Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mata Kuliah Praktek Mesin-Mesin Perkakas adalah Mata Kuliah yang wajib ditempuh
Untuk melatih mahasiswa menggunakan alat-alat permesinan dan alat-alat bantu permesinan
seperti alat ukur (, jangka sorong, dll) yang ada pada Workshop Teknik Mesin sesuai aturan dan
cara yang benar.
b.
Agar mahasiswa dapat menggunakan alat-alat tambahan dan alat-alat non-mesin secara benar
sesuai prosedur yang ada.
c.
Agar mahasiswa dapat menerapkan secara langsung teori yang didapat di bangku kuliah
sehingga mahasiswa dengan mudah memahami dan dapat mempraktekkannya sesuai teori
dengan benar dan tepat.
Untuk memenuhi dan melengkapi jumlah SKS yang diambil mahasiswa dalam program kuliah
Teknik Mesin D3 Semester II.
b. Melatih keterampilan dan pengetahuan atas penerapan teori yang didapat di bangku kuliah.
c.
Sebagai tolak ukur kemampuan Mahasiswa antara memahami teori yang ada dengan praktek
yang akan telah dilaksanakan.
d. Melatih Mahasiswa secara individu untuk mendapatkan bekal di dunia kerja nantinya.
C. Benda Kerja Yang Dibuat
1. Pengerjaan dengan Kikir adalah Mengikir benda kerja
2. Pengerjaan dengan Mesin Bor adalah Melubangi benda kerja
3. Pengukuran dengan Highgauge dalah High gauge adalah pengukur ketelitian dapat dipakai
untuk mengukur tinggi benda kerja untuk mengukur perbedaan ketinggian beberapa bagian
4.
BAB II
PROSES PENGERJAAN BANGKU (PEMBUATAN PALU)
1. Besi bulat di potong,kikir kedua ujungnya hingga rata ukuran panjangnya mencapai 92
mm.
2. Bagi garis menjadi 4 bagian dengan Highgauge di permukaan benda kerja hingga
mencapai persegi 4
3. ukur dengaan jangka sorong dari ujung pertama mencapai 9 mm.beri garis batas keliling
diameternya.
4. jepit di ragum .kikir dari jarak 9 mm hingga mencapai kotak,ukuran ketebalannya adalah
16 mm
5. ukur kerataan permukaan masing2 dengan pisau perata.bila sudah rata,ukur dengan jangka
sorong dari ujung bulatannya hingga mencapai54 mm beri garis batas.ujung kotaknya di
bagimenjadi 2 berikan garis kemudian tarik garis cekung hubungkan keduanya,kikir
hingga rata.
6. ukur lagi dari ujung bulatannya,dan mencapai32 mm berikan titik ditengah. lubangkan
dengan bor,pilih mata bor dengan ukuran yang sudah di tetapkan.kemudian kikir cekung
samping bulatannya.
7. besi yang lebih kecil tetapi ukurannya panjang,kikir salah satu ujungnya sesuai dengan
lubang,pasang stannya pada lubang bila sda terpasang las di sambungan stannya.kikir
hingga rata,amplas dengan kertas plas yang halus hinga licin
kasar untuk awal,dan dilanjutkan dengan kikir yang sedang apabila sudah hamper selesai atau
finishing,dan diakhiri dengan yang memiliki gigi halus.
a) gigi kasar (bastand)dipakai untuk pekerjaan awal.
b) gigi sedang digunakan untuk mendekati finishing.
c) gigi halus ((secoundcuts)smoothcuts) digunakan untuk akhir atau finishing.
Mengikir Benda Kerja
1. Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelah kiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah.
Kaki harus terbentang dengan menyesuaikan panjang kikir. Sudut antara poros ragumdan kaki
2.
mendekati 30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan.
Gerakan badan dan kaki
Posisi badan berdiri tegak dan
berlahan-lahan condong maju
selama gerak pemotongan. Kaki
sebelah kanan tetap lurus.
Pandangan lurus selalu ditujukan
pada benda kerja. Perhatikan
3. Cara memegang kikir
a. Tangan kanan : Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di
bawah pegangan.
b. Tangan kiri :Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang lain sedikit ditekukan akan
tetapi tidak sampai memegang atau menggenggam.
c. Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat dan pegang kikir dengan
tangan kanan dan ujung kikir dipegang oleh ibu jari dan jari-jari lainnya.
4. Tekanan pada kikir
Tekanan pada kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja yang dikikir. Pada waktu mulai
usapan pertama, tekanan maksimum pada tangan kiri dan tekanan minimum pada tangan kiri.
Tekanan tangan kiri dan kanan sama kuat saat pemotongan di tenganhtengah. Pada saat usapan
terakhir, tekanan minimum pada tangan kiri dan tekanan maksimum pada tangan kanan
5.
Pemilihan kikir
Pemilihan macam kikir yang digunakan tergantung pada ukuran, bentuk permukaan benda
kerja.
a) Mengikir rata
Benda kerja dijepit dengan ragum, sedemikian hinggga penjempitan tidak menyebabkan benda
kerja rusak atau bengkok. Pengikiran memanjang, kikir digunakan sejajar dengan sisi panjang
benda. Pengikiran melintang, kikir digunakan sejajar dengan benda kerja. Pengikiran menyilang,
dilakukan pada proses finishing, dengan sudut 60o terhadap sisi memanjang.
