Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah s.w.t. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga terselesaikannya penyusunan
laporan tentang Asuhan Keperawatan Individu Dalam Keluarga Dengan Klien
Penderita Thypoid Fever tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Kami sebagai penulis dalam membuat makalah ini tidak melakukannya
sendiri. Oleh karena itu, perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Suratin Pudji Handoko, S.pd, M.kes selaku Kepala Prodi Keperawatan
Blitar yang telah memberi izin kepada kami untuk menyelesaikan laporan
ini.
2. Sri Winarni, S.pd. M.kes selaku PJMA keperawatan individu dalam
keluarga yang telah memberikan bimbingan selama penyusunan laporan
ini.
3. Teman teman dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan
dukungan dalam penyusunan laporan ini.
Kami menyadari sebagai manusia selalu mempunyai kekurangan-kekurangan.
Oleh karena itu, kami memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada pembaca
untuk memberikan kritik dan saran yang membanguan guna penyempurnaan
makalah ini.
Demikian prakata dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin.
penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit thypoid fever perlu untuk diketahui oleh seluruh lapisan
masyarakat, karena penyakit thypoid fever dapat menimbulkan komplikasi
yang berat dan dapat terjadi pada semua lapisan masyarakat terutama
masyarakat yang tinggal di lingkungan yang sanitasinya kurang danm cara
hidup yang kurang sehat.
Untuk mencegah terserangnya penyakit thypoid fever kita harus
menghilangkan faktor predisposisi penyakit thypoid fever dengan cara
menjaga sanitasi lingkungan dan mempertahankan cara hidup yang sehat.
Sedangkan untuk mencegah timbulnya komplikasi perlu perawatan dan
pengobatan yang adekuat.
1.2. Tujuan
Tujuan penyusunan laporan kasus thypoid fever ini adalah :
1. Sebagai sarana komunikasi bagi tenaga kesehatan dan keperawatan
yang lain.
2. Sebagai sumber informasi untuk penelitian.
3. Sebagai salah satu alat untuk memantau mutu pelayanan kesehatn dan
kompetensi tenaga yang memberikan pelayanan tersebut.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian
Thypoid fever adalah suatu penyakit infeksi akut pada usus halus yang
menimbulkan gejala-gejala sistemik.
2.2. Etiologi
Penyebab penyakit ini adalah salmonella thyposa
Faktor predisposisi :
a. Penyediaan air bersih kurang
b. Samitasi lingkungan jelek
c. Kebiasaan hidup sehat (kebersihan perseorangan) kurang baik.
2.3. Patofisiologi
Kuman salmonella thyposa masuk tubuh manusia melalui mulut
bersama makanan dan air yang tercemar.
Sebagian kuman dapat dimusnahkan oleh asam lambung, sebagian lagi
masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limfoid plaque peyeri di illium
terminalis yang mengalami hipertropi, kemudian kuman menembus ke
lamina propia, masuk aliran limfe dan mencapai kelenjar limfe mesenterial
yang juga mengalami hypertropi.
Setelah melewati kelenjar limfe, kuman masuk ke aliran darah melalui
duktus thoracius serta mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus.
Salmonella thyposa bersarang diplaque peyeri, limpa, hati dan bagianbagian lain sistem retikuloendotelial. Pada mukosa diatas plaque peyeri bisa
timbul tukak yang dapat mengakibatkan perdarahan dan perforasi usus.
Demam pada thypoid fever disebabkan oleh salmonella thyposa dan
endotoksinya merangsang sintesis dan pelepasa zat pirogen oleh leukosit
pada jaringan yang meradang.
2.4. Tanda Gejala
Masa inkubasi salmonella thyposa berlangsung antara 10 20 hari,
selama masa inkubasi menimbulkan gejala prodormal, yaitu :
a. perasaan tidak enak di perut.
b. Malaise, cepat lelah dan tidak bersemangat.
c. Nyeri kepala.
d. Anoreksia.
