Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
tahun 1964 yang mengubah statusnya dari Perseroan Terbatas (PT) menjadi
Perusahaan Negara (PN). Perubahan kedua statusnya dikembalikan lagi menjadi
Perseroan Terbatas ((PT) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 tahun
1969 dengan akte Notaris Soeleman Ardjasasmita pada bulan Januari 1970.
1
1990 Tujuan proyek PUSRI IB adalah membangun pabrik baru dengan kapasitas
produksi sebesar 446 ribu ton Amonia/tahun dengan menggunakan proses Kellog
dan 570 ribu ton Urea/tahun dengan menggunakan proses Advanced Process For
Cost and Energy Saving (ACES) dari TEC. Konstruksi pabrik ini dikerjakan oleh
PT. Rekayasa Industri (Indonesia). Data perluasan Pabrik PT. PUSRI Palembang
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Perluasan Pabrik PT. PUSRI
Pabrik
PUSRI
II
Tahun
Mulai
Operasi
1974
Lisensor Proses
Kellogg MTC, Total
Recycle C- Improved
PUSRI
III
1976
PUSRI
IV
1977
PUSRI
IB
1995
Kellogg Advanced
Process for Cost and
Energy Saving of Toyo
Engineering Corp.
Kapasitas
Terpasang
Pelaksanaan
Konstruksi
218.000 ton
Amonia/tahun
570.000 ton
Urea/tahun
330.000 ton
Amonia/tahun
570.000 ton
Urea/tahun
330.000 ton
Amonia /tahun
570.000 ton
Urea/tahun
446.000 ton
Amonia /tahun
570.000
ton Urea/tahun
Kellogg
Overseas
Corp. (AS)
Kellogg
Overseas
Corp. (AS)
Kellogg
Overseas
Corp. (AS)
PT Rekayasa
Industri
(Indonesia)
Pelaksana Konstruksi
Penandatanganan Kontrak
: 1 Maret 1961
Mulai Konstruksi
: Oktober 1961
Selesai Konstruksi
: Agustus 1963
Produksi Perdana
: 16 Oktober 1963
Sumber Dana
: Bank Exim RI
Jenis Proyek
Kapasitas Terpasang
Proses Pembuatan
: 12,50 MMSCF/MBTU
Kapasitas Gudang
: 25.000 MT
: Pertamina / Stanvac
PUSRI II
-
Pelaksana Konstruksi
Penandatanganan Kontrak
: 1 Agustus 1972
Mulai Konstruksi
: 7 Desember 1972
Selesai Konstruksi
: 6 Agustus 1974
Produksi Perdana
: 6 Agustus 1974
Sumber Dana
Jenis Proyek
Kapasitas Terpasang
Proses Pembuatan
: - Ammonia-Kellog
- Urea-TRCI (Total Recyle C Improved)
: 40.000 MMSCF/MBTU
Kapasitas Gudang
: 15.000 MT
: Pertamina / Stanvac
Tahun Pendirian
: 21 Mei 1975
Pelaksana Konstruksi
Produksi Perdana
: Desember 1976
Sumber Dana
: Bank Dunia, RI
Kapasitas Terpasang
Proses Pembuatan
: - Ammonia-Kellog
- Urea-TRCI (Total Recyle C Improved)
: 40.000 MMCR/MBTU
Kapasitas Gudang
: 15.000 MT
: Pertamina / Stanvac
PUSRI IV
-
Tahun Pendirian
: 25 Oktober 1975
Pelaksana Konstruksi
Produksi Perdana
: Desember 1977
Sumber Dana
Jenis Proyek
Kapasitas Terpasang
Proses Pembuatan
: - Ammonia-Kellog
- Urea-TRCI (Total Recyle C Improved)
: Pertamina / Stanvac
Mulai Konstruksi
: Agustus 1990
Produksi Perdana
: Tahun 1994
Pelaksana Konstruksi
Sumber Dana
Jenis Proyek
Kapasitas Terpasang
Proses Pembuatan
: - Ammonia-Kellog
- Urea-ACES
: 50 MMSCFD/MBTU
: Pertamina / Stanvac
1.
2.
3.
4.
Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya. Butir kapas yang mekar
berjumlah 5 buah Kelopak yang pecah berbentuk 9 retakan ini, melambangkan
angka 59 sebagai tahun pendirian PT Pusri (1959).
5.
6.
7.
Lokasi Pabrik
10
Sumatera Selatan yang memilliki kekayaan alam yaitu gas alam (Natural Gas)
yang merupan bahan baku utama dalam pembuatan pupuk dan tersedia dalam
jumlah yang cukup banyak. Gass Bell & Associates dari Amerika Serikat
memberikan rekomendasi berdasarkan studi kelayakan untuk membangun Pabrik
Pupuk Urea di Palembang, dengan kapasitas 100 ribu ton per tahun.
