Professional Documents
Culture Documents
a) Epidermis adalah lapisan teratas atau terluas yang tersususn dari jaringan epitel
b) Dermis : lapisan jaringan ikat bagian bawah. Lapisan ini mengikat epidermis
dengan lapisan struktur yang ada dibawahnya
b. Kuku jari tangan dan kaki : salah satu bentuk spesialisasi kulit yang hanya ditemukan
pada manusia dan primata lainnya
c. Rambut : spesialisasi kulit yang menjadi karakteristik pada mamalia saja.
d. Kelenjar kulit pada manusia meliputi ; kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan
kelenjar mammae, yang merupakan bentuk dari modifikasi kelenjar keringat.
4. Fungsi intergumen
a. Sebagai fungsi proteksi
Menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik misalnya gesekkan , tarikan
dan gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi.
b. Fungsi absorsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air dan larut, tetapi cairan yang mudah
menyuap akan lebih mudah diserap begitu juga yang larut dalam lemak.sifat
permeabilitas kulit dipengaruhi oleh O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit untuk
ikut bagian dalam system respirasi. Kemampuan absorsi kulit dipengaruhi oleh tebal
tipisny kulit, hidrasi, kelembaban dan metabolisme.
c. Fungsi ekskresi : kelenjar kulit mengeluarkan zat yang tidak berguna ( zat sisa
metabolisme) dari dalam tubuh berupa Na, Cl, urea asam urat, dan ammonia.
Produksi kelenjar lemak dan keringat meyebabkan keasaaman pada kulit.
d. Fungsi persepsi : kulit megandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis
untuk merangsang panas diterima dermis dan subkutis, sedangkan untuk rangsangan
dingin terjadi di subkutis.
e. Fungsi pengaturan suhu tubuh : kulit berperan mengeluarkan keringan dan kontraksi
otot dengan pembuluh darah kulit.
f. Fungsi pembentukan pigmen : terletak pada bagianbasal dan sel ini berasal dari rigi
saraf. Melanosit membentuk warna kulit. Enzim melanosit membentuk warna kulit.
Enzim melanosom dibentuk oleh golgi dengan tiroksinasi( meningkatkan
metabolisme sel), ion Cu, dan O2. Sinar matahari mempengaruhi melanosom, pigmen
yang tersebar di epidermis melalui tangan tangan dendrite, sedangkan lapisan di
bawah oleh melanofag. Warna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit
melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi, Hb, dan keratin.
g. Fungsi keratinasi : memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanisme
fisiologis.
h. Fungsi pembentukan vitamin D : pembentukan vitamin D berlangsung dengan
mengubah dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari, tetapi kebutuhan
vit.D tidak cukup hanya dari proses tersebut, pemberian vitamin D sistemik masih
tetap diperlukan.
5. Lapisan kulit terdiri atas :
1) Lapisan epidermis
2) Lapisan dermis
3) Hypodermis
a. Kulit ari (epidermis)
Lapisan paling luar terdiri atas epitel gepeng. Unsure utamanya adalah sel2
tanduk (keratinosit) dan sel melanosit. Lapisan epidermis tumbuh terus karena
lapisan sel induk yang berada di lapisan bawah bermitosis terus menerus,
sedangkan lapisan paling luar epidermis akan terkelupas atau gugur. Epidermis
dibina oleh sel2 terutama serat2 kolagen dan sedikit serat elastis
Kulit ari (epidermis) terdiri atas beberapa lapis sel. Sel 2 ini berbeda
dalam beberapa tingkat pembelahan sel mitosis. Lapisan permukaan dianggap
sebagai akhir keaktifan sel, lapisan tersebut tersiri atas 5 lapis
a) Stratum korneum (stratum corneus) : lapisan ini terdiri atas banyak lapisan
sel tanduk (keratinasi), gepeng, kering dan tidak berinti. Sitoplasma diisi
dengan serat keratin, makin ke luar letak sel makin sel makin gepeng seperti
sisik lalu terkelupas dari tubuh. Sel yang terkelupas akan digantikan oleh sel
yang lain. Zat tanduk merupakan keratin lunak yang susunan kimianya
berada dalam sel2 keratin keras. Lapisan tanduk hamper tidak mengandung
air karena adanya penguapan air, elasticnya kecil dan sangat efektif untuk
pencegahan penguapan air dari lapisan yang lebih dalam.
