Professional Documents
Culture Documents
Bioteknologi Enzim
Bioteknologi Enzim
Alina Akhdiya
Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor
ABSTRACT
In the effort of obtaining indigenous alkaline thermosteble
protease producing bacteria, 17 different soil samples collected
from slaughterhouses, fish ponds along the Nusa Tenggara,
and spoiled milk disposal sites in Boyolali (Central Java) for
microbial isolation. Out of the 1004 colonies obtained, 29
isolates showed proteolytic index 3.00. Enzymatic assay on
these isolates resulted in two isolates (BYL-15 and BYL-28)
with highest crude enzyme activity, this activity was also
higher than that achieved by the standard bacteria (Bacillus
firmus NRRL B-1107). After 36 hours of incubation, crude
enzyme activity and specific activity of isolate BYL-15 were
106.45 U/ml filtrate and 5069.04 U/mg protein, respectively
(at 50C and pH 10.5). Whereas for isolate BYL-28 the crude
enzyme activity and specific activity were 100.00 U/ml filtrate
and 5,263.15 U/mg protein, respectively. The activity of these
two isolates were about 10 times higher than that of the B.
firmus (11.259 U/ml filtrate), whereas their specific activities
were about 40 times than that of B. firmus (119.78 U/mg
protein). Further studies showed that the proteolytic activity of
these two isolates were still increased when assayed at 60C,
and more than one peak of activity were obtained when
assayed at different pH values (8.5-12). Based on microscopic
observations, these two isolates showed cell morphology
characteristics of Actinomycetes.
Key words: Alkaline thermostable protease, isolation, Actinomycetes.
ABSTRAK
Dalam upaya menggali galur-galur bakteri penghasil enzim
protease alkalin termostabil asli Indonesia, telah dilakukan
isolasi mikroorganisme dari 17 contoh tanah yang diambil dari
beberapa rumah pemotongan hewan dan tambak di Nusa
Tenggara, serta tempat pembuangan susu rusak di Boyolali
(Jawa Tengah). Dari 1004 isolat yang diperoleh, 29 di antaranya memiliki indeks proteolitik 3,00. Pengukuran terhadap
aktivitas enzim isolat-isolat tersebut menghasilkan isolat BYL15 dan BYL-28 yang memiliki aktivitas enzim kasar yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri pembanding (Bacillus
firmus NRRL B-1107). Aktivitas enzim kasar dan aktivitas
spesifik isolat BYL-15 setelah 36 jam berturut-turut adalah
106,45 U/ml filtrat biakan dan 5069,04 U/mg pada suhu 50C
dan pH 10,5. Aktivitas enzim kasar dan aktivitas spesifik isolat
BYL-28 adalah 100,00 U/ml filtrat biakan dan 5263,15 U/mg
38
PENDAHULUAN
Dewasa ini industri enzim telah berkembang
pesat dan menempati posisi penting dalam bidang
industri. Kesadaran masyarakat terhadap masalah
lingkungan yang semakin tinggi serta adanya tekanan dari para ahli dan pecinta lingkungan menjadikan teknologi enzim sebagai salah satu alternatif
untuk menggantikan berbagai proses kimiawi dalam
bidang industri (Falch 1991). Enzim merupakan
katalisator pilihan yang diharapkan dapat mengurangi dampak pencemaran dan pemborosan energi
karena reaksinya tidak membutuhkan energi tinggi,
bersifat spesifik, dan tidak beracun (Aunstrup et al.
1979).
Protease menupakan enzim penting dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena aplikasinya
yang sangat luas. Industri pengguna protease di
antaranya ialah industri deterjen, kulit, tekstil,
makanan, hidrolisat protein, pengolahan susu, farmasi, makanan, bir, film, dan limbah (Moon dan
Parulekar 1993). Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila protease yang digunakan mencapai 60%
dari total enzim yang diperjualbelikan di seluruh
dunia (Ward 1985). Protease alkalin merupakan
jenis protease yang paling banyak diaplikasikan
dalam bidang industri.
