Professional Documents
Culture Documents
Diesel Engine
Diesel Engine
BASIC COURSE I
MODUL SISWA
Mei 2008
MSDE1-10508-1
DIESEL ENGINE
klasifikasi engine
Bab 2 membahas tentang komponen-komponen engine berbagai sistem yang ada pada
diesel engine yang meliputi:
sistem pelumasan
sistem pendingin
DAFTAR ISI
Ringkasan
13
Soal Latihan
15
17
40
Ringkasan
57
Soal Latihan
62
DIESEL ENGINE
DESKRIPSI PROGRAM
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Metode
Teori (50%)
a. Ceramah
b. Diskusi
Praktek (50%)
a. Peragaan
b. Praktek
Durasi
4 hari kerja
Jumlah Siswa
Maksimal 16 orang
Kriteria Kelulusan
Evaluasi akhir
a. Nilai minimal test teori: 75
b. Nilai minimal test praktek: 75
Pemberian Sertifikat
DIESEL ENGINE
SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini secara tuntas, siswa dapat menyebutkan dan
menjelaskan klasifikasi engine, prinsip kerja diesel engine dan gasoline engine, prinsip kerja
engine 4 langkah dan engine 2 langkah, keuntungan serta kerugian engine 4 langkah dan
engine 2 langkah , tipe-tipe ruang bakar, basic engine component, sistem bahan bakar,
sistem bahan bakar, sistem pelumasan dan sistem pendingin.
DIESEL ENGINE
Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian materi yang ada pada
masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, siswa
dapat bertanya pada instruktur yang mengampu kegiatan belajar tersebut.
Kerjakanlah setiap soal latihan yang terdapat pada modul ini untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi
yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
Jika belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur yang
mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.
DIESEL ENGINE
REFERENSI
Buku:
UIM
Pengetahuan Teknik Secara Umum (Filter untuk Engine, Engine Coolant dan
Corrosion Resistor)
Video:
Komatsu Self Training Basic Engine
GLOSARIUM
Combustion chamber : ruangan yang dilingkupi oleh permukaan bawah silinder head, permukaan
atas silinder block dan permukaan atas silinder, saat piston berada di titik mati atas
(TMA).
Cylinder head : merupakan komponen utama engine yang berfungsi untuk menahan tekanan
pembakaran, mengendalikan panas dalam ruangan ( dengan system pendinginan ),
tempat duduknya mechanisme valve intake/exhaust dan mekanisme injeksi bahan
bakar.
BAB I
PRINSIP DASAR
Tujuan Bab 1:
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 1, siswa mampu menyebutkan dan
menjelaskan : klasifikasi engine, prinsip kerja diesel engine dan gasoline engine,
perbedaan diesel engine dan gasoline engine, prinsip kerja engine 4 langkah dan
engine 2 langkah, keuntungan dan kerugian engine 4 langkah dan engine 2
langkah, tipe ruang bakar langsung dan tipe ruang tidak langsung.
Referensi :
Buku :
UIM
Video :
Komatsu Self Training Basic Engine
Diesel Engine 1
Tujuan Pelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
klasifikasi engine.
Klasifikasi Engine
Diesel engine merupakan salah satu tipe dari internal combustion engine (motor bakar dalam).
Internal combustion engine (motor bakar dalam) merubah energi panas yang dibangkitkan dari hasil
pembakaran fuel menjadi energi mekanik. Combustion engine (motor bakar) dapat diklasifikasikan
menjadi internal combustion engine (motor bakar dalam) dan external combustion engine (motor
bakar luar).
Combustion engine dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Combustion
engine
Internal
combustion
Reciprocating
type
External
combustion
Rotational motion
type
Diesel engine
Steam locomotive,
steam turbin
Gas turbine,
rotary engine
Gasoline
engine
Diesel Engine
Pada diesel engine udara yang terhisap ke dalam ruang bakar dikompresi sehingga mencapai tekanan
dan temperatur yang tinggi. Bahan bakar (fuel) diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang bakar
sehingga terjadi pembakaran.
Diesel Engine 1
Gasoline Engine
Pada gasoline engine dilengkapi dengan karburator sebagai tempat pencampuran udara dan bahan
bakar. Campuran udara dan bahan bakar dihisap ke dalam ruang bakar dan dikompresikan hingga
mencapai tekanan dan temperatur tertentu. Pada akhir langkah kompresi, busi memercikkan api
sehingga terjadi pembakaran.
Diesel Engine 1
Selain perbedaan diatas, di bawah ini dijelaskan tentang keuntungan dan kerugian diesel engine.
Diesel Engine 1
Engine 4 Langkah dan Engine 2 Langkah
Kesimpulan : Empat kali langkah piston atau dua kali putaran crank shaft,
menghasilkan satu kali pembakaran.
Diesel Engine 1
Kesimpulan : Dua kali langkah piston atau satu kali putaran crank shaft,
menghasilkan satu kali pembakaran.
Diesel Engine 1
Diesel Engine 1
Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan tipetipe combustion chamber.
Klasifikasi Combustion Chamber
Combustion chamber (ruang bakar) adalah ruangan yang dilingkupi oleh permukaan bawah silinder
head, permukaan atas silinder block dan permukaan atas silinder saat piston berada di titik mati atas
(TMA). Ada bermacam-macam tipe ruang bakar sesuai dengan bentuk ruang bakar, letak valve
intake, exhaust dan injector/nozzle dengan tujuan agar diperoleh thermal efficiency yang maksimal.
Pada umumnya ruang bakar di klasifikasikan menurut letak intake valve dan exhaust valve.
Intake valve dan exhaust valve dipasang di permukaan bagian atas silinder head. Dapat disebut
juga tipe OHV atau tipe I - head. Ruang bakar tipe ini dibentuk agar berbentuk bulat ( bola )
sehingga dapat menghasilkan pusaran saat udara di kompresi dan penyalaan dapat merata ke
segala arah. Tipe ruang bakar ini paling banyak digunakan dalam diesel engine.
Ruang bakar side valve type letak Intake valve dan exhaust valve sejajar disatu sisi silinder block.
Tipe ini juga disebut tipe L - head. Bentuk ruang bakar rata (flat) sehingga struktur silinder head
lebih sederhana dan biaya manufacturing lebih murah dibandingkan dengan tipe over head.
Efisiensi pembakaran ruang bakar side valve type rendah, tetapi strukturnya lebih sederhana
sehingga memudahkan perawatan dan bongkar pasang silinder head.
T-head type
Ruang bakar T - head type Intake dan exhaust valve masing-masing dipasang secara terpisah di
sisi kanan dan kiri dari silinder block. Tipe ini memudahkan udara masuk dan keluar tetapi
Diesel Engine 1
efisiensi panas (thermal efficiency) kurang baik karena memerlukan waktu lama untuk meratakan
pembakaran, karena itu ruang bakar tipe ini sangat jarang digunakan.
F-head type
Ruang bakar F-head type Intake dan exhaust valve masing-maing dipasang pada silinder head
dan pada sisi silinder block. Tipe ini adalah gabungan (perpaduan) dari tipe over head valve dan
tipe side valve. Bentuk ruang akar mirip dengan tipe side valve. Mekanisme gerakan valve ruang
bakar F-head type lebih komplek sehingga tipe ini jarang digunakan.
Bentuk ruang bakar pada motor diesel sangat menentukan terhadap kemampuan mesin, oleh karena
itu ruang bakar dirancang agar campuran udara dan bahan bakar menjadi homogen dan terbakar
sempurna. Tipe ruang bakar yang digunakan pada mesin diesel adalah:
Open Combustion
Chamber
Combustion
Chamber
Direct Combustion
Chamber
Pre Combustion
Chamber Type
Devided Combustion
Chamber
Swirl Combustion
Chamber Type
Air Chamber Type
Seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini, ruang bakar ditempatkan diantara silinder
head. Bahan bakar diinjeksikan langsung ke dalam ruang bakar. Pada ruang bakar jenis ini
mendapatkan campuran yang baik, bentuk nozzle dan arah injeksi merupakan factor yang sangat
menentukan.
Keuntungan :
Efisiensi panas lebih tinggi dan pemakaian bahan bakar lebih hemat.
Diesel Engine 1
Start dapat dilakukan dengan mudah pada waktu mesin dingin tanpa menggunakan alat
pemanas.
Cocok untuk mesin - mesin besar ( high power ) karena konstruksi dari kepala silinder lebih
sederhana.
Kerugian :
Sangat peka terhadap mutu bahan bakar dan membutuhkan mutu bahan bakar yang baik.
