftar Pemilih Pindahan) 25. | A.Tb-KWK Daftar Pemilih Tambahan ep ~ ew uymey yeurag: exeoiMynuny eun :€ ‘wey: eAuut ‘een euny :z uwey winjaa: 8 ea eum :T ueumeyiad smers ueduesa19y Ssewqesip ueBueso.34 | SS area ers = = z = r aan toe z se [mu | wna weer an | asia pra jane ceuey tunwejay Jueummeeg | snp | ayer je83ue, | ayer redusoy, ewen, XIN HON esi sar] smeis = ‘Sa lueyesnjan/esaa, viow/naivanawn vwerewes2y ISNIAOWa * NMHYL Ee winwad wiv OEY POW ep ~ eH (oe “—) uumey yeusad : a exeainy/nduny euny :€ ume 5 enon euny :z umey wnjag =a esjeq eunL:T dade eumeysod smeis ueBuea19y, seyqesip ueBues2124 * veaveL 1p ueyderava er w a wT or Ww a a na oF @ z Z 3 = v = z T 7 oF s+ z = r = z T 2 unana facet anwn| ayer erduey | ayer eau ewe ° o = in| ayer restues | ayer reduioy N IN ston N uueyeanjoy/esoa ‘wiow/naivanaye ueyewer2y ISNIAOWa Now aa NvHTMad uve Hrnwad wyLsva SADT Ga ep ~ eH c ) INL:9 epuea:z eyes euny :p anger1a ys xH?6 —leUaHIG YepIL:S e88uUaW:T umey yeused d exeainy/nfuny eung :€ ueyeBu: Buel: 8 — yISwOG YepUd: eqep yean: ume: 5 exon euny yiod:Z anu yemegia:€ ——rueq ywad: @ umey wnjag:a —eAUUIE| seMesia:s —_esyeq eunL:T sis ueBuesaiay :ueuimeyied smeis ueduesa.ay sseqgesip ueBuesaiay ipuerderua a a a oF x Ww er a ra oF 6 z Z 3 5 y = z T =r ot ar or > ——s z = z T se [mu | a man /eer asia sis} war fan ‘ewe of fueumepog | ann | ayeryezuex | ayer sedwioy, ewen aN 21ON on e510 smeis Sa ueyesnjan/esog ‘wow/Naivanay veyewe>sy, IsNinowa eee Se YTS NvUHDIVINWN3é TSVH HTMiad NvHVENeSa w¥Ls¥O orev ren | wep ~ 1H ( = ) uymey yeusad exeain/nBuny euny :¢ mex: enn euny :z uymey winjag : 8 1g 2UNL:T sad emo ueumeyuad smeis ueBuesayay esp ueduesaia4 “yembues “ puerdeava o a a a a a rn a a TT oF @ z 7 3 = 7 = z T cs what oF = Tome tan ed) = 7 = z T se [mu | aoina/werer an_|_ aisle ra fang aa ywejoy Jucumeysag | smn | ayer reBuer | ayer zeduioy ewen IN »10N, on esa sway] smeis ‘Sab veyesnjay/esoa ‘vion/naivanewn uweyewersy, IsNinoud = i om = * NVHIIWSS M2I9-d1N NON TWISNALO4 HNIWad WLW OFT IPPON eqo8Buy “¢ eioBBuy -Z emay “T ueguey epuey ewen VANS NVLNONNWd VILINV [e88ue, Sad Ouayd yedes weep uexYesiG Wwi0]] er zr z 3 € z T a d 7 uesuesaray uunaea yejuang S41 s0WoN "ON ISNIAOUd ?VLOW/NALVdNeyy NvivWyoay NVHVYNT3N/VS3G Sdd H310 NOHYL NVHYUNTay/vs3a NVHIUNad 102349]9-d14 NON TISN3LOd HITIV3d YV14VG ISVINLId We ueBue epuey NVLVINY93y NHI ei08Buy “s e1088uy “y e108Buy “¢ e208Buy °Z enyay “T ewen 3d VILINYE yeB8ue] ydd Ouajd yedes wejep uexyesiq. inyes Yejes 19109 (T :ue e329 Wiol] Ei er er Tr or 6 = = = ° © z at d 1 wesuessiy unwed yenunr Sau yejwnr ueyeinjay/esag eweNn ON ISNIAO¥a vion/NaLvénev NYLVINYI3y Ndd H3TO NoHYL, NVHIIN3d NVLVWW239 91U0.392[2-d1 NON TVISN3LOd HITIWAd YV14VG ISVINLIdvATy Model A.A.1-KWK CONTOH ‘TANDA BUKTI PENDAFTARAN PEMILIH, PEMILIHAN ‘TAHUN Kepala Keluarga/ Penghuni Rumah : Ditanda tangani di ‘Tanggal, Kepala Keluarga /Penghuni Rumah Alamat No. TPS No | Nama Pemilih 1. 2. 3. 4. 5. _| 6. 7. 8 9. 