You are on page 1of 10

Kelompok 4

Anggota :
1. Dewi yuliani
2. Erik januar
3. Isyeu hendrayani
4. Titing
5. Novita rizki
6. Yeni rahmawati

No

Family

Myrmelion

Spesies

Hama

predator

sasara

Antlion

n
Semut

tidae

2.

Cecidomyii Aphidiol
dae

Kutu

etes
aphidimy
za

Sciaroid

Kutu

ea

mangga
(Aphids
)

Gambar predator

Gambar hama sasaran

Mayetiol
a
destructo
r

3.

Syrphidae

Flower

Aphid

flies

4.

Chamaemy

Leucopis

Aphis

dae

sp.

pomi L.

Plunomi
a
transvers
a
Chamae
myia
herbaru
m

Chamae
myia
juncoru
m

*Ket :
1. Titing mengerjakan bagian family Myrmeliontidae,
2. Dewi Yuliani mengerjakan bagian family Cecidomyiidae (spesies Aphidioletes
aphidimyza, dan Sciaroidea)
3. Isye Hendrayani mengerjakan bagian family Cecidomyiidae (spesies Mayetiola
destructor)
4. Erik Januar mengerjakan bagian family Syrphidae
5. Novita Rizki Kurniaty mengerjakan bagian family Chamaemydae
6. Yeni Rahmawati mengerjakan bagian family Chamaemydae (spesies Plunomia
transversa, Chamaemyia herbarum, dan Chamaemyia juncorum).

1. Siklus hidup kumbang koksi :


Kumbang koksi adalah salah satu serangga kecil dari ordo Coleoptera. Serangga ini
mudah dikenali dari penampilannya yang bundar kecil dengan punggungnya yang berwarnawarni serta pada beberapa jenis berbintik-bintik. Di negara-negara Barat, serangga ini dikenal
dengan nama ladybirds (British English, Australian English, South African English), ladybugs
(North American English) atau lady beetles (atau ladybird beetles di Eropa). Nama lainnya
(walau jarang digunakan) adalah ladyclock, lady cow, dan lady fly. Kebanyakan orang mengenal
kumbang koksi sebagai kumbang kepik, karena ukurannya dan perisainya yang juga keras,
namun kumbang ini sama sekali bukan dari bangsa kepik (Hemiptera).

Kumbang Koksi
Sumber : http://4.bp.blogspot.com
Kumbang ini berukuran kecil: hanya 7-8 mm. Tetapi kumbang ini rakus makan beberapa
jenis kutu. Bila tidak diusir oleh semut, kumbang ini bisa dijumpai pada tempat di mana kutukutu berkumpul pada pohon lada. Kalau menemukan kutu-kutu, kumbang koksi tetap di sana
dan mulai makan. Setelah matahari terbit, kumbang dewasa mencari makanan.

Daur hidup
Kumbang koksi biasanya meletakkan telur pada bagian tanaman di mana ada kutu-kutu.
Kelompok sekitar 50 butir telur atau lebih diletakkan tidak beraturan, pada daun atau ranting.

Sumber : http://www.gettyimages.com/
Kumbang koksi dapat kawin dengan kumbang koksi lain dengan pola warna berbeda.
Sebelum bertelur, kumbang koksi betina akan memilih tempat yang banyak dihuni serangga
makanannya agar begitu menetas, larva mereka dikelilingi oleh persediaan makanan melimpah.
Telurnya berbentuk lonjong dengan warna kuning hingga orange dan biasanya diletakkan di
bagian bawah daun. Telur akan menetas menjadi larva setelah 3-7 hari tergantung cuaca. Larva
nya berbentuk panjang, berbulu, & memiliki 6 kaki. Larva setiap jenis kumbang koksi berwarna
berbeda, tapi mirip dengan dewasa. Kumbang hitam berbintik
merah mempunyai larva abu-abu tua dengan tanda merah. Larva rakus, dengan memakan ratusan
kutu-kutu
setiap hari. Lama fase larva bervariasi antara 10 21 hari.