Sering terjadi gangguan pada nozzle dan umur nozzle lebih pendek karena menggunakan
multiple hole nozzle (nozzle lubang banyak).
Dibandingkan dengan jenis ruang bakar tambahan, turbulensi lebih lemah, sehingga sulit
untuk kecepatan tinggi.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini, bahan bakar disemprotkan ke dalam
ruang bakar muka oleh injection nozzle. Sebagian bahan bakar yang tidak terbakar dalam
ruang bakar muka didorong melalui saluran kecil antara ruang bakar muka dan ruang bakar
utama kemudian terbakar seluruhnya di ruang bakar utama sehingga percampuran udara dan
bahan bakar lebih baik.
Keuntungan:
Jenis bahan bakar yang dapat digunakan lebih luas, karena turbulensi yang baik maka
percampuran udara dan bahan bakar lebih sempurna.
Perawatan pompa injeksi lebih mudah karena tekanan penyemprotan lebih rendah dan
tidak terlalu peka terhadap perubahan saat injeksi.
Detonasi berkurang dan bekerjanya mesin lebih baik sebab menggunakan throttle nozzle.
10
Diesel Engine 1
Kerugian:
Biaya pembuatan lebih mahal sebab perencanaan silinder head lebih rumit.
Membutuhkan motor starter yang besar.
Kemampuan start awal kurang baik, karena itu harus menggunakan alat pemanas.
Pemakaian bahan bakar lebih boros.
Swirl Chamber
Ruang bakar model pusar (swirl chamber) berbentuk bundar. Piston memampatkan udara,
sehingga udara masuk ke dalam ruang bakar pusar dan membuat aliran turbulensi. Bahan
bakar diinjeksikan ke dalam udara turbulensi dan terbakar didalam ruang bakar pusar. Bahan
bakar yang belum terbakar masuk ke dalam ruang bakar utama dan terbakar seluruhnya
bakar utama.
Keuntungan :
Dapat menghasilkan putaran tinggi karena turbulensinya yang baik pada saat kompresi.
Gangguan pada nozzle berkurang karena menggunakan nozzle tipe pin.
Putaran mesin lebih tinggi dan operasinya lambat, menyebabkan jenis ini cocok untuk
automobil.
Kerugian :
Konstruksi silinder head rumit.
Efisiensi panas dan pemakaian bahan bakar lebih boros dibandingkan dengan tipe ruang
bakar langsung.
Detonasi lebih besar pada kecepatan rendah.
Pada tipe ini terdapat dua chamber yaitu main chamber dan air chamber. Selain itu, air
chamber diklasifikasikan menjadi dua macam. Pada tipe yang pertama, fuel diinjeksikan ke
11
Diesel Engine 1
main chamber dan udara diinjeksikan juga sehingga tekanan pada chamber meningkat
sampai terjadi pembakaran. Pada tipe kedua, udara tidak diinjeksikan ke chamber melainkan
di luar chamber mensuplai oksigen dan menghasilkan pusaran sampai terjadi pembakaran.
Keuntungan :
Suara yang dihasilkan engine lebih lembut (tidak berisik) dibandingkan dengan tipe
lainnya.
Kerugian :
Timing injeksi sangat berpengaruh terhadap pembakaran.
Setelah pembaaran exhaust temperature cenderung tinggi dan thermal efficiency rendah.
Pada umumnya susah untuk ditangani.
Fuel consumption tinggi.
12
Diesel Engine 1
Ringkasan
1. Prinsip kerja motor diesel, udara yang terhisap ke dalam ruang bakar dikompresi sehingga
mencapai tekanan dan tempertur yang tinggi. Bahan baker ( fuel ) diinjeksikan dan dikabutkan ke
dalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran.
2. Prinsip kerja motor bensin, udara dan bahan bakar yang tercampur didalam karburator, terhisap
ke dalam ruang bakar dan dikompresikan hingga mencapai tekanan dan temperatur tertentu.
Pada akhir langkah kompresi, busi memercikan api sehingga terjadi pembakaran.
3. Perbedaan motor diesel dan motor bensin.
4. Langkah kerja pada engine 4 langkah : empat kali langkah piston atau dua kali putaran crank
shaft, menghasilkan satu kali pembakaran.
5. Langkah kerja pada engine 2 langkah : dua kali langkah piston atau satu kali putaran crank shaft,
menghasilkan satu kali pembakaran.
6. Ruang pembakaran adalah ruangan yang dilingkupi oleh permukaan bawah silinder head,
permukaan atas silinder block dan permukaan atas silinder, saat piston berada di titik mati atas
13
Diesel Engine 1
(TMA ). Bentuk ruang pembakaran : Over head valve type, Side valve type, T-head type dan F head type.
7. Tipe ruang bakar yang digunakan pada mesin diesel :
1. Tipe ruang bakar langsung ( direct combustion chamber ).
2. Tipe ruang bakar tambahan ( Auxiliary combustion chamber ).
a. Ruang bakar muka ( Pre combustion chamber ).
b. Ruang bakar pusar ( Swirl combustion chamber ).
14
Diesel Engine 1
Soal Latihan
Jawab dengan singkat dan jelas pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Apa yang dimaksud dengan motor diesel ?
2. Apa yang dimaksud dengan motor bensin ?
3. Pada motor bensin dilengkapi dengan _____________(a) untuk mencampur udara dan bahan
bakar.
4. Prinsip kerja motor bensin pada akhir langkah kompresi________(a) memercikan api
sehingga terjadi pembakaran.
5. Prinsip kerja engine 4 langkah meliputi langkah :
a. _________________________________
b. _________________________________
c. _________________________________
d. _________________________________
6. Prinsip kerja engine 2 langkah meliputi langkah :
a. _________________________________
b. _________________________________
7. Langkah kerja engine 4 langkah ______(a) langkah piston atau ______(b) putaran crank
shaft, menghasilkan _________(c) pembakaran.
8. Langkah kerja engine 2 langkah ________(a) langkah piston atau ________(b) putaran crank
shaft, menghasilkan__________(c) pembakaran.
9. Keuntungan motor diesel adalah :
a.
_________________________________
b.
_________________________________
c.
_________________________________
d.
_________________________________
e.
_________________________________
15
BAB II
Tujuan Bab 2 :
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada BAB 2, siswa mampu menyebutkan dan
menjelaskan nama, fungsi dan lokasi komponen diesel engine.
Referensi :
Buku :
Pengetahuan Teknik Secara Umum (Filter untuk Engine, Engine Coolant dan
Corrosion Resistor)
Video :
Komatsu Self Training Basic Engine
Diesel Engine
Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
nama, fungsi dan lokasi basic engine component.
Cylinder Block (Liner)
Oil Pan
Stationary Parts
Crankshaft Bearing
Crankshaft Pin Bearing
Bearing
Camshaft Bearing
Piston
Engine Proper
Reciprocating Parts
Piston Ring
Connecting Rod
Crankshaft
Gear Train
Moving Parts
Rotary Parts
Flywheel
Torsional Damper
Camshaft
Valve Mechanism
MAYOR
PARTS
OF
DIESEL
ENGINE
Injection Pump
Intake Manifold
Exhaust Manifold
Intake and
Exhasust System
Push Rod
Rocker Arm
Cam Follower
Intake Valve
Exhaust Valve
Exhaust Pipe
Valve Spring
Muffler
Exhaust Brake
Supercharger
Auxiliary
Equipment
Fuel System
Electric System
Lubricating System
Cooling System
17
Diesel Engine
Engine SA6D125E-3
Cylinder Head
Struktur cylinder head tergantung dari metode pembakaran yang digunakan. Fungsi cylinder head
untuk menahan tekanan pembakaran, mengendalikan panas ( dengan system pendinginan ), tempat
duduknya mechanisme valve intake/exhaust dan mekanisme injeksi bahan bakar. Cylinder head harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
18
Diesel Engine
Pada direct injection type, ruang bakar ditempatkan diantara cylinder head dan bahan bakar
langsung diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Pada sistem ini, untuk mendapatkan campuran yang
baik, bentuk nozzle dan arah injeksi merupakan faktor yang sangat menentukan. Pada pre
combustion type, di dalam cylinder head membutuhkan tempat yang bebas untuk menempatkan
pre combustion chamber sehingga strukturnya lebih komplit dan membutuhkan perencanaan
yang khusus untuk pendinginan cylinder head. Pre combustion chamber diklasifikasikan menjadi
dua type:
Two valve type cylinder head dan four valve type cylinder head
Two valve cylinder head, hanya mempunyai satu intake valve dan satu exhaust valve. Untuk four
valve type cylinder head mempunyai dua intake valve dan dua exhaust valve. Dalam langkah
pemasukan, udara segar harus masuk sebanyak mungkin dalam waktu tertentu untuk
memperbaiki campuran udara dengan bahan bakar yang diinjeksikan. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut intake dan exhaust valve dibuat besar. Four valve type lebih efektif digunakan
jika tempat valve yang sempit atau ruangan tidak cukup. Four valve type strukturnya yang lebih
rumit, tetapi jumlah udara yang dimasukkan lebih banyak.