1. menggunakan sikat baja
Wire Brush
Bulu-bulu sikat semuanya terbuat dari baja karena disesuaikan dengan penggunaannya. Untuk
membersihkan butiran logam dari peralatan yang habis digunakan atau membersihkan karat pada
lempengan, sisi-sisi benda kerja
C. Mesin Bor
1. Pengertian
Mesin bor adalah salah satu jenis-jenis mesin per kakas yang secara umum digunakan
untuk membuat lubang (mengebor) suatu benda kerja, juga pada mesin ini dapat dilakukan
pekerjaan-pekerjaan yang lain misalnya : memperluas lubang (reamer), mengebor lubang
penahan, pengeboran bentuk tirus pada bagian atas suatu lubang atau gerak pembenam. Mesin
bor biasa juga dinamakan mesin gerak, mesin pembuat lubang.
BAB III
A. Kesimpulan
Kikir adalah proses mengurangi,membentuk dan menghaluskan benda kerja sesuai
keinginan.yang proses pengerjaannya dimulai dengan menggunakan kikir yang memiliki gigi
kasar untuk awal,dan dilanjutkan dengan kikir yang sedang apabila sudah hamper selesai atau
finishing,dan diakhiri dengan yang memiliki gigi halus.
B. Saran
Beberapa saran yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Persiapkan diri sebelum memasuki bengkel
2. Patuhilah tata tertib bengkel yang ada dan telah dibuat.
3. Gunalahlah alat keamanan yang telah disiapkan yang sesuai dengan alat yang akan kita
4.
5.
6.
7.
jalankan.
Megunakan alat-alat benkel sesuai fungsinya.
Disiplin praktikum dengan alat yang ada.
Melaksanakan petunjuk praktikum yang telah diberikan.
Tetap mengutamakan Teori K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA PLAT
I. DASAR TEORI :
Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung
lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah
direncanakan.
Pengerjaan
plat
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
Penggores
Mistar baja
Gunting seng lurus
Gunting sengk serong kiri kanan
Palu plastic
.Tang
Landasan
Jangka besi
IV. BAHAN :
Seng plat 1,5 lembar. Paku keling secukupnya.
V. PETUNJUK UMUM :
1. Pahami terlebih dahulu gambar kerja sebelum memulai pekerjaan.
2. Proses pembuatan sambungan tidak harus urut dari A, B, C, D.
VI. TINDAKAN KEAMANAN KERJA :
1.Pakailah pakaian kerja dan alas kaki yang lengkap.
2.Hati-hati dalam menggunakan alat yang tajam dan runcing seperti gunting seng
dan penggores.
3.Bersihkan serpihan-serpihan plat sisa pemotongan dan buang ditempat sampah
yang telah disediakan.
4.Gunakan alat dan perkakas sesuai dengan fungsinya.
PROSES PENGERJAAN PLAT (PEMBUATAN OPEN )
1. Terlebih dahulu cek semua peralatan yang akan digunakan apakah sudah lengkap
sesuai dengan daftar yg tersedia, dan letakkan semua peralatan ditempatnya dengan
rapi.
2. Sebelum proses pengerjaan ukur terlebih dahulu bahan plat mentah, pastikan
ukuran nya cukup untuk membuat benda jadi.
3. Sebelum pemotongan lihat dengan teliti berapa ukuran yang diperlukan untuk
penguatan dan pelipatan atau pun ukuran utama nya.
4. Plat 1,5 lembar diberi tanda ukuran dengan penggores gunting untuk pembuatan
bagian tengah, ukuran bagian belakang, ukuran bagian depan, ukuran bagian pintu,
ukuran bagian luar yang diinginkan.
5. Kemudian lipat dengan lipat plat dengan mesin pelipat sesuai dengan ukuran yang
ditetapkan
6. Rangkai sesuai gambar kerja untuk pembuatan open
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada proses kerja plat selalu gunakan alat keselamatan hal ini menjaga diri anda
dan agar kita tidak luka. Pada saat pengerjaan benda kerja harus benar-benar teliti
baik pada saat pengukuran maupun pemotongan plat agar pada saat benda kerja
dirakit akan mendapatkan kecocokan antara bagian yang satu dan lainnya dan
mendapatkan hasil yang memuaskan.
B. Saran
Sebaiknya didalam pengerjaan plat mahasiswa diharapkan lebih teliti dalam
pengukuran agar tidak merusak bahan kerja. dan lebih profesional didalam
bekerja.
Dec
2
ATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya, sehigga saya dapat menyusun laporan ini hingga
selesai. Laporan ini saya susun dalam rangka untuk memenuhi persyaratan
progam kegiatan belajar mengajar tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 1
Kediri.
Dan saya telah menyelesaikan laporan kerja ini, yang telah saya beri judul
LAPORAN PEKERJAAN PLAT yang disusun dengan pembahasan materi dengan
bahasa yang baik, singkat, padat, dan mudah untuk dipahami.
Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada :
AFTAR ISI
D
1. Kata Pengantar
i
2. Daftar Isi
..............................................................................................................
.................................. ii
3. BAB I Pendahuluan
.. 1
4. BAB II Alat Alat KerjaPlat
. 2
II. 1. Mistar Baja
. 2
II. 2. Mistar Siku
. 2
II. 3. Penggores
... 3
II. 4. Penitik
... 3
II. 5. Jangka
3
II. 6. Gunting
. 4
II. 7. Malet (Palu Lunak)
4
II. 8. Palu Konde
. 5
II. 9. Landasan
. 5
II. 10. Ragum
5
II. 11. Mesin Lipat
. 5
5. BAB III Bahan Kerja Plat
. 6
6. BAB IV Intruksi Kerja
7
IV. 1. Cara Menggunakan Penggores
7
IV. 2. Cara Memotong Plat
.. 8
IV. 3. Cara Menggunakan Kikir
8
7. BAB V Gambar Kerja
. 9
8. BAB VI Langkah Kerja
. 10
12
11. Kata Penutup
13
AB I
PENDAHULUAN
B
Pekerjaan membentuk plat tipis adalah cara yang sering dilakukan tanpa
menggunakan mesin. Laporan ini berisi tentang alat alat yang dipakai
dalam membentuk dan melipat plat tipis, serta bahan yang dibutuhkan.
