Professional Documents
Culture Documents
M
POKOK BAHASAN KOP DAN UKM (085694326866)
PERTEMUAN 1:
Pengertian, asas dan prinsip- prinsip Koperasi
A.
B.
C.
D.
E.
PERTEMUAN 2:
Tata cara pendirian Koperasi
A. Berbagai persyaratan untuk berdirinya organisasi Koperasi
B. Tahapan/ langkah- langkah dalam mendirikan organisasi Koperasi
C. Susunan acara dan pengaturan tempat pada Rapat penbentukan Koperasi
PERTEMUAN 3:
Keanggotaan dan anggaran dasar Koperasi
A.
B.
C.
D.
PERTEMUAN 4:
Alat kelengkapan organisasi Koperasi
A.
B.
C.
D.
E.
F.
PERTEMUAN 5:
Manajemen organisasi Koperasi
A. Struktur organisasi Koperasi
B. Mekanisme kerja antar Pengurus dan Pengawas Koperasi
C. Tugas dan fungsi Manager Koperasi
PERTEMUAN 6:
Permodalan Koperasi
A. Pengertian Modal Koperasi
B. Permodalan intern Koperasi:
- Simpanan Anggota
- Pendayagunaan penyusutan aktiva
- SHU yang tak dibagi
C. Permodalan Ekstern Koperasi :
- Pinjaman Kredit Bank
- Donasi
D. Neraca Koperasi dan perhitungan pembagian SHU
UTS
PERTEMUAN 8:
Karakteristik Usaha kecil
A. Aktivitas usaha kecil
B. Ciri perusahaan kecil dan kekuatan usaha kecil
C. Peran Usaha kecil dalam masyarakat
PERTEMUAN 9:
Pemberdayaan UMKM
A. Prinsip prinsip pemberdayaan UMKM
PERTEMUAN 10:
Pola kemitraan Usaha kecil
A. Inti plasma, sub kontrak, distributor/ keagenan, kerjasama operasional
PERTEMUAN 11:
Penyusunan Proposal/ rencana usaha kecil
A. Arti pentingnya perencanaan usaha
B. Berbagai langkah dalam menyusun rencana usaha
C. Bentuk/ model Proposal usaha
Bicara bisnis adalah bicara strategi, langkah awal dalam membangun sebuah
usaha baik Besar atau kecilnya bisnis, membuat business plan / perencanaan bisnis adalah
wajib. Business plan merupakan rencana strategis yang akan dilakukan untuk bisa
mencapai target. Kemampuan dalam membuat sebuah business plan / perencanaan bisnis
yang baik dan sesuai latar belakang yang nyata, bisa dijadikan tolak ukur bagaimana
kesiapan terjun kedunia bisnis untuk siap menghadapi persaingan usaha yang ketat dan
penuh resiko. Tidak dipungkiri dalam berbisnis modal utama adalah keberanian
mengambil resiko karna memang dunia bisnis adalah dunia yang penuh resiko. Namun
demikian resiko dapat dihindari ketika dalam mengambil keputusan dan kebijakan
disertai kemampuan dan kecerdasan dalam menganalisa dan membaca peluang sehingga
resiko bisa diminimalisir atau bahkan bisa dihindari karna tanpa kemampuan menganalisa
terhadap resiko sama saja memasuki pintu kegagalan. Bicara bisnis tidak hanya sekedar
bicara keuntungan namun bicara bisnis adalah bicara strategi, strategi dalam membuat
sebuah sistem manajemen yang baik agar bisnis bisa kuat dan tak mudah goyah. Ketika
dalam berbisnis hanya money oriented dan mengejar keuntungan semata tanpa
mempersiapkan sistem manajemen dan strategi yang baik mustahil bisnis akan bisa maju
dan berkembang dengan baik, oleh karnanya perencanaan bisnis yang matang sebelum
memulai usaha itu wajib agar siap menghadapi segela resiko yang terjadi dikemudian
hari.
Business Plan menjadi bagian penting untuk kesuksesan sebuah bisnis, karna
business Plan sebagai alat untuk melakukan proyeksi dan analisa bagi pengambil
keputusan dan kebijakan di masa mendatang. Business Plan menjadi pedoman strategis
dengan cara menentukan secara actual jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai
kegiatan bisnis dan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional perusahaan.