10, i. 12. = @ PeMiLlHAN Kepala Keluarga/ Penghuni Rumah Alamat No. TPS TAHUN Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Model A.A.1-KWK ‘TANDA BUKTI PENDAFTARAN PEMILIH Nama Pemilih Ditanda tangani di. Tanggal, Kepala Keluarga /Penghuni Rumah 25252 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Model A.A.2-KWK STIKER TANDA BUKTI PENCOCOKAN DAN PENELITIAN Spesifikasi Stiker Tanda Bukti Pencocokan dan Penelitian sedikitnya memuat: 1. Snow PF BN Logo KPU Jenis dan Tahun Pemilihan Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Hari dan Tanggal Pencocokan dan Penelitian Jumlah Keluarga Jumlah Pemilih ‘Tanda tangan Kepala Keluarga/Penghuni Rumah Tanda tangan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Model A.1.A-KWK FORMULIR TANGGAPAN DAN MASUKAN MASYARAKAT TERHADAP DPS PEMILIHAN . “TAHUN . Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa/Kelurahan..... » Kecamatan... D Kabupaten /Kota ..... sonnsunnes Menerima tanggapan dan masukan terhadap DPS dari Nama Alamat Alasan memberikan tanggapan/masukan karena 1. Kesalahan data pemilih 2. Belum terdaftar Bonne Materi tanggapan dan masukan untuk dimasukan kedalam Daftar Tanggapan Masyarakat adalah sebagai berikcu: Nama Pemilih, NO. KK NIK/Identitas lain ‘Tempat/Tanggal Lahir Umur Status Perkawinan (B/S/P) Jenis Kelamin Alamat Jalan/Dukuh RT/RW Disabilitas No. TPS Demikian masukan dan tanggapan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan untuk digunakan sebagai bukti perbaikan Daftar Tanggapan Masyarakat Pemilu Kepala Daerah ‘Tahun Tertanda Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemberi Masukan/tanggapan (ose on ) ( ) * menunjukkan dan menyerahkan fotocopy kartu tanda penduduk, kartu keluarga, paspor, atau surat keterangan domisili Model A.1.A-KWK TANDA BUKTI FORMULIR TANGGAPAN DAN MASUKAN MASYARAKAT TERHADAP DPS PEMILIHAN TAHUN ... Alasan memberikan tanggapan/masukan ... . untuk pemilih n.. Tram Tertanda Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemberi Masukan /tanggapan Model A.S-KWK SURAT PEMBERITAHUAN (DAFTAR PEMILIH PINDAHAN) PEMILIHAN eee (UN NO. KK NIK/ No.Paspor Nama Jenis Kelamin Alamat Alasan Pindah Terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap 1 TPS 4 Kabupaten/Kota 2° Desa/Kelurahan 5 Provinsi 3° Kecamatan : Digunakan oleh pemilih untuk menggunakan haknya untuk memilih/memberikan suara di Panitia Pemungutan Suara TPs ae : Desa/Kel fl or : Ketua, Kecamatan Kab/Kota Provinsi SURAT PEMBERITAHUAN (DAFTAR PEMILIH PINDAHAN) PEMILIHAN TAHUN NO. KK NIK/ No.Paspor Nama Jenis Kelamin Alamat Alasan Pindah ‘Terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap 1 TPS eee sewne 4 Kabupaten/Kota 2 Desa/Kelurahan oe 5 Provinsi 3° Kecamatan Digunakan oleh pemilih untuk menggunakan haknya untuk memilih/memberikan suara di: Dalam Negeri *) Panitia Pemungutan Suara ‘TPS . a Desa/Kel so : Ketua, Kecamatan, Kab/Kota Provinsi ueBue epuey e10BBuy “s eio38uy “> ex0BBuy “¢ e1088uy -Z emay "T ewen VLOW/N3LVdNWy