Dua orang kader parpol sebut saja namanya Pailul dan Paijo
sama-sama mencalonkan diri jadi anggota MPR. Setelah
menyerahkan berkas pencalonannya ke KPU, keduanya terlihat ngobrol di kantin gedung. Jika nanti terpilih jadi anggota MPR, apa yang akan kamu lakukan? tanya Pailul Saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat, jawab Paijo mantap. Sebab, rakyat telah menitipkan aspirasinya lewat kita. So, sebagai wakil rakyat, kita harus mengemban amanah tersebut dengan sebaik-baiknya agar tercipta masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dan berketuhanan. Pailul manggut-manggut. Tak jelas, karena ngerti atau galau. Lalu apa pendapatmu tentang korupsi? Korupsi adalah tindakan tak bermoral dan tak seharusnya dilakukan oleh anggota MPR. Jika saya duduk di senayan kelak, saya akan buat undang-undang yang mengatur hukuman mati bagi koruptor. Mendengar jawaban tersebut, Pailul tertawa terbahak-bahak. Katanya, Kau ini mau jadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat atau mau jadi anggota Majelis Talim?
Cerita Lucu Anggota DPR Monyet Udud
Seorang aktivis diajukan ke pengadilan oleh anggota DPR atas tuduhan penghinaan, pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan. Hal ini karena sang aktifis memaki anggota DPR dengan sebutan monyet udud (monyet ngerokok). Kebetulan sang wakil rakyat tersebut berwajah mirip Sun Go Kong dan punya kebiasaan merokok. Boleh saya bertanya, Pak Hakim? tanya si aktivis Silahkan. Jawab hakim Jika saya memanggil anggota DPR dengan sebutan monyet udud salah, bolehkah saya memanggil monyet udud dengan sebutan anggota DPR? Pak Hakim berpikir keras. Setelah memeriksa memua undangundang KUHP sampai undang-undang lalu lintas,ternyata tak ada pasal yang melarang hal tersebut. Akhirnya hakim pun menjawab. Boleh saja. No problem.
Terima kasih, Pak Hakim, ujar terdakwa dengan senyum penuh
arti sambil melirik ke arah anggota DPR. Pada masa istirahat, sang aktivis melihat anggota DPR lagi ngerokok di halaman gedung pengadilan. Iapun segera menghampirinya dan menyapa, Selamat siang, anggota DPR....