Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia Nya paper ini dapat terselesaikan.
Paper ini dibuat selain untuk memenuhi tugas mata kuliah dasar sistem
komunikasi yang sedang kami pelajari juga karena kami juga menyadari bahwa
pengetahuan tentang sistem komunikasi data sangat diperlukan oleh setiap orang
yang memilih profesi di bidang komunikasi. Kebutuhan tersebut perlu ditunjang
dengan buku-buku yang relevan. Maka dari itu dalam paper ini kami mengangkat
materi mengenai sistem komunikasi data
Kami menyadari bahwa apa yang tersusun dalam paper ini jauh dari
apa yang diharapkan secara ilmiah. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang kami miliki. Maka dari itu,
kritik, saran, bimbingan, dan petunjuk petunjuk dari semua pihak sangat kami
harapkan guna kelengkapan dan penyempurnaan paper ini.
Penyusunan paper ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan
paper ini.
Akhir kata, kami harapkan paper ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak khususnya mahasiswa jurusan teknik elektro dan bagi perkembangan ilmu
telekomunikasi
Penyusun
Sistem
Sumber Transmitter Receiver Tujuan
Transmisi
1 2 3 4 5 6
Informasi Data yang Sinyal yang Sinyal yang Data yang Informasi
yang masuk masuk ditransmisikan diterima keluar yang keluar
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan paper ini dapat kami bagi menjadi dua:
1.3.1 Tujuan Umum
1. Memberikan penjelasan mengenai sistem komunikasi data
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Sistem Komunikasi yang
sedang kami jalani.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa itu sistem komunikasi data.
2. Mengetahui manfaat dari adanya sistem komunikasi data
Konsep Frekuensi-Domain
Pada kenyataannya sebuah sinyal elektromagnetik dibentuk dari
beberapa frekuensi. Contoh sinyal
s(t) (4 / ) x (sin (2ft) + (1 / 3)sin(2)(3f)t)
Tabel 2.3.1
Gambar 2.4.1
Konfigurasi Saluran
Dua karakteristik yang membedakan berbagai konfigurasi penghubung
data adalah topologi dan apakah penghubung tersebut half duplex atau full duplex.
Topologi
Topologi penghubung data menunjuk pada susunan station secara fdisik
pada suatu media transmisi. Bila hanya terdapat dua station (misalnya, sebuah
terminal dan satu komputer atau dua komputer) penghubungnya adalah dari ujung
ke ujung. Bila terdapat lebih dari dua station, maka berupa topologi multipoin.
Biasanya, penghubung multipoin dipergunakan bila station yang ada adalah
sebuah komputer dan seperangkat terminal (station kedua). Saat ini, topologi
multipoin banyak ditemukan di lingkup Local Area Network.
Biasanya, topologi multipoin dimungkinkan bila terminal hanya
melakukan transmisi dalam waktu yang singkat. Gambar 6.3 menunjukkan
V.24/FEIA-232-F
Interface yang paling banyak dipergunakan adalah interface yang
dispesifikasikan dalam standar ITU-T, yaitu V.24. Kenyataannya, standar ini
hanya menentapkan aspek-aspek fungsional dan prosedural dari interface, V.24
menunjuk pada standar-standar lain untuk aspek-aspek elektrik dan mekanik. Di
Amerika Serikat, terdapat spesifikasi yang sesuai dan secara virtual hampir sama,
dan meliputi keempat aspek, yakni EIA-232-F.
- Mekanik : ISO 2110
- Lektrik : V.28
- Funfsional : V.24
- Prosedural : V.24
EIA-232-F pertama kali dikeluarkanoleh Electroic Industries Alliance
pada tahun 1962, sebagai RS 232. Diperbaharui di edisi tevisi keenamnya sebagai
EIA-232-F, yang dikeluarkan pada tahun 1997. Speisifikasi terbaru V.24 dan V.28
masing-masing dikeluarkan pada tahun 1996 dan 1993. Interface ini digunakan
untuk menghubungkan perangkat DTE ke modem taraf suara yang dimasudkan
untuk sistem telekomunikasi analog publik, serta telah dipergunakan secara luas
untuk berbagai aplikasi antar koneksi.
Spesifikasi Mekanik
Spesifikasi mekanik untuk EIA-232-F diilustrasikan dalam gambar 6.5,
yang memerlukan konektor 25-poin ditetapkan dalam ISO 2110, dengan susunan
Spesifikasi Elektrik
Spesifikasi elektrik ini menentukan pensinyalan di antara DTE dan DCE.
Pensinyalan digital digunakan untuk semua rangkaian pertukarana. Tergantung
pada fungsi rangkaian pertukran, nilai-nilai elektrik diterjemahkan baik sebagai
data biner ataupun sebagai sinyal kontrol. Kesepakatan yang diambil menentukan
bahwa, dengan memperhatikan dasar-dasar yang umum, voltase lebih negartif dari
-3 volt diterjemahkan sebagai biner 1, sedangkan voltase yang lebih positif dari
+3 volt diterjemahkan sebagai biner 0. Ini adalah kode NRZ-L yang dijelaskan
dalam gambar 5.2. Interface ditentukan ratenya pada rate sinyal sebesar <20 kbps
dan jarak <15 meter. Rate data dan jarak yang lebih besar sangat mungkin
diperoleh dengan rancangan yang baik, namun harus hati-hari mengasumsikan
bahwa batas-batas ini bisa diterapkan dengan baik dalam teori sekaligus dalam
prakteknya.
Gambar 2.6.1
Saran
Seperti apa yang telah kami paparkan mengenai sistem komunikasi
data diatas. Maka menurut kami pengetahuan akan sistem komunikasi data sangat
diperlukan, sehingga nantinya dapat menghasilkan model sistem komunikasi data
yang lebih canggih dan lebih cepat daripada yang ada sekarang ini.
Agama : Hindu
Email : turusdi.info@gmail.com
www.facebook.com/turusdi