NI
‘SEHAT
2010
® oo
e MT INDONESIA
aS
Cr nysY
PETUNJUK TEKNIS
PEDOMAN AKREDITASI LABORATORIUM
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik
lepartemen Kesehatan RI
Tahun 2008542.1
Ind
Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI
Indonesia. Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal
Bina Pelayanan Medik
Petunjuk Teknis pedoman akreditasi laboratorium
Kesehatan. -- Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2008
|. Judul 1, LABORATORIESSAMBUTAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-
Nya, sehingga penyusunan Petunjuk Teknis Pedoman Akreditasi Laboratorium
Kesehatan dapat diselesaikan sesuai dengan harapan kita bersama.
Penyusunan Petunjuk Teknis ini merupakan tindak lanjut setelah terbitnya
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 298 / Menkes / SK / III / 2008 tentang
Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan beserta lampirannya. Laboratorium
Kesehatan tidak terlepas dari tuntutan untuk memberikan dan meningkatkan
kualitas mutu pelayanan, Akreditasi Laboratorium Kesehatan merupakan
implementasi dimana standar pelayanan diterapkan, mutu pelayanan dapat
dipertanggung jawabkan dan akhirnya jaminan kepuasan pelanggan dapat
dipenuhi. Petunjuk Teknis Pedoman Akreditasi ini disusun bertujuan untuk lebih
menjelaskan secara operasional Pedoman Akreditasi yang telah terbit meliputi
penjelasan pada masing-masing standar dan parameter yang ada pada Pedoman
yaitu meliputi 7 standar dan 30 parameter.
Diharapkan dengan adanya Petunjuk Teknis Pedoman Akreditasi ini, pelaksana
Akreditasi baik ditingkat Pusat maupun Propinsi dapat melaksanakan program
Akreditasi secara seragam dan lebih jelas sehingga dapat memberikan pelayanan
secara optimal kepada laboratorium kesehatan
Kepada semua pihak yang telah membantu sampai terbitnya pedoman ini, kami
sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Kritik dan saran yang
membangun agar disampaikan kepada kami, akan sangat bermanfaat bagi
perbaikan dimasa mendatang
Jakarta, — September 2008
Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik
en
Farid W. Husain
NIP. 130808593KATA PENGANTAR
Dalam rangka menyelenggarakan pelayanan laboratorium kesehatan yang
bermutu, salah satu caranya adalah melalui akreditasi laboratorium kesehatan
yang mengacu kepada Pedoman Akreditasi Laboratorium yang telah ditetapkan
melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : 298/Menkes/SK/III/2008.
Pedoman tersebut dianggap perlu untuk ditindak lanjuti dengan Petunjuk Teknis
Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan. Tujuan di susunnya Petunjuk
Teknis ini adalah untuk mendapatkan acuan yang lebih operasional dalam
pelaksanaan akreditasi.
Dalam Petunjuk Teknis diatur lebih rinci penjelasan setiap standar dan parameter
(7 standar/30 parameter ) yang diatur dari Pedoman Akreditasi laboratorium
Kesehatan dan dijabarkan dalam definisi operasional, serta cara pembuktian
melalui dokumen, observasi dan wawancara.
Pembahasan penyusunan juknis ini dengan memperhatikan masukan-masukan
dari para peserta yang mempunyai kompetensi dibidang pelayanan laboratorium
Kesehatan, dilaksanakan secara bertahap dengan harapan mendapatkan juknis
yang optimal. Juknis Pedoman Akreditasi ini digunakan sebagai acuan
pelaksanaan Laboratorium Kesehatan di Pusat maupun di daerah dan bermanfaat
bagi laboratorium kesehatan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan.
Mudah-mudahan dengan selesainya penyusunan juknis akreditasi laboratorium
kesehatan ini, kiranya dapat membantu pengembangan akreditasi laboratorium
kesehatan serta mendukung tercapainya pelayanan laboratorium yang optimal
Jakarta, September 2008
Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik
Drg. Armand/P. Daulay, MKes
NIP? 130702010DAFTARISI
SAMBUTAN-----
KATA PENGANTAR
I, - KETENTUAN UMUM 1
Il. -STANDAR DAN PARAMETER ---
Il. PENGORGANISASIAN -—-.
TV. LANGKAH — LANGKAH PELAKSANAAN AKREDITASI
V. - PENUTUP----
UCAPAN TERIMA KASIH ----.BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
vv
Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia
atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab
penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan masyarakat.
Pelayanan Laboratorium Kesehatan adalah kegiatan — kegiatan yang mencakup
perencanaan, pemeriksaan, evaluasi dan laporan hasil pemeriksaan, pelayanan
konsultasi, pemecahan masalah, penanganan peralatan dan bahan penunjang,
pemantapan kualitas dan pembinaan teknis dalam bidang laboratorium keschatan.
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan di bidang hematologi, kimia Klinik, mikrobiologi Klinik, parasitologi
Klinik, imunologi Klinik, patologi anatomi, atau bidang lain yang berkaitan dengan
kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang dan atau
menentukan diagnosis, pemantauan perjalanan penyakit dan terapi serta prognosis.
Laboratorium kesehatan masyarakat adalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika, kimia dan
atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan keschatan masyarakat dan
kesehatan lingkungan terutama untuk menunjang upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan masyarakat.
Sistem Manajemen Mutu adalah kebijakan, prosedur, dokumen dan lainnya yang
bertujuan agar mutu pemeriksaan dan sistem mutu secara keseluruhan berlangsung
dengan proses yang baik dan mampu telusur secara periodik dan
berkesinambungan.
Standar adalah kebijakan dan prosedur yang ditentukan untuk melakukan penilaian
yang obyektif terhadap sumber daya manusia, fasilitas, peralatan, organisasi,manajemen dan kegiatan lain yang diselenggarakan oleh suatu laboratorium keschatan.
7. Survei akreditasi adalah pengukuran tingkat kesesuaian laboratorium Kesehatan
dalam menerapkan standar dan parameter akreditasi oleh surveyor dengan cara
melihat dan mencatat keadaan sebenarnya di laboratorium kesehatan.
8. Bimbingan akreditasi adalah bimbingan teknis pada manajemen laboratorium
kesehatan agar dapat mencapai kesesuaian dengan standar yang ditetapkan dalam
pedoman akreditasi.
9. Self assesment/penilaian mandiri adalah suatu penilaian yang dilakukan oleh
manajemen laboratorium itu sendiri untuk mengevaluasi kesesuaian terhadap
standar yang ditetapkan dalam pedoman akreditasi.
10, Akreditasi laboratorium kesehatan adalah suatu pengakuan formal oleh Departemen
Kesehatan RI kepada laboratorium kesehatan telah memenuhi standar yang
ditentukan,Bagian Pertama
Standar 1(satu) Tujuan
Pasal 2
Laboratorium kesehatan dalam menyelenggarakan pelayanannya berdasarkan pada
tujuan laboratorium, Standar I(satu) terdiri dari 1(satu) parameter.
Pasal 3
(1) Parameter 1 (satu) Ketentuan tertulis tentang visi, misi dan pelayanan laboratorium.
Laboratorium kesehatan harus mempunyai ketentuan tertulis mengenai visi dan
misi yang diketahui oleh semua petugas melalui diseminasi/ disebarluaskan dan
dievaluasi.
