You are on page 1of 1

MENTARI DI SUDUT JENDELA (2)

Sudah lama sekali aku tak mendengar kabar Edgar. Terakhir kali aku melihat
fotonya bersama wanita cantik di laman fecebook-nya Ingin aku telusuri siapa
wanita itu, namun oto-foto mereka sudah cukup menjelaskan tentang siapa dia
dan ada apa di antara mereka. Ah, hancur sekali rasanya. Bukan ini yang
kuinginkan. Aku baru menyadari bahwa keputusanku menghindarinya adalah
salah. Aku memang tidak bisa menjelaskan apa alasanku menjaga jarak
dengannya. Aku hanya... Ah, sudahlah. Sejak saat itu, aku mencoba menghapus
perasaanku untuknya.
Hari berganti, musim pun berlalu. Dulu, ada tren dalaman jilbab dipasang agak
maju biar kelihatan, sekarang malah banyak yang gak pakai dalaman jilbab lagi
biar kekinian gitu. Hari itu, biru masih nampak jelas di sepanjang jalan. Aku
berjalan di jalan setapak, benar-benar setapak karena sempit sekali. Di kananku
kolam ikan, dan di sebelah kiri adalah rumah panggung pemilik kolam. Aku
berjalan sendiri. Entah kenapa aku ingin sekali menoleh ke belakang. OMG. Dia
berjalan mengikutiku. Aku berusaha meyakinkan diri, tapi aku dikalahkan oleh
perasaan bahagia bisa bertemu dengannya lagi. Edgar, dia kembali. Aku tidak
tau apakah dia benar-benar kembali atau hanya datang sesaat. Luar biasa,
perasaan saat itu sulit dilupakan.
Kami banyak berbincang di sepanjang jalan.

You might also like