Business plan dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka panjang yang
pertama kali diikuti untuk tiga tahun berjalan. Business plan merupakan rencana
perjalanan atau road map yang akan diikuti oleh wirausaha. Business plan seakanakan menjawab pertanyaan: Where am I now? Where am I going? How will I get
there? Semoga ringkasan business plan ini bermanfaat dan menjadi modal keyakinan
yang kuat bagi para pembaca untuk lebih mantap dalam berencana memulai sebuah
usaha.
Langkah pertama menyusun perencanaan bisnis ialah menggambarkan bidang usaha yang akan
dijalankan. Buat daftar yang singkat, detail dan jelas tentang produk/ jasa yang akan Anda
lakukan. Termasuk potensi usaha tersebut saat ini dan di masa mendatang.
Sertakan juga peluang pasar, manfaat untuk konsumen, tempat produksi dan memasarkan,
kendala serta tantangan. Langkah ini untuk memudahkan Anda menyelesaikan masalah dan
urusan yang perlu di atasi sebelum memasarkan produk/ jasa.
2. Lakukan Analisa Pasar
Anda perlu memahami seluruh aspek yang memiliki kaitan erat dengan pasar. Hal ini sangat
berguna untuk menentukan target pembeli dan target penjualan dalamperencanaan bisnis.
Buatlah analisa pasar yang berisi informasi detail tentang kebutuhan konsumen, cara bisnis Anda
bertemu pasar, mengiklankan, penyaluran bisnis ke konsumen hingga besaran dana yang akan
dikeluarkan.
3. Analisa Pesaing
Jangan lupa untuk mengenal lebih dalam pesaing bisnis Anda di pasar yang sama. Lakukan
analisa dan ketahui apa kekuatan serta kelemahan dari produk/ jasa yang dimiliki pesaing. Dari
kekuatan pesaing, Anda bisa membuat strategi pemasaran yang unik dan berbeda. Gunakanlah
strategi yang tidak mudah ditiru dan menghadang mereka memasuki jalan Anda.
Sementara dari kelemahan, bisa jadi tolak ukur membuat produk/ jasa yang lebih baik dari
pesaing. Satu hal yang pasti, tetaplah jujur dan bertindak realistis pada pihak yang menjadi
sumber dana bisnis Anda
4. Gambarkan Desain dan Pengembangan
Menyusun perencanaan bisnis juga perlu membuat gambaran desain dan pegembangan. Hal ini
bisa menunjukkan tahap perencanaan dan grafik pengembangan dalam onteks penjualan dan
produksi. Gambaran ini juga sangat bermanfaat untuk membuat rencana anggaran sesuai
kebutuhan.
5. Gambarkan Operasional dan Manajemen
Untuk langkah yang ini fungsinya ialah untuk keberlanjutan bisnis Anda. Gambaran rencana
operasional dan manajemen berfokus pada logistik. Seperti pembagian tugas dan tanggung jawab
tim manajemen, prosedur penugasan, pengeluaran operasional dan anggaran yang dibutuhkan.
Anda juga perlu menonjolkan pengalaman tim manajemen untuk membangun hubungan dengan
investor. Para investor tentu ingin tahu kemampuan dna kekuatan tim dalam memulai usaha dan
mengembangkannya.
6. Faktor Pembiayaan
Faktor terkait pembiayaan jadi salah satu poin penting dalam perencanaan bisnis. Buat informasi
keuangan yang cermat dan rinci terkait sumber serta pengelolaan anggaran. Anda wajib membuat
informasi keuangan dari awal usaha hingga masa depan. Termasuk laporan keuangan, kas
tahunan dan pencapaian yang diinginkan terkait keuangan.
7. Ringkasan Bisnis
Langkah terakhir ialah ringkasan yang berisi kesimpulan dari perencanaan bisnis Anda. Agar
berjalan dengan lancar, Anda bisa mencantumkan jadwal waktu pada tiap langkah di atas.
Membuat perkiraan waktu sangat efektif mendukung hal penting dalam aktifitas memulai usaha.
