You are on page 1of 5

Tinjauan Pustaka

Pemeriksaan Radiografi Polos Abdomen


pada Kasus Gawat Darurat

Pulunggono Sudarmo, Ade Indrawan Irdam


UPF Radiologi RSUD, Cengkareng, Jakarta

Abstrak: Pemeriksaan radiografi polos abdomen pada kasus gawat darurat di negara maju
peranannya semakin sempit. Pemeriksaan tersebut kini digantikan dengan teknologi CT scan
dan perangkat digital lainya temasuk USG dan MRI. Meskipun demikian radiografi polos
masih sering dikerjakan karena murah, mudah dan cepat untuk kasus-kasus tertentu. Di Indonesia pemeriksaan tersebut masih berperan penting terutama di daerah yang telah mendapat
fasilitas alat radiologi dari pemerintah pusat dan daerah sehingga tidak perlu merujuk ke kota
atau rumah sakit besar.
Kata Kunci: radiografi polos abdomen, batu ureter, batu ginjal, kalsifikasi abdomen, pneumobilier

Abdominal Plain Film Radiography for Emergency Cases


Pulunggono Sudarmo, Ade Indrawan Irdam
Radiology Departement Cengkareng District Hospital Jakarta

Abstract: The role of plain abdominal radiography examination in emergency cases in modern
country is now become less significant and limited. Recently, it has beenreplaced by more sophisticated modalities such as multi-slices CT scan and USG, and MRI. However, this examination is
still much requested by physicians in modern hospital due to its simplicity, low cost and faster
result. In Indonesia, plain radiography still play an important role in health centers in rural area
which are equipped by the government and decrease the need for referral to district hospital for
certain cases.
Keywords: abdominal plain radiography, ureter stone, staghorn stone, abdominal calcification,
pneumobilier.

Maj Kedokt Indon, Volum: 58, Nomor: 12, Desember 2008

537

Pemeriksaan Radiografi Polos Abdomen pada Kasus Gawat Darurat


Pendahuluan
Dunia kedokteran saat ini sangat maju dengn pesat
terutama dengan pekembangan dan aplikasi komputer bidang
kedokteran sehingga ilmu radiologi turut berkembang pesat
mulai dari pencitraan organ sampai ke pencitraan selular atau
molekular. Di Indonesia perkembangan kedokteran terutama
dalam bidang radiologi masih banyak dilakukan serta perlu
dukungan pemerintah.
Pemeriksaan radiografi polos dalam kasus kedaruratan
di negara maju perannya sudah semakin sempit dan diganti
dengan teknologi CT scan serta perangkat digital lainnya
termasuk USG dan MRI meskipun demikian, alat tersebut
masih tetap dipakai karena murah, mudah dan cepat untuk
kasus tertentu. Di Indonesia dengan pengembangan program pemerintah pusat dan daerah sudah banyak
penempatan alat radiologi dasar di puskesmas besar sehingga
dapat membantu dokter yang bertugas dan tidak perlu
merujuk ke kota atau RS besar hanya untuk diagnosis
penyakit tertentu.
Gambaran Normal dari Radiografi Polos Abdomen
Udara akan terlihat hitam karena meneruskan sinar-X
yang dipancarkan dan menyebabkan kehitaman pada film
sedangkan tulang dengan elemen kalsium yang dominan
akan menyerap seluruh sinar yang dipancarkan sehingga
pada film akan tampak putih. Diantara udara dengan tulang
misalnya jaringan lunak akan menyerap sebagian besar sinar
X yang dipancarkan sehingga menyebabkan keabu-abuan
yang cerah bergantung dari ketebalan jaringan yang dilalui
sinar X.

