Professional Documents
Culture Documents
Setelah menerima mandat dari MPR dan dilantik menjadi presiden kedua Republik
Indonesia , presiden Soeharto kemudian segera menerapkan sejumlah kebijakan
politiknya sebagai berikut:
a. Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI)
Berdasarkan ketetapan MPRS No. XXIV/MPRS/1966, PKI resmi dibubarkan dan
dinyatakan sebagai organisasi terlarang di seluruh Indonesia. Secara resmi PKI
dinyatakan sebagai organisasi yang terlarang di Indonesia pada 18 Maret 1966.
b. Penyederhanaan partai politik
Pada masa orde baru, pemerintah melakukan penyederhanaan dan penggabungan
partai-partai politik yang ada menjadi tiga kekuatan partai politik sebagai berikut:
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan gabungan dari Nahdlatul
Ulama (NU), parmusi, Perti, dan PSII
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) merupakan gabungan dari Partai
Nasional Indonesia (PNI), partai katolik , partai Murba, IPKI, dan
Parkindo
Golongan Karya (Golkar)
c. Pelaksanaan pemilu yang berkesinambungan
Masa Orde Baru berhasil melaksanakan pemilu secara berkesinambungan
sebanyak enam kali yaitu pada tahun 1971,1977,1982,1987,1992,dan 1997.
Pemilu tersebut menggunakan asas luber yaitu akronim dari
langsung,umum,bebas, dan rahasia
Dominasi dari golkar yang selalu memenangkan pemilu telah memungkinkan
soeharto tetap menjadi presiden selama enam periode
d. Peran ganda atau Dwifungsi ABRI
Konsep Dwifungsi ABRI mirip dengan konsep jalan tengah yang dicetuskan
A.H Nasution. Kedua konsep tersebut sama-sama menyebutkan tentara atau
militer memungkinkan untuk memasuki ranah politik sipil. Konsep jalan tengah
tidak menghendaki tentara atau militer berkuasa penuh terhadap kegiatan politik
sipil. Hal ini berbeda dengan makna dwifungsi ABRI yang menjadikan ABRI
dalam hal ini secara organisasi berkuasa atas sipil dan juga menduduki jabatanjabatan strategis dilingkungan pemerintahan,seperti posisi menteri,gubernur,dan
bupati.
Kemudian pada masa orde baru, presiden soeharto mencetuskan dan
melaksanakan konsep yang didasarkan kepada pemikiran bahwa pemerintah perlu
memberikan peran ganda kepada ABRI untuk menciptakan stabilitas politik.
Peran ganda yang dimaksud adalah peran dalam bidang pertahanan keamanan dan
sosial-politik-ekonomi. Peran ganda inilah yang mendapat istilah lebih popular
yaitu Dwifungsi ABRI
e. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4)
Sejak 1978,pemerintah menyelenggarakan penataran P4 bagi seluruh lapisan
masyarakat di Indonesia. Tujuannya adalh member pemahaman yang sama
tentang Demokrasi Pancasila, setelah itu pada tahun 1985 pemerintah menerapkan
pancasila sebagai asas
tunggal dalam kehidupan berorganisasi. Penerapan asas tunggal ini mempunyai
arti bahwa semua organisasi yang ada pada masa itu tidak diperbolehkan
menggunakan asas selain pancasila.
f. Penataan politik luar negri Indonesia
Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno,Indonesia pernah meyatakan keluar
dari keanggotaan PBB, hal ini terjadi ketika Malaysia diterima sebagai anggota
tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Dengan kejadian tersebut Indonesia
melakukan normalisasi hubungan dengan Negara-negara lain seperti
singapur,Malaysia dan tiongkok ,selain itu Indonesia juga aktif dalam kegiatan
organisasi regional maupun internasional seperti OKI,OPEC,APEC, dan ASEAN