Professional Documents
Culture Documents
Syarat Menjadi Dealer Motor Resmi
Syarat Menjadi Dealer Motor Resmi
Setelah itu, Anda akan mengalami seleksi yang cukup ketat oleh dealer Honda. Maklum, tadinya
Kios Honda memang tidak dibuka bagi umum, tapi hanya untuk perpanjangan dealer doang.
Tapi, karena beberapa dealer mempunyai keterbatasan jaringan, akhirnya masyarakat umum pun
bisa memiliki Kios Honda.
Setelah seluruh tetek-bengek persyaratan terpenuhi, dealer nanti akan membekali Kios Honda
dengan spanduk, umbul-umbul, dan brosur.
Selanjutnya, dealer akan meminjamkan minimal lima unit sepeda motor untuk dipajang di kios.
Kalau ada pembeli, pemilik kios akan mengirimkan permintaan itu ke dealer via faksimili. Jika
pembelian kredit, pihak dealer akan meneliti kelayakan permintaan pembelian kredit itu. Untuk
pembelian kredit, konsumen bisa memilih kredit dari perusahaan pembiayaan Wahana Ottomitra
Multiartha (WOM), Federal International Finance (FIF), atau lainnya tergantung kebiasaan si
dealer induk.
Kalau permintaan itu disetujui, si dealer langsung mengirimkan sepeda motor kepada pembeli.
Lo, jadi pemilik kios hanya jadi perantara? Betul sekali. Fungsi Kios Honda ini memang miripmirip makelar.
Untuk satu unit sepeda motor yang laku, pemilik Kios Honda akan mendapatkan fee antara Rp
400.000 sampai Rp 600.000. Tapi, kalau pembeli membayarnya secara tunai, persenannya lebih
kecil, di bawah Rp 300.000. Eit, ini masih fee kotor, lo, belum dipotong dengan diskon atau
hadiah yang diberikan Kios Honda. Nah, biasanya pemilik kios mengambil fee yang menjadi
haknya itu dari dealer setiap dua pekan sekali atau sebulan sekali.
Harus mampu mengejar target
Yang harus diperhatikan, pemilik kios tak bisa seenaknya duduk-duduk santai di kiosnya. Sebab,
untuk tahap awal, dealer membebani Kios Honda dengan penjualan sebanyak 20 unit sebulan.
Jumlah ini untuk meng-cover biaya operasional, tandas M. Fakhrid Syaifullah, Direktur PT
Arisma Dawindo Sarana (ADS), dealer Honda wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menurut Fakhrid, kalau satu Kios Honda bisa jualan dalam jumlah segitu, dalam tempo lima
bulan sudah bisa balik modal. Kalau bisa jual 30 unit sebulan, dalam hitungan 3-4 bulan sudah
bisa balik modal, cetusnya.
Nah, sulitkah mencapai target yang telah ditetapkan dealer itu? Agaknya tidak. Tengok saja Kios
ADS I yang terletak di bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan. Bulan pertama beroperasi, Mei lalu,
kios ini sudah mampu melego 20 unit sepeda motor. Kami kan letaknya strategis dan dekat
mesjid. Jadi, kalau habis salat dan Jumatan kan bisa terlihat, ujar Nurhayati, sales counter di
sana.
Tapi, ada juga Kios Honda yang belum mampu memenuhi target tersebut. Sebut saja Kios Honda
Ramayana di bilangan Joglo, Jakarta Barat. Bulan pertama beroperasi pada Juni lalu, kios ini
memang mampu memperoleh pesanan sebanyak 20 unit. Tapi, dari jumlah itu yang dikabulkan
hanya 8 unit sepeda motor. Adapun pembelian 8 unit sepeda motor lagi ditolak oleh FIF dan
dealer. Adapun 4 unit sepeda motor sisanya baru dikirim bulan ini. Enggak sempat ngejar bulan
Juni, ungkap Suseno, sang pemilik kios.
Namun, ia tak patah arang. Suseno bertekad, untuk menjadi besar harus dimulai dari yang kecil,
seperti kios ini. Peluangnya masih besar, Honda kan pemimpin pasar, ujar Suseno yang sudah
sembilan tahun berkarier pada perusahaan otomotif.
Untuk itu, selain menyebarkan brosur, ia akan memanfaatkan jaringan yang sudah dibangunnya
selama berkarier di dunia otomotif. Ia yakin, bulan depan, kiosnya sudah bisa memenuhi
penjualan yang ditargetkan oleh dealer induknya, PT Ramayana Begawan Putrajaya.