(2) Definisi operasional :
a, Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan
oleh laboratorium.
b. Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh laboratorium agar visi
laboratorium dapat tercapai dan terlaksana.
¢. Diketahui semua petugas adalah bila seluruh petugas Laboratorium baik
tenaga teknis maupun non teknis mengetahui dan memahami visi dan misi
laboratoriumnya.
d. Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap visi dan misi
(3) Pembuktian berupa dokumen : Notulen rapat proses penyusunan visi
dan misi, SK pemberlakuan visi dan
misi, dokumen proses diseminasi dan
hasil evaluasi(4) Pembuktian melalui observasi : Visi dan Misi yang terpampang.
(5) Pembuktian melalui wawancara ;- Terhadap pimpinan dan 10 % petugas
laboratorium (tehnis dan administrasi)
Bagian Kedua
Standar 2 (dua) Administrasi dan Pengelolaan
Pasal 4
(1) Laboratorium kesehatan harus mempunyai organisasi dan pengelolaan administrasi
yang baik. Standar 2(dua) terdiri dari 3 (tiga) parameter.
Pasal 5
(1) Parameter I (satu) Organisasi dilengkapi struktur organisasi dengan uraian tugas
bagi setiap petugas laboratorium.
Laboratorium kesehatan harus mempunyai struktur organisasi yang dilengkapi
dengan uraian tugas sesuai kompetensi masing — masing serta pelaksanaannya
dievaluasi secara berkala.
(2) Definisi operasional :
a.
Struktur Organisasi adalah bagan yang memperlihatkan tata hubungan kerja
antar bagian dan garis kewenangan diantara kepala/penanggung jawab
laboratorium, petugas administrasi dan pelaksana teknis serta telah disahkan
oleh kepala/penanggung jawab Laboratorium,
Lengkap adalah bila disertai dengan uraian tugas bagi setiap petugas meliputi
tugas, tanggung jawab, wewenang, hasil kerja (produk yang dihasilkan) dan
hubungan kerja antar sesama petugas yang disahkan oleh kepala/ penanggung
jawab laboratorium.3
(4
(6
a
@
Pembuktian berupa dokumen
Pembuktian berupa observasi
Dilaksanakan sebagian adalah apabila pelaksanaan uraian tugas rata-rata
lebih kecil atau sama dengan 60% ( < 60% ) dari seluruh uraian tugas
dibuktikan dengan buku kerja.
Dilaksanakan seluruhnya adalah apabila pelaksanaan uraian tugas rata-
rata lebih besar dari 60% (> 60% ) dari seluruh uraian tugas.
Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap pelaksanaan tugas
oleh atasan langsung masing-masing sesuai uraian tugas serta ditindaklanjuti.
Bagan struktur organisasi, uraian tugas,
SK pimpinan tentang penetapan bagan
organisasi dan uraian tugas, dokumen
evaluasi, Pelaksanaan tugas sesuai
uraian tugas oleh atasan lansung
masing-masing
Bagan struktur organisasi
Pembuktian melalui wawancara : dengan pimpinan dan petugas
laboratorium.
Pasal 6
Parameter 2 (dua) Perencanaan kegiatan pelayanan laboratorium
Setiap kegiatan pelayanan laboratorium yang akan dilaksanakan perlu dibuat
perencanaan yang lengkap dengan indikator, dan dilaksanakan seluruhnya serta
dievaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan perencanaan tersebut.
Definisi operasional :
Perencanaan adalah rencana kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan dan
disahkan oleh kepala/ penanggung jawab Laboratorium.
Lengkap adalah bila sekurang-kurangnya mencakup perencanaan target
jumlah pemeriksaan, pengembangan pemeriksaan, peremajaan dan
penambahan alat serta kebutuhan reagen atau bahan laboratorium.B
4
6
a
(2
Pembuktian berupa dokumen
Dalam perencanaan tersebut juga mempunyai indikator yang dapat diukur,
mempunyai jadwal waktu dan penanggung jawab untuk masing-masing
kegiatan serta pembiayaannya.
Dilaksanakan seluruhnya adalah bila seluruh perencanaan kegiatan tersebut
dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap pelaksanaan
perencanaan serta ditindaklanjuti.
Dokumen perencanaan dan laporan
tahunan, notulen evaluasi dan tindak
lanjut.
Pembuktian melalui observasi nS
Pembuktian melalui wawancara —:_ Pimpinan dan petugas.
Pasal 7
Parameter 3 (tiga) Pencatatan pengelolaan sumber daya laboratorium.
Setiap sumber daya laboratorium harus memiliki pencatatan pengelolaan yang
lengkap, didokumentasikan sesuai dengan ketentuan dan dievaluasi secara berkala.
Definisi Operasional :
a.
Sumber daya laboratorium adalah ketenagaan, peralatan umum, peralatan
teknis dan bahan laboratorium.
Pencatatan pengelolaan adalah catatan pelaksanaan pengelolaan sumber
daya laboratorium dapat dalam bentuk buku/ disket atau perangkat lain.
Lengkap adalah bila memiliki catatan seluruh sumber daya laboratorium.
Sesuai adalah bila pelaksanaan pengelolaan sumber daya dicatat atau
didokumentasikan meliputi :- Ketenagaan ( jumlah, kualifikasi teknis/administrasi, pendidikan dan
pelatihan)
- Peralatan umum dan teknis (penerimaan, penggunaan,pemeliharaan/
perbaikan dan pemusnahan)
- Bahan laboratorium (penerimaan, pemakaian, penyimpanan dan
pemusnahan)
e. Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap pelaksanaan
pengelolaan sumber daya tersebut dan ditindaklanjuti
(3) Pembuktian berupa dokumen, : pencatatan, pelaporan, absensi, hasil
evaluasi dan hasil tindaklanjut.
(4) Pembuktian melalui observasi ze
(5) Pembuktian melalui wawancara : Petugas laboratorium
Bagian Ketiga
Standar 3 (tiga) Staf dan Pimpinan
Pasal 8
Laboratorium kesehatan harus mempunyai kepala/penanggung jawab dan staf yang
memenuhi kualifikasi sesuai tugas dan jabatannya. Standar 3 (tiga) terdiri dari 4(empat)
parameter.
Pasal 9
(1) Parameter I (satu) Penanggung jawab Laboratorium :
a, Penanggung jawab laboratorium harus memiliki latar belakang pendidikan
yang sesuai standar, berpengalaman dan telah mengikuti pelatihan baik
dalam bidang manajemen dan atau teknis laboratorium.b. Kepala Balai Labkes/Balai Besar Labkes, Labkesda merangkap sebagai
Penanggung Jawab Laboratorium
c. Penanggung jawab LKS adalah penanggung jawab teknis laboratorium.
(2) Definisi Operasional
@B
4
(5
a
2
)
a. Latar belakang pendidikan yang sesuai standar adalah bila mempunyai
latar belakang pendidikan sesuai dengan persyaratan yang berlaku untuk jenis
dan jenjang laboratorium.
b. Berpengalaman adalah pernah bekerja di laboratorium kesehatan yang
bersifat pelayanan sekurang-kurangnya 3 tahun terakhir, tidak termasuk
laboratorium yang berhubungan dengan pendidikan,
cc. Mengikuti pelatihan adalah mengikuti pelatihan manajemen dan atau teknis,
kelaboratoriuman.