Beberapa faktor teknis dan faktor ekonomi yang menunjang studi
kelayakan pembangunan PT. PUSRI Palembang di wilayah perkampungan Sungai
Selayur adalah :
a. Keadaan geografis Sumatera Selatan yang memiliki kekayaan gas alam
sebagai
banyak. Selain itu lokasi pabrik juga dekat dengan sumber bahan baku gas
alam, yaitu Prabumulih dan Pendopo yang terletak sekitar 100150 km dari
pabrik.
b. Dekat dengan Sungai Musi yang tidak pernah kering sepanjang tahun,
merupakan salah satu sarana penting untuk sumber air, sarana pembuangan
limbah dan juga sebagai sarana transportasi.
c. Dekat dengan Tambang Bukit Asam yang lokasinya tidak jauh dari Kota
Palembang, yang banyak mengandung batubara dan dapat dijadikan sebagai
cadangan bahan baku yang sangat potensial jika persediaan gas bumi sudah
menipis.
d. Dekat dengan sarana pelabuhan dan kereta api.
Luas tanah yang digunakan untuk lokasi pabrik adalah 20,4732 hektar,
ditambah untuk lokasi perumahan karyawan seluas 26,7965 hektar. Disamping itu
sebagai lokasi cadangan disiapkan tanah seluas 41,7965 hektar yang dimaksudkan
untuk persediaan perluasan komplek pabrik dan perumahan karyawan bila
diperlukan kemudian hari. Pada bagian depan kompleks industri terdapat gedung
kantor pusat. Kantor pusat merupakan kantor staff direksi dan administrasi umum
PT. PUSRI Palembang. Di dalam kompleks PT.PUSRI Palembang juga terdapat
fasilitas pendukung berupa kompleks peumahan karyawan yang dilengkapi
dengan rumah sakit, fasilitas olahraga, gedung pertemuan, perpustakaan umum,
rumah makan, dan masjid. Terdapat juga penginapan yang diperuntukan untuk
tamu PT.PUSRI Palembang.
11
Kompleks perumahan dan kompleks pabrik dibatasi oleh pagar dengan dua
buah gerbang masuk kompleks pabrik yang dijaga eoleh aparat keamanan. Empat
buah pabrik terletak berkelompok kelompok mengelilingi daerah penyimpanan
tangki amoniak. Daerah pengantongan dan gudang terletak dipinggiran sungai
Musi. Peletakan gedung dan daerah pengantongan ke arah dermaga bertujuan agar
pengangkutan untuk bongkar muat di pelabuhan menjadi lebih mudah dan
memerlukan biaya yang lebih murah. Untuk keperluan bongkar muat, PT.PUSRI
Palembang memiliki pelabuhan di tepi sungai Musi. Gambar tata letak PT. PUSRI
Palembang dapat dilihat pada gambar 2.
12
1.3
13
1.3.1
(CO2) dan Ammonia (NH3). Karbon dioksida dan Ammonia digunakan sebagai
bahan baku dalam pembuatan Urea, selain digunakan sebagai bahan baku,
Ammonia juga merupakan produk yang langsung dapat dipasarkan.
Tabel 2. Spesifikasi Produk Ammonia PT. PUSRI Palembang
Spesifikasi
Komponen
NH3
H2O
Kandungan minyak
Detail
Keterangan
99,50% (b/b)
0,50% (b/b)
5 ppm
Minimum
Maksimum
Maksimum
Detail
98% berat
2% (vol.)
1 ppm (vol.)
Jenuh
Keterangan
Minimum
Maksimum
Maksimum
1.3.2
rumus molekul NH2CONH2 adalah senyawa yang berbentuk kristal putih dan tidak
berbau. Bila bercampur air, dapat terhidrolisa menjadi senyawa Ammonium
Karbamat, dan terdekomposisi menjadi Ammonia dan CO 2. Urea larut dalam air,
Alkohol dan Benzene. Daya racunnya rendah, tidak mudah terbakar, dan tidak
meningalkan residu garam setelah dipakai untuk tanaman. Spesifikasi dan sifat
sifat fisik dari produk urea yang dihasilkan PT. PUSRI Palembang dapat dilihat
pada tabel 4 dan 5.
Detail
46%(b/b)
0,55%(b/b)
0,50%(b/b)
150 ppm
Keterangan
Minimum
Maksimum
Maksimum
Maksimum
Maksimum
14
Abu
Fe
Ukuran (prill size) :
6-8 US mesh
>25 US mesh
Penampilan
15 ppm
1 ppm
Maksimum
95%
2%
Putih, butiran(prilled),
Free flowing
1000 Metrik ton/jam
3500 Metrik ton/jam
6,5 meter
Minimum
Maksimum
Urea dalam kantong
Urea curah
Spesifikasi
Titik didih
Titik leleh
Spgr
Indeks bias
Bentuk kristal
Panas pembentukan pada 25C
Panas pelarutan dalam air
Densitas curah
Nilai
132,0C
132,7C
1,335
1,484
Tetragonal
-47,12 Kkal/mol
60 Kkal/mol
0,74 gr/cm3
1.3.3
Produk Samping
Produk samping yang dihasilkan dari proses reaksi pembuatan Urea ini
15
16
Jenis Pupuk
Subsidi (Ton)
Non-Subsidi (Ton)
1.377.612
1.088.188
1.473.045
504.524
1.981.923
426.540
1.875.213
678.165
1.768.256
567.588
Sumber : http://www.pusri.co.id
17
Pemasaran Wilayah 2 :
Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa
Tengah, Jawa Barat.
