Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..2
B. Rumusan Masalah......2
C. Tujuan ...2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ruang terbuka hijau..3
B. Tujuan ruang terbuka hijau.....4
C. Fungsi ruang terbuka hijau..4
1. Fungsi utama yaitu fungsi ekologi....5
2. Fungsi tambahan....5
D. Jenis sarana.6
E. Kebutuhan lahan..6
F. Persyaratan dan criteria..7
G. Penataan ruang terbuha hijau di kota palu8
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Ruang terbuka hijau merupakan salah satu komponen penting
lingkungan. Ruang terbuka hijau sebagai unsur utama tata ruang kota
mempunyai fungsi yang sangat berpengaruh besar yang berguna bagi bagi
kemaslahatan hidup warga, khususnya bagi warga kota palu.
Dalam hal ini ruang terbuka hijau mempunyai fungsi yaitu sebagai
fungsi utama keberlanjutan perikehidupan warga kota selain itu juga hutan
kota dapat di jadikan sebagai pelunak dan penyejuk lingkungan.
Menurut UU no 26 tahun 2007 tentang penataan ruang, ba hwa pada
hakikatnya ruang terbagi dalam kawasan linndung (alami, konservasi) dan
kawasan budi daya atau bangunan. Walau telah ada peraturanya, pada
kenyataannya telah terjai degradasi kualitaslingkungan air, udara dan dan
tanah di hamper seluruh wilayah kota karana penegakan hokum.
2. Rumusan masalah
a. Apakah ruang definisi ruang terbuka hijau.?
b. Apakah jenis-jenis ruang terbuka hijau RTH.?
c. Bagaiman kondisi ruang terbuka hijau di kota palu.?
3. Tujuan masalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah selain memenuhi tugas
dosen, dalam rangka meningkatkan nilai studio perancangan permukiman,
juga dijadikan bahan diskusi kelompok pada mata kuliah studio perancangan
permukiman.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Ruang terbuka hijau (RTH) adalah area memanjang / alur dan atau
mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh secara alami maupun yang sengaja ditanam.
Ruang terbuka adalah ruang yang bisa diakses oleh masyarakat baik secara
langsung dalam kurun waktu terbatas maupun secara tidak langsung dalam kurun
waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, ruang
terbuka hijau seperti taman kota, hutan dan sebagainya
Taman kota
Taman wisata alam
Taman rekreasi
Taman lingkungan perumahan dan gedung komersil
Taman lingkungan perkantoran dan gedung komersil
Taman hutan raya
Hutan kota
Hutan lindung
Bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah
Cagar alam
Kebun raya
Kebun binatang
Pemakaman umum
Lapangan olah raga
Lapangan upacara
Parkir terbuka
Lahan pertanian perkotaan
Jalur dibawah tegangan tinggi (SUTT dan SUTET)
Sungai, pantai, situ dan rawa
B, Pengatur iklim mikro agar sistim sirkulasi udara dan air secara alami
dapat berlangsung lancar.
c. Sebagai peneduh.
d. Produsen udara.
e. Produsen oksigen.
f. Penyerap air hujan.
g. Penyedia habitat satwa.
h. Penyerap polutan media udara, air, dan tanah.
i. Penahan angin.
2. Fungsi tambahan
1.
2.
3.
4.
D. Jenis Sarana
Penggolongan sarana ruang terbuka hijau di lingkungan perumahan
berdasarkan kapasitas pelayanannya terhadap sejumlah penduduk.