Gambar 2. Congenital Megacolon atau Penyakit Hirschprung

Udara akan terlihat relatif banyak mengisi lumen lambung


dan usus besar sedangkan dalam jumlah sedikit akan mengisi
sebagian dari usus kecil. Sedikit udara dan cairan juga mengisi
lumen usus halus dan air fluid level yang minimal bukan
merupakan gambaran patologis. Air fluid level juga dapat
djumpai pada lumen usus besar, dan tiga sampai lima fluid
levels dengan panjang kurang dari 2,5 cm masih dalam batas
normal serta sering dijumpai di daerah kuadran kanan bawah.
Dua air fluid level atau lebih dengan diameter lebih dari 2,5
cm panjang atau kaliber merupakan kondisi abnormal dan
selalu dihubungkan dengan pertanda adanya ileus baik
obstruktif atau paralitik.
Banyaknya udara mengisi lumen usus baik usus halus
dan besar tergantung banyaknya udara yang tertelan seperti
pada keadaan banyak bicara, tertawa, merokok dan lain
sebagainya. Pada keadaan tertentu misalnya asma atau pneumonia akan terjadi peningkatan jumlah udara dalam lumen
usus halus dan usus besar secara dramatik sehingga untuk
pasien bayi dan anak kecil dengan keluhan perut kembung
sebaiknya juga difoto kedua paru sekaligus karena sangat
besar kemungkinan penyebab kembungnya berasal dari pneumonia di paru. Beberapa penyebab lain yang mempunyai
gambaran mirip dengan ileus antara lain pleuritis, pulmonary
infarct, myocardial infarct, kebocoran atau diseksi aorta
torakalis, payah jantung, perikarditis dan pneumotoraks.
Selain komponen traktus gastrointestinal, juga dapat
terlihat kontur kedua ginjal dan muskulus psoas bilateral.
Adanya bayangan yang menghalangi kontur dari ginjal atau
m.psoas dapat menujukkan keadaan patologis di daerah retroperitoneal. Foto radiografi polos abdmen biasa diker-jakan

Gambar 1. Double Dark Bubbles dari Atresia Duodeni

538

Maj Kedokt Indon, Volum: 58, Nomor: 12, Desember 2008

Pemeriksaan Radiografi Polos Abdomen pada Kasus Gawat Darurat


dalam posisi pasien terlentang (supine). Apabila keadaan
pasien memungkinkan akan lebih baik lagi bila ditambah posisi
berdiri. Untuk kasus tertentu dilakukan foto radiografi polos
tiga posisi yaitu posisi supine, tegak dan miring kekiri (left
lateral decubitus). Biasanya posisi demikian dimintakan
untuk memastikan adanya udara bebas yang berpindahpindah bila difoto dalam posisi berbeda
Gambaran Patologis Radiografi Polos Abdomen
Untuk menentukan keadaan patologis atau bukan
diperlukan pemahaman anatomi topografi yang baik.
1. Single dark bubble pada bayi berhubungan dengan
kelainan kongenital pada gastic outlet (atresia gastric
outlet)
2. Double dark bubbles pada bayi juga berhubungan
dengan kelainan kongenital pada duodenum (atresia
duodeni)
3. Kelainan kongenital pada bayi dan anak kecil lainnya
seperti midgut volvulus atau malrotasi karena perputaran
intestinal yang tidak komplit dalam masa pembentukannya juga terkadang dapat terlihat pada foto
radiografi polos abdomen namun akan lebih jelas apabila
digunakan media kontras berupa larutan barium sulfat.
4. Untuk pasien dengan atresia ani pada bayi, dilakukan
pengambilan foto radiografi polos dengan posisi kepala
di bawah dan pada bagian anus harus diberi marker
dari logam kecil untuk mengetahui serta menentukan
jarak antara atresia dengan lubang anus yang akan
dibentuk atau direkonstruksi.
5. Megakolon kongenital (penyakit hirschprung) dari
anorektal biasanya memberi gambaran pelebaran dari
organ tersebut. Kelaian tersebut menyebabkan anak

