You are on page 1of 2

1.

Post Partum Psikosa


Psikosis adalah gangguan kepribadian yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang
menilai realita dengan fantasi dirinya (Wikipedia).
Tanda paling awal adalah kegelisahan yang tipikal, iritabilitas dan insomnia. Wanita
dengan gangguan ini secara khas memperlihatkan pergantian yang cepat antara mood yang
depresi dan elasi, disorientasi atau depersonalisasi serta tingkah laku aneh (Rukiyah & Yulianti,
2010).
Penanganan jangka pendek yaitu dengan antipsikotik kemudian peneliti telah mencoba
pengobatan litium pada psikosis namun untuk pengobatan dengan litium ini tidak dianjurkan
pada ibu menyusui karena litium di ekskresikan kedalam air susu dalam jumlah tinggi dan
menyebabkan toksisitas pada neonatus (Rukiyah & Yulianti, 2010).
Data Fokus dalam Pengkajian Data Asuhan Kebidanan :
a. Data Subyektif
1) Keluhan utama
Ibu yang mengalami post partum psikosa biasanya akan melihat atau mendengar hal-hal yang
tidak nyata, perubahan mood atau tenaga yang ekstrem, ketidakmampuan merawat bayinya,
serangan kegelisahan yang tak terkendali, mengalami gangguan komunikasi.
2) Riwayat kesehatan keluarga
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga
terhadap gangguan kesehatan pasien dan bayinya, yaitu apabila ada penyakit keluarga yang
menyertainya seperti gangguan jiwa. (Ambarwati, dkk. 2009:h.133)
3) Riwayat perkawinan
Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah syah atau tidak. Bila
melahirkan tanpa status yang jelas akan berkaitan dengan psikologisnya sehingga akan
mempengaruhi proses adaptasi nifasnya. (Ambarwati, dkk. 2009:h.133)
4) Riwayat obstetric
a) Ibu nifas yang terkena post partum psikosa dapat dilihat dari riwayat persalinannya
seperti anak yang dilahirkan mengalai kelainan atau cacat sehingga ibu tidak menerima
dan berdampak pada psikologisnya dan penyulit atau komplikasi selama persalinan, jika
persalinan dahulu terdapat penyulit seperti perdarahan, sectio saesaria, solusio plasenta,

plasenta previa , maka akan menimbulkan trauma pada ibu dan berpengaruh saat masa
adaptasi nifasnya.
1) Data Biologis
a) Pola Makan dan minum
Ibu nifas yang terkena post partum psikosa biasanya memiliki pola makan dan minum
yang tidak baik karena kehilangan nafsu makan dan minumnya.
b) Pola Istirahat
Istirahat malam yang diperlukan ibu nifas normal adalah 6-8 jam. Pada post partum
psikosa, ibu akan mengalami kesulitan tidur atau insomnia yang parah.
c) Personal Hygine
Ibu yang mengalami post partum psikosa akan terlihat kotor karena ia tidak
memperhatikan dan merawat dirinya.
d) Kebutuhan seksual
Ibu dengan post partum psikosa akan mengalami penurunan bahkan kehilangan libido
karena perubahan hormone.
5) Psikososial
Bidan perlu mengkaji keadaan psikososial seorang wanita yang mengalami post partum
psikosa. Setiap psikosa postpartum pasti di awali oleh depresi pospartum dan bisa sampai
melukai diri sendiri bahkan membunuh anak-anaknya. Ini disebabkan dengan adanya stresor
psikososial, faktor kepribadian, riwayat mengalami depresi, penyakit mental, dan problem
emosional.
b. Data Objektif
1) Keadaan umum
Keadaan umum dari ibu dengan post parum psikosa adalah merasa sedih, kecewa dan putus
asa, gelisah, cemas, merasa letih dan lelah, mudah tersinggung / labil, peningkatan ataupun
penurunan berat badan secara tiba-tiba, kebingungan, sulit konsentrasi, bicara meracau atau
inkoheren
2) Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik ibu nifas dengan post partum psikosa, terlihat secara keseluruhan
badan ibu kotor dan bisa terdapat beberapa lebam atau luka goresan di beberapa bagian
tubuhnya karena ibu dengan post partum psikosa dapat melukai diri sendiri maupun bayinya.

You might also like