Pembuktian berupa dokumen
Pembuktian melalui observasi
Pembuktian melalui wawancara
ijazah, SK pengangkatan sebagai kepala/
penanggung jawab laboratorium,
sertifikat pelatihan, SK pengangkatan
sebagai pegawai penuh waktu atau
paruh waktu.
Dengan pimpinan atau petugas
laboratorium
Pasal 10
Parameter 2 (dua) Petugas teknis laboratorium yang memenuhi kualifikasi sesuai
ketentuan.
Setiap laboratorium harus mempunyai petugas teknis laboratorium dengan latar
belakang pendidikan yang sesuai, berpengalaman dan telah mengikuti pelatihan
teknis laboratorium.
Definisi operasionala
@
a. Latar belakang pendidikan sesuai adalah bila mempunyai latar belakang
pendidikan sesuai dengan persyaratan yang berlaku untuk jenis dan jenjang
laboratorium.
b. Berpengalaman adalah pernah bekerja di laboratorium kesehatan yang
bersifat pelayanan sekurang-kurangnya 3 tahun terakhir.
c. Sebagian adalah tidak seluruh petugas sesuai dengan kualifikasi yang
ditentukan.
d. Mengikuti pelatihan teknis adalah mengikuti pelatihan bidang teknis
laboratorium baik yang dilaksanakan oleh internal maupun eksternal
laboratorium.
Pembuktian berupa dokumen : ijazah, SK pengangkatan pegawai
laboratorium penuh waktu atau paruh
waktu, sertifikat pelatihan, surat
keterangan pelatihan.
Pembuktian melalui observasi : Tidak ada
Pembuktian melalui wawancara Dengan pimpinan atau petugas
laboratorium.
Pasal 11
Parameter 3 (tiga) Petugas administrasi yang memenuhi kualifikasi sesuai
ketentuan.
Petugas administrasi laboratorium adalah petugas mempunyai latar belakang
pendidikan sesuai dengan persyaratan yang berlaku bagi masing-masing
laboratorium, mempunyai pengalaman bekerja di laboratorium pelayanan dan telah
mengikuti pelatihan dalam bidang administrasi laboratorium termasuk orientasi/
magang.
Definisi Operasional
a. Latar belakang pendidikan sesuai adalah bila mempunyai kualifikasi
pendidikan sesuai dengan persyaratan yang berlaku untuk jenis laboratorium
kesehatan.GB
(4)
(5)
a
(2)
Berpengalaman adalah pernah bekerja di laboratorium kesehatan yang
bersifat pelayanan sekurang-kurangnya 3 tahun terakhir.
c. Sebagian adalah tidak seluruh petugas sesuai dengan kualifikasi pendidikan
pada jenis laboratorium kesehatan.
d. Mengikuti pelatihan adalah telah mengikuti pelatihan dalam bidang
administrasi laboratorium termasuk orientasi/magang.
Pembuktian berupa dokumen : ijazah, SK pengangkatan pegawai,
sertifikat pelatihan, surat keterangan
orientasi/magang.
Pembuktian melalui observasi : Tidak ada
Pembuktian melalui wawancara : Kepala instalalasi dan staf tata usaha.
Pasal 12
Parameter 4 (empat) Pertemuan staf secara rutin untuk melaksanakan identifikasi
masalah dan evaluasi pelayanan laboratorium,
Setiap laboratorium harus menyelenggarakan pertemuan secara rutin dibuat
notulen, dan disebarluaskan kepada seluruh karyawan yang berkepentingan serta
dievaluasi untuk ditindaklanjuti.
Definisi Operasional
a
Pertemua staf adalah pertemuan antara kepala/ penanggung jawab
laboratorium dengan stafnya tentang pengelolaan pelayanan laboratorium.
Rutin adalah pertemuan secara teratur dan berkala, sekurang-kurangnya 3
bulan sekali.
Notulen adalah catatan mengenai hal-hal yang dibicarakan dan disepakati
dalam pertemuan dilengkapi dengan daftar hadir,
Didesiminasikan adalah bila hasil pertemuan tersebut disosialisasikan kepada
seluruh karyawan,e. Dievaluasi adalah dilakukan penilaian terhadap pelaksanaan hasil kesepakatan
pertemuan sebelumnya.
(3) Pembuktian berupa dokumen : Notulen rapat, daftar hadir, hasil evaluasi,
bukti desiminasi/ekspedisi
(4) Pembuktian melalui observasi : 2
(5) Pembuktian melalui wawancara : Dengan pimpinan atau petugas
laboratorium.
Bagian Keempat
Standar 4 (empat) Fasilitas dan Peralatan
Pasal 13
Laboratorium kesehatan harus memiliki fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk
penyelenggaraan kegiatan, Standar 4 (empat) terdiri dari 5 (lima ) parameter.
Pasal 14
(1) Parameter | (satu) Fasilitas ruangan yang diperlukan untuk kegiatan administrasi
dan teknis laboratorium.
Setiap laboratorium harus memiliki fasilitas ruangan yang lengkap dan digunakan
seluruhnya, ditata menurut alur kegiatan dengan memperhatikan ruang gerak
petugas dan dievaluasi pemanfaatannya.
(2) Definisi Operasional :
a. Fasilitas raangan adalah Ruangan untuk melakukan kegiatan Administrasi
dan Teknis laboratorium
b. Lengkap adalah Tersedia ruang tunggu dan ruang administrasi, ruang
pengambilan spesimen dan toilet, ruang pemeriksaan sesuai dengan jenis dan
jenjang laboratorium.3
4
(6)
a
@
GB)
12
¢. Digunakan seluruhnya adalah apabila jumlah ruangan yang digunakan
sesuai dengan peruntukannya lebih besar dan sama dengan 60% (e” 60% )
d. Digunakan sebagian adalah apabila jumlah ruangan yang digunakan sesuai
dengan peruntukannya kurang dari 60% (>60% )
e. Dievaluasi adalah Dilakukan penilaian berkala terhadap pemanfaatan ruangan
yang ada sekurang-kurangnya 1 tahun sekali melalui rapat dan ditindaklanjuti
dalam bentuk perubahan atau perbaikan bila diperlukan.
Pembuktian berupa dokumen : Denah tata ruang, catatan, hasil evaluasi.
Pembuktian melalui observasi : Ruang dan peruntukannya.
Pembuktian melalui wawancara : Petugas laboratorium,
Pasal 15
Parameter 2 (dua) Fasilitas pendukung laboratorium.
Setiap laboratorium harus dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang diperlukan
dalam pelayanan laboratorium dan digunakan dengan benar serta dievaluasi secara
berkala.
Definisi operasional
a. Fasilitas pendukung laboratorium adalah fasilitas yang diperlukan untuk
menjamin kelancaran dan mutu pelayanan laboratorium.
b. Lengkap adalah bila mempunyai fasilitas air bersih, sumber listrik,
penerangan, AC dan ventilasi/pertukaran udara.
c. Penggunaa sesuai benar adalah sctiap fasilitas yang ada digunakan sesuai
peruntukannya.
d. Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali terhadap penggunaan fasilitas pendukung yang ada dan
ditindaklanjuti dalam 3 tahun terakhir.
