Professional Documents
Culture Documents
525
I. PENDAHULUAN
Perairan Sangihe Talaud merupakan gerbang sekaligus percabangan Arus
Lintas Indonesia (Arlindo) yang menghubungkan Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia. Massa air Samudera Pasifik
masuk ke perairan Indonesia melalui dua
jalur. Jalur utama Arlindo melalui jalur
Barat yang dimulai dari Selat Mindanao di
perairan Filipina, bergerak ke Laut Sulawesi lalu ke Selat Makassar, Laut Flores,
dan Laut Banda. Jalur lain Arlindo (jalur
Timur) masuk ke Laut Maluku dan Laut
Halmahera (Gambar 1). Karena itu daerah
ini merupakan daerah penelitian yang
menarik untuk dipahami bagaimana perjalanan dan percampuran massa air dari
Pasifik di perairan Indonesia (Gordon and
Fine, 1996; Ilahude and Gordon, 1996;
Kashino, 1999, Gordon, 2005; dan KochLarrouy et al., 2008).
Pada umumnya kondisi massa air
di perairan Indonesia bagian Timur
memiliki jenis Subtropical Lower Water,
Intermediate Water, dan Deep and Bottom
Water. Menurut Kashino et al. (1999)
526
http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt62
Gambar 2. Sistem Arus Lintas Indonesia (Lukas dan Lindstorm, 1991). Dimana, NEC=
North Equatorial Current, ME=Mindanao Eddy, NECC= North Equatorial
Counter Current, MC=Mindanao Current, SEC=South Equatorial Current,
HE=Halmahera Eddy, SECC=South Equatorial Counter Current,
NGCC=New Guinea Coastal Current.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 2, Desember 2014
527
528
http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt62
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 2, Desember 2014
529
Gambar 6. Karakteristik diagram Tpot-S zona penelitian (a) zona 1, (b) zona 2, (c) zona
3, dan (d) zona 4.
530
http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt62
Gambar 7. (a) Diagram Tpot-S di Perairan Indonesia Timur, Morey (1999) dan
(b) Diagram Tpot-S di Perairan Sangihe Talaud Hasil Penelitian
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 2, Desember 2014
531
Temperatur
(oC)
Salinitas (o/ oo )
DO (ml/L)
20-24
34.8 35.2
3.7 4,6
7-11
4-9
34.1 34.5
34.3 34.6
1,7 3,0
1,2 2,4
20
34.8
20
35.2
2 10
6-16
33.5 34.4
34.5-35.2
10-16
34-34.6
7-16
34.1-34.6
Tabel 2 memperlihatkan karakteristik massa air yang berasal dari Samudera Pasifik bagian selatan. Massa air ini
cenderung lebih asin dibandingkan massa
air yang berasal dri Pasifik Utara dan
memiliki salinitas maksimum di lapisan
atas dan bawah termoklin yang ditunjukkan oleh massa air Southern Subtropical
Lower.
Identifikasi massa air Laut Sulawesi diperoleh dari hasil kegiatan Arlindo
Mixing yang dilakukan pada bulan Agustus 1993 saat muson Tenggara. Hal ini
disebabkan karena tidak tersedia data pada
ekspedisi Index Satal di lokasi ini. Hasil
identifikasi menunjukkan bahwa hanya
massa air yang dari Pasifik Utara yang
memasuki bagian utara dari Laut Sulawesi
melalui jalur barat Arlindo dalam bentuk
NPIW dan NPEW pada kedalaman intermediate.
Massa air Laut Halmahera (Tabel 4)
memperlihatkan karakteristik yang berbeda dibandingkan Laut Sulawesi. Disini
massa airnya berasal dari Pasifik Selatan.
Hal ini menunjukkan bahwa massa air dari
Pasifik Selatan melalui jalur timur
532
Peneliti
(Tahun)
Wyrtki
(1961)
Wyrtki
(1975)
Defant
(1961)
http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt62
Temperatur
(oC)
Salinitas (o/ oo )
DO (ml/L)
17-19
35,00-35,60
3,20-3,50
5-8
3,5-5
34,45-34.65
34,50-34,60
2,20-2,60
2,00-2,40
20-25
35,70-36,20
11,5
33,90
9-16
34,30-35,10
7-16
34,50-35,50
Peneliti
(Tahun)
Wyrtki
(1961)
Wyrtki
(1975)
Defant
(1961)
Tabel 3. Massa Air Laut Sulawesi (data diolah dari survei Arlindo Mixing 1993
berturut-turut dari stasiun 25-28).
Tipe Massa Air
(no stasiun)
North Pacific
Intermediate Water
North Pacific
Intermediate Water
North Pacific
Equatorial Water
North Pacific
Intermediate Water
Karakteristik
Temperatur (oC)
Salinitas (o/ oo )
Kedalaman
(m)
7-11
34,30-34,50
400
8-11
34,30-34,50
300-800
10-16
34,50-35,20
200-250
8-11
34,40-34,50
250-350
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 2, Desember 2014
533
Tabel 4. Massa Air Laut Halmahera (data diolah dari survei Arlindo Mixing 1993
berturut-turut dari stasiun 29-35).
Karakteristik
Temperatur
Salinitas (o/ oo )
(oC)
9-16
34,30-34,60
Kedalaman
(m)
150-350
5-7
34,60-34,65
500-700
9-16
34,30-35,10
150-350
7-16
34,50-35,50
5-8
34,50-34,60
300-700
350-700
5-8
34,50-34,60
5-7
34,50-34,60
3-4
34,50-34,60
700
7 16
34.50 34.60
150 - 400
350-700
450-600
Karakteristik
Suhu ( C)
Salinitas (o/ oo )
o
Kedalaman
(m)
20 - 24
34.80 35.20
100 - 150
7 - 10
34.4 34.55
400 500
20 - 24
34.80 35.20
100 - 200
8 11
34.40 34.50
400 500
7 10
34.40 34.55
400 - 600
59
34.40 34.60
500 - 800
47
34.35 34.60
750 - 1000
20 24
34.80 35.20
100 - 150
8 11
34.10 34.50
400 700
5-8
34.45 34.65
600 800
534
http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt62
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 2, Desember 2014
535
536
http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt62
: 22 Juli 2014
: 13 November 2014
: 20 Desember 2014