Professional Documents
Culture Documents
oleh
Okki Anugerah Putra Mahardika (13670011)
Ratih Hefia R. (13670036)
Mutholiatul Masyrifah (13670037)
Atina Yuliandari (13670040)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2015
KATA PENGANTAR
tidak
terlepas
dari
bantuan
berbagai
pihak.
Penulis
dan
segala
sesuatunya
sehingga
dapat
Penulis
DAFTAR ISI
Bab II Pembahasan
2.1 Kedudukan Hadits dalam Agama Islam (3)
2.2 Fungsi Hadits terhadap Al-Quran (6)
2.3 Definisi dan Sejarah Perkembangan Ingkar As-Sunnah (8)
Bab III Penutup
3.1 Simpulan (19)
3.2 Saran (19)
Daftar Pustaka (20)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Islam merupakan agama Allah yang diturunkan bersama
dengan
kitab
suci
dan
rasul-Nya
yang
terakhir,
untuk
merupakan
kumpulan
sejumlah
beban
diterangkan cara
mengamalkannya, tidak
BAB II
PEMBAHASAN
dan
Hadits
merupakan
dua
sumber
untuk
berlainan
pendapat
tentang
sesuatu,
maka
kembalikanlah ia kepada Allah dan rasul, jika kamu benarbenar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya. (Q. S
An-Nisa[4]: 59).
Selain itu, Allah juga menyamakan antara taat kepada Nabi
sebagai bentuk taat kepada Allah, yakni dalam Al-Quran surat
An-Nisa ayat 80, An-Nur ayat 54, Al-Araf ayat 158.
Artinya: Barangsiapa menaati rasul itu, sesungguhnya ia
Artinya: Semua umatku akan masuk surga, kecuali orang yang
tidak mau. Dikatakan kepada beliau, siapakah mereka
itu, wahai rasulullah? Rasul menjawab, siapa yang taat
kepadaku, ia akan masuk surga, dan orang yang tidak
taat kepadaku adalah orang yang tidak mau masuk
surga. (H. R. Al-Bukhari)
Ada juga Hadits yang yang dikatakan Nabi ketika sedang haji
wada, yakni riwayat Ibn Abbas yang dinilai sahih oleh Hakim
serta disepakati Adz-Dzahabi6,
Artinya: telah aku tinggalkan untuk kalian yang apabila kalian
berpegang teguh kepadanya, kalian tidak akan tersesat,
yakni kitabullah (Al-Quran) dan itrahk ahlul-baitku. (H.
R. Al-Hakim).
c. Ijma sahabat dan Umat setelah mereka
Para sahabat Rasulullah saw telah melakukan ijma untuk
merujuk kepada sunnah dan menenmpatkannya sebagai satu
sumber
hukum
syariat
yang
mendampingi
Al-Quran.
Ibnu
Umar
berkata,
wahai
anak
saudaraku,
tidak
mengetahui
sesuatu.
Dan
sesungguhnya
kita
memberinya
bagiansebanyak
seperenam.
Abu
Bakar
dan
tiang
syariah,
sebagai
referensi
kedua
setelah
Al-Quran.
Artinya: Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat.
(H. R. Bukhari)
b. Bayan al-Tasyri
Yang dimaksud dengan bayan at tasyri adalah mewujudkan
suatu hukum atau ajaran-ajaran yang tidak didapati dalam AlQuran. Bayan ini disebut juga bayan zaid ala Al-Kitab Al-Karim.
Hadis Rasulullah SAW. dalam segala bentuknya (baik yang qauli,
fiil maupun taqriri) berusaha menunjukkan suatu kepastian
hukum terhadap berbagai persoalan yang tidak terdapat dalam
Al-Quran. Beliau berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh para sahabat atau yang tidak diketahuinya,
dengan memberikan bimbingan dan menjelaskan persoalannya.
c. Bayan al-Taqrir
Bayan at-taqrir disebut juga bayan at-takid dan bayan alisbat. Yang dimaksud dengan bayan ialah menetapkan dan
meperkuat apa yang telah diterangkan dalam Al-Quran. Fungsi
Al-hadis dalam hal ini hanya memperkokoh isi kandungan AlQuran14. Contoh bayan at-taqrir adalah hadits Nabi saw yang
memperkuat firman Allah Q. S. Al-Baqarah[2]: 185 yaitu,
13 Nuruudin Itr. 2012. Ulumul Hadits. Hal: 79
14 Nuruudin Itr. 2012. Ulumul Hadits. Hal: 82-83
Artinya
...Apabila
kalian
melihat
(ruyat)
bulan,
Al-Quran.