NINN NVHITINAd ISIN [288ue1 e109/qey nay ouayd 1edes Weep vey\esia Wii] co er wr a 6 + Bi € eal 4 7 Te7e580 ueBuesa1% ue yejany sax yewwne | yen ueyeweray eWeN “ON ISNIAO’d ‘vLOW/NaLvénaVA WED VLOW/NaLWdN@Vy Néy HITO * NVH Wad VLON/NALVANVY 9!403349]2-d11 NON 1VISN3LOd HITIWAd HVL4V ISVINLIdv3Y ueBue epuey eed SeenyE e1088uy ex088uy ey08uy ewen ISNIAO¥d NWN NVHITINAd ISINOX ~ jeBBuey Isuinoig Ny Ouayd yedes wejep ueyYesig enzay ° WO] uesues2}9y ar 4 7 unwed Yeung Sd yejunr 1e9/e590 yejwinr “ey yen B0/uayedngey Ewen OPI V NOH.” ISNIAOUd. ISNIAOUd N4y H310 NVHIUNad 1042999-d1N NON IWISN3LOd HITINd YVLAVG ISVINLIdY3Y ep = 1 i ) umn yourod : 4 eveoim/nBuny uns ¢ uimey: 5 eneN euny :z eniay uymey winjag: 8 esjeq eun,:T ‘WLOW/N3LVENEV> WINN NVHITIW3¢ ISINO¥ eumeyzad smeis ueBuesi2y sseugesip ueBueayay “yeBBuey " 1p wexderana ca w a oT a oa a a 7 oF 6 z Z 3 3 7 = z T = a oF a — r = z oy wena /Lerer an_| aisle wr a yweex |ueurmerzag| smn) ayer yesauey | ayer sedwoy ewen IN 201 ON, on. swar_ | smers Sa — vveyesnjoy/esog ‘ ‘vion/naivanew uwerewersy, = Iswinoud ee nen NYT 2a POW ueBuey epuey ewen, Vans NVLNONNWad VILINYE [e8Bue] sd Ouajd edes wejep ueyyesiq e108Buy “¢ eqoBBuy °z emay "T NOHYL NVHITINad NVHVUN73)/vSaa VUVLNSW3S HITIWad YVLdVG ISVINLIdYae ST Wiol] = ¥ zr i or € 5 % = r a a 7 wetuesaiey, area yerune Sd JOWON “ON ISNINOUd # vLOW/NaLvaN@WH NvLvINYoay NyHYUNIay/vsaa Sdd HI10 Pio 8Buy e108Buy * P10 88uy e1088uy * enay ueBue) epuey ewen, NVLVINV93¥ NVHITIGd VILINVA Je8BUe, ygg ouaid yedes wejep UeyYyesig yes Yejes 19109 (T :uexere9 W101] 2 Z 3 e z T a a a ueBuesaay Sd yejwine ueyeanjay//esag ewen ‘ON ISNIAO’d WLON/NaLWaneva NvLWINWoax WNT TV M%dd H310 * NOVI” NVLVINVD3N VEVLNAW3S HITINGd UVLO ISVINLId vay * NVHITIWad ueBuey epuey eio88uy 0 8Buy ey08Buy e1088uy emay ewen VLOW/N3LVENYA WNWN NVHITINGd ISIWOX reB8ue e10y/qey dy Ouayd redes wejep UeAYesIO Wwiol] EG zr T or @ L 5 ¥ a z i d+1 a 1 Fx/esea ueduesaey iad We[uINE san yenwne | yejwune ueveweray EWEN “ON ISNIAOWd viOn/NaLWanvn V1LOn/NALVdNSVy Ndy 310 NOH * NVHITINGd NET VLOW/NALWdN@VN VUVINGINGS HITINGd HVLIVG ISVINLIdWae ueBuey epuey exo 8Buy eioa8uy e1038uy enyoy ° ewen ISNIAOYd WANN NWHIIN3d ISINOX *je88Ue]|suinoid fg ouayd redes weep ueyyesta eyo BBuy * dads Wil] ca ca a zr 18 or ueBueaay a ued uejwiny sd yejwne Tey/es00 yejwng “2a yejuine eoy/uaredngey eweN, NT NOHVL ISNIAOYd Nd H310 NVHIWad ISNIAOUd VUVINAWS HITINad YVLAVG ISVINLIdWse ep = eH i ) aynpnpuag uexng : OF INL?9 epuea:z eyes euny ange210 reuayia EPL: § eB8uUaW: T ymey yeusad exeoiny/nBuny euny :¢ ered 1woa yepuld : » evep yen: men: S enan euny :z eniay, Wn YeMeqa:€ neq YI ummey winjag:@ —eAUUIE|SemGesia:s —_esyec Eun :T ‘sis vee! ewmeyad smeis ueBuersi0y, esp ueBuesa9y sp uexdeiaua a w a wT a oa et wr 7 oF 6 @ 7 3 5 7 = z T sa are oF as z = r = z T se [mw | wena weer an_| aisle sis) wa [ana — tusey | ueuneysag| sun | sryerreaauey | ayer redwoy wen, aN HON on, sia swor_|_smers ‘sa ueyesnjoy/esea