Menurut Suseno, usaha semacam ini perlu membuat semacam dana cadangan. Kalau target
yang dibebankan tak tercapai, cetusnya. Maka, Suseno pun tetap bisa tenang saat ia gagal
memenuhi targetnya. Maklum ia sudah mempersiapkan dana cadangan sebesar Rp 5 juta atau
setengah dari investasi yang telah ia tanamkan.
Oke, sekarang bagaimana, Anda tertarik membuka kios sepeda motor juga?
sering salah kaprah, menganggap kalau desain interior dan eksterior yang megah itu
biayanya mahal. Padahal desain interior dan eksterior itu adalah free dari Astra melalui
main dealernya. Termasuk, pajak eksterior tahun pertama, ungkap AAN Pranacitra.
BEP Biaya Operasional 5 Bulan
Sementara itu, Indrajaya, pemilik bengkel AHASS Robinson Motor mengaku bengkel
miliknya telah mampu Break Event Point (BEP) untuk biaya operasional dalam waktu 5
bulan sejak bengkel dibuka. Indra menyatakan, pertama kali dibuka sejak Desember
1995 silam, bengkel miliknya relatif sepi pelanggan, rata-rata 4-5 motor per hari.
Padahal saat itu ia telah mempekerjakan 4 mekanik dan 1 orang front desk. Modal
awalnya sekitar Rp 200 juta untuk membangun gedung seluas 10x20 meter dan segala
peralatan bengkel. Saat itu, ia telah menyediakan 4 bike lift, kompresor dan kuncikunci.
BEP untuk semua modal dan tanah, baru mampu ia capai dalam waktu sekitar 4 tahun
kemudian. Saat ini, AHASS Robinson Motor telah mempekerjakan 13 orang mekanik, 3
front desk, 2 tenaga pembukuan dengan penambahan alat menjadi 9 bike lift. Paling
ramai, untuk hari Sabtu bisa mencapai 120 pelanggan. Menjelang lebaran yakni pada
H-14, angka 120 pelanggan ini bisa dicapai hampir tiap hari. Mengenai pajak eksterior,
Indra harus merogoh kocek Rp 250 ribu pertahun, untuk lokasi bengkelnya yang berada
pada jalan kategori 3. Sementara tagihan pajak eksterior sesungguhnya sekitar Rp 1
juta pertahun, dengan 75 persen disubsidi oleh PT AHM.
Indra mengaku bisnis bengkel cukup menjanjikan. Apalagi bengkel AHASS yang telah
memiliki reputasi tinggi. Kesulitan dalam bisnis bengkel, menurut Indra, pada pencarian
tenaga SDM. Guna mengantisipasinya, Indra merekrut tenaga mekanik yang baru lulus
STM dengan usia 20-21 tahun. Alasannya, usia remaja seperti ini mudah mnyerap
materi training dalam hal peningkatan skill ataupun peningkatan kualitas kepribadian.
Sehingga, pembentukan karakter karyawan tidak terlalu mengalami kesulitan. Berbeda
dengan merekrut pegawai dengan usia lebih tua, maka akan lebih sulit untuk
menggemblengnya.
AHASS Robinson Motor yang telah mencapai Authorized Claim Shop (ACS) sejak 1998
silam ini, memiliki 11 mekanik ahli yang lolos Pelatihan Mekanik Tingkat (PMT) 2.
Sementara 1 orang mekanik masih pada tahap PMT 1, satu lagi masih assisten
mekanik. Tenaga pembukuan pun ditangani oleh Indra sendiri beserta istrinya. Bisnis
bengkel AHASS yang digelutinya selama hampir 10 tahun ini, menurut Indra letak
keberhasilannya tidak hanya terletak pada mekanik saja. Melainkan, ketersediaan suku
cadang, selalu komunikasi dengan konsumen ketika ada penggantian suku cadang,
serta pelayanan yang ramah. Setiap mekanik, dituntut tidak hanya mengerti tentang
mesin, melainkan juga mampu melayani pelanggan dengan ramah.
Dalam perawatan ada spare parts yang harus diganti maka harus dengan persetujuan
konsumen. Jadi mekanik, tekniknya harus bagus, suku cadang pun harus komplet, asal
ke bengkel ini semua sudah beres. Pelayanan ramah kepada customer, papar Indra.
Malik
Peluang & resiko bisnis dealer motor
Peluang dan Resiko Bisnis Dealer Motor
Setelah melewati krisis moneter tahun 1997, atau pasca tahun 2000,. memang market motor
tuh lumayan booming !!! Apalagi sekarang.. disaat kemacetan ada dimana-mana,.. Mass Rapid
Transportation (MRT) tak kunjung tiba motor dijadikan pilihan alat transportasi !!!