Pembuktian berupa dokumen : Daftar fasilitas, hasil evaluasi(3
4
(5
Pembuktian melalui observasi : Perlengkapan fasilitas pendukung
laboratorium
Pembuktian melalui wawancara : Dengan petugas laboratorium
Pasal 16
Parameter 3 (tiga) Peralatan laboratorium yang diperlukan untuk pemeriksaan
laboratorium
Laboratorium kesehatan harus mempunyai peralatan laboratorium yang lengkap
dan dipergunakan seluruhnya sesuai jenis pemeriksaan serta dievaluasi secara
berkala pemanfaatannya
a. Peralatan laboratorium adalah peralatan yang dipakai untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium.
b. Lengkap adalah bila mempunyai semua peralatan sesuai dengan jenis dan
jenjang laboratorium,
¢. Dipergunakan seluruhnya sesuai jenis pemeriksaan adalah bila seluruh
peralatan laboratorium yang ada digunakan sesuai fungsi dan jenis
pemeriksaan yang dilakukan oleh laboratorium tersebut.
d. Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali terhadap pemanfaatan peralatan laboratorium yang ada
dan ditindaklanjuti dalam waktu 3 tahun terakhir.
Pembuktian berupa dokumen : Daftar inventaris peralatan, manual/
petunjuk penggunaan alat, catatan
penggunaan, hasil evaluasi.
Pembuktian melalui observasi : Peralatan laboratorium dan
penggunaannya.
Pembuktian melalui wawancara —;_- Dengan petugas laboratorium.a)
2)
@)
4
Ge
ad
Pasal 17
Parameter 4 (empat) Setiap peralatan laboratorium harus mempunyai penanggung
jawab alat.
Semua peralatan yang digunakan untuk kegiatan laboratorium harus mempunyai
penanggung jawab alat, Tugas Penanggung jawab alat melaksanakan pengawasan
atas penggunaan dan pemeliharaan peralatan laboratorium yang dievaluasi
kinerjanya.
Definisi Operasional
a. Penanggung jawab alat adalah petugas yang diberi tanggung jawab
mengawasi penggunaan alat laboratorium sesuai dengan prosedur
pemeliharaan.
b. Semua alat adalah semua peralatan laboratorium yang dipergunakan untuk
kegiatan laboratorium.
c. Melaksanakan tugas seluruhnya adalah bila seluruh penanggung jawab
telah melaksanakan tugas terhadap semua alat yang menjadi tanggung
jawabnya.
d. Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap pelaksanaan tugas
penanggung jawab.
Pembuktian berupa dokumen : Surat penugasan sebagai penanggung jawab, uraian
tugas dan pencatatan penggunaan alat, hasil evaluasi dan tindak lanjut.
Pembuktian melalui observasi : Tidak ada
Pembuktian melalui wawancara : Dengan petugas laboratorium.
Pasal 18
Parameter 5( lima) Peralatan keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium
Setiap laboratorium harus dilengkapi dengan peralatan keamanan dan keselamatan
kerja yang lengkap dan digunakan seluruhnya sesuai dengan fungsinya serta
dievaluasi secara berkala penggunaannya.(2) Definisi operasional
a. Peralatan keamanan dan keselamatan kerja adalah peralatan yang
diperlukan untuk melindungi petugas laboratorium dan orang disekitamya dari
risiko yang ditimbulkan akibat kegiatan di laboratorium.
b. Lengkap adalah tersedianya sarung tangan, masker, jas laboratorium, google,
bahan P3K dan pemadam kebakaran
¢. Digunakan seluruhnya adalah bila seluruh peralatan keamanan dan
keselamatan kerja digunakan sesuai dengan fungsinya,
d. Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap penggunaan peralatan
keamanan dan keselamatan kerja dan ditindaklanjuti.
(3) Pembuktian berupa dokumen : Daftar Inventaris Alat untuk keamanan
dan keselamatan kerja, hasil evaluasi dan
tindak lanjut.
(4) Pembuktian melalui observasi : Penggunaan peralatan keamanan dan
keselamatan kerja.
(5) Pembuktian melalui wawancara. :_ Dengan petugas laboratorium.
Bagian Kelima
Standar 5 (lima) Kebijakan dan Prosedur Mutu Pelayanan
Pasal 19
Laboratorium kesehatan harus mempunyai kebijakan mengenai mutu pelayanan
laboratorium dan prosedur yang tertulis. Standar 5 (lima) terdiri dari 12 (dua belas)
parameter.
Pasal 20
(1) Parameter 1 (satu) Kebijakan mutu pelayanan laboratorium.
15,Laboratorium kesehatan harus mempunyai kebijakan mutu pelayanan, dalam
penetapannya melibatkan staf dan disosialisasikan kepada seluruh petugas
laboratorium serta dievaluasi secara berkala
(2) Definisi Operasional
(3)
a. Kebijakan mutu pelayanan adalah Kebijakan pimpinan yang mencerminkan
secara garis besar sasaran mutu yang ingin dicapai, serta upaya yang harus
dilakukan agar sasaran mutu tersebut dapat tercapai
6, Melibatkan staf adalah Dalam merumuskan kebijakan mutu, melibatkan staf
laboratorium.
¢. Disosialisasi keseluruh petugas adalah diketahui, dipahami dan dilaksanakan
oleh seluruh petugas laboratorium.
d. Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap pelaksanaan kebijakan
mutu pelayanan yang telah ditetapkan dan ditindaklanjuti.
Pembuktian berupa dokumen : SK penetapan kebijakan mutu
pelayanan, dokumen mutu, notulen rapat,
daftar hadir, hasil evaluasi dan tindak
lanjut.
(4) Pembuktian melalui observasi De
6
da)
16
Pembuktian melalui wawancara —;_ Dengan petugas laboratorium,
Pasal 21
Parameter 2 (dua) Prosedur pendaftaran yang berkaitan dengan penerimaan dan
pengambilan spesimen.
Laboratorim kesehatan harus mempunyai prosedur pendaftaran yang berkaitan
dengan penerimaan dan pengambilan spesimen yang lengkap, dilaksanakan
seluruhnya dan dievaluasi secara berkala.GB
(4
6
ad
@
Definisi operasional
a.
Pembuktian berupa dokumen
Prosedur pendaftaran adalah prosedur baku yang mengatur pendaftaran
pasien, penerimaan dan atau pengambilan spesimen, persyaratan pemeriksaan
termasuk informed consent, pengambilan spesimen dan disahkan oleh Kepala
laboratorium.
Lengkap adalah bila prosedur tersebut disertai dengan instruksi kerja yang
memuat secara rinci tata cara mengenai pendaftaran pasien, penjelasan kepada
pasien, pengambilan dan penerimaan spesimen.
Dilaksanakan seluruhnya adalah bila seluruh kegiatan pendaftaran
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan instruksi kerja yang ada.
Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap prosedur dan instruksi
kerja apakah masih sesuai dengan keadaan atau tidak serta ditindaklanjuti.
Prosedur pendaftaran, instruksi kerja dan
catatan kerja.
Pembuktian melalui observasi fo
Pembuktian melalui wawancara :_ Dengan petugas laboratorium.
Pasal 22
Parameter 3 (tiga) Prosedur tentang penanganan spesimen.
Sctiap laboratorium harus mempunyai prosedur baku untuk penanganan spesimen
yang lengkap digunakan seluruhnya dan dievaluasi secara berkala.
Definisi Operasional
a.