Keseluruhan jenis ruang terbuka hijau tersebut adalah :
setiap unit RT kawasan berpenduduk 250 jiwa dibutuhkan minimal 1 untuk
taman yang dapat memberikan kesegaran pada kota, baik udara segar
maupun cahaya matahari, sekaligus tempat bermain anak-anak;
setiap unit RW kawasan berpenduduk 2.500 jiwa diperlukan sekurangkurangnya satu daerah terbuka berupa taman, di samping daerah-daerah
terbuka yang telah ada pada tiap kelompok 250 penduduk sebaiknya, yang
berfungsi sebagai taman tempat main anak-anak dan lapangan olah raga
kegiatan olah raga;
setiap unit Kelurahan kawasan berpenduduk 30.000 jiwa diperlukan taman
dan lapangan olahraga untuk melayani kebutuhan kegiatan penduduk di
area terbuka, seperti pertandingan olah raga, upacara serta kegiatan
lainnya;
setiap unit Kecamatan kawasan berpenduduk 120.000 jiwa, harus memiliki
sekurangkurangnya 1 (satu) lapangan hijau terbuka yang berfungsi sebagai
tempat pertandingan olah raga (tenis lapangan, bola basket dan lain-lain),
upacara serta kegiatan lainnya yang membutuhkan tempat yang luas dan
terbuka;
setiap unit Kecamatan kawasan berpenduduk 120.000 jiwa, harus memiliki
sekurangkurangnya 1 (satu) ruang terbuka yang berfungsi sebagai
kuburan/pemakaman umum;
selain taman dan lapangan olah raga terbuka, ha rus disediakan jalur-jalur
hijau sebagai cadangan/sumber-sumber alam, sekaligus berfungsi sebagai
filter dari polusi yang dihasilkan oleh industri, dengan lokasi menyebar.
diperlukan penyediaan jalur hijau sebagai jalur pengaman lintasan kereta
api, dan jalur pengaman bagi penempatan utilitas kota, dengan lokasi
menyebar;
pada kasus tertentu, mengembangkan pemanfaatan bantaran sungai
sebagai ruang terbuka hijau atau ruang interaksi sosial (river walk) dan
olahraga.
E. Kebutuhan Lahan
Kebutuhan luas lahan ruang terbuka hijau berdasarkan kapasitas
pelayanan sesuai jumlah penduduk, dengan standar 1 m2 /penduduk.
Kebutuhan lahan tersebut adalah:
Taman vatulemo
Taman ntovea
Sumber : Google.co.id
(Kelompok 7) SARANA DAN PRASARANA
RUANG TERBUKA HUJAU RTH
2. Taman rekreasi
Taman rekreasi merupakan satu kawasan lapangan yang penting
terutama di kawasan perumahan. Usaha kerajaan mewajibkan setiap projek
perumahan mempunyai taman rekreasi merupakan satu langkah bijak dahulu
karena kewuudan taman rekreasi memastikan berbagai dampak posotif muncul.
Fungsi dan perana taman rekreasi
Sebagai tempat untuk beristirahat / menenangkan pikiran, lari dari
kesibukan, khususnya di kota.
Sebagai tempat bersenam ke arah masyarakat yang cerdas dan sehat.
Sebagai tempat beramah mesrah antara individu, untuk memupuk kasih
saying ke arah keluarga bahagia.
Untuk menghijaukan / mengindahkan kawasan sekitar dan menimbulkan
suasana yang nyaman.
Pantai talise
Sumber : Google.co.id
10
3. Hutan kota
Hutan kota adalah hutan atau sekelompok pohon yang tumbuh di dalam
kota atau pinggiran kota. Dalam arti yang lebih luas bias berupa banyak jenis
tanaman keras atau pohon yang tumbuh di sekeliling permukiman. Hutan kota
bisa meerupakan hutan yang disisahkan pada perkembangan kota atau
sekelompok tanaman yang di sengaja di buat untuk memperbaiki lingkungan
kota.
Hutan kota penting untuk keseimbangan ekologi manusia dalam berbagai
hal seperti, kebersihan udara, ketersediaan air tanah, pelindung terik matahari,
kehidupan satwa dalam kota dan juga sebagai tempat rekreasi.hutan kota bisa
mengurangi dampak cuaca yang tidak bersahabat seperti mengurangi
kecepatan angin, mengurangi banjir, memberi keteduhan. Juga memberi efek
pengurangan pemanasan global.
