Professional Documents
Culture Documents
NIM : 166020310111022
KAJIAN PUSTAKA
BAB IV AKUNTAN FORENSIK
2. Skills
Sebagai seorang akuntan forensik, tentunya juga harus memiliki berbagai
macam skill/kemampuan agar dapat bisa melaksakan pekerjaan sebagai akuntan
forensik. Bologna dan Lindquist (1995) dalam Tuanakota (2016) memaparkan
hasil penelitiannya bahwa kualitas atau kemampuan yang harus dimiliki oleh
akuntan forensik adalah:
a. Kreatif
Kreatif disini adalah kemampuan untuk melihat sesuatu yang orang lain
menganggap situasi bisnis yang normal dan mempertimbangkan interpretasi
lain, yakni bahwa itu tidak perlu merupakan situasi bisnis yang normal.
Maksudnya seorang akuntan forensik harus bisa berpikir di luar pemikiran
biasa yang mana jika orang lain menyatakan kondisi normal/aman tidak ada
kecurangan, maka akuntan forensik harus bisa berpikir terdapat kemungkinan
kecurangan dan mana saja yang bisa menjadi celah dalam melakukan
kecurangan. Disini timbullah sifat skeptis atau tidak mudah percaya pada
akuntan forensik.
b. Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu adalah keinginan untuk menemukan pa yang sesunguhnya
terjadi dalam rangkaian peristiwa dan situasi. Maksudnya akuntan forensik
perlu dibekali rasa ingin tahu yang tinggi sehingga auditor akan selalu
mengembangkan baik pengetahuannya maupun kemampuannya.
c. Tak menyerah
Tak menyerah berarti kemampuan untuk maju terus pantang mundur
walaupun fakta (seolah-olah tak mendukung, dan ketika dokumen atau
informasi sulit diperoleh. Dalam menghadapi pelaku fraud yang kuat,
kemampuan tak menyerah sangat diperlukan karena pelaku fraud yang handal
sangat berhati-hati dan sangat sulit dideteksi sehingga membutuhkan usaha
yang lebih untuk mengungkap kecurangan.
d. Akal sehat
Akal sehat disini adalah kemampuan untuk mempertahankan perspektif
dunia nyata. Ada yang menyebutnya, perspektif anak jalanan yang mengerti
betul kerasnya kehidupan.
e. Business Sense
Business Sense merupakan kemampuan untuk memahami bagaimana
bisnis sesungguhnya berjalan, dan bukan sekedar memahami bagaimana
transaksi dicatat. Kemampuan ini seringkali didapatkan ketika seseorang
sudah menjalani sebuah bisnis sehingga mengerti seluk beluk proses bisnis
suatu perusahaan atau organisasi lainnya.
f. Percaya diri
Percara diri adalah kemampuan untuk memercayai diri dan temuan kita
sehingga kita dapat bertahan di bawah cross examination (pertanyaan silang
dari jaksa penuntut umum dan pembela).
3. Atribut
Atribut berarti sifat yang menjadi ciri khas. Sedangkan atribut akuntan
forensik berarti sifat yang menjadi ciri khas akuntan forensik itu sendiri. Davia
Sumber:
ACFE.
Tanpa
Tahun.
Career
Path
Forensic
Accountant.
http://www.acfe.com/career-path-forensic-accountant.aspx, diakses 13 Oktober
2016
Tuanakota, Theodorus M. 2016. Akuntansi Forensi & Audit Investigatif. Edisi 2.
Salemba Empat: Jakarta
PERTANYAAN
1. Adakah sanksi/hukuman bagi akuntan forensik yang menjadi pembela
sampai akhir dari tersangka yang sudah terbukti bersalah di pengadilan?
2. Jika ada kesalahan pada bukti-bukti serta temuan pada pengadilan dari
akuntan forensik, apakah ada sanksi yang menjerat pihak akuntan forensik
atas kesalahan tersebut?
3. Apakah kode etik akuntan forensik bisa dirubah sewaktu-waktu? Siapa
yang berwenang untuk mengubah jika kode etik tersebut (misal KPK)
melibatkan juga kode etik pemimpin?