Prosedur penanganan spesimen adalah prosedur baku untuk penanganan/
pengolahan spesimen mulai dari penerimaan, pemeriksaan, penyimpanan dan
pemusnahan spesimen yang disahkan oleh Kepala laboratorium
Lengkap adalah bila prosedur tersebut dilengkapi dengan instruksi kerja yang
memuat secara rinci mengenai persyaratan spesimen, penampungan,3B
@)
6
a
8
pengolahan, penyimpanan dan pemusnahan berbagai spesimen serta pengiriman
spesimen yang akan dirujuk.
c¢. Digunakan seluruhnya adalah bila seluruh kegiatan penanganan spesimen
dilakukan sesuai dengan prosedur dan instruksi kerja.
d. Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap prosedur dan instruksi
kerja serta ditindaklanjuti.
Pembuktian berupa dokumen : Prosedur baku penanganan spesimen,
instruksi kerja dan catatan kerja
Pembuktian melalui observasi : Kegiatan penanganan spesimen.
Pembuktian melalui wawancara —;_- Dengan petugas laboratorium,
Pasal 23
Parameter 4 (empat) Prosedur pemeriksaan yang lengkap.
Setiap laboratorium harus mempunyai prosedur baku pemeriksaan laboratorium
yang lengkap dan digunakan seluruhnya, serta dievaluasi secara berkala.
Definisi Operasional
a.
Prosedur pemeriksaan laboratorium adalah prosedur baku yang memuat
metodologi dan prosedur pemeriksaan Laboratorium dan disahkan oleh Kepala
laboratorium.
Lengkap adalah bila prosedur tersebut dilengkapi dengan instruksi kerja yang
memuat secara rinci tata cara melakukan pemeriksaan terhadap semua jenis
pemeriksaan yang ada di laboratorium tersebut.
Digunakan seluruhnya adalah bila seluruh kegiatan pemeriksaan
laboratorium dilaksanakan sesuai dengan prosedur baku dan instruksi kerja.
Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap prosedur baku dan
instruksi kerja serta ditindaklanjutia
(2
QB)
(4)
Pembuktian berupa dokumen : Prosedur baku pemeriksaan
laboratorium,instruksi kerja dan catatan
kerja.
Pembuktian melalui observasi : Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium.
Pembuktian melalui wawancara : Dengan petugas laboratorium.
Pasal 24
Parameter 5 (lima) Prosedur verifikasi hasil pemeriksaan.
Setiap laboratorium harus mempunyai prosedur baku yang lengkap mengenai
verifikasi hasil pemeriksaan digunakan seluruhnya serta dievaluasi secara berkala.
Definisi Operasional
a.
Prosedur verifikasi hasil pemeriksaan adalah prosedur baku untuk
menjamin penyampaian seluruh hasil pemeriksaan yang diperoleh, sudah
melalui verifikasi hasil pemeriksaan dan disahkan oleh kepala laboratorium.
Lengkap adalah bila prosedur tersebut dilengkapi dengan instruksi kerja yang
menjelaskan secara rinci tata cara verifikasi dan penyampaian hasil
pemeriksaan laboratorium.
Digunakan seluruhnya adalah bila seluruh kegiatan verifikasi dan
penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium dilaksanakan sesuai dengan
prosedur dan instruksi kerja.
Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap prosedur dan instruksi
kerja serta ditindaklanjuti.
Pembuktian berupa dokumen : Prosedur verifikasi hasil pemeriksaan
laboratorium, instruksi kerja dan catatan
kerja.
Pembuktian melalui observasi Pelaksanaan verifikasi hasil
pemeriksaan laboratorium,6
a
3B
3
4
)
Pembuktian melalui wawancara :- Dengan petugas laboratorium.
Pasal 25
Parameter 6 (enam) Prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan laboratorium.
Laboratorium kesehatan harus mempunyai prosedur baku pemeliharaan dan
perbaikan peralatan laboratorium yang lengkap, digunakan seluruhnya dan
dievaluasi secara berkala.
Definisi Operasional
a.
Prosedur pemeliharaan dan perbaikan adalah prosedur baku yang dibuat
untuk melakukan kegiatan pemeliharaan dan kalibrasi serta perbaikan
peralatan laboratorium yang disahkan oleh kepala laboratorium.
Lengkap adalah bila prosedur tersebut dilengkapi dengan instruksi kerja yang
memuat secara rinci tata cara, jadwal pemeliharan dan kalibrasi serta perbaikan
peralatan.
Digunakan seluruhnya adalah bila seluruh pemeliharaan dan kalibrasi serta
perbaikan peralatan dilakukan sesuai dengan prosedur dan instruksi kerja.
Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap prosedur dan instruksi
kerja serta ditindaklanjuti.
Pembuktian berupa dokumen : Prosedur pemeliharan dan / atau
kalibrasi peralatan, riwayat peralatan,
instruksi kerja pemeliharaan dan atau
kalibrasi, kartu penggunaan dan
pemeliharaan alat, sertifikat kalibrasi dan
ujikinerja
Pembuktian melalui observasi be
Pembuktian melalui wawancara : Dengan petugas laboratoriumPasal 26
(1) Parameter 7 (tujuh) prosedur pengadaan dan penyimpanan bahan-bahan
laboratorium.
Laboratorium kesehatan harus mempunyai prosedur yang lengkap mengenai
pengadaan dan penyimpanan bahan-bahan laboratorium, digunakan seluruhnya
dan dievaluasi secara berkala.
Definisi Operasional
QB)
4)
a
2)
a.
Prosedur pengadaan bahan adalah Prosedur baku yang memuat tata cara
pengadaan dan penyimpanan bahan laboratorium (reagen, anti sera, media
dan bahan lainnya) untuk keperluan mulai dari peruntukan, pengadaan sampai
penyimpanan dan disahkan oleh Kepala laboratorium.
Lengkap adalah Prosedur tersebut dilengkapi instruksi kerja yang memuat
secara rinci tata cara pengadaan, pembuatan, pengujian pemberian label serta
penyimpanannya.
Digunakan seluruhnya adalah Seluruh intruksi kerja pengadaan bahan dan
penyimpanan dilaksanakan.
Dievaluasi adalah Dilakukan penilaian berkala terhadap prosedur pengadaan
bahan dan penyimpanan yang telah dibuat sekurang-kurangnya | tahun sekali
dan ditindaklanjuti dalam bentuk perubahan atau perbaikan bila diperlukan
Pembuktian berupa dokumen + Prosedur pengadaan dan penyimpanan
bahan laboratorium, instruksi kerja terkait
Pembuktian melalui observasi Kegiatan pengadaan dan penyimpanan
bahan bahan laboratorium.
Pembuktian melalui wawancara Dengan petugas laboratorium
Pasal 27
Parameter 8 (delapan) Prosedur Audit Internal.
Setiap laboratorium harus mempunyai prosedur Audit Internal yang lengkap serta
digunakan seluruhnya dan dievaluasi secara berkala
Definisi Operasional
21a. Prosedur audit internal adalah Prosedur baku yang memuat prosedur audit
internal dalam laboratorium yang bersangkutan dan disahkan oleh Kepala
Laboratorium.
b. Lengkap adalah Prosedur audit internal dilengkapi instruksi kerja yang
menjelaskan secara rinci tata cara melakukan audit mulai dari pembentukan
tim, penentuan jadwal, agenda, pelaksanaan, pelaporan, tindak lanjut temuan
kegiatan pelayanan laboratorium, pemeriksaan, pengendalian mutu, administrasi
dan keselamatan kerja.