Solid type cylinder head bila satu cylinder head digunakan untuk menutupi seluruh bagian atas
cylinder block, sedangkan sectional cylinder head jika satu cylinder head hanya menutupi satu
atau lebih bagian atas dari cylinder block ( atau cylinder head yang terpisah ). Sectional type
cylinder head mempunyai efek lebih kecil internal stress atau thermal stress dan mudah dalam
pemasangan, oleh karena itu sectional type cylinder head cocok dipasang pada engine yang
bertekanan besar. Sectional type cylinder head juga dapat digunakan engine yang berbeda
jumlah cylinder tetapi ukuran head yang sama.Sedangkan engine kecil cukup dipasang cylinder
head solid type.
19
Diesel Engine
Injector nozzle valve menyemprotkan bahan bakar dengan pressure tinggi yang dipompakan oleh
injection pump. Injector memanfaatkan pergerakan vertikal plunger untuk menghasilkan tekanan
fuel yang tinggi dan menyemprotkan langsung ke dalam cylinder. Injector membutuhkan
mechanisme penggerak plunger dihubungkan dengan putaran cam shaft dengan pergerakkan
vertikal plunger di dalam cylinder head. Cylinder head type injector konstruksinya lebih rumit
dibanding dengan cylinder head type injection nozzle.
Cylinder Head Pre Combustion Chamber, Two Valve, Solid dan Nozzle Type
20
Diesel Engine
Cylinder Head Direct Injection Four Valve, Sectional dan Injector Type
Contoh jenis pembakaran, mekanisme valve dan konstruksi silinder head yang digunakan dalam
engine komatsu dan cummin pada tabel berikut :
Tabel Jenis Pembakaran, Mekanisme Valve dan Konstruksi Silinder Head
21
Diesel Engine
Valve
Valve terbuka dan tertutup secara teratur untuk memasukkan udara ke dalam cylinder dan
membuang gas bekas pembakaran keluar. Pergerakan valve dari putaran camshaft yang dirubah
menjadi gerakan vertical melalui push rod ditransfer melalui rocker arm dan diterusakan ke valve.
Valve juga sebagai permukaan ruang bakar yang selalu menerima beban panas yang tinggi oleh
karena itu dibuat dari material yang tahan gesek dan tahan panas.
Valve insert adalah suatu ring yang tahan terhadap panas dan benturan. Valve insert dipasang
diantara permukaan valve yang bersentuhan dengan cylinder head. Permukaan valve yang
bersentuhan dengan cylinder head selalu menerima benturan dan gas panas yang tinggi sehingga
valve seat harus tahan panas, kuat dan tidak mudah aus terutama pada bagian exhaust valve. Bila
terjadi kerusakan pada valve insert dapat diganti tanpa mengganti cylinder head.
Valve Guide
Valve guide sebagai penuntun pergerakan valve secara sliding antara permukaan stem dan valve
guide dengan gerakan vertikal dan juga sebagai pengontrol pelumasan pada valve stem. Dengan
demikian dibutuhkan celah yang tepat antara stem dan guide, sehingga tidak terjadi kebocoran udara
dan oli ke dalam air intake dan exhaust gas. Valve guide dan valve dibuat dari bahan yang tahan
panas.
Valve Spring
Valve spring mengangkat valve hingga merapat pada valve seat saat valve sedang menutup. Valve
spring juga bekerja mengambalikan rocker arm, push rod dan tappet ke posisi normal dengan cepat.
Push rod dan tappet selama operasi menimbulkan inertia yang menyebabkan valve jamping pada saat
22
Diesel Engine
engine putaran tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan. Gambar dibawah ini sebagai gambaran
valve spring yang bergetar. Spring coil akan berosilasi kearah axial dari gulungan spring. Puncak
osilasi yang terbesar terdapat di bagian tengah spring tetapi jarak coil bisa hampir tidak berubah
pada kedua ujung spring. Bila terjadi stress yang besar pada spring, jarak coil akan berubah karena
disebabkan getaran pada spring coil.
pada rocker arm shaft dan dihubungkan dengan push rod yang
menggerakan valve intake dan exhaust. Pergerakan vertikal dari push rod mengikuti gerak putar
cam shaft dan ditransfer melalui rocker arm ke valve stem dengan arah yang berlawanan.
Kerenggangan antara rocker arm dan valve stem dirancang untuk mengatasi pemuaian dari
mechanisme penggerak. Penyetelan valve clearance dilakukan dengan mengendorkan lock nut
dan memasukkan feeler gauge antara rocker arm dan valve stem dengan ketebalan sesuai ukuran
standard kemudian putar screw bolt untuk menyesuaikan kerenggangan. Untuk penyetelan model
empat valve, yang distel kerenggangan antara rocker arm dengan cross head.
23
Diesel Engine
Oil dari cylinder block mengalir melalui lubang pada cylinder dan rocker arm bracket kemudian
masuk ke rocker arm shaft dan melumasi seluruh rocker arm. Lubang oil yang terdapat pada
rocker arm untuk melumasi rocker arm shaft ke valve stem, valve guide dan bushing.
Injector sleeve terletak pada cylinder head. Dibawah ini merupakan gambar dari injector sleeve.
24
Diesel Engine
Cylinder Block
Cylinder block terbuat dari besi cor (cast iron) dan pembuatannya di lakukan dengan proses casting
(pengecoran). Cylinder block merupakan rangka utama dari engine. Semua komponen engine
diletakan pada cylinder block. Pada komponen ini terdapat lubang untuk pemasangan cylinder liner
dan tempat dudukan crankshaft. Dua tipe silinder block dibawah ini adalah In Line Type dan V-Type
cylinder block.
Cylinder Liner
Cylinder liner merupakan komponen combustion chamber yang berhubungan dengan tekanan tinggi,
dan beban gesek yang besar sebagai akibat gerak naik turun piston. Cylinder liner harus tahan
terhadap temperatur tinggi, tidak mudah aus dan mampu menerima gaya yang besar dari piston.
Ukuran cylinder liner harus sesuai dengan ukuran piston dan ring piston. Liner harus mempunyai
kemampuan menyerap panas dan mentransfer seluruh panas dari permukaan dalam liner ke
permukaaan luar liner. Liner harus tahan karat karena pada permukaan bagian luar berhubungan
langsung dengan air pendingin. Untuk menjamin efisiensi pendingin yang tinggi, ketebalan liner lebih
kurang 5 - 10mm.
25
Diesel Engine
Cylinder Liner
Air pendingin untuk mendinginkan liner disekat oleh flange di bagian atas dan O-ring pada bagian
bawah liner. Ring seal liner harus mampu menyekat dengan baik, tahan terhadap oil dan air serta
tahan terhadap perubahan temperatur dan tekanan.
Piston adalah komponen yang langsung berhubungan dengan gas pembakar dan menerima beban
berat yang disebabkan tekanan pembakaran. Piston bergerak berulang-ulang dengan kecepatan
tinggi sehingga menderita beban gesek yang besar. Piston harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Kuat.
Memiliki berat yang sedang (tidak menghasilkan inertia yang besar pada kecepatan tinggi).
Memiliki kestabilan yang tinggi (faktor kelelahan material besar) tidak mudah aus.
26
Diesel Engine
Piston
Material Piston
Material piston dibuat dari allumunium alloy terdiri dari silikon (Si), nickel (Ni), copper (Cu). Pada
umumnya material piston terdiri dari nickel allumunium alloy called Lo-ex, dengan spesifik gravity
rendah (diatas 27), tahan panas dan dapat menyalurkan panas dengan cepat. Penyerapan panas dari
allumunium alloy tiga kali lebih tinggi dibanding cast iron.