Kegiatan belajar yang harus dilakukan adalah menjelaskan fungsi alat yang
dipakai, macam bentuk alat dan langkah kerja serta keselamatan dan
kesehatan kerja dalam pekerjaan untuk membentuk dan melipat plat tipis.
Dengan menguasai laporan pekerjaan plat ini, diharapkan peserta diklat
mamapu memahami cara kerja yang meliputi pembentukan dan pelipatan
plat tipis secara benar.
AB II
Alat Alat Kerja Plat
B
c. Jangka Bengkok
d. Jangka Garis
e. Jangka Tongkat
II. 6. Gunting
Digunakan untuk memotong plat
Macam macam gunting :
a. Dilihat dari bentuk bibir :
-
gunting
gunting
gunting
gunting
gunting
bibir lurus
lengkung
universal
paruh burung
dirgantara.
gunting tuas
gunting giletin,
Landas Tirus
Landas Bola
Landas Pipa
Landas Alur
AB III
BAHAN KERJA PELAT
B
Yang dimaksud dengan kerja plat adalah membuat benda kerja atau benda
jadi dari bahan logam yang berbentuk lempeng tipis atau plat.
Pekerjaan yang sering dilakukan pada kerja plat meliputi : melukis,
mengawat, membentuk, menyambung, dan menguat tepi.
Bahan yang digunakan dalam kerja plat banyak sekali macamnya, tetapi
dalam kerja plat khususnya dalam pembuatan penglipatan dan
pembentukan digunakan bahan BJLS. BJLS digunakan karena mudah
dibentuk dan juga dilapisi seng yang berfungsi melindungi baja agar tidak
berkarat dan tahan lama.
Baja BJLS memiliki ukuran ketebalan plat antara 0,02 mm 8,97 mm,
mempunyai panjang 1800 mm dan lebar 900 mm dan ada juga dengan
panjang 24000 mm dan lebar 1200 mm.
AB IV
INTRUKSI KERJA
B
AB V
GAMBAR JOBSITE (GAMBAR KERJA)
B
AB VI
LANGKAH KERJA
B
1. Pertama tama yang kita laukan adalah meratakan bahan plat yang
telah dibagikan digunakan dengan mallet. Pukullah hingga permukaan
plat menjadi rata
2. Lalu plat disikukan dengan cara dikikir dengan kikir halus
3. Bahan diukur dengan panjang 150 mm dan lebar 40 mm, bila sudah
sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan kemudian digunting dan
disikukan kembali
4. Lukis plat dengan penggores dengan sisi kiri diberi panjang 45 mm dan
sisi kanan diberi panjang 5 mm
5. Sisi atas dan bawah diberi jarak 5 mm
6. Buat sudut 45 terhadap sisi atas dan sisi kanan
7. Kemudian buat lagi sudut 45 terhadap sisi bawah dan sisi kanan
AB VII
KESELAMATAN KERJA
B
Dalam bekerja kita harus memperhatikan tiga hal yang sangat penting demi
keamanan kita, yaitu 3K yang artinya adalah Kesehatan, Keamanan, dan
Keselamatan Kerja. Dalam hali ini saya hanya membahas tentang
keselamatan kerja, yang isinya :
1. Jangan memakai jam tangan, cincin, dll pada waktu bekerja.
ESIMPULAN
K
Bahwa sesungguhnya untuk memperoleh hasil yang baik dan benar dalam
bekerja, khususnya pada pembuatan macam macam lipatan tepi tidaklah
mudah. Kita harus benar benar memperhatikan fungsi dan tujuan dari
penggunaan alat alat kerja. Misalnya saja dalam memotong plat yang
ATA ENUTUP
K
P
Sebetulnya masih banyak hal yang akan saya sampaikan didalam laporan
ini, karena terbatasnya waktu dan kesempatan serta kemampuan saya,
maka seperti inilah adanya yang saya sampaikan. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan
kekurangan baik dari bentuk, tulisan, isi, mupun susunan bahasanya.
Dan apabila dalam laporan ini ada hal hal yang tidak berkenan dihati
pembaca, saya mohon maaf. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
Semoga saya diberi kesempatan lagi untuk menyusun laporan selanjutnya,
demikian laporan ini saya buat semaksimal mungkin agar bapak guru dan
pembaca bisa menggunakannya sebagai media informasi.
Diposkan 2nd December 2012 oleh Yahya Mahendra
Tambahkan komentar
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
Dec
2
Puji syukur saya ucapkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha esa atas
limpahan rahmat dan hidayahnya saya menyusun laporan ini hingga selesai
.saya menyusun laporan ini untuk memnuhi persyaratan program kegiatan
belajr mengajar tahun ajaran 2012-2013 SMK NEGERI 1 KEDIRI.
Saya ucapkan terima kasih kepada bapak dan semua pihak yang telah
membantu membuat laporan ini .
Penyususn
DAFTAR ISI
Kata Pengantar. i
Daftar Isi ii
Pendahuluan . 1
Perlengkapan dan Pekerjaan Las ..4
Fungsi - fungsi dari alat bantu las ................................................... 6
Keselamatam Dan Langkah Kerja .. 8
PENDAHULUAN
Tujuan Kegiatan Pembelajaran : Dalam kegiatan belajar ini, siswa didik diberikan
penjelasan
mengenai; fungsi atau kegunaan serta macam-macam peralatan dari las
busur listrik.
