Professional Documents
Culture Documents
Teknik Pemeriksaan
Sebaiknya pemotretan dibuat dengan memakai kaset film yang dapat mencakup
seluruh abdomen beserta dindingnya. Perlu disiapkan ukuran kaset dan film ukuran 35 x 43
cm.
Foto polos abdomen dapat dilakukan dalam 3 posisi, yaitu :
1. Tiduran telentang (supine), sinar dari arah vertikal dengan proyeksi antero-posterior
(AP).
2. Duduk atau setengah duduk atau berdiri kalau memungkinkan, dengan sinar
horizontal proyeksi AP.
3. Tiduran miring ke kiri (Left Lateral Decubitus = LLD), dengan sinar horizontal, proyeksi
AP.
Prosedur Kerja
a) Posisi AP supine
Persyaratan teknis : ukuran film 35x43 cm/30x40 cm, posisi memanjang
menggunakan grid yang bergerak maupun statis, dengan variasi 70-80 kV dan 20
25 mAs.
Sedangkan posisi pasien:
Tidak ada persiapan khusus untuk pemeriksaan foto polos abdomen
Penderita diminta untuk melepaskan
Posisi obyek : bagian tengah kaset setinggi krista iliaka dengan batas tepi bawah
setinggi simfisis pubis, tidak ada rotasi pelvis dan bahu. Pusat sinar pada bagian
tengah film dengan jarak minimal 102 cm
Udara bebas
Fluid sinks
Kidneys drop
Transverse colon drops
Small bowel drops
Breasts drop
Lower abdomen bulges dan penambahan densitas pada X-ray
Diaphragm descends
Foto Thoraks
1. PA
PP : Pasien Erect PA dengan TH menempel pada kaset/stand Chest.
PO :Tempatkan MSP Tubuh ditengah kaset, dagu diletakkan pada tepi atas kaset
(posisi mendongak). Letakkan kedua Punggung tangan diatas crista illiaka dan
rotasikan elbow ke anterior hingga shoulder menyentuh kaset dan scapula
tertarik ke arah lateral.(agar scapula tidak superposisi dgn Paru). Upayakan agar
objek simetris terhadap kaset. Upayakan agar Pasien full inspirasi (agar
gambaran Paru bisa lebih kontras).
Kedua paru simetris dilihat dari jarak costal margin ke collumna vertebra dan
jarak acromioclavicular joint simetris
FE : disesuaikan dengan tebal Objek
2.
AP
Pada pemotretan AP arah sinar Antero Posterior. Tahap pemotretan thorax AP
sama dengan PA kecuali pada Posisi Pasien (PP : Supine/erect AP/semi erect AP).
Posisi AP hanya dilakukan jika pasien tidak memungkinkan untuk PA.
3. Lateral
Lat Kiri u/memperlihatkan gbran jantung dan paru2 kiri
Lat Kanan u/ memperlihatkan paru2 kanan
Pasien Erect True Lateral, bagian yang akan diperiksa menepel kaset (biasanya
Lat.Kiri). Batas atas 3-5 cm diatas bahu.
Kriteria :
a)
b)
c)
d)
4. Top Lordotik
Indikasi :
Untuk melihat bagian apex paru-paru dan melihat lobus medius paru
Untuk menyingkirkan kalsifikasi dan massa di bawah klavikula
Untuk memperjelas anomali yang terlihat pada proyeksi PA, contoh efusi
interlobular, pancoast tumor (tumor Pancoast , tumor sulkus paru superior ,
adenokarsinoma dari apeks paru-paru menyebabkan sindrom Pancoast).
Posisi
a) AP lordotik
Teknik Pemeriksaan RAO atau LAO posisi.
FS : 10x12 " CW
BP :
Tegak, berdiri atau duduk. Posisikan pasien dalam posisi terlentang, jika tidak
dapat berdiriatau mengambil posisi lordotik.
PP :
Alternatif Lain
penyangga kaset
Kedua tbahu direbahkan sehingga menempel pada kaset (posisi lordotik),
atur jarak 2 inchi dari batas atas kaset ke bahu saat posisi lordotik
MSL // garis tengah kaset
Punggung tangan di atas panggul, kedua siku fleksi, ditekan ke depan
Tepi atas kaset 5cm di atas bahu
FFD 150 cm, Central Ray horizontal, Central Point pada pertengahan
sternum (thorakal 7/6 pertengahan sternum)
Foto simetris
b)
PA
lordotik
Posisi
Film 30 x 40 cm memanjang
Posisi Pasien : Recumbent / erect ( recumbent lebih disukai karena pengisian lebih
baik)
Posisi Objek :
RAO
o Rotasi 35 40 derajat dari posisi prone dengan sisi kanan depan tubuh
menempel meja / film.
o Tangan kanan di belakang tubuh, tangan kiri flexi di depan kepala
pasien, memegang gelas barium, dengan straw pada mulut pasien.
o Lutut kiri flexi untuk tumpuan.
o Pertengahan thorax diatur pada posisi obliq pd pertengahan IR / meja
Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder
LAO
o Rotasi 35 40 derajat dari posisi PA dengan sisi kiri depan tubuh
menempel meja / film
o Tangan kiri di belakang tubuh, tangan kanan flexi di depan kepala
pasien, memegang gelas barium, dengan straw pada mulut pasien.
o Lutut kanan flexi untuk tumpuan.
o Pertengahan thorax diatur pada posisi obliq pd pertengahan IR / meja
o Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder
Untuk full filling digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan
sedotan langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
Kriteria radiograf :
Posisi :
Faktor eksposi :
RAO
LAO
6. Lateral Dekubitus
Foto ini hanya dibuat pada keadaan tertentu,yaitu bila klinis diduga ada cairan
bebas dalam cavum pleura tetapi tidak terlihat pada foto PA atau lateral. Penderita
berbaring pada satu sisi (kiri atau kanan). Film diletakkan di muka dada penderita
dan diberikan sinar dari belakang arah horizontal.
Teknik Pemeriksaan
PP : Pasien tidur miring diatas meja pemeriksaan, dengan bantal keras di area
thorax sebagai pengganjal.
PO : sisi yang diduga terdapat cairan dekat dengan kaset. LLD untuk sisi kiri dan
RLD utk sisi kanan. Posisi kaset Crosstable
CP : Pada pertengahan thorax. Upayakan sisi yang diganjal gambarnya tidak
terpotong.
CR : Horizontal Tegak Lurus Bidang Film
FFD : 100-120 cm