Bentuk permukaan kepala piston dirancang untuk memperbaiki percampuran udara dengan bahan
bakar. Pemilihan bentuk permukaan piston top tergantung dari tipe pembakaran, jenis nozzle, sudut
penyemprotan bahan bakar dan sistem lainnya. Jenis bentuk kepala piston yang dipakai pada
Komatsu engine seperti dibawah ini:
27
Diesel Engine
Piston dihubungkan dengan connecting rod melalui pin piston untuk mentransfer tenaga. Ketebalan
sisi dalam piston ditambah untuk menambah kekuatan pada sisi samping sebagai tempat kedudukan
pin piston. Cross section dari piston dibuat dalam bentuk elliptical. Arah pin piston diameternya lebih
kecil dibanding dengan diameter yang tegak lurus dengan pin piston dengan tujuan pada saat
kenaikan temperatur piston ( 300 - 350 C pada top piston dan lebih kurang 150 C pada bagian
tengah piston ), cross section yang berbentuk elliptical akan tercapai menjadi bulat (berdiameter
sama ). Kepala piston yang kepalanya lebih kecil akan menjadi sama besar akibat pemuaian dan
perbedaan temperatur antara atas dan bawah piston. Oleh sebab itu bila mengukur diameter piston,
arah dan posisinya disesuaikan dengan spesifikasi pada maintenance standard.
Jika piston mengalami overheat akan mengakibatkan pemuaian yang berlebihan pada piston, terjadi
carbonization oil pelumas, melekatnya permukaan yang bergesekan, keretakan atau terbakar pada
kepala piston. Panas yang diterima piston harus secepatnya dilepaskan. Bentuk piston dirancang
untuk meningkatkan kekuatan dan kemudahan penyebaran panas. Bentuk dari cross section piston
disebut thermal flow type dirancang sebagai penghantar panas dan pelumasan.
Piston Ring
Ring Piston
Piston ring berfungsi untuk menahan tekanan gas kompresi di dalam cylinder, menjaga ketebalan oil
film pada dinding cylinder dan mentransfer panas dari piston ke cylinder liner. Ring bagian atas
disebut ring kompresi untuk mencegah kebocoran gas kompresi, dan ring bagian bawah disebut ring
oil yang bekerja menjaga ketebalan oil film. Tekanan gas kompresi akan mempercepat keausan ring
piston dan mengurangi tenaga engine. Kebocoran pada piston ring akan meningkatkan konsumsi oli.
28
Diesel Engine
Piston ring sering menerima temperatur dan tekanan tinggi, beban gesek yang tinggi dan hentakan
yang disebabkan gerakan reciprocating dari piston. Untuk mengatasi kondisi yang demikian piston
ring dibuat dari special cast iron yang memiliki ketahanan terhadap panas dan tahan gesek, dan
dilapisi dengan chrome platina pada lingkaran luarnya.
Ring piston dirancang untuk mencegah kebocoran kompresi, memperkecil bergetarnya ring di dalam
groove selama piston bergerak reciprocating, tahan gesek, dan dapat mencegahnya masuknya benda
asing melalui ring ke dalam groove.
29
Diesel Engine
Connecting Rod
Connecting Rod
Connecting rod menerima gerak reciprocating dari piston dan diteruskan ke crankshaft untuk dirubah
menjadi gerak putar. Connecting rod harus kuat menahan tekanan kompresi, tekanan pembakaran,
tegangan beban yang berulang-ulang dan beban bengkok yang disebabkan inertia dari piston dan
connecting rod pada putaran tinggi. untuk memenuhi kebutuhan diatas, connecting rod dibuat dari
special baja tempa dan mempunyai kekuatan special dalam batas kelelahan material. Saat memasang
connecting rod hatihati jangan sampai terdapat guratan (cacat) khusus pada daerah melintang atau
daerah lekukan connecting rod, karena connecting rod selalu bekerja berat, beban yang berulangulang dan konsentrasi stress menyebabkan connecting rod mudah rusak.
Bushing connecting rod selalu menerima benturan keras, sehingga bushing membutuhkan faktor
kelelahan yang lebih tinggi. Untuk memperkuat bushing dilakukan dengan memperbesar bidang
permukaan dan membuat double untuk mengurangi terjadi keausan. Bushing dibuat dari phospor
bronze, kombinasi dari timah dan bronze untuk menambah daya tahan dan tidak mudah aus.
Bolt connecting rod untuk merapatkan connecting rod cap yang menghubungkan connecting rod
dengan crankshaft. Bolt selalu menderita beban tegangan tinggi yang berulang-ulang karena inertia
dari piston dan connecting rod. Olaeh karena itu pengencangan bolt kekencangan/torquenya harus
sesuai. Connecting rod assembly bergerak reciprocating dengan kecepatan tinggi sehingga bila
beratnya tidak tepat akan berpengaruh besar pada engine balancer. Berat connecting rod assembly
30
Diesel Engine
harus sesuai dengan spesifik tolarace. Perbedaan berat antara connecting rod satu dengan lainnya di
dalam engine tidak boleh melebihi batas yang diizinkan.
Crank Shaft
Crank Shaft
Crankshaft merupakan komponen yang menerima tenaga gerak dari piston. Crank shaft bersama
dengan connecting rod merubah gerakan naik/turun piston menjadi gerak putar. Crankshaft engine
dengan beban sedang didukung dua main journal pada setiap dua piston. Crankshaft engine dengan
beban berat didukung dengan dua main journal pada setiap satu piston. Jumlah main journal pada
crankshaft sama dengan jumlah piston di tambah satu. Main journal dan pin journal (crank pin) selalu
menerima beban berat dan bervariasi dengan gesekan kecepatan tinggi. Karena itu crankshaft harus
kuat dan tahan terhadap gesekan. Pada umumnya crankshaft dibuat dari besi tempa dengan carbon
tinggi dan pengerasan dengan chrome ditambah molybdenum. Permukaan journal dikeraskan dengan
induksi frekwensi tinggi.
Main Bearing dan Connecting Rod Bearing
Main bearing dan connecting rod atau biasa disebut dengan metal bearing terpasang dengan pas
pada masing-masing main journal dan crank pin journal. Bearing adalah yang mendukung langsung
pada bagian yang bergesekan dari crankshaft dan selalu menerima tekanan pada permukaannya dan
gesekan dengan kecepatan tinggi. Disamping harus tetap kedudukannya bearing juga harus memiliki
kekuatan yang besar dan dapat menyesuaikan.
Pada metal bearing terdapat oil groove yang tujuannya untuk membawa oli ke seluruh permukaan
bearing dan membuat pergerakan atau gesekan menjadi lembut. Selain itu, oil groove juga sebagai
penampung oli pada saat engine mati untuk menjaga persentuhan yang baik pada permukaan shaft.
Untuk menjaga kehalusan crankshaft bearing harus dibuat lebih lunak tetapi kuat dan permukaan
dapat menyesuaikan, dengan demikian bearing dibuat dari material yang berbeda untuk memenuhi
persyaratan diatas dan bearing ada yang mempunyai lebih dari dua jenis material.
31
Diesel Engine
Crankshaft Group
32
Diesel Engine
Flywheel
Fly Wheel
Flywheel Group
Fly wheel terpasang di belakang carnkshaft dan diikat dengan bolt untuk mentransfer putaran engine
ke power train atau lainnya. Engine power dihasilkan di dalam combustion strock pada masingmasing cylinder yang menyebabkan terjadinya torque yang bervariasi pada crankshaft yang kemudian
ditrasnfer ke fly wheel. Dengan adanya inertia yang besar pada flywheel, walaupun torque yang
diterima crankshaft tidak sama, dapat diredam oleh fly wheel karena fly wheel dapat mengisi
kekosongan gerak putar dari crankshaft.
Ring Gear
Ring gear terpasang melingkar pada lingkaran luar dari flywheel digunakan oleh starting motor untuk
memutar engine.
Fly wheel housing terpasang di bagian belakang cylinder block. Bracket bagian belakang engine
terpasang pada fly wheel housing dan digunakan untuk mounting engine ke chasis.
Rear Seal
Rear seal terpasang pada fly wheel housing untuk menyekat komponen yang bergerak pada
crankshaft. Ada dua jenis rear seal, single lip type seal dan double lip type seal. Dalam pemasangan
double lip seal jangan sampai lipnya terlipat keluar karena mengakibatkan oil bocor dan lip menjadi
rusak.
33
Diesel Engine
Konsentrasi beban eksentrik pada crankshaft menimbulkan gaya sentrifugal pada saat berputar dan
membangkitkan vibrasi. Amplitude dari vibrasi menghasilkan secondary vibrasi jika frekwensi vibrasi
yang terjadi sama dengan frekwensi pembakaran. Untuk meredam secondary vibrasi dapat dilakukan
dua cara. Pertama menggunakan peredam vibrasi di bagian dalam engine dan peredam vibrasi di
bagian luar engine ( bagian dari mounting engine ). Balancer shaft salah satu komponen yang
digunakan sebagai peredam getaran engine.