Uraian Materi :
Mesin las yang ada pada unit peralatan las berdasarkan arus yang
dikeluarkan pada ujung-ujung elektroda dibedakan menjadi beberapa
macam.
Kontak kutub Pengontrol tegangan Pengatur arus Kabel las Kabel massa Kabel las kabel
massa Kontak terbuka Tegangan Pengatur arus (halus)
Pengatur arus (kasar) sekunder hanya kecil, maka Gambar mesin Las AC. untuk
menghasilkan daya yang besar perlu arus besar. Arus yang digunakan untuk peralatan las
sekitar 10 ampere sampai 500 ampere. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan
keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus yang lebih besar pula, dan
sebaliknya.
mesin tidak mengeluarkan arus listrik atau nyala busur listrik lemah. Kelebihan mesin
DC dan AC Mesin las DC Mesin las AC Busur nyala listrik yang dihasilkan stabil
Perlengkapandanperawatan lebih murah Dapat menggunakan semua jenis elektroda
Kabelmassadan kabel elektroda dapat ditukar untuk mempengaruhi yang dihasilkan
Dapat digunakan untuk pengelasan pelat tipis Nyala busur kecil sehingga mengurangitimbulnya keropos pada rigi-rigi las
Sumber penyebab gangguan pada mesin las bisa terjadi dari dalam mesin (internal) atau
dari luar (eksternal). Gangguan-gangguan dari luar yang bisa terjadi misalnya arus dari
sumber tegangan mati atau tegangan dari sumber lemah atau turun. Adapun gangguan
dari dalam mesin sendiri misalnya sikat katup mesin DC kotor, mesin las terlalu panas,
kumparan pada trafo rusak (akibat hubung singkat atau lilitannya putus), atau ada ada
salah satu instalasi yang tidak terhubung (ada kabel putus). Gangguan-gangguan yang
timbul dapat diatasi dengan beberapa cara, antara lain menaikkan putaran generator untuk
menaikkan tegangan atau menaikkan arus yang lemah, memperbaiki atau
mengganti lilitan kumparan trafo, mendinginkan mesin, jika kabel amper Menggunakan
Peralatan Las Busur Listrik rusak diganti yang baik, memperbaiki hubungan kabel,
membersihkan sikat pada katup, dan menghidupkan listrik cadangan bial sumber
utamanya mati.
helm/kedok las yang dapat menahan sinsar las dengan kaca las. Ukuran kaca
Ias yang dipakai tergantung pada pelaksanaan pengelasan. Umumnya
penggunaan kaca las adalah sebagai berikut: No. 6. dipakai untuk Ias titik No. 6
dan 7 untuk pengelasan sampai 30 amper. No. 6 untuk pengelasan dari 30
sampai 75 amper. No. 10 untuk pengelasan dari 75 sampai 200 amper. No. 12.
untuk pengelasan dari 200 sampai 400 amper. No. 14 untuk pangelasan diatas
400 amper. Untuk melindungi kaca penyaring ini biasanya pada bagian luar
maupun dalam dilapisi dengan kaca putih.
2. Sarung Tanagn
Sarung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang
pemegang elektroda. Pada waktu mengelas harus selalu dipakai sepasang
sarung tangan.
3. Apron
Apron adalan alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit
atau dari asbes.
Ada beberapa jenis/bagian apron :
o apron lengan
o apron dada
o apro lengkap :
4. Sepatu Las
Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api, Bila tidak
ada sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai.
5. Masker Las
Jika tidak memungkinkan adanya kamar las dan ventilasi yang baik, maka
gunakanlah masker las, agar terhindar dari asap dan debu las yang beracun.
6. Kamar Las
Kamar Ias dibuat dari bahan tahan.api. Kamar las penting agar orang yang ada
disekitarnya tidak terganggu oleh cahaya las.
Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las dilengkapi dangan sistim
ventilasi: Didalam kamar las ditempatkan meja Ias. Meja las harus bersih dari
bahan-bahan yang mudah terbakar agar terhindar dari kemungkinan terjadinya
kebakaran oleh percikan terak las dan bunga api.
7. Jaket las
Jaket pelindung badan+tangan yang tebuat dari kulit/asbes
Pengertian Pengelesan :
Mengelas Busur adalah menyambung dua buah benda kerja dengan jalan menggunakan
nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung.
Alat alat utama yang digunakan dalam mengelas adalah :
1.
mesin las ac dan dc atau gabungan antara mesin las ac dan dc.
2.
3.
Clem Massa
2.
Baju apron
3.
Sepatu las
4.
Palu terak
5.
6.
Ragum
7.
8.
Sarung tangan las untuk melindungi tangan terhadap listrik dan panas tersebut maka
operator las diwajibkan untuk menggunakan sarung tangan las.sarung tangan las
hendaknya terbuat dari benda yang bersifat isolator dan fleksibel atau lemas sehingga
tidak mengganggu sewaktu memegang bendakerja las.
2.
Baju apron untuk melindungi badan bagian dada terhadap sinar yang tidak terlihat
Sepatu las untuk melindungi bagian bawah kaki dari percikan bunga api las.
4.
5.
Sikat baja atau sikat kawat untuk membersihkan hasil terak las setelah dipukul
Ragum untuk menjepit benda kerja yang akan dikerjakan oleh operator las.
7.
Tang atau penjepit panas untuk menjepit benda kerja yang dalam keadaan masih
Kaca mat alas untuk melindungi mata dari sinar ultrafiolet dan inflamerah.
