You are on page 1of 23

[Report Title]

Jussac Maulana | [Course Title] |


[Report Subtitle]

Kegunaan Fruits dalam Culinary

Preparing Fruits
Sauteing

grilling

baking

slicing

Nama, nim d1, address postal code


Residential tel no
Handphone number
Email
Race, religion
Nationality
Age
Dob, place of b
Sex
Marital status
Sex, height weight

In case of emergency
Person to contact, relationship
Address, postal code
Residential tel no., handphone

Page 1

Education
Soal Wisata Bahari, Indonesia Bisa Bercermin pada Maladewa
Pengembangan pariwisata disusun dalam integrated master plan, terkait
dengan semua kepentingan dan harmonis bagi keberlangsungan alam.

Maladewa (Thinkstockphoto)
Kepulauan Maladewa terbangun di atas konsep sustainable marine tourism.
Gugusan kepulauan atol di Samudra Hindia ini sekarang telah disebut contoh
terbaik untuk pengembangan wisata berkelanjutan sekaligus menjadi
destinasi incaran para pelancong internasional.
"Kami sungguh memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di dalam
negeri," demikian terang Moosa Zameer Hassan, Deputy Director GeneralMinistry of Tourism Arts & Culture Republic of Maldives yang bicara pada saat
workshop internasional "Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan untuk
Pengembangan Ekonomi Kelautan", diselenggarakan Kementerian Kelautan
Perikanan (KKP) Indonesia, di Jakarta (1/4).
Ia memaparkan, pembangunan pariwisata disusun dalam bentuk integrated
master plan yang melalui berbagai strategi dapat menautkan
kepentingan semua pihak. Serta harmonis bagi keberlangsungan alam pula.
Seluruh kebijakan pariwisata menyasar pembangunan berkelanjutan dan
pengembangan sektor.
Misalnya, perikanan tangkap yang berkelanjutan serta merta dikembangkan
menjadi satu mata pencaharian utama di tengah masyarakat kepulauan, dan
saat ini telah menyumbang 1,5-3 persen pendapatan produk domestik bruto
(GDP).

Page 2

Maladewa (Thinkstockphoto)
"Kepulauan Maladewa juga akan tetap memelihara daya saing destinasi kami
sementara kian mengembangkan strategi inovasi, teknologi, dan solusi untuk
keberlanjutan," tuntasnya.
Prinsip-prinsip tersebut, dikatakan Sunoto, penasihat senior di KKP, penting
dan bisa diterapkan Indonesia yang ditunjang oleh kekayaan laut. "Maladewa
berhasil mewujudkan potensi kemakmuran lewat kelautan dan perikanan,
kita bisa mengadopsi dasar-dasarnya dalam merintis ekonomi biru," ucap
Sunoto.
Menurut Christian Fenie, seorang konsultan pariwisata, pulau-pulau Indonesia
sebagai surga pariwisata, bahkan taman laut di Indonesia timur merupakan
yang terkaya di dunia. Pria kelahiran Prancis ini selama 32 tahun terakhir
mengabdikan diri untuk memajukan kepariwisataan di Indonesia, terutama
wilayah lautan Indonesia Timur.
Ia menambahkan, sudah seyogyanya program pembangunan destinasi
pariwisata melibatkan pakar atau konsultan pariwisata profesional sebagai
staf ahli untuk mendampingi pejabat/birokrat yang duduk di pemerintahan
pengambil kebijakan.
]

Memaksimalkan Potensi Wisata Bahari


Jumat, 19 September 2014, 12:00 WIB
Indonesia merupakan negara kelautan yang memiliki potensi wisata bahari besar. Namun,
kata Ketua DPP PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri, potensi ekonomi itu belum tergarap
secara maksimal.
Page 3

Dengan 17.504 pulau dan panjang garis pantai mencapai 95.181 km, Rokhmin
mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi wisata bahari terbesar dan salah satu
terbaik di dunia. Laut Indonesia, katanya, menyediakan keragaman hayati dan keindahan
pantai yang menjadi tujuan utama wisata.

Foto:Nyoman Budhiana/ANTARA
Sebuah perahu melintas dengan latar belakang pemandangan Gunung Meja dan Gunung
Ia di perairan Pantai Ndao, Ende, NTT.