Damper
Viscous Damper
Damper
Crankshaft selalu menerima gaya puntir pada saat tekanan pembakaran yang dihasilkan di dalam
cylinder diteruskan ke crankshaft sehingga menyebabkan bergetarnya crankshaft. Jika terjadi getaran
resonan antara getaran crankshaft dan getaran pembakaran akan membangkitkan getaran yang lebih
kuat dan dapat mengganggu gerakan crankshaft. Untuk mengatasi hal itu dipasangn vibration
damper. Type vibration damper ada yang berupa rubber damper dan viscous damper yang
menggunakan silicon oil high viscosity. Damper memafaatkan inertia dari pemberatnya dan inertia
dari crankshaft untuk mengimbangi getaran/vibrasi.
34
Diesel Engine
Balancer Shaft
Balancer shaft salah satu komponen yang digunakan sebagai peredam getaran engine. Balancer shaft
berupa dua buah yang ditempatkan sejajar di kanan dan kiri crankshaft dan putaranya dua kali
putaran crankshaft. Balancer shaft digunakan, untuk menghaluskan suara engine.
Konstruksi Balancer shaft terdiri dari dua shaft yang dipasang di bagian sisi bawah dari cylinder block
yang didukung beberapa bushing. Tenaga penggerak dari balancer shaft diambil dari crank shaft gear
dan diteruskan oleh idler gear dan diteruskan ke balancer gear. Balancer shaft bearing selalu
mendapatkan beban gesek yang eksentrik dari shaft dan berputar dua kali lebih besar dari
crankshaft. Pemasangan shaft kanan atau shat kiri harus menyesuaikan tanda pada gear shaft jika
terjadi kesalahan akan memperbesar vibrasi engine.
Camshaft
Camshaft
35
Diesel Engine
Camshaft terdiri dari cam gear sebagai penggerak, journal yang didukung oleh bushing dan cam
sebagai pengontrol terbuka dan tertutupnya valve. Cam shaft berfungsi untuk membuka dan
menutup valve intake dan valve exhaust sesuai timmingnya. Pada cummin engine cam shaftnya
dilengkapi dengan injector cam.
Camshaft terpasang di dalam cylinder block dan didukung oleh bushing yang duduk pada journal.
Thurst bearing dipasang diantara cam gear dan journal pada piston nomor satu untuk melicinkan
gerakan shaft bila ada beban axial.
Lubrication Camshaft
Oil dari pump dialirkan dengan tekanan melalui cylinder block atau main gallery kemudian masuk ke
cam shaft melalui lubang bushing journal. Bila mengganti bushing harus meluruskan kembali lubang
yang ada pada cylinder block dengan lubang yang ada di bushing.
Lokasi Camshaft
Camshaft ditempatkan di cylinder head dan dilengkapi pengubah putaran dari crankshaft ke cam
shaft (gear). Type dari camshaft yang putaran camnya dihubungkan ke valve melalui tappet, push
rod dan rocker arm, akan terjadi inertia pada mecahnisme perantara dan membuat valve sulit
mengikuti kecepatan putar cam. Untuk menjamin berhasilnya kerja valve pada putaran tinggi dengan
cara mengecilkan jarak antara cam dengan valve atau dengan cara menempatakan camshaft pada
cylinder head (type OHC/Over head Cam) dan menempatkan camshaft diatas cylinder block (type
HC/High Cam). Pada umumnya pada kendaraan sport memakai type OHC dan DOHC (Double
Overhead Cam) yang dihubungkan dengan rantai atau belt sebagai penggeraknya.
Tappet dan Cam Follower
Cam Follower
36
Diesel Engine
Tappet
Tappet dan push rod digabung dengan cam shaft, rocker arm dan valve disebut valve mechanism.
Putaran camshaft dirubah melalui cam menjadi gerakan vertikal pada tappet yang selalu bersentuhan
dengan cam. Push rod terbuat dari batang besi untuk mentransfer gerak vertikal dari tappet ke rocker
arm. Tappet dan push rod diangkat oleh cam dan turunnya dengan tenaga spring. Pergerakan tappet
dan push rod sesuai dengan permukaan cam lift. Pada umumnya cam lift kurang lebih 10 mm.
Tappet dan push rod selalu bergerak vertikal berulang-ulang dengan kecepatan tinggi. Valve
mechanism untuk cummins engine memakai cam follower sebagai pengganti tappet.
Pada engine cummins engine four valve type. Setiap cam menggerakkan dua valve dibantu dengan
cross head untuk membuka atau menutup valve. Pengontrolan injeksi bahan bakar mekanismenya
sama dengan mekanisme valve. Pada engine Cummins type V, tidak memakai cam follower
mechanism tetapi menggunakan roller yang duduk dibawah setiap tappet. Sehingga persentuhan dari
garis ke garis pada permukaan cam dapat dipertahankan antara roller dan cam.
Timing gear
Timing gear dapat diartikan sebagai gigi penghubung untuk mentransfer putaran crankshaft ke
perlengkapan engine yang membutuhkan tenaga putar. Jumlah gigi dan susunannya bergantung
pada model engine. Timing gear terdiri dari gigi penggerak yang berputar bersama crankshaft lewat
perantara idler gear. Komponen utama timing gear adalah cam gear, injection pump gear, accesory
gear ( cummins ), oil pump driving gear, balancer shaft gear dan crank pulley gear.
37
Diesel Engine
Timing Mark
Timing gear dan injection pump driving gear menentukan valve timing dan injection timing. Untuk
memudahkan sudut crankshaft diset pada posisi piston top dan crankshaft gear, idler gear dan gigi
penggerak lainnya tandanya (timing marks) disesuaikan. Saat memasang timing gear harus
memperhatikan valve timing, injection timing dan balance shaft jika tidak tepat dapat menyebabkan
masalah pada engine dan performa menjadi tidak maksimal.
Putaran pada timing gear :
PTO gear
PTO ( power take off ) gear digunakan untuk menggerakkan perlengkapan tambahan atau peralatan
kerja. Unit PTO gear ditempatkan di dalam flywheel housing di bagian belakang engine, putaran
crankshaft gear dipindahkan melalui idler gear ke drive gear PTO. Komponen utama PTO adalah
hydraulic pump, steering pump dan transmission pump. Pengambilan tenaga putar dari engine secara
langsung untuk menggerakkan perlengkapan kerja unit disebut RPCU (Rear mounted Power Control
Unit).
38
Diesel Engine
PTO Gear
Pelumasan PTO gear berasal dari transmission atau torque converter circuit yang dialirkan melalui
pipa ke bagian atas flywheel housing dan kemudian dibagi ke masingmasing PTO gear melalui pipapipa kecil. Saat melakukan testing engine tanpa pelumasan sebaiknya PTO system dilepas atau
melepas PTO idler gear.
39
Diesel Engine
Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
nama, fungsi dan lokasi komponen pada berbagai engine system, yaitu pada sistem bahan bakar
intake dan exhaust system, sistem pelumasan, dan sistem pendingin.
Fuel System
Diesel Engine dapat beroperasi karena adanya pembakaran dalam ruang bakar sehingga
menghasilkan gerak putar. Pembakaran dilakukan dengan cara menyalurkan bahan bakar ke ruang
bakar ke ruang bakar. Proses penyaluran bahan bakar pada engine dinamakan fuel system, pada
prinsipnya sistem penyaluran bahan bakar setiap engine adalah sama. Di bawah ini merupakan basic
diagram fuel system pada engine komatsu:
Fuel Tank
Feed Pump
Fuel Filter
Nozzle
40
Diesel Engine
Injection Pump
Fuel Injection Pump (pompa injeksi bahan bakar) berfungsi mensupply bahan bakar ke nozzle dengan
tekanan tinggi (max 300 kg/cm2), menentukan timing penyemprotan dan jumlah bahan bakar yang
disemprotkan.
Gambar dibawah ini merupakan bentuk pompa injeksi bahan bakar dengan tipe PES-PD yang
dipasang pada engine S6D155-4. Pompa injeksi ini terdiri atas gabungan 6 buah pompa pribadi
(individual pump), dimana setiap pompa melayani masing-masing silinder.
41
Diesel Engine
Governor
Governor berfungsi untuk mengatur putaran engine sesuai dengan bahan bakar dan putaran engine.
Governor untuk pompa injeksi tipe bosch dapat diklasifkasikan sebagai berikut:
Minimum dan maksimum speed governor. Umumnya tipe ini digunakan untuk otomobil.