Untuk investor, susunlah perencanaan bisnis Anda dengan baik dan tepat agar nyaman dibaca
dan mudah dipahami. Bagian ringkasan biasanya cukup dalam 1 atau 2 halaman saja.
Pada hakekatnya rencana bisnis disusun untuk jadi kerangka acuan operasional bisnis dan
mendorong rencana masa depan secara efisien. Rencana bisnis juga bisa jadi jalan dalam
menyusun strategi jitu mencapai tujuan yang diharapkan. Namun penyusunan juga harus dikaji
agar penerapannya berjalan dengan baik.
Ada prosedur standar untuk merealisasikan perencanaan bisnis. Di antaranya pembangkitan
gagasan, pengembangan, penyaringan, strategi, analisa, pengujian dan komersialisasi. Untuk
mengkajinya ada tiga aspek penting yang perlu dipahami. Yakni aspek ekonomis, teknis dan
masa depan bisnis. Jadi, susun dan kembangkanperencanaan bisnis Anda dengan
mempertimbangkan langkah di atas dan aspek penting yang perlu ada. Penerapannya akan sangat
berguna untuk memudahkan Anda menjalankan bisnis.
Ketika anda ingin mendapatkan modal namun anda terkendala dengan peraturan dari bank atau
anda takut untuk meminjam dari kredit bank atau pinjaman lain maka salah satu cara yang dapat
anda lakukan dan terbukti berhasil adalah dengan cara menjalin kerjasama dengan investor.
Namun dalam menjalin kerjasama tersebut maka anda perlu mempersiapkan proposal usaha
untuk mencari modal dengan cara investasi.
Namun demikian, kendala paling umum adalah ketidaktahuan bagaimana cara membuat proposal
yang baik dan benar, kendala ini bukan hanya terjadi kepada mereka yang kurang beruntung
dalam mendapatkan pendidikan tinggi tapi mereka yang notebene telah mendapatkan
pengalaman di bangku sekolah mengaku sulit untuk membuat proposal usaha. Untuk itulah
dalam artikel Cara Membuat Proposal Usaha Yang Baik Dan Benar akan saya kupas secara
tuntas mengenai cara menulis proposal usaha yang sesuai dengan kaidah - kaidahnya.
Berikut unsur - unsur dalam proposal usaha
1. BAB Pendahuluan
Bab pendahuluan merupakan bab perkenalan dimana anda menguraikan latar belakang usaha
anda, visi dan misi bisnis anda, dan gambaran usaha yang ingin anda jalankan termasuk juga
bagaimana keadaan pasar saat ini.
2. Profil Badan Usaha
Jenis usaha
uraikan tentan jenis usapa apa yang ingin anda jalankan secara singkat. Anda bisa
menjalaskannya dengan bentuk list atau uraian singkat. Kemudian sebutkan secara singkat model
bisnisnya.
Nama perusahaan
Nama perusahaan merupakan branded yang akan di ingat oleh pelanggan anda. Maka tentukan
nama perusahaan anda dan tulis dalam proposal usaha.
Lokasi
Salah satu hal yang sangat penting dalam berbisnis adalah pemilihan lokasi terlebih jika anda
menjualnya secara langsung maka pemilihan lokasi adalah hal mutlak yang harus anda
perhatikan, tulislah lokasi perusahaan anda, kemudian buat peta atau denah. Anda bisa
menggunakan google maps yang kini sangat memudahkan kita dalam membaut denah lokasi.
Dari pemaparan diatas, telah dapat disimpulkan bahwa ciri khusus dari proposal usaha adalah
pengajuan suatu bisnis, atau usaha yang berjalan dengan hubungan saling menguntungkan. Hal
yang perlu dicatat adalah bahwa proposal bisnis berfokus pada kegiatan untung rugi, sehingga
dalam menyusun proposal bisnis, anda harus menempatkan diri sebagai investor, dan
menanyakan apakah data ini valid? apakah perhitungan laba ruginya valid atau tidak?. Anda bisa
saja memanipulasi data dengan mengiming imingi keuntungan yang besar, namun ini akan
berdampak pada kemajuan perusahaan anda berikut nya.