Page 4

Total pendapatan pariwisata dari sektor ini pada 2012 hanya tujuh miliar dolar AS.
"Sementara Australia dengan panjang pantai 2.100 km, mampu meraup devisa tiga miliar
dolar AS pada tahun yang sama," ujar Rokhmin pada "International Fishery Cooperation
Forum of Silk Road on the Sea" di Nanning, Cina, Rabu (17/9).
Berbagai perbaikan dalam banyak bidang harus dilakukan untuk memanfaatkan potensi
wisata bahari ini. Menurut mantan menteri Kelautan itu, dampak ekonomi dari
memaksimalkan wisata bahari sangat signifikan dalam mendukung perekonomian
nasional. Apalagi, saat ini neraca perdagangan dan pembayaran Indonesia terus tercatat
negatif.
Ia menyebutkan, beragam ekosistem pesisir dan laut tersedia di Indonesia, seperti pantai
berpasir, goa, laguna, estuaria, hutan mangrove, padang lamun, rumput laut, dan terumbu
karang. Di antara sepuluh ekosistem terumbu karang terindah dan tarbaik di dunia, enam
berada di Tanah Air, yakni Raja Ampat, Wakatobi, Taka Bone Rate, Bunaken, Karimun
Jawa, dan Pulau Weh.
Jika Indonesia mampu mengembangkan potensi bahari, Rokhmin merasa yakin nilai
ekonomi berupa perolehan devisa, sumbangan terhadap PDB, peningkatan pendapatan
masyarakat, penciptaan lapangan kerja, dan efek multiplier-nya akan sangat besar.
Rokhmin mengungkapkan, nilai ekonomi sektor kelautan Indonesia mencapai 1,2 triliun
dolar AS per hari. Nilai keekonomian itu dihasilkan dari 11 sektor ekonomi kelautan, di
antaranya perikanan, transportasi laut, industri maritim, dan wisata kelautan (bahari).
Total kesempatan kerja yang dihasilkan industri kelautan ini, Rokhmin menyatakan,
mencapai 40 juta orang. Hal itu dianggap wajar, mengingat sektor perikanan saja tumbuh
signifikan setiap tahunnya. "Ekspor perikanan nasional tercatat naik setiap tahunnya,
pada 2012 saja mencapai 11,62 persen," kata Rokhmin yang juga ketua DPP PDI
Perjuangan.
Apalagi, ia mengungkapkan, jika dibandingkan ekspor nasional yang minus, sektor
perikanan terus mencatat surplus perdagangan. Rokhmin menyebutkan surplus sektor ini
mencapai 3,52 miliar dolar AS atau 81,11 persen dari transaksi perdagangan.
Ekonomi kelautan meliputi semua kegiatan perekonomian yang berada di laut dan pesisir.
Juga, kegiatan ekonomi di daratan yang menggunakan bahan mentah diambil dari lautan
dan pesisir. Selain itu, ekonomi maritim mencakup transportasi laut, pelayaran,
konstruksi, dan industri, serta jasa kemaritiman.
Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat dari total potensi ekonomi hingga ribuan
triliun rupiah per tahun itu, yang terwujud baru Rp 290 triliun. Ini berarti masih jauh dari
potensi yang ada. rep:elba damhuri ed: irwan kelana

