Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Wahana 1352702218
Jurnal Wahana 1352702218
menawarkan
konsep
ukuran
representatif material dasar. Ukuran
representatif yang secara umum
digunakan berdasar pada : (1) diameter
median material dasar, d50; (2) diameter
material dasar, d35, sebagaimana
diusulkan Einstein (1950) dan Acker
and White (1973); (3) diameter rata-rata
yang didefinisikan oleh Meyer-Peter
and Muller (1948) sebagai dm =
Pbidi, dimana Pbi adalah fraksi dari
material dasar untuk ukuran fraksi i,
dan di adalah diameter representatif dari
material dasar pada ukuran fraksi i; dan
(4) kecepatan jatuh rata-rata yang
didefinisikan oleh Han (1980) sebagai
m = (Pbiim)1/m, dimana i adalah
kecepatan jatuh partikel ukuran di, dan
Faktor
ketidakseragaman
sedimen yang ditunjukkan sebagai
d90/d30 telah digunakan oleh Jaeggi
(1995) untuk menghitung pengaruh
distribusi ukuran butiran. Sementara
itu, koefisien gradasi yang didefinisikan
sebagai G = 0,5(d84/d50+d50/d16) telah
digunakan oleh Shen and Rao (1991),
dimana dp adalah diameter dimana p
persen dari material dasar adalah lebih
halus. Faktor d90/d30, G, dan lainnya
yang
menggambarkan
gradasi
campuran dipercaya menjadi signifikan
pada
angkutan
sedimen
karena
menunjukkan luasnya ragam bentuk
dan rentang ukuran partikel dimana
secara signifikan ada pada material
dasar.
Dalam penelitian ini, dipelajari
parameter statistik butiran pada
angkutan sedimen dasar dengan
47
Nama
Batu sangat besar
(Very Large Boulders)
Batu besar
(Large Boulders)
Batu sedang
(Medium Boulders)
Batu kecil
(Small Boulders)
Kerakal besar
(Large Cobbles)
Kerakal kecil
(Small Cobbles)
Kerikil sangat kasar
(Very Coarse Gravel)
Kerikil kasar
(Coarse Gravel)
Kerikil sedang
(Medium Gravel)
Kerikil halus
(Fine Gravel)
Kerikil sangat halus
(Very Fine Gravel)
Pasir sangat kasar
(Very Coarse Sand)
Pasir kasar
(Coarse Sand)
Interval/range
(mm)
1/2 - 1/4
1/4 - 1/8
1/8 - 1/16
(s/d 0.0625 mm)
1/16 - 1/32
1/32 - 1/64
1/64 - 1/128
1/128 - 1/256
1/256 - 1/512
1/512 - 1/1024
1/1024 - 1/2048
1/2048 - 1/4096
Nama
Pasir sedang
(Medium Sand)
Pasir halus
(Fine Sand)
Pasir sangat halus
(Very Fine Sand)
Lumpur kasar
(Coarse Silt)
Lumpur sedang
(Medium Silt)
Lumpur halus
(Fine Silt)
Lumpur sangat halus
(Very Fine Silt)
Lempung kasar
(Coarse Clay)
Lempung sedang
(Medium Clay)
Lempung halus
(Fine Clay)
Lempung sangat halus
(Very Fine Clay)
Koloid
48
(2)
dimana y2 and y1 adalah dua nilai dari
frekuensi persen kumulatif di bawah
dan di atas frekuensi kumulatif yang
dicari yx. x2 and x1 adalah ukuran
partikel dalam satuan yang sesuai
dengan frekuensi kumulatif y2 and y1.
Parameter-peremeter di dapat
dihitung dalam satuan mm maupun .
Hitungan untuk konversi satuan dari
mm ke adalah sebagai berikut.
(3)
Sedangkan untuk konversi dari satuan
ke mm dihitung dengan :
(4)
Distribusi ukuran partikel secara
umum ditunjukkan dengan empat
parameter (Yang, 1996) yaitu :
1. Mean (Rata-rata)
Mean (rata-rata) dapat dianggap
sebagai
pusat
matematis
dari
sekumpulan data. Mean / rata-rata dapat
dihitung dengan berbagai pendekatan.
Mode, median dan mean adalah sama
dalam sekumpulan data berdistribusi
normal simetris (tidak miring), tetapi
tidak sama pada sedimen kerikil fluvial
yang memiliki distribusi yang miring.
Grafik
rata-rata
geometrik
pendekatan akar kuadrat adalah akar ke
n dari perkalian n bilangan. Untuk
distribusi ukuran partikel, rata-rata
geometrik secara umum dihitung dari
akar kuadrat dua persentil dalam mm
(Yang, 1996) sebagai berkut.
(5)
2.
49
3.
Skewness
value
-0.3 to -1
-0.1 to -0.3
-0.3 to 0.1
0.1 to 0.3
0.3 to 1
4.