Demikianlah
menurut
ulama
yang
fungsi
bayan
ini
terhadap
hadis-hadis
yang
yang
hanya
menerima
hadis-hadis
mutawatir
hadist-hadist
tersebut
menurut
mereka
merupakan
11
ini
akan
dijelaskan
argumen-argumen
mereka
dan
,
(2-1 :
(31: )
Artinya: Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu
yaitu Al-Kitab (Al-Quran) itulah yang benar, dengan
membenarkan kitab-kitab sebelumnya. (QS. AlFaathir (35):31)
Sementara apabila agama islam itu bersumber dari hadist,
ia tidak akan memiliki kepastian sebab keberadaan hadist,
12
Artinya:
Sedangkan
tiadalah
sesungguhnya
berfaedah
persangkaan
sedikit
pun
itu
terhadap
Artinya: Tidaklah Kami alpakan sesuatu pun dalam
kita
berpendapat
Al-Quran
masih
memerlukan
13
(89 : )
Artinya: Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran)
untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk
serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang
yang berserah diri. (QS. An-Nahl (16):89)
)
(114
Artinya: Dan Dialah yang telah menurunkan Al-Kitab (AlQuran) kepadamu dengan teperinci. (QS. Al-Anam: 114)
Ayat-ayat ini dipakai dalil oleh para pengingkar Sunnah,
adalah
orang-orang
yang
menolak
hadist
secara
14
yang
menghimpun
berbagai
hadis
palsu.
hadis
dengan
alasan
15
para
pengingkar
sunnah
mendapat
hukum
yang
pasti
sebab
banyak
ayat
yang
(36: )
Artinya: Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti, kecuali
persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu
sedikitpun tidak berguna untuk mencapai
kebenaran. (Q.S. Yunus:36)
Yang dimaksud dengan kebenaran (al-haq) disini adalah
masalah yang sudah tetap dan pasti. Jadi, maksud ayat ini
selengkapnya
adalah,
dapat
melawan
16
Untuk
membantah
orang-orang
yang
menolak
kita
mengikuti
atau
hukum
dengan
bertanya,
Apakah
ada
dalil
yang
Syafii
menjawab
dengan
melontarkan
pertanyaan,
orang
saksi
tersebut
bohong
atau
keliru?
mereka
17
komentar
mereka
lagi,
Karena
kita
diperintahkan
untuk
menerima kesaksian.18
2. Bantahan terhadap Argumen kedua dan ketiga
Kelompok pengingkar Sunnah, baik pada masa lalu maupum
belakangan, umumnya kekurangan waktu dalam
mempelajari Al-Quran. Hal itu karena mereka kebanyakan
hanya memakai dalil ayat 89 surat An-Nahl, yaitu,
(89: )
"rtinya: Dan kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran)
untuk menjelaskan segala sesuatu danpetunjuk
serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang
yang berserah diri" (Q.S. An-Nahl: 89)
Padahal, dalam ayat 44 surat An-Nahl itu juga, Allah
berfirman,
(44: )
"rtinya: Dan kami turunkan kepada Al-Quran, agar kamu
menerangkan kepada umat manusia apa yang telah
diturunkan
kepada
mereka
supaya
mereka
18
Quran,
dapatkah
dibenarkan
seorang
muslim
menolak
,
,
,
(85: )
Artinya: Apakah kamu beriman pada sebagian Al-Kitab dan
ingkar kepada sebagian yang lain? Tiada balasan
bagi orang yang berbuat demikian diantara kamu,
melainkan kenistaandalam kehidupan dunia, dan
pada hari kiamat mereka, dikembalikan pada siksa
yang sangat berat. Allah tidak lengah dari yang
kamu perbuat". (Q.S. Al-Baqarah: 85)
Sedangkan argument mereka dengan ayat 38 surat AlAnaam,
(85:
Artinya: Dan tidaklah kami alpakan sesuatupun dalam Alkitab. (Q.S. Al-Anaam: 38)
Hal itu tidak pada tempatnya sebab Allah juga menyuruh
kita untuk memakai apa yang disampaikan oleh Nabi SAW,
seperti dalam firman-Nya,
19
(7:
,
(36 :
tugas
untuk
menjelaskan
kandungan
Al-Quran,
memerlukan
masalah lain
sebab kabel-kabel
lampu
mesti
19 Al-Hakim. Al-Mustadrak ala Ash-Shahihain. Beriut: Dar Al-Marifat. t.t Juz I. hlm
109-110; Al-Khatib Al-Baghdadi. Al-Kifayah film Ar-Riwayah. t.tp.: Al-Maktabah
AlIlmiyah. 1358 H. hlm. 11; lihat Azami. Studies In Early Hadith Literature. Terj. Ali
Mustafa Yaqub. Jakarta: pustaka Firdaus.2000. hlm.59-62
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Hadits merupakan sumber hukum kedua bagi Islam setelah
Al-Quran. Adapun simpulan dari materi dalam makalah ini
adalah sebagai berikut,
a. Hadits merupakan sumber hukum kedua bagi Islam setelah
Al-Quran, kedudukannya dibuktikan dengan adanya dalil alQuran, dalil sunnah, dan ijma para sahabat dan umat
setelahnya.
b. Sebagai sumber hukum kedua setelah al-Quran, hadits
berfungsi sebagai bayyan (penjelas), diantara jenis bayyan
tersebut adalah bayyan at-tafsir, bayyan aat-taqrir, bayyan
an-nasakh
c. Dalam beberapa
masyarakat
sumber
yang
kedua
literature,
mengingkari
ajaran
agama
ada
sebagian
Sunnah
islam
kelompok
(hadist)
setelah
sebagai
Al-Quran.
menolak ajaran
sunnah yang dibawa Rasulullah dan hanya menerima AQuran saja secara terpotong-potong.
3.2 Saran
Sumber literatur dalam pembuatan makalah ini masih
terbatas, sehingga akan lebih baik apabila makalah ini diperbaiki
dengan literatur yang lebihbanyak dari pada yang dipakai oleh
penulis saat ini.
22
Daftar Pustaka
23