Gas asetelyne
Agar aman dipakai gas asetelyne dalam tabung tekanannya tidak boleh melebihi 100 kPa
dandisimpan tercampur dengan aseton. Tabung asetelyne diisi dengan bahan pengisi
berpori yang jenuh dengan aseton, kemudian diisi dengan gas asetelyne. Tabung
asetelyne mampu menahan tekanan sampai 1,7 MPa.
1
Gas oksigen
Katup pengaman
Tang penjepit
Sarung tangan
Sumber api
Palu besi
Pembersih brander
Kunci tabung
10 Sikat baja
Persiapan alat alat dan bahan las Busur atau Las listrik
Alat alat utama yang digunakan dalam mengelas adalah :
1.
mesin las ac dan dc atau gabungan antara mesin las ac dan dc.
2.
3.
Clem Massa
4.
Batangan Electroda
2.
Baju apron
3.
Sepatu las
4.
Palu terak
5.
6.
Ragum
7.
8.
Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik (jaket/apron).
2. Gunakan alat keselamatan seperti: pelindung muka, kaca mata las,
resipator, sarung tangan, sepatu las.
3. Jangan memegang benda kerja sesaat setelah proses pengelasan,
apabila akan memegang benda kerja gunakan tang panas atau sarung
tangan.
4. Sewaktu busur listrik menyala jangan sekali-kali melihat dengan mata
telanjang (tanpa kaca mata las).
5. Letakkan benda kerja panas pada tempat yang aman, jangan mengenai
benda-benda yang berbahaya misal: kabel elektroda atau kabel massa
dan benda-benda mudah terbakar.
6. Bebaskan bagian yang akan dilas dari kontak dengan bahan-bahan
yang mudah terbakar dan ruangan bertekanan.
Langkah Kerja
1. Mesin las disiapkan dan stel amperenya, yaitu ON untuk
menghidupkan dan OFF untuk mematikan mesin las.
1
terjadi sirkuit listrik yang baik. Pasangkan elektroda pada tang las.
1
Siapkan alat-alat bantu seperti: sikat las, palu las dan tang penjepit.
Jenis bahan yang akan di las hendaknya sesuai dengan jenis elektrodayang akan
digunakan. Karakteristik elektroda dapat dicari pada katalog pabrik pembuatnya
biasanya tertera pada pembungkus elektroda. Pada tabel 2 terteraukuran elektroda tebal
plat baja yang akan di las serta penggunaan listrik. Ukuran-ukuran tersebut hanya berlaku
untuk mengelas mils steel atau baja karbon rendah.3.Kecepatan PengelasanKecepatan
yang seragam dan sesuai sangat diperlukan agar diperoleh pengelasan yang baik. Jika
dikerjakan terlalu cepatakibatnya penetrasi buruk,sambungan menjadi porous dan jejak
hasil pengelasan agak menonjol. Sebaliknya jika terlalu lambat maka cairan elektroda
akan melebar, kan berbentuk lembahatau lekukan serta tidak
ekonomis.mmDiameter SWG NO./inci
Jika arus terlalu besar cairan logam akan mendatar dan tebentuk alur dikirikanannya.Angka-angka yang berikutnya mempumayi artitersendiri, dimana angkaketiga
menunjukan posisi penggunaan yaitu angka 1 untuk posisi bebas, angka 2dibatasi untuk
posisi horizontal dan datar dan jika angkanya 3 hanya untuk posisidatar saja. Angka ke 4
menunjukkan sifat-sifat khusus seperti hasil pengelasan, besar arus listrik dan sifat
penetrasinya. Untuk pengelasan jenis logam lainya jugamempunyai kode angka yang
berbeda misalnya untuk stainless steel: E 308-15,16,E 347-15,16 dan lain-lain. Demikian
juga untuk mengelas logam lainnya. Semuasifat-sifat elektroda tersebut dapat diketahui
misalnya dari katalog pabrik pembuatelektroda.5.Sudut Kemiringan Elektroda dan
KerenggangannyaUmumnya kemiringan elektroda ialah ke arah bagian yang belum di
las.Besar sudutnya sekitar 70o, hampir tidak pernah dilakukan pada arah tegak
lurus.Keranggangan antara ujung elektroda dengan permukaan yang di las sangat penting.
Dapat diartikan sebagai panjang bunga api listrik dari ujung elektrodakepermukaan yang
di las. Ukurannya tergantung dari ukuran elektroda dan posisi pengelasan. Semakin kecil
ukuran elektroda, semakin dekat jaraknya atau bungaapi listrik semakin pendek. Sebagai
patokan ukuran panjang bunga api listrik yaitukira0kira mendekati elektroda.6.Bentuk
sambungan dan LintasanTepi logam yang akan disambung perlu dipersiapkan terlebih
dahulu.Baja yang tebal biasanya tidak cukup hanya dengan satu kali lintasan
pengelasantetapi perlu beberapa kali pengelasan sehingga semua celah tertutup.7.LainlainSelain untuk mengelas elektroda juga sering dipergunakan untuk memotong baja
tetapi hasilnya tidak sebaik pemotongan oksigen jenis elektroda biasanya tertentu tetapi
dapat juga menggunakan jenis E-6010 atau E601
Umumnya elektroda ukuran 2,6mm dapatdipergunakan untuk memotong baja plat setebal
3,2mm dengan arus 75-100A.Gbr. Proses Pengelasan Menggunakan Las
Listrik Pengelasan dengan Elektroda Karbon
Tambahkan komentar
2
Dec
2
Assalamualaikum wr.wb
Puji sukur saya kepada Tuhan YME karena berkat dan rahmat Nya saya dapat
menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Ucapan terimakasih yang pertama
saya sampaikan kepada guru pembimbing matakuliah Praktikum Kerja Bangku yaitu :
o Yth. Bapak Winarto
o Yth. Bapak Sugeng A
Yang telah membimbing saya dalam perkerjaan Kerja Bangku . Yang kedua kepada bapak
ibu saya yang telah membiayai kuliah saya . selanjutnya kepada teman-teman saya telah
membantu saya dalam pratikum dan dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan-kekurangan dalam
bentuk kata-kata maupun dalam penyusunan kalimat. Kritik dan saran kami perlukan
untuk memperbaiki laporan laporan berikutnya. Semoga laporan ini dapat berguna bagi
yang membacanya, terimakasih.
