Professional Documents
Culture Documents
REPUBLIK INDONESIA
dan/atau
memiliki
jabatan
akademik
peraturan
tunjangan
perundang-undangan
profesi,
tunjangan
perlu
khusus,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
Peraturan
Pemerintah
tentang
Guru
dan
Dosen,
serta
Tunjangan
Kehormatan Profesor;
Mengingat
dan
Indonesia
Dosen
Tahun
(Lembaran
2005
Nomor
Negara
157,
Republik
Tambahan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
Pemerintah
Nomor
74
Tahun
2008
Pemerintah
Nomor
37
Tahun
2009
PEMERINTAH
TENTANG
TUNJANGAN
DAN
DOSEN,
SERTA
TUNJANGAN
KEHORMATAN PROFESOR.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama
mendidik,
mengajar,
membimbing,
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
tugas
mengembangkan,
utama
dan
mentransformasikan,
menyebarluaskan
ilmu
masih
mengajar
di
lingkungan
satuan
pendidikan tinggi.
4. Tunjangan profesi adalah tunjangan yang diberikan
kepada guru dan dosen yang memiliki sertifikat
pendidik
sebagai
penghargaan
atas
profesionalitasnya.
5. Tunjangan khusus adalah tunjangan yang diberikan
kepada
guru
Pemerintah
dan
atau
dosen
yang
pemerintah
ditugaskan
daerah
oleh
sebagai
Kehormatan
kepada
adalah
dosen
yang
tunjangan
memiliki
yang
jabatan
akademik profesor.
8. Departemen adalah departemen yang menangani
urusan
pemerintahan
dalam
bidang
pendidikan
nasional.
9. Menteri adalah menteri yang menangani urusan
pemerintahan dalam bidang pendidikan nasional.
10. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
Pasal 2 . . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
Pasal 2
Peraturan Pemerintah ini mengatur:
a. Tunjangan profesi bagi guru dan dosen;
b. Tunjangan khusus bagi guru dan dosen;
c.
peraturan
perundang-undangan
diberi
profesi
sebagaimana
dimaksud
pada
yang
bersangkutan
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 5
(1)
negeri
sipil
diberikan
sesuai
dengan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
(2)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
kesetaraan
(2)
Januari
tahun
berikutnya
setelah
yang
Januari
tahun
berikutnya
setelah
yang
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
BAB III
TUNJANGAN KHUSUS
Pasal 10
(1)
khusus
setiap
bulan
selama
masa
penugasan.
(2)
yang
bersangkutan
secara
nyata
(4)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
penugasan
yang
bersangkutan
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
(1)
negeri
sipil
diberikan
sesuai
dengan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7-
(2)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
kesetaraan
(2)
BAB IV
TUNJANGAN KEHORMATAN
Pasal 14
Dosen yang memiliki jabatan akademik profesor dan
memenuhi
persyaratan
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
diberi
tunjangan
yang
bersangkutan
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 16 . . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
Pasal 16
(1)
(2)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
kesetaraan
(2)
tunjangan
kehormatan
sebagaimana
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
BAB V
PENGANGGARAN DAN PEMBAYARAN
Pasal 20
(1)
sipil,
dianggarkan
dalam
anggaran
dianggarkan
dalam
anggaran
Pemerintah
pembayaran
tunjangan
sebagaimana
Tunjangan
profesi
Departemen
sertifikasi
bagi
Pendidikan
pendidik
kuota
guru
di
Nasional
lingkungan
yang
sebelum tahun
lulus
2008
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 10 -
b.
Agama
yang
memperoleh
sertifikat
(1)
berlakunya
Peraturan
Pemerintah
ini
bersifat final.
(2)
Dengan
berlakunya
pembayaran
Peraturan
tunjangan
khusus
Pemerintah
atau
ini,
bantuan
peraturan
baru
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah ini.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 25
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar . . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 11 -
Agar
setiap
orang
pengundangan
mengetahuinya,
Peraturan
penempatannya
dalam
memerintahkan
Pemerintah
Lembaran
ini
Negara
dengan
Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 8 Juni 2009
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 8 Juni 2009
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ANDI MATTALATTA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2009 NOMOR 85
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT NEGARA RI
Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan
Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat,
Wisnu Setiawan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 41 TAHUN 2009
TENTANG
TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GURU
DAN DOSEN, SERTA TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR
I.
UMUM
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen mengatur bahwa guru dan dosen berkedudukan sebagai tenaga
profesional yang bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan
nasional. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru dan
dosen berhak atas tunjangan profesi yang ditetapkan dengan prinsip
penghargaan
atas
dasar
prestasi.
Tunjangan
profesi
tersebut
dihadapi
dalam
melaksanakan
tugas
di
daerah
khusus.
Dosen
juga
mengatur
mengenai
pemberian
tunjangan
tentang
Guru
dan
Dosen,
perlu
ditetapkan
Peraturan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
II.
Pasal 12 . . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24 . . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5016