¢. Digunakan seluruhnya adalah Seluruh kegiatan audit internal dilakukan
sesuai prosedur dan instruksi kerja.
dd. Dievaluasi adalah Dilakukan penilaian berkala terhadap prosedur audit internal
yang telah dibuat sekurang-kurangnya | tahun sekali dan ditindaklanjuti dalam
bentuk perubahan atau perbaikan bila diperlukan.
GB
Pembuktian berupa dokumen : Arsip hasil audit yang ditandatangani
ketua tim auditor dan auditee, instruksi
kerja dan catatan kerja.
4
Pembuktian melalui observasi { =
6
Pembuktian melalui wawancara : - Dengan petugas laboratorium,
Pasal 28
ad
Parameter 9 (sembilan) Ada prosedur sistem pengendalian dokumen.
Setiap laboratorium harus mempunyai prosedur sistem pengendalian dokumen
yang lengkap, digunakan seluruhnya dan dievaluasi secara berkala.
(2
Definisi Operasional
a. Prosedur pengendalian dokumen adalah suatu prosedur baku yang memuat
sistem pengontrolan terhadap pencatatan meliputi penomoran dan pengkodean
perubahan/revisi, pendistribusian, penyimpanan dan kerahasiaan dokumen
yang disahkan oleh kepala laboratorium.
pe(4
6
a
(2)
Lengkap adalah bila prosedur tersebut dilengkapi dengan instruksi kerja atau
petunjuk mengenai tata cara mengontrol pelaksanaan pencatatan, revisi,
pendistribusian, penyimpanan dan kerahasiaan dokumen.
Digunakan seluruhnya adalah bila seluruh kegiatan pengontrolan terhadap
pelaksanaan pencatatan perubahan, pendistribusian dan penyimpanan dokumen
sesuai dengan prosedur dan instruksi kerja yang ada.
Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap prosedur dan instruksi
kerja serta ditindaklanjuti.
Pembuktian berupa dokumen : Prosedur pengendalian dan
Pembuktian melalui observasi
pengontrolan dokumen, instruksi kerja.
‘Tempat penyimpanan dokumen.
Pembuktian melalui wawancara : Petugas laboratorium.
Pasal 29
Parameter 10 (sepuluh) Prosedur pengamanan pada keadaan darurat.
Setiap laboratorium harus mempunyai prosedur pengamanan pada keadaan darurat
dan kecelakaan kerja yang lengkap, digunakan seluruhnya dan dievaluasi secara
berkala.
Definisi Operasional
a.
Prosedur pengamanan pada keadaan darurat adalah suatu prosedur
baku mengenai pencegahan dan tindakan yang harus dilakukan bila terjadi
keadaan darurat atau kecelakaan kerja di laboratorium, disahkan oleh kepala
laboratorium,
Lengkap adalah bila prosedur tersebut dilengkapi dengan instruksi kerja
mengenai tindakan yang harus dilakukan bila terjadi keadaan darurat akibat
kebakaran, sengatan listrik, ledakan, dan kecelakaan kerja seperti tertusuk
benda tajam, tumpahan bahan kimia dan bahan infeksius.
233
4
(5
a
BR
24
¢. Digunakan seluruhnya adalah bila seluruh kegiatan pengamanan dan simulasi
mengatasi keadaan darurat serta penanganan kecelakaan kerja dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan instruksi kerja.
d. Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap prosedur dan instruksi
kerja serta ditindaklanjuti.
Pembuktian berupa dokumen : Prosedur baku pengamanan pada
keadaan darurat dan kecelakaan kerja,
instruksi kerja, catatan kerja, denah pintu
darurat dan arah evakuasi.
Pembuktian melalui observasi : Petunjuk evakuasi, alat pemadam
kebakaran.
Pembuktian melalui wawancara : Dengan petugas laboratorium.
Pasal 30
Parameter [1 (sebelas) Prosedur penanganan limbah.
Setiap laboratorium harus mempunyai prosedur penanganan limbah infeksius,
limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3) dan limbah umum yang lengkap, digunakan
seluruhnya dan dievaluasi secara berkala serta ditindaklanjuti.
Definisi Operasional
a.
Prosedur penanganan limbah adalah prosedur baku tentang pengelolaan
limbah yang disahkan oleh kepala laboratorium.
Lengkap adalah bila prosedur tersebut dilengkapi dengan instruksi kerja yang
memuat secara rinci tata cara melakukan pengelolaan limbah infeksius, limbah
Bahan Beracun Berbahaya (B3) dan limbah umum.
Digunakan seluruhnya adalah bila kegiatan penanganan limbah laboratorium
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan instruksi kerja.
Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap prosedur dan instruksi
kerja serta ditindaklanjuti.Pembuktian berupa dokumen
Pembuktian melalui observasi
Prosedur baku penanganan dan
pengelolaan limbah, instruksi kerja, hasil
evaluasi analisis limbah laboratorium,
Kerjasama Operasional Pengolahan
Limbah dan catatan kerja.
Sarana/tempat pembuangan limbah.
Pembuktian melalui wawancara : Dengan petugas laboratorium dan
petugas pengolahan limbah
Pasal 31
Parameter 12 (dua belas ) Prosedur tindakan perbaikan
Setiap laboratorium harus mempunyai prosedur tindakan perbaikan yang lengkap,
digunakan seluruhnya dan dievaluasi secara berkala.
Definisi Operasional
a.
db
Prosedur tindakan perbaikan adalah prosedur baku untuk mampu
menelusuri penyimpangan, kesalahan atau ketidaksesuaian yang terjadi dan
disahkan oleh kepala laboratorium.
Lengkap adalah bila prosedur tindakan perbaikan tersebut dilengkapi dengan
instruksi kerja yang menjelaskan tata cara melakukan perbaikan mulai dari
penelusuran penyebab masalah sampai dengan pemantauan hasil tindakan
perbaikan bila terjadi kesalahan pada penerimaan/pengambilan spesimen,
penanganan spesimen, verifikasi hasil pemeriksaan, penyampaian hasil, audit
internal.
Digunakan seluruhnya adalah bila seluruh prosedur dan instruksi kerja,
tindakan perbaikan dilaksanakan seluruhnya.
Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap prosedur dan instruksi
kerja serta ditindaklanjuti.
25(3) Pembuktian berupa dokumen : Prosedur baku tindakan perbaikan,
instruksi kerja, catatan tindakan
perbaikan.
(4) Pembuktian melalui observasi Hasil tindakan perbaikan
(5) Pembuktian melalui wawancara Petugas laboratorium.
Bagian Keenam
Standar 6 (enam) Pengembangan SDM dan Program Pendidikan
Pasal 32
Laboratorium kesehatan harus merencanakan pengembangan bagi semua SDM yang
terlibat dalam pelayanan Laboratorium.
Standar 6 (cnam) terdiri dari 2 (dua) parameter.
Pasal 33
(1) Parameter 1 (satu) Program orientasi bagi petugas laboratorium.
Setiap laboratorium harus mempunyai program orientasi bagi seluruh petugas yang
baru masuk maupun petugas yang baru dirotasi, dilaksanakan seluruhnya dan
dievaluasi secara berkala.
(2) Definisi Operasional
a. Program orientasi adalah program pengenalan ke tiap-tiap bagian dalam
laboratorium tersebut bagi petugas yang baru bekerja mapun petugas yang
dirotasi agar dapat lebih mengenal dan mengetahui situasi serta kondisi
setempat.
b. Belum dilaksanakan adalah bila program orientasi bagi tenaga teknis atau
tenaga administrasi yang ada belum pernah dilaksanakan dalam 1 tahun
terakhir.