PERTEMUAN 12:
Analisa pulang pokok/ BEP
A. Arti pentingnya Analisis bisnis
Analisa Break Even Point / Pengertian BEP
Pengertian Break Even Point
Pengertian Break Even Point adalah kondisi dalam suatu operasi entitas bisnis tidak
menghasilkan laba, pun tidak mengalami kerugian.
Dalam bahasa sederhana: IMPAS (pendapatan = beban). Break Even Point seringkali disingkat
BEP dalam penyebutannya agar mudah oleh kebanyakan orang.
Purba | 2002
Purba menyatakan Break Even Point berdasar kepada suatu pernyataan yang sederhana, berapa
jumlah unit produksi yang harusnya dijual guna menutupi semua biaya yang telah dikeluarkan
untuk menghasilkan produk tersebut
PS Djarwanto | 2002
BEP adalah suatu kondisi impas yaitu bila telah tersusun perhitungan laba-rugi entitas bisnis
pada periode tertentu, dan entitas tersebut tidak memperoleh keuntungan juga tidak mengalami
kerugian.
Harahap | 2004
Pengertian BEP menurut Harahap, 2004 adalah suatu kondisi perusahaan tidak memperoleh laba
dan tidak menderita kerugian artinya semua biaya biaya yang telah dikeluarkan untuk operasi
produksi bisa ditutupi oleh pendapatan dari penjualan produk.
Garrison dan Noreen | 2004
Pengertian Break Even Point menurut Garrison & Noreen, 2004 adalah suatu tingkat penjualan
yang dibutuhkan untuk menutupi total biaya biaya operasional yang dikeluarkan dimana BEP
tersebut adalah earning before interest and tax (laba sebelum bunga dan pajak)
Langka awal dalam penentuan BEP adalah dengan membagi HPP (harga pokok penjualan) dan
biaya operasional menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap merupakan fungsi waktu, bukan fungsi jumlah penjualan yang umumnya ditetapkan
berdasar kontrak,
Contohnya sewa gedung.
Sedangkan biaya variabel bergantung secara langsung dengan penjualan bukan fungsi waktu.
Contohnya beban angkut barang
Manfaat Break Even Point
Berikut beberapa manfaat dari Break Even Point :
Sebagai alat dalam perencanaan untuk menghasilkan laba
BEP menyediakan informasi tentang berbagai tingkat jumlah volume suatu penjualan dan
hubungannya dengan potensi mendapatkan laba berdasarkan tingkat volume penjualan yang
bersangkutan
Untuk mengevaluasi laba entitas secara keseluruhan.
Mengganti tebalnya sistem laporan dengan grafik yang sangat mudah dibaca atau pun
dimengerti.
Komponen-komponen yang memiliki peran pada BEP adalah biaya.
Biaya di sini merupakan biaya tetap dan biaya variabel, dimana dalam praktiknya untuk
menentukan atau memisahkan suatu jenis biaya apakah itu termasuk biaya tetap atau variabel
bukan hal yang mudah.
Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan satu unit produk
Jadi apabila tidak melakukan aktivitas produksi maka biaya variabel ini tidak akan muncul,
Sedangkan biaya tetap merupakan biaya yang keluar untuk semua aktivitas entah itu untuk
produksi atau pun bukan untuk produksi.
Tujuan utama dari suatu perusahaan salah satunya adalah mendapatkan keuntungan,
Untuk memperoleh keuntungan/laba secara maksimal bisa dilakukan dengan beberapa langka
berikut :
Menekan sebisa mungkin biaya produksi atau biaya operasional sekecil kecilnya,
serendah rendahnya tetapi tingkat harga, kualitas maupun kuantitas-nya tetap dipertahankan
sebisanya.
Biaya biaya yang dikeluarkan entitas bisa dikelompokkan ke dalam biaya tetap dan biaya
variabel.
Besar kecilnya biaya variabel secara total berubah ubah secara proporsional dengan
tingkat volume produksi atau pun penjualan, hal ini mengartikan bahwa biaya variable per
unit adalah tetap
Besar kecilnya biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan dalam volume
produksi atau pun penjualan.
Ini mengartikan biaya tetap per unit berubah ubah dengan adanya perubahan pada volume
kegiatan.
Jumlah unit yang terjual (unit produk) sama dengan angka per unit produk yang
dihasilkan/diproduksi.