Selanjutnya biasa ditemukan gambaran klinik sebagai berikut :
1. Demam
2. Gangguangastrointestinal
3. Gangguan kesadaran
4. Brakikardi relatif
5. Roseola / bercak merah pada punggung
6. Tanda-tanda toksemia
2.5. Penatalaksanaan
ada 3 bagian yaitu :
1. Perawatan
-
Tirah baring sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih
14 hari
2. Diit
Makanan mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein. Bahan
makanan tidak banyak mengandung serat, tidak merangsang dan tidak
menimbulkan gas, penderita bisa diberi susu 2 gelas sehari atau lebih.
Bila kesadaran pasien menurun bari makanan cair lewat sonde
Pada keadaan akut pasien diberi bubur saring. Setelah bebas panas
dapat diberikan bubur kasar atau biasa selama 2 hari
3. Medikamentosa
a. Obat Antimokroba
-
Kloramfenikol
Tiamfenikol
Kotrimoksazol
Sefalosporin
Flurokinolon
b. Obat Simptomatik
-
Antipiretik
Kortikosteroid
BAB 3
STUDI KASUS
A. Pengkajian
1. Biodata
Nama
: Ny. Y
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 54 tahun
Pekerjaan
: Swasta
Agama
: Islam
Pendidikan terakhir : SD
Alamat
: Blitar
2. Keluhan utama
Badan panas, perut terasa panas dan nyeri
3. Riwayat penyakit sekarang
3 hari badan pasien panas, perut terasa panas dan nyeri, lemah,
makan atau minum sedikit, tidak muntah, tidak bisa BAB. Sudah berobat
ke poliklinik tidak ada perubahan.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Sebelumnya pasien pernah menderita penyakit yang tanda dan
gejalanya hampir sama dengan penyakit yang sekarang, yaitu badan dan
perut terasa panas, dan biasanya pasien berobat ke petugas kesehatan di
desanya.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Selama ini semua anggota keluarga tidak ada yang menderita
penyakit seperti yang diderita pasien sekarang.
6. Kesehatan biophysical
Data psikologis :
1. Penilaian non verbal.
Pasien tampak menyeringai kesakitan dan lemah
2. Penilaian verbal
Pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan
c. Pola Eliminasi
Selama sakit bisa BAK dengan baik, tetapi pasien mengatakan tidak
bisa BABN dengan baik selama sakit
d. Pola Kebersihan Diri
Selama sakit pasien tidak pernah mandi sendiri dan hanya diseka 1 x
sehari, sebelum sakit pasien mengatakan biasa mandi 2 x sehari
e. Pola Aktivitas
Pasien mengatakan bahwa selama sakit cepat lelah bila beraktifitas.
f. Kebiasaan Buruk
pasien mengatakan biasa minum kopi di pagi atau sore hari
8. Review Of System
a. Sistem Pernafasan
Respirasi 20 x / menit
b. Sistem Hemodinamika
TTV : N = 80 x /menit
S = 37,5o C
c. Sistem Perkemihan
Pasien dapat memenuhi kebutuhan eliminasi BAKn diatas tempat
tidur dengan pispot
d. Sistem Pencernaan
Pasien mengatakan perut terasa panas dan nyeri, tidak cukup makan
dan tidak bisa BAB.
e. Sistem Kulit, Otot, Tulang Dan Mukosa
Bibir pasien tampak kering, lidah kotor, kulit berkeringat dan kulit
punggung pasien kemerahan dan pasien mengatakan punggungnya
terasa panas.
: 54 tahun
DATA
NO
DATA RELEVAN
RELEVAN
cepat terasa
lelah panas dan nyeri
15 S : pasien mengatakan perut
MASALAH
MASALAH
Gangguan
Gangguanaktivitas
pencernaan
PENYEBAB
Program
perawatan
(tirah
Proses infeksi
salmonella
tirah baring
O : pasien tampak
menyeringai kesakitan
2
o
Pasien
tampak
Suhu
tubuh
37,5lelah
C
S : pasien
tidaksendiri
cukup makan
Pasien mengatakan
tidak bisa mandi
baring)
typosa
Gangguan
S : Pasien
Pasien mengatakan
mengatakan perut
punggung
panas
terasaterasa
kembung
Resiko
gangguan
kebutuhan
nutrisiintegritas kulit
Pasien tampak
mengatakan
O : pasien
lemahtidak cukup makan
S
pasien tirah
mengatakan
O :: Pasien
baring badan terasa panas
Gangguan
Pasien
mengatakan
perutkemerahan
terasa panas
Kulit punggung
pasien
O : Suhu tubuh 37,5o C
S : pasien mengatakan tidak bisa BAB
Pasien mengatakan tidak cukup makan
O : perut pasien kembung
kesehatan Proses
Penekanan kulit
infeksi
salmonella
typosa
: Ny. X
Umur
: 62 tahun
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
RENCANA
TINDAKAN
b/d
proses
Salmonella Typhosa
1.