Page 5

Peluang Bisnis Wisata Bahari di Indonesia


June 20, 2014
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas
perairan mencapai 5,8 juta kilometer persegi. Dengan kondisi tersebut,
Indonesia memiliki potensi wisata bahari yang sangat besar. Dari wisata
bahari ini juga, Indonesia dapat mengeruk omset triliunan rupiah.
Achyaruddin, Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Insentif, Event
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan bahwa Wisatawan
Mancanegara yang datang ke Indonesia diperkirakan mencapai 30% dari total
8,6 juta pelancong pada 2013. Hal ini membuktikan bahwa ada ketertarikan
yang besar terhadap wisata bahari, oleh Wisatawan Mancanegara maupun
Wisatawan Domestik/Lokal.
Naik daunnya wisata bahari di Indonesia memberikan keuntungan yang
besar. Dalam setiap kunjungan, wisatawan asing rata-rata memberikan
pemasukan bagi negara sebesar US$ 1.200 per orang. Dengan asumsi
kunjungan wisatawan khusus sektor bahari sebanyak 2,58 juta orang dan
rata-rata pemasukan sebesar US$ 1.200 per orang, Indonesia sudah
mendapatkan US$ 3,09 juta atau sekitar Rp 37,15 triliun. Meskipun
mendatangkan keuntungan yang besar bagi negara maupun swasta,
sayangnya bisnis wisata bahari masih kurang diminati oleh pebisnis dalam
negeri. Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Wisata Bahari (Gahawisri) Bali,
Yos WK Amerta, sebagian besar pemilik bisnis wisata bahari adalah penduduk
asing. Misalnya saja operator wisata di Pulau Komodo. Hanya ada dua
perusahaan dari Indonesia, sedangkan sisanya merupakan milik perusahaan
asing. Menurut Achyaruddin, ada tiga fokus yang akan dikembangkan
menjadi sektor bisnis wisata bahari, yaitu diving, yatch, dan cruise. Dari
ketiga fokus ini, UCEO akan membagikan beberapa ide bisnis.
Diving

Page 6

Diving adalah menyelam. Berbeda dengan snorkeling yang hanya skin diving
atau berenang di permukaan laut, diving berarti menyelam di kedalaman laut
tertentu. Bisnis diving dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dive center dan
dive operator. Dive center adalah usaha di bidang diving yang meliputi
pendidikan dan latihan, penjualan peralatan dan layanan purna jual, dan
fasilitas pengisian gas. Untuk bisa mendirikan dive center, ada beberapa
persyaratan yang harus dipatuhi oleh perusahaan. Namun, syarat tersebut
bervariasi, tergantung pada agensi tempat perusahaan bernaung. Contoh
agensi selam resmi adalah PADI Dive Centre dan SSI Dealer/Dive Centre.
Mereka memiliki syarat dan ketentuan tertentu untuk Dive Centre yang
berada di bawah naungan mereka. Dive operator adalah usaha di bidang
operasi diving, meliputi pariwisata dan komersial. Biasanya bisnis ini
menyediakan paket selam beserta fasilitas-fasilitas yang akan didapatkan
penyelam.
Yatch

Page 7

Yatch adalah kapal mewah dengan kecepatan tinggi, berukuran lebih kecil
dari kapal pesiar. Bisnis ini sedang digarap oleh pemerintah daerah, terutama
Kepulauan Seribu. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, telah memerintahkan
Bupati Kepulauan Seribu untuk mulai menggarap bisnis yatch. Meskipun
bisnis ini bermodal tinggi, namun telah banyak permintaan dari pelancong
akan adanya kapal-kapal yatch. Menurut Wakil Gubernur Jakarta, Basuki
Tjahjapurnama, bisnis pemakaian dan penyewaan yatch akan memberikan
keuntungan yang besar.
Cruise

Page 8

Ada beberapa macam bisnis cruise atau kapal pesiar yang bisa kita temui di
Indonesia. Beberapa perusahaan wisata bahari memiliki bisnis cruise yang
hanya menyediakan fasilitas untuk mengantar pengunjung ke beberapa
pulau yang memiliki pemandangan laut bagus. Mereka juga menyediakan
fasilitas makan siang/makan malam, jacuzzi, dan lain-lain. Selain hanya
mengantar tamu ke pulau-pulau dekat, juga ada kapal pesiar lintas benua.
Namun sayangnya, bisnis ini masih dikuasai oleh perusahaan asing juga.
Mungkin UC Onliners berpikir bahwa ketiga ide tersebut merupakan ide bisnis
yang sulit digarap. Untuk itu, UCEO memberikan beberapa ide lain yang
sekiranya lebih mudah untuk direalisasikan.
Swimwear

Page 9

Di tengah maraknya brand indie saat ini, tidak salah bila kita mencoba bisnis
swimwear atau pakaian renang lokal. Karena corak batik juga sedang
digemari di luar negeri, lebih baik lagi bila UC Onliners mencoba untuk
mengaplikasikan batik pada pakaian renang yang diproduksi. Dengan adanya
swimwear yang mencerminkan budaya Indonesia, mungkin itu akan
mendorong masyarakat Indonesia untuk membelinya, sehingga selain
bangga memakai produk dalam negeri, itu juga bisa mempromosikan
kebudayaan Indonesia pada turis asing.
Page 10

Produk dive sport

Meski laut-laut di Indonesia telah diakui dunia internasional sebagai dive spot
yang baik, Indonesia masih harus import produk-produk dive sport. Akan jauh
lebih baik bila kita mulai dapat memproduksinya sendiri.