Gambar 3. Artresia Ani dengan Marker di Anus dan Foto


Posisi Kepala Dibawah

Maj Kedokt Indon, Volum: 58, Nomor: 12, Desember 2008

Gambar 4. Foto Radiografi Polos Abdomen Normal

tidak dapat buang air besar dan foto radiografi polos


sangat mirip dengan gambaran ileus.
6. Coil spring sign atau pseudo ball sign adalah gambaran
karakteristik invginasi atau intususepsi usus. Dengan
bantuan media kontras barium sufat atau dikenal dengan
barium enema, dapat dilakukan percobaan reduksi
sebelum dilakukan tindakan bedah pada anak. Untuk usia
dewasa gambaran itu dapat dijumpai pada pasien dengan
Ca caecum atau Ca colon lainnya.
7. Coffee bean sign merupakan gambaran khas volvulus
dari usus (sigmoid) dan juga merupakan keadaan gawat
bedah karena menyebabkan nekrosis usus dan perforasi.
8. Perforasi abdomen dapat dilihat dengan adanya udara
bebas di daerah di bawah diafragma pada posisi berdiri
atau pertanda riegler yaitu adanya udara yang menjadi
background intestinal sehingga dapat dilihat dinding
usus lebih jelas terutama dinding luar.
9. Keadaan necrotizing enterocolitis pada anak dapat
dilihat dengan adanya udara di dinding usus atau pneumatosis intestinal. Untuk pasien dewasa biasanya
berhubungan dengan kondisi yang relatif jinak seperti
yang biasa ditemukan pada gangguan obstruksi paru
kroni.
10. Gangguan pasase usus halus atau ileus dibagi menjadi
dua gologan yaitu ileus obstruksi ditandai dengan
gambaran pelebaran lumen usus yang tidak dapat
mengalir ke distal dan biasa disebabkan oleh tumor intra
lumen atau ekstra lumen yang menjepit lumen usus.
Dikatakan ileus obstruktif letak rendah bila lokasi
sumbatan pada level anorektal atau ileus obstruktif letak
539

Pemeriksaan Radiografi Polos Abdomen pada Kasus Gawat Darurat


tinggi jika sumbatan berada jauh dari anorektal seperti
pada kolon sigmoid atau seksum dan lain-lain. Bentuk
lain ileus adalah ileus paralitik yang berupa pelebaran
lumen usus yang disebabkan infeksi, perlekatan, diabetes, koma hepatikum, obat-obatan seperti spasmolitik
atau morfin, pasca operasi dan lain-lain. Gambaran ileus
paralitik biasanya pelebaran lumen usus tanpa disertai
atau sedikit air fluid level. Bila pelebaran hanya
setempat dengan beberapa loop saja maka disebut
sebagai sential loop seperti misalnya pada pankreatitis.
Terdapat suatu keadaan pelebaran tanpa tanda-tanda
distensi lumen usus baik usus halus atau usus besar
terutama pasca-gastroenteritis dengan atau tanpa
dehidrasi karena gangguan keseimbangan elektrolit.
Keadaan itu juga disebut sebagai meteorismus.
Terlepasnya batu empedu pada lumen intestinal dapat
menimbulkan keadaan seperti ileus dan disebut sebagai
gallstone ileus yang pada pencitraan menunjukan
gambaran seperti ileus obtruktif namun tanpa disertai
air fluid levels yang signifikans dan biasanya ditemukan
batu radiopak yang berasal dari batu empedu.
Selain keadaan patologis traktus gastrointestinal, foto
radiografi polos abdomen juga dapat membantu untuk
kelainan lainnya seperti trauma tumpul abdomen yang dapat
mengevaluasi awal kemungkinan kontusio ginjal atau
perdarahan retroperitoneal dengan menilai kontur ginjal atau
kontur psoas yang terlihat suram atau terselubung.
Udara dalam lumen sistem bilier intra dan ekstraepatik
atau yang disebut sebagai pneumobilier biasanya
menunjukkan infeksi sistim bilier ataupun gangguan pada
papilla vateri di daerah duodenum sehingga udara pada lu-

Gambar 5. Batu Vesica Urinaria atau Vesicolithiasis

540

Gambar 6. Gallstone Ileus (Foto CT Scan dengan Multipel


Batu Empedu Tidak Diperlihatkan

men duodenum mengisi duktus bilier.