Propinsi
Kabupaten
Keterangan
11013
21013
21014
21015
21016
21017
31011
31021
31013
31014
41011
41012
41013
41014
11022
11023
11111
NTT
NTT
NTT
NTT
NTT
NTT
NTT
NTT
NTT
NTT
NTT
NTT
NTT
NTB
NTB
NTB
JTN
Manggarai
Ngada
Ngada
Ngada
Ngada
Ngada
Ende
Ende
Ende
Ende
Sikka
Sikka
Sikka
Sikka
Bima
Bima
Boyolali
RPH
RPH
RPH
RPH
RPH
RPH
RPH
RPH
RPH
RPH
RPH
RPH
RPH
Tambak
Tambak
Tambak
Sumur Pembuangan Susu
39
40
TZb
11013
21013
21014
21015
21016
21017
31011
31021
31013
31014
41011
41012
41013
41014
11022
11023
11111
15
80
21
70
68
64
187
60
44
134
30
42
30
4
20
30
105
2
0
0
1
0
2
2
1
1
5
0
0
2
0
0
0
13
13
17
8
15
3
5
56
26
12
60
25
0
7
0
0
0
11
0
14
1
7
65
6
100
25
31
13
5
42
21
4
20
30
66
0
49
12
47
0
51
29
8
0
56
0
0
0
0
0
0
15
Total isolat
1004
29
258
450
267
agar bakteri proteolitik yang terjaring adalah penghasil enzim protease yang memiliki aktivitas optimum dan stabilitas tinggi pada pH dan suhu tinggi.
Hasil pencirian kemampuan proteolitik pada
medium agar susu skim menunjukkan 737 isolat
membentuk zona jemih di sekitar koloni, sebanyak
29 isolat di antaranya memiliki IP 3,00 atau lebih,
708 isolat dengan IP kurang dari 3,0, dan 267 isolat
tidak membentuk zona jernih di sekitar koloni.
Sebanyak 29 isolat dipilih untuk diseleksi lebih
lanjut (Tabel 3).
Seleksi dilakukan dengan mengukur aktivitas
enzim protease dalam filtrat biakan umur 36 jam.
Untuk menentukan waktu inkubasi dilakukan pengukuran aktivitas enzim sembilan isolat (dipilih secara acak dari 29 isolat terpilih) setiap 12 jam sekali.
Ternyata, enam isolat di antaranya menunjukkan
aktivitas tertinggi setelah 36 jam inkubasi.
Hasil pengukuran aktivitas protease kasar ini
berkisar antara 0,087-106,450 U/ml filtrat biakan
(Tabel 4). Isolat BYL-15 dan BYL-28 menunjukkan aktivitas enzim tertinggi, masing-masing
106,450 U/ml dan 100,00 U/ml filtrat biakan.
Puncak produksi enzim protease alkalin termostabil umumnya terjadi pada akhir fase eksponensial sampai akhir fase statis (Durham et al.
Buletin Plasma Nutfah Vol.9 No.2 Th.2003
BYL-15
BYL-28
SIK-06
SIK-04
BYL-12
BYL-03
BYL-05
BYL-18
BYL-04
END-01
MGR-01
END-02
BYL-01
END-03
BYL-22
BYL-09
BYL-29
END-04
END-05
MGR-02
END-06
BJT-01
BYL-19
BJT-02
END-07
END-08
END-09
BJT-03
BYL-16
NRRL B-1107
106,450
100,000
1,928
1,804
1,773
1,720
1,701
1,472
1,124
1,107
0,758
0,737
0,676
0,608
0,604
0,595
0,513
0,481
0,369
0,328
0,303
0,287
0,260
0,253
0,246
0,190
0,185
0,131
0,087
11,259
Biomassa
(10-1mg/ml filtrat)
BYL-15
BYL-28
BYL-15
BYL-28
4,0
12,0
31,2
32,0
32,0
2,0
4,0
16,0
17,2
18,0
Td
0
14,284
116,308
7,946
Td
0
4,604
106,259
19,526
Td = tidak diukur.
41
BYL-15
BYL-28
BYL-15
BYL-28
120
100
30
25
80
20
60
15
40
10
20
0
0
35
12
24
36
Umur (jam)
48
140
60
600
BYL-15
BYL-28
BYL-15
pH
BYL-28
50,00
66,13
58,07
90,33
106,45
41,94
50,00
172,58
8,5
9,0
9,5
10,0
10,5
11,0
11,5
12,0
64,52
429,03
461,29
200,00
100,00
167,74
100,0
522,8
Suhu
BYL-28
132,6
40C
200,00
106,5
50C
100,00
609,8
60C
1419,36
Kadar protein
Aktivitas
Aktivitas spesifik
filtrat
enzim kasar
enzim kasar
(mg/ml)
(U/ml filtrat) (U/mg protein)
BYL-15
BYL-28
NRRl B-1107
300
BYL-15
400
pH 10,5
50C
500
0,021
0,019
0,094
106,45
100,00
11,26
5069,04
5263,15
119,78
200
100
0
8.5
9.5
10
10.5
11
11.5
12
pH
600
BYL-15
BYL-28
500
400
300
200
100
0
8.5
9.5
10
10.5
11
11.5
12
pH
42
DAFTAR PUSTAKA
Spora
43
44