Alasannya simple.. efisien dan efektif !!! Dan nggak heran demand terhadap motor
meningkat pabrikan kebanjiran order.. dan distribution channel juga ikut-ikutan kebanjiran
rejeki.. !!! Distribution channel ini apa.. ?? Yaagh gampangnya adalah dealer sebagai media
penghubung antara pabrikan dan konsumen !!!
Kok kebanjiran rejeki.. ??? Lha iyaaa laagh jika berhasil menjual motor yang harganya sekitar
12 jutaan margin yang diperoleh oleh dealer antara Rp. 500 rebu Rp. 1 jeti !!! Tarohlagh
nilai tengah nya aza Rp. 750 rebu. !!! Ini berarti 6.25% fee yang diperoleh untuk setiap
transaksi !!! Bayangkan dengan interest rate deposito bank commercial yang mencapai 8%
namun setahun !!! Beberapa dealer menyebutkan bisa laagh menjual sekitar 200 unit
sebulan so artinya sekitar Rp. 150 jeti pendapatan sebulan . dengan memerankan sebagai
calo marketing !!! Fee ini akan semakin besar jika penjualan menggunakan skema
kredit !!! Yup.. karena perusahaan pembiayaan akan memberikan harga lebih kepada
dealer dengan kata lain margin yang diperoleh dibagi dua (persentase / fee tertentu red.)
antara perusahaan pembiayaan dan dealer !!!
Teruz gampang duonk.. tinggal bikin dealer minta izin ke pabrikan ??? Oghh nggak
juga gampang.. !!! Bisnis ini kudu kuat modal dan faktor pertama adalah lokasi alias
showroom !!! Lahan nya kudu milik sendiri dan luasnya minimal 200 300 meter
persegi.. !!! Setelah itu mengajukan proposal kepada pabrikan,.. dan jika disetujui pihak dealer
kudu menyiapkan duit jaminan sebagai deposit, dan bervariasi jumlahnya minimal antara
Rp. 1 miliar Rp. 2 miliar !!! Duit itu yaagh untuk membeli motor kepada pihak
pabrikan !!! Oh yaa.. izin dan duit jaminan akan semakin besar dan agak sulit.. jika yang
diminta lebih dari 1S misalnya sampai 3S.. sales, service, spare partz.. !!!
Disamping itu kudu beli juga mobil model pick-up minimal 2 unit untuk ngangkut !!! Teruz
menggaji karyawan untuk melakukan penjualan !!! Marketing girlz.. nya nggak perlu pinterpinter yang penting bisa menyakinkan dan wajah yang boleeh laagh.. !!! Yaagh soalnya
konsumen dateng biasanya sudah ada yang dituju mau beli ini !!! Teruz kira-kira
kapan balik modalnya ??? Modal akan balik .. yaagh beberapa tahun (revisi sebelumnya
optimis red.) tergantung usaha aza !!!
Oke kalau gitu enak duonkk ??? Nggak juga.. setiap dealer yang baru berdiri.. kudu
menyerahkan bisnis plan kedepan minimal 3 tahun !!! Mau ngapain aza selama 3 tahun
itu dan kudu mengikuti segala aturan yang ditetapkan oleh pihak pabrikan !!! Kemudian ada
target yang harus dicapai .. target ini biasanya negosiasi antara si dealer dengan main dealer !!!
Nagh jika selama 3 bulan secara berturut-turut nggak kecapai target dan nggak terlihat
adanya usaha perbaikan dalam mencapai target yaaagh siap-siap status dealer bisa
dicabut !!!
So.. dari sisi dealer dia juga harus memikirkan number (kuantitas) motor yang harus
dijual !!! Dan juga memikirkan margin atau fee yang harus dia ambil.. untuk menghidupi
usaha dealernya !!! So nggak heran jika ada product yang hot items diusahakan dijual
setinggi mungkin !!! Jika cash.. maka ada upping price sebesar 10% dari harga on the
road.. !!! Atau kalau nggak mau yaagh kredit alias pemasukan si dealer dari si perusahaan
pembiayaan. Nggak heran .. jika beli secara kredit hadiah yang ditawarkan lebih banyak
dibandingkan cash.. !!!