Larva Kumbang koksi


Sumber : http://estiarana.blogspot.com/2011/02/klasifikasi-kumbang-kepik-koksi.html
Larva yang sudah cukup besar akan memasuki fase pupa/kepompong. Setelah 5-7 hari dari
dalam kepompong akan keluar kumbang koksi muda. Seluruh proses dari telur hingga muda
memakan waktu 4-7 minggu. Kepompong ini biasanya menempel pada benda-benda seperti daun
atau ranting dan berwarna kuning dan hitam.

Pupa kumbang koksi


Sumber : http://adearisandi.wordpress.com/2011/05/29/ladybugladybirdlady-beetle/
2. Siklus hidup kepik
Hemiptera adalah ordo dari serangga yang juga dikenal sebagai kepik. Hemiptera
terdiri dari 80.000 spesies serangga seperti tonggeret, kutu daun, anggang-anggang,
walang sangit, dan lain-lain. Mereka semua memiliki ciri-ciri khusus seperti mulut
berbentuk jarum dan tidak mengalami metamorfosis sempurna. Hemiptera terdiri dari 4
subordo berbeda: Auchenorrhyncha, Coleorrhyncha, Heteroptera, dan Sternorrhyncha.
MORFOLOGI KEPIK

Struktur mulutnya yang berbentuk seperti jarum. Sayap depan yang bagian
pangkalnya keras seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti membran. Bagian
yang beruas dari proboscis itu adalah labium, yang bertindak sebagai suatu selubung bagi
empat stilet penusuk (dua mandibel dan dua maksilae). Maksilae bersama-sama cocok di
dalam proboscis membentuk dua saluran, sebuah saluran makanan dan sebuah saluran air
liur.Tidak ada palpus, walaupun struktur kecil seperti bergelambir yang jelas pada
proboscis dari beberapa kepik akuatik yang diperkirakan beberapa ahli sebagai palpus.
DAUR HIDUP KEPIK
Kepik mengalami metamorfosis tidak sempurna. Anak kepik yang baru menetas biasanya
memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun ukurannya lebih kecil dan
tidak besayap. Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa kepik ini kemudian
melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi imago (dewasa) tanpa
melalui fase kepompong. Dengan kata lain melalui tahap : telur nimfa dewasa.

REPRODUKSI DAN DAUR HIDUP

Kepik melakukan perkawinan agar bisa berkembang biak. Kadang-kadang ada 2


kepik yang memiliki corak warna berbeda, namun tetap bisa melakukan perkawinan dan
berkembang biak secara normal karena masih berasal dari spesies yang sama. Kepik
betina dari jenis kepik karnivora selanjutnya memilih tempat yang banyak dihuni oleh
serangga makananannya agar begitu menetas, larva itu mendapat persediaan makanan
melimpah. Pada kepik pemakan daun, betina yang baru bertelur di suatu tanaman akan
meninggalkan pola gigitan pada daun agar tidak ada betina lain yang bertelur di tanaman
yang sama.
KEBIASAAN KEPIK
Kepik yang berukuran 2,5 cm dengan warna badan coklat kegelapan ditandai dengan
huruf X pada lipatan sayap di punggung dan ujung antena kemerahan. Tampilannya
gagah, dengan otot-otot paha yang tampak gempal. Perilakunya tenang dan selalu

memilih pucuk-pucuk daun yang muda, dengan akibat pucuk itu akan segera layu dalam
beberapa waktu. Konon air seni yang dihasilkan kepik ini mengandung zat racun yang
dapat mematikan pucuk daun, sehingga cenderung dianggap sebagai hama. Hal ini serupa
yang terjadi pada kerabatnya yaitu wereng.
PENYAKIT AKIBAT KEPIK
Kepik Helopeltis spp. termasuk hama penting yang menyerang buah kakao dan
pucuk/ranting muda. Serangan pada buah tua tidak terlalu merugikan, tetapisebaliknya
pada buah muda. Selain kakao,hama ini juga memakan banyak tanamanlain, diantaranya:
teh, jambu biji, jambumete, lamtoro, apokat, mangga, dadap, ubijalar, dll. Kepik leher
adalah pemangsa ulat-ulat,kutu, pengisap (seperti Helopeltis) danserangga lainnya. Kepik
leher adalahpemburu yang sangat efektif. Sebagianjenis kepik ini aktif siang hari
dansebagian malam hari.
CARA PEMBERANTASAN HAMA KEPIK
Dengan cara pemangkasan pada buah yang terserang hama kepik. Dengan cara hayati.
3. Siklus hidup chrysopa
Chrysopa spp.