.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. i
DAFTAR ISI ii
1. BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang . 1
2. Tujuan .. 1
2. BAB II KAJIAN TEORI
1. Kikir .. 2
2. Ragum . . 3
3. Gergaji .. 3
4. Penggores .. 4
5. Mistar besi . 4
6. Jangka sorong. ... 4
7. Penitik .. 5
8. Mal huruf . 5
3. GAMBAR JOBSET . 6
4. BAB IV
LAPORAN PRAKTIKUM
1. Mengikir ... 7
2. Menggores 8
3. Setemple 8
5. BAB IV PENUTUP
6. Kesimpulan ... 9
7. Saran . 10
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Praktikum kerja bangku adalah salah satu mata kulah pokok yang diajarkan
difakultars Teknik Universitas Negeri Malang. Mata kuliah ini sangat penting guna untuk
melatih keterampilan dan kejelian mahasiawa dalam bidang permesinan. Praktikum kerja
bangku ini merupakan langkah awal mahasiswa untuk maju ke peralatan permesinan
lebih canggih dan modern sesuai dengan pekembangan jaman. Dalam praktikum ini
mahasiswa hanya mengenal alat-alat paraktikum sederhana dan dikerjakan dengan
manual dan tanpa mengguna kan mesin guna untuk melatik keterampilan mahasiswa,
sehingga dalam praktikum selanjutnya mahasiswa tidak mengalami banyak kesulitan.
Alat-alat kerja bnagku tiu antara lain:
o Kikir
o Ragum
o Gergaji
o Penggores
o Mistar besi
o Jangka sorong.
o Penitik
o Mal huruf
Tujuan
o Siswa dapat mengoprasikan alat-alat kerja bangku dengan baik dan benar.
o Siswa mengerti fungsi dari alat kerja bangku.
o Siswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar.
o Siswa mampu menentukan mana bagian yang harus dikikir sehngga ditemekan
permukaan yang presisi.
o Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik Teknik Mesin
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam bab ini kita akan mempelajari secara detail bagaimana cara kerja dan
kegunaanya dari alat kerja bangku. Disini saya hanya ingin membahas alat kerja bangku
yang telah saya pergunakan dalam praktikum. Alat kerja bangku adalah alat yang
pengoprasianya secara manual tanpa menggunakan mesin,disinilah kemudahan dari alat
kerja bangku bisa dioperasikan dengan mudah namun harus dengan penuh
ketelitian,keterampilan dan keuletan dalam pengerjaanya. Sebelum kita membahas satu
persatu dari alat kerja bangku perlu kita ketahui bahwa semua alat yang kita gunakan
dikerjakan secara manual maka dari itu perlunya keseimbangan antara posisi tubuh dan
gerakan tubuh. Selain itu juga kita harus menggunakan pelindung tubuh untuk
menghindari bahaya keselamatan kerja.
1. 1. Kikir
Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang bertujuan untuk melakukan proses
pemakanan tatal tatal pada benda kerja yang proses pengerjaannya secara manual. Kikir
dibedakan dua jenis kikir halus dan kikir kasar.
Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki tetap
tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara
poros ragumdan kaki mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan.
Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan berlahan-ahan condong maju
selama gerak pemotongan. Kaki sebelah kanan tetap lurus. Pandangan lurus selalu
ditujukan pada benda kerja. Perhatikan
Cara memegang kikir:
o Tangan kanan : Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas
o pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan.
o Tangan kiri :Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang lain
sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau
menggenggam.
o Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuatdan pegang
kikir
dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang olehibu jari dan jari-jari
lainnya.
Cara kerja
Pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan kedua tangan maksimum dan
fungsi tubuh mendorong kedepan.dan pada saat usapan kedua yaitu kebelakang tekanan
minimum.
Tekanan pada kikir tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir.
1. 2. Ragum
Bila kita menjepit bernda kerja pada ragum, benda kerja yang keluardari mulut
ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama apabila bahan bendakerja itu terbuat dari logam
tipis. Bila memungkinkan perbandingan bahanyang keluar dari mulut ragum harus lebih
kecil daripada bagian yang terjepit
Berdasarkan fungsinya ragum untuk mencekam dengan kuat atau memberikan
tekanan tetap, tapi disamping tekanan yang kuat, benda kerja yang kita jepit akan
meninggal kan bekas. Maka dari itu kita perlu matras permukaan yang halus. Caranya
yaitu dengan menaruh plat yang permukaanya halus dan lunak di kedua bagian
pemukaan penjepit.
2. 3. Gergaji
Pada umumnya proses kerja gergaji hampir sama dengan proses kerja kikir namun
perbedaanya yaitu fungsinya kalu gergaji digunakan untuk memotong atau membelah
sedangkan kikir digunakan untuk mengurangi pemukaan yang kurang rata untuk
menentukan permukaan yang presisi.