All speed governor. Umunya tipe ini dipakai untuk mesinmesin konstruksi dan engine
generator.
Selanjutnya governor untuk pompa injeksi tipe bosch menurut strukturnya dibagi menjadi:
Pneumatic Governor.
All Speed Mechanical Governor banyak dipakai mesin-mesin konstruksi. Tipe ini mempunyai
keuntungan antara lain: kecepatan dapat dilakukan pada rangenya dengan sedikit penyimpangan,
apabila ada beban (load) dan dapat menjaga ketepatan kecepatan engine. Dengan alasan ini engine
komatsu banyak memilih tipe ini untuk mesin-mesin konstruksinya.
Governor
Feed Pump
Feed Pump (variable delivery type) berfungsi mensupply bahan bakar ke pompa bahan bakar dengan
tekanan rendah berkisar 1.2 - 2.6 kg/cm2. Bersama dengan pompa priming mensupply bahan bakar
ke sistem pada saat engine hunting (engine hunting = sistem bahan bakar kemasukan udara).
42
Diesel Engine
Feed Pump
Automatic Timer
Automatic timer adalah sebuah hydraulic timer yang bekerja karena bahan bakar di dalam pump
chamber. Timer piston ini dipasangkan di dalam pump housing di sebelah kanan drive dhaft. Piston
ini bergerak di dalam timer housing sesuai dengan tekanan bahan bakar dan spring. Gerakan piston
ini dipindahkan ke roller ring melalui slide pin. Timer spring menekan timer piston sehingga injeksi
terlambat. Begitu engine rpm naik, maka tekanan di dalam pump chamber juga naik dan piston
menekan timer spring. Kemudian roller ring memutarkan drive shaft dalam arah kebalikannya untuk
merubah posisi cam plate sehingga injeksi dipercepat.
43
Diesel Engine
Automatic Timer
Nozzle
Nozzle berfungsi sebagai penyemprot dan pengabut bahan bakar yang dikirim dari FIP. Baik tidaknya
pengabutan ditentukan dengan kekuatan spring nozzle.Nozzle dibagi menjadi dua macam yaitu pintle
type nozzle dan hole type nozzle.
44
Diesel Engine
Penggunaan nozzle bergantung pada bentuk dari ruang bakarnya. Pada umumnya hole type nozzle
dipakai pada engine dengan pembakaran langsung (direct injection engine), dengan tujuan agar bisa
didapatkan jarak pancar yang jauh. Sedangkan untuk engine dengan pembakaran tidak langsung
(indirect combustion engine) menggunakan pintle type nozzle (nozzle berlubang satu atau nozzle tipe
pasak jarum). Pada tipe ini tidak diperlukan jarak pancar yang jauh dan tekanan pancar yang tinggi,
karena pembakaran dapat terjadi dua kali.
Fuel Filter
Fuel Filter
45
Diesel Engine
Intake and Exhaust System
Intake and exhaust system merupakan salah satu sistem pada engine yang bertujuan untuk
menyalurkan udara ke ruang bakar. Pada sistem ini ada beberapa komponen utama yang
mendukung, diantaranya adalah pre cleaner, air cleaner, intake dan exhaust manifold, dist indicator,
turbocharge dan muffler. Skemanya adalah sebagai berikut:
Pre cleaner merupakan saringan udara awal dari lingkungan sekitar yang akan disalurkan ke air
cleaner dan selanjutnya menuju ruang bakar. Air cleaner berfungsi sebagai alat pembersih udara,
sehingga debu, pasir dan kotoran dapat dipisahkan terlebih dahulu sebelum masuk ke ruang bakar.
Partikel yang disaring pada air cleaner ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan air cleaner.
Kotoran, debu dan pasir yang ada di atmosfir merupakan substansi keras yang akan menyebabkan
kerusakan pada silinder dan piston engine dimana debu keras tersebut terhisap bersama-sama
dengan udara.
Air Cleaner
46
Diesel Engine
Dust Indicator
Dust Indikator
Dust indikator berfungsi untuk mengetahui kondisi air cleaner, apakah tersumbat atau tidak. Dust
Indicator ini dipasangkan pada tempat-tempat yang mudah terlihat dari luar dan jika menunjuk tanda
merah berarti air cleaner tersumbat.
Turbocharge
Turbucharge pada diesel engine digunakan untuk memenuhi kebutuhan engine akan udara yang
masuk ke ruang bakar, turbocharge ini akan mengirimkan udara yang lebih banyak untuk mendekati
pembakaran yang ideal.
Turbocharge
Turbocharger mempunyai dua impeller yaitu turbin dan blower. Turbin impeller diputar oleh gas
buang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pada ujung poros turbin ini dipasangkan blower impeller
sehingga putaran blower impeller sama dengan putaran turbin impeller. Putaran blower akan
47
Diesel Engine
menghisap udara dari luar dengan kecepatan putar berkisar antara 50.000-150.000 rpm. Untuk
menahan putaran tinggi tersebut poros turbin di support oleh journal bearing dan thrust bearing.
Pada rumah turbin dilengkapi dengan saluran oli untuk pelumasan. Bearing Seal ring dipasang untuk
menghindari kebocoran oli ke sisi hisap maupun sisi turbin.
Muffler
Muffler merupakan saluran untuk melepas gas buang hasil pembakaran ke lingkungan luar. Selain itu,
muffler berfungsi sebagai peredam suara, menghilangkan percikan api dan menurunkan temperatur
gas buang. Muffler mempunyai beberapa tipe diantaranya adalah horizontal type, vertical type dan
catalytic muffler. Dari tipe-tipe di atas hanya ada 2 type yang banyak digunakan yaitu horizontal type
dan vertical type.
Muffler
Lubrication System
Pelumasan pada engine berfungsi untuk melumasi komponen-komponen yang bergesakan dan
mencegah berkaratnya bagianbagian engine yang bergerak tranlasi maupun rotasi. Tujuannnya
untuk mempertahan umur dan daya tahan komponen sesuai dengan umur ekonomisnya. Pada
lubrication system didukung oleh beberapa komponen utama diantaranya adalah oil pump, oil filter,
lubricating valve, oil cooler dan thermostat.
48
Diesel Engine
Turbocharge
Camshaft
Crankshaft
Safety valve
Jet cooling
nozzle
Regulator valve
Bypass filter
Thermostat
Oil cooler
Oil filter
Strainer
Lubrication System
Oil Pump
Oil pump yang paling banyak digunakan untuk sistem pelumasan engine adalah tipe external gear
pump atau trochoid pump. Tekanan oil pelumasan engine berkisar antara 3 - 6 kg/cm2 selama
pengoperasian engine dalam batas normal. Debit oli yang disuplai ke sistem berkisar antara 50 - 300
liter/menit.
Prinsip kerja:
Gear berputar sesuai tanda panah, oil disisi inlet mengisi kekosongan gigi-gigi dan rumahnya.
Oil yang berada diantara gigi dan rumahnya dipindahkan sesuai dengan gerakan gigi kesisi
outlet.
49
Diesel Engine
Throcoid Pump
Trochoid pump merupakan pompa roda gigi dengan gigi-gigi berbentuk kurva trokoida, jumlah gigi
dari rotor luar. Rotor luar berbentuk silinder dan berputar pada rumah pompa, sedangkan sumbu
rotor dalam terletak eksentrik terhadap sumbu silinder tersebut, sehingga pemasukan minyak
pelumas berlangsung tegak lurus terhadap eksentrisitas tersebut.
Saat posisi unit dioperasikan ditempat miring, oil mengalir dan berada di ujung oil pan. Sehingga oil
bersikulasi tidak sempurna. Scavenging oil sirkuit mempunyai strainer yang terletak disisi berlawanan
dengan strainer utama. Sehingga oli yang berada diujung oil pan dihisap oleh scavenging pump dan
dialirkan ke sisi sebelahnya .
1.
2.
3.
A.
Oil pump.
Oil strainer.
Scavenging pump.
To various engine parts.
Scavenging Pump
Oil Filter
Oil pelumas engine secara bertahap menjadi kotor karena membawa partikel-partikel komponen yang
bergesekan. Jika kotoran kotoran tersebut ikut bersirkulasi bersama oil untuk melumasi maka
komponen yang lain menjadi cepat aus. Untuk menjaga hal tersebut diatas, maka pada sistem
tersebut diberi filter agar kotoran tersebut dapat disaring dan oil yang bersikulasi tetap bersih. Ada 2
macam oil filter, yaitu :
Cartridge type
50
Diesel Engine
Oil filter secara bertahap akan mengalami kebuntuan oleh partikel asing dan kotoran. Kecepatan
kebuntuan filter, tergantung cara penanganan oilnya. Element filter harus diganti secara berkala
sesuai dengan operation dan maintenance manual.