MORFOLOGI

Panjang Sekitar 12-20mm.

Dewasa berwarana hijau pucat dan memiliki antena hijau dan cerah, mata emas.

Mereka memiliki sayap besar, transparan, hijau pucat dan tubuh yang halus.

DAUR HIDUP

Telur berbentuk oval. Tiap telur awalnya berwarna hijau dan berubah menjadi abu
setelah beberapa hari.

Larva aktif adalah abu-abu atau kecoklatan. Mereka seperti buaya-seperti kaki yang
berkembang dengan baik dam penjepit besar untuk menyedot cairan tubuh dari
serangga mangsa seperti kutu daun.

Dewasa lacewings memakan serbuk sari dan juga perlu nektar atau melon sebagai
makanan sebelum bertelur.

KEBIASAAN

Dewasa terbang secara aktif, terutama pada sore dan pada malam hari. Pola terbang
sangat berkarakter untuk spesies ini.

Mereka dianggap sebagai predator penting untuk kutu putih di kedua rumah kaca dan
interior plantscapes Mereka juga memakan (antara lain) beberapa jenis kutu daun,
tungau laba-laba (tungau terutama merah), thrips, lalat putih, ulat kecil dan larva
kumbang.

Mereka sering digunakan sebagai program kontrol biologis serangga terpadu.

4. Siklus hidup tungau


Tungau predator (Neoseiulus longispinosus Evans). Neoseiulus longispinosus di
dalam hidupnya mengalami metamorfosis yang disebut epimorfosis, yang terdiri atas
beberapa stadia, yaitu :
telur

larva

protonimfa

deutonimfa

imago. Siklus hidup

Neoseiulus sangat bervariasi tergantung suhu, umumnya cukup singkat.


Telur N. Longispinosus
berbentuk oval, berwarna putih bening dan berubah menjadi putih keruh ketika
menjelang menetas. Stadia telur berlangsung selama 1,742 hari (Tabel 1). Telur
diletakkan satu-satu dan tidak melekat erat pada permukaan daun sehingga mudah
dipindahkan.
Larva
Setelah telur N. longispinosus menetas, muncul larva yang berwarna putih bening. Lama
perkembangan larva yaitu 0,569 hari (Tabel 2). Larva tidak banyak bergerak dan tidak
pernah terlihat memangsa Tetranychus kanzawai. Selama stadia larva, tungau A.

cucumeris

Oudemans

juga

tidak

memerlukan

mangsa.

Keadaan

ini

sangat

menguntungkan, terutama bila di sekitar larva tidak terdapat mangsa.


Protonimfa
Warna tubuh protonimfa N. longispinosus pada awalnya bening dan berubah agak keruh
setelah memangsa. Berbeda dengan larva, protonimfa dan deutonimfa sangat aktif
bergerak mencari mangsa. Mereka lebih sering memangsa telur T. kanzawai daripada
stadia lainnya. Hal ini disebabkan karena stradia telur berukuran lebih kecil dibandingkan
stadia lainnya dan stadia telur tidak bergerak sehingga lebih mudah untuk memangsanya.
Deutonimfa
Lama stadia protonimfa dan deutonimfa berturut-turut adalah 1,127 dan 1,256 hari
Imago
Tubuh imago N. longispinosus transparan dengan seta-seta yang tidak jelas terlihat.
Imago betina dan jantan dapat dibedakan dari bentuk ujung idiosomanya. Ujung idiosoma
jantan lebih sempit daripada betina. Pada keadaan kenyang, ujung idiosoma betina
membesar. Pada Tabel 2 terlihat bahwa lama hidup jantan (5,025 hari) lebih singkat
daripada betina (7,300 hari). Pendeknya lama hidup imago dalam penelitian ini diduga
disebabkan oleh rambut daun kacang merah yang tajam. Rambut daun yang tajam ini
memudahkan terjadinya luka pada tungau yang bertubuh lunak akibat tertusuk rambut
daun.

You might also like