b) Stratum lusidum (stratum lucidum) : lapisan ini terdiri atas beberapa lapis sel
yang sangat gepeng dan bening. Membrane yang membatasi sel2 tersebut
sulit terlihat sehingga lapisannya secara keseluruhan seperti kesatuan yang
bening. Lapisan ini ditemukan pada daerah tubuh yang berkulit tebal
c) Stratum granulosum (stratum granulosum) : lapisan ini terdiri atas 2-3 lapis
sel polygonal yang agak gepeng dengan inti di tengah dan sitoplasma berisi
butiran (granula) keratohialin atau gabungan keratindengan hialin. Lapisan
ini menghalangi masuknya benda asing, kuman, dan bahan kimia masuk ke
dalam tubuh.
d) Stratum spinosum : lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel berbentuk
kubus dan polygonal, inti terdapat di tengah dan sitoplasma berisi berkas2
serat yang berpaut pada desmosom (jembatan sel). Seluruh sel terikat rapat
lewat serat2 tersebut sehingga secara keseluruhan lapisan sel-selnya berduri.
Lapisan ini untuk menahan gesekan dan tekanan dari luar, tebal dan terdapat
di daerah tubuh yang banyak bersentuhan atau menahan beban dan tekanan
seperti tumit dan pangkal telapak kaki.
e) Stratum malpigi (stratum malpighii) : unsur2 lapis taju yang mempunyai
susunan kimia yang khas. Inti bagian basal lapis taju mengandung kolesterol
dan asam2 amino. Stratum malpighii merupakan lapisan terdalam dari
epidermis yang berbatasan dengan dermis di bawahnya dan terdiri atas
selapis sel berbentuk kubus (batang)
Desmosom merupakan sel induk epidermis yang banyak sekali terdapat pada
membrane sel. Sel ini aktif bermitosis sampai orang meninggal. Sebanding
dengan terkelupasnya sel pada stratum korneum, sel induk ini pun menggantinya
dengan yang baru dari bawah. Sejak terbentuk sampai terkelupasnya umur sel ini
adalah 15-30 hari. Gabungan stratum malpigii dan stratum spinosum disebut
stratum germinativum. Gabungan ini terletak bergelombang karena lapisan dermis
dibawahnya membentuk tonjolan yang disebut dengan papilla. Batas stratum
Batas dermis yang sukar ditentukan karena menyatu dengan lapisan subkutis
(hypodermis), ketebalannya antara 0,5-3mm, beberapa kali lebih tebal dari
epidermis dan dibentuk dari komponen jaringan pengikat. Derivate dermis terdiri
atas bulu, kelenjar minyak, kelenjar lendir dan kelenjar keringat yang membenam
jauh ke dalam dermis. Kulit jangat bersifat ulet dan elastic yang berguna untuk
melindungi bagian yang lebih dalam. Pada perbatasan antara kulit arid an kulit
jangat terdapat tonjolan-tonjolan kulit ke dalam kulit ari (epidermis) yang disebut
papil kulit jangat. Kulit jangat terdiri atas serat2 kolagen, serabut2 elastis dan
serabut2 retikulin. Serat2 ini bersama pembuluh darah dan pembuluh getah
bening membentuk anyaman2 yang memberikan perdarahan untuk kulit.