Oil Filter
By pass filter berfungsi untuk menyaring oil dari oil pan agar tetap bersih dan mencegah oil filter
cepat buntu / membantu kerja oil filter. Struktur bypass filter sama dengan oil filter dan ukurannya
lebih besar.
By Pass Filter
Lubricating Valve
51
Diesel Engine
Lubricating Valve
Oil Cooler
Kenaikan temperatur oil yang berlebihan menyebabkan kualitas dan kemampuan oil sebagai pelumas
menurun. Untuk mengatasi panas yang berlebihan pada oli maka pada sistem dipasang oil cooler.
Struktur oil cooler ada dua tipe :
Cylinder type
Pipapipa dengan siripsirip diatur sehingga membentuk silinder. Oil mengalir di dalam pipa
tersebut dan air pendingin mengalir disisi luar pipa dengan arah yang berlawanan dengan aliran
oli.
Layer type
52
Diesel Engine
Cooling System
Thermostat
Corrosion
resistor
Water temp. gauge
Water manifold
Radiator
Cylinder
head
Liner
Piston
Cylinder
block
Water pump
Compressor
Oil cooler
Cooling System
Water pump
Water pump digunakan untuk mensirkulasikan air ke dalam sistem pendingin. Semua pompa air yang
dipergunakan pada engine umumnya mempergunakan jenis sentrifugal pump.
Water Pump
53
Diesel Engine
Water
seal
Impeler
Pump
Body
Pump
shaft
Water pump
drive gear
Ball
bearing
Penampang Water Pump
Radiator berfungsi sebagai pendingin engine, air radiator didinginkan dengan bantuan udara luar
Buffle plate berfungsi untuk memisahkan buble yang terjadi di dalam sistem / radaitor karena
gelembung udara yang pecah dapat mengakibatkan kavitasi.
Radiator
54
Diesel Engine
Penampang Radiator
Radiator safety valve terdiri dari dua buah valve yaitu pressure valve dan vacum valve. Karena panas
tekanan udara di dalam radiator naik, apabila tekanan udara dalam radiator naik sebesar 0.75 kg/cm2
lebih tinggi dari tekanan udara luar maka kelebihan tekanan tersebut akan mampu mendorong
pressure valve melawan spring, sehingga kelebihan tekanan akan keluar melalui lubang K.
Radiator filler neck
Overflow tube
Cap gasket
Vacuum valve
Pressure valve
Pressure Valve dan Vacum Valve
Vacum valve berfungsi utuk mencegah kevakuman di dalam radiaotor jika tekanan dalam sistem
pendingin kurang/lebih kecil dari tekanan udara luar maka vacum valve akan terbuka.
Thermostat
Thermostat berfungsi mengatur membuka dan menutup aliran air pendingin ke radiator, sehingga
temperatur air pendingin terjaga pada suhu ( 70 C - 90 C ). Untuk mencegah timbulnya over
heating dan mempercepat tercapainya temperatur kerja engine pada saat mulai operasi.
55
Diesel Engine
To water
pump
To
Radiator
Piston
Sensor
Expander
From
Engine
Thermostat
Opening temperature
: 74.5 - 78.5 C.
: 90 C.
Valve lift
: Minimum 10 mm.
Prinsip Kerja :
Jika temperatur engine naik, expander akan mengembang dan mendorong piston ke atas. Karena
piston tersebut dijadikan satu dengan valve pada thermostat tersebut, maka saluran yang ke radiator
yang tadinya tertutup akan terbuka sedikit, sehingga air akan mengalir ke pompa maupun ke
radiator. Besar kecilnya aliran air yang ke radiator maupun yang ke pompa, tergantung dari besar
kecilnya valve terbuka. Terbukanya valve tersebut berdasarkan kenaikan temperatur dari air
pendingin. Valve mulai terbuka pada temperatur 74.5 - 78.5 C dan terbuka penuh pada 90 C.
Corrosion Resistor
Corrosion resistor berfungsi untuk mencegah terjadinya endapan dan karat yang dapat menyebabkan
tersumbatnya saluran pendingin
Head
Water inlet
Water
outlet
Cartridge
Paper element
Chemicals
element
Spring
Corrosion Resistor
56
Diesel Engine
Ringkasan
Cylinder head group terdiri dari komponen-komponen ; cylinder head, valve seat, valve, rocker
arm, nozzle holder sleeve, cylinder head gasket.
Fungsi dari cylinder head untuk menahan tekanan pembakaran, mengendalikan panas dalam
ruangan (dengan system pendinginan ) dan tempat duduknya mechanism valve intake/exhaust
dan mekanisme penyemprotan bahan bakar.
Cylinder liner merupakan komponen dari combustion chamber yang berhubungan dengan tekanan
tinggi, juga mengalami beban gesek akibat gerak naik turun piston. Keuntungan dipasangnya
liner pada block tidak perlu lagi cylinder block yang dibuat dari bahan special. Cylinder liner harus
tahan terhadap temperatur tinggi, tidak mudah aus dan mampu menerima gaya yang besar dari
piston.
Piston merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan gas pembakaran dan
menerima beban berat yang disebabkan tekanan pembakaran. Piston harus : kuat, tahan
terhadap panas, memiliki pemuaian yang kecil dari akibat panas, memiliki kestabilan yang tinggi
dan tidak tidak mudah aus.
Piston ring berfungsi untuk menahan tekanan gas kompresi di dalam cylinder, menjaga ketebalan
oil film pada dinding cylinder dan mentransfer panas dari piston ke cylinder liner. Ring bagian atas
disebut ring kompresi untuk mencegah kebocoran gas kompresi, dan ring bagian bawah disebut
ring oil untuk menjaga oil film.
Connecting rod menerima gerak reciprocating dari piston dan diteruskan ke crankshaft untuk
dirubah menjadi gerak putar.
Crank shaft bersama dengan connecting rod merubah gerakan naik/turun piston menjadi putaran
pada output shaft.
Flywheel group terpasang di belakang carnkshaft yang diikat dengan bolt untuk mentransfer
putaran engine ke power train atau lainnya. Flywheel mempunyai inertia yang besar sehingga
dapat mengisi kekosongan gerak putar dari crankshaft untuk menperhalus putaran engine.
Damper merupakan komponen yang berfungsi untuk meredam getaran engine. Vibration damper
ada yang berupa rubber damper dan viscous damper (menggunakan silicon oil high viscosity).
Balancer shaft terdiri dari dua shaft yang dipasang di bagian sisi bawah cylinder block yang
berfungsi untuk meredam getaran pada engine.
57
Diesel Engine
Camshaft berfungsi untuk membuka dan menutup valve intake dan valve exhaust sesuai dengan
timming. Pada cummin engine cam shaftnya dilengkapi dengan injector cam. Pada umumnya
pada kendaraan sport memakai type OHC dan DOHC ( Double Overhead Cam ) yang dihubungkan
dengan rantai atau belt sebagai penggeraknya.
Tappet dan push rod digabung dengan cam shaft, rocker arm dan valve disebut valve mechanism.
Putaran camshaft dirubah melalui cam menjadi gerakan vertikal pada tappet yang selalu
bersentuhan dengan cam. Valve mechanism untuk cummins engine memakai cam follower
sebagai pengganti tappet.
Timing gear merupakan gigi penghubung untuk mentransfer putaran crankshaft ke perlengkapan
engine. Jumlah gigi dan susunannya tergantung dari medel engine. Struktur utama dari timing
gear adalah cam gear, injection pump gear, accesory gear ( cummins ), oil pump driving gear,
balancer shaft gear dan crank pulley gear.
Kesimpulan :
putaran pada timing gear :
PTO ( power take off ) gear digunakan untuk menggerakkan perlengkapan tambahan atau
peralatan kerja unit. Komponen utama PTO adalah hydraulic pump, steering pump dan
transmission pump. Tenaga putar untuk menggerakkan perlengkapan kerja engine secara
langsung disebut RPCU ( Rear mounted Power Control Unit ). Pelumasan PTO gear berasal dari
transmission atau torque converter circuit yang dialirkan melalui pipa ke bagian atas flywheel
housing dan kemudian dibagi ke masingmasing PTO gear melalui pipa-pipa kecil.
