You are on page 1of 2

Obat Kanker Herbal Sulit Diandalkan

Masyarakat diminta untuk waspada dan kritis terhadap berbagai promosi dan penawaran dari
pihak produsen obat-obatan herbal yang mengklaim bisa menyembuhkan dengan cepat penyakit
kanker. Kurangnya sikap kritis dalam memilih obat dan jenis pengobatan membuka peluang
kematian akibat kanker semakin besar.
"Kanker ini penyakit yang semakin cepat ditangani akan semakin besar pula peluang
kesembuhannya. Sebaliknya, semakin tertunda akibat mencoba berbagai obat yang belum
terbukti secara ilmiah, semakin kecil peluang untuk sembuh," ujar Soehartati, Ketua Komite
Penanggulangan Kanker Nasional (KPNK), di Jakarta, Selasa (23/2).
Pilihan penggunaan obat tradisional yang belum teruji klinis dan mendapat izin edar Badan
Pengawas Obat dan Makanan (POM) masih terus terjadi di kalangan pasien dengan tingkat
pengetahuan dan kondisi ekonomi yang terbatas.
Soehartati menjelaskan pengobatan dengan menggunakan ramuan herbal untuk penanganan
kanker masih belum terbukti dapat diandalkan. Hal tersebut juga terbukti dengan belum adanya
suatu bentuk penelitian yang menyatakan tingkat kesembuhan dan keberhasilan pengobatan
tradisional pada kanker secara efektif dan menyeluruh. "Hanya pengakuan-pengakuan dan
kampanye obat tradisional. Padahal, secara medis belum ada obat tradisional yang terbukti
berhasil menyembuhkan kanker," ungkapnya, dalam acara seminar bertema Cara cerdas memilih
pengobatan kanker yang tepat.
Senada dengan Soehartati, dokter onkologi, Sonar Panigoro, mengatakan obat dan pengobatan
tradisional umumnya memiliki sistem kerja lebih lama jika dibandingkan dengan terapi medis.
"Pasien kanker yang masih stadium 1 dan langsung diobati secara medis dan terapi
berpeluang sembuh 100%. Semakin terlambat deteksi dan lama memilih pengobatan, tingkat
kesembuhan semakin rendah, di bawah 20%," ungkap Sonar.
Lisensi Badan POM
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisonal, Kosmetik, dan Produk Komplemen Badan
POM, Ondri Dwi Dampurno, mengatakan hingga saat ini belum pernah ada obat tradisional yang
secara resmi mendapatkan lisensi dari Badan POM sebagai obat penyembuh kanker. Badan POM
memahami dari hasil pengawasan dan penelitian, belum ada obat tradisional yangdapat
digunakan sebagai obat tunggal penyembuhan kanker. "Badan POM belum pernah mengeluarkan
izin edar obat tradisional dengan khasiat menyembuhkan kanker. Kalau ada yang menyebut

begitu, bisa dipastikan tidak benar jaminan khasiat dan izin edarnya," ungkap Ondri. Ondri
memaparkan, sebagai penyakit yang membutuhkan terapi yang panjang dan biaya tinggi, kanker
juga memicu tingginya kemunculan obat tradisional kanker. Dari total 2.449 jenis obat
tradisional yang mendaftar untuk mendapat izin edar Badan POM pada 2015, 379 di antaranya
ialah yang berhubungan dengan kanker. Sebanyak 320 jenis obat telah resmi mendapatkan izin
edar Badan POM. "Namun, dalam izin edarnya, obat-obatan tersebut hanya tercatat sebagai obat
herbal untuk membantu menjaga stamina penderita kanker. Bukan menyembuhkan," terangnya.

You might also like