Kemudian menyusul Surat Keputusan No. 306/MPP/Kep/4/2003 yang
mengatur tentang perubahan atas Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan No 70/MPP/Kep/2/2003 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk
Bersubsidi untuk Sektor Pertanian. SK ini mengatur tentang syarat-syarat bagi
importir, serta tatacara pengadaan pupuk bersubsidi dan non subsidi melalui
impor, Terakhir, dalam rangka lebih meningkatkan kelancaran pengadaan dan
18
jawab
masing-masing
Produsen,
Distributor,
Pengecer,
serta
19
20
Direktur Utama
Direktur Produksi
Direktur Komersil
Direktur Teknik dan Pengembangan
Direktur SDM dan Umum
Direktur utama bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris PT.PUSRI
Palembang, dimana Dewan Komisaris terdiri dari wakil wakil pemegang saham
yang bertugas menentukan kebijaksanaan umum, juga bertindak sebagai
pengawas atas semua pekerjaan dan kegiatan yang telah dilakukan oleh Dewan
Direksi.
Direktur Produksi bertugas menjalankan kegiatan produksi melalui unit
unit organisasi yang berperan di dalam mengoperasikan peralatan dan sarana
penunjang produksi, meliputi pabrik pupuk unit I-B, II, III, IV, produk samping
serta sarana pendukung produksi lainnya dan mengolah serta mengkoordinasikan
seluruh aktivitas yang berkaitan dengan teknik produk dan teknik keandalan serta
jaminan kualitas. Dalam menjalankan tugasnya sehari hari, Direktur Produksi
membawahi General Manajer Operasi dan General Manajer Pemeliharaan.
Direktur Komersil dalam kegiatan sehari harinya dibantu oleh General
Manajer Keuangan dan General Manajer Pemasaran. Tugas dari General Manajer
keuangan yaitu mengelola sumber daya perusahaan dalam bidang keuangan
meliputi pengendalian penerimaan dan pengeluaran serta penempatan dana,
sedangkan tugas pokok General Manajer Pemasaran yaitu mengelola dan
mengembangkan usaha pupuk baik untuk memenuhi program pemerintah maupun
untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri serta mengelola pelaksanaan
ekspor pupuk urea dan ammonia.
Direktur Teknik dan Pengembangan membawahi General Manajer Teknik
dan Perekayasaan, General Manajer Perencanaan dan Tata Usaha, dan General
Manajer Perkapalan. Tugas pokok dari Direktur Teknik dan Pengembangan adalah
mengelola kegiatan rancang bangun dan perekayasaan pemeliharaan pabrik serta
jasa teknik lainnya, baik untuk kepentingan umum maupun kepentingan
21
22
Membuat sendiri peralatan dan suku cadang yang mampu dibuat dengan
tetap memperhatikan segi teknis dan ekonomis.
Departemen operasi IB, II, III, IV ini dipimpin oleh seorang Plant Manager
yang dibantu oleh Superintendent dibantu oleh Assistat Superintendent. Di
bawahnya terdapat group shift yang dipimpin oleh seorang kepala seksi.
2. Departemen Teknik Produksi
Departemen teknik produksi bertugas membantu kompartemen operasi dalam
hal pengamatan operasi, persiapan dan pengendalian mutu bahan baku serta
bahan pendukung, perhitungan produk, eveluasi kondisi serta studi untuk
melakukan modifikasi dan peningkatan efisiensi. Departemen teknik produksi
23
bertugas
menganalisa,
mengontrol
dan
mengawasi mutu bahan baku, bahan penunjang serta hasil produksi pabrik.
Subdepartemen laboratorium ini terdiri dari beberapa bagian yaitu :
a. Bagian laboratorium kimia analisis, membawahi :
-
Struktur Organisasi PT. PUSRI ditentukan oleh dewan direksi yang meliputi :
1. General Manager
General Manager berkedudukan di bawah direktur yang membawahi
beberapa manager. General Manager bertugas sebagai pimpinan disuatu
kompartemen yang meliputi kompartemen produksi, kompartemen pemasaran,
kompartemen jasa teknik & pengembangan usaha, kompartemen keuangan
24
berkedudukan
dibawah
seorang
Staff
Manager
dan
Superintendent
bertugas
untuk
membantu
kinerja
seorang
foreman.
7. Koordinator Operator
Koordinator operator bertugas untuk mengkoordinir operator yang bertugas
dilapangan. Koordinator operator bertanggung jawab kepada senior foreman.
8. Operator Senior
Operator senior bertugas untuk melaksakan suatu kontrol operasi pada pabrik
yang berada di kontrol panel dan bertanggung jawab pada senior foreman.
9. Operator Lapangan
25
Senin- Kamis : Pukul 07.30 16.30 diselingi istirahat pada pukul 12.00-13.00
Jumat
: Pukul 07.30 17.00 diselingi istirahat pada pukul 11.30-13.00
Sabtu-minggu: Libur