Komponen utama dalam sistem bahan bakar meliputi : Injection Pump, Governor, Feed Pump,
Automatic timer, Nozzle holder & Nozzle, Fuel filter.
Pompa injeksi bahan bakar (fuel inejection pump ) berfungsi mensupply bahan bakar ke nozzle
dengan tekanan tinggi (max 300 kg/cm2), menentukan timing penyemprotan dan jumlah bahan
bakar yang disemprotkan.
Pelumasan pompa injeksi pada sistem injeksi bahan bakar yang meliputi plunger dan delivery
valve, dilumasi oleh bahan bakar itu sendiri.
58
Diesel Engine
Pelumasan untuk mekanisme penggerak pompa dan governor termasuk cam dan tappet, dilumasi
dengan oil engine.
Sucking back stroke of delivery valve betujuan untuk mencegah penetasan bahan bakar di ruang
bakar saat akhir injeksi. Dilihat dari cara kerjanya delivery check valve berfungsi sebagai :
Check valve.
Governor berfungsi untuk mengatur putaran engine sesuai dengan bahan bakar dan putaran
engine.
Governor untuk pompa injeksi tipe bosch dapat diklasifkasikan sebagai berikut :
Governor untuk pompa injeksi tipe bosch menurut strukturnya dibagi menjadi :
Pneumatic Governor.
Feed Pump ( variable delivery type ) berfungsi mensupply bahan bakar ke pompa bahan bakar
dengan tekanan rendah berkisar 1.2 - 2.6 kg/cm2.
Automatic timer adalah sebuah hydraulic timer yang bekerja karena bahan bakar di dalam pump
chamber.
Pre Cleaner.
Air cleaner berfungsi sebagai alat pembersih udara, sehingga debu dan kotoran dapat
dipisahkan terlebih dahulu sebelum masuk ke ruang bakar. Jenis air cleaner meliputi type
basah dan type kering.
Sirkulasi udara masuk dan keluar system terdiri atas : naturally aspirated dan supercharged
aspirated.
Naturally Aspirated udara yang masuk ke dalam silinder terjadi akibat hisapan piston dari engine
itu sendiri.
Supercharged aspirated udara yang masuk ke dalam silinder dipaksakan, sehingga berat udara
persatuan volumenya bertambah. Dengan cara ini diharapkan tenaga engine dapat bertambah
pula. Supercharged aspirated ini dibagi menjadi : turbocharged aspirated dan mechanical
supercharger.
After cooler ini dipasang antara turbocahrged dan ruang bakar untuk mendinginkan udara yang
menuju ruang bakar. Dengan dipasangkannya after cooler diharapkan tenaga engine dapat
ditingkatkan. Kenaikan tenaga ini dapat berkisar 5% sampai 10%.
Dust indicator berfungsinya untuk mengetahui kondisi air cleaner, apakah tersumbat atau tidak.
59
Diesel Engine
Turbocharge untuk mengompres udara yang masuk kadalam ruang bakar. Komponen utama
turbo charger housing, turbin dan blower. Putaran dari turbo charger ini berkisar antara 50.000 150.000 rpm. Jenis turbocahrger yang dipakai adalah :
KTR 130.
Cummins ST - 50.
RH 1521 ( Ishikawajima ).
Muffler berfungsi sebagai peredam suara, menghilangkan percikan api dan menurunkan
temperatur gas buang. Jenis muffler meliputi :
Horizontal type.
Tube type.
Vertical type.
Catalytic muffler
Pompa oli berfungsi untuk membangkitkan tekanan oli yang kemudian disirkulasikan keseluruh
sistem pelumasan.
Scavenging oil mensirkulasikan oli dari oil pan ke oil pan yang disebelahnya ketika unit berada di
kemiringan.
Filter oli berfungsi menyaring kotoran-kotoran yang ada dalam sistem pelumasan. Ada 2 macam
oil filter, yaitu :
Bypass filter berfungsi untuk menyaring oil dari oil pan agar tetap bersih dan mencegah oil filter
cepat buntu.
Oil Cooler berfungsi untuk mendinginkan oli pada system pelumasan. Tipe oil cooler ada 2, yaitu
cylinder type dan layer type.
Water pump berfungsi untuk mensirkulasikan air dengan tekanan ke dalam sistem pendingin.
Radiator berfungsi untuk sebagai pendingin air engine. Dan mendinginkan air tersebut dengan
bantuan udara luar.
Buffle plate berfungsi untuk memisahkan buble yang terjadi di dalam sistem / radaitor. Bubles
adalah peristiwa pecahnya gelembung udara yang dapat mengakibatkan kavitasi.
Radiator safety valve terdiri dari dua buah vakve yaitu pressure valve dan vacum valve.
60
Diesel Engine
Vacum valve berfungsi untuk mencegah kevakuman di dalam radiator,jika tekanan di dalam lebih
kecil dari tekanan udara luar ( 1 atm ) maka vacum valve akan terbuka.
Pressure valve untuk menjaga tekanan yang berlebih dalam sistem air pendingin.
Thermostat berfungsi mengatur membuka dan menutup aliran air pendingin ke radiator, sehingga
temperatur air pada sistem tetap pada batas-batas yang sudah ditentukan ( 70 C - 90 C ).
Corrosion resistor berfungsi untuk mencegah terjadinya endapan dan karat, yang dapat
menyebabkan saluran pada sistem pendingin tersumbat.
61
Diesel Engine
Soal Latihan
Jawab dengan singkat dan jelas pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1.
2.
3.
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
Pergerakan
valve
dari
putaran
camshaft
yang
dirubah
menjadi
gerakan
vertical
5.
6.
Piston selalu bekerja dengan beban berat dan suhu tinggi oleh karena itu piston harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
62
Diesel Engine
7.
8.
Apa nama komponen engine yang berfungsi gerakan naik/turun piston menjadi gerak putar ?.
9.
10. Sebutkan type vibration damper yang sering digunakan dalam diesel engine?.
11. Sebutkan nama komponen-komponen berikut ini !
1._________________________
a. _________________________
2._________________________
b. _________________________
3._________________________
c. _________________________
d._________________________
12. Sebutkan nama komponen-komponen Tappet & cam follower berikut ini !
63
Diesel Engine
1.___________________________
1. ___________________________
2.___________________________
2. ___________________________
3.___________________________
3. ___________________________
4.___________________________
4. ___________________________
5.___________________________
5. ___________________________
6.___________________________
6. ___________________________
7. ___________________________
8. ___________________________
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________
17. Komponen yang berfungsi bahan bakar ke nozzle dengan tekanan tinggi adalah____________ .
18. Pelumasan pompa injeksi pada sistem injeksi bahan bakar yang meliputi plunger dan delivery
valve, dilumasi oleh _____________________ .
19. Sucking back stroke of delivery valve betujuan untuk______________________ .
20. Delivery check valve berfungsi sebagai :
_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
23. Feed Pump mensupply bahan bakar ke pompa bahan bakar dengan tekanan _______________ .
24. Komponen dalam fuel system yang berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar adalah
_________ .
25. Air cleaner komponen yang berfungsi sebagai _________________________________________
_____________________________________________________________________________ .
26. Type air cleaner dibagi menjadi :
_______________________________
_______________________________
64
Diesel Engine
27. Sebutkan nama-nama komponen turbocharged aspirated with after cooler di bawah ini :
1. __________________
2. __________________
3. __________________
4. __________________
5. __________________
6. __________________
7. __________________
8. __________________
9. __________________
10. _________________
11. _________________
28. Jika pada air cleaner mengalami kebuntuan dust indicator akan menunjukan warna _________ .
29. Jenis turbocahrger yang paling banyak dipakai adalah :
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________
______________________________
65
Diesel Engine
32. Sebutkan nama kompnen-komponen turbocharger berikut ini :
1. __________________
10. __________________
2. __________________
11. __________________
3. __________________
12. __________________
4. __________________
A. __________________
5. __________________
B. __________________
6. __________________
C. __________________
7. __________________
D. __________________
8. __________________
E. __________________
9. __________________
F. __________________
_______________________________
_______________________________
36. Komponen yang membantu kerja penyaringan oil filter adalah __________________________ .
37. Lubricating valve berfungsi untuk :
_______________________________
_______________________________
66
Diesel Engine
38. Untuk mengatasi panas yang berlebihan pada oli maka pada sistem pelumasan dipasang
______________ .
39. Sebutkan nama komponen berikut :
1. __________________
A. __________________
2. __________________
B. __________________
C. __________________
D. __________________
cooling
system
terdapat
dua
buah
valve
yaitu
_____________(a)
dan
67