Kurtosos
Kurtosis
menunjukkan
kepuncakan atau kedataran distribusi
dalam perbandingan kepada distribusi
normal. Ukuran ini tidak sering
digunakan untuk mengukur distribusi
ukuran partikel pada sungai-sungai
dengan dasar kerikil. Untuk distribusi
ukuran partikel dalam satuan , Folk &
Ward (1957) mengusulkan untuk
50
(7)
51
Puncak
Merapi
Lokasi material
Krasak 2
Sungai
Krasak
Skala 1:50.000
Sungai
Progo
Lokasi material
Krasak 3
Berat
tertahan
gram
Berat
lolos
gram
%
tertahan
%
% lolos
%
% tertahan
kum
%
% lolos
kum
%
75
0.000
2000.000
0.000
100.000
0.000
100.000
25
20
16
10
4
2
502.900
152.250
90.050
264.050
270.800
140.450
497.100
847.750
909.950
735.950
729.200
859.550
25.145
7.613
4.503
13.203
13.540
7.023
49.710
84.775
90.995
73.595
72.920
85.955
25.145
32.758
37.260
50.463
64.003
71.025
74.855
67.243
62.740
49.538
35.998
28.975
152.450
847.550
7.623
84.755
78.648
21.353
0.5
173.750
826.250
8.688
82.625
87.335
12.665
0.355
253.300
746.700
12.665
74.670
100.000
0.000
2000.000
100
53
Berat
tertahan
gram
75
25
20
16
10
4
2
1
0.5
0.355
0.000
18.100
32.400
18.100
147.400
277.950
159.350
257.350
499.050
590.300
Berat
lolos
gram
%
tertahan
%
2000.000
981.900
967.600
981.900
852.600
722.050
840.650
742.650
500.950
409.700
0.000
0.905
1.620
0.905
7.370
13.898
7.968
12.868
24.953
29.515
2000.000
% lolos
%
% tertahan
kum
%
100.000
98.190
96.760
98.190
85.260
72.205
84.065
74.265
50.095
40.970
0.000
0.905
2.525
3.430
10.800
24.698
32.665
45.533
70.485
100.000
% lolos
%
% tertahan
kum
%
99.653
82.305
96.040
91.955
90.480
71.495
90.805
51.750
80.235
45.630
0.347
9.195
11.175
15.198
19.958
34.210
38.808
62.933
72.815
100.000
% lolos
kum
%
100.000
99.095
97.475
96.570
89.200
75.303
67.335
54.468
29.515
0.000
100
Ukuran
ayakan
10
4.75
4
2.8
2
1
0.85
0.5
0.355
0.25
6.950
176.950
39.600
80.450
95.200
285.050
91.950
482.500
197.650
543.700
Berat
lolos
gram
%
tertahan
%
1993.050
823.050
960.400
919.550
904.800
714.950
908.050
517.500
802.350
456.300
0.347
8.848
1.980
4.023
4.760
14.253
4.598
24.125
9.883
27.185
2000.000
% lolos
kum
%
99.653
90.805
88.825
84.803
80.043
65.790
61.193
37.068
27.185
0.000
100
% Lolos Kumulatif
80
70
60
50
40
30
MATERIAL SEDIMEN I
20
MATERIAL SEDIMEN II
10
0
0.1
10
100
54
0,4
0,4
0,3
1,3
1,4
1,9
d16
0,7
0,4
0,3
0,6
1,2
1,7
d25
1,4
0,5
0,3
-0,5
1,1
1,5
d50
10,2
0,9
0,7
-3,3
0,2
0,6
d75
25,2
3,9
1,6
-4,7
-2,0
-0,6
d84
37,3
7,1
2,6
-5,2
-2,8
-1,4
d95
60,3
14,5
6,8
-5,9
-3,9
-2,8
Material Dasar
(dalam mm)
(dalam )
1
2
3
1
2
55
5,467
2,597
-0,285
0,731
Krasak 2
1,835
1,839
0,504
0,712
Krasak 3
0,912
1,493
0,346
0,867
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan,
dapat
diperoleh
kesimpulan bahwa material dasar
Krasak 1 dicirikan oleh mode kerikil,
dan very poorly sorted, platikurtic dan
berdistribusi skewness negatif. Tipe
sampel adalah polymodal. Adapun
material dasar Krasak 2 dicirikan oleh
mode pasir, dan poorly sorted,
platikurtic dan berdistribusi skewness
sangat positif. Tipe sampel adalah
bimodal. Untuk material dasar Krasak 3
dicirikan oleh mode pasir, dan poorly
sorted, platikurtic dan berdistribusi
skewness sangat positif. Tipe sampel
adalah polymodal.
56
Skewed
towards the
fine side
and flat
frequency
distribution
very skewed
towards the
coarse side
and flat
frequency
distribution
very skewed
towards the
coarse side
and flat
frequency
distribution
DAFTAR PUSTAKA
Ackers, P. & W.R. White, 1973,
Sediment
Transport:
New
Approach and Analysis, Journal
of the Hydraulics Division,
ASCE, vol. 99, no. HY II , pp.
2041 -2060
Einstein, H.A., 1950, The Bedload
Function for Sediment Transport
in Open Channel Flow, U.S.
Department of Agriculture Soil
Conservation Technical Bulletin
No. 1026
Folk R.L. & Ward W.C., 1957, Brazos
river bar : a study of significance
of grain size parameters, Journal
of Sedimentary Petrolology. 27 :
3-26
Garde, R.J. & Raju, K,G,R., 1985,
Mechanics
of
Sediment
Transportation
and
Alluvial
Stream Problems, Second Edition,
Wiley Eastern Limited, Roorkee,
India
Hadisantono, R.D., dkk, 2002, Peta
Kawasan
Rawan
Bencana
Gunung Api Merapi, Jawa
Tengah dan DIY, Direktorat
Vulkanologi
dan
Mitigasi
Bencana Geologi, Bandung
Han, Q., 1980, A Study on the NonEquilibrium
Transport
of
Suspended Load, Proceedings of
the International Simposium on
57