Harga jual per unit tidak akan berubah dalam periode tertentu
Perusahaan hanya menghasilkan satu jenis produk. Jika lebih dari satu jenis produk,
komposisi masing masing jenis produk diasumsikan tetap (konstan)
Analisis BEP juga bisa digunakan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan beberapa
keputusan mengenai:
Jumlah produk minimal yang harus terjual supaya perusahaan tidak menderita kerugian
Jumlah minimal penjualan yang harus tetap dipertahankan supaya perusahaan tidak
menderita kerugian
Besar kecilnya penurunan penjualan yang bisa ditoleransi agar perusahaan tak mengalami
kerugian
Guna mengetahui efek dari sebuah perubahan harga, biaya atau pun tingkat volume
penjualan terhadap keuntungan/laba yang didapat.
BEP juga bisa dipergunakan dalam 3 cara yang terpisah, tetapi masih saling berhubungan satu
sama lainnya, yaitu digunakan untuk:
Menganalisis program otomatis dimana suatu entitas akan melakukan operasi dengan
cara lebih mekanis serta otomatis dan mengganti biaya variabel dengan biaya tetap
Mengamati/menelaah impak dari suatu perluasan tingkat aktivitas operasi secara umum
Membuat suatu keputusan mengenai jenis produk baru yang harus dicapai apabila
perusahaan menginginkan BEP dalam suatu proyek yang diusulkan
Kita bisa menggunakannya menjadikan rumus untuk mengetahui hal hal seperti berikut ini
Bisa mengetahui kemampuan dalam merendahkan atau menekan biaya dan batasan
dimana suatu perusahaan tidak mengalami rugi dan juga laba.
4 $ 20.000 $ 140.000
Maka payback periodnya adalah:
Payback Period=n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun
Payback Period=2+($ 100.000-$ 90.000)/($ 120.000-$ 90.000) x 1 tahun
Payback Period=2+($ 10.000)/($ 30.000) x 1 tahun
Payback Period=2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan
contoh soal perhitungan Payback Period yang benar:
Ketika ada usulan proyek investasi dengan dana Rp. 500 juta (initial investment) dan ditargetkan
penerimaan dana investasi (cash flow) berbeda setiap tahun. Katakanlah tahun ke-1 cash flownya
Rp. 250 juta, tahun ke-2 Rp. 200 juta, tahun ke-3 Rp. 150 juta, tahun ke-4 Rp. 100 juta. Syarat
periode pengembalian investasi 4 tahun, berapakah payback periodnya?
Payback Periodnya
= 1 + (500jt-250jt) / (450jt-250jt)
= 2,33 juta
ato bisa juga dihitung dengan cara:
Dari tabel tersebut, investasi Rp. 600 juta terletak di cumulative cash flow ke-3.
Payback periodnya
= 2 + Rp. 500 juta Rp. 450 juta / Rp.600 juta Rp. 450 juta x 1 tahun
= 2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan
Payback periodnya kurang dari syarat periode pengembalian perusahaan sehingga usulan proyek
investasinya diterima.
-
BEP unit
Setiap pengusaha atau pemilik modal sebelum menanamkan uang atau modal pada sebuah usaha
pasti akan menghitung untung rugi usaha yang akan digeluti terlebih dahulu. Lebih jauh lagi,
hitungan tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk balik modal alias titik impas mutlak
perlu dilakukan. Secara sederhana, Break Even Point (BEP) atau Titik impas adalah sebuah
istilah ekonomi yang menunjukkan kapan total Keuntungan sebuah usaha setara atau sama
dengan modal yang telah dikeluarkan.
Kenapa BEP/titik impas menjadi penting? Karena titik ini bisa menunjukkan mulai kapan usaha
anda memberikan keuntungan yang sesungguhnya. Sebagai contoh, misalnya anda membuka
gerai frenchise makanan/minuman dengan modal awal Rp 25 juta. Keuntungan bersih yang
didapat (keuntungan setelah dikurangi semua biaya produksi) selama 3 tahun adalah 30 juta.
Berarti BEP usaha tersebut kurang dari 3 tahun dan layak dipertimbangkan untuk dilakukan.
Bagaimana bila BEP usaha tersebut 10 tahun?