Lapisan dermis terdiri atas bagian2 berikut :
1. Lapisan papilla
2. Lapisan retikulin
Unsur sel dermis
Unsure utama sel dermis adalah fibroblast dan makrofag juga terdapat sel lemak
yang berkelompok. Selain juga sel jaringan ikat bercabang dan berpigmen pada
lingkungan epidermis yang banyak mengandung pigmen misalnya areola mamae
dan sekitar anus
Serat otot
Serat otot polos dijumpai di dalam dermis tersusun membentuk berkas
dihubungkan dengan folikel rambut (m. erector fili) bertebaran diseluruh dermis
dalam jumlah yang cukup banyak pada kulit, putting susu, penis, skrotum dan
sebagian perineum. Kontraksinya menyebabkan kulit daerah yang bersangkutan
mengerut, di dalam kulit muka dan leher sejumlah serat otot rangka berakhir pada
jalinan serat elastin halus pada dermis
Hypodermis
Hypodermis adalah lapisan bawah kulit (fasia superfisialis) yang terdiri atas
jaringan pengikat longgar, komponennya serta longgar, elastic dan sel lemak. Sel
sel lemak membentuk jaringan lemak pada lapisan adipose yang terdapat
susunan subkutan untuk menentukan mobilitas kulit diatasnya. Bila terdapat
loburus lemak yang merata hypodermis membentuk bantal lemak disebut
pannikulus adiposus. Pada daerah perut lapisan ini dapat mencapai ketebalan 3 cm
sedangkan pada kelopak mata, penis, dan skrotum, lapisan subkutan tidak
mengandung lemak. Bagian superficial hypodermis mengandung kelenjar
keringat dan folikel rambut. Di dalam lapisan hypodermis terdapat anyaman
pembuluh arteri, pembuluh vena dan anyaman saraf yang berjalan sejajar dengan
permukaan kulit di bawah dermis. Lapisan ini mempunyai ketebalan bervariasi
dan mengikat kulit secara longgar terhadap jaringan dibawahnya.
Kelenjar kulit meliputi kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan kelenjar mamae
Kelenjar sebasea
Berhubungan dengan folikel rambut yang bermuara dalam sebuah folikel rambut,
tidak berhubungan dengan folikel rambut rambut saluran bermuara langsung
kepermukaan kulit seperti yang terdapat pada glans penis, labium minus, dan
kelenjar tarsalia pada kelopak mata. Kelenjar ini tidak terdapat pada kulit telapak
kaki dan tangan, tetapi terletak di dalam dermis. Setiap kelenjar berkapsul,
jaringan ikat tipis berupa alveolar yang membuat lipid. Kebanyakan kelenjar
alveolus bermuara kedalam sebuah saluran keluar yang pendek dan lebar, tercurah
ke dalam leher folikel.
Setiap alveolus terisi penuh dengan epitel berlapis, terletak diatas
membrane basal tipis yang permukaan dalamnya ditempati oleh deretan sel kubis
kecil yang berhubungan dengan sel sel basal epidermis pada leher folikel
rambut. Sel sel ini meningkatkan jumlah reticulum endoplasma dan
sitiplasmanya dipenuhi bintik2 lemak yang mengandung kolesterol, fosforlipid
dan trigliserida. Intinya berlahan mengerut dan hilang. Selnya pecah menjadi
masa berlemak dan serpihan selna menjadi getah berminyak (sebum)
Pengeluaran getahnya dibantu oleh kontraksi otot penegak rambut dan
tekanan menyeluruh akibat pembesaran sel2 ditengah alveolus. Perkembangan
dan pertumbuhan kelenjar sebasea terutama selama pubertas berada dibawah
control hormon. Sekresi sebum terjadi terus-menurus dan bermanfaat untuk
pemeliharaan kesehatan kulit.