infeksi seimbang
jelaskan
setelah dilakukan
tindakan
meningkat
keluarga mengapa
S : pasien mengatakan
2.
beritahu
badan dan
tentang program
perut sudah
tirah baring
tidak terasa
KEPERAWATAN
1.
menjelaskan
EVALUASI
S : pasien
mengatakan
TINDAKAN
3.
memberitahu
kepada keluarga
panas lagi
ajarkan
tindakan non
O : suhu tubuh 36
farmakologis : teknis
baring
3.
mengajarkan
37o C
distraksi / relaksasi :
mengenai tindakan
Badan tidak
ciptakan lingkungan
non farmakologis :
terapeutik.
teknis distraksi /
4.
beritahu pasien
untuk tidak memakai
relaksasi :
menciptakan
lingkungan terapeutik.
4.
5.
Observasi
memberitahu
pasien dan keluarga
Gangguan pemenuhan
Nafsu makan
kembali normal
makan turun
S : Pasien
1. kaji kebutuhan
1.
nutrisi pasien
2. jelaskan tentang
mengobservasi
setelah dilakukan
tindakan
menjelaskan
S : pasien mengatakan
mengatakan
pentingnya
tentang pentingnya
cukup makan
pemenuhan nutrisi
pemenuhan nutrisi
sore dihabiskan.
Pasien
sesuai diit
sesuai diit
mengatakan
perut tidak
kembung lagi
O : KU pasien
cukup baik
Badan tidak
3. ciptakan lingkungan 3.
yang terapetik
menciptakan
dihabiskan
lingkungan yang
KU pasien masih
terapetik
lemah
4. observasi intake
nutrisi
O : porsi makan
4.
mengobservasi
intake nutrisi
terpenuhi
S : Pasien
mengatakan
mampu
melakukan
aktivitas
O : pasien tidak
1. mengkaji gangguan
pemenuhan aktifitas
pemenuhan aktifitas
tindakan
pasien
pasien
S : pasien mengatakan
2. jelaskan manfaat
program tirah baring
3. ubah posisi tidur
pasien
4. beritahu dan
2. menjelaskan manfaat
program tirah baring
3. mengubah posisi tidur
pasien
4. memberitahu dan
lagi harus
jelaskan tentang
menjelaskan tentang
tirah baring
pelaksanan
pelaksanan mobilisasi
KU Pasien
mobilisasi dini
dini
cukup baik
setelah dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Hudak dan Gallo. 1996. Keperawatan Kritis Edisi VI Volume II : Pendekatan
Holistik, Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.
Mi ja kim, Gertrude K. Mc Farland, Audrey M. 1995. Diagnosa Keperawatan
Edisi VI, Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit, Media Aesculapius FKUI, Jakarta.
Purnawan Junaedi, Atiek S. Soemasto, Husna Amelz. 1982. Kapita Selekta
Kedokteran Edisi II, Media Aesculapius FKUI, Jakarta.
Soeparman, Sarwono Waspadji. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II,
Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Penyakit thypoid fever perlu untuk diketahui oleh seluruh lapisan
masyarakat, karena penyakit thypoid fever dapat menimbulkan komplikasi
yang berat dan dapat terjadi pada semua lapisan masyarakat terutama
masyarakat yang tinggal di lingkungan yang sanitasinya kurang dan cara
hidup yang kurang sehat.
Untuk mencegah terserangnya penyakit thypoid fever kita harus
menghilangkan faktor predisposisi penyakit thypoid fever dengan cara
menjaga sanitasi lingkungan dan mempertahankan cara hidup yang sehat.
Sedangkan untuk mencegah timbulnya komplikasi perlu perawatan dan
pengobatan yang adekuat.
4.2. Saran
-