Professional Documents
Culture Documents
, K E S A L A H A N P A D A ON BOARD DATA
HANDLING
SATELIT L A P A N A2
Abdul Karirri, Gunawan S. Prabowo
Peneliti Pusat TeknologI Elektronika Dirgantara, LAPAN
Email: karlm.lapan@gmail.com
gunawan_prab@yahoo.com
ABSTRACT
Lapan A2 satelitte is t h e second generation of t h e lapan micro satellite developed
by the corporation between Lapan a n d Technisce Universitat Berlin. The subsystem of
Lapan A2 will be developed, particulaxy OBDH (On Board Data Handling) subsystem.
OBDH perform two major functions. The first function is it receive, validates, decodes,
and distributes c o m m a n d s to other spacecraft system. The second is it gathers,
processes, a n d formats spacecraft housekeeping a n d data mission for downlink or used
by on board computer.
The result of fault tolerance analisys t h a t will be implemented in the OBDH
design will be based on redundancy of hardware, software, a n d information. Hardware
redundancy will be implemented using double processor and memory storage. Whereas
software redundancy will be implemented by using single version check point a n d
restart, a n d program boot strap method as operating system a n d program spare,
Harnming code a n d mirroring data as redundancy information will be implemented for
error correction a n d error detection. The selections have considered t h e power
consumtion a n d the structure size constrains of the satellite.
Keywords :OBDH, Fault Tolerance, Satellite, Redundancy
ABSTRAK
Satelit Lapan A2 a d a l a h satelit mikro LAPAN generasi ke-2 yang dibangun
melalui kerjasama a n t a r a LAPAN dan Technisce Universitat Berlin. Dalam generasi ke-2
ini a k a n dilakukan pengembangan di dalam subsistem, k h u s u s n y a subsistem OBDH
{On Board Data Handling). OBDH mempunyai d u a fungsi u t a m a , p e r t a m a adalah
menerima, memvalidasi, mendekode, d a n mendistribusikan komando ke subsistem lain
dalam sistem satelit, d a n yang kedua mengumpulkan memproses d a t a housekeeping
serta data misi u n t u k dikirim ke stasiun bumi a t a u digunakan oleh On Board Computer.
Hasil analisa sistem toleransi k e s a l a h a n {fault tolerance) y a n g akan
diimplementasikan dalam perancangan OBDH a k a n dilihat dari tiga sisi yaitu
r e d u n d a n s i perangkat keras, r e d u n d a n s i perangkat lunak, d a n r e d u n d a n s i informasi.
Penggunaan redundansi perangkat keras dengan menggandakan prosesor d a n memory
storage, Sedangkan r e d u n d a n s i perangkat l u n a k menggunakan metode single version
check point and restart d a n program boot strap sebagai cadangan sistem operasi dan
program. Metode hamming code u n t u k error detection d a n corection serta metode
mirroring data a k a n digunakan sebagai redundansi informasi. Pemilihan r e d u n d a n s i
tersebut telah mempertimbangkan keterbatasan dari konsumsi daya dan u k u r a n yang
dibatasi oleh sistem satelit secara keseluruhan.
Kata k u n c i :
1
PENDAHULUAN
* SaleUt
6 a n dari
d e n g a n peningkatan pengembangan di
beberapa
subsistem.
Hal
tersebut
m e r u p a k a n titik awal perancangan satelit
di Indonesia d a n a k a n menjadi d a s a r
dalam perancangan satelit-satelit berikutnya. Misi u t a m a satelit mikro LAPAN A2
adalah
surveillance yang
merupakan
pengembangan dari satelit LAPAN Tubsat.
Sebagaimana
misi
LAPAN
Tubsat,
beberapa kejadian seperti k e b a k a r a n
h u t a n , banjir, gempa, g u n u n g berapi,
kecelakaan k a p a l l a u t d a n pesawat
terbang, dan Iain-lain dapat dimonitor.
Sistem operasi akan dikembangkan
sistem
pengambilan
gambar
secara
otomatis dengan target (gambar yang
akan diambil) yang diseting sebelumnya.
Data m a s u k a n sikap satelit a k a n diambil
melalui star sensor u n t u k mengendalikan
sikap satelit menghadap ke bumi sehingga
ketika posisi berada pada posisi target
maka
kamera
satelit
sudah
siap
menghadap ke bumi. Posisi target a k a n
diambil dari d a t a GPS [Global Positioning
Satellite).
Untuk m e n d u k u n g misi satelit
m a k a perlu dilakukan aktivitas operasi
satelit
yaitu
kegiatan
rutin
yang
dilakukan oleh sebuah Fasilitas Pengendali
Misi [Mission Control Facility). Aktivitas
ini dapat dibedakan dalam d u a bagian
yakni pelaksanaan misi d a n p e m a n t a u a n
s t a t u s kesehatan satelit. Pelaksanaan
misi
dilakukan melalui serangkaian
pengendalian sikap, pengaktifan m u a t a n
satelit d a n pengiriman data m u a t a n
tersebut ke stasiun bumi penerima.