Hutan kota
11
4. Hutan lindung
hutan lindung adalah kawasan hutan yang telah di tetapkan oleh
pemerintah atau sekelompok masyarakat tertentu untuk di lindungi, agar fungsi fungsi ekologinya terutama menyangkut tata air dan kesuburan tanah tetap
dapat berjalan dan dapat di nikmati manfaatnya oleh masyarakat di sekitarnya.
Undang-undang RI no 41/1999 tentang kehutanan menyebutkan.
Hutan lindung kapopo
12
5. Lapangan olahraga
Terdapat alasan yang menyebabkan masyarakat tidak tertarik untuk
berolahraga yaitu kesibukan karena padatnya aktivitas dan rutinitas, serta malas
yang merupakan faktor internal dari individu; dan tidak tersedianya fasilitas
olahraga di lingkungan sekitar. Oleh sebab itu perlu dirumuskan fasilitas
olahraga ideal seperti apa yang mampu menarik minat masyarakat untuk
berolahraga.
Kriteria fasilitas olahraga ideal tersebut antara lain fasilitas olahraga yang
mampu menampung berbagai macam jenis kegiatan olahraga sehingga
masyarakat mampu melakukan ber-bagai macam kegiatan olahraga sekaligus.
Selain itu kondisi fasilitas olahraga yang baik meliputi aman, nyaman, lengkap,
bersih, terawat, luas, rindang dan banyak ruang terbuka hijau.
Standar lapangan olahraga
Kondisi fasilitas olahraga merupakan kondisi fisik yang diharapkan oleh
masya-rakat di suatu fasilitas olahraga. Kondisi ini secara tidak langsung
mempengaruhi minat masyarakat dalam berolahraga. Komponen kondisi
fasilitas olahraga adalah fasilitas olahraga yang aman, luas, lengkap,
terawat, bersih, nyaman, rindang serta banyak ruang hijau.
13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permintaan akan pemanfaatan lahan kota yang terus tumbuh dan bersifat
akseleratif untuk untuk pembangunan berbagai fasilitas perkotaan, termasuk
kemajuan teknologi, industri dan transportasi, selain sering mengubah konfigurasi
alami lahan/bentang alam perkotaan juga menyita lahan-lahan tersebut dan
berbagai bentukan ruang terbuka lainnya. Hal ini umumnya merugikan keberadaan
RTH yang sering dianggap sebagai lahan cadangan dan tidak ekonomis. Maka dari
itu perlunya keberadaan RTH untuk melestarikan dan menjaga kestabilan
lingkungan perkotaan.
Untuk keberhasilan rancangan, penanaman dan kelestariannya maka sifat
dan ciri serta kriteria arsitektural dan hortikultural tanaman dan vegetasi penyusun
RTH harus menjadi bahan pertimbangan dalam menseleksi jenis-jenis yang akan
ditanam. RTH perkotaan mempunyai manfaat kehidupan yang tinggi. Berbagai
fungsi yang terkait dengan keberadaannya (fungsi ekologis, sosial, ekonomi, dan
arsitektural) dan nilai estetika yang dimilikinya (obyek dan lingkungan) tidak hanya
dapat dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk kelangsungan kehidupan
perkotaan tetapi juga dapat menjadi nilai kebanggaan dan identitas kota. Untuk
mendapatkan RTH yang fungsional dan estetik dalam suatu sistem perkotaan
maka luas minimal, pola dan struktur, serta bentuk dan distribusinya harus menjadi
pertimbangan dalam membangun dan mengembangkannya
B. Saran
Beberapa upaya yang harus dilakukan oleh Pemerintah antara lain adalah:
Menyusun
pedoman-pedoman
pelaksanaan
(NSPM)
untuk
peyelenggaraan dan pengelolaan RTH;
15
DAFTAR PUSTAKA
16