Kelenjar keringat
Kelenjar tubular bergelung tidak bercabang terdapat pada seluruh kulit kecuali
pada dasar kuku, batas bibir, gland penis dan gendang telinga. Kelenjar ini palaing
banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki. Bagian sekretoris terletak di dalam
dermis dan hypodermis dan bergabung membentuk massa sendiri, duktusnya
keluar menuju epidermis dan berjalan berkelok kelok menyatu dengan
epidermislalu berjalan spiral untuk mencapai permukaan kulit tempat
bermuaranya disebut pori keringat, terdapat dua macam kelenjar keringat yaitu
kelenjar keringat ekrin da kelenjar keringat apokrin
1. Kelenjar keringat ekrin : tersebar diseluruh kulit tubuh kecuali kulit
pembungkus penis, bagian dalam telingah luar, talapak tangan, telapak kaki,
dan dahi. Badan kelenjar terdapat antara perbatasan kulit arid an kulit jangat,
salurannya berkelok-kelok keluar dan berada pada lapisan jangan lalu berjalan
lurus ke lapisan epidermis dan bermuara pada permukaan kulit pada pori-pori
keringat.
2. Kelenjar keringat apokrin : kelenjar keringat yang besar hanya dapat
ditemukan pada ketiak, kulit putting susu, kulit sekitar alat kelamindan dubur.
Kelenjar ini terletak lebih dalam dan saluran keluarnya berkelok-kelok
kemudian lurus menuju epidermis dan bermuara pada folikel rambut. Bersama
keringat keluar bagian2 sel kelenjar yang sudah rusak dan berbau khas.
Kelenjar payudara (glandula mamae)
Glandula mamae disebut sebagai kelenjar kulit karena berasal dari lapisan
ektodermal. Secara fungsional termasuk system reproduksi terletak di atas fasia
pektoralis superficialis dihubungkan denga pelantara jaringan ikat longgar dan
jaringan lemak, serta melekat erat dengan kulit diatasnya. Di sekitar puting susu
(papilla mamae) terdapat reticulum kutis yang yang tumbuh denga baik
dinamakan ligamentum suspensorium suspensorium, ke dalam putting susu
bermuara 15-20 duktus laktiferus, di sekitar papilla mamae terdapat areola mamae
yang mengandung kelenjar sebasea montgomeri (glandula areola mamae) untuk
melindungi dan melicinkan putting susu pada waktu bayi meghisap. Pada daerah
subkutam terdapat lobus2 yang berhubungan satu sama lain oleh jaringan areolar,
pembuluh darah dan duktus laktiferus.
Fungsi glandulae mamae
Pada wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui alveoli tampak kecil dan padat
berisi sel 2 granular. Pada waktu hamil alveoli akan membesar dan sel 2
membesar pada permulaan laktasi. Sel 2 pada pusat alveoli mengalami degenerasi
lemak dan menghasilkan kolostrum. Hormon estrogen memperbanyak alveoli
sedangakn hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar hipofisis akan merangsang
pemgeluaran kolostrum.
Dua sel yang ditemukan dalam epitel kulit adalah sebagai berikut
1. Sel utama (terang) merupakan sel serosa yang menempati bagian tengah sel,
sitoplasmanya mengandung bintik lemak dan granula pigmen. Sel2 ini
mengeluarkan getah encer yang mengandung bahan pelarut
2. Sel sel musigen (gelap) bertebaran diantara sel2 mukosa yang mempunyai
reticulum endoplasma granular dan granula sekretori basofil, menghasilkan
glikoprotein mukoid. Kontraksi ini membantu pengosongan getah kelenjar
dan berfungsi sebagai bangun penyangga menahan perubahan tekanan
osmotic yang memungkinkan membahayakan keutuhan susunan kanalikuli
intersel.