Status satelit dapat dipantau melalui
pengambilan d a t a telemetri baik yang
real time m a u p u n telemetri j a n g k a
panjang.
Dalam tulisan ini a k a n d i b a h a s
mengenai sistem toleransi kesalahan
dalam komunikasi d a t a di dalam OBDH
satelit, sehingga operasi satelit dapat tetap
berjalan w a l a u p u n terjadi kesalahan.
2
no
Keras
Toleransi
Lunak
Toleransi
KESALAHAN
SATELIT
DALAM
SISTEM
Satelit LAPAN A2 m e r u p a k a n
pengembangan satelit LAPAN Tubsat.
Satelit ini a k a n diterbangkan dengan
cara piggy back. Oleh k a r e n a itu dimensi
strukturnya a k a n dibatasi hingga 60cm x
60cm x 80cm. LAPAN A2 kemungkinan
akan
terbang
dalam
SPPO
[Sun
Synchronous Polar Orbit).
Beberapa
pengembangan
dari
sistem LAPAN Tubsat yaitu p e n a m b a h a n
sistem GPS u n t u k m e n d a p a t k a n d a t a
waktu satelit d a n posisi orbit. Sistem
ADCS [Attitude Determination and Control
System) u n t u k m e n d a p a t k a n stabilitas
sikap selama akuisisi d a t a observasi.
LAPAN A2 a k a n dilengkapi dengan
4 buah solar panel bertipe triple junction.
Dua b u a h paket baterai Li-ion (Lithiumion) dengan charge control akan digunakan
sebagai penyimpan daya. Masing-masing
paket terdiri dari 4 cells Li-ion dengan
kapasitas 6.5 Ah. Maksimum tegangan
yang dihasilkan adalah 16.8 V dengan
tegangan b u s unregulated a k a n dioperasikan p a d a tegangan 13V -16V. Masingmasing paket baterai Li-ion mempunyai
dimensi 11 x 11 x 9 cm dengan m a s s a
tidak lebih dari 1.5 kg.
LAPAN A2 a k a n menggunakan
sistem kontrol sikap yang s a m a dengan
113
ANALISA
DAN IMPLEMENTASI
TOLERANSI KESALAHAN
Toleransi
kesalahan
adalah
sistem
yang
menggunakan
dan
mengelola r e d u n d a n s i dengan tepat.
Agar sistem tetap bekerja dengan benar
meskipun dideteksi a d a n y a kesalahan
p a d a beberapa bagian sistem, satelit
h a r u s memiliki cadangan yang h a r u s
segera bekerja seketika.
Sistem toleransi kesalahan a k a n
diimplementasikan dalam subsistem
OBDH satelit. Dalam hal ini OBDH
a k a n dirancang dengan menggunakan
dua b u a h prosesor, dimana prosesor ked u a akan memonitor prosesor pertama.
Seandainya prosesor pertama mengalami
failure sehingga Power Control Unit
meng-oj^kan power ke prosesor, m a k a
prosesor kedua a k a n mengambil alih
fungsi dari prosesor pertama.
Magnetic Coil
TTC
GPS Receiver
PCDH
S-Band Receiver
Star Sensor
Li-ion Battery
SO mm Video Camera
1000 mm Video Camera
S-Band Antenna
Sun Sensor
Terima Data
116
KESIMPULAN
DAFTAR RUJUKAN
Elena Dubrova, 2007. Design of Fault
Tolerant System Design,
Lecture
Notes, Kungl Tekniska Hogskolan.
G. Ken H u n t e r a n d Neil C. Rowe, 1999.
Software Design For Fault-Tolerant
Communications Satellite, gkhunter
@newsguy.com,rowe@cs.nps.navy.
mil.
Jalote, Pankaj, 1994. Fault Tolerance in
Distributed Systems,
Prentice-Hall,
USA.
P Butz, 2004. LAPAN Tubsat Power
Control Data Handling, Software
Interface
Document,
Vectronic
Aerospace GmbH.
Shem-Tov Levi a n d Ashok K. Agrwala,
1994. Fault Tolerant System Design
McGraw-Hill, Inc.
Soewarto H, 2008. LAPAN Tubsat, First
Indonesian MicrosatelHte", LAPAN.
Tim LAPAN A2, 2008. Preliminary Design
of Lapan-A2, LAPAN.
Ugur YENIER, 2002. Fault Tolerant
Computing In
Space Environment
And Software Implemented Hardware
Fault
Tolerance
Techniques,
Bosphorus University, Istanbul.
Wertz, J a m e s R. a n d Larson, Wiley J.,
1999. Space Mission Analysis and
Design",
Kluwer
Academic
Publishers, USA.
www.cs.fiu.edu/ndounegt/cop3402/ham
ming. html
117