Cara kerja
Beda dengan kikir kita menggunakan kedua tangan untuk menekan sedangkan pada
gergaji kita hanya menggunakan satu tangan saja yaitu pada pegangan gergaji. Tekanan
maksimal diberikan pada gerakan maju sedangkan pada gerakan mundur tekanan
minimal.
3. 4. Penggores
Alat ini duigunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja atau bahan
yang akan diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores:
o Penggores tangan sedukan.
o Penggores dengan satu ujung bengkok.
o Penggores dengan satu ujung dirobah.
Dan cara pemakainnya adalah sebagai berikut:
Dalam menggunakan penggores membentuk 20-25 derajat. Tekan penggores pada
gambar.
Condongkan penggores kearah maju.
1. 5. Mistar besi
Yaitu berfungsi untuk membuat garis garis. Kenapa menggunakan penggaris besi,
karena semua benda kerja yang kita kerjakan terbuat dari besi mka alat ukurnya pun
harus terbuat dari besi. Kalu kita menggunakan alat ukur yeng terbuat dari plastic maka
akan cepat aus dan alt ukur tersebut tidak standart lagi.
2. 6. Janka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang mempunyai ketelitian ukur hingga Seperseratus
milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagianbergerak. Pembacaan hasil
Yaitu berfungsi untuk menitik benda setelah selesai penggoresan benda kerja. Cara
menggunakan penitik bias dikatakan mudah karena tidak diperlukan cara yang khusus.
Tinggal tentukan tempat mana yang akan di titik dan pukul satu kali.
4. 8. Mal huruf
Mal huruf digunakan untuk proses steempling yaitu member nomor atau huruf pada
benda kerja. Dalam proses seteampel ini harus extra hati-hati karena dilakukan dengan
satu kali pukulan saja, kenapa? karena apabila kita melakukan pemukulan berulang kali
maka posisinya akan berubah dan huruf atau angka akan hancur.
Cara kerja
Tempakan mal pada tempat yang akan di beri huruf dan kemudian pukul satu kali
saja. Lakukan berulang kali sesuai susunan abjad yang diinginkan.
5. 9. Benda kerja
Benda kerja terbuat dari sebuah balok besi yang berukuran kurng lebih; panjang 15
cm dan diameter 23,4 cm
BAB III
GAMBAR JOBSET (GAMBAR KERJA)
BAB VI
LAPORAN PRAKTIKUM
Dalam bab ini saya ingin memjelaskan hasil praktikum yang telah saya jalani selama
kurang lebih 3 minggu ada beberapa pekerjaan yang saya lakukan yaitu;
6. 1. Mengikir
Yaitu mengikir benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen pembimbing. Alat
yang digunakan yaitu:
1. 2. Menggoresan
benar-benar tepat karena pemukulan hanya dilakukan satu kali saja. Kalu
dilakukan secara ber ulang-ulang takutnya posisinya berubah dan huruf akan
hancur.
BAB V
PENUTUP
Kesimpualm
o a)
Perlu diketahui bahwa proses kerja bangku adalah proses kerja yang
dikerjakan secara manual atau pengikisan benda kerja untuk memperoleh ukuran
yang di tentukan, yang dalam penggunaanya secara manual.
o c)
dirinya dan juga rekan kerjanya serta pada alat-alat yang digunakanya. Maka dari
itu mahasiswa perlu mengenkan pakaian kerja untuk menghindari bahaya
keselamatan kerja
o Saran
o a)
Semua pekerjaan yang kita lakukan akan berhasil apabila disertai jiwa yang
Semua pekerjaan akan terasa mudah apabila kita tidak takut untuk mencoba
A. Keselamatan Kerja
o Saat bekerja dengan menggunakan las Asetelyne operator harus memahami
prosedur keselamatan kerja, karena sangat berpotensi menimbulkan bahaya
kebakaran atau ledakan. Prosedur keselamatan kerja sewaktu menggunakan las
asetelyne menekankan pada tindakan pengamanan terhadap peralatan utamanya.
Adapun uraian pelaksanaan keselamatan kerja pada las asetelyne adalah sebagai
berikut.
o 1.
o 2.
Ikuti petunjuk dari instruktur atau dosen pembimbing dan petunjuk yang
o 4.
Minta ijin dari instruktur atau dosen bila hendak melakukan pekerjaan yang
sesuai.
o 7.
standar.
o 8.
Lihat komentar
2
Dec
2
ATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya, sehigga saya dapat menyusun laporan ini
hingga selesai. Laporan ini saya susun dalam rangka untuk memenuhi
persyaratan progam kegiatan belajar mengajar tahun ajaran
2012/2013 di SMK Negeri 1 Kediri.
Dan saya telah menyelesaikan laporan kerja ini, yang telah saya beri
judul LAPORAN PEKERJAAN PLAT yang disusun dengan pembahasan
materi dengan bahasa yang baik, singkat, padat, dan mudah untuk
dipahami.
Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya
kepada :
o Yth. Bapak Winarto
o Yth. Bapak Irawadi P
Selaku guru pembimbing.
Atas bimbingan dari bapak gurulah, saya bias membuat pekerjaan dan
menyelesaikan laporan pekerjaan ini
Penyusu
n
AFTAR ISI
D
1. Kata Pengantar
i
2. Daftar Isi
....................................................................................................