Tubulus sekretori makin menyempit menjadi duktus ekskretorius yang dibatasi
oleh dua lapis sel kubis yang terpulas gelap. Sel 2 membentuk lapisan dalam
dinding dan mempunyai batas khusus yang tampak kasar di sepanjang
permukaannya, ditempat saluran keluar dengan epidermis saluran kehilangan
dinding menjadi saluran khusus di epitel
Secara fungsional kelenjar ini berperan dalam pengaturan suhu tubuh
dengan membuat lapisan lembab di permukaan untuk pendinginan dengan
penguapan. Kelenjar ini juga peka terhadap stress kejiwaan terutama kelenjar yang
terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. Kelenjar keringat besar yang
terdapat pada ketiak, areola mamae, labium mayus dan mayus dan sekitar anus
menghasilkan secret lebih kental daripada kelenjar keringat kecil
Saluran keluar dari kelenjar ini bermuara dalam folikel rambut. Kelenjar
keringat besar ini berkurang bergelung, lumen sekresinya lebih besar dan
membentuk lapisan yang lebih sempurna di antara membrane sel dan sel epitel,
yang berfungsi hanya setelah pubertas. Kelanjar penggetah lilin yati kelenjar
serumen yan terdapat pada liang telinga luar dan kelenjar pada tepi kelopak mata
termasuk dalam golongan kelenjar keringat besar.
Pembuluh darah
Suplai darah untuk kulit berasal dari pembuluh darah besar di dalam lapisan bawah
kulit yang bercabang ke arah permukaan kulit. Sejumlah pembuluh pembentuk jala
pada tempat pertemuan antara dermis dan hypodermis, dari jala-jala ini
cabang2nya akan memperdarahi jaringan subkutis termasuk kelenjar keringat dan
folikel rambut
Dari jala2 terkecil menuju papilla tempat mempercabangkan kapiler membentuk
jarring kapiler untuk memperdarahi papilla, kelenjar sebasea dan bagian tengah
folikel rambut. Vena 2 penghimpun darah dari daerah subpapilar membentuk jala2
tepat di bawah kulit. Jala2 ini berhubungan dengan jala2 kedua sedikit lebih dalam,
lewat jala kedua darah mengalir ke dalam jala ketiga pada tepat pertemuan dermis
dan hypodermis , ke dalam jala ketiga vena berjalan ke jala2 yang lebih dalam
yang terdiri atas vena besar dalam jaringan subkutis dan bermuara ke dalam vena
besar bersama arteri pada dermis yang paling dalam.
Aliran limfe
Pembuluh limfe mulai di dalam papilla sebagai celah yang dibatasi endotel dengan
jala2 kapiler limfe di dalam lapisan papilar. Jala 2 ini bergabung dengan jala2
kapiler limfe yang lebih besar di dalam jaringan subkutis, yang juga merupakan
tempat muara cairan limfe dari jala2 yang halus di sekitar kelenjar keringat dan
folikel rambut
Saraf kulit
Kulit dan kelengkapannya menerima rangsangan dari lingkungannya karena
dilengkapi banyak saraf sensorik. Di dalam jaringan subkutis terdapat berkas besar
serat saraf yang cabang2nya menuju pleksus di dalam daerah reticular papilla dan
subepitel. Di dalam semua lapisan kulit dan hypodermis terdapat banyak badan
akhir sel saraf. Folikel rambut di persafari secara terpisah dari ujung2 bebas saraf
sensorik tidak bermielin yang terdapat dalam / dekat epidermis selain serat saraf
sensorik terdapat saraf eferen simpatis yang dipersarafi pembuluh darah, otot
penegak rambut dan sel sekretorik kelenjar keringat
Pelengkap kulit
Kuku
Merupakan lempeng yang membentuk pelindung pembungkus permukaan dorsal
falang terakhir jaringan dan jari kaki. Berdasarkan struktur dan hubungan dengan
dermis dan epidermis pertumbuhan kuku terjadi sepanjang garis datar lengkung
dan sedikit miring terhadap permukaan pada bagian proksimal.
1. Struktur kuku
Alat kuku berproliferasi membentuk matrik kuku. Epidermis yang tepak di
bawahnya menjadi dasar kuku yang membentuk U bila dilihat dari atas, diapit
oleh lipatan kulit yang merupakan dinding kuku. Dasar kuku yang
2. Akar rambut