Untuk memperjelas bagaimana BEP bisa dihitung silahkan anda perhatikan gambar dibawah ini.
Dengan asumsi Pendapatan Total (TR) adalah sama dengan Biaya total (TC) maka perhitungan
BEP berdasarkan unit dapat diturunkan melalui turunan rumus berikut :
Untuk lebih jelasnya kita gunakan saja contoh kasus bagaimana menggunakan rumus BEP diatas.
Misalkan kita ingin menghitung BEP usaha frenchise ayam goreng Huahahahey. Modal awal
yang diperlukan hingga usaha siap berjalan adalah Rp 21 juta. Ongkos produksi untuk setiap 1
item(potong) ayam goreng adalah Rp 5.000,- (termasuk untuk minyak goreng, tepung, bumbu,
ongkos kerja, dan lain sebagainya) Sedangkan harga harga jual Rp 8.000,- per potong ayam.
Maka perhitungan BEP usaha tersebut dilakukan sebagai berikut:
BEPunit : X = TFC / ( P V)
= Rp 21.000.000 / ( Rp 8.000 Rp 5.000) = 7.000 unit(potong)
Lantas berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk BEP? Yah tergantung frekuensi penjualannya.
Kalau anda berpikir bahwa secara rata-rata terjual 20 potong ayam per hari maka waktu yang
dibutuhkan adalah 7.000/20 = 350 hari. Kalau bisa laku 35 potong perhari maka 7.000/35 = 200
hari, dan seterusnya.
Jadi berapa omzet yang harus diperoleh untuk BEP? Jawabannya adalah jumlah unit barang
dikali harga jual :
BEPRupiah = 7.000 x Rp 8.000 = Rp 56.000.000 .
Bila anda ingin menghitung jumlah omzet saat BEP TANPA menghitung jumlah unit dahulu,
maka gunakan saja rumus berikut :
Peralatan Masak
Gerobak/Etalase
Meja Kursi
Peralatan makan/minum
Spanduk
VARIABLE COST
Lihat komponen variabel cost di atas. Terlihat perbedaan waktu pada variabel-variabel tersebut.
Ada yang per potong, harian dan bulanan. Untuk mempermudah mendapatkan nilai variabel cost
per potong ayam kita buat dahulu ke dalam satuan bulan setelah itu baru di konversi ke dalam
satuan potong ayam. Misalkan target penjualan per hari adalah 20 potong ayam, maka target 1
bulan adalah 600 potong ayam. Demikian juga untuk minyak goreng, kita konversi dulu dalam
bulanan. Setelah itu kita akan mendapatkan nilai variable cost setiap potong ayam dengan cara
menjumlahkan semua komponen biaya variable cost lalu di bagi dengan total potong ayam
dalam per bulan.
Selanjutnya Dengan harga jual Rp 8.000 pe potong ayam kita akan dapat menghitung BEP unit
dan nilai omzet seperti terlihat pada gambar hasil perhitungan BEP menggunakan microsoft
excel berikut.
Pada saat perhitungan BEP pergunakanlah angka yang moderat, tidak terlalu optimis
maupun pesimis. Frenchise terkadang memberikan angka yang optimis, dan ini bisa
menjerumuskan anda dalam memperkirakan BEP
Pada kali ini saya akan me-share tentang rumus BEP, salah satu teknik analisis laporan keuangan
adalah break even point, Sebetulnya masih banyak teknik-teknik analisis laporan keuangan
lainnya, seperti : Teknik analisis perbandingan laporan keuangan, analisis trend, analisis common
size, dan lain-lain. Dalam artikel ini penulis memfokuskan untuk membahas teknik break even
point untuk menganalisis target suatu penjualan agar dapat memaksimalkan penjualan dan
meminimalisir resiko.
Ukuran yang sering dipakai menilai sukses tidaknya suatu manajemen perusahaan adalah
tercapainya target penjualan dalan arti laba yang maksimal. Untuk mencapai penilaian tersebut di
pengaruhi oleh tiga faktor, yaitu : biaya produksi, harga jual, dan volume penjualan. Biaya akan
menentukan harga jual, harga jual akan mempengaruhi volume penjualan, volume penjualan
akan mempengaruhi volume produksi dan volume produksi akan mempengaruhi biaya.
Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal agar
kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan dari waktu ke waktu, manajemen yang baik
dan efisien adalah manajemen yang dapat mengelola dan mengambil keputusan yang
berguna bagi kelangsungan hidup perusahaan guna untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu
fungsi manajemen adalah sebagai alat dalam membantu perencanaan (planning). Salah satu
pendekatan yang digunakan manajemen Hal 2 dalam perencanaan laba adalah analisis
titik impas (break even point).
Break even point adalah titik dimana Entity/company/business dalam keadaan belum
memperoleh keuntungan, tetapi juga sudah tidak merugi. Break Even point atau BEP dapat
diartikan suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual
kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta
mendapatkan keuntungan / profit.
BEP dapat diartikan suatu keadaan di mana dalam operasi perusahaan, perusahaan tidak
memperoleh laba dan tidak menderita rugi (penghasilan yang dinilai menggunakan total
biaya). Tetapi analisa BEP tidak hanya semata-mata untuk mengetahui keadaan perusahaan
apakah mencapai titik BEP, akan tetapi analisa BEP mampu memberikan informasi kepada
pinjaman perusahaan mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya
dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
Fungsi Analisis BEP
Rumus BEP/analisis break even point (Analisis balik modal) digunakan untuk menentukan halhal seperti:
Jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian. Jumlah penjualan minimum ini berarti juga jumlah produksi minimum yang harus
dibuat.
Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh laba yang telah direncanakan
atau dapat diartikan bahwa tingkat produksi harus ditetapkan untuk memperoleh laba
tersebut.
Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat produksi tidak lebih kecil dari BEP.
Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan atau
tingkat produksi. Sehingga analisis terhadap BEP merupakan suatu alat perencanaan
penjualan dan sekaligus perencanaan tingkat produksi, agar perusahaan secara minimal tidak
mengalami kerugian. Selanjutnya karena harus memperoleh keuntungan berarti perusahaan
harus berproduksi di atas BEP-nya (Prawirasentono : 1997).
Keterangan :
BEP : Break Even Point
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
P : Price per unit
S : Sales Volume
2. Break even point dalam rupiah.
Rp. 20.000.000,-
Rp.250.000.000,-
100.000 unit
Rp. 5000,-
Keterangan : Jadi perusahaan harus menjual 60.000 Unit perkakas martil agar BEP.
Kemudian, mencari BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut :
Keterangan : Jadi perusahaan harus mendapatkan omset sebesar Rp. 300.000.000,- agar
terjadi BEP.
Untuk membuktikan kedua hasil tersebut dengan :
BEP = Unit BEP x harga jual unit
BEP rupiah
PERTEMUAN 13:
Pembukuan Usaha kecil
A. Penyusunan Rencana anggaran Usaha kecil
B. Neraca, laporan Laba/ rugi
PERTEMUAN 14:
Strategi pemasaran dan peningkatan daya saing Koperasi dan UMKM
A. Peran Koperasi dalam ekonomi pasar
B. Strategi produk, harga, distribusi dan promosi
Buku Wajib
1. Berhard Limbong( 2010 ) Pengusaha Koperasi, Jakarta: Margaretha Pustaka
2. Sudarsono, Edilius ( 2004 ) Manajemen Koperasi Indinesia Indonesia, Jakarta : Rineka
Cipta
3. Subandi (2001 ) Koperasi, Teori dan Praktek, Jakarta: Erlangga
4. M. Tohar( 2004 ) Permodalan dan Perkreditan Koperasi, Yogyakarta: KanisiusSinggih
5. Wibowo ( 2004) Petunjuk mendirikan Perusahaan Kecil, Jakarta : Swadaya
6. Undang- undang Nomor 25/ 1992 tentang Perkoperasian
7. Undang- undang nomor 20/ 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Buku Anjuran
1. Ricard Burton Simatupan ( 2007 ) Aspek hukum dalam Bisnis, Jakarta: Rineka Cipta
2. Frans M Royan ( 2003 ) Kiat sukses mengelola Supermarket Toko tradisional
Minimarket, Jakarta : Effhar
3. Buchari Alma ( 2002 ) Kewirausahaan, Bandung : Alfabeta