¢. Dilaksanakan sebagian adalah bila program orientasi bagi tenaga teknis
atau tenaga administrasi yang ada sudah pernah dilaksanakan dalam 3 tahun
terakhir.
266)
(4)
6
a
@Q
)
Pembuktian berupa dokumen
Dilaksanakan seluruhnya adalah bila program orientasi bagi tenaga teknis
dan tenaga administrasi yang ada sudah pernah dilaksanakan dalam 3 tahun
terakhir.
Dievaluasi adalah dilakukan penilaian berkala program orientasi bagi tenaga
teknis dan tenaga administrasi, dilakukan sekurang-kurangnya | tahun sekali
dalam waktu 3 tahun terakhir serta ditindaklanjuti.
Program orientasi, laporan pelaksanaan
orientasi, hasil evaluasi.
Pembuktian melalui observasi toe
Pembuktian melalui wawancara : Petugas laboratorium.
Pasal 34
Parameter 2 (dua) Program pendidikan dan pelatihan bagi seluruh petugas
laboratorium.
Setiap laboratorium harus mempunyai program pendidikan dan pelatihan bidang
manajemen dan teknis yang lengkap bagi seluruh petugas laboratorium dilaksanakan
seluruhnya, serta dievaluasi secara berkala.
Definisi Operasional
a.
Program pendidikan dan pelatihan adalah Program pendidikan dan
pelatihan berkelanjutan yang dibuat untuk meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan petugas laboratorium, pendidikan dan pelatihan dapat dilakukan
di dalam atau di luar laboratorium.
Lengkap adalah Program Pendidikan dan Pelatihan yang meliputi aspek
manajemen dan aspek teknis,
Bidang manajemen antara lain administrasi, perencanan, pemasaran dan
kepemimpinan.
Bidang teknis adalah yang berhubungan dengan teknis pemeriksaan
laboratorium, antara lain urinalisis, kimia klinik, hematologi, mikrobiologi,
imunologi, kimia keschatan, parasitologi
bse. Dilaksanakan seluruhnya adalah Apabila program Pendidikan dan Pelatihan
dilaksanakan lebih besar dan sama dengan 60% (= 60%).
ff. Dievaluasi adalah Dilakukan penilaian berkala terhadap pelaksanaan program
Pendidikan dan Pelatihan, sekurang-kurangnya | tahun sekali dan
ditindaklanjuti dalam bentuk perubahan atau perbaikan bila diperlukan,
(3) Pembuktian berupa dokumen : Rencana dan pelaksanaan kegiatan
program, daftar peserta, evaluasi
program, sertifikat/surat keterangan
pelatihan.
(4) Pembuktian melalui observasi is
(5) Pembuktian melalui wawancara —:_-Pimpinan dan pegawai laboratorium, unit
kerja pendidikan dan pelatihan.
Bagian Ketujuh
Standar 7 ( tujuh) Evaluasi dan Pengendalian Mutu
Pasal 35
Laboratorium kesehatan harus melaksanakan evaluasi dan kegiatan pengendalian mutu.
Standar 7 (tujuh) terdiri dari 3 (tiga) parameter.
Pasal 36
(1) Parameter I(satu) Tim yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pengendalian mutu di laboratorium.
Setiap laboratorium harus melaksanakan pengendalian mutu dengan membentuk
tim pengendalian mutu yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pengendalian mutu, dilaksanakan seluruhnya serta dievaluasi secara
berkala dan ditindaklanjuti.
2) Definisi Operasional.
a. Tim pengendalian mutu adalah sekelompok petugas yang diberi tanggung
jawab terhadap pengendalian mutu laboratorium yang disahkan oleh kepala
laboratorium.
283
4
S
a
(2)
b. Perencanaan adalah rencana pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu,
sekurang-kurangnya pemantapan mutu internal.
c. Dilaksanakan seluruhnya adalah bila seluruh kegiatan pemantapan mutu
telah dilaksanakan sesuai perencanaan.
d. Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap pemantapan mutu
dan ditindaklanjuti.
Pembuktian berupa dokumen Program, prosedur, hasil evaluasi, catatan
Pemantapan Mutu Internal, rekomendasi
dan tindak lanjut.
Pembuktian melalui observasi : Pelaksanaan PME
Pembuktian melalui wawancara : Tim, pimpinan dan pegawai laboratorium.
Pasal 37
Parameter 2 (dua) Kegiatan program Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Setiap laboratorium harus mengikuti secara teratur kegiatan Program Pemantapan
Mutu Eksternal dan mengikuti seluruh program PME yang diakui oleh Pemerintah
disesuaikan dengan jenis laboratorium dengan hasil baik serta dievaluasi secara
berkala.
Definisi Operasional
a.
b
Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan pemantapan mutu yang
diselenggarakan secara periodik oleh pihak di luar laboratorium untuk menilai
kinerja sesaat laboratorium.
Mengikuti seluruh program PME. adalah bila mengikuti_ program PME
yang diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan RI untuk seluruh bidang
pemeriksaan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Teratur adalah mengikuti tiap bidang penyelenggaraan PME minimal 2 kali
setahun dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
29B
4
6
a
(2)
30
d.
Hasil baik adalah bila lebih besar sama dengan 75% (275%) dari hasil PME
yang didapat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dengan hasil baik.
e. Dievaluasi adalah dilakukan penilaian berkala terhadap pelaksanaan
keikutsertaan dalam PME, minimal | tahun sekali dan ditindaklanjuti dalam
bentuk perubahan atau perbaikan bila diperlukan
Pembuktian berupa dokumen : Pedoman baku tentang pelaksanaan dan
evaluasi kegiatan Pemantapan Mutu
Eksternal, Sertifikat.
Pembuktian melalui observasi : Pelaksanaan Pemantapan Mutu
Pembuktian melalui wawancara : Pimpinan dan petugas.
Pasal 38
Parameter 3 (tiga) Kontrol sosial terhadap pelayanan laboratorium yang telah
dilakukan.
Setiap laboratorium harus selalu berupaya untuk memperoleh masukan mengenai
kualitas pelayanan yang telah diberikan dari pengguna jasa baik secara pasif dan
aktif, dilaksanakan teratur, dievaluasi berkala dan ditindaklanjuti.
Definisi Operasional
a.
Kontrol sosial adalah berbagai cara untuk memperoleh masukan mengenai
kualitas pelayanan yang telah diberikan atau saran perbaikan dari pengguna
jasa.
Pasif adalah bila laboratorium tersebut hanya menunggu masukan atau saran
dari pengguna jasa tanpa melakukan kegiatan apapun. Misalnya dengan
menyediakan kotak saran.
Aktif adalah bila laboratorium tersebut secara nyata melakukan kegiatan
untuk memperoleh masukan atau saran dari pengguna jasa. Misalnya dengan
menghubungi pengguna jasa melalui telepon atau melakukan survei.
Teratur adalah bila kontrol sosial dilaksanakan secara berkala dan terus
menerus sekurang-kurangnya dalam waktu | tahun terakhir.e. Dievaluasi adalah dilakukan penilaian secara berkala sekurang-kurangnya
satu tahun sekali dalam waktu 3 tahun terakhir terhadap masukan dan atau
saran yang diterima serta ditindaklanjuti.
