You are on page 1of 5

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

PENGANGGARAN DAN PENGENDALIAN SEKTOR PUBLIK


A. Pengertian Penganggaran Sektor Publik
Mulyadi menjelaskan anggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan
secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran
yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Menurut M. Nafarin dalam
Risky, Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun
berdasarkan program-program yang telah disahkan.
Menurut Mardiasmo (2004;62), Anggaran sektor publik merupakan suatu
rencana kegiatan yang dipresentasikan dalam bentuk rencana perolehan
pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Anggaran sektor publik
merupakan rincian seluruh aspek kegiatan yang akan dilaksanakan yang tersusun
atas rencana pendapatan dan pengeluaran yang akan dilaksanakan dalam kurun
waktu satu tahun. Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu pemerintah
dalam menentukan tingkat kebutuhan masyarakat seperti listrik, air bersih, kualitas
kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya agar terjamin secara layak dan tingkat
kesejahteraan masyarakat akan semakin terjamin serta penggunaan dan
pengalokasiannya lebih efektif dan efisien
B. Tujuan Penganggaran Sektor Publik

Menurut

Mardiasmo

(2004;68),

proses

penyusunan

anggaran

mempunyai empat tujuan, yaitu:


a. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan
koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah.
b. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan
barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan.
c. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
d. Meningkatkan

transparansi

dan

pertanggungjawaban

pemerintah

kepada DPR/DPRD dan masyarakat luas.


C. Prinsip Penganggaran Sektor Publik
Menurut Mardiasmo (2004;67-68), menyatakan bahwa ada prinsipprinsip anggaran sektor publik adalah sebagai berikut.
a. Otorisasi oleh legislatif
Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih
dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.

1
Ika Nur Azisah / A31115724

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

b. Komprehensif
Anggaran harus menunjukan semua penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non-budgetair pada
dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.
c. Keutuhan Anggaran
Semua penerimaan dan belanja pemerintah terhimpun dalam dana
umum (general fund)
d. Nondiscretionary Appropriation
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara
ekonomis, efisien dan efektif.
e. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses periodik, dapat bersifat tahunan
maupun multitahunan.
f.

Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak dimasukkan cadangan yang
tersembunyi (hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai kantongkantong

pemborosan

mengakibatkan

dan

munculnya

inefisiensi

anggaran

underestimate

serta

pendapatan

dapat
dan

overestimate pengeluaran.
g. Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan
tidak membingungkan.
h. Diketahui publik
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
D. Siklus Penganggaran Sektor Publik
Siklus anggaran terdiri dari 4 (empat) tahap, adalah sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)
Pada tahap persiapan anggaran dilakukan berdasarkan taksiran
pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia. Terkait
dengan masalah tersebut yang perlu diperhatikan adalah sebelum
menyetujui taksiran pengeluaran, hendaknya terlebih dahulu dilakukan
penaksiran pendapatan secara lebih akurat.

2
Ika Nur Azisah / A31115724

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

b. Tahap Ratifikasi Anggaran (Budget Ratification)


Pada tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang
cukup relevan, semua usulan dari masing-masing organisasi atau unsur
organisasi atau unsur lembaga dibahas dan dievaluasi disesuaikan
dengan kemampuan dana yang ada atau yang akan diperoleh dan
setelah hasil analisis atau pembahasan ini selesai kemudian diputuskan
atau disahkan oleh pihak berwenang.
c. Tahap Pelaksanaan Anggaran (Budget Implementation)
Dalam tahap pelaksanaan anggaran, hal terpenting yang harus
diperhatikan oleh keuangan publik adalah dimilikinya sistem informasi
akuntansi dan sistem pengendalian manajemen. Apa yang telah
ditetapkan atau disahkan dalam anggaran harus dilaksanakan sesuai
dengan yang telah disahkan atau ditetapkan. Anggaran merupakan
pijakan atau pedoman dasar yang harus dilaksanakan oleh setiap
orang, setiap organisasi atau setiap lembaga yang terkait sesuai
dengan batas maksimal yang diizinkan.
d. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran (Budget Reporting and
Evaluation)
Tahap ini terkait dengan aspek akuntabilitas, jika tahap implementasi
telah didukung dengan tahap akuntabilitas dan sistem pengendalian
manajemen yang baik, maka diharapkan tahap Budget Reporting and
Evaluation tidak ada menemui banyak masalah. Dengan tujuan
pelaporan dan evaluasi anggaran untuk melihat apakah pelaksanaan
anggaran telah berjalan sesuai dengan rencana yang telah disetujui.
E. Kelebihan dan Kekurangan Penganggaran Sektor Publik
a. Kelebihan dan Kekurangan Anggaran Berbasis Kinerja
Dedi Nordiawan (2007) menjelaskan bahwa kelebihan dan kekurangan
dari kinerja ini adalah sebagai berikut:
1) Kelebihan dari penggunaan anggaran berbasis kinerja adalah:
Penenkanan pada dimasukannya deskripsi secara negatif dari setiap
aktivitas di setiap anggaran yang diajukan.