Kalsifikasi dapat dengan mudah dilihat langsung pada
foto radiografi polos abdomen.
Batu pada traktus urinarius biasanya bersifat multilayer
dan permukaannya dapat kasar atau halus. Batu pada vesica
urinaria lebih bulat dengan permukaan regular sedangkan
batu pada ureter atau uretra biasanya berbentuk irregular.
Kadang-kadang dijumpai batu yang mengisi dan menyerupai
pelviocalices ginjal yang disebut staghorn stone. Batu kecil
dan halus yang dijumpai pada calices minores kedua ginjal
dijumpai pada kelainan yang disebut nephrocalcinosis.
Batu pada kandung empedu dan salurannya biasa
dijumpai pada kuadran kanan atas dan biasanya berbentuk
poligonal. Batu lusen adalah batu dengan kandungan kalsium
yang minimal sehingga tidak dapat dilihat pada foto polos
abdomen yang biasanya mengandung komponen asam urat.
Dalam keadaan demikian dapat dilakukan pemeriksaan CT
scan polos tanpa media kontras untuk mengevaluasinya.
Adanya destruksi pada beberapa vertebral lumbal
disertai pembengkakan jaringan lunak di daerah paravertebral biasanya berhubungan erat dengan spondilitis tuberkulosis. Selain infeksi, dapat dilihat kelainan lainnya pada
tulang vertebra seperti kelainan bawaan berupa spina bifida
dan tumor tulang seperti paget, metastasis dan lain-lain.
Menurut Eisenberg, dalam sebuah grup kecil di Ameika
25 tahun lalu, peran pemeriksaan foto radiografi polos abdomen dapat dikurangi hingga 50 % tanpa kehilangan penemuan
klinis yang penting sehingga dapat direkomendasikan bahwa
pemeriksaan tersebut hanya diperuntukkan bagi pasien
dengan nyeri abdomen moderat hingga berat dan dengan
Maj Kedokt Indon, Volum: 58, Nomor: 12, Desember 2008

Pemeriksaan Radiografi Polos Abdomen pada Kasus Gawat Darurat


radiografi polos masih menjadi satu pemeriksaan yang sangat
berguna dan bernilai sebagai awal investigasi dan membuat
para klinisi dapat memutuskan apakah pasien dengan nyeri
akut abdomen memerlukan operasi atau tidak dan bila perlu
dioperasi apakah bersifat segera atau masih dapat ditunda
sehingga masih dapat dilakukan pemeriksaan lain yang
mendukung diagnosis.
Kellow mengatakan bahwa walaupun nilai diagnostik
tidak terlampau tinggi atau terkesan rendah namun pemeriksaan foto radiografi polos abdomen masih tetap banyak
dikerjakan bahkan satu institusi saja melakukan pemeriksaan
foto radiografi polos abdomen mendekati angka 1000
pemeriksaan perenam bulan. Di Indonesia walau data sangat
sulit didapat, tapi penulis yakin bahwa pemeriksaan foto
radiografi polos abdomen masih sangat bermanfaat dan
bernilai tinggi apalagi jika dilaksanakan secara baik, benar
dan dengan profesionalisme yang tinggi serta kerjasama yang
baik dengan para klinisi di bagian gawat darurat. Apalagi
penyebaran alat-alat yang lebih canggih masih terbatas dikota
besar saja.
Gambar 7. Batu pada Kandung Empedu Berbentuk Poligonal

gejala klinis yang mengarah pada obstruksi usus, batu ureter, iskemik, atau penyakit mengenai kandung empedu. Kellow
et al. dalam penelitian retrospektif menemukan bahwa dari 40
% foto radiografi polos abdomen yang dinilai normal ternyata
setelah ditindaklanjuti dengan pemeriksaan tambahan yang
lebih maju ditemukan keadaan tidak normal sebesar 72 %
sehingga saat ini peran foto radiografi polos abdomen
manfaatnya diambil alih oleh pemeriksaan CT scan dan USG.
Sebaliknya, Field menyatakan bahwa pemeriksaan foto

Maj Kedokt Indon, Volum: 58, Nomor: 12, Desember 2008

Daftar Pustaka
1.

2.

3.

Eisenberg LR. The role of abdominal radiography in the evaluation of the non trauma emergency patient: new thought on an
old problem. Radiology 2008; 248:715-6.
Field. Plain abdomen in diagnostic and interventional radiology
in surgical practice. Dalam: amstrong, Peter, Wasti, Martin L,
editors. London: Chapman and Hall Medical; 1997.p.15-46.
Kellow SZ, Maclinnes M, Kurzencwyg D, Rawal S, Jaffer R, et al.
The role of abdominal radiography in the evaluation of the non
trauma emergency patients. Radiology 2008; 248 : 887-93.

SS

541

You might also like