(3) Pembuktian berupa dokumen Hasil survei kepuasan pengguna jasa,
catatan keluhan, catatan penanganan
keluhan.
(4) Pembuktian melalui observasi Kotak saran
(5) Pembuktian melalui wawancara Petugas laboratorium, pengguna jasa.
31qd)
(2)
a
2
32
BAB II
PENGORGANISASIAN
Bagian Kesatu
Bimbingan dan Advokasi Akreditasi
Pasal 39
Tugas pokok Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Pusat antara
lain memberikan bimbingan, advokasi ke Komite Akreditasi Laboratorium
Kesehatan (KALK) Provinsi dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi.
Tugas pokok Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Provinsi antara
lain mensosialisasikan akreditasi laboratorium kesehatan di wilayahnya,
merencanakan pelaksanaan penilaian tahap awal dokumen self assesment!
penilaian mandiri, memantau, mengevaluasi dan membina kegiatan laboratorium
kesehatan diwilayahnya serta memberikan rekomendasi kepada Komite Akreditasi
Laboratorium Kesehatan (KALK) Pusat bagi laboratorium yang telah melakukan
penilaian tahap awal.
Pasal 40
Tujuan khusus bimbingan dan advokasi Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan
(KALK) Pusat ke Provinsi
a. Memberikan penjelasan tentang Pedoman Akreditasi, Petunjuk Teknis dan
Pedoman Survei Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
b. Meningkatkan kinerja Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK)
Provinsi mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai pembinaan paska akreditasi.
Tujuan khusus sosialisasi dan penilaian tahap awal Komite Akreditasi Laboratorium
Kesehatan (KALK) Provinsi.
a, Pemahaman program akreditasi laboratorium Kesehatan di wilayahnya.
b. Peningkatan cakupan laboratorium kesehatan yang terakreditasi.Pasal 41
Ketentuan tentang bimbingan akreditasi oleh Komite Akreditasi Laboratorium
Kesehatan (KALK) Provinsi :
(1) Bimbingan diberikan oleh anggota Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan
a
(KALK) Provinsi yang ditunjuk oleh Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan
(KALK) Pusat.
Petugas pembimbing tidak diperbolehkan menjadi tim survei akreditasi bagi
Laboratorium yang dibimbing.
Bimbingan akreditasi diberikan setelah dilakukan self assessment /penilaian mandiri.
Pembimbing membuat laporan tertulis kepada Komite Akreditasi Laboratorium
Kesehatan (KALK) Pusat melalui Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan
(KALK) Provinsi dan diketahui oleh laboratorium yang bersangkutan, yang
memuat hal-hal yang telah dilaksanakan pada saat bimbingan dan usul perbaikan
untuk kesiapan akredit:
Bagian Kedua
Surveyor Akreditasi
Pasal 42
Surveyor adalah seseorang yang diberi tugas oleh Komite Akreditasi Laboratorium
Kesehatan ( KALK ) Pusat untuk melakukan survei akreditasi dan mempunyai
sertifikat sebagai surveyor akreditasi.
(2) Tugas surveyor
a. Menilai kinerja laboratorium sesuai dengan standar akreditasi secara obyektif
b. Menyampaikan hasil temuan kepada laboratorium yang bersangkutan.
c. Melaporkan hasil survei secara tertulis kepada Komite Akreditasi Laboratorium
Kesehatan (KALK) Pusat melalui Komite Akreditasi Laboratorium
Kesehatan (KALK) Provinsi.
33(3) Persyaratan surveyor
4
‘6
Warga Negara Indonesia dan berbadan shat
Sarjana bidang kesehatan sesuai UU Nomor 23 tahun 1992.
Pengalaman manajemen/teknis di bidang laboratorium Kesehatan minimal 3
(tiga) tahun.
Tidak mempunyai kepentingan pribadi terhadap laboratorium yang di
survei.
Telah memiliki sertifikat surveyor akreditasi laboratorium kesehatan dari
Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Pusat.
Bukan anggota Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK)
setempat.
Seleksi calon surveyor
a.
Seleksi calon surveyor dilakukan oleh Komite Akreditasi Laboratorium
Kesehatan (KALK) Pusat atas rekomendasi Komite Akreditasi Laboratorium
Kesehatan (KALK) Provinsi.
Setelah diputuskan diterima sebagai calon surveyor, Komite Akreditasi
Laboratorium Kesehatan (KALK) Pusat akan mengirimkan surat kepada
Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Provinsi.
Kode Etik Surveyor
a,
b.
e
Menjaga kerahasiaan laboratorium kesehatan yang disurvei.
Bersikap netral dan obyektif.
Disiplin dan tepat waktu.
Melaporkan hasil survei berdasarkan fakta.BAB IV
LANGKAH LANGKAH PELAKSANAAN AKREDITASI
Bagian Kesatu
Persiapan Akreditasi
Pasal 43
Tugas Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Pusat dalam rangka
persiapan akreditasi :
a
Menetapkan Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
L.
2
Menyusun Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
Evaluasi pedoman akreditasi dilakukan minimal setiap 3 (tiga) tahun sekali
dengan memperhatikan masukan dari Dinas Kesehatan Provinsi,
Laboratorium Kesehatan, Organisasi Profesi.
Pelaksana evaluasi pedoman akreditasi adalah Bidang Akreditasi dan
Standarisasi Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
Menetapkan Pedoman Survei Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
i
2.
Menyusun Pedoman Survei Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
Evaluasi pedoman survei dilakukan minimal setiap tiga tahun sekali dengan
memperhatikan masukan dari Dinas Kesehatan Provinsi, Laboratorium
Kesehatan, Organisasi Profesi.
Pelaksana evaluasi pedoman survei adalah Bidang Akreditasi dan
Standarisasi Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
Mengusulkan rencana kegiatan akreditasi termasuk pembiayaan.
Sosialisasi Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
Menetapkan dan melatih surveyor.
3536
f. Menugaskan surveyor untuk :
1. Menilai kinerja laboratorium sesuai dengan standar akreditasi secara
obyektif.
2, Menyampaikan hasil temuan kepada laboratorium yang bersangkutan
3. Melaporkan hasil survei secara tertulis kepada Komite Akreditasi
Laboratorium Kesehatan (KALK) Pusat melalui Komite Akreditasi
Laboratorium Kesehatan (KALK) Provinsi.
‘Tugas Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Provinsi untuk
persiapan akreditasi :
b. Menyiapkan dan mengusulkan calon surveyor.
c. Mensosialisasikan Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan,
d. Mengusulkan rencana kegiatan penilaian tahap awal akreditasi.
e. Mengusulkan jadwal survei.
f. Melakukan penilaian tahap awal dokumen self assessment yang terdiri dari :
1. Profil laboratorium Kesehatan memuat data pelayanan yang diberikan
laboratorium Kesehatan.
2. Skor dari parameter setiap kegiatan pelayanan disertai catatan.
3. Rangkuman skor masing-masing kegiatan pelayanan dalam angka absolut
dan angka per seratus (%).
4, Rangkuman catatan yang dibuat untuk masing-masing kegiatan pelayanan
laboratorium kesehatan.
5, Rangkuman penilaian semua kegiatan pelayanan dalam angka absolut
dan angka per seratus (%).
6. Laporan ditanda tangani Ketua Tim / Panitia Akreditasi dan Penanggung
jawab laboratorium kesehatan.