viow/natvanevn uwerewer2y, Isninoud sn ere Nuiiveuad TSvH Hind NYHVENeBE wvLs¥O WOE V PPO wep ~ 1H i d s y € mex youd :d z wuymey:§ ena 1 umey winjag a ‘W10n/NaLvanav# WAIN NVHMINAd ISINOX isis ueduesoioy veumerjod smers vedues9r3y ‘reemne Hee ppueydersua or or e a oF o T oF € = t 3 s v € 7 cr x 7 iF = =e Ee ee se [mu | te unyng/ueer an | dsl sis} pra [awa ewe ‘uywejay | ueuimesag | nun | ayer eB3uey | s1yer veduso, ewen IN LON on esia) aw swat | smeis ‘Sal ueyesnjan/esog vio/nanvenavn eyewe2y ISNIAQUE NOL, ea NvHTIWae dvi HMIN3d UVLO, ane Y PP eyo88uy *€ eios8uy °z emay "T ueBuey epuey ewen Vuvns NVLNONAWad VILINYd ween |eBBuel Sdq OUa|d Yedes Wejep UeXYeSIG 7Wwi0i] a or a z T a d 7 ueduesaiay yuaea WeruNG ‘Sd 10WON “on ISNIAOWd + vLOW/NaLvanaV NVLWINOaX + NVHVUNTaN/vsaa ‘Sdd H310 NOH“ NVHVuniay/vsad dial HIMIWad YvL4va ISvInLdvIay NVHIUINad TEV ey088uy exo BBuy e108Buy * e1088uy * emay dds ueBue, epuey ewen NVLVINVO3) NVHITIN3d VILINYE “ Je8BueL ydd oua|d ede wejep UeXYesIa yes yeles 19409 (T uerere> W101] = ze er zr © oF 6 n Z 3 € z T a a 1 ueguea.9y yynuag yejwine sad yejwint ueyesnjay/esag ewen ‘ON ISNIAOWd WLON/NaLwdneyy NVLWIWY23y dd H310, = " NVHITIW]d NVLVINVD3N d¥131 HITINGd YVLIVG ISVINLd wae WNTEV ueBuey epuey eio82uy e1o8auy exo8suy ex08Buy emay ewen Vi0n/NaLvdNvy WAIN NVHMIWGd ISINOX Je88ue1 e10y/qey nay ouaid redes wejep UeXYesIC Wiol| = ra or s - r 5 ¢ i c a @ 7 Ten/e00 uesuesayey judg yenane saiyewnr| _yewne weyewesay eweN “ON ISNIAONa vion/nauvenavn WEEV ” NOVA” VLOW/NALVdNGYy Nd HI1O * NVHIIINd VLON/NALWdNaVY dv1a1 HITIWAd YVLAVG ISVINLIdvaY eyo8Buy eio83uy eiossuy eio38uy enay ueSue epuey, ewen, ISNIAOWd WAN NVHIIWad ISIN JeBue, !suinosg dy Oudjd redes wejep UeXYesIO Wiol] wr a a or 6 H 3 : i z T #1 @ 7 Ten/e530 wesue2399 nama werunr saiyewwine | yewnr [299 yejuine| e0y/uaredngey ewen | “ON ISNIAOUd Nay H3T0 NoHWL NVHIIWad ISNIAOWd dV13 Hd YVLAVG ISVINLIdWAae NOP EW ep ~ eH vy uymey yewsag eue>iny/nuny eun :€ umey :s eAUUIe senugesia :s sian euny emoy uymey winjag : euyelp eung:y esyeg eun.: evens uernunweg enjueg ueumeyiad smers ueBues919y, seyqesip ve8ueso39% fee peBaueL 1p veyderouig w a a a cn or Ww er a T oF @ z Z 9 = 7 t z T err oF sr z = z a z se [mu | wena ere an | aisle vesueiaey | 09 ‘eae unwejay Jueumenog| anwn| syyeryexauey | ayer edwon ewen, iN EN on. esa mw swar_|_smes = sa ueyemay/esaa, aad ‘wow/naivanew eyewer2y, Isninowd = enews HTN Nvivanta Hniwvad wav THN PORT *VISANOt a INOIND NVHITINGd ISINOM VALI ep ~ eH t ) umey yeusad : exeoyynuny euny :€ mew: eAuue} sempgesia :s enn euny:z. emay uymey wnjag: enyeso eunsy esyeq euns: T eens ueynBunuiag exeBBuajahuiag yodwojay ueuimeniad smers ueduesa12y igesip ueBues224 “yeaaue ” pueden a é @ Z 3 $ 7 = z T rey rT z z = z = z T se pow [aw wma /werer an | a vweauessiey | ane vewew wey ueumeod | snwn| ayer ressuey | ayer edwoy ewen aN ON, on, esta smeis, Sai ‘veyeunjan/esag ‘wiow/naivanaw ueyeweroy ISNInOWa Nowa

You might also like