Toko Surf Lokal

Page 11

Kita banyak menjumpai toko-toko yang menjual barang surf di lokasi wisata
bahari. Akan tetapi, kita tentu masih sangat jarang menemui toko surf lokal
yang orisinil. Ada banyak yang malah mencontek merk-merk impor dan
membuatnya dengan bahan murahan, dengan harga yang murah pula.
Kebiasaan mencontek ini harus mulai kita hindari, dengan mendirikan brand
peralatan surf lokal, namun berkualitas tinggi dan memiliki harga yang
bersaing.

Indonesia Kaya Wisata Bahari, Tapi...


Sri Anindiati Nursastri - detikTravel - Senin, 29/09/2014 17:45 WIB

Page 12

Koferensi Pers Wisata Bahari (Sastri/detikTravel)


Jakarta - Sebagai negara kepulauan, Indonesia punya potensi sangat besar
untuk wisata bahari. Namun ada beberapa kendala agar wisata bahari
berjalan maksimal. Dari infrastruktur, sampai mental masyarakat.
Dalam program Presiden Terpilih Jokowi-JK 2014-2019, ditargetkan kunjungan
wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta orang. Target ini
menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu tumpuan terbesar
perekonomian nasional.
"Indonesia negara kepulauan, maka sudah saatnya wisata bahari lebih
digalakkan," tutur Wamenparekraf Sapta Nirwandar dalam diskusi bertajuk
'Wisata Bahari, Bisnis, dan Investasi Masa Kini' di Auditorium Adhiyana,
Wisma Antara, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2014).
Sport tourism seperti diving dan cruising menjadi magnet besar bagi turis
mancanegara. Namun ada beberapa kendala agar wisata bahari di Indonesia
berjalan maksimal.
"Pertama adalah infrastruktur. Pelabuhan penumpang memang banyak, tapi
pelabuhan cruise seperti marina belum ada yang bagus," tutur Sapta.
Pelabuhan Batam dan Pelabuhan Benoa (Bali) bisa jadi contoh cruise port.
Menurut Sapta, inilah yang harus diperbanyak dan dikembangkan di pulaupulau kecil di Indonesia.

Page 13

"Tak hanya cruise, tapi juga yacht. Banyak yacht dari negara lain seperti
Australia yang lewat perairan Nusantara," tambah Sapta.
Kendala lainnya adalah mental masyarakat. Sapta menuturkan, penduduk
Indonesia masih beroritentasi ke daratan. Sapta mengibaratkan, orang
Indonesia lebih memilih punya rumah banyak dibanding yacht untuk berlayar.
"Beda dengan luar negeri, akhir pekan tidak ada macet karena orangorangnya melaut. Itulah maka pembangunan infrastruktur laut lamban
berkembang," katanya

Wisata Bahari Indonesia Belum Diberdayakan


01/10/2014 15:24 WIB
| Meisy Meidina Billem

Pantai Kuta/Antara foto/Wira Suryantala


Sektor pariwisata khususnya yang terkait dengan wisata kawasan perairan di
Indonesia dinilai masih belum optimal. Dinilai pemangku kepentingan wisata
belum memiliki mental kelautan.
"Kita harus lebih banyak melihat ke laut. Kita masih banyak yang bermental
darat," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar

Page 14

dalam diskusi bertajuk "Wisata Bahari, Bisnis, dan Investasi Masa Kini,"
beberapa waktu lalu.
Sapta mengingatkan zaman dulu, pelaut Indonesia sendiri sebenarnya telah
berhasil membuat kapal dengan teknologi yang sederhana, bisa berlayar
hingga ke Ghana Afrika.
Sedangkan pada masa modern ini, ujar dia, Republik Indonesia dinilai masih
belum mengembangkan mental kelautan yang terindikasi dari baru
munculnya Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan pada era
pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.
Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan kini berubah menjadi Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
Padahal, menurut dia, bisnis investasi terkait turisme dan rekreasi di kelautan
Indonesia dinilai memiliki peluang yang terbuka luas, terutama karena
segmen pasar internasionalnya sangat besar.
"Industri wisata bahari sangat prospektif bagi kita dan peluangnya sangat
besar," tukasnya.
Sapta mengingatkan bahwa Indonesia memiliki ribuan pulau dan bila setiap
pulau bisa menghasilkan ribuan dolar AS per tahun maka dapat
menghasilkan hingga jutaan dolar per tahun.
Sedangkan beragam contoh wisata bahari seperti olahraga menyelam dinilai
juga banyak diminati warga asing dibandingkan masyarakat Indonesia.
"Jadi presiden mendatang harus berpihak ke laut," ucapnya.
Di sisi lain, Anggota Dewan Kelautan Indonesia Ismail Ning mengingatkan
bahwa investasi bahari sangat mahal dan untuk tingkat pengembalian
modalnya juga tidak sebentar dan dapat bertahun-tahun.
Ismail Ning juga menyoroti permasalahan koordinasi dan integrasi
antarsektor terkait pengembangan wisata bahari.
Sedangkan Direktur Utama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara
Saiful Hadi mengatakan, pengembangan wisata bahari tidak mungkin
dilakukan tanpa promosi yang gencar, bukan hanya dari pemerintah tetapi
juga dari dunia usaha.
Saiful mencontohkan Malaysia yang jumlah wisatawan mancanegaranya
mencapai hingga 20 juta orang, sedangkan Indonesia hanya sekitar 9 juta.

Page 15

"Promosi yang dilakukan bagaimana Malaysia bisa meyakinkan dunia bahwa


Malaysia is Truly Asia," katanya.
Saiful Hadi mengatakan promosi di sektor pariwisata harus digalakkan untuk
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai tujuan wisata Tanah
Air.
"Promosi harus digalakkan. Kita lihat bagaimana Malaysia bisa meyakinkan
dunia melalui tagline-nya Malaysia The Truly Asia. Kita harus tiru upaya
mereka," kata Saiful Hadi dalam diskusi bertajuk Maritim Wisata Bahari,
Bisnis dan Investasi Masa Kini.
Menurut dia, promosi melalui media merupakan sarana yang baik untuk
memberikan informasi mengenai keindahan berbagai obyek wisata kepada
masyarakat.
Namun, tidak hanya melalui media, promosi juga bisa dilakukan oleh para
pelaku usaha melalui perusahaan mereka.
Pihaknya menyayangkan masih minimnya jumlah anggaran pemerintah
untuk promosi pariwisata. Hal ini berbeda dengan Malaysia yang
menganggarkan dana yang besar demi membiayai iklan untuk menarik
kunjungan wisatawan.
"Anggaran Malaysia untuk biaya iklan mencapai delapan kali lipat
dibandingkan Indonesia," katanya.
Dengan demikian, menurut dia, tak heran jumlah kunjungan wisman ke
Malaysia lebih tinggi daripada Indonesia.
Saiful meyakinkan bahwa biaya promosi bukanlah pengeluaran, melainkan
investasi karena menurut dia, dari iklan tersebut pasti akan ada hasilnya jika
promosi dilakukan secara masif.
Dia menambahkan kemajuan teknologi media saat ini belum dimanfaatkan
dengan baik oleh pemerintah untuk mempromosikan berbagai lokasi tujuan
pariwisata di Indonesia.
"Pemerintah masih pelit berpromosi. Peran media jangan diremehkan. Kalau
mau menargetkan wisatawan mancanegara, maka beriklanlah di mediamedia asing," sarannya.[*]

GAYA HIDUP
TERKINI

Page 16

1.

9 Tipe Sahabat yang Dibutuhkan Dalam Hidup (3-Habis)

2.

9 Tipe Sahabat yang Dibutuhkan Dalam Hidup (2)

3.

9 Tipe Sahabat yang Dibutuhkan Dalam Hidup (1)

4.

Perubahan Kulit Ini, Indikasikan Adanya Penyakit (3-Habis)

5.

Perubahan Kulit Ini, Indikasikan Adanya Penyakit (2)

TERPOPULER
1

Jaga Anak Anda dari Tom and Jerry, Little Krisna, Sinchan, dan
Spongebob

Harga Sandal Jepit Swallow Tiba-Tiba Melangit, Ada Apa?