3
Ika Nur Azisah / A31115724

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

Anggaran disusun berdasarkan aktivitas yang di dukung oleh estimasi


biaya dan pencapaian yang di ukur secara kuantitatif.
Penekanannya pada kebutuhan untuk mengukur output dan input.
Anggaran

kinerja

memasyarakatkan

adanya

data-data

kinerja

memungkinkan legislatif untuk menambah atau mengurangi dari jumlah


yang diminta dalam fungsi dan aktivitas tertentu.
2) Kekurangan dari anggaran berbasis kinerja adalah sebagai berikut:
Hanya sedikit dari pemerintah pusat dan daerah yang memiliki staf
anggaran atau akuntansi yang memiliki kemampuan memadai untuk
mengidentifikasi unit pengukuran dan melaksanakan analisis biaya.
Banyak jasa dan aktifitas pemerintah telah secara khusus dibuat
dengan dasar anggaran yang dikeluarkan (cash basis)
Kadang kala, aktivitas diukur biaya secara detail dan dilakukan
pengukuran secara detail lainnya tanpa adanya pertimbangan memadai
yang diperlukan pada perlu atau tidaknya aktivitas itu sendiri.
b. Keunggulan dan Kelemahan ZBB
Mardiasmo (2004;86) menyebutkan keunggulan dan kelemahan ZBB, antara
lain:
1) Keunggulan Zero Based Budgeting

Jika Zero Based Budgeting dilaksanakan dengan baik maka


dapat menghasilkan alokasi sumber daya secara lebih efisien.
Zero Based Budgeting berfokus pada Value for Money.
Memudahkan untuk mengindentifikasi terjadinya inefisiensi dan
ketidakefektivan biaya.
2) Kelemahan Zero Based Budgeting
Prosesnya memakan waktu lama (time consuming), terlalu teoritis
dan tidak praktis, membutuhkan biaya yang besar, serta
menghasilkan kertas kerja yang menumpuk karena pembuatan
paket keputusan.
Zero Based Budgeting menekankan manfaat jangka pendek.
Implementasi Zero Based Budgeting membutuhkan teknologi
yang maju.

4
Ika Nur Azisah / A31115724

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

Masalah besar yang dihadapi Zero Based Budgeting adalah


proses meranking dan meriview paket keputusan. Meriview ribuan
paket keputusan merupakan pekerjaan yang melelahkan dan
membosankan, sehingga dapat mempengaruhi keputusan.
Implementasi Zero Based Budgeting menimbulkan masalah
prilaku dalam organisasi.
F. Pengertian Pengendalian Sektor Publlik
Menurut COSO, pengendalian internal adalah sebuah proses yang
dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lain dari entitas,
yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian
tujuan yang berkaitan dengan operasi, pelaporan, dan kepatuhan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pasal 1 angka 1, definisi
sistem pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
G. Jenis-jenis Pengendalian Sektor Publlik\
Menurut Mardiasmo (2005;46) menjelaskan tipe pengendalian manajemen
menjadi tiga kelompok, yaitu :
a. Pengendalian preventif (preventive control)
Dalam tahap ini pengendalian terkait dengan perumusan strategi dan
perencanaan strategik yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
b. Pengendalian operasional (operational control)
Dalam tahap ini pengendalian terkait dengan pengawasan pelaksanaan
program yang talah ditetapkan melaui alat berupa anggaran. Anggaran
digunakan menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
c. Pengendalian kinerja
Pada tahap ini pengendalian berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan
tolok ukur yang telah ditetapkan.

5
Ika Nur Azisah / A31115724

You might also like