Waaaaksss jadi kayak makan buah simalakama ??? Si dealer perlu pemasukan duit
apalagi motor tersebut lagi laris so kalau kredit barang ada kalau cash barang nggak ada..
dan masuk strategy indent !!! Lha ini secara makro bisa ngurangin penjualan pabrikan
ataupun imagenya bisa rusak.. !!! Bodoooo ammmat emang gue pikirin. lhaa pabrikan khan
nggak bayar pegawai gue gitu katanya.. !!! Nggak takut ketahuan yaaagh main petak umpet
aza atau kucing-kucingan mau ikutt ???
tempat untuk counter kredit yang bekerjasama dengan perusahaannya. Hal ini merupakan
simbiosis mutualisme dimana profit perusahaan sebagian besar berasal dari kerjasama dengan
leasing company.
Kerjasama lain juga dilakukan dengan instansi-instansi yang membeli motor dalam jumlah unit
yang besar. Dengan demikian, jumlah penjualan juga akan meningkat. Hanya saja, hal ini
memiliki kekurangan pada masalah pembayaran. Seringkali instansi membayar dalam jangka
waktu yang lama karena pembelian dalam jumlah besar itu sendiri.
Dalam menjalankan perusahaan ini, PT Catur Putra Jaya memiliki konsep bisnis sendiri.
Perusahaan ini menggunakan uang bank dalam perputaran bisnisnya, untuk memacu
perkembangan usahanya. Hal ini menunjukkan bahwa tidak selamanya hutang itu merupakan hal
yang buruk.
Kebutuhan masyarakat akan mobilitas yang tinggi, memberikan harapan pada bisnis ini.
Peningkatan permintaan masyarakat akan sepeda motor terus meningkat, seiring dengan
peningkatan angka produksi motor Honda.
PT Catur Putra Jaya menjual sekitar 1500 unit per bulannya. Dealer motor ini pernah mencapai
prestasinya dengan angka penjualan hingga 2085 unit motor dalam satu bulan.
Jumlah produksi sepeda motor Honda
1998 : 286.000 unit
1999 : 288.888 unit
2000 : 488.888 unit
2001 : 940.000 unit
2002 : 1.460.000 unit
2003 : 1.570.000 unit
2004 : 2.037 000 unit
2005 : 2.652 000 unit
2006 : 2.350.000 unit
2007 : 2.138.000 unit
2008 : 2.874.576 unit
Jika dealer ini mampu memenuhi target penjualan dari main dealer, bahkan sampai menambah
stok barang, maka dealer ini akan mendapat kepercayaan lebih. Bukan hanya sales, tapi juga
service dan spareparts.
Semakin banyaknya pengguna sepeda motor, tentu harus didukung dengan sarana pemeliharaan
dan perbaikannya. Menyadari hal ini, pengusaha bisnis dealer motor Honda yakin, bahwa
bengkel menjadi usaha turunan yang juga memiliki prospek bisnis menjanjikan.
Astra Honda Authorized Service Station atau yang biasa kita kenal dengan AHASS, merupakan
bengkel resmi yang dipercaya oleh para pengguna motor Honda. Selain pelayanan service yang
sudah memiliki standar tersendiri, sparepart yang dipakai juga merupakan rekomendasi yang
terpercaya untuk motor Honda.
Prestasi penjualan motor, kepuasan pelanggan atas pelayanan service AHASS, dan penjualan
sparepart yang meningkat dan stabil, menjadi ukuran kesuksesan bisnis ini. Dan di bengkel
AHASS milik PT Catur Putra jaya ini, konsumen diberikan pelayanan plus; yaitu pencucian
sepeda motor gratis setelah melakukan service.
Menjadi dealer sepeda motor Honda, dan membuka bengkel resmi di bawah suatu license, tidak
menutup kemungkinan bagi pengusaha untuk memperluas jaringannya. Pak Made pun membuka
bengkel umum.
Karena kejeliannya dalam menangkap pola masyarakat pengguna sepeda motor, yang cenderung
berstatus ekonomi menengah ke bawah, di mana mereka tidak memilih bengkel resmi ketika
masa service gratis motornya telah habis. Usaha bengkel umum khususnya untuk motor Honda,
menjadi pilihan usaha yang punya prospek bagus dalam bisnis otomotif.
Dalam menjalankan bisnis dealer sepeda motor, dibutuhkan keseriusan, baik itu dalam
pengelolaan yang sehat maupun pemasaran yang tepat. Dengan terpenuhinya hal-hal tersebut,
maka bisnis ini akan berjalan dengan lancar dan semakin besar. Karena bisnis otomotif terutama
sepeda motor, merupakan bisnis yang punya peluang menarik, seiring semakin pesatnya
kebutuhan masyarakat akan kendaraan roda dua ini. Selain itu, pengguna sepeda motor
memerlukan pelayanan perawatan dan perbaikan motor, dimana usaha bengkel menjadi bisnis
pendukung yang juga punya prospek menjanjikan.