Kecantikan Garut nan Melegenda

Ukuran Rok Jadi Indikator Potensi Terkena Kanker Payudara

Ini Cara Inovatif Menikmati Air Putih

TERKOMENTARI
1

Pancaran Sinar Pelangi Batu Kalimaya Seharga Rp 20 Juta

Batik, Bukan Sekadar Kain Bermotif

Kiat Menyiapkan Mental untuk Berbisnis

Perbanyak Air Putih Saat Kemarau Tiba

Bisakah Memulai Bisnis Tanpa Modal?

Home > Gaya Hidup > Jalan-Jalan


Perkuat Wisata Bahari, Indonesia Bisa Contoh Australia
Monday, 29 September 2014, 20:23 WIB
Komentar : 0

Antara

Page 17

Seorang wisatawan tengah menikmati keindahan kehidupan bawah laut.


Indonesia memang dikenal memiliki potensi wisata bahari yang tinggi
(ilustrasi)
A+ | Reset | AREPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai negara kepualauan, Indonesia
seharunya bisa unggul dalam wisata bahari. Namun nyatanya, Indonesia
masih tertinggal dalam menggarap potensi wisata yang satu ini.
"Sebagai negara maritim, Indonesia harusnya bisa mengembangkan potensi
wisata bahari karena peluangnya sangat besar untuk dikemabangkan," kata
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar dalam diskusi
"Wisata Bahari Bisnis dan Investasi Masa Kini", Senin (29/9) di Jakarta.
Sapta mengatakan, Indonesia memiliki 17.508 pulau yang tersebar dari
Sabang hingga Merauke. Namun dari jejeran pulau tersebut, hanya segelintir
objek wisata bahari yang terkenal dan memiliki kunjungan wisatawan yang
tinggi. Sebut saja macam Bali, Lombok, Raja Ampat, Kepulauan Mentawai,
Wakatobi dan Pulau Komodo.
"Padahal kalau dari belasan ribu pulau itu ada tiga ribu pulau saja yang
dikembangkan secara maksimal, maka potensinya akan sangat besar.
Sehingga dapat memberi tambahan devisa bagi Indonesia," kata Sapta.
Selain soal infrastruktur, masalah mendasar dalam pengembangan wisata
bahari adalah pola pikir masyarakat yang masih terkonsentrasi pada daratan.
Mental masyarakat, kata Sapta, masih terpusat pada daratan.
"Contoh mudahnya saja, berapa banyak keluarga yang mau untuk olahraga
air, diving atau surfing misalnya. Ini persoalan mendasar, dan memang
butuh waktu untuk perubahan. Memang tidak cukup waktu satu atau dua
tahun, tapi memang harus dimulai," kata Sapta.
Page 18

Selain itu, kendala wisata bahari di Indonesia terletak pada masalah


integrasi. Padahal hal ini sangat penting dilakukan dalam menunjang wisata
bahari.
Dalam hal ini, pemerintah Indonesia bisa belajar dari Australia yang
mengelola wisata baharinya dalam empat fokus utama, yakni marine gas and
oil, marine biologist, marine transportation, dan marine recreation.
Pemasukan terbesar datang dari faktor keempat, yakni rekreasi laut. Hal ini,
kata Sapta, bisa menjadi acuan bagi pemerintah dalam rangka
mengembangkan wisata bahari.
"Inilah yang menjadi tantangan bagi pemerintahan Indonesia yang mana
paket liburan harus dibuat sebaik mungkin dengan tawaran kegiatan liburan
yang menarik. Misalnya, paket liburan yang menawarkan diving, surfing,
fishing, dan sebagainya," ungkapnya.
Pemerintah juga diharapkan mampu membuat peraturan penggunaan laut
sebagai objek wisata agar bisa menjaga kelestarian laut tersebut.
Dengan begitu wisata bahari nantinya mempunyai dampak ikutan yang besar
bagi sektor ekonomi kreatif, seperti cinderamata dan kuliner yang secara
langsung mengangkat perekonomian rakyat.
Sehingga diharapkan juga dapat memenuhi tantangan pemerintah yang
baru, Indonesia dituntut untuk dapat mendatangkan wisatawan asing
sebanyak 20 juta orang di tahun 2019. Diprediksi hal ini mampu memberikan
tambahan devisa bagi Indonesia hingga Rp 240 triliun," ujar Sapta.