............................................ ii
3. BAB I Pendahuluan
.. 1
4. BAB II Alat Alat KerjaPlat
. 2
II. 1. Mistar Baja
. 2
II. 2. Mistar Siku
. 2
II. 3. Penggores
... 3
II. 4. Penitik
... 3
II. 5. Jangka
3
II. 6. Gunting
. 4
II. 7. Malet (Palu Lunak)
4
II. 8. Palu Konde
. 5
II. 9. Landasan
. 5
II. 10. Ragum
5
II. 11. Mesin Lipat
. 5
o BAB III Bahan Kerja Plat
. 6
7
IV. 1. Cara Menggunakan Penggores
7
IV. 2. Cara Memotong Plat
.. 8
IV. 3. Cara Menggunakan Kikir
8
7. BAB V Gambar Kerja
.9
8. BAB VI Langkah Kerja
.
10
9. BAB VII Keselamatan Kerja .
11
10. Kesimpulan
12
11. Kata Penutup
13
AB I
ENDAHULUAN
B
A
AB II
II. 4. Penitik
II. 5. Jangka
Digunakan untuk membuat lingkaran, memebuat garis sejajar dengan
bidang sisi yang lain, dan mencari titik tengah pada benda bundar.
Macam macam jangka :
g. Jangka Kaki
h. Jangka Tusuk
i. Jangka Bengkok
j. Jangka Garis
k. Jangka Tongkat
II. 6. Gunting
Digunakan untuk memotong plat
o gunting tuas
o gunting giletin,
B
B
AB III
Yang dimaksud dengan kerja plat adalah membuat benda kerja atau
benda jadi dari bahan logam yang berbentuk lempeng tipis atau plat.
Pekerjaan yang sering dilakukan pada kerja plat meliputi : melukis,
mengawat, membentuk, menyambung, dan menguat tepi.
Bahan yang digunakan dalam kerja plat banyak sekali macamnya,
tetapi dalam kerja plat khususnya dalam pembuatan penglipatan dan
pembentukan digunakan bahan BJLS. BJLS digunakan karena mudah
dibentuk dan juga dilapisi seng yang berfungsi melindungi baja agar
tidak berkarat dan tahan lama.
Baja BJLS memiliki ukuran ketebalan plat antara 0,02 mm 8,97 mm,
mempunyai panjang 1800 mm dan lebar 900 mm dan ada juga dengan
panjang 24000 mm dan lebar 1200 mm.
Macam macam bentuk plat baja antara lain :
1. Plat Kasar
2. Plat Menengah
3. Plat Nomor
4. Plat Istimewa
5. Plat Berombak
Bahan yang digunakan Plat BJLS berukuran 0,5 mm
AB IV
NTRUKSI KERJA
AB V
AB VI
ANGKAH KERJA
10. Pertama tama yang kita laukan adalah meratakan bahan plat
yang telah dibagikan digunakan dengan mallet. Pukullah hingga
permukaan plat menjadi rata
11. Lalu plat disikukan dengan cara dikikir dengan kikir halus
12. Bahan diukur dengan panjang 150 mm dan lebar 40 mm, bila
sudah sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan kemudian
digunting dan disikukan kembali
13. Lukis plat dengan penggores dengan sisi kiri diberi panjang 45
mm dan sisi kanan diberi panjang 5 mm
14. Sisi atas dan bawah diberi jarak 5 mm
15. Buat sudut 45 terhadap sisi atas dan sisi kanan
16. Kemudian buat lagi sudut 45 terhadap sisi bawah dan sisi kanan
17. Kemudian buat sudut 45 sebelah kiri, ukuran 45 mm dan sisi atas
18. Dan buat sudut 45 lagi pada sisi sebelah kanan, ukuran 45 mm
dan sisi bawah
19. Setelah pada ukuran 45 mm tadi digambar dengan R. 10 dan
dibor 4
20. Dan sisi 45 sebelah kanan dari 45 mm tadi dihubungkan dengan
R. 10 itu.
21. Setelah itu garis garis yang telah kita lukis tadi dipotong sesuai
dengan gambar pekrjaan
22. Setelah itu beri lubang di titik R. 4 dengan cara dibor.
23. Lipat plat di mesin lipat.
24. Kemudian ratakan lipatang dengan palu mallet diatas landasan,
janngan terlalu keras untuk meratakan lipatan, berguna untuk
memberi sedikit rongga yang akan diisi dengan amplas.
B
K
AB VII
ESELAMATAN KERJA
Dalam bekerja kita harus memperhatikan tiga hal yang sangat penting
demi keamanan kita, yaitu 3K yang artinya adalah Kesehatan,
Keamanan, dan Keselamatan Kerja. Dalam hali ini saya hanya
membahas tentang keselamatan kerja, yang isinya :
25. Jangan memakai jam tangan, cincin, dll pada waktu bekerja.
26. Jangan menyimpan alat alat tajam (pena, penggaris, dll)
didalam saku pakaian.
27. Jangan menghilangkan bekas serbuk besi dengan tgangan
telanjang, pakailah sikat atau lap
28. Jangan mengangkat perlengkapan perlengkapan yang berat
dengan menggunakan tangan kosong.
29. Janagn menggunakan alat alat yang telah rusak atau retak.
30. Jangan menggunakan kikir, skiber, dll tanpa gagang.
31. Pakailah pakaian kerja yang terkancing rapat.
32. Cukurlah rambut agar selalu pendek, atau pakailah peci.
33. Periksalah kepala kepalu palu tidak longgar dari tangkainya.
34. Apabila sedang mengangkat potongan potongan hasil kerja
atau perlengkapan dengan mesin Derek, berdirilah ditempat
yang aman, terang, dan terbuka.
35. Segera laporkan kecelakaan apa saja, bagaimanapun kecilnya ke
guru pengawas.
ESIMPULAN
ATA PENUTUP