Movement
Wisata Bahari, Potensi Besar Bagi Pariwisata Indonesia
August 31 2014 | By Ratu Rolinda Rahman

Page 19

Page 20

Indonesia memliki banyak potensi pariwisata yang menjanjikan dan bisa


menjadi daya tarik bagi wisatawan. Misalnya, wisata alam, wisata bahari,
wisata kuliner, wisata olahraga, dan sebagainya. Sebagai negara maritim,
Indonesia harus terus mengembangkan potensi wisata baharinya. Wakil
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar dalam Indonesia
Tourism & Creative Economy Fair (itcef) di Jakarta Convention Center pada
Jumat (29/9/2014) mengatakan Indonesia memilki peluang yang sangat besar
untuk mengembangkan wisata bahari tersebut.
Agar mampu memenuhi tantangan pemerintah yang baru, Indonesia
dituntut untuk dapat mendatangkan wisatawan asing sebanyak 20 juta orang
di tahun 2019. Ini harus ditingkatkan 13% dari jumlah saat ini. Ini memang
merupakan tantangan, tetapi akan menjadi sebuah peluang yang sangat
menjanjikan bagi Indonesia. Diprediksi hal ini mampu memberikan tambahan
devisa bagi Indonesia hingga Rp 240 triliun," ujar Sapta.
Indonesia memiliki 17.508 pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Namun, menurut Sapta, wisata bahari belum digarap secara maksimal
sehingga hanya segelintir objek wisata bahari yang terkenal dan memiliki
kunjungan wisatawan yang tinggi. Bali, Lombok, Raja Ampat, Kepulauan
Mentawai, Wakatobi, dan Pulau Komodo kini mulai menjadi daya tarik
wisatawan dunia.
Belum lama ini, pemerintah mengadakan acara Sail Raja Ampat untuk terus
mempromosikan Raja Ampat. Sapta berharap tidak hanya Raja Ampat yang
menjadi tujuan utama wisatawan dunia. Menurut Sapta, masih banyak pulau
dan pantai indah di Indonesia yang masih bisa dikembangkan.
Kendala wisata bahari di Indonesia terletak pada masalah integrasi. Indonesia
diharapkan bisa memiliki wisata bahari yang terintegrasi. Dalam hal ini,
pemerintah Indonesia bisa belajar dari Australia. Australia mengelola wisata
baharinya dalam empat fokus utama, yakni marine gas and oil, marine
biologist, marine transportation, dan marine recreation. Pemasukan terbesar
datang dari faktor keempat, yakni rekreasi laut.
Hal ini bisa menjadi acuan bagi pemerintah Indonesia dalam rangka
mengembangkan wisata bahari. Inilah yang menjadi tantangan bagi
pemerintahan Indonesia yang mana paket liburan harus dibuat sebaik
mungkin dengan tawaran kegiatan liburan yang menarik. Misalnya, paket
liburan yang menawarkan diving, surfing, fishing, dan sebagainya.
Selain tantangan bagi pemerintah untuk terus mengembangkan objek wisata
di Indonesia, masyarakat juga terus dituntut aktif untuk mengembangkan
industri kreatif. Kini, industri kreatif telah menyumbang lebih dari 6% untuk
PDB di Indonesia. Pasar ekonomi kreatif ada di sektor pariwisata dan akan
menjadi sektor yang sangat menjanjikan jika pariwisata dan ekonomi kreatif
mampu memaksimalkan peluang yang ada.

Page 21

Selain itu, pemerintah diharapkan mampu membuat peraturan untuk


penggunaan laut sebagai objek wisata agar bisa menjaga kelestarian laut
tersebut. Hal ini juga telah dilakukan oleh pemerintah Australia dengan
membuat The Great Barrier Reef Marine Park and Authority yang berfungsi
untuk melindungi lautan di Australia dari kegiatan yang merusak lingkungan.
Sebab itu, nantinya pariwisata tidak akan merusak tempat-tempat yang
menjadi destinasi wisata tersebut.

Page 22

You might also like